Tumgik
yurizka · 2 years
Text
Tumblr media
Kunci membangun rumah tangga yang harmonis kata ibu, adalah kejujuran.
Itu berarti perlu dibangun, harmonis engga terjadi begitu aja. Perlu dua orang yang sama-sama percaya untuk berbagi satu sama lain.
Ibu pernah bilang "kalau mau rumahmu selalu hangat, pulanglah dengan jujur."
Aku rasa ibu ada benarnya. Kejujuran membawa begitu banyak ketenangan. Ia memang tidak terlihat atau tersentuh, tetapi bisa dirasakan.
Rumah tangga yang jujur itu hangat, nyaman untuk ditinggali. Rumah tangga yang jujur, saling menghargai satu sama lain.
Ibarat sebuah pintu rumah, setiap pasangan pegang kunci yang sama untuk membukanya. Dan kunci itu bernama kepercayaan.
Ketika salah satu kepercayaannya itu rusak, maka hilang juga seluruh ketenangannya.
Jadi, jujur itu tempatnya di hati. Seseorang yang hatinya terbiasa bersikap jujur, ia begitu luas untuk menerima.
Mau pulang capek, mau pulang gagal, mau pulang dengan kalah pun. Setiap hati punya ruang tersendiri untuk mendengarkan.
Kalau mau tenang, pulangkan setiap ceritamu ke rumah.
Di rumah, ada orang-orang yang menunggu kepulanganmu. Mereka yang mencintaimu dengan tulus, dengan segala cerita dan keluhkesahmu.
Bukan orang lain, bukan siapapun, bukan di manapun.
Pulanglah dengan jujur, karena semua ketenangan itu kuncinya ada di kamu.
Selamat bersantap sahur
—ibnufir
470 notes · View notes
yurizka · 2 years
Text
Did I Win This Game?
Mungkin sudah sekitar 4 bulan aku terbiasa hidup tanpa kamu. 
Awalnya yang kurasa akan setengah mati aku menjalani hari-hari aku selanjutnya, ternyata engga. 
Aku berhasil mematahkan semua mantra jahat kamu. Aku berhasil berjuang melewati masa-masa kelam ketika hanya kamu lagi yang terlintas lagi dikepalaku. Aku berhasil melepas semua hal yang ada kaitannya dengan kamu, semua udah aku buang. Ga kesisa, sedikitpun.
Dan sekarang, I’m totally happier. I’m falling with somebody who falling with me too. We’re in love. Totally. Absolutely. 
Namanya Nanda, tapi aku panggil dia Jujun atau kadang Junpei sih kayak tokoh anime di Jujutsu Kaisen. Wkwkwkwkwkw.
Iya, lucu banget emang cara kita ketemu dari dating apps. Niatnya cuma sekedar pdkt biasa dan ga nyangka kalau sekarang udah saling ngenalin diri ke orang tua, berharap bisa menapaki jalan yang mulus demi tujuan yang tulus.
Perkenalan kita juga cuma sebentar banget, tapi gatau kenapa langsung bisa ngerasa KLOP banget. Kayak, kita berdua bener-bener nyambung banget since we first met. Ketemu di hari Minggu dan jadian pas hari Rabu. Sumpah, itu kocak banget.
Since that day, my heart start blooming again. I fell in love again.
Jadi, cuma satu kok permintaan aku ke kamu. Tolong ya jangan rusak kebahagian aku lagi. Jangan pernah datang ke dalam hidupku lagi. 
Because I already happier more than I with you.
0 notes
yurizka · 3 years
Text
Larut sudah langit Jakarta, dan aku masi terpaku di beranda. Berharap, malam ini berganti pagi secepatnya dan aku lalui hari esok seperti biasa.
Ponselku tak bergetar-tidak ada notifikasi pesan yang biasa mengalihkan pikiranku. Semua sunyi, senyap, tenggelam dalam heningnya malam.
Entah mengapa, ingin sekali rasanya aku mengutuk diriku sendiri atas apa yang terjadi. Rasanya, sulit sekali untuk menerima kenyataan yang bahkan tak pernah aku ingin bayangkan sebelumnya-melepaskanmu.
Berjuta kalimat penyesalan tidak akan pernah bisa membawa kita ke masa lalu. Sekuat apapun, sebanyak apapun, tak akan pernah bisa.
Aku berharap, jalan yang terpaksa kita tapaki kali ini bisa menjadi buah yang manis dikemudian hari.
Barangkali, semesta masih memberi kita satu kesempatan lagi, di kemudian hari :)
1 note · View note
yurizka · 3 years
Text
Tidak ada yang bisa lewati hidupnya tanpa badai kelam baik dulu maupun sekarang.
Yang bisa kulakukan hanyalah berdiri dan mencoba menatap jalan setapak baru. Mencari bentuk distraksi yang selalu memecah konsentrasi.
Kuharap, bahagiamu menyertaimu selalu. 
Partikel yang berserakan.
Seseorang bisa dengan mudah merasa dikhianati oleh siapapun dan dengan berbagai macam cara. Entah mereka itu memang sengaja ingin mengkhianati, atau memang seseorang memiliki trauma sehingga berdampak kepada kesehatan jiwa yang membuat data sensitivitas perasaanmu semakin tinggi.
Kamu bisa dengan mudahnya merasa dikhianati saat seseorang yang kamu pikir tidak akan melakukannya pada kenyataannya tidak sesuai dengan yang kamu kira. Seperti saat ayahmu memukulmu, ibumu menghinamu, ibumu menodongkan pisau kepada ayahmu, ayahmu yang ingin membawa adikmu pergi meninggalkanmu, sahabat yang hanya tanpa sengaja kamu lihat tertawa lepas bersama teman yang lain, dia yang kau sukai terlihat menikmati bertukar lenggokan berdua dengan lawan jenis, adik yang tidak melihat keadaanmu lagi, seseorang yang kamu sukai ternyata hanya menjadikanmu pelampiasannya setelah perempuan yang dia puja menolak perasaannya, teman sebangku yang tidak mengajakmu membeli jajanan lagi seperti biasa, teman yang mendatangimu saat ia kesusahan lalu melupakanmu saat dia senang, kekasihmu yang lebih menghabiskan waktu bersama teman-temannya daripada dirimu dan lain-lain.
Hal-hal kecil dan sangat spele bagi orang yang memiliki kewarasan lebih baik dari kamu memang hanya menganggap semua itu bukanlah masalah besar yang harus dibesarkan. Tapi bagimu, itu seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Mereka tidak berpikir bahwa bagaimana dampaknya bagimu karena mereka bukan kamu. Mereka tidak bisa menggantikan posisimu dan hanya kamu, cuma kamu yang mengerti, merasakan, mendengar dan berpikir hal-hal yang mereka mungkin tidak jamah.
Dan ya, lagi-lagi ekspektasimu menghancurkan dirimu, yang kamu kira kamu adalah satu-satunya bagi mereka ternyata kamu hanya salah satu bagian yang mengisi hidup mereka. Dan semuanya mendapat giliran kapan dan dimana kita akan memainkan peran.
Namun hatimu tak bisa berbohong, belati menusuk berkali-kali, menghujam jantung juga segala organ dalam tubuhmu dan mengatakan bahwa kamu bukan bagian penting yang harus selalu melulu tentang kamu. Kamu pikir mereka tidak akan menyentuh apapun selain kamu namun justru hidup tidak sesempit duniamu. Yang pada akhirnya menyadarkan kamu bahwa hanya kamulah seorang diri yang terjebak dalam penjaramu, lalu kamu berusaha menyeret seseorang agar masuk dalam penjaramu itu.
Kamu berteriak memohon segala suara-suara dikepalamu berhenti bergumam dan tertawa. Kamu berteriak meminta orang-orang yang tidak kamu kenal siapa untuk berhenti mengatakan hal-hal yang semakin membuatmu kecil dan berpikir bahwa tidak ada yang mencintaimu, tidak ada yang menginginkanmu, tidak ada yang menganggap bahwa kamu berharga untuk dimiliki sehingga mereka lebih memilih menikmati kesenangan lain selain dirimu.
Amarah mulai menguasaimu, kamu memaki seraya berkata “sakit yang seperti apalagi yang harus kurasakan Tuhan? Kau ingin membuatku seperti apalagi?” Berulang-ulang kalimat itu terus kamu gaungkan dalam batinmu.
“Sakit sekali.. sakit sekali” kamu memukul-mukul kepala dan dadamu, berharap deru yang mendera segera terlempar keluar saat kamu memukulnya. Sakit sekali hingga kamu memohon Tuhan agar menukarnya dengan nafasmu. Kamu sungguh lelah, kamu merasa tidak ada tempat lagi dari bagian dirimu yang bisa menampung luka-luka itu.
Tidak ada yang benar-benar bisa selamat dari kegilaan dirinya sendiri. Tidak ada yang benar-benar bisa kuat melewati kesakitan ini. Tidak ada yang benar-benar bisa kembali waras setelah dihantam jutaan kali. Tidak ada yang benar-benar bisa untuk baik-baik saja setelah dihancurkan membabi buta berulang kali.
50 notes · View notes
yurizka · 3 years
Text
Bagiku, segalanya.
Bagimu, cuma cuma.
1 note · View note
yurizka · 3 years
Text
Sajak Beranjak
Hati hati omongan orang belakang
Bisa buat dunia gonjang ganjing
Meracau sampah bangsat anjing
Siapa tau, dirimu nantinya terguling
Hati hati, jaga sisi rapuhmu
Bisa buat dunia tertuju padamu
Meracau hingga pipi merah semu
Siapa tau, dirimu nantinya menunduk malu
0 notes
yurizka · 3 years
Text
Hampir sewindu
Hampir sewindu, pagiku ditemani oleh sapaan hangat darimu. Menanyakan apakah aku sudah mengerjakan pekerjaanku, atau mengajakku untuk mengendap-endap datang ke kelas terlebih dahulu -demi bisa menyantap sarapan bersama. 
Hampir sewindu, akhir dari hari setiap pertemuan kita ditutup dengan salam manis. Ucapan yang terlampau sering terbawa hingga mimpi, yang membuat kita saat terbangun nanti tersipu malu, terbayang mimpi yang terjadi sesaat yang lalu. 
Hampir sewindu juga aku sudah mengenal tiap sudut lekuk tubuhmu. Hati yang selalu bergetar tiap sentuhan lembut menghampiri kepalaku, atau kecupan manis di akhir pertemuan kita sebelum kembali menabung rindu. Memacu jantung bekerja lebih keras, juga beradu nafas yang saling menderu. 
Tentu, tidak akan terbayang bila jalan yang kutempuh kedepannya harus aku lalui tanpamu. Sudah hampir sewindu, ghi, bagaimana aku bisa menentukan apa yang harus aku lakukan, bila selama ini ada kamu yang turut serta membantu aku dalam menyelesaikan suatu tanda tanya?
Mungkin mudah untuk menginstall aplikasi dating lalu mulai belajar untuk swipe left or right, atau mencoba yakin untuk bisa berjalan sendiri. Tapi prakteknya? Rasanya selalu salah bila orangnya bukan kamu. Jujur saja, selama ini, banyak pandanganku yang berubah karena ucapan kamu, sudut pandang kamu, yang ternyata ada benarnya. Aku takut untuk melihat dunia, aku takut untuk berjalan sendiri, aku takut jatuh ke lubang yang sama, dan aku juga takut kehilangan kamu. 
Rasanya, semua ini seperti masih mimpi saja dibenakku. Apa yang harus aku lakukan supaya aku sadar? Kamu harus “tampar” aku berapa kali agar aku sadar kalau semua ini nyata? Aku benci ketika aku tak bisa bedakan apa yang nyata dan tidak. Aku benci ketika aku tak tahu kemana aku harus bernaung. Aku benci ketika harus kehilangan kamu. Bagaimana bisa aku melepas sebagian raga yang sudah aku titipkan padamu? Bagaimana aku masih bisa hidup dengan setengah raga itu?
Maafkan aku, selama ini kamu merasa waktu yang kamu habiskan, hal yang kamu jaga, kamu buang sia-sia demi aku-rumah yang bukan kamu tuju. Mungkin, ada benarnya jalan yang kamu pilih saat ini. Entah aku yang terlalu egoiskah yang terus menahanmu pergi mencari kesadaranmu kembali, atau kamu yang lebih memilih rumah lain untuk dihuni?
Maafkan egoku yang masih saja tinggi dan susah kukendalikan. Aku sudah coba lakukan sebisaku, banyak upaya yang coba aku jalani demi memenuhi ekspektasi kamu. Namun, mungkin waktumu sudah terlalu banyak memaklumiku, dan kamu lebih memilih untuk pergi-demi masa depanmu yang mungkin lebih baik daripada bersamaku. 
Aku tak tahu. Aku tak mau kehilanganmu. Sama sekali. Anggaplah ini keegoisanku, namun, bisakah kamu kembalikan terlebih dulu ragaku bila kamu tetap memilih untuk pergi? Atau bisakah kita berbicara sebentar, aku dengan sekotak susu rasa stroberi dan kamu dengan sebotol kopi kemasan karamelmu?
0 notes
yurizka · 3 years
Text
Because i love you with all your complexities
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
yurizka · 3 years
Text
Terlalu sering dianggap salah sampai saat benar pun, dunia masih memintanya untuk mengalah.
Hana
@catatan-rahasia (21/3/21)
67 notes · View notes
yurizka · 3 years
Text
Aku, kamu, dan Jakarta
Jakarta menyimpan sejuta cerita. Jakarta pula menyimpan sejuta cinta, asa, duka, dan lara didalam perjalanan kehidupanku.
Lagi-lagi, Jakrta berhasil membuatku tak ingin beranjak. Semua hal yang terjadi tempat ini membuatku berpikir, "Apakah aku akan menemukan tempat seperti ini lagi?"
Kali ini, izinkan aku titipkan memori indah nan pilu untuk dikenang di suatu hari nanti. Kepergianku kali ini bukanlah yang aku kehendaki seutuhnya, yakinilah, ini hanya perkara persoalan waktu. Karena aku yakin, kamu, Mas, akan merayuku untuk singgah atau mungkin tinggal disini. Tentunya, bersamamu.
29/03/2021
0 notes
yurizka · 3 years
Video
youtube
Everytime i try, everytime i try to leave
My heart won’t let me.
It takes many hurt in this few months. Everyday, i try to fight all this hurt, keep it in myself because nobody know this issue. 
All i want is bring you back to me. All i want is you, only you. 
0 notes
yurizka · 3 years
Text
Bersama orang yang tepat, potensimu tumbuh berkali-kali lipat.
El Isbat
349 notes · View notes
yurizka · 3 years
Text
Sebagai Aku
Sebagai seorang yang menggemari aksara, aku gagal menuliskan banyak rasa.
Sebagai seorang yang masih menjadi manusia, aku gagal menangisi banyak rasa.
Miskin kata, miskin harta, miskin cinta tapi kaya akan luka. Aku tidak mampu menyedekahi itu semua kedalam kata-kata.
Apa-apa yang masih tertinggal dalam dada, ku buai dalam bentuk do’a. Meski aku miskin air mata hingga tak mampu berucap apa-apa melainkan diamku adalah sebagai do’a.
Semakin membuatku tak berdaya, terbata-bata dalam merasa. Meringkih dalam asa, membusuk sukma yang jelata. Aku kaum fakir jiwa yang miskin dalam realita.
✎ @tuanpoetry
92 notes · View notes
yurizka · 3 years
Text
Ternyata, se melelahkan itu kangen sama orang. Sampai-sampai gasanggup buat nahan, dan akhirnya cuma bisa nangis dan nangis lagi.
Kalau sudah seperti ini, apa boleh buat?
0 notes
yurizka · 3 years
Text
Yang lalu telah berlalu, hari ini dan esok yang kujalani tak tahu apakah akan berbuah manis atau pahit untuk dikenang
Dulu rasanya, gabisa satu haripun tanpa menulis. Kayak semua bisa menghilang, menjauh, bisa gagal, tapi nulis akan selalu jadi 'aku' akan selalu sama aku, akan selalu jadi satu satunya yang aku punya.
Sekarang, berhari - hari, bahkan berbulan bulan aku bahkan ga tau, mau menulis apa. Aku tau ada yang berubah, aku tau aku-berubah.
327 notes · View notes
yurizka · 3 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Mau cerita sedikit tentang anak kecil gue. Jadi, indukan mereka ini emang street cat yang doyan banget nongkrong dirumah gue. Induknya namanya Milky, anaknya manis, matanya kayak Yeri member Itzy, serius deh wkwkwkwk. Terus, nama anaknya Cimot dan Cimut. Cimot yang ada motif belang putih dan cimut yang polos aja. Awalnya, mereka berdua sehat sehat aja pas si indukkannya. Tapi gatau kenapa tiba-tiba suatu hari di badan Cimut ada benjol kecil. Gue pikir awalnya itu cuma bentol nyamuk karena malem itu emang nyamuk lagi banyak banget dirumah, yauda akhirnya gue diemin. Lalu makin waktu ke waktu, benjol itu makin besar dan ampe satu ketika, benjol itu pecah dan ngeluarin nanah.
Jujur, gue kaget sih. Kok bisa bernanah gitu? Padahal, Cimot Cimut gapernah keluar rumah dan yaa emang masih menyusui juga sama Milky, tapi dia itu bisa bernanah gara gara apa coba?
Asli, sedih banget ngeliat keadaan Cimot sakit begitu :(. Gue udah coba bantu sebisa gue. Tadi, gue ama si oneng nyoba buat ngeluarin sisa-sisa nanah yang kayaknya masih banyak di dalam badannya itu. Tapi, yaa Allah, beneran deh gue gatega denger Cimut ngeringis kesakitan, dan suaranya kenceng banget. Kalo dia manusia, dah nangis kejer banget itumah fix.
Akhirnya, gue mutusin buat ga ngelanjutin lagi ngebersihin lukanya, tapi tenang aja lukanya gue udah obatin sebisa gue, dengan gue usapin sampe dirasa bersih pake alkohol, gue berharap lukanya ini cepet kering lah minimal, supaya kemungkinan infeksi makin kecil. Jujur aja, gatega gue asli. Ditambah, sekarang lukanya jadi terbuka gitu bekasnya, gue cuma takut nanti infeksi doang. Kasian, masih kecil soalnya :(((
Sekarang, gue bingung banget mesti gimana. Kalau gue punya duit, beneran bakal gue langsung bawa ke vet. Yah tapi jangankan ke vet, kadang buat makan aja susah hahahaha :'). Gue sekarang cuma bisa do'a, ada hal-hal yang ga gue sangka bisa datang ke gue, at least buat nyembuhin si Cimut inideh. Gue kasihan banget kalo ngebiarin si Cimot gede sendirian, kayak sepi gitu, sendiri.
Yah, begitulah cerita hari ini. Semoga, akan ada hal baik di besok hari, ya?
0 notes
yurizka · 3 years
Text
Waktu Istirahat
Istirahatlah, tubuhmu butuh bersantai sejenak dari rutinitasmu yang membosankan.
Istirahatlah, otakmu butuh relaks dari pikiran hal-hal yang kelut.
Istirahatlah, hatimu butuh ruang lebih agar mudah untuk bergerak.
Jangan sulitkan dirimu sendiri, ka. Sekali-kali, berbaik hati pada diri sendiri. Jangan terus salahkan keadaan, salahkan kesempatan, hingga salahkan dirimu sendiri. Dirimu butuh sebuah hal, yang mahal didapatkan pada saat ini-kebahagiaan.
Sabar dan selalu percaya, semua ini pasti ada maknanya.
0 notes