You become very dangerous when you learn how to control your feelings.
69K notes
·
View notes
“Tak usah memberi saran. Kau tau aku pasti bisa melewatinya. Aku hanya butuh pelukmu saat ini, dan sebuah kata-kata sederhana yang keluar dari mulutmu sendiri;“Semua akan baik-baik saja. Kau tenang saja, aku akan selalu ada.””
��
454 notes
·
View notes
A:dimana?
R:depan nih. Mencariku ya?
A:sibuk sekali
R:😀
Toh kita ketemu lagi nanti. Tahan saja semua pertanyaanmu.
0 notes
I’m in love with your words @langleav ♥️✨
654 notes
·
View notes
Flo. Ria.
Working on drying flowers to press and frame, and making crystal terrariums! Keep up to date by following my instagram!
instagram.com/takerootandsprout
Follow my etsy to be notified when these products launch ✨
etsy.com/shop/takerootandsprout
7K notes
·
View notes
Iya. Semacam percobaan peralihan. Beberapa orang yg berproses seperti itu tapi justru seringkali ditanya, eh lo ko jadi ga asik? Yaelah,.
Semua orang mungkin akan melaluinya; sebuah proses dan kenyataan bahwa terlalu banyak bicara dan bercanda, bisa bikin kewalahan.
Dulu gw doyan banget bacod eh. Sampai ngerasa kayak badut lagi tampil. Gw senang ketika teman-teman tertawa, nyorakin “gila emang lu”, yg di telinga gw lebih terdengar sebagai sebuah pujian.
Lalu, gw sampai pada sebuah fase: setelah melakukan itu, gw merasa gak tenang. Gw seneng banyak ngomong, banyak ketawa, banyak becanda, bikin banyak orang ngakak-ngakak. Tapi, setelahnya gw merasa gelisah.
Semua omong kosong gw, semua lelucon, semua ceplas-ceplos yg emang keluar begitu aja, berputar satu-satu di kepala. Mereka kembali terdengar di telinga dengan jelas. Dan setelahnya, gw merasakan penyesalan yang sulit dijelaskan. Seperti ada rasa bersalah tapi gak tahu pada siapa.
Semenjak sering merasa gitu, selera gw buat ngomong di depan temen-temen, ceplas-ceplos dan ngelawak yg entah selalu ada saja bahannya, mulai berkurang.
Anehnya, gw juga mulai gak punya selera untuk denger bercandaan yg berlebihan. Bercandaan yg sampai gak sadar dengan kebutuhan orang lain di sekitarnya. Misal: sampai gak sadar ada orang pusing sama kerjaan, gak sadar ada yg sedang butuh konsentrasi, gak sadar ada yg butuh istirahat.
Serius, bercanda itu piknik paling murah. Ngetawain sesuatu bareng sama temen-temen, serunya luar biasa. Sekaligus bikin deket secara emosional. Sama seperti menangisi sesuatu bersama-sama.
Hanya, ulah kaleuleuwihi, bray. Ada baiknya untuk pintar juga mengira-ngira. Membaca kebutuhan sekitar, gak berlebihan dan gak bodo amatan.
Bisa jadi ini karena gwnya yang udah tua sih ya. Jadyi gak asique dan boring like borondong garing. Tapi amfine. Gw merasa baik-baik aja dengan itu.
Bagaimana pun, pada akhirnya seseorang akan bertemu dengan sesuatu yg memang untuknya. Dalam hal apa pun.
121 notes
·
View notes