Tumgik
#Berekspresi
kbanews · 8 months
Text
Anies Baswedan: Demokrasi Sehat Berikan Kebebasan Pers dan Media Sosial Berekspresi
DEPOK | KBA – Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengungkapkan empat cara untuk mewujudkan demokrasi yang sehat. Hal itu disampaikan Anies saat menjadi pembicara di Kuliah kebangsaan dengan tema “Hendak ke mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan” di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tvpapua-blog · 1 year
Text
UNESCO dan Komnas HAM Soroti Dampak Teknologi pada Kebebasan Berekspresi, Keselamatan Jurnalis, dan Keberlanjutan Media
UNESCO dan Komnas HAM Soroti Dampak Teknologi pada Kebebasan Berekspresi, Keselamatan Jurnalis, dan Keberlanjutan Media
Ana Lomtadze Program Specialist, Unit Komunikasi dan Informasi, UNESCO Jakarta, saat memberikan sambutan di WPFD 2022/ Istimewa tvpapua.com, Jayapura, 10/12 JAKARTA – UNESCO Jakarta berkolaborasi dengan Komnas HAM RI dan LBH Pers menyelenggarakan seminar bertema “Jurnalisme di Bawah Kepungan Digital” (Journalism Under Digital Siege). Seminar ini diselenggarakan memperingati World Press Freedom…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
wwwintinewscoid · 2 years
Text
Hak Berekspresi Dilindungi Dalam Konstitusi, Banyak Pasal Yang Mengkriminalkan Orang Berekspresi
Hak Berekspresi Dilindungi Dalam Konstitusi, Banyak Pasal Yang Mengkriminalkan Orang Berekspresi
INTINEWS.CO.ID, NASIONAL – Papua, hak berekspresi dilindungi dalam Konstitusi, banyak pasal yang mengkriminalkan Orang berekspresi. Ilustrasi dokumen INTINEWS.co.id Peran media massa dan media sosial sangat penting bagi perjuangan hak-hak masyarakat adat karena menjadi kanal dalam berekspresi. Hak berekspresi dilindungi dalam Konstitusi, UU Hak Asasi Manusia, dan berbagai instrumen HAM…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
taufikaulia · 2 months
Text
Apa yang Kamu Rasakan Saat Pasanganmu Bilang ‘Sama, Aku Juga Capek’ Saat Kamu Mengeluh Capek?
Salah satu pendewasaan yang saya sadari setelah menikah adalah menahan diri untuk tidak bilang ‘sama, aku juga’ saat pasangan sedang mengeluh seperti capek, kurang tidur, atau kerjaan kantor banyak sekali.
Saya orangnya jarang-jarang mengeluh, tapi sekalinya mengeluh ya cuma sekadar ingin mengeluh saja, bukan kode untuk diserve ini dan itu oleh pasangan.
Pernah beberapa kali pasangan saya spontan merespon begini, “Sama, aku juga capek.” Mungkin dia tidak ada maksud apa-apa, sama seperti saya yang sekadar bercerita saja. Tapi rasanya yang tadinya saya harapkan bisa plong kok malah jadi sesak ya. Saya tidak merespon apa-apa lagi.
Sekali, dua kali, tiga kali, terus terulang seperti itu. Dan rasanya masih sama. Sepertinya bukan respon seperti ini yang saya inginkan.
Lama saya merenung kenapa saya kurang suka dengan respon seperti itu. Ternyata kemudian saya sadari bahwa saya terbiasa mendengarkan keluhan dan saya jarang mengeluh. Saat pasangan saya mengeluh, saya berusaha mendengar tanpa menimpali dan mencoba mencarikan solusi bila diperlukan.
Lalu saat saya mengeluh dan mendapat respon ‘sama, aku juga’ itu rasanya seperti saya ini tidak boleh mengeluh. Padahal niat saya mengeluh hanya sekadar mengeluh saja biar plong, bukan untuk membandingkan siapa yang lebih capek.
Sekali lagi, mungkin maksud pasangan saya bukan seperti itu. Hanya saja yang namanya komunikasi itu kan dua arah, ada potensi lain maksud lain juga penerimaannya. Dan dalam pernikahan, baik suami atau istri, adalah sama-sama subjek. Maka, menurut saya, saya perlu untuk menyampaikan ketidaksukaan saya atas respon seperti itu. Biar sama-sama senang dan sama-sama belajar.
Komunikasi yang baik antara suami dan istri itu komunikasi yang setara, yang bisa didengarkan dan mendengarkan satu sama lain, yang mau saling menghargai dan saling memberi ruang untuk berekspresi.
Saya gak sadar bahwa kalimat pendek ‘sama, aku juga’ itu bisa bikin kesal. Awalnya saya kira biasa saja, lama-lama kesal juga hehehe. Tapi inilah yang namanya pendewasaan. Pasangan saya tidak benar-benar salah, dan saya juga tidak sepenuhnya benar. Ini hanya soalan pola komunikasi yang berbeda dan perlu disinkronkan. Itu saja. Semoga saja.
@taufikaulia
294 notes · View notes
ruang-bising · 4 months
Text
"Kau Membawa Lebih Dari Sepotongnya, puan..."
Tumblr media
Bu, maaf jika bujangmu ini lebih jarang pulang kerumah dibanding dulu yang seminggu sekali menengokmu ke rumah, maaf juga tatkala kembali ke rumah tidak bisa terlalu banyak mendengar keluh-kesahmu. Diam yang kutunjukkan, berekspresi pun seadanya.
Bu, cerita tentang mimpi-mimpi besarku juga tak bisa kau dengar sementara dulu, terpaksa harus terjeda...
Aku sudah bilang kan bu, aku akan kembali berkelana setelah memutuskan resign dari pekerjaanku? Minggu lalu aku di baduy dalam, hari ini aku berada di pedalaman gunung kidul, di pinggir pantai selatan yang tak bernama, sendiri. kugunakan separuh tabunganku untuk menghilang tanpa khawatir ada yang mencariku, berjalan tanpa tujuan demi menemukan tujuan, berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa rencana. Apa itu rencana?
Kau tau bu? Seseorang yang menjadi penyebabku berkelana sejauh ini pernah berkata, "Aku hidup untuk hari ini dan besok saja." Terdengar klise namun sepertinya bagus untuk kujalani seperti itu. Setelah kecewa dengan rencanaku, kubiarkan diri ini berjalan mengikuti rencana Tuhan yang entah bagaimana.
Bu, memang benar katamu, ada beberapa orang di hidup kita; yang ketika ia pergi, ia juga membawa sepotong hati kita.
Seseorang datang bu, kau kenal, dia adalah yang paling banyak kutulis di catatan harianku, yang paling bangga pula kuceritakan padamu. Dia adalah pertimbangan dalam setiap keputusan dan rencanaku. Ah, khayalanku sudah sejauh itu, bu. Tapi sayang bu, dia tidak bisa hidup dalam rencanaku, hidupnya sudah terpatri pada rencana keluarganya. Bagi mereka, orang sepertiku tak ada dalam rancangan untuk putri/saudari tercintanya itu.
Bu, terkadang hidup memang sialan, aku dipaksa harus menjadi orang baik, tak boleh marah dan harus selalu sabar. Hal itu pula yang membuat dunia semena-mena terhadap kita, bu.
diriku, 'bak pasar malam, dunia datang dan pergi mencari hiburan, wahana usai aku kembali sendirian, dengan sepi dan sisa kubangan tanah becek serta lumpur di badan.
Bu, badai kali ini kencang sekali, hanya gigil ringkih yang kau dengar jika sekarang aku kembali kepadamu, remuk jiwaku, tulangku sedang tidak membara.
Lagi-lagi memang benar katamu, ada beberapa orang di hidup kita; yang ketika ia pergi, ia juga membawa sepotong hati kita....
142 notes · View notes
Text
Pulanglah kepada seseorang yang tak pernah membuatmu takut untuk menjadi diri sendiri.
Karena terkadang, kebahagiaan ada tanpa bentuk kekangan dan paksaan. Melainkan kebebasan berekspresi dan memilih untuk tetap berjalan sesuai mampunya diri melangkahkan kaki.
Dan apapun bentuk kekurangan dalam diri kita, tidak ia hakimi. Ia tidak memaksa kita agar dapat berubah sendirian apalagi harus sekaligus, melainkan membimbing dan memahamkan kita agar menuju jalan lebih terang dengan segenap ilmu dan kesabarannya.
Dan segala bentuk kelebihan dalam diri kita, tidak ia halangi. Kita tidak harus pandai menyembunyikannya agar tak terlihat, melainkan sebaliknya. Sepenuhnya, ia mendukung kita dengan segenap jiwa raganya. Ia bersedia menopang semua mimpi-mimpi, merawat kelebihan-kelebihan yang kita punya, dan membantu kita mewujudkan segala hal yang kita angankan.
Kita tidak pernah takut menjadi diri sendiri. Sebab bersamanya, ia memiliki pandangan bijaksana. Bahwa kekurangan bisa ia lengkapkan, bahwa kebengkokan bisa ia luruskan, bahwa kesalahan bisa ia perbaiki, dan bahwa kelebihan bisa teramat sangat ia syukuri. Tanpa memaksa.
Jangan sampai kehilangan diri sendiri saat kita mencintai seseorang. Dalam hal apa? Dalam diri. Jangan sampai kita berubah karena tuntutan. Jangan sampai kita berubah karena ingin mendapat cintanya.
Tetapi berubahlah, bukan karena ingin dicintai seseorang. Tapi sadar bahwa kita butuh perubahan itu, dan ternyata dalam proses perubahan, kita menyadari bahwa ada seseorang yang mau membantu kita menuju proses perubahan itu.
Maka dari itu, pulanglah pada seseorang, yang tidak hanya mencintai kelebihanmu. Pulanglah pada seseorang yang tak hanya kamu cintai melainkan ia juga mencintaimu. Pulanglah kepada seseorang yang tak pernah membuatmu takut untuk menjadi diri sendiri.
Karena, tak ada yang lebih sakit dari kehilangan diri sendiri saat harus mencintai seseorang. Berbahagialah, menjadi diri sendirilah. Sebab kamu pantas, maka carilah tempat dimana tempat itu selalu bangga memilikimu. Bagaimanapun kamu.
663 notes · View notes
dandelionitaa · 6 months
Text
Menjaga Privasi.
Kalau dalam agama yang saya imani, privasi itu semacam aurat. Ada batasan yang harus dan memang wajib dijaga. Menjadi salah bila ia disingkap atau orang lain sengaja ingin menyingkapnya.
Hari ini, ditengah begitu banyak ruang untuk berekspresi. Orang-orang mulai lupa menerapkan batasan-batasan itu. Sudah menjadi wajar bila privasi seseorang tersingkap oleh dirinya sendiri. Tapi, masih mengherankan bagi saya pribadi dengan banyaknya orang yang ingin menyingkap privasi orang lain.
Saya percaya bahwa setiap orang ingin dihargai ruang privasinya. Saya pribadi tidak menjawab semua pertanyaan yang masuk ke email ataupun inbox saya karena pertanyaan-pertanyaan yang masuk pun kadang terlalu jauh. Terlalu jauh untuk orang yang tidak saya kenal.
Cara kita bertanya-menanyakan menjadi kebablasan. Keingintahuan kita terhadap orang lain menjadi berlebihan. Kita lupa mengenai batas. Kita lupa mengenai norma. Bahwa setiap orang itu memilik ruang semacam rumah yang apabila kamu ingin masuk, ketuklah pintu dan ucapkan salam. Bukan tiba-tiba masuk begitu saja, kan?
Kita belajar tentang banyak hal di dunia ini, tapi kita lupa belajar tentang kesopanan dan budi pekerti. Kita bisa saja memegang gelar akademis yang panjang tapi kita sulit sekali bisa memegang gelar orang yang baik, orang yang santun, orang yang berbudi dan beradab.
Memiliki ruang privasi adalah kebahagiaan setiap manusia. Ruang yang tidak ingin diusik oleh siapapun untuk menyimpan rahasia-rahasia dalam hidupnya. Dan mari sama-sama belajar menghargai itu semua.
— Angelina Fransisca
22 notes · View notes
langitawaan · 2 years
Text
74.
Sini duduk bersamaku, ambil jeda sampai lelah mereda.
Seseorang yang benar mencintaimu tidak akan pernah membatasi ruang gerakmu, ia akan membukakan jalan lebar-lebar untukmu agar kamu bisa melangkah dengan leluasa.
Ia sepenuhnya akan mendukungmu dari sisi mana pun. Tidak perduli jika orang-orang meremehkan mimpi dan citamu, ia akan meletakkan kepercayaan yang besar di tanganmu agar kamu juga mempercayai dirimu—bahwa kamu mampu.
Ia sama sekali tidak takut jika kamu melesat lebih cepat darinya, tidak pula khawatir jika kamu bersinar lebih terang daripada dirinya. Sebaliknya, ia akan bangga dengan semua pencapaian yang kamu gapai.
Ia sangat senang melihatmu bertumbuh, berekspresi, mengembangkan semua hal yang positif. Ia selalu ingin melihatmu menjadi yang terbaik.
Jika yang kamu rasakan justru sebaliknya, pengekangan, penghakiman dan menyepelekan bahkan ia tidak suka melihatmu bertumbuh menjadi lebih baik tanpa campur tangan darinya, telaah lagi, barangkali dia bukan orang itu, ya, bukan. Berjalan bersama orang yang seperti ini justru akan sangat melelahkan.
Selamat, selamat merenungkan (kembali).
Malam sabtu, 19.05 | 08 Oktober 2022.
161 notes · View notes
kuumiw · 2 months
Text
Belakangan rasanya masih gak karuan. Entah, kalo dipikir kayaknya rasa gak karuan ini muncul dari akhir tahun kemarin sampai hari ini :"
Cape sekali sebenarnya mengahadapi diri sendiri yang jadi kesulitan untuk release emosi. Hampir semua hal dipendam dan jadi orang yang sukar menangis haha. Padahal biasanya gak begitu! Aku gampang menangis untuk hal-hal yang membuat sedih, bisa mengutarakan rasa tidak menyenangkan, faham apa yang sedang dirasakan.
Urusan menulis dan posting banyak hal juga rasanya malah berat. Apa yang muncul di otak dan hati seperti tidak punya energi menampakan diri. Kenapa gerangan?
Aku pikir ini masalah kecil, tapi awal tahun hingga sekarang rasanya jadi tersiksa sendiri. Bingung menghadapi mood yang kadang berubah dan pikiran yang mendadak gak beraturan karena memikirkan banyak hal. Keluarga, pendidikan, cita-cita, lingkungan pertemanan, bahkan pikiran soal bagaimana cara mencari kerja seperti bertabrakan setiap hari.
Sesekali ingin rasanya melakukan hypnoteraphy, seperti yang para dosen kadang perlihatkan dikelas saat kuliah. Mereka yang bisa menangis tanpa sadar hingga bisa menceritakan banyak hal yang dipendam. Hua sepertinya lega, ya? wkwk *meskipun kadang lihatnya gak karuan. Takut sendiri.
Ya! Aku sedang berharap tulisan ini bisa menjadi bagian dari tempatku berekspresi. Karena bercerita kepada orang rasanya sedang sulit sekali :") Loooh bagaimana bisa terbuka, wong belakangan ini aja pp whatsapp gak dipasang dan centang juga di matiin koh haha..
Ah ya Allah.. Pelajaran apa yang akan hamba terima diperjalanan kali ini? :")
13 notes · View notes
Text
Tumblr media
Selamat memperingati hari perempuan untuk kita semua yang luar biasa, yang biasa aja, yang capek dan segala polemik tentang keperempuanannya.
-----
Setara bagi aku adalah, samanya kesempatan untuk berekspresi dan mengaktualisasi diri di ruang publik bagi setiap manusia tanpa diskriminasi seksualnya. —@yhharahap
Setara adalah tentang mengabdi pada Tuhan. Menjalankan setiap peran, memberikan kebermanfataan, tanpa memandang titik kekuatan. —@coklatjingga
Menurutku setara itu bukan berarti kita harus sama dalam cara berpenampilan, tingkah laku dan sebagainya, tapi lebih kepada kesempatan untuk berkarya dan berkontribusi dengan pembawaan masing-masing. Bahkan kita juga memiliki kesetaraan dalam kesempatan dimuliakan di sisi Tuhan. —@penaalmujahidah
Setara menurut ku adalah saat hak keduanya sama-sama dianggap dan di penuhi. Tidak ada pemboikotan peran dalam masyarakat baik itu laki-laki maupun perempuan. Serta menghargai dan mengetahui apa itu harkat dan Martabat masing-masing. —@ceritajihan
Kita semua sama, diciptakan untuk beriman kepada-Nya. Masing-masing dari kita memiliki kesempatan untuk meraih mimpi yang setara. —@sitijubaedahputrimanguntur
Setara bagiku adalah ketika aku bisa merdeka memilih, bertindak, mengambil keputusan tanpa takut diskriminasi juga perasaan mendominasi maupun didominasi pihak lainnya. Setara sebagai hamba dengan pemaknaan syariatNya. —@tulisanmimi
Perempuan berhak punya ruang yang bebas dan mendapatkan kesempatan untuk berekspresi tanpa diskriminasi apapun terkecuali yang melakukan penyimpangan dan merugikan khalayak umum maupun negara. —@aisyatulr
Berbicara tentang setara, kacamataku menolak kedudukan yang sama. Bagiku setara adalah mengerti kodrat masing-masing gender. Perempuan berpendidikan tinggi harus mengerti bahwa iya tinggi bukan untuk menyaingi laki-laki, tapi untuk mengimbangi laki-laki sebagai pendamping yang menyeimbangkan. Laki-laki di tuntut menjadi imam juga bukan untuk menginjak-injak perempuan, melainkan menjadi tameng dikala lemahnya perempuan naik kepermukaan. Jadi setara, adalah ada pada porsinya masing-masing. —@laannisa
Dan sesungguhnya perempuan sama berdayanya dengan bekerja ataupun berada di dalam rumah tangga. Lewat berbagai peran tangguh yang diemban, ia tetaplah seorang Perempuan. —@midnight-thought-and-daydreaming
Sama tak harus serupa. Kurasa maksud dari setara adalah sama-sama berperan untuk dapat mencipta harmoni. Jika kaum adam merakit balok kayu menjadi meja makan, maka para hawa menyulap bentangannya dengan vas bunga menawan juga hidangan lezat. —@rhmandina
Ruang Puber, 08 September 2023
58 notes · View notes
05082002 · 1 month
Text
Berikut Adalah Pembahasan Literasi Digital Berdasarkan Data - Data Yang Berada Di Akun Media Sosial
Perlindungan Data Pribadi Di Era Digital
Di era digital ini, kita semua terhubung dengan internet dan berbagai platform online. Kita sering kali membagikan informasi pribadi, seperti nama, alamat, nomor telepon, dan bahkan foto, di berbagai platform tersebut.
Namun, tahukah Anda bahwa data pribadi Anda rentan disalahgunakan? Penjahat siber dapat mencuri data Anda untuk melakukan penipuan, pencurian identitas, dan bahkan pelanggaran privasi.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki literasi digital yang baik, termasuk dalam hal melindungi data pribadi. Berikut beberapa tips untuk melindungi data pribadi Anda:
1. Berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi di internet.
Hindari membagikan informasi pribadi yang sensitif, seperti nomor KTP, password, dan PIN ATM, di media sosial atau platform online lainnya. Pastikan Anda hanya membagikan informasi yang benar-benar diperlukan.
2. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun online Anda.
Hindari menggunakan kata sandi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir atau nama lengkap Anda. Gunakan kombinasi huruf besar dan kecil, angka, dan simbol untuk membuat kata sandi yang kuat.
3. Periksa pengaturan privasi di akun online Anda.
Pastikan pengaturan privasi akun Anda sesuai dengan keinginan Anda. Batasi akses publik terhadap informasi pribadi Anda.
4. Berhati-hati terhadap penipuan online.
Jangan mudah percaya dengan email, pesan singkat, atau telepon yang meminta Anda untuk memberikan informasi pribadi. Pastikan Anda selalu mengecek kebenaran informasi tersebut sebelum memberikan data Anda.
5. Gunakan aplikasi antivirus dan firewall yang terpercaya.
Aplikasi antivirus dan firewall dapat membantu melindungi perangkat Anda dari malware dan serangan siber lainnya.
Berikut beberapa contoh gambar
Tumblr media
Facebook: https://www.facebook.com/literasidigitalkominfo/
2.  Keamanan Daring di Era Digital
Literasi Digital Keamanan Daring
Tumblr media
Sumber: [Facebook Kominfo]
Di era digital ini, internet menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Kita menggunakannya untuk berkomunikasi, mencari informasi, berbelanja, bahkan bekerja. Namun, di balik kemudahannya, internet juga menyimpan berbagai bahaya. Kejahatan siber, penipuan online, dan pencurian data pribadi adalah beberapa contohnya.
Oleh karena itu, literasi digital menjadi sangat penting. Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan teknologi digital dengan bijak dan bertanggung jawab. Dengan literasi digital, kita dapat melindungi diri dari berbagai bahaya di dunia maya.
Berikut beberapa manfaat keamanan daring :
Meningkatkan keamanan daring: Dengan memahami cara kerja internet dan berbagai macam ancaman yang ada, kita dapat melindungi diri dari penipuan online, pencurian data pribadi, dan cyberbullying.
Membuat kita menjadi pengguna internet yang bertanggung jawab: Literasi digital membantu kita untuk memahami etika dan norma di dunia maya, sehingga kita dapat menggunakan internet dengan bijak dan bertanggung jawab.
Meningkatkan kualitas hidup: Literasi digital dapat membantu kita untuk memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas hidup, seperti untuk belajar, bekerja, dan berkomunikasi dengan lebih efektif.
Sumber informasi:
Kominfo: https://kominfo.go.id/
3. Kebebasan Berekspresi
Pentingnya Literasi Digital untuk Kebebasan Berekspresi
Literasi digital membantu masyarakat untuk:
Menyampaikan pendapat dengan bertanggung jawab: Masyarakat yang memiliki literasi digital akan lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapatnya di dunia digital. Mereka akan memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya dan menghindari ujaran kebencian.
Menangkal informasi yang salah: Masyarakat yang memiliki literasi digital akan lebih mudah untuk mengidentifikasi informasi yang salah dan tidak menyebarkannya.
Menciptakan ruang digital yang kondusif: Literasi digital membantu menciptakan ruang digital yang lebih aman, damai, dan inklusif bagi semua orang.
Tumblr media
Gambar ini menunjukkan seorang wanita yang sedang menggunakan laptop dengan berbagai ikon media sosial di sekitarnya. Gambar ini melambangkan pentingnya literasi digital dalam era digital di mana media sosial menjadi salah satu platform utama untuk berekspresi.
Informasi:
Sumber: Facebook Kominfo
4. Hak Kekayaan Intelektual
Apa itu Hak Kekayaan Intelektual?
HAKI adalah hak eksklusif yang diberikan kepada pencipta atas hasil ciptaannya. Hak ini dapat berupa hak cipta, paten, merek, desain industri, dan rahasia dagang. Perlindungan HAKI penting untuk menjamin hak dan penghargaan atas karya cipta, serta memberikan insentif bagi para pencipta untuk terus berkarya.
Mengapa Literasi Digital HAKI Penting?
Literasi digital HAKI penting untuk beberapa alasan berikut:
Memahami Hak dan Kewajiban: Dengan memahami HAKI, pencipta dan pengguna karya dapat mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing. Pencipta dapat melindungi karyanya, dan pengguna dapat menggunakan karya secara legal dan bertanggung jawab.
Mencegah Pelanggaran HAKI: Pelanggaran HAKI dapat merugikan pencipta secara finansial dan moral. Literasi digital HAKI dapat membantu mencegah pelanggaran dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menghormati hak cipta orang lain.
Mendorong Kreativitas dan Inovasi: Perlindungan HAKI memberikan kepastian hukum dan insentif bagi para pencipta untuk terus berkarya dan berinovasi. Hal ini penting untuk mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagaimana Meningkatkan Literasi Digital HAKI?
Berikut beberapa cara untuk meningkatkan literasi digital HAKI:
Pendidikan dan Sosialisasi: Pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas dapat mengadakan kegiatan edukasi dan sosialisasi tentang HAKI kepada masyarakat luas.
Penyediaan Informasi: Menyediakan informasi yang mudah diakses tentang HAKI melalui website, media sosial, dan platform edukasi online.
Pengembangan Platform HAKI: Mengembangkan platform digital yang memudahkan pencipta untuk mendaftarkan dan mengelola HAKI mereka.
Mari Bergabung dalam Membangun Budaya HAKI yang Kuat!
Dengan meningkatkan literasi digital HAKI, kita dapat membangun budaya menghargai karya orang lain dan mendorong kreativitas di era digital. Mari bersama-sama melindungi karya dan ciptakan ekosistem digital yang kondusif bagi pengembangan HAKI di Indonesia.
Sumber informasi:
Website Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia: https://dgip.go.id/
Facebook Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia:
Tumblr media
5. Aktivisme Sosial
Bagaimana Meningkatkan Literasi Digital untuk Aktivisme Sosial?
Ada banyak cara untuk meningkatkan literasi digital untuk aktivisme sosial, antara lain:
Mengikuti pelatihan dan workshop: Ada banyak organisasi yang menawarkan pelatihan dan workshop tentang literasi digital.
Membaca sumber online: Ada banyak sumber online yang dapat membantu aktivis mempelajari tentang literasi digital.
Bergabung dengan komunitas online: Ada banyak komunitas online yang dapat membantu aktivis terhubung dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.
Contoh Penerapan Literasi Digital dalam Aktivisme Sosial:
Gerakan #BlackLivesMatter: Gerakan ini menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang kebrutalan polisi dan untuk mengorganisir protes.
Petisi online: Petisi online adalah cara yang efektif untuk mengumpulkan dukungan untuk suatu gerakan.
Crowdfunding: Crowdfunding adalah cara untuk mengumpulkan dana untuk mendukung suatu gerakan.
Gambar:
Tumblr media
[Sumber: Facebook Akun @literasidigital.id]
6. Jurnalisme Warga
Apa itu Literasi Digital Jurnalisme Warga?
Literasi digital jurnalisme warga adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan menyebarkan informasi secara bertanggung jawab di era digital. Kemampuan ini meliputi:
Memahami: Mampu memahami berbagai jenis informasi dan sumbernya, serta mampu membedakan antara fakta dan opini.
Menganalisis: Mampu menganalisis informasi secara kritis dan objektif, serta mampu mengidentifikasi bias dan propaganda.
Menyebarkan: Mampu menyebarkan informasi secara bertanggung jawab dan beretika, serta mampu menghindari penyebaran hoaks dan ujaran kebencian.
Mengapa Literasi Digital Jurnalisme Warga Penting?
Literasi digital jurnalisme warga penting karena:
Membantu masyarakat untuk menjadi konsumen informasi yang cerdas: Masyarakat dapat memahami dan menganalisis informasi secara kritis, sehingga tidak mudah terjebak hoaks dan informasi yang menyesatkan.
Meningkatkan kualitas jurnalisme warga: Masyarakat dapat menghasilkan dan menyebarkan informasi yang akurat, berimbang, dan bermanfaat bagi publik.
Membangun demokrasi yang lebih sehat: Masyarakat dapat terlibat aktif dalam proses demokrasi dengan menyebarkan informasi yang benar dan mendorong diskusi yang konstruktif.
Bagaimana Meningkatkan Literasi Digital Jurnalisme Warga?
Ada beberapa cara untuk meningkatkan literasi digital jurnalisme warga, antara lain:
Pendidikan dan pelatihan: Masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan tentang literasi digital.
Kampanye dan edukasi publik: Perlu dilakukan kampanye dan edukasi publik tentang pentingnya literasi digital dan jurnalisme warga.
Pengembangan platform dan tools: Perlu dikembangkan platform dan tools yang dapat membantu masyarakat untuk mengakses informasi yang akurat dan menyebarkan informasi secara bertanggung jawab.
Tumblr media
Sumber:
Kominfo RI: https://www.kominfo.go.id/
Jurnalisme Warga: https://id.wikipedia.org/wiki/Jurnalisme_warga
Literasi Digital: https://id.wikipedia.org/wiki/Literasi_digital
7. Kewirausahaan
Literasi digital kewirausahaan adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan teknologi digital untuk mengembangkan usaha. Hal ini meliputi berbagai aspek, seperti:
Membangun brand dan identitas online
Menjangkau pelanggan melalui media digital
Melakukan pemasaran digital
Mengelola keuangan usaha secara online
Menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha
Manfaat literasi digital kewirausahaan:
Memperluas jangkauan pasar
Meningkatkan penjualan
Membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan
Meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha
Meningkatkan daya saing
Contoh penerapan literasi digital kewirausahaan:
Membuat website atau toko online
Menggunakan media sosial untuk promosi dan penjualan
Melakukan email marketing
Menggunakan aplikasi keuangan untuk mengelola keuangan usaha
Menggunakan software untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha
Pentingnya literasi digital kewirausahaan:
Di era digital, literasi digital merupakan keharusan bagi para wirausahawan yang ingin sukses. Dengan memiliki literasi digital yang mumpuni, para wirausahawan dapat memanfaatkan berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh teknologi digital untuk mengembangkan usaha mereka.
Berikut beberapa tips untuk meningkatkan literasi digital kewirausahaan:
Ikuti pelatihan dan workshop tentang literasi digital
Baca buku dan artikel tentang literasi digital
Tonton video tutorial tentang literasi digital
Bergabung dengan komunitas online yang membahas tentang literasi digital
Praktek langsung menggunakan teknologi digital untuk mengembangkan usaha
Gambar:
 
Tumblr media
Sumber: Facebook page Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
8. Etika Informasi
Etika informasi adalah norma dan nilai yang mengatur bagaimana kita berperilaku dalam dunia digital. Ini termasuk:
Menyebarkan informasi yang benar dan tidak menyebarkan hoaks
Menghormati privasi orang lain
Tidak menyebarkan ujaran kebencian atau SARA
Berkomunikasi dengan sopan dan santun
Menggunakan teknologi digital dengan bertanggung jawab
Gambar 1:
 
Tumblr media
Sumber: Facebook Kominfo: https://www.facebook.com/kominfo.id/
Gambar 1 menunjukkan infografis tentang literasi digital dan etika informasi yang dibagikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia. Infografis ini menjelaskan beberapa poin penting tentang literasi digital, seperti:
Pengertian literasi digital
Manfaat literasi digital
Tips untuk menjadi pengguna internet yang cerdas
Etika berinternet
Gambar 2:
Tumblr media
Sumber: Facebook Siberkreasi: https://www.facebook.com/siberkreasi/
Gambar 2 menunjukkan tips untuk menjadi pengguna internet yang cerdas yang dibagikan oleh Siberkreasi, sebuah gerakan nasional literasi digital yang diinisiasi oleh Kementerian Kominfo. Tips-tips ini antara lain:
Saring sebelum sharing
Cek fakta sebelum menyebarkan informasi
Hindari menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian
Jaga privasi dan keamanan data pribadi
Gunakan internet dengan bijak dan bertanggung jawab
Pentingnya Literasi Digital dan Etika Informasi
Literasi digital dan etika informasi sangat penting untuk membangun masyarakat digital yang cerdas, bertanggung jawab, dan bermartabat. Dengan memahami dan menerapkannya, kita dapat:
Melindungi diri dari bahaya di dunia digital
Menjadi pengguna internet yang cerdas dan bertanggung jawab
Meningkatkan kualitas hidup di era digital
Membangun masyarakat digital yang lebih baik
10 notes · View notes
kbanews · 8 months
Text
Pernyataan Kritis, Anies: Jangan Takut Berekspresi
DEPOK | KBA – Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan dalam paparan Kuliah Kebangsaan mengatakan jika ada pasal-pasal di dalam undang-undang yang mengganggu kebebasan berekspresi, sudah seharusnya itu direvisi. Menurutnya jangan ada rasa takut di dalam berekspresi selama itu masih memajukan masyarakat pada sikap kritis. “Kata kuncinya jangan ada rasa takut di dalam berekspresi selama…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kaatthahirah · 10 months
Text
Tumblr media
Yaa Allah,, pengen punya rumah milik sendiri, selama ini numpang sana sini, bahkan dirumah orangtua sendiri.. pengen punya tempat pulang yg nyaman, bisa berekspresi sendiri, gak diatur-atur, ibadah nya tenang..
Bulan Juli ini harus bersiap dengan keadaan yg dimulai dr nol kembali, mau pindah kost, 😢
Sampai hari ini belum nemu kontrakan yg nyaman..
Sepeda motor lagi ngambek, jadi gak bisa lihat-lihat kontrakan langsung, masih dr Ol*
Begini jadi dewasa , perempuan sulung, yg kalau beban nya udh berat nangis segugukan sedirian,
24 notes · View notes
wwwintinewscoid · 2 years
Text
Berkewajiban Negara Menghormati Melindungi Dan Memenuhi HAM Hak Atas Kebebasan Berekspresi Semakin Tingginya Tingkat Pemanfaatan Internet Di Indonesia
Berkewajiban Negara Menghormati Melindungi Dan Memenuhi HAM Hak Atas Kebebasan Berekspresi Semakin Tingginya Tingkat Pemanfaatan Internet Di Indonesia
INTINEWS.CO.ID, PENGETAHUAN – Berkewajiban Negara menghormati melindungi dan memenuhi HAM Hak atas kebebasan berekspresi semakin tingginya t6ingkat pemanfaatan internet di Indonesia. Hal ini bukan sesuatu isapan jempol belaka, berikut ini kutipan dari situs web,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ceritasiolaa · 2 days
Text
Rasa Tenang
Tumblr media
Aku pernah baca salah satu tulisannya kak @taufikaulia yang kurang lebih berisi begini, "Salah satu pendewasaan yang saya sadari setelah menikah adalah menahan diri untuk tidak bilang ‘sama, aku juga’ saat pasangan sedang mengeluh…" Awal membaca tulisan itu aku enggak terlalu mikir kelain hal. Tapi ketika aku mulai memahami isi tulisannya, aku ngerasa bahwa, "Yap, that's true!" Aku dapat poinnya.
Kenapa begitu ? Karena aku mengalami hal yang mungkin mirip dengan tulisan tersebut, tapi bedanya pasanganku tidak menjawab "sama aku juga", melainkan ia jawab dengan kalimat yang men-support dan menenangkan. Alhamdulillah.
Rasa khawatirku, takut, kecewa, insecure, dan hal sejenis lainnya, seketika lunak dan membuat hatiku lebih tenang dan yakin, "Allah Maha Baik." Akan ada jalannya insyaAllah dari Sang Pemilik Skenario kehidupan ini.
Begitu pun sebaliknya, jika pasangan merasakan hal yang kurang baik pada dirinya, sudah seharusnya kita memberikan support balik. Bukan membuatnya semakin galau dengan apa yang ia rasakan.
Jadi keinget dengan kisah bunda Khadijah, dimana ketika Rasulullah pulang dari Gua Hira setelah mendapatkan wahyu. "Zammiluni, zammiluni!" Ucap Rasulullah dengan rasa takut. Namun bunda Khadijah tidak menyinggung atau menyalahkan Rasulullah yang sudah pergi untuk uzlah ke Gua Hira, tetapi dengan ketenangan hatinya bunda Khadijah menjaga dan menenangkan Rasulullah. Coba misalnya bunda Khadijah ngomel-ngomel atau malah kesal ke Rasulullah, ya mungkin udah beda cerita ya hehe.
Nah dari kisah ini tuh kita bisa ambil satu hikmah bahwa menikah itu membuat kita merasakan ketenangan, yakni sakinah.
Selain itu juga pentingnya komunikasi dengan apa yang kita rasakan. Bukan dengan saling tebak-menebak keadaan, menutup-nutupi keresahan atau ketakutan, dan menjadikan diri kurang ruang untuk berekspresi.
| Medan, 24 April 2024
Olaa.
4 notes · View notes
fawazsidiqi · 1 year
Text
Sebuah Pesan untuk Diri Sendiri
Hai, semoga puasa hari ini berjalan baik dan berbuah kebaikan, ya.
Rasanya sudah lama tidak menuliskan keresahan di tumblr. Beberapa kali sempat nyoba nulis, tapi selalu gagal karena distraksi tertentu. Mungkin, karena selalu khawatir apa yang ditulis tidak benar-benar berisi hal baik.
Kali ini pun saya belum bisa memastikan apakah tulisan ini akan dapat ditulis hingga selesai, kemudian di posting, atau saya hapus ulang dan melanjutkan episode lama tidak menuliskan keresahan di tumblr lagi (?)
Semakin bertambah usia, entah kenapa saya semakin takut membagikan tulisan. Barangkali ada semacam trauma, mengenai respon terhadap tulisan yang pernah dipublikasi di masa lalu. Semenjak itu, saya seolah selalu diawasi dan sulit untuk secara bebas berekspresi.
Betul, saya tidak sepantasnya menyalahkan siapapun. Toh, mereka bisa saja memang berniat baik. Mungkin, saya saja yang salah menilai. Lagian, sekalipun saya salah, bukankah memang wajar seorang manusia melakukan kesalahan yang tidak disadari oleh dirinya sebagai sebuah kesalahan?
Namun tetap saja, kesan itu rasanya sulit untuk ditanggalkan. Apalagi, ia hadir dari orang terdekat yang juga tidak mungkin terpisahkan dalam episode hidup saya kali ini, setidaknya sejak enam tahun lalu. Kadang, saya pun terpikir untuk membuat akun dengan nama anonim lalu disana menuliskan secara bebas apa yang tidak bisa dilakukan dengan akun bernama asli. Tapi sekali lagi, pikiran itu malah menambah beban, dengan dalih : tidak mau tanggung jawab, atau tidak punya nyali.
Lalu, saya teringat bahwa sudah sejak 11 tahun lalu menuliskan banyak kenangan di Tumblr ini. Sejak saya masih berusia belasan akhir menjelang dua puluh. Dari mulai tulisan receh, sampai beberapa esai yang pernah dipublikasi di media lain. Tumblr menjadi salah satu tempat saya mencurahkan sekian keresahan, dan menyimpan kenangan.
Karena siapa juga (orang terdekat) yang mau buka Tumblr. Iya sih, saya mulai mengenali istri yang dulu masih jadi calon juga di Tumblr. Tapi, istri bukan menjadi pihak yang harus saya hindari, bahkan ia selalu menjadi bagian dari orang pertama selain mamah dan bapak yang tahu berbagai keresahan yang sedang dirasakan. 
Mari kita akhiri sesi curhat sebelumnya dengan sebuah pesan berikut.
Pesan-nya adalah
Memasuki kepala tiga, saya mulai merasakan banyak kesan yang dulu hanya sebatas cerita. Tentang bekerja, berkeluarga, menjadi orang tua, bertetangga, dan lain sebagainya. Alhamdulillah, saya merasa selalu diberikan kemudahan dalam banyak hal, yang beberapa teman sepertinya masih harus bersabar untuk mencapainya.
Sebut saja, menikah dan memiliki anak. 
Beberapa teman seangkatan (bahkan kakak kelas) ada yang sampai hari ini diberikan ujian berupa pernikahan. Bukan sekali mereka mencoba, tetapi masih saja belum bertemu dengan jodoh yang menjadi pasangan hidupnya.
Beberapa lainnya ada yang sudah menikah beberapa tahun, bahkan lebih dulu dari saya, tetapi belum juga dikarunai keturunan. Padahal, tidak hanya sekali mereka berkonsultasi dan mengikhtiarkan hal itu terjadi.
Lalu saya? Alhamdulillah menikah dengan orang pertama yang saya ajak kenalan dan lamaran. Bahkan dalam kurun waktu yang bisa jadi sangat cepat : kurang dari enam bulan sejak pertama kali saling bertukar proposal diri. Padahal, waktu itu belum juga selesai kuliah strata satu. 
Tidak lama kemudian, Allah tambah nikmat berupa kabar hamilnya istri di usia kurang lebih 3 bulan pernikahan. Padahal, jika diukur dengan kesiapan materi, hingga hari ini pun rasanya saya masih belum siap menjadi orang tua. Untuk membayar biaya persalinan saja waktu itu baru terkumpul dua pekan sebelum lahiran. Dari jalan yang tidak pernah kita sangka sebelumnya : pesanan toga terbanyak dari satu jurusan, bahkan sampai hari ini.
Dan banyak hal lain yang tentu akan semakin panjang jika saya tuliskan. 
Lalu apa pesannya? hehe
Apa yang saya sampaikan sebelumnya adalah hal-hal baik, dengan kesan baik. Di balik itu semua, saya merasa juga mengalami banyak hal lain yang terkesan tidak menyenangkan.
Hidup pasti akan diisi oleh keduanya : kesenangan dan ketidaksenangan. Tidak mungkin kita hanya hidup dengan dipenuhi kesenangan, atau pun ketidaksenangan. Harus keduanya. Namun, pada hakikatnya ketidaksenangan pun memiliki konsekuensi baik jika kita mengikuti alur yang sudah Allah tunjukkan, begitu juga dengan kesenangan.
Kuncinya bukan pada senang atau tidaknya, tetapi pada pemaknaan dan respon kita terhadap keduanya. Karena bisa saja kita tidak menyenangi sesuatu, padahal ia sebenarnya bernilai baik buat kita. Dan begitu sebaliknya.
Karena sudah cukup panjang, (dan saya pun mulai capek nulis hehe) mari kita sudahi sesi pesan ini. Kali-kali pengen nulis bebas. In sya Allah, semoga tulisan berikutnya lebih jelas format dan isinya. Hehe
25 notes · View notes