Tumgik
#nafsu
segudangpikiran · 13 days
Text
Tiba-tiba menemukan informasi menarik saat scrolling instagram.
Menurut penelitian dari universitas Groningen tahun 2017, ternyata cinta pada pandangan pertama itu tidak ada. Yang ada adalah nafsu pada pandangan pertama. Penyebabnya simpel, itu karena kita tertarik sama penampilan fisik.
7 notes · View notes
jusuffarhan · 6 months
Text
Katamu rasanya sakit, karena hati menginginkan taqwa tapi raga malah bermaksiat.
Katamu rasanya lelah, karena ketika jauh dari Allah hanyalah keresahan yang tak berujung di dapat.
Katamu rasanya nyesek, karena ternyata hanyalah semu yang di dapatkan tapi akhirnya nyesek berkepanjangan.
Lalu kenapa dirimu tidak berubah?
Temanmu @jusuffarhan
8 notes · View notes
abdillahblog · 10 months
Text
Pada akhirnya, secinta apapun aku dengan dunia. Ketika Allah katakan "Tinggalkan!" Yaaaa, aku akan meninggalkannya. Suka tidak suka. Mau tidak mau. Rasanya sungguh sakit, bertarung melawan nafsu sendiri tapi yaaa, ini akan berlalu dan menjadi terbiasa seiring berjalannya waktu, hingga saatnya untuk aku kembali pulang 🖤
3 notes · View notes
rajabrachmat · 1 year
Text
Mewaspadai Talbis Iblis
Ketahuilah bahwa tatkala anak keturunan Adam diciptakan, di dalam dirinya juga dimasukkan hawa nafsu dan kehendak, agar dia bisa mendatangkan apa yang bermanfaat bagi dirinya. Di dalam dirinya juga diciptakan rasa amarah, agar dia menolak apa yang bisa mencelakakannya. Dia diberi akal layaknya pendidik yang menyuruhnya untuk berbuat adil tentang apa yang harus dia lakukan dan apa yang harus dia…
View On WordPress
2 notes · View notes
hanifahdwis · 2 years
Text
Tumblr media
Sampailah kamu pada merdeka yang seutuhnya;
Merdeka yang tidak lagi diperbudak dunia, tidak jua kalah dijajah oleh hawa nafsu.
— 17 Agustus tahun Dua Dua
10 notes · View notes
arnamee · 2 years
Text
"Mula-mula nafsu itu dilawan, akhirnya diturutkan."
- Dalam konsep hal-hal ibadah, mula-mula kita lawan nafsu dengan sedikit bersusah-payah, namun akhirnya ia akan menurut kita, sebab kita dah terbiasa buat kebaikan itu.
Jadi, jangan putus asa buat baik. Moga dipermudah
14 notes · View notes
deafaa · 2 years
Text
Kabar kapas
Hai, bagiamana kabar hatimu hari ini? Iya hatimu. Hati yang selalu dibawa kemanapun dan membantumu menentukan sebuah pilihan.
Hati yang selalu menunjukkan radar kelembutan. Mengarahkan pada kebajikan. Yang selalu mudah tersentuh bahkan pada sesuatu yg tak berwujud.
Hati yang selalu sakit dan terhimpit saat melihat kedzaliman. Hati yg selalu memberontak saat melihat ketidakadilan.
Hati yang selalu lapang saat menerima kejadian kejadian diluar perencanaan.
Hatimu.
Hebat dia
Semoga selalu Tuhan jaga hatimu dan hatiku agar tidak kehilangan fungsi lembutnya.
2 notes · View notes
sepoianangin · 5 months
Text
Era yang semakin fluktuatif, dimana air dan minyak sudah sering bertemu di satu tempat yang sama, bersebelahan bahkan. Hilir mudik setan berseliweran bersama hawa nafsu yang tentakelnya mengebas-ngebas liar, menerabas segala potensi untuk diraih dan diremukkan.
Malaikat yang semakin mengenyitkan dahi dalam menjalankan setiap tugasnya, hari demi hari.
Prinsip yang ingin berpegang erat pada bara api yang menyala selalu menggelora. Namun apa daya, kadang diri ini masih tak jarang melepas genggamannya.
Keteguhan hati adalah jawabnya. Bara harapan yang selalu menyala menjadi bahan bakar yang mesti sering-sering dipanaskan.
0 notes
luapanrasa · 10 months
Text
Antara Tuhan dan Ego. Sebenarnya apapun yang kita lakukan ini berdasar panggilan Tuhan atau karena ego kita?
0 notes
rausyanfikr · 11 months
Text
18 september 2022 lalu ketika almarhum prof Azra wafat, ustadz Anton Ismunanto bercerita soal pengalaman beliau menemani prof Azra selama di Jogjakarta.
Beliau cerita bahwa ketika menjemput Prof Azra dari Adisucipto, beliau menanyakan perihal menu makan siang kepada Prof Azra. Alih-alih menginginkan suatu menu atau sekedar mencoba menu khas Jogja, Prof Azra hanya bilang "ah, apa saja".
Tentu cerita beliau gak berhenti di situ, tapi aku menangkap poin soal bagaimana orang-orang berilmu seharusnya memaknai asupan tubuhnya.
Dalam pandangan Islam, sependek yang aku tau, segala asupan yang masuk ke dalam tubuh diperuntukkan sebagai penyokong ibadah. Berangkat dari tujuan ini, apa-apa yang kita makan harus memenuhi prasyarat seperti halal (baik materi maupun substansinya) dan thayyib (kandungannya tidak mencelakai badan). Tapi aku gak mau bicara soal ini karena bidangnya terlalu luas.
Aku bicara soal selera kita yang aneh disebabkan kita salah dalam memaknai makanan (yaitu semata sebagai pemuas ragawi). Jadilah apa-apa yang masuk dalam tubuh kita sudah tidak lagi menyokong fungsi peribadatan. Terlalu banyak, misalnya. Terlalu picky soal selera hingga memperumit kehidupan kita sendiri, misalnya. Atau terlalu mencintai makanan itu hingga menjadi suatu kegandrungan.
Padahal kanjeng Nabi dawuh, ada dua lubang yang perlu dijaga pada tubuh manusia. Lubang mulut (makan dan lisan) dan lubang kemaluan. Selamat keduanya, selamat pula hidup seseorang.
Selera yang aneh ini datang dari nafsu, hasrat kita terhadap sesuatu yang mampu kita kuasai, rasa kemenangan kita terhadap sesuatu yang dapat kita raih, kesemua itu berpadu hingga membutakan pemaknaan kita terhadap esensi rezeki berupa makanan.
Aku pernah baca beberapa tips untuk mengendalikan syahwat. Beberapa di antaranya adalah latihan untuk tidak memakan suatu makanan yang kita mampu menjangkaunya. Atau menolak suatu pemberian (berupa makanan) meski kita sangat ingin. Atau membeli makanan yang sangat kita inginkan, tapi kemudian menghadiahkannya pada orang lain. Kesemua itu adalah latihan kita mengendalikan diri dari hasrat kepinging. Hasrat okupasi.
Ya, karena pada hasrat makan yang dituruti, ada jiwa hewani kita yang melanggeng, ada sisi penghambaan kita yang runtuh, ada kecintaan pada hal fana yang kita pupuk.
Dari prof Azra aku belajar, bahwa bagi orang berilmu dan mengetahui tujuan hidupnya, makan adalah soal remeh sehingga rasa dan selera menjadi nomor sekian. Yang penting sehat, cukup, dan mampu menunjang fungsi penghambaan.
Agaknya lafadz "allahumma baariklanaa fii maa razaqtana" tidak hanya bertujuan agar makanan kita diberkahi zatnya. Tapi juga perut dan batin kita diberkahi sehingga mampu memahami bahwa rezeki adalah untuk dikonversi menjadi ibadah. Bahwa hakikat syukur pada asupan yang didapat dibuktikan hanya melalui penghambaan.
RausyanFikr,
Rawamangun, 14 juni 2023
23.03 wib.
Tumblr media
0 notes
blogalloh · 1 year
Text
Alhamdulillah Alloh Maha Merahmati Nafsu Untuk Bersyukur Akan KesempurnaanNya. #Dakwah #Islam
Tumblr media
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du, Dalam al-Quran, Allah menyebutkan nafsu dengan 3 sifat, yang ketiganya kembali kepada keadaan masing-masing nafsu. Pertama, nafsu muthmainnah [النفس المطمئنة] Itulah jiwa yang tenang karena iman, amal soleh, dan ketaatan kepada Rabnya. Alhamdulillah Alloh Maha Merahmati Nafsu Untuk Bersyukur Akan KesempurnaanNya. #Dakwah #Islam Allah berfirman, الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. ar-Ra’du: 28) Allah juga berfirman, يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ . ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.” (QS. al-Fajr: 27-28). Kedua, nafsu lawwamah [النفس اللوّامة] Kata laama – yaluumu [لام – يلوم] secara bahasa artinya mencela. Laaim [لائم] artinya orang yang mencela. Jika dia suka mencela disebut lawwam [لوّام]. Disebut nafsu lawwamah karena nafsu ini sering mencela orangnya disebabkan ia telah melakukan kesalahan, baik dosa besar, dosa kecil, atau meninggalkan perintah, baik yang sifatnya wajib atau anjuran. Allah bersumpah dengan menyebut nafsu jenis ini dalam al-Quran, وَلَا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ “Aku bersumpah dengan menyebut nafsu lawwamah.” (QS. al-Qiyamah: 2) Ketiga, Nafsu ammarah bis su’u [النفس الأمارة بالسوء] Itulah nafsu yang selalu mengajak pemiliknya untuk berbuat dosa, melakukan yang haram dan memotivasi pemiliknya untuk melakukan perbuatan hina. Allah sebutkan jenis nafsu ini dalam surat Yusuf, وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Yusuf: 53). Tiga keadaan di atas, tergantung dari suasana jiwa. Artinya, jiwa manusia bisa menjadi muthmainnah, dalam sekejap dia juga bisa berubah menjadi lawwamah, dan juga bisa langsung berubah menjadi ammarah bis suu’. Sebagian ulama membuat perumpamaan tentang interaksi nafsu ini. Diantaranya perumpamaan yang disampaikan Imam al-Ajurri – Ahli hadis dan sejarah dari Baghdad wafat: 360 H – Dalam kitabnya ‘Adabun Nufus’, beliau mengatakan, وأنا أمثل لك مثالا لا يخفى عليك أمرها إن شاء الله Saya akan sampaikan permisalan untuk anda, insyaaAllah masalah nafsu tidak lagi samar bagi anda. Kemudian beliau mulai menjelaskan, اعلم أن النفس مثلها كمثل المهر الحسن من الخيل ، إذا نظر إليه الناظر أعجبه حسنه وبهاؤه ، فيقول أهل البصيرة به : لا ينتفع بهذا حتى يراض رياضة حسنة ، ويؤدب أدبا حسنا ، فحينئذ ينتفع به ، فيصلح للطلب والهرب ، ويحمد راكبه عواقب تأديبه ورياضته. فإن لم يؤدب لم ينتفع بحسنه ولا ببهائه ، ولا يحمد راكبه عواقبه عند الحاجة Pahamilah bahwa nafsu itu seperti anak kuda jantan (colt) yang sangat bagus. Setiap kali ada orang yang melihatnya, pasti terkagum dengan keindahan dan bagusnya. Hingga seorang ahli kuda berkomentar, ‘Kuda bagus ini tidak berarti sama sekali sampai dia dilatih dan diajari dengan baik. Barulah setelah itu dia bisa dimanfaatkan dengan baik, sehingga bisa dipakai untuk menyerang atau berlari kencang. Dan yang menunggang akan merasa puas dari hasil latihannya. Jika tidak dilatih dengan baik, maka keindahannya sama sekali tidak akan memberikan manfaat, dan penunggangnya tidak akan merasa puas ketika menggunakannya. Beliau melanjutkan, فإن قيل صاحب هذا المهر قول أهل النصيحة والبصيرة به ، علم أن هذا قول صحيح فدفعه إلى رائض فراضه . ثم لا يصلح أن يكون الرائض إلا عالما بالرياضة ، معه صبر على ما معه من علم الرياضة ، فإن كان معه بالرياضة ونصحه انتفع به صاحبه ، فإن كان الرائض ل
ا معرفة معه بالرياضة ، ولا علم بأدب الخيل ، أفسد هذا المهر وأتعب نفسه ، ولم يحمد راكبه عواقبه Jika pemilik anak kuda ini memberikan perawatan dengan semangat baik dan paham keadaan, lalu dia serahkan ke orang yang ahli dalam merawat, dan dia tidak memilih perawat kecuali orang yang memiliki kemampuan dalam merawat dan kesabaran, lalu kuda itu dirawat dengan baik, maka akan bermanfaat bagi pemiliknya. Namun jika perawat tidak memiliki pengetahuan dalam merawat, tidak paham tentang mengajari kuda, maka dia akan merusak anak kuda itu dan justru membuat lelah dirinya. Sehingga tidak ada komentar baik orang yang menunggangnya. وإن كان الرائض معه معرفة الرياضة والأدب للخيل إلا أنه مع معرفته لم يصبر على مشقة الرياضة ، وأحب الترفيه لنفسه ، وتوانى عما وجب عليه ، من النصيحة في الرياضة ، أفسد هذا المهر ، وأساء إليه ، ولم يصلح للطلب ، ولا للهرب Ketika yang merawat memahami teknik merawat dan melatih kuda, hanya saja dia kurang sabar dalam menghadapi kesulitan ketika melatih kuda, sukanya hanya bermain, dan suka menunda-nunda apa yang menjadi tugas dalam melatih kuda, maka justru akan merusak anak kuda ini, sehingga nantinya tidak bisa digunakan untuk menyerang atau berlari kencang. (Adab an-Nufus, hlm. 15) Demikian, Allahu a’lam. Referensi: https://konsultasisyariah.com/34052-macam-macam-nafsu-dalam-al-quran.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Alhamdulillah Alloh Maha Merahmati Nafsu Untuk Bersyukur Akan KesempurnaanNya. #Dakwah #Islam
0 notes
jusuffarhan · 11 months
Text
Tumblr media
Ibadah mulai lalai, sholat tak lagi khusyuk, sudah pelit tuk berbagi, udah ga ingat sama dosa. Sejauh itukah kamu sama Allah ?
Kembalilah ...
Temanmu @yusuffarhan
9 notes · View notes
Text
NAFSU
Nafsu yang tidak bisa di kontrol , membuat sang pria lebih memilih tidur di atas untuk berhubungan panas. Daripada mengalah untuk yang tua, satu ruangan lagi. Itulah yang saya benci. Benci karen orang dewasa tida memikirkan yang lebih dewasa.
Bayangkan saja, yang tua tidur di tempat tidur yang lebih kecil. Dan sang pria tidur di atas seperti sang raja. Jujur , aku benci sekali sama pria itu. Benci dan benci. Aku jujur saja, dia jarang melakukan ibadah . Tidak bisa memberikan contoh yang baik untuk anaknya. Ketika aku berkata jujur malah malu dan marah, dasar. Padahal sang pria selalu sok pintar dalam "AGAMA" + dia juga selalu melakukan aku, Yasudah aku balas.
Tidak salah bukan ?
0 notes
hidayatuna · 2 years
Text
Nafsu yang Berpahala
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Melawan nafsu dengan cara tidak menuruti nafsu adalah ibadah. Bahkan Syekh Ibnu Athaillah merangkai dengan kata hikmahnya: إذا التبس عليك أمران فانظر أثقلهما على النفس فاتبعه فإنه لا يثقل عليها إلا ما كان حقاً Artinya: “Jika ada dua hal yang tidak jelas bagimu maka lihatlah mana yang paling berat menurut nafsu lalu ikutilah. Sebab hal-hal yang berat menurut nafsu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
nordlysrose · 2 years
Text
Apabila hawa nafsu yang menjadi pemerintah, akan dikunci akal, akan ditutup jendela-jendela pemikiran. Tiada nilai sesudah itu untuk ayat-ayat yang nyata dan petunjuk-petunjuk yang nyata. Kerana hawa nafsu menolak semua itu dan berpaling darinya. Lalu individu berkenaan menjadi tawanan kepada kuasa hawa nafsu, bercampur-aduk di hadapannya laluan-laluan dan jalan-jalan, dan menjadi gelap dalam perjalanannya lorong-lorong kebenaran dan hidayah.
Bila kau lihat hawa nafsu di sebuah umat menjadi hakim, Maka hukumlah, di situ bahawa akal telah tiada...
1 note · View note
ordinarymanjournal · 2 years
Text
Antara Cinta dan Nafsu
Antara Cinta dan Nafsu
Ilustrasi Gambar: Wdr free Akhir-akhir ini, ingatan kami acap terbang ke masa lalu. Masa-masa dimana suka dan duka masih dengan setia menyambangi. Agaknya, berbagai cobaan merupakan permainan hidup manusia. Lepas dari satu persoalan maka berselang kemudian tiba persoalan baru. Terkadang, belum usai nan satu sudah menimpa nan lain. Remuk redamlah sang kalbu, bercerai-berailah hati itu dibuatnya,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes