Tumgik
mutiarautami · 3 years
Text
“Karena manisnya iman hanya dapat dirasakan bagi mereka yang senantiasa mengukir kebaikan dan tak kenal lelah melakukan perbaikan. Hingga di akhir kehidupan, indahnya ketaqwaan akan berbuah manis pada surga yang dijanjikan. Saat itulah, segala lelah ikhtiar dan bulir perjuangan berbalas jauh lebih indah dari apa yang pernah dibayangkan.”
-dewi nur aisyah
.
.
Sepenggal support system yang saya cari² untuk menguatkan tekad saya dalam ketidakmungkinan impian²an saya. Menyadari kalau setia orang yang mendengar impian saya akan berpikir terlalu tinggi, terlalu berambisi, dan terlalu berangan.
Yasudah, perihal pendapat orang lain mari di skip dulu. Kalau gagal pasti banyak yang bahagia kalau berhasil segelintir orang terkasih yang tulus akan merangkul. Kebalik gk ya 😂.... Yah, pokoknya akiramenai!!🔥🔥🔥 Gagal 1× bangkit 2× begitu seterusnya harus semangat kelipatan 2 hehehew
Ada juga yang bilang "kita ini gk usah lah jauh² sampai ke negara orang segala, ngapain. Deket sama keluarga itu lebih utama. Mana perempuan lagi ntar susah cari jodoh".
Aduhhh bukibuk, bagiku semua pendapat yang mengarah kesana lebih mendahulukan takdir Allah SWT. Kematian dan Jodoh. Mengenai sebuah perjalanan hidup menurutku akan lebih mengasyikan kalau kita menjalaninya sambil mengambil langkah setia tantangan. Allah kan menyuruh kita untuk gapai lah ilmu setinggi mungkin. Berarti "belajarlah" untuk mendapatkan ilmu dimana saja hingga ujung dunia pun kamu lalui. Buk, jodoh itu Allah yang merencanakan.
Ada yang berpacaran hingga bertahun laman🔥a eh malah gk berjodoh, ada yang sudah menikah tetapi bercerai berarti jodohnya hanya sampai disitu, ada juga yang lelah mencari lalu Allah datangkan jodohnya dengan waktu singkat. Allahualam. Jadi kita nikmati aja perjalanan hidup ini.
Untuk diriku, selagi orang tua ridho insyaallah Allah akan meridhoi setiap langkah kita. Karena ridho nya Allah dari ridho orang tua.
🔥🔥🔥Selama pagi
Semangat
#journal-arachan
#inspiringme
#AweInspiringMe
#dewinuraisyah
5 notes · View notes
mutiarautami · 3 years
Text
Tulisan : Terlihat Mudah
Satu hal yang kemudian kusadari setelah sekian lama mengamati, tidak hanya mengamati perjalanan sendiri melainkan juga perjalanan hidup orang lain. Pada setiap urusan hidupnya yang terlihat mudah, ternyata tidak semata-mata karena memang orang tersebut adalah orang yang pandai, cakap, terampil, memiliki banyak keahlian.
Seringkali saya meminta nasihat kepada mereka, tentunya selain mendapatkan nasihat-nasihat umum seperti kita harus belajar, berinvestasi leher ke atas, menambah jejaring dan keahlian. Ada nasihat-nasihat tambahan yang saya simpulkan, hampir sama. Berbuat baik, kepada siapa? Kepada orang tua.
Katanya, kita bisa jadi pandai dalam bersedekah bersama teman-teman kita, rutin setiap senin dan jumat. Selalu ada untuk menolong teman-teman kita. Selalu meluangkan waktu untuk orang lain. Selalu mencurahkan energi dan pikiran kita ke dalam organisasi, komunitas, dan lain-lain. Tapi, bisa jadi kita jarang hadir di rumah, tidak meluangkan waktu untuk orang tua kita, tidak membantu meringankan pekerjaannya sesederhana membersihkan kamar kita, membukakan pintu dan menutup pintu pagar ketika orang tua hendak keluar atau masuk rumah, merapikan meja makan, dan hal-hal yang tampak sederhana dan seolah tak bernilai bagi kita, dibanding dengan aktivitas kita di luar rumah. Temanku yang lain, yang tampak biasa-biasa saja, tidak ada yang spesial dengan kemampuan akademiknya di kampus, pun tidak menjadi pejabat penting dalam organisasi. Ketika dia mendaftar magister di luar negeri, dengan mudahnya mendapatkan beasiswa, bahkan beasiswa penuh. Lulus dari sana langsung mendapatkan pekerjaan yang sangat baik, ketika para lulusan yang lain masih bingung mencari pekerjaan ketika pulang. Tentunya, kalau orang lain yang tak mengenal bagaimana orang tersebut tidak akan tahu kalau temanku tersebut adalah orang yang selalu ada untuk orang tuanya. Bahkan, ketika ada urusan organisasi dan orang tuanya meminta tolong untuk diantar ke suatu tempat, dia tak segan untuk minta izin ke organisasi dan memilih mengantar orang tuanya. Dulu, sebagai seorang aktivis mungkin agak jengkel ketika ada anggota yang tidak bisa hadir karena ada urusan keluarga. Tapi, hari ini, semakin dewasa, saya menjadi lebih paham skala prioritas seseorang. Itu belum termasuk dengan segala kesiap sediaannya yang lain untuk orang tuanya, yang saya tahu dari orang tuanya langsung. Anaknya adalah anak yang selalu bisa diandalkan. Ujarnya. Temanku yang lainnya lagi pun demikian. Tak jauh beda ketika memberikan nasihatnya kepadaku. “Sekalipun orang tua kita mungkin tak begitu memahami dunia kita saat ini, tetaplah berbuat baik selama itu bukan kekerasan dalam rumah tangga dsb. Perbedaan pendapat dengan orang tua, sikap dingin, perbedaan pandangan, itu semua adalah hal yang niscaya terjadi antara orang tua dan kita sebagai anak. Kita perlu untuk mencari celah di mana kita bisa berbuat baik.” Akan lebih menyesakkan kalau kita sudah tahu bahwa orang tua kita sebenarnya mudah untuk kita dekati, bisa diajak bicara, tapi justru kemudahan itu membuat kita merasa tidak perlu merawatnya dengan baik. Dan kemudian kita merasa banyak sekali hambatan dalam hidup kita, ketika mau sekolah, bekerja, memasukin kehidupan berumah tangga, bahkan mungkin saat berumah tangga. Bisa jadi, penyebabnya sedekat itu. Dan kita tidak berusaha mengatasi penyebabnya, tapi sibuk mencari cara dari luar yang jauh, yang mahal, yang berputar-putar jalannya. Lihat raut wajah kedua orang tua kita, jika keduanya masih ada, atau mungkin salah satunya. Yang mulai menua, tenaganya tidak sekuat dulu, yang lelah menyiapkan makanan di rumah yang jarang kita makan. Yang setiap pagi membangunkan kita tapi kita tak kunjung mau beranjak bangun. Setiap hari harus mengurus rumah seisinya dan kita masih mengeluh karena rumah ini terasa tidak hangat, berharap orang lain yang menghangatkan rumah ini tapi kita sendiri tidak mau.  Tak terlintas dalam benak kita untuk mengantar orang tua kita ketika mereka ada urusan, menemaninya berkunjung silaturahmi, ke rumah sakit, membeli makan, tidak harus urusan yang sangat penting. Memang mungkin agak sulit bagi kita, membatalkan sedikit urusan kita, mengurangi aktivitas kita yang terlihat begitu memukau banyak orang. Tapi kesibukkan itu justru meniadakan kesempatan-kesempatan kita untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam hidup, melalui doa-doa orang tua kita yang begitu dekat, kepada anakknya yang dilahirkannya dan selalu ada memudahkan orang tuanya. Kehilangan orang tua itu sama saja dengan kehilangan doa-doa yang paling mustajab. Jangan sampai, kita kehilangan doa-doa itu bukan karena orang tua telah meninggal dunia. Mereka masih ada di sekitar kita, tapi kita sudah kehilangan doa-doa mustajab tersebut, karena kita tidak pernah memintanya, tidak pernah meluangkan waktu untuknya, dan tidak pernah hadir sebagai anak yang dulu pernah diberikan kasih sayang yang begitu besar ketika masih kecil.  Ketika sudah besar, anak-anaknya tak lagi sedekat dulu. Tak lagi menunjukkan keinginannya untuk dekat dengan orang tuanya. Seolah-olah anak tersebut tidak menginginkan kehadiran orang tuanya, bahkan dianggap orang tua sebagai penghambat langkah kakinya. Padahal, kemudahan yang kita cari begitu dekat. Tapi, kita mencarinya begitu jauh. 18 Maret 2021 | ©kurniawangunadi
922 notes · View notes
mutiarautami · 3 years
Photo
Tumblr media
Spot aku banget nunggu bus pulang ke rumah. Paling suka duduk di warung kaki lima si bapak. bapaknya baik banget. Setiap numpang duduk istirahat sambil nunggu bus, aku selalu bilang "pak, numpang duduk ya" sambil nyengir ke bapak. Beliau tampang ya aja seperti tazmania tapi hatinya bak hello kitty guys. Beliau pendiam, karena aku gk suka sama kediaman aku sering aja ngobrol si bapak. Apalagi aku pernah salah naik bus pas awal-awal di sumbar ini. Jadi si bapak sering kasih tunjuk bus-bus yang arah ya ke kampungku. Barusan ini aku jumpa lagi sama si bapak. Ternyata beliau hapal banget dengan ku padahal aku pakai masker 😷. Mungkin perawatan aku yaa😅. 5 tahun terakhir ini aku ngobrol sama beliau sekedarnya aja ttg bus bus, keramaian, daerah² payakumbuh dan sayangnya aku masih gk paham wkwkwkwk. Siang tadi aku nanya sama beliau udah berapa tahun jualan cincau ini. super sekali loyalitas beliau dengan dagangan "AIA Tawa" ini. 21 TAHUN, berarti 2 tahun setelah aku dilahirkan oleh mama, si beliau ini mulai usaha dagangannya. Masyaallah. setia banget. lokasi jualan ya pun tetap sama yakni di simpang Tanjung alam Bukittinggi. teman-teman yang mampir ke sumbar khususnya singgah atau apa gitu di Bukittinggi, beli ya dagangan si bapak. laris kok, aku perhatikan banyak pelanggannya. cuman sedih nya aku belum pernah beli. karena tiap mau beli takut bis datang dan aku gk bisa nikmati di bus takut mabok🤢. (di Simpang Tanjung Alam - Bukittinggi) https://www.instagram.com/p/CLGrW2TJPDl/?igshid=p35f5d94gewi
0 notes
mutiarautami · 3 years
Text
Dingin nambah Lemak
Teman-teman ada yang sama kayak aku gk ya, kalau dingin bawaannya lapar terus maunya yang anget-anget udha gitu berkuah pedas biar seru. Duh manja banget. Tetapi hal itu bikin nagih.
Pasti ada lah ya, bahkan setiap orang suka banget yang beginian. Bakso makanan favorit (bagi yang penyuka bakso) tetapi bikin penyakit.
Lhoo kok gitu? Iya, tidak semua penjual bakso memakai ingredients sehat, apalagi kandungan MSG nya na'uzubillah bikin istighfar sampai abis kuah nya sama aku. Ya Allah..maafkan hamba. Jujur ini bahaya teman-teman. Iya bahayanya begini, kita makan dirumah (no MSG / MSG) lalu jajan di luar yang kebanyakan kandungannya MSG, dikit lama-lama jadi bukit. Menimbun suatu masalah berakhirlah jadi penyakit.
Benar dalam islam, sesungguhnya sesuatu hal yang berlebih itu tidak baik.
Nah dalam makanan pun ada aturannya. Please, aku tadi makan bakso baru tadi siang dan itu terkejut kuahnya terasa banget si micin. Fix gue nakmicin -_-. Tiap hari dalam tububh aku MSG. Susah jauh dari itu barang. Yang susah itu nenek kalau masak pakai micin. #safe mybody
Kalian jangan kayak aku ya, efeknya aku sering ada masalah pencernaan, ini organ pencernaan related nya sama makanan pedas juga. Pokoknya kalian kakau makan jangan yang berlebihan karena itu tidak baik.
Sepakat !!!
0 notes
mutiarautami · 3 years
Text
Masa Kecil yang Membuat Greget
Kecil dulu suka sekali melihat orang menyusun-nyusun barang, bersih-bersih ruangan, dan memasak. Itu kerjaan mama di rumah. Bukan membantu ya, tetapi melihat. Mama selalu ngomelin sebab sejak kecil sampai SD paling sulit nyuruh aku bersih-bersih tetapi sangat suka menonton orang bersih-bersih. Ada kerjaan yang paling jadi hiburan sendiri bagiku, yaitu nyusun buku-buku.
"kan cantik anak gadis mama kalau kamarnya rapih bersih, gk perlu nunggu mama omelin terus" ujar mama kala itu lihat kamar ku yang sudah ku susun semua barang-barang.
Iya aku bersih-bersih tetapi cuman nata-nata barang doang eh endingnya mama juga yang nyapu. Gila parah banget aku dulu.
Lambat laun masa kecil yang sering membuat mama greget sudah pudar, alhamdulillah nya sadar diri ya Ra udah gedek harus tau kerjaan kebersihan itu penting jangan taunya enaknya doang tingga nikmatin hasil dari seni berberes-beres wkwkwkwk...
Tenang bang, abang nanti gk bakal greget kayak mamaku kok dimasa depan nanti perihal senin berberes-beresku Hahahaha
0 notes
mutiarautami · 3 years
Photo
Tumblr media
Bisa membuat orang tersenyum dan tertawa itu hal sederhana yang sangat berpengaruh pada kebahagian diri. Bahagia itu berkaitan dengan sehat mental dan selalu berkaitan dengan otak. Di dalam otak ada neurotransmitter. Disitulah adanya sistem pengaturan perasaan. Bahagia/senang berasal dari zat namanya dopamin dan serotonin. Sehat mental juga berkaitan dengan spiritual. Sederhananya kita berusaha bersyukur dan terus mengalirkan energi positif dalam diri sendiri sehingga tubuh akan merespon. Respon cepat ini asal muasalnya dari neurotransmitter. Zat-zat tubuh bersatu. Makanya fisik dan batin sangat berkaitan. Kamu adalah dopamin bagi hari"ku. Karenamu aku jadi semangat. ~Selamat kamu sukses memberikan kebahagian kepadanya. ------ Doc: 1 tahun lalu, saat aku dinas profesi ners di salah satu panti sosial di Sumbar. #30haribercerita #30hbc2108 #30hbc21baik @30haribercerita https://www.instagram.com/p/CJxtQE_J0ws/?igshid=1qqi4dry90hpp
1 note · View note
mutiarautami · 3 years
Photo
Tumblr media
//keputusan// Berada dipuncak itu memang menyenangkan namun akan terasa menyenangkan saat bersusah payah dilalui bersama bukan berjalan di jalan masing-masing. Tidak apa-apa itu memang jalurnya. Salam perpisahan untuk semua yang akan diletakkan di tempat semula. #30haribercerita #30hbc2107 @30haribercerita https://www.instagram.com/p/CJvCe6fpXVD/?igshid=tys4po2afk4c
0 notes
mutiarautami · 3 years
Photo
Tumblr media
Cara sederhana tetapi memberikan manfaat sepanjang masa. Ingat selalu karena sering melihatnya. Bentuk dan bacaannya. Bacaan paling atas adalah hiragana dan yang bawah adalah bacaan kanjinya. Bahasa jepang sulit tetapi menyenangkan ya. Nihongo wa muzukashii desuga omoshiroi desu ne. Setiap bahasa asing begitu, awalnya sulit tetapi saat sudah dipelajari menyenangkan. Namanya aja bahasa asing, sama kayak kamu asing diawal dekat setelahnya *eh. ---- Sensei, terimakasih, telah memberitahukan kepada saya. Supa lebih mudah, saya menggunakan cara belajar sensei. 先生 @icha_megarina ありがとうございました、私に知りました。私はあなたの習いかたを使いますようにやっぱり簡単です。 *Indo - jepang. Gomen nasai, sudah tepatkah pola kalimatnya itu sensei? 🙈 ---- #30hbc2104 #30haribercerita https://www.instagram.com/p/CJn1o2Wp4tF/?igshid=wam3sd7aedvn
0 notes
mutiarautami · 3 years
Photo
Tumblr media
Rumit vs Simple (Izin membuat cerita ya @jeromepolin karena menurutku ini sangat unik banget dan aku suka) Aku suka melakukan hal simple tetapi yang sering ku lakukan justru kebalikannya. Si rumit yang terkadang membuat gemas. Namun hal rumit membuat ku menjadi susah move on. Tiba-tiba karena postingan si @jeromepolin yang ku repost tentang si rumus happy new year lalu cara makan onigiri yang benar mesti diukur dulu sisi segitiga sama sisinya untuk bisa tau luas 1/4×a²×√3 si onigiri tersebut. Kalau aku sih keburu laaparrrr. Jadi, temanku nge-DM lalu ku reply dan berujung akhiran puisi. Berikut puisi si rumit vs simple 🥴 Judul : -rasa ku padamu = Tan 90, kamu padaku ku = Cos 90- Terkadang yang rumit itu lebih menggemaskan dibanding yang simple malah menyebalkan. Kadang yang rumit juga selalu bisa mengenangkan dibanding si simple yang mengesalkan dan mudah terlupakan. Ada sebuah kepuasan tersendiri. Apalagi sebuah perasaan. Kalau perasaan bisa membuat suatu hubungan bertahan selamanya. Lalu, kenapa bisa ada kata "pisah" diantara sebuah hubungan yang terikat? Yang rumit saja bisa di selesaikan apa lagi hal yang simple. Yang rumit bisa menyatukan tetapi yang simple malah mengahancurkan. Karena mereka tidak menyelesaikan permasalahan nya, jalannya hanya dua yaitu pergi atau mencintai. Kalau mencintai tidak ada alasan. Bersyukur dan terima apa adanya ----- Begitu kan endingnya @defryfirdaus , jadi rumit atau simple ? Tu judul sama isinya disambung2kan saja ya. Ini akhiran puisi terkeren menurut ku karena keidean dari postingan SinCosTan dan si luas segitiga onigiri. ----- 3 Januari 2021 Selamat hari minggu besok ketemu hari senin. @30haribercerita #30hbc2103 #30haribercerita #mantappujiwa https://www.instagram.com/p/CJlYqpMJTXT/?igshid=lwf9won59ut7
0 notes
mutiarautami · 3 years
Photo
Tumblr media
Asam Padeh Dagiang Udah bener belum ya judul minang nya ?🤭 Ini salah satu makanan khas minang, yang ku tahu makanan khasnya dari namanya saja sudah keminangan ditambah cita rasanya selalu padeh bana (pedas banget). Kuah nya kental, cabe nya banyak, biar wangi di beri daun jeruk dan batang serai. Karena ini Asam Padeh maka diberi belimbing wuluh biar asam. Bumbunya ya rempah-rempah yang biasa di dapur (maaf aku kurang tahu)✌️ Benar-benar asam padeh. Namun sayangnya, aku kalau makan ini harus pakai kecap. Di keluargaku yang unik kalau makan hanya aku sendiri. Kecap itu sudah menjadi satu kesatuan. Enak aja semua makanan kalau udah dicampur kecap. Mungkin karena aku ada darah jawa jadi ada pedas dan manis. Di @30haribercerita hari kedua aku mau bagikan makanan khas minang "asam padeh" khasnya bisa asam padeh dagiang/ikan/tempe/tahu..pokoknya terserah mau varian apa. Oh iya, dagiang itu artinnya daging ya. Sampai jumpa di cerita besok :) #30hbc2102 #30haribercerita #30haribercerita2021 #diaryarachan https://www.instagram.com/p/CJiXaP_Jnvz/?igshid=voaz3odm6zbh
0 notes
mutiarautami · 3 years
Photo
Tumblr media
Assalammualaikum 2021, Selamat melanjutkan setiap asa yang sudah dilakukan di waktu sebelumnya. Beribu cerita akan menjadi kenangan namun tidak menjadi penghambat. Allah masih memberi kesempatan untuk bisa memperbaiki diri supaya ada bekal di akhirat. Allah selalu mengetahui apa yang umatnya tidak diketahui jadi tidak pantaskah kita selalu menerka-nerka ibarat tebak jinggo gimana nasib takdir seseorang. Allah selalu memberikan kita kesempatan untuk selalu bertumbuh setiap waktunya. Salam teman bertumbuh. #30hbc2101 #30haribercerita #temanberjuang #temanbertumbuh #2021 https://www.instagram.com/p/CJey-AcJtBh/?igshid=1xkh6bos0nzb1
0 notes
mutiarautami · 3 years
Photo
Tumblr media
Setiap diri kita pasti memiliki cerita berbeda dan menggemaskan di tiap tahunnya. Sedih dan bahagia itu bagaikan perangko kehidupan kita. Setiap diri kita pasti akan banyak pilihan dan tidak bisa di pungkiri akan ada resiko didalamnya. Mengutip quote si Awan 'NKCTHI' “Hidup itu lucu, yang dicari hilang, yang dikejar lari, yang ditunggu pergi. Sampai hari kita lelah dan berserah, saat itu semesta bekerja.”  Sesuai banget dengan perjalanan tiap tahunnya. Menyerah lalu semesta yang akan bekerja. 2020 memberikan warna baik sedih dan bahagia, lalu di ujung tahun ini mendatangi pula perdebatan dari satu orang dan beberapa lainnya hingga berdebat dengan diri sendiri. Mempersiapkan diri 2021 akan ada banyak resiko di tiap pilihan. Bukankah setiap pilihan memang ada resikonya ? Hanya satu, berserah diri kepada sang Pencipta. Belajar dari pengalaman sebelumnya hingga 2020 ini, ada dampaknya sekarang. Lalu berpikir "jadi begini rasanya ya". Belajar untuk memperbaiki semoga 2021 nanti tidak sama nasibnya dengan tahun sebelumnya. Ini bukan salah orang lain, tetapi kembali ke diri sendiri. Yang salah itu perasaan merambat ke sikap dan pikiran. Oh diri ini. Hello 2021 semoga kita berjumpa, mengutip prinsip sang guru "Jadilah seperti kapal yang terus berlayar melawan arus tantangan, dan jangan mau kalah dari pesawat yang mampu terbang membawa penumpang. Terbanglah dengan membawa impian mulia mu" . . #wassalammualaikum2020 #assalamualaikum2021 (di Padang-Sumatera Barat) https://www.instagram.com/p/CJcZrAmJ8dS/?igshid=1hkvc08lbuvec
0 notes
mutiarautami · 3 years
Photo
Tumblr media
Tuhan menaruhmu di tempatmu yang sekarang, bukan karena kebetulan. Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan, dan air mata. -Dahlan Iskan- (di Lereng Singgalang) https://www.instagram.com/p/CJD7B6ypiZ1/?igshid=1k6pzqs2z5j1f
1 note · View note
mutiarautami · 4 years
Text
今晩は皆さんに言葉をあげます。宜しくお願いします。(konban wa minasan ni kotoba wo agemasu. Yoroshiku onegaishimasu.// Malam ini saya akan memberikan kosa kata kepada kalian semuanya. Mohon bantuannya).
父 (chichi)、お父さん (otousan) = ayah
父親 (chichi oya) = ayah
母 (haha)、お母さん (okaasan)、ibu
父母 (fu bou)= orang tua: ayah ibu
夫妻 (fu sai) = suami istri
夫婦 (fuu fu) = pasangan pengantin
夫人 (fu jin) = Nyonya
兄(Ani)、お兄さん(Onii san) = saudara laki-laki tertua
父兄 (fu kei) = pelindung
兄弟 (kyou dai)= saudara
姉(Ane)、お姉さん(Onee san)=kakk perempuan tertua
姉妹(shi mai) = saudara perempuan
弟(Otouto)= adik laki-laki paling muda
子弟(Shi tei)= anak laki-laki
弟子(de shi)= pupil
妹(Imouto)= saudara perempuan termuda
夫(otto)=suami
妻(tsuma)= isteri
彼(Kare)= dia (laki-laki)
彼女(kanojo)= dia (perempuan)
彼ら(karera)= mereka/kalian
主人(shu jin)= suami/tuan rumah/pemilik
持ち主(machi nushi)= pemilik(owner)
奥さん(oku-san)=奥様 (oku-sama)= sebutan untuk iatri orang lain,nyonya.
皆さん、どうでしたか? これは彼らに日本語のことばを助けてあげなければなりませんように。私の日本語まだまだです、このちがったらのは本当にお願いします🙏
(teman2, bagaimana? Saya berharap ini bisa memberikan bantuan kosa kata bahasa jepang pada kalian. Kalau salah/berbeda, mohon bantuannya 🙏)
でわ、ありがとうございます (terima kasih)
じゃ、また今度(sampai jumpa lain waktu)
0 notes
mutiarautami · 4 years
Text
“Ketika kamu berjuang menyelesaikan bacaan Qur'an dengan terbata-bata selama 5 menit, 10 menit, dst. Itu lebih baik daripada berkata-kata buruk dengan lancarnya.”
— (via nakindonesia)
149 notes · View notes
mutiarautami · 4 years
Text
Masyaallah... Merinding aku jadinya -_-
SUSAHNYA MENINGGAL DI JEPANG
Ketika kita keluar negeri, apa yang terpikir di benak kita?
Bagi TKI : Pulang membawa uang banyak?
Bagi student: Pulang membawa gelar?
Bagi wisatawan: Sukses berphoto di tempat bagus?
Tetapi pernahkah kita berpikir bagaimana jika kita meninggal di Jepang?
Tentu sedikit yang berpikir ke arah situ. Karena mungkin secara statistik cukup kecil. Atau masih merasa umurnya panjaaaaang dan lamaaaa. Tetapi bagaimana jika hal itu terjadi?
Seorang teman student pernah ada yang meninggal sepuluh tahun lalu. Meninggal setelah melahirkan. Anaknya selamat karena memang melahirkan dengan sukses. Tetapi beberapa hari sesudahnya tidak sukses.
Meninggal.
Semua muslim sibuk. Sementara tidak (atau belum atau belum tahu) ada pekuburan di Jepang. Pekuburan apapun. Baik muslim maupun non muslim. Karena Jepang sangat ketat urusan pekuburan.
Sedangkan jenazah jika tidak segera diurus akan terkena standard protap di sana. Dikremasi.
Sebagai muslim tentu kita tidak membiarkan jenazah saudara dibakar. Apalagi ini adalah fardhu kifayah.
Satu-satunya jalan adalah : kirim kembali pulang ke tanah air.
Mengirim jenazah pulang ke tanah air tidak mudah. Dan juga mahal. Menurut perkiraan sekitar 1-2 juta yen. Sekitar 100-200 juta menurut kurs saat itu. Atau 150-300 juta untuk kurs sekarang. Darimana uang sebanyak itu? Padahal ini harus. Kewajiban seluruh kaum muslimin bukan hanya keluarganya.
Komunitas Muslim Indonesia Jepang segera bergerak. Semua masjid di Jepang yang jumlahnya tidak seberapa itu langsung dihubungi. Dibantu komunitas Jamaah Tabligh yang lintas negara, semua dimintai bantuan.
Relawan, dengan dimotori student Indonesia dan Malaysia datang mengumpulkan donasi dari masjid ke masjid.
Alhamdulillah dengan dibantu seluruh muslimin, terutama dari Komunitas Pakistan, India yang secara ekonomi lebih tajir, pengumpul dana sukses. Dan jenazah bisa dikirim ke Indonesia.
Permasalahannya, si muslim tersebut masih punya negara. Dana mencukupi. Bagaimana dengan warga asli Jepang yang muslim? Atau muslim yang sudah permanen residen?
Agama islam sudah masuk Jepang sejak lama. Terlihat dari masjid tua KOBE yang bahkan sempat melewati perang dunia 2. Yang fotonya sering terlihat masih utuh saat bangunan sekitar tinggal puing. Namun demikian sepertinya permasalahan kuburan ini jalan di tempat.
Beberapa tahun sesudahnya, kuburan mulai ada di Jepang. Seorang teman student anaknya yang masih bayi meninggal. Kali ini bisa dikuburkan. Tapi itu tidak mudah. Dan mahal juga.
Kebetulan lokasi kuburan di Hokkaido. Pada saat musim dingin lagi. Sehingga teman tersebut bercerita tahun lalu, ketika bertemu di International Conference, beliau mengatakan bahwa lapisan es kerasnya hampir 2 meter. Mesti dibantu eskavator. Padahal saat itu libur musim dingin. Sehingga jenazah terpaksa disimpan di pendingin sampai menunggu operator alat berat kembali dari liburan. Yang mana setiap hari ongkos pendingin cukup mahal. Tapi Alhamdulillah donasi dari kaum muslimin cukup menopang. Kalau tidak ada, tentu berat teman tersebut.
Mengapa kuburan susah di Jepang?
Walaupun saat ini khabarnya sudah ada beberapa pekuburan, namun masih akan melewati jalan panjang. Orang Jepang takut, jasad yang membusuk di dalam tanah itu akan mencemari lingkungan. Mencemari air tanah. Dan berbahaya bagi kehidupannya. Sehingga kremasi merupakan pilihan terbaik bagi mereka.
Apalagi ditunjang alat dan teknologi canggih, maka kremasi cukup mudah dan murah. Dengan metode pembakaran suhu tinggi dan tekanan tinggi, tentu tubuh manusia akan jadi abu dalam hitungan menit. Namun demikian, saya lihat di YouTube, beberapa tulang yang masih utuh di-grinding dengan semacam blender hingga halus. Untuk kemudian sebagian diserahkan keluarga nya.
Seorang teman Pakistan yang pernah saya tanya berkata, untuk membuat kuburan diwajibkan membuat beton cor kotak yang menahan jenazah agar tidak mencemari tanah sekitarnya. Tentu ini tidak mudah dan tidak murah.
Beberapa hari lalu, seorang teman memposting bahwa kuburan yang ada di daerah Jepang selatan, mungkin daerah Kyushu dan sekitarnya, digugat oleh sebagian warga Jepang. Biasa, isu lama tentang pencemaran muncul kembali.
Akhirnya harapan kita, mudah-mudahan ada pencerahan bagi warga Jepang bahwa penguburan jenazah di dalam tanah itu secara umum tidak ada masalah. Sehingga ke depan acara kubur mengubur menjadi hal yang biasa.
Permasalahan ini tidak hanya menimpa muslimin tapi juga agama lain (Kristen, katolik) yang metode penyelenggaraan jenazahnya dengan dikubur.
#Nihon_daily
Harudi Mugiyono
92 notes · View notes
mutiarautami · 4 years
Text
God's Plan
@edgarhamas
"Aku hendak, kamu pun hendak. Dan Allah Mahakuasa atas apa yang Dia kehendak." Yang aku jalani sejauh ini, selalunya kehendak-Nya lebih indah dan lebih tepat dibanding hendaknya kita. Jika inginnya kita dan kehendak-Nya seirama, bersyukurlah. Jika tak sesuai rencanamu, tegakkan tubuhmu; Dia sedang memberikan rencana lebih baik.
Hari ini, saya menulis ini atas sebuah alasan yang cukup kuat. Ketika lidah ini nakal berkata, "Andaikan aku tetap di Mesir, pasti hari ini sudah wisuda." Berandai-andai adalah "keusilan" kita untuk mendikte rencana Allah. Padahal dibalik mengandai, sebenarnya ada ketidakridhaan dan ketidakyakinan. And well, ia sebenarnya adalah bahasa halus dari "merengek" atas takdir yang belum tentu ia tahu akhirnya.
Saya berkuliah sudah sejak 2015. Sudah 4 tahun di bangku Strata 1, tapi karena berpindah ke Madinah, akhirnya perlu mengulang lagi di semester pertama. Satu keyakinan yang saya angguki betul, bahwa ridha Allah ada pada ridha ayah dan ibu. Itu lebih dari cukup sebagai bekal bahwa Allah sudah siapkan semacam jalan tembus menuju yang kita idamkan.
Allah selalu punya rencana yang tak kita mampu menduga-duga akhirnya. Plot twist yang begitu jenius tercipta berulang-ulang bagi mereka yang belajar dari setiap peristiwa hidupnya sembari menghiasnya dengan hati yang ridha. Ini bukan sekadar untuk menghibur diri, inilah jalannya yang asli.
Di setiap hilang, ada ganti. Setiap masalah, ada solusi.
"Allahu Akbar", kata Syaikh Mutwally Asy Syarawi suatu hari, "ketika Allah menahanmu dari sesuatu, Dia akan mendekatkanmu pada sesuatu yang lebih baik." Dilengkapi dengan nasihat Syaikh Abdul Aziz bin Baaz, "jangan benci sesuatu yang Allah pilihkan buatmu. Setiap sakit ada ganjarannya, setiap jatuh ada bangkitnya."
Kalau kita tidak memahami dimensi akidah ini, kita akan selalu overthinking. Depresi berkepanjangan karena menganggap semuanya buntu dan tak punya jalan keluar. Padahal Allah dengan sederhana sudah menjanjikan, "bersama kesulitan ada kemudahan."
"Siapa yang bertakwa, Allah akan berikannya jalan keluar; dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka." Memakai pikiran dan logika terlalu dominan akan melemahkan kerja hati dan keyakinan.
Sigmund Freud saja bilang, “In the small matters trust the mind, in the large ones the heart.”
Kamu takut ketika menghadapi takdir yang tak sesuai rencanamu? Wajar. Itu tandanya kamu manusia. Namun cobalah ketakutan itu kamu telisik; biasanya takut itu identik dengan khawatir pada apa yang terjadi di masa depan. Sementara masa depan siapa yang paling tahu? Only Him. The Greatest One. Allah Sang Maha Penjamin.
"Dan siapa yang paling setia menepati janji selain Allah?"
At Taubah 111
1K notes · View notes