Tumgik
rismanuandang · 1 year
Video
Hey, now look around! Pick yourself up off the ground!
These are my stories in Bintan, Batam, Singapore, and Malaysia ✌🏻😁 📝 These were taken before the pandemic 📍 Bintan, Batam, Singapore, and Malaysia 🎵 Spice Girls - Never Give Up On The Good Times (Instrumental) #memories #throwback #travelling #traveling #singapore #malaysia #kualalumpur #bintan #batam #indonesia #southeastasia #southeastasiatravel #2019 #2020 #backpacker #dutyonboard #cruise
0 notes
rismanuandang · 4 years
Text
Foto-Foto Ngacir ke Kuala Lumpur, Malaysia!
Ini dia foto-foto saat ngacir ke Kuala Lumpur, Malaysia ✌🏻😄
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
rismanuandang · 4 years
Text
Ngacir ke Kuala Lumpur, Malaysia!
Halo kawan-kawan!
Aku bakal bagi pengalamanku “short-time” backpackeran ke luar negeri pada tanggal 9-10 November 2019 bersama sahabatku ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Berikut aku juga kasih RAB kasar (ngga detail banget sih) buat backpackeran ke Kuala Lumpur, Malaysia. Let’s go!
Berawal dari punya kenalan di Batam, jumpa pertama langsung klop banget dari segi kekikirannya. Setelah sekitar satu setengah bulan kenal langsung bisa jadi sahabatan, instan banget yak? Semoga awet lah ya hehehe. Di pertemuan pertama kami beride bagaimana kalo ngacir ke luar negeri? Ke Singapura atau Malaysia? Mumpung Batam kan deket, naik kapal pun sampe dan murah meriah hehehe.
Setelah diskusi panjang dan berbagai pertimbangan, akhirnya pilihan jatuh ke Kuala Lumpur, Malaysia. Liburan ini hanya berlangsung Sabtu-Minggu (itu pendek banget ya Tuhan) aku sih bisa ngajuin cuti, tapi kawan belum bisa huhuhu sedih... Setelah diputuskan ke KL, kami membuat jadwal dan RAB. Tujuan membuat jadwal dan RAB adalah agar liburan bisa lebih efektif, nyaman, dan aman. Tapi kenyataannya bisa sedikit melenceng sih hehehe. Setelah fix tentang jadwal dan RAB, aku pun berangkat ke Batam usai kerja hari Jumat (waktu itu aku masih kerja di Lagoi, Bintan). Tiket kapal untuk Batam – Stulang Rp325.000 per orang untuk PP (belum pajak INA & MY).
Sesampainya di Batam, aku rehat dulu, makan malam, dll. Kemudian mencari money changer. Nah, disini titik kekikiran mulai muncul hiahaha… Di mall pertama (MB2) kami menemukan money changer dengan harga tukar Rp3.450 untuk RM1, hmmm kawanku merasa bahwa masih ada yang lebih murah. Maka kami pindah ke Kepri Mall, disana juga menemukan money changer, tapi sudah tutup karena kelamaan nongkrong di Miniso nyari cutlery hehehe. Ya udah kemudian menggunakan peta ajaib dari google map, alhasil menemukan yang masih buka di atas jam 10 malam. Tapi di Nagoya banget. Kampay jambay jauh kali lah, syedih. Ya tapi mau bagaimana lagi, daripada pagi-pagi rempong di pelabuhan buat tukar duit. Akhirnya kami tukar duit di Nagoya. Kalau aku buat jaga-jaga cuma tukar 1.5jt (karena sudah ada itungan RAB). Setelah itu, kami pulang dan beristirahat agar bisa bangun pagi dan dapet kapal pertama.
Keesokan harinya kami bangun pagi, persiapan, dan berangkat menuju pelabuhan dan ENG ING EEENG sudah ramai seperti antre sorga. Buat check in kapal pertama ternyata sudah tutup, bangke bener. Ya sudah pakai kapal kedua dengan jeda keberangkatan kurang lebih 45 menit dari kapal pertama. jangan lupa pajak Rp65.000 per orang (pajak Indonesia). Check in selesai, lalu masuk pemeriksaan imigrasi. Karena weekend, ramailah warga Batam piknik ke luar negeri. Antre masuk ke imigrasi berasa kaya masuk dalam lautan zombie. Kenapa mirip zombie? Karena dibikin 1 line, dan jalannya pelan banget huhu kalo maju cuma 2 langkah doang, dst. Selesai cap paspor, masuk kapal, dan duduk manis... Keberangkatan akhirnya jam 08.00 WIB, dengan perjalanan 2 jam mengarungi hempasan ombak manjalita.
Setelah tidur di kapal dan 2 jam telah berlalu. Eng ing eeeng, sampailah di Water Front Harbor, Stulang, Johor, Malaysia. Seperti biasa, datang, cap paspor, terus keluar... Sesampainya di drop off, kami segera memesan Gr*b car untuk mengantar kami ke Terminal Larkin (biar cepet). Untuk menuju KL dari Stulang, kami pakai bus dan terminalnya di Larkin. Dari Stulang ke Larkin jaraknya lumayan sih, less than 15 minutes. Ok, dengan Gr*b car kami bayar RM11 (untuk 2 orang/patungan - RM5.5) dan kemudian sampai di Larkin...
Kampretnya adalah apabila diajak ngobrol pakai English sama orang, kawanku langsung nyodorin HPnya ke aku. Tapi kalau untuk ngobrol bahasa Melayu, aku nyodorin kawanku huehehe.
Kami menuju konter pembelian tiket. Saat membeli tiket, kami bisa memilih bus yang hendak dinaiki dan memilih seat. Oke, sifat kikir mulai muncul... Saat milih bus, mataku hanya aware sama jadwal keberangkatan, ketika aku mau pencet nama busnya, kawanku bilang, "Mas, jangan yang itu, mahal... yang ini aja RM30.40", padahal bus yang mau kami naiki awalnya RM35.40 hehehe hemat RM5 hehehe klop deh pokoknya. Ok, kami memilih bus dengan harga RM30.40 per orang dengan keberangkatan 12.30 MY time. Oya, MY time itu sama kek WITA.
Kami otw ke KL dengan jarak tempuh 4-5 jam lewat tol. Kemudian berhenti di rest area 1x dan kami makan siang dulu sama nasi dan ayam dengan harga RM6.90 per porsi. Karena waktu di Batam terburu-buru, jadi ngga sempet sarapan, baru bisa makan waktu di rest area. Stupidity at its finest adalah tidak menyempatkan sarapan ketika perjalanan jauh huhuhu syedih... Luweee! Setelah selesai makan siang, kami lanjut lagi ke KL dan akhirnya sampai pukul 17.00-an MY time.
Di KL terminalnya adalah TBS (Terminal Bersepadu Selatan). Dari TBS bisa langsung terintegrasi ke BTS (Bandar Tasik Selatan) atau stasiun untuk LRT, ERL, dan KTM. Dari BTS kami menggunakan LRT dengan tujuan Plaza Rakyat transit ke Merdeka dilanjutkan ke Bukit Bintang dimana hotel kami berada. Total ongkosnya RM3.60 per orang.
Oh ya, dari Plaza Rakyat (LRT) transit ke Merdeka (MRT) nanti nambah ongkos untuk tap koinnya. karena beda moda. Kami disana menggunakan tap koin aja hehe biar selese jalan langsung celup aja... Celuuup bae ah!
Ok, sampai Bukit Bintang kami keluar stasiun dan jalan menuju hotel, deket kok... Kami check in di hotel dengan pajak RM10 (patungan RM5) oya kami pesen hotel udah jauh hari di Tr***loka dengan harga normal Rp180.000 tapi kawanku cari kupon diskon, jadinya Rp160.000 per malam. Harga Rp160.000 untuk 2 orang ya murmer dungs (patungan Rp80.000) alhamdulillah kamar bersih dan yah standar lah, orang cuman buat tidur doang. Setelah bersih-bersih, kami keluar hotel untuk ngacir... Hotel kami deket sekali dengan Jalan Alor dimana banyak street food.
Di Jalan Alor banyak sekali kuliner khas China, Thailand, Vietnam, Melayu, bahkan Mie S*dap pun ada. Ok, kami pun lihat-lihat dulu dan cari makan yang pas. Tapi kabanyakan pork semua... Jadi harus jeli cari yang halal. Akhirnya nemu di salah satu PKL, kami pesan Tom Yum. Kami awalnya pesan Tom Yum sendiri-sendiri, tapi keknya Mbak waiternya tahu deh kalo kami kikir nan kismin, langsung ditawarin Tom Yum jumbo untuk berdua hehehe. Langsung sekut hehe, tambah nasi 2. Ditawarin telur dadar, engga Mbak. ditawarin minum, engga Mbak (udah bawa sendiri), hehehe. Alhasil kami cuma pesen Tom Yum untuk 2 orang dan nasi 2. minumnya udah beli sendiri di Sevel, air mineral murmer hehehe. Ok, total makannya RM19 satu porsi jumbo (patungan RM 9.50) lalu kami lanjut jalan-jalan dengan tujuan Masjid Jamek... Kebodohan dan kekikiran mulai lagi.
Kami dari Jalan Alor menuju ke Masjid Jamek dengan JALAN KAKI... Sedih ngga tuh? Ya tapi karena pengen menikmati suasana malam dengan jalan kaki aja sih hehehe (alesan... Bacot!)
Ok, sampai di Masjid Jamek kami sholat Isya' dulu, terus lanjut liat air mancur menari. Dari air mancur menari kami ke jembatan belakang Masjid Jamek. Kali di bawah jembatannya kalo malam keluar kabutnya gitu (emang disemprot yak, bukan menyan) di jembatannya bisa foto-foto dengan background bangunan tua gitu deh dan cahaya lampu syaining syimering splendid. Pas di jembatan ketemu turis hla kok seka Jawa, dan Mbaknya ngedumel "Nyong wis kencot"... wahaha mak jegagik, juebule sak kampung karo batire nyong hahaha. Habis dari jembatan, kami lanjut ke Dataran Merdeka yang cuma berada di belakang Masjid Jamek by our feet.
Tempatnya enak, nyaman, dan apik banget dengan background bangunan Gedung Sultan Abdul Samad dan hiasan lampu yang hangat uwu uwu... Kawanku ngebet banget ke lapangan Dataran Merdeka, tapi setaunya cuma lapangan doang, dia ya b aja hehehe. Habis dari Masjid Jamek - Dataran Merdeka - Gd. Sultan Abdul Samad kami lanjutkan KL Tower... Yaaah ini mah juga geblek, kemaleman pula. Ya udah tetep kesana tapi cuma di luarnya doang hahaha. Dan kesananya jalan kaki lagi, gempor ngga tuh kaki gheeelaaak! Sekujur tubuhku sudah mandi peluh nan asin... Sedih deh, mana jalannya nanjak, ya udah sesampainya disana cuma nongkrong doang habis itu cabut.
Dari KL Tower dilanjutkan ke Twin Tower Petronas BY FEET again! Sebelum sampai TT kami rehat dulu di Sevel, jajan aer sama roti hehe (tidak dimasukkan ya ongkosnya). Usai rehat, lanjut ke TT. Sesampainya di TT udah malem banget, langsung sempatkan buat foto dooongs! Di TT sampai jam 00.00 MY time, dan disempritin syekurity buat bubar (sedih amat yak, penting dapet fotonya haha). Ok, usai foto dan hebring ria kami putuskan untuk pulang... Hmmm kalo jalan kaki lagi, sampe hotel jadi nisan marmer. Baiklah pesan Gr*b car. Gr*b car dari TT ke hotel ongkosnya RM15 (patungan RM7.50) sampainya di hotel kami pun istirahat menuju esok hari yang cerah ceria gembira ria.
Ok, keesokan harinya kami persiapan, check out, dan berangkat menuju ke Batu Caves. Untuk menuju kesana kami naik MRT sambung pakai KTM. Kami menggunakan MRT dari Bukit Bintang menuju Muzium Negara - KL Sental (RM1.30) ganti moda ke KTM di KL Sentral - Batu Caves (RM2.60). Harusnya sih bisa transit di Pasar Seni, tapi ya karena stupidity lagi ya mau gimana lagi??? Ok, kami pun naik KTM dan sampailah di Stasiun Batu Caves... Wow seperti Tanah Abang versi India buceeet tapi menarik hahaha.
Dari Stasiun ke Batu Caves cukup jalan cat walk aja, deket kok... Nah ngepasin waktu ada acara umat Hindu disana, jadi puadet metethet. Musti membelah lautan manusia dengan punten dan nuwun sewu. Setelah berjibaku membelah lautan manusia, sampailah di depan pelataran Batu Caves yang terkenal itu. Syukurlah daftar venue terakhir terpenuhi. Kami foto-foto dulu sebelum ujian menjemput.Kami menantang diri dengan menaiki anak tangga sebanyak 272 buah. Costnya free!
Perjalanannya melelahkan memang, bikin lutut gemeter. Hayooo pasti sering **** yaaa? Nah sesampainya di atas, kami masuk goa tapi ada voidnya huhu adem bener ndeee dengan tetesan air gua dan semerbak dupa. Disini jadinya wisata religi ya, jadi ngga boleh polah gaesss. Kami pun sampai di ujung goa dengan voidnya yang membahana. Setelah puas melihat-lihat, kami putuskan untuk turun dan pulang. Langkah demi langkah kami tempuh demi konten wasuuu... 272 PP apa ngga hilang tuh kaki huhu.
Sampai di depan gate masuk Batu Caves kami pun pesan Gr*b car menuju Sentul Timur. Kenapa Sentul Timur? kenapa ngga Stasiun Batu Caves? Karena interval KTM lama, jadi kami putuskan naik LRT ke Sentul Timur menuju BTS, biar cepet zeyeeeng...
Nah kampret moment ada disindang, Boook! Kawanku memesan Gr*b car dengan tujuan Sentul Timur, alhasil dapet driver orang India dan ngga bisa bahasa Melayu, beliau menggunakan English dengan aksen India. MAMPOOOSSS... Mumet ndase Berbi!
Ok, beliau pake aksen India apadaya aku pake aksen USA-UK-lenjeeeh... Alhasil beliau minta cancel karena macet total depan Batu Caves tuuu. Syedih hamba! Next order, dapet driver cewek, judes, alhasil kawan aku meng-cancel orderan hahaha. Akhirnya aku juga yang order, dapat driver orang MY dan berbahasa Melayu... Ok, aku suruh kawan aku yang ajak ngomong. Apadaya aku hanya bisa "Betul betul betul..." Sip, naik Gr*b, sampai di Stasiun Sentul Timur dengan cost RM12 (patungan RM6).
Dari Sentul Timur menuju BTS ongkosnya RM3.60 per orang. Ok, sampai BTS langsung ke terminal bus TBS, kami sempatkan buat jajan ena-ena dulu dong. Beli sushi di terminal transitnya hehehe. Nah kekikiran terjadi lagi. Di konter tiket, kami pun memilih bus lagi untuk ke Larkin. Kalau ini mataku sudah jeli dan memilih bus yang paling murah huehehe. Dapet lagi yang RM30.40 per orang dooong haaazeeek!
Kami menunggu bus di ruang tunggu dan ternyata setelah sekian lama menunggu, busnya ada di pintu lain dong. Kan syebel, padahaln kami sudah menunggu di gate yang benar sesuai tiket. Tapi yang ini busnya lebih enak sumpaaah! Sip! Kami naik bus dari TBS, KL menuju Larkin, Johor dengan tempuh waktu 4-5 jam. tinggal micek sik... Eh ada adegan debus ding haha. Makan sushi di bus tapi pake wasabi segentong. Wuanjeeer alhasil aku menagis sodara-sodara... Hehehe… Rasanya kek dicekokin bawang bombai sak molen. Nyegrak manja di hidung, telinga, dan mulut. Bazeeeng! Setelah itu kami tidur di perjalanan hahaha capek gaeesss.
Sampe di Larkin kami bergegas keluar dan mencari Gr*b car menuju Water Front Harbor, Stulang. Hmmm disini agak bete sih, soalnya dapet driver yang songong huft... Ongkos Gr*b car RM12 (patungan RM6) terus kami langsung menuju konter tiket untuk chek in kapal.
Dan terjadi lagi...
Antre panjang untuk check in, ya udah kawan aku yang antre, aku ngacir buat jajan di Sevel hehe. Setelah antre lama akhirnya langsung masuk ke imigrasi, menjadi zombie lagi... Sabar! Ok, selesai di imigrasi kami langsung masuk kapal. Terus tang ting tung mari berhitung utang piutang selama di KL hahaha. Oya, pajak MY di pelabuhan adalah RM21 per orang yaaa janglup!
Perjalanan pulang kami dimulai, tinggal tidur aja lah. 2 jam berlalu, kami sampai di pelabuhan Batam Center. Antre lagi jadi zombie… Oke, keluar BC kami jalan agak jauh buat pesen Gr*b car ke rumah kawanku. Setelah order, dapatlah driver. Asek, drivernya suka nyetel musik dan aku bisa pilih. Aku pilih Natalie Imbruglia - Torn uwu uwu bocah lawas yak. Ongkos Gr*b car Rp54.000 (patungan Rp27.000).
Naaah sampailah di rumah kawan, kami pun istirahat dengan damai. Mandi dolo ding hehehe. Itu pengalaman ngacir kikir ke KL bareng kawanku dari Batam. Oya hampir kelupaan... waktu datang pertama kali di pelabuhan, beli kartu perdana setempat. Beli satu aja buat tethering hehehe kemarin dapet harga RM32 wanjeeer! Mau nyari yang mifi tapi ngga ada. Yang namanya juga liburan diburu waktu juga...
Ok, rincian per-pax ya, some of them patungan hehehe...
Gr*b to Batam Center     : Rp20.000
Tiket kapal PP                 : Rp325.000
Hotel                                : Rp80.000
Tax Batam                       : Rp65.000
Tax MY                            : RM21
Tax hotel                          : RM5
Gr*b to Larkin                  : RM5.5
Bus PP                            : RM60.8
Lunch                              : RM6.9
LRT-MRT                         : RM3.6
Dinner                              : RM9.5
Gr*b to hotel                    : RM7.5
LRT-KTM                         : RM3.9
Gr*b to Sentul Timur       : RM6
LRT-BTS                         : RM3.6
Gr*b to Larkin                 : RM6
Sim card                         : RM16 (beli SIM card satu aja tapi patungan)
Gr*b to rumah                 : Rp27.000
 ok totalnya adalah:
 =Rp 517.000 + (RM 155.3 x Rp 3.450)
=Rp 517.000 + Rp 535.785
=Rp 1.052.785
itu belum termasuk jajan di Sevel ya... Tapi kalo ditotal under 1.2jt kok hehe
hehehe ya itu cerita ngacir kikir irit medit aku bersama kawan aku di KL. Kalau ada saran mengenai info lebih irit lagi, bisa beritahu aku hehehe dan info transportasi yang lebih yoi. Ini dikarenakan dadakan juga sih, hehe yang penting ngacir!
Salam ngacir!
2 notes · View notes