Tumgik
sejumputgaram · 4 years
Text
Kerutan keningku belum juga lerai, masih saja asik beradu. Antara harap dan yang ada di depan mata bertolak. Memaksakan juga pada akhirnya akan nihil. "Ya sudahlah, ini sudah bukan kapasitasku. Serahkan saja"
Denyut Nadi
4 notes · View notes
sejumputgaram · 4 years
Text
Kau siramkan gundah pada sukmaku, dengan harapan ia akan tumbuh . Belum tumbuh pun sudah rapuh
Denyut Nadi
1 note · View note
sejumputgaram · 5 years
Text
Tumblr media
Anca anggara pada buana
Didekapnya seracik asa
Nyiur anila menyapa puan anindya
Dilantukannya padika pada nabastala
Atma harsa bersama pilau
Menuju ufuk aksa disana
Denyut Nadi
Kota Gudeg,12 september 2019
1 note · View note
sejumputgaram · 5 years
Text
Teruntuk Tuan yang sudi menyisakan senyuman di bingkainya
Teruntuk Tuan yang terjebak dalam asmaraloka
Saban hari asmara palawa
Hingga terbit retisalya
Dibuat pair hatinya
Hingga gamang akan asmara
Mala
Nestapa
Gila
Dikejar dua hawa
Tuan andam karam dimakan temaram
Denyut Nadi
Yogyakarta,dibawah cakrawala yang sama
1 note · View note
sejumputgaram · 5 years
Text
Gata harsa bersama payoda
Di tepi pilau membancang Nestapa
Denyut Nadi
0 notes
sejumputgaram · 5 years
Text
Puan dewana pada adorasi bagaskara
Saban hari astu-astu asa didawaikan pada nabastala
Lokawigna belungsang pada puan yang pilon
Gelabah
Masygul
Sumarah
Lalu hirap tanpa sebab
Denyut Nadi
Pare,4 September 2019
0 notes
sejumputgaram · 5 years
Text
Yang perlu disadari ketika membaca buku motivasi
Dulu saya senang sekali membaca buku-buku motivasi. Bisa dibilang hampir sebagian buku-buku yang pernah saya baca adalah buku motivasi. Kenapa saya suka baca buku motivasi karena buku motivasi menumbuhkan semangat, harapan, berpikir positif, kerja keras, dan memicu emosi saya untuk mengejar apa saja yang saya mau.
Yang lemah harus bisa kuat, yang pemurung harus bisa ceria, yang pemalas harus bisa semangat, yang suka berpikir negatif harus bisa berpikir postif. Semua hal-hal yang tidak mungkin semuanya bisa menjadi mungkin. Asal ada usaha dan berani mengambil risiko.
Semua yang diajarkan dari buku-buku motivasi hampir seluruhnya menumbuhkan harapan, membangun mimpi, menerawang jauh ke masa depan. Sampai akhirnya tiba di suatu kejadian yang membuat saya mulai sadar, bahwa buku-buku motivasi tidak begitu banyak memberi gambaran soal kegagalan, penerimaan, dan kesadaran diri.
Buku-buku motivasi tidak begitu banyak memberikan gambaran bahwa segala sesuatu hasilnya mungkin saja tidak tercapai sesuai yang saya inginkan. Segala sesuatu mungkin saja terjadi di luar kendali diri saya sendiri. Ada sesuatu memang harus terjadi kepada saya, ada sesuatu yang memang harus saya telan pahit-pahit.
Akhir-akhir ini setiap saya berharap saya selalu berusaha untuk sadar, bahwa setiap harapan adalah khayalan yang mungkin saja tidak pernah terjadi. Bukan tidak mau lagi bermimpi, tetapi lebih menyadari bahwa semua bayangan tentang masa depan, setiap bayangan tentang hari esok, selalu mungkin terjadi di luar apa yang pernah saya bayangkan.
Belakangan saya mulai memahami bahwa apa yang ada saat ini adalah yang terbaik, meski saya harus melaluinya dalam kondisi yang terburuk. Apa yang lebih penting dari harapan, adalah kesadaran bahwa bahagia berarti bersedia untuk menerima dan melalui segala sesuatu tanpa penyangkalan.
Tidak apa-apa merasa sedih, merasa kecewa, merasa murung, merasa marah, dan perasaan-perasaan negatif lain yang seringkali di buku-buku motivasi dianggap sebagai hal yang kurang baik. Apapun yang kita rasakan, sadari bahwa itu memang apa yang sedang kita rasakan. Seperti halnya senang, seperti halnya merasa beruntung, seperti halnya siang dan malam. Semuanya sementara dan datang silih berganti.
Membaca buku-buku motivasi boleh sangat boleh, bukan berarti saya sedang menyalahkan buku-buku motivasi. Tetapi yang terpenting adalah jangan hanya memicu diri untuk menjadi yang terhebat, tetapi menjadi mengutuk diri ketika keadaan membawa kita pada fase yang terburuk. Sadari, terima, maafkan.
—ibnufir
212 notes · View notes
sejumputgaram · 5 years
Text
Jangan mencariku di sosial media
Jika kamu mencariku di sosial media, kamu tidak akan menemukan apapun. Kalaupun kamu masih menemukan potret diriku di sana, kamu tidak akan bisa menilaiku lebih jauh.
Sehebat apapun postinganku, semenarik apapun potret diriku, seceria dan sebahagia apapun postinganku di sosial media, itu samasekali belum belum banyak mewakili diriku yang sesungguhnya.
Apa yang kamu lihat baru tampak dipermukaanya saja. Kamu salah, jika jatuh hati hanya karena terpikat oleh setiap tampilan di postinganku. Sebab diriku yang sesungguhnya tidak sesempurna itu.
Jika kamu ingin mengenaliku lebih jauh, jangan menemuiku di sana. Berbincanglah denganku secara langsung, lihat bagaimana keseharianku, sikapku terhadap orang lain, dan responku terhadap sesuatu hal yang tidak aku sukai.
—ibnufir
2K notes · View notes
sejumputgaram · 5 years
Text
Mengapa aku rela membuat isi kepala gaduh demi utuhnya satu hati seorang ibu. Karena enam tahun silam aku pernah mematahkan hati seorang ayah,dengan hantaman aksara bahkan pekikan suara berujung luka.
Aku membiarkan isi kepalaku gaduh sejenak. Agar aku semakin yakin bahwa berpikir saja tidak membuat isi kepalaku reda. Aku melupakan satu kekutan yaitu,doa.
Sayapku memang sudah patah sebelah,tapi aku tidak memberikan celah juang untuk "menyerah"
Kacamata aksara
Yogyakarta,25 Juni 2019. Gaduh bulan juni
1 note · View note
sejumputgaram · 5 years
Text
Bagaimana bisa membuka pintu bahagia. Kalau kamu saja tidak membawa kuncinya,"bersyukur"
Kacamata Aksara
0 notes
sejumputgaram · 5 years
Text
Bahkan kamu bisa berdiri lebih tangguh dari sekarang,kamu punya Dia yang Maha segalanya. Maka dekatilah
Kacamata Aksara
0 notes
sejumputgaram · 5 years
Text
Jika isi kepalamu gaduh,mengapa kamu tidak melerainya? Jangan mau jadi korbannya!
Kacamata aksara
0 notes
sejumputgaram · 5 years
Text
Selagi tangan masih bisa bertengadah,artinya kamu belum kehilangan arah
Kacamata Aksara
0 notes
sejumputgaram · 5 years
Text
Mengharamkan jengah Mempersila pasrah
Kacamata aksara
0 notes
sejumputgaram · 5 years
Text
Solitude
Akhir pekanku hilang
Aku menyesal telah mengundang kecewa untuk duduk lalu bercemgkrama
Ia menggiringku ke dalam wahana yang fana
Penuh candramawa juga tanda tanya mengapa
Seharusnya aku bisa mengundang bahagia
Tapi aku biarkan dia berkelana semaunya
Biarpun hidupku hanya mengenal dua warna
Stigmaku berdusta,bahwa harapku akan lebih indah dari pelangi
Bagaimana bisa?
Jika warna yang ku punya hanya luka dan kecewa
Sudah saatnya kau pergi dan menepi
Aku butuh sendiri bukan omong kosong berbalut diksi
Kacamata Aksara
Kulon Progo,23 Juni 2019,dengan isi kepala yang gaduh
0 notes
sejumputgaram · 5 years
Text
Menyembunyikan lelah hingga terkujur lemah,topeng sumringah di wajah. Seolah tak pernah kenal lelah
Kacamata Aksara
0 notes
sejumputgaram · 5 years
Text
Bahwasannya akar tidak pernah benci dengan bunga yang selalu dipuji,padahal tanpa akar dia mati
Kata akar "mengapa harus benci?padahal sang pencipta tak pernah membenci makhluknya yang lupa memuji-Nya. Padahal tanpa-Nya yang di bumi akan mati"
Kacamata Aksara
Yogyakarta,8 Maret 2019
0 notes