Tumgik
#Charles d' Agar
gogmstuff · 10 months
Text
Closing the 1720s for now -
Tumblr media
1720s Barbara Ivory (d.1748), Mrs Henry Davenport III by Charles d' Agar (Lacock Abbey, Fox Talbot Museum and Village - Lacock, near Chippenham, Wiltshire, UK). From artuk.org 1517X1889.
Tumblr media
1721 (after) Tsarevna Anna Petrovna by Ivan I Grigoryevich Adolsky (Hermitage). From arthermitage.org-Ivan-I-Grigoryevich-Adolsky-Portrait-of-Tsarevna-Anna-Petrovna.html 1173X1475.
Tumblr media
ca. 1728 Anna Karolina Orzelska by Antoine Pesne (Muzeum Narodowe w Warszawie - Warszawa, Poland)). From Wikimedia 1500X2267.
Tumblr media
ca. 1729 Queen Maria Barbara of Spain, née Portugal by Jean Ranc (Museo del Prado - Madrid, Spain). From their Web site; fixed spots w Pshop 2445X2953.
Tumblr media
1728 Princess Amelia Sophia, Princess Royal Anne, and Princess Caroline Elizabeth by Philip Mercier (all three at the Hertford Magistrates' Court - Hertford, Hertfordshire, UK). From tumblr.com-search-18th+century 1996X1093.
Tumblr media
1729 A reading of Mollière by Jean-François de Troy (location ?). From Wikimedia 1191X950.
Tumblr media
1729 Wedding portrait of Friederike Luise and Karl Wilhelm Friedrich by Antoine Pesne (Schloss Charlottenburg - Berlin, Germany). From Wikimedia 1400X1980.
10 notes · View notes
helpicant-stop · 3 years
Text
God and the Mushroom King
Tumblr media
please reblog instead of liking the post lol {:
funky closeups and details n things below the cut :
Tumblr media
ex dee
i'm not sure if it's that noticeable but he has littol crosses in his eyes
he's wearing a december 1836 walking dress , though it's not very obvious from his a n g le yk . the site i took it from didn't state the fabrics it was made from , sadly 😔
remember the lil D that was originally at the bottom of his face ? when his voice gets all deep and his hair turns into floating eyes [ well that's the first time i've ever said that in my life ] , it opens up like a mouth . this also happens every time he tries to eat . so any time this guy tries to eat at mcpuffy's he accidentally terrifies everyone else . nice going god
it might not be clear in the photo but the arms encirling gnf are his . mans got large hands
Tumblr media
gogy
i headcanon him to have mushrooms coming out of his eyes , which is why he has goggles . before becoming the mushroom king guy™ he kinda just thought it made him look cooler . to be fair , it did .
also continuing from my last point - my dude , have you seen those zombie ant things ? that's what george is [ kinda ] , so when kikookoo kingdom happened he just woke up one day and saw fly agaric sprouting out of his head and reishi coming out of his eyes . pogchamp
george's outfit is directly taken from a 1512 painting by lucas van layden called , " potiphar's wife shows her husband joseph's cloak " . i tried taking inspo from a 1515 portrait of charles v , but unfortunately , his sleeves were cut out so i couldn't rip
the fur on his cloak is made of lion's mane mushroom ! yum
Tumblr media
i have no fucking idea where this crown is supposed to be from.
it literally just came from my brain when i was half asleep.
help.
idk at least it's shiny?
don't repost or edit any of my work! if you do eldritch dreamxd will haunt your dreams [ haha get it i said dream ]
65 notes · View notes
kurangpiknik · 3 years
Text
PROPAGANDA PAHLAWAN NASIONAL
November 2016 silam, Presiden Joko Widodo memutuskan mengangkat K.H.R. As’ad Syamsul Arifin sebagai pahlawan nasional. Hanya satu nama saja!
Dari 2004 sampai 2014, SBY tak pernah hanya menahbiskan satu nama pahlawan nasional pada bulan November. Selain Jokowi pada 2016, pemerintah Indonesia pascareformasi hanya menahbiskan satu nama terjadi pada 2000 dan 2003: Gus Dur menobatkan Fatmawati pada 2000, Megawati menahbiskan Nani Wartabone pada 2003. Pada November 2014 dan 2015, Jokowi masing-masing menahbiskan empat dan lima pahlawan nasional yang baru.
Padahal ada 11 nama pahlawan nasional yang diusulkan pada 2016, tetapi hanya satu orang yang akhirnya diangkat. Menurut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kepres yang menahbiskan K.H.R. As'ad Syamsul Arifin sebagai pahlawan nasional ditandatangani Jokowi pada 4 November 2016.
Mengapa hanya satu dan mengapa 4 November 2016?
Saat itu Jokowi sedang menghadapi tekanan yang kuat terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok. Jokowi sampai harus melakukan safari ke berbagai acara yang melibatkan ulama dan ormas-ormas Islam untuk meredakan situasi yang menekan itu. Jangan lupa, 4 November adalah momen demonstrasi besar-besaran yang menuntut Ahok diadili.
Untuk ukuran Jokowi yang kian mahir bermain pasemon, menetapkan seorang ulama, yang berlatar belakang Nahdlatul Ulama, sebagai satu-satunya pahlawan nasional bukanlah tanpa maksud. Ia hendak memberi pesan politik: pemerintahannya bukanlah rezim yang anti-Islam atau anti-ulama.
Polemik Makam Heru Atmodjo
Letkol (pnb) Heru Atmodjo dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 29 Januari 2011. Dua pekan kemudian, Gerakan Umat Islam Bersatu di Jawa Timur menuntut agar makam Heru di TMP Kalibata dibongkar dan dipindahkan. Alasannya: Heru Atmodjo terlibat dan sebagai "pelaku G 30 S/PKI." Tak ada kabar lanjutan setelahnya. Lalu, tiba-tiba saja, pada April 2011, beredar kabar kalau makam Heru Atmodjo sudah dipindahkan.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) saat itu, Imam Syufaat, mengatakan pemindahan itu terjadi karena kekeliruan. Alibinya, Heru Atmodjo berstatus tentara yang dipecat/diberhentikan. Kadispenum TNI Minulyo, saat itu berpangkat kolonel, mengatakan hal serupa: setelah dilakukan penelitian, ternyata Heru tidak memenuhi syarat untuk dimakamkan di TMP Kalibata.
Cara paling mudah untuk memahami kasus pemakaman Heru Atmodjo adalah administrasi negara tidak cermat. Bagaimana bisa, dengan merujuk ucapan Imam Syufaat, negara melakukan kekeliruan yang fatal? Dampaknya menyedihkan: jasad seseorang yang dimakamkan secara kenegaraan hanya untuk dibongkar kembali.
Membongkar makam Heru Atmodjo adalah praktik penyuntingan terhadap teks kepahlawanan. Heru sudah dimasukkan ke dalam teks kepahlawanan dengan memakamannya di TMP Kalibata. Namun, karena dianggap keliru, teks kemudian disunting ulang—kali ini dengan membuang nama Heru dari semesta teks.
Jika bersedia jujur, praktik penyuntingan seperti ini bukan barang baru. Puluhan tahun nama Tan Malaka, misalnya, dikeluarkan dari teks-teks resmi kepahlawanan. Pelajaran sejarah di sekolah-sekolah, sebagai versi resmi kepahlawanan, nyaris tak pernah memberi tempat pada kisah Tan Malaka sebagai tokoh bangsa. Padahal Tan adalah pahlawan nasional berdasarkan Keppres No. 53 Tahun 1963—keputusan yang tidak pernah dicabut sebenarnya.
Atau simaklah nama yang lain: Alimin Prawirodirdjo. Ia salah seorang pendiri Partai Komunis Indonesia (PKI) yang diangkat sebagai pahlawan nasional oleh Sukarno melalui Keppres No. 163 Tahun 1964. Ia bahkan dimakamkan di TMP Kalibata. Kepres pengangkatan Alimin sebagai pahlawan nasional tak pernah dicabut, makamnya juga tak pernah dibongkar, tapi namanya nyaris tak tertera dalam teks-teks resmi kepahlawanan yang diwedarkan dalam pelajaran sejarah resmi.
Tan Malaka dan Alimin adalah bagian yang sah, sekaligus resmi, dari semesta teks kepahlawanan nasional. Namun peran mereka tak diakui secara terbuka selama puluhan tahun. Ini sejenis penyuntingan diam-diam, berbeda dengan penyuntingan untuk Heru Atmodjo yang dilakukan secara terbuka dan terang-terangan.
Praktik penyuntingan ini tidak hanya dilakukan oleh negara, tapi juga oleh kelompok sipil. Kelompok sipil yang menuntut makam Heru Atmodjo dibongkar adalah pelaku aktif penyuntingan teks kepahlawanan nasional. Jika mau, mereka bisa saja menuntut makam L.B. Moerdani di TMP Kalibata dibongkar. Sebagai mantan Pangkopkamtib yang dulu sangat berkuasa di lapangan, Moerdani bertanggungjawab terhadap pembantaian umat Islam di Tanjung Priok pada 1984 (Vedi R. Hadiz, Islamic Populism in Indonesia and the Middle East, 2016, hlm. 109).
Menciptakan Para Pahlawan
Pahlawan itu bukan dilahirkan, melainkan diciptakan. Pahlawan diciptakan bukan untuk diteladani tapi guna mengokohkan ideologi negara-bangsa, untuk mereproduksi narasi nasionalism. Setiap ideologi membutuhkan propaganda, dan teks kepahlawanan (termasuk Taman Makam Pahlawan) adalah alat propaganda nasionalisme. 
Untuk memenuhi tujuan itu maka dilakukanlah proses pemilahan, penyuntingan, dan penambahan pelbagai elemen agar teks kepahlawanan bisa memukau dan menjerat.  
Proses pemilahan dan penyuntingannya penuh prosedur birokratis, dimulai dari usulan masyarakat, diperiksa dan diteliti Badan Pembina Pahlawan Daerah (BPPD), lantas Gubernur (pemerintah daerah) melanjutkan ke Badan Pembina Pahlawan Nasional yang ada di Departemen Sosial (Depsos), dan terakhir diserahkan pada Presiden yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres).
Surat Edaran Dirjen Pemberdayaan Sosial Departemen Sosial (Depsos) No.281/PS/X/2006 menjelaskan, kriteria pahlawan nasional: perjuangannya konsisten, mempunyai semangat nasionalisme dan cinta tanah air yang tinggi, berskala nasional serta sepanjang hidupnya tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan sang tokoh sudah meninggal.
Melalui prosedur yang birokratis, dengan kriteria yang ketat, para kandidat pahlawan nasional itu dikaji, diselidiki, dan diperiksa "secara klinis" untuk memastikan tak ada penyakit yang bisa merongrong kesucian teks kepahlawanan.
Setelah seseorang lolos “secara klinis", dan kemudian ditetapkan sebagai pahlawan, proses pun berlanjut dengan mengimbuhi sang pahlawan dengan elemen-elemen tambahan berupa pemilahan dan penyempurnaan foto atau lukisan wajah, lalu mendaur ulang hasilnya dengan sebanyak-banyaknya, disebarkan dengan pelbagai cara dan media (terutama buku pelajaran sejarah).
Itu harus dilakukan karena tak ada pahlawan yang tak ada gambar. Paras pahlawan diperlukan untuk membuat narasi kepahlawanannya menjadi lebih nyata, sehingga daya pukaunya bisa disebarkan. Apakah wajah yang ditampilkan itu persis seperti aslinya atau tidak, bukanlah isu pokok. Yang penting: parasnya cemerlang, bersih, dan beraura wingit.   
Perhatikan paras para pahlawan nasional, rata-rata terlihat meyakinkan, nyaris tak memuat kebimbangan, tak jarang luber dengan aura kebesaran, kombinasi kebijaksanaan dan kebangsawanan, meluapkan wibawa yang luhung, menyiratkan perkawinan antara keluhuran bakti dan silsilah mulia.
Agar sosok pahlawan itu leluasa diimbuhi pelbagai elemen tambahan itu, maka disyaratkan kandidat pahlawan haruslah orang yang sudah mati. Dengan tutupnya usia, riwayat kandidat menjadi “tertutup" karena sepak terjangnya telah rampung. Ia tak mungkin berbuat iseng yang jorok-jorok, yang akan menodai kepahlawanannya. Namun ketertutupan itu pula yang justru membuatnya menjadi terbuka: leluasa diutak-atik.  
Wujud resmi penyuntingan dapat dilihat dari buku-buku putih, buku pelajaran sejarah, dan buklet-buklet yang disebarkan ke perpustakaan sekolah dan museum. Melalui wujud resmi itulah kepahlawanan seseorang menjadi bergerak, bergulir, dan menebarkan pengaruhnya; semacam—dalam kosa kata Charles Sanders Peirce—"ground": abstraksi dari yang-konkret yang dapat menyiratkan kemungkinan-kemungkinan lain (Writings of Charles S. Peirce: 1867-1871, 1984: hlm. 55 ). 
Menyederhanakan Sosok Pahlawan
Selain menambah-nambahkan elemen, teks kepahlawanan hampir selalu menyederhanakan kompleksitas riwayat hidup seseorang. Hanya karena seseorang pernah bertempur dengan Belanda, misalnya, ia dengan gampang bisa dianggap sebagai pahlawan. Teks (resmi) kepahlawanan sering sungkan ambil pusing dengan motif yang non hitam-putih.
Pangeran Diponegoro, misalnya. Kontestasi dan konflik antar-bangsawan di Kesultanan Yogyakarta, atau motif pribadi untuk menggenapkan wangsit sebagai Juru Selamat, tidak terlalu menarik untuk dipaparkan karena bisa saja menodai “ketulusan" perjuangan Diponegoro menentang Belanda (Peter Carey, Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro 1785 - 1855, 2014).
Sultan Hamengkubuwono I juga bisa dirujuk untuk menunjukkan penyederhanaan yang, jika menggunakan kalimat yang insinuatif, “mengaburkan sejarah". Anda hanya perlu membaca buku M.C. Ricklefs, Yogyakarta di Bawah Sultan Mangkubumi, 1749-1792: Sejarah Pembagian Jawa (2002) untuk mulai menelusuri pendiri dinasti Keraton Yogyakarta ini.
Mangkubumi, gelar sebelum ia ditahbiskan sebagai Hamengkubuwana I, memulai perana dalam sejarah Jawa dengan menyanggupi (semacam) sayembara yang dibikin oleh Kasunanan Surakarta: Siapa yang bisa menyelesaikan perlawanan R.M. Said akan diberi hadiah tanah perdikan. Mengkubumi turun untuk memerangi R.M. Said dan ketika bisa memenuhi persyaratan sayembara itu, hadiah yang dijanjikan pun tak kunjung diberikan. Jengkel dan marah, Mangkubumi lantas bergabung dengan R.M. Said untuk melakukan perlawanan. Karena perlawanan itu tak bisa diselesaikan oleh Pakubuwana II & Belanda, lahirlah perjanjian Giyanti yang mengesahkan kekuasaan Mangkubumi di wilayah Yogyakarta.
Menjadikan Hamengkubuwana I sebagai pahlawan nasional bisa dipersoalkan karena beberapa hal. Pertama, Hamengkubuwana tak pernah secara serius menganggap Belanda sebagai pihak yang harus benar-benar diperangi. Belanda dipahami dan dimengerti sebagai titik kesetimbangan dalam konflik segitiga antara dirinya dengan Paku Buwana II dan R.M. Said. Apa yang dipikirkannya bukan bagaimana mengusir Belanda sebagaimana yang dipikirkan Diponegoro atau Sultan Agung, melainkan bagaimana caranya agar ia bisa menyatukan kembali Jawa di bawah kekuasaannya. Ini soal ambisi seorang politikus.
Kedua, karena berambisi menguasai Jawa dalam genggamannya (minimal oleh keturunannya kelak), maka bagi Mangkubumi, R.M Said jauh lebih jadi masalah karena didukung oleh banyak elite Jawa. Lagi pula, ini yang ironis, Mangkubumi bisa menjadi Sultan justru karena mula-mula ia memerangi R.M. Said (alias Pangeran Sambernyowo alias Mangkunegara I) yang juga ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Bagaimana tidak ironis jika dua pahlawan nasional saling bertempur? Yang mana pahlawan sebenarnya?
Sedangkan R.A. Kartini menjadi ilustrasi bagaimana teks kepahlawanan nasional seringkali menyempitkan dan menyederhanakan kehidupan. Kartini, dalam teks resmi, ditempatkan sebagai pelopor emansipasi perempuan. Dalam teks resmi itu, hayat dan nasib Kartini tak cukup dipampangkan dengan terbuka dan apa adanya. Kegagalan dan tragedi hidupnya, yang dimulai karena ia membatalkan cita-citanya sendiri untuk sekolah ke Belanda dan berakhir dengan pernikahan yang menjadikannya korban poligami, nyaris tak masuk dalam narasi resmi kepahlawanan Kartini.
Narasi kepahlawanan Kartini tak ubahnya sebuah biografi yang minimal, tak lengkap karena sengaja tak dilengkapi, penuh penyuntingan yang sering kali berlebihan.
Harus diakui, kepahlawanan adalah sebuah kisah yang dipadatkan, diringkaskan, disederhanakan dan (kadang kala) “mengada-ada" — jika kata “pemalsuan" dirasa kelewat telengas. 
Monumen “Agama" Nasionalisme
“Nasionalisme," tulis Ben Anderson, “harus dicerna dengan cara menyekutukannya dengan sistem-sistem kebudayaan besar yang mendahului kelahirannya." (Immagined Communities: Komunitas-Komunitas Terbayang, 2002: hlm. 17).
Bagi Anderson, sistem-sistem kebudayaan besar itu adalah pandangan dunia religius tradisional atau agama. Kelebihan agama sebagai sistem, katanya, terletak pada pengakuannya terhadap “kebadian roh". Dengan itulah agama-agama mencoba menjelaskan kesinambungan antara yang belum mati, yang masih hidup, dan yang belum lahir.
Pemikiran religius memungkinkan kaitan antara yang-silam, yang-sekarang dan yang-menjelang; pendeknya: misteri regenerasi sekaligus kontinuasi (keberlanjutan). Inilah yang memungkinkan (komunitas) agama mampu melestarikan diri selama lebih dari satu milenium dalam lusinan bentukan sosial yang berbeda-beda.
Negara-bangsa, sebagai perwujudan dari nasionalisme, mengambil-oper hal itu dalam bentuk taman makam pahlawan. Jika biografi, buku pelajaran sejarah atau buklet-buklet dalam museum adalah medium sekuler, maka taman makam pahlawan adalah medium (kuasi) religius yang memungkinkan nasionalisme memiliki elemen “keabadian roh" yang dimaksud Anderson. Pada makam-makam pahlawan itu, baik pahlawan yang dikenal maupun yang tidak, perjuangan nasional dilekati elemen keabadian yang sakral, magis, sekaligus keramat.
Dari ribuan makam di TMP Kalibata, misalnya, terdapat 42 makam pahlawan tak dikenal. Makam-makam tak dikenal itu penting untuk menyempurnakan kesakralan Taman Makam Pahlawan. Melalui makam-makam tak dikenal itulah nasionalisme menjadi lebih kafah karena ditopang oleh orang-orang yang diasumsikan sangat tulus sehingga rela berkorban walau tak mendapatkan balas jasa apa pun.
“Tak ada lencana yang lebih menawan dalam kebudayaan nasional modern daripada monumen- makam para tentara tak dikenal. … Makam-makam tersebut telah dipenuhi dengan khayalan nasional yang menghantui," tulis Anderson.
“Khayalan nasional yang menghantui" itu beragam dampaknya: dapat mengingatkan tapi juga mampu bikin lupa. Mereka bisa mengingatkan peran dan jasa orang-orang yang dikuburkan di sana. Saat yang sama juga dapat melahirkan keterpukauan akan kemegahan, keindahan, dan kerapihannya. Keterpukauan itu dapat menyelimutkan pelbagai cerita yang tertanam di bawahnya: darah para korban tak bersalah yang tumpah, dusta-dusta sejarah, juga kontestasi kekuasaan yang pelik dan buas.
Salah seorang yang awas terhadap jebakan keterpukauan itu adalah Mohammad Hatta. Saat menghadiri pemakaman Soetan Sjahrir, seperti dipaparkan dalam epilog biografi Sjahrir yang ditulis Rudolf Mrazek, Hatta berkata pada salah seorang saudari Sjahrir bahwa ia “tak akan membiarkan orang lain memperlakukan dirinya seperti ini" (Sjahrir: Politics and Exile in Indonesia, 1994: hlm. 497).
Sjahrir menjadi ilustrasi dari betapa kepahlawanan nasional, dan posisi Taman Makam Pahlawan, kadang hanya melengkapi “permainan dan pertarungan politik" belaka.
Sjahrir ditangkap dan dipenjarakan oleh Sukarno tanpa mendapatkan kesempatan membela diri secara fair dan terbuka di muka pengadilan. Ia ditangkap pada 1962 dan ditahan dalam satu bangunan yang sama dengan beberapa orang yang juga, ironisnya, kelak menjadi para pahlawan nasional (Anak Agung Gde Agung, Mohammad Natsir). Hanya karena serangan stroke sajalah Sjahrir diizinkan berobat di Zurich dengan status masih sebagai tahanan. Dan dalam status itu pula ia wafat pada 9 April 1966.
Ironisnya, di hari kematian itu pula, Sjahrir ditahbiskan sebagai pahlawan nasional justru oleh Sukarno yang dengan sewenang-wenang menangkap dan memenjarakannya tanpa proses peradilan. Ia jadi contoh bagaimana kekuasaan secara manasuka menukar-nukarkan stempel “musuh negara" dan “pahlawan negara". 
Persis seperti nasib jasad Heru Atmodjo di TMP Kalibata. Bisa dipahami mengapa Hatta enggan dimakamkan di sana.
======
Naskah ini tayang pertama kali di tirto.id pada 6 Februari 2017.
36 notes · View notes
Text
PRAGMATISME WILLIAM JAMES
Amerika adalah sebuah Negara yang kini menguasai tatanan dunia, seringkali kita bertanya apa yang mereka lakukan hingga bisa seperti ini. Negara yang memiliki kuasa paling besar. Ternyata Amerika selama ini meiliki filosofi sendiri yaitu cara berfikir pragmatisme. Pragmatis paradigma berfikir, aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya benar, dengan cara melihat akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara nyata. Pragmatis berasal dari Bahasa Yunani pragma yang berarti perbuatan.
           Tidak penting saya bicara seperti apa yang penting senang, tidak apa isinya apapun yang penting adalah hasilnya. Yang penting saya kuliah dapet A prosesnya bebas. Dan seperti yang dilakukan Amerika saat ini sehingga mereka menguasai peradaban yang penting adalah hasil dan sukses, seperti saya ingin sukses dan mendapat uang terserah dari apapun prosesnya seperti mereka memiliki pabrik senjata, untuk menjual nya mereka bisa menciptakan perang dimana mana dan akhirnya negara yang berperang membeli senjata mereka. Amerika sukses dengan itu.
           Lalu dari mana asal muasal aliran filsafat pragmatisme ini ? Hingga dapat menjadi filosofi tatanan Negara Maju di dunia. Untuk lebih lanjut akan di terangkan lebih rinci pada bab pembahasan selanjutnya.
Secara sejarah pragmatisme terbagi kedalam dua periode, yakni Clasical Pragmatism dan Neopragmatism. Orang pertama yang mengemukakan ide pragmatisme adalah Charles Sanders Pierce (1839-1914) kemudian William james (1842-1910) yang dinamakan sebagai puncaknya pragmatisme Amerika lalu John dewey (1859-1952). Tokoh-tokoh diatas termasuk tokoh pragmatisme periode pertama (Clasical Pragmatisme). Pada tokoh periode kedua (Neopragmatisme) terdapat Richard Rotry (1933-2007) yang dianggap sebagai penyempurna dari pemikiran pragmatisme. Agar pembahasan materi ini mudah dipahami penulis akan memfokuskan hanya pada satu tokoh saja yakni William James yang dijuluki sebagai puncak pemikiran pragmatis sendiri.
2. 1 Biografi William James
           William James lahir pada tahun 1842 di New York City, ia adalah putra dari seorang pemikir kreatif dan berkebudayaan tinggi yakni Henry James, Sr. Ia adalah seorang ayah yang mengedapankan dan menekankan intelektualitas bagi anak-anaknya, mengembangan intelek mereka secara luas, individual, dan sebebas-bebasnya.[1] Berkat didikan ayahnya William James tumbuh menjadi pemikir yang cerdas, awalnya ia adalah seorang dokter kemudian beralih menjadi psikolog dan akhirnya tertarik dengan studi agama agama dan menemukan polapragmatisme ia menerbitkan “Variates Of Religius Experience” yang sekarang menjadi kitab suci bagi bidang psikologi agama. Kelemahannya mudah stres dan gampang depresi dikenal dengan ramah dan banyak teman. Namun sering gelisah yang kemudian ia merefleksikannya dengan membaca buku dan lahirlah pikiran-pikiran luar biasa.[2]            
2.2 Pragmatisme
           Evolusi pemikiran pragmatisme di Amerika yang pertama dikemukakan oleh Charless Pierce menyebutkan bahwa yang penting adalah pengaruh ide pada tindakan tidak penting ide nya apa yang penting adanya manfaat atau tindakan pada masyarakat. Baginya nilai yang penting adalah aplikasi, yang penting ada prakteknya atau tidak. Kemudian dikembangkan oleh John Dewey dengan asumsi yakni akal itu hanya alat yang penting bukan benar salah tetapi ukuran manfaat apa yang bisa didapat. Kemudian  disempurnakan oleh William James, memang benar ukuran benar salah ada pada akibatnya, tapi tidak ada benar salah yang baku, tidak ada benar yang mulak yang ada hanyalah menjadi benar, benar itu tergantug konteksnya (melakukan praktek dalam rangka untuk hal apa) karena ukuran kebenaran tiap orang berbeda harus ada manfaat nyatanya karena tidak selalu yang benar itu harus benar. Kebenaran tidak selalu berada dimanapun kebenaran itu kontekstual, tergantung konteksnya.  
           Diantara parameter kebenaran menurut James sesuatu haruslah punya cash veliu (terdapat nilai uang). Cash veliu ini tidak melulu soal uang dan bayaran atau honor, tetapi dinilai berharga tidaknya untuk kita.
           Selain pragmatisme James sendiri menamai filsafat nya dengan empirisme radikal.[3] Karena baginya sesuatu yang dapat dipercaya sebagai yang ilmiah adalah sesuatu yang empiris. Mengapa di sebut empirisme radikal? karena untuk memperoleh pengalaman sendiri kita harus mencarinya sendiri, karena pengalaman setiap orang berbeda, meskipun objek empiris yang sama, tidak sekedar percaya pada yang empiris atau pengalaman indra tetapi juga percaya pada empiris yang dialami sendiri (pengalaman orang lain tidak dapat di percaya) karena kebiasaan orang modern hanya empiris tanpa radikal, tapi harusnya radikal harus mengalami sendiri, kritis dan tidak mudah percaya pada pengalaman indra yang dialami oleh orang lain. Hayatilah, alamilah, dan manfaatkan lah sesuai perspektif dan kepentinganmu (Fahrudin Faiz : 2017).
Struktur yang melahirkan pragmatisme :
a)      Agresif (aktif mencukupi diri sendiri, tidak pasrah dan anti metafisika) Agresif megusahakan keluar dari diri untuk mengejar pengetahuan. Eksis untuk dirinya sendiri yang menjadi salah satu ciri berfikir Barat. Karena dalam berfikir terbagi kedalam dua : agresif dan reseftif yakni menyiapkan diri untuk menerima pengeahuan : yang sifatnya intuitif, salah satu ciri berfikir Timur, oleh karena itu Timur cenderung mistik dengan menggunkaan intuisi sedangkan Barat rasional karena menggunakan akal dan indra. Inilah cara berfikir pragmatis.                                                                                                             Emotif: mengejar kepuasan untuk hasil yang sesuai dengan keinginan, orang akan menjadi puas pada pengetahuannya apabila dengan ilmunya bisa terbukti secara nyata, bisa dipraktekan dan bermanfaat.
b)      Kebebasan: proses yang biasanya tidak berhasil adalah dari orang yang tidak bebas, tidak ada tujuan dalam melakukan proses tersebut dan tidak peduli pada hasil. Orang seperti ini tidak bisa pragmatis oleh karena itu pragmatis haruslah bebas, ketika tidak ada kebebasan tidak akan ada emotif bahkan agresif, kita tidak dapat mengejar sesuatu yang kita inginkan.
c)      Humanis: ketika manusia mengejar hasil maka asumsi nya dibalik menjadi humanisme radikal bukan manusia yang menyesuaikan diri dengan lingkungan tetapi manusia yang menjadi aktor, yang membuat lingkungan sesuai dengan dirinya, memodifikasi alam sekitar atau lingkungan dengan apa yang kita inginkan. Bukan manusia yang menyesuaikan diri dengan lingkugan tetapi lingkungan yang menyesuaikan diri dengan manusia.
d)     Kreatif: “makers” yang menciptakan realitas.
e)      Instrumentalis : pragmatis menjadikan segala sesuatu yang diluar dirinya adalah alat untuk kepentingannya, segala nya hanya menjadi instrumen untuk menjadi alat bagi tujuan dari dirinya.
2.3 Pragmatisme William James
           Ide pokok yang kontrofersial dari pemikiran pragmatisme nya James adalah lahirnya ide pluralisme, kesadaran relatifisme dan kontekstualisme. Menurut James selama ini kita menganggap benar dan salah sudah mutlak pada diri sesuatu namun bagi James benar itu tidak ada yang benar yang diam yang ada hanyalah menjadi benar.”Truth Happens to an Idea” Jangan percaya kebenaran yang statis dilembagakan dan di absolutekan. Benar menurut James adalah sesuatu yang dnamis, berubah sesuai dengan perspektif orang-orang yang berbeda.
           Dalam bukunya The Meaning Of The Truth James mengemukakan bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak. Alasan James mengemukakan kebenaran yang plural karena dalam tradisi filsafat sebelumnya kebenaran menjadi rebutan baik itu yang memandang akal atau indra sebagai sumber kebenaran. Baik rasionalisme dan empirisme yang dipandang sebagai sumber pengetahuan. Ada perkembangan tentang ide kebenaran yakni kebenaran dipandang sesuai perspektif orang yang memandangnya dan inilah yang nanti mawarisi pemikiran para filsuf post modern dan menginspirasi lahirnya pemikiran tradisi besar yang baru di dunia Barat
Tiga Kriteria Kebenaran James dalam bukunya The Variates Of Religious Experience
a)      Immadiate Luminounes yakni kebenaran langsung yang muncul dalam diri, tanpa berfikir panjang dan langsung menyetujui apa yang disebut benar oleh diri.
b)      Philosophical Reasonableness yakni Kebenaran pikiran yang sesuai dengan akal. Jika tidak sesuai dengan akal kita berarti bukan sebuah kebenaran.
c)      Morally Helpfull yakni Kebenaran moral yang parameter nya apakah kebenaran itu membuat kita semakin manusiawi atau tidak. Jika tidak berarti itu bukan kebenaran. Membantu orang lain dengan menyakiti orang lain juga tidak bermoral dan manusiawi.
Referensi :
[1]Ahmad Tafsir ‘Filsafat Umum akal dan hati sejak Thales sampai Capra’ (Bandung : 2013) hlm 191
[2] Fahrudin Faiz Filosof Juga Manusia’ (Yogyakarta : 2016) hlm 25
[3]  Kritik william james terhadap kebenaran dalam Rasionalisme dan empirisme  Jalan tengah..., Fio. P. Hasyim, FIB UI, 2010. Hlm 45
1 note · View note
uneminuteparseconde · 5 years
Text
Des concerts à Paris et alentour en gras : les derniers ajouts :-: in bold: the last news Octobre 03. JB Dunckel + Mariachi + Freeka Tet + Alexis Langevin-Tétrault & Pierre-Luc Lecours (Biennale Némo) – Le Trianon (gratuit sur résa) 03. Piotr Kurek + Papivores + Matthias Puech – Espace B 03. A.N.I. – Le Bal 04. Kontravoid + Hide + Soft Riot – Espace B 04. Cosmic Neman + Blackthread + Renaud Bajeux – Instants chavirés (Montreuil) 04. Anthony Rother + Galaxian + Sync 24 + Foreign Sequence – Rex Club 04. Ascion b2b D. Carbone + Hypnoskull + Years of Denial + Common Poetry + Salem Unsigned – Protocol (Pantin)  04. Tommy Four Seven b2b Ancient Methods + Regis + The Driver + Dave Clark + SHDW & Obscure Shape + AZF + ABSL + Amato & Adriani + DJ Bone b2b Ben Sims + Charles Green +  Dax J + Dersee + DVS 1 + Félicie + Boston 189 + Louisahhh b2b Maelstrom (Pulse fest.) – Le Grand Dôme (Villebon/Yvette) 05. Stefane Perraud : “Sylvia” (Nuit blanche) – Collège des Bernardins (gratuit) 05. Meryll Ampe + Dinah Bird + Mr Moonlight + Irene Murphy + Mick O’Shea + Shruti Box Minimal Ensemble + Ian Wooldridge (Nuit blanche) – Paris Art Lab 05. Bernard Szajner + Marco Quaresimin + Monÿang + Vincent Heter & Lou-Maria Le Brusq + Mururoa + Richard Comte + Jules Wysocki & Natnada Marchal (Les Sonifères fest.) – DOC 05. Anetha b2b Randomer + Blush Response b2b Thomas P. Heckmann + Rebekah + Juan Atkins + Marcel Dettmann + Poison Point + Ben Klock + Andrejko + Bassam + Fabrizio Rat + Newa + Tripeo b2b Hemka + Analog Kitchen + Cleric b2b Stranger + Marko Nastic (Pulse fest.) – Le Grand Dôme (Villebon/Yvette) 05. Nuit de l'orgue avec des œuvres d'Éliane Radigue, Arvo Pärt, Olivier Messiaen, Philip Glass, Nico Muhly, Jonathan Fitoussi... (Nuit blanche) – Salle Pierre Boulez|Philharmonie (gratuit) 06. Aline Penitot + Nuits + Jean-Baptiste Zelal + Pali Meursault + Rodolphe Alexis + Aymeric de Tapol + Dasein (Les Sonifères fest.) – DOC 06. Forced into Feminity + Big Debbie + Sophie Torrell + L.T. Létext + Vestas + Divisas – Les Nautes 06. Fusiller – Instants chavirés (Montreuil) (gratuit) 06. Quator Bozzini joue : "Occam Delta XV" d'Éliane Radigue, "Five String Quartets" de Phill Niblock et "Koan" de James Tenney – La Marbrerie (Montreuil) 06. Daughters – La Maroquinerie ||COMPLET|| 08. Sleep + Pharaoh Overlord – Bataclan 09. Jozef Van Wissem : cinéconcert sur "Nosferatu le vampire" de Murnau – Cinémathèque 09. New Model Army – La Maroquinerie 09. Trumans Water – Espace B 09. Kollaps + Âme de boue + Alice Botté – L'International 09. Ty Segall & Freedom Band + Guadal Tejaz – La Cigale 10. Ty Segall & Freedom Band + Axis: Sova – La Cigale 10. Toecutter + Le Crabe + Tommpa Lanzakinen (Serendip Lab fest.) – Le Zorba 10. Dumb + Belmont Witch + À trois sur la plage – La Boule noire 10. Bruce McClure + Paul Smith joue "A Jim O’Rourke European premiere of a new 2019 Moog Synthesizer playback installation work" – Instants chavirés (Montreuil) 11. Dominique Gillot + La Pisse + Flesh World + We Will Woo – Folie N4|Parc de la Villette (gratuit) 11. Bitpart + Mary Bell + Rive droite + Going away Party + Ours blond + Shit Rockets + Alison Backdoor – Espace B 11. Nova Materia + Scalping – La Station 11. Sonic Area + Shaârgot – Petit Bain 11. Kazumoto Endo + Spore Spawn + Vomir + Autocastration – Instants chavirés (Montreuil) 11. Birds in Row + Lane (Jimi fest.) – Théâtre Antoine-Vitez (Ivry/Seine) 11. Frank Bretschneider + Robert Lippok – Protocol (Pantin) 11. Marc Acardipane aka Pop + Manu le Malin + [KRTM] + DJ Chuimix + Raw + Makornik + Fuerr – La Machine 11. AZF + Colin Benders + BLNDR – Dehors brut 11. Ansome & Ayarcana + H880 + Fred Terror b2b Panzer + Antenes – Protocol (Pantin) 11. New Order – Grand Rex ||COMPLET|| 12. Lucas Paris : "Emotional Synthesis" + Orson Hentschel + Sentimental Rave (Biennale Némo) – Le 104 12. Ben Shemie, John McEntire & Sam Prekop – Petit Bain 12. Osilasi + Tumulus + Kawaii & The Boulaouane Brothers + G de GNG & Julien Bobard + Nicolas Montgermont & Pali Meursault (Serendip Lab fest.) – Cirque électrique 12. Marion Guillet + Bear Bones, Lay Low + Full Quantic Pass + Pi Doom (Serendip Lab fest.) – Jazz y Jazz 12. Foudre! + Tiger Tigre + Front de cadeaux + Sierra Manhattan + Die Klar + Kwamē – La Station 12. I Hate Models + ABSL + Céline + Chafik Chenouf + Rommek – tba 12. Iggy Pop + Helena Deland (Arte concert fest.) – La Gaîté lyrique ||COMPLET|| 13. Andy Ortmann + Viki + Deeat Palace + Evil Moisture – Les Nautes 13. Foals + Ala.ni + Toh Imago (Arte concert fest.) – La Gaîté lyrique ||COMPLET|| 14. King Gizzard & The Lizard Wizard – Olympia 14. Shannon Wright – Trianon 15. Arno Bruil + Les pédales s'amusent + MMY – Espace B 15. Kate Carr + Valérie Vivancos – Instants chavirés (Montreuil) 15/16. Metronomy – Olympia 16. Cycle péruvien + Laurene Ipsum + Robin Kobrynski (Serendip Lab fest.) – Cirque électrique 17. Vindicatrix + Descendeur + Lacustre + Gakona (Serendip Lab fest.) – Cirque électrique 17. City Dragon + Sunk Heaven – Le Zorba 17. Puppetmastaz – Trabendo 17. Automat : musique pour "Archeologia" d'Emmanuelle Huynh – Centre Pompidou 18. Dream Syndicate – Petit Bain 18. Total Victory + Leroy se meurt + Entracte Twist – Espace B 18. A_r_c_c + À travers + Simple Appareil + Blenno Die Wurstbrücke – église Saint-Merri 18. Arktau Eos + Zoät-Aon + Aeoga – Les Voûtes 18. Marie Guilleray + Justin Bennett + Jaap Vink + Gabriel Paiuk + Raviv Ganchrow + Kees Tazelaar + Gottfried Michael Koenig + Johan Van Kreij + Richard Barrett + Ji Youn Kang + Bjarni Gunnarsson (Akousma) – MPAA 18. Maud Geffray + Molecule + DNGLS (MaMA fest.) – La Cigale 18. Cloning + Leandro Barzabal + Léo Dupleix – tba 18. Sydney Valette + Le Prince Harry + Maenad Veyl – Protocol (Pantin) 18. Rendez-Vous + Marble Arch – Le Plan (Ris-Orangis) 18. Stanislav Tolkachev + Unhuman & AN-I + Oake + Nastia Reigel – Protocol (Pantin) 19. Shrouded and the Dinner + King Baxter + Vitaphone + À PLUSIEURS sous Raphaël Julliard + Enzo et Jacques – Folie N4|Parc de la Villette (gratuit) 19. Sisters of Mercy – Bataclan 19. Josin – Lafayette Anticipations 19. Françoise Barrière + Renaud Bajeux + Pali Meursault + Julia Hanadi Al Abed + Yan Maresz (Akousma) – MPAA 19. G4Z + Peru + Jean Turner + Monster X + Steven Marcato + Aly-x (Serendip Lab fest.) – Le Sultan 19. Jeanne Added + Regina Demina + Vale Poher + Theodora + Flore + Gonthier + Vikken (dj) + Rag (dj)... – La Station 19. Adam X + David Caretta b2b The Hacker + 14Anger + Phase Fatale + Terence Fixmer + Raffaele Atanasio + Darzack + De-Dust2 + Dersee – tba 19. Juan Atkins + Vril + Ceephax Acid crew + Antigone + Onur özer + Fasme (Le Champ des machines) – Le Ferme du Buisson (Noisiel) 19. Lingua Ignota – Espace B ||COMPLET|| 19. Pixies + Blood Red Shoes – Olympia ||COMPLET|| 20. Kim Gordon & Dimitri Chamblas – American Center Paris (gratuit sur résa) 21. Pawns + Youth Avoiders + Barren? – Espace B 21. Les morts vont bien + Rivière de corps + René Couteau + Razzle Dazzle (dj) (Obernoir fest.) – L'International 22. Carambolage + Deedee & Tha Abracadabras + Roger de Lille & The Gin Tonics + The Hare (dj) (Obernoir fest.) – L'International 22. Thurston Moore – Trabendo 22. David J – Petit Bain 23. Ecstatic Vision + Les Tigres du futur + Os Noctambulos – ESS'pace 23. Sly & The Family Drone + Stef Ketteringham + Decimus + Dust Breeders – Espace B 23. Plomb + Je t'aime + Electric Press Kit + dj Oxblood (Obernoir fest.) – L'International 23. Four Tet – Le 104 ||COMPLET|| 24. Last Night + Negative Space + Pedigree + Buzz Kull + dj Dave Rockin (Obernoir fest.) – L'International 24. The Necks – La Marbrerie (Montreuil) 25. A Certain Ratio – Petit Bain 25. Poutre + OK fdp + Bruant zizi – ESS'pace 25. Jozef Van Wissem – Crypte Notre-Dame de la Croix (sur résa : jvwparis[@]gmail.com) 25. Fiesta en el Vacio + Axell Larsen + Franz France + Sinead O'Connick jr + Paroi (Serendip Lab fest.) – Jazz y Jazz 25. Catastrophe + Sean O'Hagan + Form – La Maroquinerie 25. Curses + Sophie Morello + Tonn3rr3 + E for Ears & Grāv Jōnz + Trusspe – La Station 25. Bestial Mouth + Veil of Light – Protocol (Pantin) 25. DaGeist + Blind Delon + Outer Limit Lotus + Nick klein + UVB 76 + Dress Rehearsal (Obernoir fest.) – L'International 25. dj Varsovie + Paulie Jan + Blndr b2b Panzer + Mind Matter + End of Mortal Life – Glazart 25. Orphx + O/H + December + Unhuman + Limbus Puerorum – Protocol (Pantin) 26. The Monochrome Set + The Last Detail – Petit Bain 26. Nina Harker + Bianca Warlord – Le Zorba 26. Truckks + Terrier + Achab + Olive Pogo + Car Crash Control (dj) (Obernoir fest.) – L'International 26. The Wheal + Princesse Napälm + L'Orchidée Cosmique + Klymt (Obernoir fest.) – L'International 26. Mørbeck + Philipp Strobel + IV Horsemen – La Machine 26. Alignment + Hadone + UVB + Parfait + Repro – tba 26. Loto Retina + Jakub Lemiszewski + Somaticae + Le Compas dans l'oeil + Ahta Bat + Letal Ataraxia (Serendip Lab fest.) – Le Sultan 27. Stephen Mallinder + Laisse Moi + Hexenschuss (Obernoir fest.) – L'International 28. Kate Tempest – Le Trianon 29. Agent Side Grinder + DaGeist – La Boule noire 29. Pauwels + Mr Marcaille + BOB Cooper – L'ESS'pace 30. The White Screen + Techno Thriller + Novichok – Supersonic (gratuit) 30. Oiseaux-Tempête + Jessica Moss – La Maroquinerie 30. Jenny Hval – Centre Pompidou 30. Battles – Trabendo 31. Skepta + Mura Masa + Hamza + Zola + Ateyaba + Celeste + Duendita + Ezra Collective + Flohio + Kojey Radical + Master Peace + Slowthai + The Comet is Coming + Yussef Dayes + Charlotte Dos Santos + Kojaque (Pitchfork fest.) – La Grand Halle de La Villette 31. Arrington de Dionyso – Instants chavirés (Montreuil) 31. Broken English Club + Cabaret nocturne + IV Horsemen + Gil. Barte – Petit Bain Novembre 01. Chromatics + Belle & Sebastian + Primal Scream + John Talabot + Weyes Blood + Barrie + Briston Maroney + Chai + Desire + Helado Negro + Jackie Mendoza + Nilüfer Yanya + Orville Peck + Sheer Mag + Squir + Loving + Nelson Beer + Sons of Raphael (Pitchfork fest.) – La Grand Halle de La Villette 01. Park Hie Jin + HAAI + Afrodeutsche + Nite Fleit (Pitchfork fest. after party) – Trabendo  01. Under Black Helmet b2b Hadone + Inhalt der Nacht b2b Echoes of October + Danilo Incorvala + Makornik + Félicie – Les Docks de Paris (La Plaine-Saint-Denis) 02. The 1975 + Charli XCX + 2manysdj (dj) + Aurora + Agar Agar + SebastiAn + Aeris Roves vs Jamila Woods + Jessica Pratt + Kedr Livanskiy + Korantemaa + BEA1991 + Caroline Polachek + Ela Minus + KhadyaK + Mk.gee + Oklou + Tobi Lou (Pitchfork fest.) – La Grand Halle de La Villette 03. Ensemble économique + CIA débutante – Le Chinois (Montreuil) 05. Body of Light – Supersonic (gratuit) 06. The Murder Capital – Nouveau Casino 06. Scattered Purgatory + Qian Geng + UVB76 + ruò tán – Le Cirque électrique 06. Glacial – Instants chavirés (Montreuil) 07. Camilla Sparksss + Hyperculte [+ Xiu Xiu : ANNULÉ] – Petit Bain 07. Kælan Mikla – La Boule noire 08. Bedroom Community – Cité de la musique|Philharmonie 08. Part Chimp + Gnod + Hey Colossus – Petit Bain 08. Sourdurent + Raymonde – Pan Piper 08. Jad Wio + Love in Prague – Gibus  08. Boy Harscher – Trabendo ||COMPLET|| 09. Molchat Doma + War Scenes – La Station 10. Amiina : cinéconcert sur "Fantomas" de Louis Feuillade – Le Studio|Philharmonie 10. Ôlafur Arnald + Hugar – Salle Pierre Boulez|Philharmonie 10. Fontaine D.C. – Bataclan 12. Deerhunter + Moon Diagrams – Trabendo 13. Mick Harvey & JP Silo, Steve Shelley, Glenn Lewis – Les Trois Baudets 14. Dinah Bird & Jean-Philippe Renoult (Inaudible Matters) – La Gaîté lyrique 14. Girl Band + Silverbacks – La Maroquinerie 15. Kap Bambino – La Gaîté lyrique 15. Von Pariahs + Nursery – Point FMR 15. Chemical Brothers – Seine musicale (Boulogne-Billancourt) 17. Nitzer Ebb + Liebknecht – La Machine 17. Tropical Fuck Storm – Badaboum 18. Omni + The Gotobeds + Pleasure Principle – La Boule noire 19. Earth + Helen Money – Petit Bain 20. Lucy Railton + Sean Baxter + Jessica Ekomane – Instants chavirés (Montreuil) 21. Cate Le Bon + Grimm Grimm – Petit Bain 22. Rubin Steiner + Dombrance + Ambeyance + Meteo Mirage – La Maroquinerie 22. Nursery + Casse Gueule + Tout de suite – Cirque électrique 22. Kazu Makino (Blonde Redhead) – Les Étoiles 23. Billy Chyldish + Le Villejuif Undergroud + Petausaure (fest. BBmix) – Carré Bellefuille (Boulogne-Billancourt) 23. 999999999 + Jawbreakrs + Nico Moreno + Perc + Sentimental Rave + Softcoresoft + Trym + Parfait + UR trax – tba 24. TR/ST – Le Trianon 24. Mdou Moctar – La Boule noire 24. Midori Takada + Carla dal Forno + Felicia Atkinson (fest. BBmix) – Carré Bellefuille (Boulogne-Billancourt) 24. The Young Gods + Les Tétines noires – La Machine 26. Wardruna – Olympia 27. Poly-Math + Bruit ≤ + Maven – Supersonic (gratuit) 27. The Stranglers – Olympia 28. Derek Holzer + Cate Hope & Lisa McKinney + Antoine Schmitt & Hortense Gauthier (fest. Bruits blancs) – Le Cube (gratuit sur résa) 28. The Psychotic Monks – Trabendo 28. Artl + Powerdove – Petit Bain 29. Scanner – Nouveau Théâtre de Montreuil 30. Mondkopf – Médiathèque musicale de Paris (gratuit) 30. Donato Dozzy + Max Cooper + Terry & Cyan Riley + Ensemble intercontemporain joue "Drumming" de Steve Reich + Ensemble Social Silence joue "Music for Airport" de Brian Eno + Apollo noir + Récital pour marimbas (Marathon fest) – La Gaîté lyrique Décembre 01. Motorama – La Maroquinerie 03. White Hills – Supersonic (gratuit) 03. Belgrado – Espace B 06. Phillip Glass Ensemble : cinéconcert sur "Koyaanisqatsi" de Godfrey Reggio – Salle Pierre Boulez|Philharmonie 07. Phillip Glass Ensemble : cinéconcert sur "Powaqqatsi" de Godfrey Reggio – Salle Pierre Boulez|Philharmonie 07. Kokoko! – La Gaîté lyrique 08. Phillip Glass Ensemble : cinéconcert sur "Naqoyqatsi" de Godfrey Reggio – Salle Pierre Boulez|Philharmonie 11. Boris – Le Gibus  12. Mono + Jo Quail – Petit Bain 12. Kompromat (Vitalic & Rebeka Warrior) – La Cigale 13. Contrefaçon – La Gaîté lyrique 13. Regards extrêmes + Lisieux + Ascending divers – Les Voûtes 18. Amenra – Bataclan 2020 Janvier 04. Rokia Traoré + Ballaké Cissoko & Vincent Segal – Salle Pierre Boulez|Philharmonie 16. Black Midi – Le Carreau du Temple 17. Edith Nylon – Petit Bain 18. Lee Ranaldo & Raül Refree – Le 104 18. Franck Vigroux : "Flesh" (Biennale Nemo) – Maison des arts et de la culture (Créteil) 29. Rendez-Vous – La Cigale 30. Editors – Salle Pleyel 31. Tindersticks – Salle Pleyel Février 02. Sunn o))) – La Gaîté lyrique 09. Explosions in the Sky – La Cigale 13. Ride – Le Trianon 16. Orchestral Manoeuvre in the Dark – La Cigale 21. Ensemble Links joue "Drumming" de Steve Reich + Cabaret contemporain : "Détroit" + Molécule – Le 104 24. Sleater Kinney – Le Trianon Mars 06. Frustration – Le Trianon 07. Ensemble intercontemporain joue Steve Reich : cinéconcert sur un film de Gerhard Richter – Salle Pierre Boulez|Philharmonie 20. Ensemble Dedalus joue "Occam Ocean" d'Éliane Radigue – Le Studio|Philharmonie 21. Front 242 + She Past Away – Élysée Montmartre 21/22. Laurie Anderson : "The Art of Falling" – Cité de la musique|Philharmonie 27. Lebanon Hanover – La Gaîté lyrique 28. Ensemble Links joue "Drumming" de Steve Reich + Cabaret contemporain joue Kraftwerk – théâtre de la Cité internationale  Mai 08. Max Richter : "Infra" + Jlin + Ian William Craig – Cité de la musique|Philharmonie 09. Max Richter : "Voices" – Salle Pierre Boulez|Philharmonie 10. Max Richter : "Recomposed" & "Three Worlds" – Salle Pierre Boulez|Philharmonie 24. Damon Albarn – Salle Pierre Boulez|Philharmonie
3 notes · View notes
pwlanier · 5 years
Text
Tumblr media
Two Children in Arcadian Costume with a Dog
Charles d' Agar (1669–1723)
Abbot Hall Art Gallery
10 notes · View notes
silentquizzer · 4 years
Photo
Tumblr media
Cricket Batting Records (Test,ODI,T20I) Batting Record Test ODI T20I Most runs in career Sachin Tendulkar (15921) Sachin Tendulkar (18426) Virat Kohli (2794) Ricky Ponting(13378) Kumar Sangakkara(14234) Rohit Sharma (2773) Jacques Kallis(13289) Ricky Ponting(13704) Martin Guptil(2536) Most runs in an innings Brian Lara(400) Rohit Sharma (264) Aaron Finch (172) Matthew Hayden(380) Martin Guptill(237) Aaron Finch (156) Most runs in a match Graham Gooch(456) Mark Taylor(426) Kumar Sangakkara(424) Most runs in a series Donald Bradman(974) Greig Chappel (686) Most runs in a calendar year Mohammad Yousuf(1788) Sachin Tendulkar (1894) Paul Stirling (748) Most runs in an innings (by batting position) 1/2 Matthew Hayden(380) Rohit Sharma (264) Aaron Finch (172) 3 Brian Lara(400) Charles Coventry(194) Brendon Mccullum(123) 4 Mahela Jayawardene(374) Vivian Richards(189) Glenn Maxwell(113) 5 Michael Clarke(329) AB de Villiers(162) S Periyalwar(105) 6 Ben Stokes (258) Kapil Dev(175) Shaheryar Butt (125) 7 Donald Bradman(270) Luke Ronchi(170) Mohammad Nabi(89) 8 Wasim Akram(257) Chris Woakes(95) Isuru Udana(84) 9 Ian Smith(173) Andre Russell(92) Anwar Ali(46) 10 Walter Read(117) Ravi Rampaul(86) Sompal Kami(40) 11 Ashton Agar(98) Mohammad Amir(58) Paul van Meekeren(18) Most runs in a match on the losing side Brian Lara(351) Charles Coventry(194) Shane Watson(124) Most runs on a single ground Mahela Jayawardene(SSC) Sanath Jayasuriya(RPS) Martin Guptil (Eden Park) Most runs off one over Lara to Robin Peterson (28) Gibbs Vs Dan Van Bunge Yuvraj Singh to George Bailey to J.Anderson Stuart Broad(36) Most runs in a day Donald Bradman(309) Most runs in an series by a captain Donald Bradman Most runs in an innings by a captain Brian Lara(400) Virendra Shewag (219) Aaron Finch (172) Most runs in a series by a wicketkeeper Denis Lindsey Most runs in an innings by a wicketkeeper Andy Flower(232) M.S Dhoni Brendon Mccullum(123) Most runs in an innings by a nightwatchman Jason Gillespie(201) Most runs in a career without a hundred Shane Warne(3154) Misbah Ul Haq(5122) Highest career batting average Don Bradman 99.96 Ryan ten Doeschate(67.00) Virat Kohli (50.80) Highest strike rate in an innings Stephen Fleming (281.81) James Frankleen(387.5) Dweayne Smith(414.28) Highest Career strike rate Andre Russell R Sandaruwan Double hundred on debut Reginal Foster (287) Hundred on debut Charles Bannerman(165) Denis Amiss Most runs in debut match Lawrence Rowe(314) Desmond Haynes(148) L.A Dunbar(104) Hundred in last match M-Andy Sandham(325) James Marshall(161) Most hundreds in a career Sachin Tendulkar (51) Sachin Tendulkar (49) Colin Munro(3) Jack Kallis(45) Virat Kohli(35) Rohit Sharma (3) Ricky Ponting(41) Ricky Ponting(30) Most double hundreds in a career Don Bradman 12 Kumar Sangakkara(11) Most triple hundreds in a career Bradman/Lara/Shewag/Gayle Double hundred and hundred in a match 1st-K.D Walters Hundred in each innings of a match 1st-Warren Bardsley Most double hundreds in a series Don Bradman 3 Most hundreds in a series Clyde Walcot Most hundreds in a calendar year Mohammad Yousuf(9) Sachin Tendulkar (9) Most hundreds against one team Bradman Ag Eng(19) Sachin Ag Aus Hundreds in consecutive innings Everton Weeks(6) Kumar Sangakkara(4) Hundreds in consecutive matches Don Bradman 6 Hundreds in consecutive matches from debut Mohammed Azaruddin(3) Highest maiden hundred Garfield Sobers(365) Charles Coventry(194) Hundred in hundredth match 1st-Colin Cowdery 1st-Gorden Greenidge Youngest player to score a hundred Mohammed Ashraful Shahid Afridi Youngest player to score a double hundred Javed Miandad Youngest player to score a triple hundred Garfield Sobers(365) Oldest player to score a hundred Jack Hobbs Khuram Khan Oldest player to score a maiden hundred Dave Nurse Khuram Khan(43Y) Fastest hundreds Brendon mcculum (54 balls) AB de Villiers(31) David Miller/Rohit Sharma(35) Jack Gregory(70Minutes) S.Wickramasekara(35) Hundred runs before lunch 1ST-Victor Trumper Fastest double hundreds Nathan Astle(153) Fastest triple hundreds Virendra Shewag(278) Slowest hundreds Mudassar Nassar Slowest double hundreds Brendon Kuruppu Slowest triple hundreds Hanif Mohammed Most nineties in career Sachin/Steve Waugh/Dravid Sachin Tendulkar (18) 99 not out (and 199, 299 etc) 1st-Geoff Boycott 99out-Alex Hales Hundred and a ninety in a match Paul Gibb Most fifties in career Sachin Tendulkar Virat Kohli (25) Fifties in consecutive innings Everton Weeks(7) Javed Miandad(9) Mcculum/Gayle(4) Fifties in consecutive matches De Villiers/Joe Root(12) Fastest fifties Misbah Ul Haq(21) AB de Villiers(16) Yuvraj Singh(12) Slowest Fifties T.Bailey(350) No ducks in career Jim Burke (44) Kepler Wessels(105) Marlon Samuels(65) Most innings before first duck Ab De Villiers(78) Kumara Dharmasena(72) Hamiltom Mazakadza(61) Most consecutive innings without a duck David Giwer (119) Rahul Dravid(120) M.S Dhoni(84) Most ducks in career Courtney Walsh(43) sanath Jayasuriya(34) T.M Dilshan(10) Most ducks in a series Alan Hurst Most consecutive ducks R.G Holland/Agacar/Asif Lasith Maling3*3 Most pairs in career Chris Martin(7) Duck on debut 1st-James Gregory 1st-G .D Watson Pair on debut 1st-G F Grace Hundred and a duck in a match 1st-William Murdock Most sixes in career Brendon mcculum (107) Shahid Afridi 351 Rohit Sharma (127) Most fours in career Sachin Tendulkar Sachin Tendulkar (18) Virat Kohli (258) Most sixes in an innings Wasim Akram(12) Rohit/Gayle/De Villiers(16) Hazratullah Zasai(16) Most fours in an innings John Edrich(52) Rohit Sharma (33) Aaron Finch(16) Longest individual innings (by minutes) Hanif Mohammed(970) Longest individual innings (by balls) Len Hutton(847) Glen Turner(201) Aaron Finch(76) Highest percentage of runs in a completed innings Charles Bannerman(165) Vivian Richards(189) Aaron Finch(172) Batting on each day of a five day match 1st-M Jaisimha Fastest to 1000 runs Herber Sucliff/E.Weeks(12) Fakhar Zaman (18) Virath Kohli(29) Fastest to 2000 runs Don Bradman Hasim Amla Virath Kohli(56) Fastest to 3000 runs Don Bradman Hasim Amla Fastest to 4000 runs Don Bradman Hasim Amla Fastest to 5000 runs Don Bradman Hasim Amla Fastest to 6000 runs Don Bradman Hasim Amla Fastest to 7000 runs Walley Hammond Hasim Amla Fastest to 8000 runs Kumar Sangakkara Virath Kohli Fastest to 9000 runs Kumar Sangakkara Virath Kohli Fastest to 10000 runs Lara/Sachin/Sanga(195 Inning) Virath Kohli Fastest to 11000 runs Kumar Sangakkara Sachin Tendulkar Fastest to 12000 runs Kumar Sangakkara Sachin Tendulkar Fastest to 13000 runs Sachin Tendulkar Sachin Tendulkar Fastest to 14000 runs Sachin Tendulkar Sachin Tendulkar Fastest to 15000 runs Sachin Tendulkar Sachin Tendulkar As at 24.10.2020
0 notes
wionews · 6 years
Text
IPL auction: Complete players' list and their base price
The IPL 2018 auction will take place in Bengaluru on January 27 and 28 where a total of 578 players will go under the hammer.
A fierce bidding war is expected as Indian stars Gautam Gambhir, off-spinners Ravichandran Ashwin and Harbhajan Singh, Ajinkya Rahane, mystery spinner Kuldeep Yadav and openers KL Rahul and Murali Vijay will be on the franchises’ radar.
The list also includes the overseas players, including Glenn Maxwell, Chris Gayle, Shane Watson, Rashid Khan and Eoin Morgan. 
In the 10th season, Mumbai Indians led by Rohit Sharma defeated Pune to lift the IPL trophy for the third time.
The 11th season of the much-awaited Indian Premier League will begin on 6th April 2018.  
The opening ceremony of the tournament will take place on April 6 in Mumbai while the first match of the new season will be played at the same venue on April 7.
He further informed that the tournament will continue until May 27 with Mumbai once again hosting the final match.
Here is the complete list of players and their base price.
Base Price ₹2,00,00,000
Batsman KL Rahul, Murali Vijay, Brendon McCullum, Eoin Morgan, Cameron White, Chris Lynn, Colin Ingram
Bowler  Josh Hazlewood, Rashid Khan Arman, Karn Sharma, Yuzvendra Singh Chahal, Mitchell Johnson, Liam Plunkett, Pat Cummins
Wicket Keeper Quinton De Kock, Dinesh Karthik, Robin Uthappa
All-Rounder James Faulkner, Marcus Stoinis, Chris Woakes, Angelo Mathews, David Willey, Corey Anderson, Kedar Jadhav
==========
Base Price ₹1,50,00,000
Batsman Aaron Finch, Jason Roy, Hashim Amla, Evin Lewis, Travis Head, Shaun Marsh, Michael Klinger, Lendl Simmons, David Miller
Bowler  Kagiso Rabada, Trent Boult, Kyle Abbott, Kuldeep Singh Yadav, Nathan Coulter-Nile, Amit Mishra, Mohit Sharma, Nathan Lyon, Steven Finn, Harry Gurney, Mark Wood, Jaydev Unadkat
Wicket Keeper Jonny Bairstow, Jos Buttler, Peter Handscomb
All-Rounder Moises Henriques, Ravi Bopara, Jason Holder, Moeen Ali, M.S. Washington Sundar
==========
Base Price ₹1,00,00,000
Batsman Manish Pandey, Dwayne Smith, Alex Hales
Bowler  Tymal Mills, Andrew Tye, Mohammed Siraj, Adam Zampa, Mohammad Shami, Dale Steyn, Mustafizur Rahman, Samuel Badree, Imran Tahir, Tim Southee, Jason Behrendorff, Mitchell McClenaghan, Lasith Malinga, Ranganath Vinay Kumar, Umesh Yadav, Piyush Chawla
Wicket Keeper Parthiv Patel, Wriddhiman Saha, Sanju Samson, Sam Billings   
All-Rounder Daniel Christian, Carlos Brathwaite, Ben Cutting, Jean-Paul Duminy, Shane Watson, Chris Jordan, Tom Curran
==========
Base Price ₹75,00,000
Batsman Martin Guptill, Darren Bravo, Cheteshwar Pujara, Ross Taylor, Usman Khawaja   
Bowler  Peter Siddle, Jerome Taylor, Lockie Ferguson, Morne Morkel, Ishant Sharma, Shardul Narendra Thakur, Adam Milne, Marchant De Lange   
Wicket Keeper Naman Ojha, Johnson Charles, Luke Ronchi    
All-Rounder Darren Sammy, Colin De Grandhomme, Yusuf Pathan, Adil Rashid, Joe Denly, Samit Patel, Wayne Parnell
==========
Base Price ₹50,00,000
Batsman Reeza Hendricks, Mandeep Hardev Singh, Anton Devcich, Upul Tharanga, Karun Nair, Billy Stanlake, Joe Burns, Manoj Tiwary, Saurabh Tiwary, Tamim Khan, Aiden Markram, Faiz Fazal, Abhinav Mukund, Venugopal Rao, Dean Elgar, Najibullah Zadran   
Bowler  Ben Laughlin, Ronsford Beaton, Dhawal Kulkarni, Sandeep Sharma, Gulbadin Naib, Ish Sodhi, Duanne Olivier, Michael Beer, Sachithra Senanayaka, Dawlat Zadran, Aaron Phangiso, Beuran Hendricks, Lakshan Sandakan, Aravind Sreenath, Barinder Singh Sran, Sean Abbott, Ben Wheeler, Kesrick Williams, Lungisani Ngidi, Ashoke Dinda, Praveen Kumar, Mujeeb Zadran, Pragyan Ojha, Jhye Richardson, Rahul Sharma, Joel Paris, Varun Aaron, Parvinder Awana, Munaf Patel, Scott Boland, Dushmantha Chameera, Shannon Gabriel, Akila Dhananjaya, Keshav Maharaj, Dane Paterson, Ben Hilfenhaus, Seth Rance, Fawad Ahmed, Tabrez Shamsi, Neil Wagner, Shapoor Zadran, Abhimanyu Mithun, Sheldon Cottrell, Matt Henry, Nuwan Kulasekara, Suranga Lakmal, Manpreet Gony, Pankaj Singh, Sudeep Tyagi   
Wicket Keeper Glenn Phillips, Denesh Ramdin, Niroshan Dickwella, Kusal Janith Perera, Nicolas Pooran, Alex Carey, Chadwick Walton, Tom Latham, M Shahzad Mohammadi, Shafiqullah Shafaq, Ambati Rayudu   
All-Rounder Gurkeerat Singh Mann, John Hastings, Sikandar Butt, Graeme Cremer, Rishi Dhawan, Solomon Mire, Ryan McLaren, Parveez Rasool, Shabbir Rahaman, Vernon Philander, Abul Raju, Paul Stirling, Malcolm Waller, Dilshan Munaweera, Thisara Perera, Pawan Negi, Seekkuge Prasanna, Ashton Agar, Mohammad Nabi, Rahmat Shah Zarmatai, Dwaine Pretorius, David Wiese, Asela Gunarathna, Dhananjaya Silva, Andile Phehlukwayo, Jonathan Carter, Rovman Powell, Mitchell Santner, Jayant Yadav, Irfan Pathan, Marlon Samuels, Andre Fletcher, Stuart Binny, Hilton Cartwright, Dasun Shanka, Dawid Malan, Farhaan Behardien, Jon-Jon Trevor Smuts, Ashley Nurse, Scott Kuggeleijn, Robbie Frylinck, Wiaan Mulder, Colin Munro, Vaughn Van Jaarsveld, Rayad Emrit, Mohammad Mahmudullah, Isuru Udana
==========
Base Price ₹40,00,000
Batsman Tom Cooper
Bowler  Thomas Helm, Mitchell Swepson, Shahbaz Nadeem, T Natarajan   
Wicket Keeper Ishan Kishan
All-Rounder Rajat Bhatia, Kevon Cooper, Vijay Shankar, Krunal Pandya, Deepak Hooda, Michael Neser, Jofra Archer
==========
Base Price ₹30,00,000
Batsman Suryakumar Yadav, Christiaan Jonker, Vishnu Solanki, Alex Ross, Daniel Hughes   
Bowler  Iqbal Abdullah, Siddarth Kaul, Anureet Singh, Pradeep Sangwan, Basil Thampi, Gurvinder Singh, Aniket Choudhary, Ankit Singh Rajpoot    
Wicket Keeper Ben McDermott  
All-Rounder Cameron Delport, Javon Searless, Roshon Primus   
==========
Base Price ₹20,00,000
Batsman Manprit Juneja, Mayank Siddana, Armaan Jaffer, Shivam Chauhan, Sachin Baby, Prithvi Shaw, Ankeet Bawane, Siddhesh Dinesh Lad, Apoorv Vijay Wankhade, Virat Singh, Marcus Harris, Ricky Bhui, Rassie Van der Dussen, Rajesh Bishnoi Sr, Paras Dogra, D.B Ravi Teja, Paul Valthaty, Amandeep Khare, Rinku Singh, Tanmay Agarwal, Ankit Lamba, Sarthak Ranjan, Priyank Panchal, Pratham Singh, Ishank Jaggi, Manjot Kalra, Anmolpreet Singh, Ruturaj Gaikwad, Sharad Lumba, Shubham Singh Rohilla, Himanshu Rana, Akshath Reddy, R Samarth, Mohammed Asaduddin, Abhinav Manohar, Rohan Marwaha, Rajat Patidar, Yash Sehrawat, Ravi Chauhan, Samit Gohil, Ramandeep Singh, Abhijeet Tomar, Jiwanjot Singh Chauhan, Abhimanyu Easwaran, Chirag Gandhi, Shubman Gill, Rahul Tripathi, Manan Vohra, Mayank Agarwal, Unmukt Chand       Bowler  Syed Khaleel Ahmed, Nidheesh M D Dinesan, Junior Dala, Karan Thakur, Anurag Verma, Lizaad Williams, Tanveer Ulhaq, Kushang Patel, Shelly Shaurya, A. Aswin Crist, Aaron Summers, Royston Dias, Kartik Tyagi, Tejas Singh Baroka, Abu Nechim Ahmed, Rahul Shukla, Bhargav Bhatt, Shadab Jakati, Sarabjit Ladda, Pravin Tambe, Ben Dwarshuis, Ajit Chahal, Deepak Chaudhary, Pradeep Dadhe, Domnic Joseph Muthuswamy, Babasafi Pathan, Monu Singh, Pradeep Thippeswamy, Kuldip Yadav, Krishnappa Gowtham, K.C. Cariappa, Mihir Hirwani, Akshay Wakhare, Manjeetkumar Chaudhary, Kulwant Khejroliya, Lukman Iqbal Meriwala, Navdeep Saini, Vikas Tokas, Yuvraj Chudasama, Rahul Chahar, Ronit More, Veer Pratap Singh, Varun Khanna, Pawan Suyal, Sandeep Warrier, J Suchith, Ashish Hooda, R. Sai Kishore, Rahil S Shah, Harmeet Singh, Ishwar Chaudhary, Parikshit Valsangkar, Avesh Khan, Amit Mishra, Cheepurupalli Stephen, Rajwinder Singh, Shubek Gill, Vinay Choudhary, Mayank Markande, Zahir Khan Pakteen, Ankit Soni, Lalit Yadav, Pardeep Sahu, Chama Milind, Umar Nazir Mir, Yarra Raj, Oshane Thomas, Athisayaraj V, Zeeshan Ansari, Siddharth Desai, Jiyas K, Alexandar Rama Doss, Nathu Singh, M. Ashwin, Shivil Kaushik, Baltej Dhanda, Armaan Jain, Mohsin Khan, Mukesh Kumar Singh, Arshdeep Singh, Rishi Arothe, Asif K M, Ravi Kiran Majeti, Ishan Porel, Aditya Thakare, Sandeep Lamichhane, Subodh Bhati, Mohan Prasath, Abhishek Sakuja, Javed Khan, Ashok Sandhu, Tushar Deshpande, Sayan Ghosh, Jaskaran Singh, Prasidh Krishna, Rajneesh Gurbani  
Wicket Keeper
Ankush Bains, C.M. Gautam, Aditya Tare, N Jagadeesan, Nikhil Shankar Naik, Smit Patel, K.B Arun Karthik, Kona Srikar Bharat, Shreevats Goswami, Mahesh Rawat, Gitansh Khera, Jitesh Sharma, Vishnu Vinod, Sheldon Jackson, Kedar Devdhar, Prashant Chopra, Anuj Rawat, Harvik Desai, Anmol Malhotra, Dhruv Raval, Rohith Ravikumar, Mohammad Nazim Siddiqui, Mayank Sidhu, Sandeep Kumar Tomar, Sadiq Hassan Kirmani, Jaskaranvir Singh Sohi, Abhishek Gupta, Hamza Tariq, Rahul Yadav, Kyle Mayers    
All-Rounder
Vyshak Vijay Kumar, Jaydev Shah, Shashank Singh, Manzoor Dar, Aman Khan, Diwesh Pathania, Shamss Mulani, Salman Nizar, Dafedar, Khizar Anwar, Mandeep Singh, Shubham Ranjane, Sidhant Dobal, Vinod Kumar C.V., Thomas Kaber, Midhun S, Akhil Arvind Herwadkar, Shamar Springer, Ashok Menaria, Jack Wildermuth, Odean Smith, Yogesh Nagar, Milind Kumar, Shubham Agrawal, Akshdeep Nath, Yomahesh Kumar, Vivek Singh, Mohammed Bilal, Arun Chaprana, Rajat Paliwal, Abhimanyu Rana, Sarang Rawat, Fabid, Farook Ahmed, Arjun Sharma, Shreyas Gopal, Akash Sudan, Sandeep Bavanaka, Karan Kaila, Aryaman Vikram Birla, Gaurav Gambir, Ankit Kaushik, Patrick Kruger, Sohraab Dhaliwal, Aditya Sarvate, Amish Sidhu, Shadley Van Schalkwyk, Vignesh Moorthy, Arjun Nair, Kanishk Seth, Shivam Dubey, Hanuma Vihari, Puneet Datey, Ninad Rathva, Siddhant Sharma, Mrinank Singh, Manan Sharma, Chintan Gaja, Amit Mishra, Jalaj Saxena, Bipul Sharma, Shreekant Wagh, Syed, Mehdi Hasan, Harshal Patel, Sumit Ruikar, Ashish Reddy, Kuldeep Hooda, Shaurya Sanandia, Vaibhav Rawal, Pankaj Jaswal, Anustup Majumdar, Dhruv Shorey, Kshitiz Sharma, Swapnil Singh, Himmat Singh, Writtick Chatterjee, Chris Green, Ryan Ninan, Rohan Prem, Rahul Tewatia, Puneed Datey, R. Sanjay Yadav, Imtiaz Ahmed, Atit Sheth, Dinesh Salunkhe, Pavan Deshpande, Shivam Sharma, Chaitanya Bishnoi, Indrajith Baba, Jatin Saxena, Shivam Mavi, Sagar Trivedi, Amit Verma, Akash Parkar, Nitish Rana, Anukul Roy, Akash Bhandari, Pratyush Singh, Ankit Sharma, Anirudha Ashok Joshi, Saurabh Kumar, Praveen Dubey, Kunal Chandela, Aamir Gani, Pulkit Narang, Riyan Parag, Karanveer Singh, Sumeet Verma, Cameron Gannon, Akshay Karnewar, Tajinder Dhillon, Govinda Poddar, Rajesh Sharma, Deepak Chahar, Antony Dhas, Kishore Pramod Kamath, Nikhil Gangta, Jay Gokul Bista, Sumanth Bodapati, Mahipal Lomror, Deepak Punia, Mayank Dagar, Kamlesh Nagarkoti, Darcy Short, Baba Aparajith, Abhishek Sharma, Milind Tandon.
  ]]>
4 notes · View notes
garamterang · 4 years
Text
Pemilihan dan Predestinasi
Tumblr media
Oleh Wira Y.
"Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya." - Ef. 1:3-6
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya." - Rom. 8:28-30
"Karena Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, kita harus memperhitungkan penyebab keselamatan kita kepada kebaikan-Nya yang bebas; kita harus mengakui bahwa Dia tidak menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya karena kelayakan kita sendiri, karena kita tidak punya apa-apa untuk merekomendasikan diri kita sendiri untuk mendapatkan perkenan-Nya. Oleh karena itu, kita harus menempatkan penyebab dan sumber keselamatan kita di dalam Dia saja, dan mendasarkan diri kita pada hal itu." - John Calvin
Di dalam rangkaian ucapan syukur Paulus pada pembukaan Surat Efesus, khususnya pada ayat 4 kita melihat apa yang sekarang ini dikenal sebagai doktrin pemilihan dan predestinasi. Ayat itu mengatakan kepada kita bahwa di dalam Kristus Allah telah memilih dan menentukan kita sebelum dunia dijadikan dengan maksud agar kita kudus dan tak bercacat (tidak bernoda) dihadapan-Nya. Demikianlah Allah memilih bagi-Nya sendiri orang-orang yang akan Ia selamatkan melalui Yesus Kristus dan semua berkat rohani yang kita nikmati sebagai orang percaya didasarkan pada pemilhan Allah. Dengan pandangan demikianlah Paulus, sang penulis memberikan pondasi bagi pengharapan keselamatan seturut dengan maksud kekal Allah.
Dipilih Sebelum Dunia Dijadikan
Richard D. Phillips(1) menjelaskan bahwa cara terbaik untuk memahami bagaimana kita dipilih sebelum dunia dijadikan adalah dengan melihat kita dipilih "di dalam Dia”, yaitu di dalam Kristus dan dalam kekekalan Allah Tritunggal membuat keputusan yang disebut oleh para teolog dengan sebutan perjanjian (kovenan) penebusan. Allah Bapa meletakan satu tanggungan kepada Allah Anak; Yesus Kristus untuk orang-orang yang dipilih sebelumnya. Anak dengan sukarela menerima tanggungan ini, Ia akan mengambil perkara mereka dan mati untuk mereka di atas kayu salib. Karena itu Allah Bapa menjanjikan keselamatan bagi semua orang pilihan, yaitu mereka yang dipilih dalam kekekalan untuk hidup kekal sebagai umat-Nya.
Pemilihan ini tidak didasarkan pada apa yang ada pada manusia sehingga mereka layak untuk dipilih, juga bukan karena Allah mengetahui sebelumnya siapa yang akan memberikan tanggapan, tetapi hanya berdasarkan pada Allah saja karena kasih, kemurahan dan anugerah-Nya. Seperti yang diungkapkan oleh Louis Berkhof(2):
"Pemilihan adalah tindakan kekal Allah di mana Ia dalam kesukaan kedaulatan-Nya dan tanpa memperhitungkan jasa manusia memilih sejumlah orang untuk menjadi penerima dari keselamatan kekal."
Berkhof juga menyatakan bahwa pemilihan ini tidaklah dapat berubah dan dengan demikian menyatakan bahwa keselamatan dari orang pilihan adalah pasti dan Ia memastikannya melalui karya Kristus dan Roh Kudus.
Menentukan Kita Dari Semula (Predestinasi)
Robert Charles Sproul atau yang lebih dikenal dengan R. C. Sproul (3) mengatakan bahwa predestinasi adalah doktrin yang sulit dan kita perlu hati-hati dan teliti dalam mempelajarinya, dengan tegas ia menyatakan doktrin ini merupakan ajaran Alkitab yang kudus.
Kata pre berarti sebelum dan destinasi berarti tujuan. Predestinasi yang dinyatakan di dalam Alkitab terkait dengan keselamatan manusia memiliki arti bahwa Allah menentukan sesuatu sebelumnya, yaitu tujuan akhir kita, surga atau neraka. Dengan demikian tujuan akhir kita ada di dalam tangan Allah. Sproul menyatakan:
"Dari sejak kekekalan, bahkan sebelum kita ada, Allah memutuskan untuk menyelamatkan beberapa anggota dari umat manusia dan membiarkan sisanya binasa."
Itu berarti dalam pilihan-Nya, Allah memilih orang-orang untuk diselamatkan dan masuk ke dalam surga, sementara yang lain Ia lewatkan untuk menerima penghukuman akibat dari dosa-dosa mereka di neraka. Keberatan pun diajukan oleh mereka yang tidak menyetujui doktrin ini dengan alasan bahwa doktrin ini memberikan gambaran Allah yang kejam dan tidak adil. Namun, kita sendiri harus melihat ke dalam Alkitab, apakah ini adalah ajaran Alkitab atau bukan?
Dalam Kitab Keluaran kita membaca kisah Musa yang diutus oleh Allah untuk menghadap Firaun di Mesir dan Allah mengatakan kepada Musa bahwa Ia akan mengeraskan hati Firaun (Kel. 7:2-5). Apakah artinya ini? Ini hanya berarti bahwa Allah membiarkan Firaun pada kondisi yang sebenarnya, yaitu kondisi berdosa, sebab itu "mengeraskan hati" tidaklah dimengerti sebagai Allahlah yang aktif bekerja di dalam hati Firaun sehingga menciptakan niat jahat dalam hatinya. Dengan kata lain Allah memalingkan wajah-Nya dan menahan anugerah-Nya. Kejahatan yang merupakan kefasikan Firaun adalah inisiatif dan tindakan Firaun sendiri. Kita bisa membandingkan dengan apa yang diungkapkan oleh Why. 22:11: "Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!", saat penghakiman Allah menyerahkan orang berdosa kepada dosa-dosa mereka. Apa yang dihakimi? Perbuatan mereka (Why. 22:12).
Surat Roma pasal 9 menjadi satu bagian yang penting terkait dengan pemilihan dan predestinasi. Dalam surat ini Paulus dengan jelas menyatakan pemilihan Allah, ia mengatakan tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel dan tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, ia meneruskan bahwa bukanlah anak-anak menurut daging yang disebut anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar (bdk. Yoh. 1:12-13, Yoh. 3:3). Kemudian Paulus menegaskan bahwa pemilihan Allah bukanlah berdasarkan perbuatan manusia, tapi berdasarkan kemurahan dan panggilan-Nya.
Paulus lalu mengutip Perjanjian Lama: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau." (Rom. 9:13, mengutip Mal. 1:2-3). Kebencian di dalam ayat ini bukanlah keluar sebagai ekspresi kedengkian yang merupakan ekspresi berdosa, tetapi inilah ekspresi Allah yang menahan kemurahan hati-Nya kepada seseorang, Ia memalingkan wajah-Nya dari orang-orang fasik yang bukan merupakan obyek kemurahan penebusan-Nya. Ini sama artinya dengan Yakub dipilih sementara Esau ditolak.
Kemudian Paulus mengatakan dengan tegas, mustahil Allah tidak adil(4) dengan pemilihan-Nya karena Allah adalah Allah yang suci, adil dan benar, Ia adalah Allah yang juga berfirman kepada Musa yang menyatakan bahwa diri-Nya adalah Allah yang menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan bermurah hati kepada siapa yang dikehendaki-Nya (Rom. 9:14, 18, mengutip Kel. 33:19). Paulus juga mengutip Yes. 10:22 dengan mengatakan "Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di laut, namun hanya sisanya akan diselamatkan." Perhatikanlah juga penjelasan Paulus dalam Rom. 9:20-24 dan Rom. 11:1-24.
Dipiih, Ditentukan, Diselamatkan
Di dalam Surat Efesus 1:4-5 kita melihat urutan bahwa Allah memilih dan yang Ia pilih Ia tentukan, sama seperti yang diungkapkan dalam Surat Roma 8:29 yang menyebutkan "semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula".
Bandingkan dengan versi Bahasa Inggris:
"Even as he chose us in him... he predestined us" (Ef. 1:4-5, ESV)
"For those God foreknew he also predestined" (Rom. 8:29, NIV)
Dua bagian itu menunjukan satu rantai keselamatan yang dimulai dengan pemilihan Allah dan kemudian ditentukan Allah untuk diselamatkan. Keselamatan ini Paulus nyatakan dengan kalimat bahwa kita dipilih dan ditentukan oleh Allah supaya kita menjadi orang-orang kudus yang tak bercacat dihadapan-Nya sehingga kita juga diangkat menjadi anak-anak-Nya, ditambahkan oleh Paulus bahwa Allah melakukan itu sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya. Rom. 8:29-30 memberikan sebuah penjelasan mengenai doktrin keselamatan (urutan keselamatan/ordo salutis), bagian ini seringkali disebut sebagai "Golden Chain of Salavtion" (rantai emas keselamatan) dimana Paulus memulai dengan kalimat bahwa Allah berkerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu orang-orang yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Inilah orang-orang pilihan-Nya yang ditentukan dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya. Paulus melanjutkan bahwa orang-orang yang ditentukan dari semula itu akan dipanggil-Nya juga, dan yang dipanggil itu akan menerima pembenaran yang akhirnya akan dimuliakan-Nya. Bagian ini bisa kita bandingkan dengan apa yang dikatakan oleh Petrus di dalam 1Pet. 1:1-2:
"Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu."
"Peter, an apostle of Jesus Christ. To God's elect, strangers in the world, scattered throughout Pontus, Galatia, Cappadocia, Asia and Bithynia, who have been choosen according to the foreknowledge of God the Father, through the sanctifying work of Spirit, for obedience to Jesus Christ and springkling by his blood. Grace and peace be yours in abundance" (NIV).
Bersyukurlah!
Meskipun ada orang-orang yang berpendapat bahwa pemilihan adalah doktrin yang tidak bermanfaat dan merusak, James M. Boice(5) mengatakan bahwa doktrin pemilihan dan predestinasi akan memberikan kepada kita manfaat dan pengertian:
1. Pemilihan meniadakan kesombongan dalam orang-orang Kristen.
Ia telah memilih sebuah umat bagi diri-Nya dan itu sepenuhnya berdasarkan kebaikan, kasih, pemilihan dan anugerah-Nya yang berdaulat, tanpa memperhitungkan jasa manusia, supaya kesombongan ditiadakan (Ef. 2:8-9).
2. Mendorong kasih kepada Allah.
Jika kita memiliki suatu peran terhadap keselamatan kita, maka kasih kita kepada Allah berkurang sesuai peran itu. Namun, bukan kita yang memilih, Allah yang memilih dan memberikan keselamatan kepada kita berdasarkan kasih dan anugerah-Nya. Sudah selayaknyalah kita juga mengasihi Allah, karena Allahlah yang terlebih dahulu mengasihi kita (1Yoh. 4:19).
3. Mendorong penginjilan.
Memang ada anggapan bahwa dengan adanya pemilihan Allah kita tidak seharusnya terlibat lagi dalam penginjilan, namun penginjilan adalah Amanat Agung dari Tuhan Yesus Kristus sendiri (Mat. 28:19-20). Kita sendiri tidak mengetahui siapa saja orang-orang pilhan Allah dan satu-satunya cara untuk mengetahui pemilihan itu adalah melihat respon orang-orang yang terhadap Injil dan kehidupan Kristen mereka setelah panggilan itu.
Saran bacaan untuk mempelajari doktrin pemilihan dan predestinasi:
1. Richard D. Phillips, Apakah Pemilihan dan Predestinasi Itu? (Penerbit Momentum).
2. R. C. Sproul, Kaum Pilihan Allah (Literatur SAAT).
3. Edwin H. Palmer, Lima Pokok Calvinisme (Penerbit Momentum).
4. G. J. Baan, TULIP Lima Pokok Calvinisme (Penerbit Momentum).
5. Louis Berkhof, Teologi Sistematika: Doktrin Allah, hlm.. 197-215 (Penerbit Momentum).
6. James M. Boice, Dasar-Dasar Iman Kristen, hlm. 589-597 (Penerbit Momentum)
7. R. C. Sproul, Kebenaran-Kebenaran Dasar Iman Kristen, hlm.. 215-222 (Literatur SAAT).
Catatan:
(1) Richard D. Phillips, Apakah Pemilihan dan Predestinasi Itu?, hlm. 9,  (Penerbit Momentum).
(2) Louis Bekhof, Teologi Sistematika: Doktrin Allah, hlm. 207-208 (Penerbit Momentum).
(3) R. C. Sproul, Kebenaran-Kebenaran Dasar Iman Kristen, hlm. 215 (Literatur SAAT).
(4) Bandingkan dengan Rom. 3:5 dimana Paulus menyatakan jika ketidakbenaran kita menunjukkan kebenaran Allah, apakah Allah tidak adil jika Ia menampakkan murka-Nya?
(5) James M. Boice, Dasar-Dasar Iman Kristen, hlm. 596-597 (Penerbit Momentum)
0 notes
redwingmicmel · 4 years
Photo
Tumblr media
Reposted from @redwingmicmel (@get_regrann) - Red Wing 9011 BECKMAN ROUND BLACK CHERRY FEATHERSTONE LEATHER Harga Pas, ndak usah nawar, dibanding jadi berantem tulisan. mungkin ada yang doyan ngobrol ngalor ngidul, pelapak tidak doyan ngobrol, AMAZON jadi terbesar dan pemiliknya jadi PALING KAYA SEDUNIA karena mereka TIDAK mengijinkan adanya DISKUSI TAWAR HARGA dan CHAT TIDAK PENTING, yang ada hanya: bila berminat mau beli silakan langsung diorder. ini saya dapat 4 pasang dengan harga bagus, maka saya jual murah juga demi customer Indonesia. Ukurannya: US D 07.0 = SOLD US D 08.0 = SOLD US D 08.5 = UK 8.5 = EUR 41.5 = Insole 26.5cm US D 09.5 = UK 7.5 = EUR 42.5 = Insole 27.5cm Ukuran lain bisa DIBANTU di harga 5000K STYLE NO. 9011 : BECKMAN ROUND Part of the Beckman collection, the 9011 is a 6-Inch, round toe style boot made from our exclusive Black Cherry Featherstone dress leather. Classic in look, a bit of polish keeps them looking sharp. THE HISTORY BEHIND THE STYLE In the early twentieth century, Red Wing, Minnesota had only a few dirt roads. In the winter, or after a good rain, those streets would get muddy, making a good pair of boots a necessity. But our founder, Charles Beckman, a respectable businessman, wanted a pair he could brush off and wear right into his shoe store on Main Street. So that’s what his Red Wing Shoe Company made—sturdy, versatile footwear that could take some abuse and still look good. And that’s the kind of shoes and boots we’ve been making ever since. #redwingmicmel #redwingheritage #redwingshoes #redwingbeckman #redwing9011 #redwingjualan #redwingbarangmahal #redwingmurah #yangnawarsakit 🔈🔉🔊🔊🔊⚠️⚠️⬇️↙️ 🥁🥁🥁🗣🗣🗣🙏🙏🙏 disclaimer... credit to the author, i am just repost it. mohon baca caption baru comment yaaa (fb) 🙏🙏🙏 kami hanya pelapak & importir yg mau bantu se-profesional mungkin dengan segala kekurangan yang mungkin ada. agar mudah, semua harga kami sudah harga PAS, dengan profit margin yang wajar. #redwingheritage #redwingshoes #redwingwednesday #redwingweekender #redwingironranger #redwingchukka #redwingmoctoe #redwingbeckman #redwingblacksmith #redwingmicmel @redwingmicmel 4250k https://www.instagram.com/p/B6ISl10AbJW/?igshid=3nxgon7nlabd
0 notes
totaldimensi9-blog · 5 years
Text
Metal Detector - Alat Pendeteksi logam - Alat Uji
Metal Detector M-66 & M-97 by Fisher Research / Alat Pendeteksi Logam
Tumblr media
Metal Detector M-66
Tumblr media
Metal Detector M-97 Sejarah dan Perkembangan Penemuan Metal Detector Metal detector adalah alat pendeteksi logam. Alat ini mampu mendeteksi keberadaan logam di sekitarnya bahkan di tempat tersembunyi, atau terkubur di dalam tanah. Di dalam mesin pendeteksi terdapat sensor yang mampu menyelam ke dalam tanah maupun objek lain. Jika sensor mendeteksi keberadaan metal, akan terdengar bunyi tertentu sebagai tanda atau sejenis jarum akan bergerak ke indikator. Sejarah dan Perkembangannya Sekitar akhir abad ke 19, banyak cendekiawan dan teknisi memanfaatkan pengetahuannya tentang teori elektrik untuk menemukan mesin yang dapat mendeteksi metal / logam. Pada saat itu, mesin yang sudah tercipta menggunakan terlalu banyak tenaga baterai, dan bekerja hanya dalam suhu limit. Tahun 1874, seorang inventor Persia bernama Gustave Trouve mengembangkan alat untuk menemukan dan mengekstraksi objek logam seperti peluru pada tubuh manusia. Terinspirasi dari Trouve, Alexander Graham Bell mengembangkan alat serupa untuk mencoba menemukan peluru yang bersarang di dada Presiden Amerika, James Garfield, pada tahun 1881. Alat pendeteksi logam bekerja dengan baik, namun percobaan itu gagal karena tempat tidur presiden terdapat pegas logam. Jadi, hasilnya sedikit membingungkan. Perkembangan Modern Perkembangan metal detector dimulai tahun 1920. Gerhard Fischer telah mengembangkan system of radio direction finding yang mana digunakan untuk menemukan navigasi atau arah yang tepat. Sistem berjalan dengan mulus, tetapi dia menemukan kejanggalan ketika area dipenuhi batu. Dia berpendapat bahwa apabila sorotan radio bisa terdistorsi oleh logam, maka ada kemungkinan untuk mendesain mesin yang mampu mendeteksi logam menggunakan koil pencarian beresonansi pada frekuensi radio. Lalu tahun 1925 dia mengajukan hak paten untuk alat pendeteksi metal. Hasilnya, langsung diputuskan bahwa Gerhard Fischer merupakan orang pertama penemu metal detector. Meskipun sebenarnya orang pertama yang mengajukan aplikasi paten adalah Shirl Herr, seorang pebisnis dari Crawfordsville, Indiana. Proposal pengajuannya untuk hand-held Hidden-metal Detector diisi pada Februari 1924, dan baru terpatenkan 4 tahun kemudian, yaitu 1928. Alhasil, Fischer lebih dulu mendapatkan hak paten. Herr membantu pemimpin Italia, Benito Mussolini dalam memulihkan barang-barang yang tersisa dari galeri Emperor Caligula di dasar Danau Nemi Italia, pada Agustus 1929. Penemuan Herr ini juga pernah digunakan oleh Ekspedisi Antartika Kedua Laksamana Richard Byrd tahun 1933. Alat ini dipakai untuk menemukan benda yang ditinggal oleh penjelajah sebelumnya. Keefektifan alat pendeteksi ini mencapai kedalaman 8 kaki.
Tumblr media
Penyempurnaan Lebih Lanjut Produk ini banyak dibuat sesuai dengan ide masing-masing produsen. White Electronics of Oregon memulai pada tahun 1950-an dengan membangun mesin dinamakan Oremaster Geiger Counter. Pemimpin lain dalam teknologi detector adalah Charles Garret yang mempelopori mesin BFO (Beat Frequency Oscillator). Berdasarkan penemuan dan pengembangan pada tahun 1950-an dan 1960-an, pembuat dan desainer metal detector memproduksi mesin jadi lebih kecil dan ringan, hanya membutuhkan sedikit tenaga baterai. Model alat pendeteksi di era modern perhitungannya sangat matang. Menggunakan teknologi sirkuit terintegrasi agar memudahkan pengguna dalam mengatur sensitivitas, diskriminasi, kecepatan, volume ambang, notch filter, dan sebagainya. Dibanding penemuan detector satu dekade lalu, masa kini lebih ringan, lebih mendalam, menggunakan sedikit power baterai, dan lebih terdiskriminasi. metal detector biasanya digunakan oleh arkeolog dan pencari harta karun untuk menemukan barang logam, seperti koin, peluru, perhiasan, dan artifak lain yang terkubur dalam. Diskriminator Perubahan teknis terbesar pada detektor adalah pengembangan sistem induksi-balance. Sistem ini melibatkan dua kumparan yang secara elektrik seimbang. Namun ketika dua kumparan ini sudah bertemu logam, maka akan menjadi tidak seimbang. Terdapat fakta bahwa setiap logam memiliki fase respon yang berbeda ketika terkena arus bolak balik. Para ilmuwan sudah lama mengetahui hal ini, saat detektor dikembangkan yang secara selektif dapat mendeteksi logam yang diinginkan, sementara mengabaikan yang tidak diinginkan. Bahkan dengan diskriminator pun masih sulit menghindari logam yang tidak diinginkan, karena beberapa dari mereka mempunyai fase respon yang mirip, seperti kertas timah dan emas. Dengan demikian, menyelaraskan logam tertentu dengan cara tidak wajar dapat meningkatkan resiko terlewatkannya temuan berharga. Kelemahan lain dari diskriminator ialah mengurangi sensitivitas mesin. Desain Baru Coil Desainer coil juga mencoba inovasi desain lain. Balance coil system (sistem keseimbangan kumparan) yang asli terdiri dari dua coil identik yang terletak atas-bawah. Compass Electronic memproduksi  desain baru: dua koil dalam bentuk D terpasang saling membelakangi agar membentuk lingkaran. Sistem ini dipakai secara luas pada tahun 1970-an. Perkembangan lainnya ialah penemuan detector yang dapat membatalkan efek mineralisasi dalam tanah. Hal ini memberikan kemajuan yang lebih besar, namun dalam mode non-discriminate.
Tumblr media
Desain baru ini bekerja maksimal pada frekuensi rendah dan frekuensi 3 sampai 20 kHz adalah hasil terbaik. Kebanyakan detektor tahun 1970-an memakai desain yang dapat mengganti antara mode diskriminasi dan non diskriminasi. Ukuran kumparan (coil) dapat membatasi atau mengoptimisasi ukuran target. Coil yang kecil pada umumnya bisa mengangkat target objek kecil secara lebih baik dari pada coil yang lebih besar. Induksi Pulsa (Pulse Induction) Pada saat yang sama, pihak pengembang mendeteksi logam dengan menggunakan teknik berbeda, yaitu pulse induction. Berbeda dengan oskilator frekuensi detak atau mesin keseimbangan induksi, yang mana keduanya menggunakan arus bolak balik yang sama pada frekuensi rendah. Mesin induksi pulsa secara sederhana memagnetisasi tanah dengan kekuatan yang relatif kuat melalui koil pencarian. Dengan ketidakhadiran logam, tanah membusuk pada tingkat yang seragam dan ketika turun ke posisi nol volt dapat diukur secara akurat. Namun, apabila terdapat logam saat mesin dinyalakan, arus kecil akan diinduksi ke logam dan waktu untuk peluruhan arus akan meningkat. Perbedaan waktunya hanya hitungan menit, tapi peningkatan dalam elektronik membuatnya mungkin untuk mengukur secara akurat dan mengidentifikasi kehadiran logam pada jarak yang masuk akal. Mesin baru ini mempunyai satu keuntungan besar. Sebagian besar tahan terhadap efek mineralisasi, dan cincin maupun perhiasan lain dapat ditemukan dalam pasir hitam bermineral tinggi. Selain itu, penambahan kontrol komputer dan pemrosesan sinyal digital telah meningkatkan sensor pulse induction. Keuntungan memakai detektor PI termasuk kemampuan untuk menembus tanah bermineral berat, dalam beberapa kasus, kandungan mineral berat kemungkinan dapat membantu fungsi detektor PI menjadi lebih baik. Ketika detektor VLF biasanya terpengaruh secara negatif, PI tidak. Arkeologi
Tumblr media
Pendeteksi logam paling sering dipakai dalam bidang arkeologi. Alat ini pertama kali digunakan oleh Don Rickey pada tahun 1958. Bagaimanapun, arkeolog melawan penggunaan pendeteksi logam oleh pencari artifak karena arkeolog takut mereka akan merusak situs / tempat arkeologi. Situs bersejarah harus dirawat dan dijaga dengan baik agar jejak sejarah tidak hilang. Pemakaian metal detector memang harus diperhatikan supaya tidak dipergunakan secara sembarangan dan tidak bertanggungjawab.
Tumblr media
Metal Detector | Alat Pendeteksi Logam M-97 by Fisher
  Read moreChat di WhatsApp
Tumblr media
Ultrasonic Flow Meter | Meteran Air Ultrasonik Portable
  Read moreChat di WhatsApp
Tumblr media
Metal Detector | Alat Pendeteksi Logam M-66 by Fisher
  Read moreChat di WhatsApp
Tumblr media
Magnetic Flow Meter | Meteran Air Magnetik 1.25 inch
  Read moreChat di WhatsApp Read the full article
0 notes
docrotten · 4 years
Text
Revenge of the Creature (1955) - Episode 68 - Decades of Horror: The Classic Era
“It is my considered opinion that rat No. 4 is sitting inside that cat.” Ha! The jokes on you, Jennings! It’s actually in your pocket. Join this episode’s Grue Crew - Chad Hunt Whitney Collazo, Joseph Perry, and Jeff Mohr - as they take a trip to Marineland to see the Gill-Man in his second theatrical outing, Revenge of the Creature (1955).
Decades of Horror: The Classic Era Episode 68 – Revenge of the Creature (1955)
The Creature from the Black Lagoon has been captured by scientists and transported to an aquarium in south Florida. Once there, he becomes attracted to lovely female scientist Helen Dobson and manages to escape and kidnap her, and heads to Jacksonville, with her real-life love in pursuit.
IMDb
  Director: Jack Arnold
Writers: Martin Berkeley (screenplay), William Alland (story)
CAST:
John Agar as Prof. Clete Ferguson
Lori Nelson as Helen Dobson
John Bromfield as Joe Hayes
Nestor Paiva as Lucas
Grandon Rhodes as Jackson Foster
Dave Willock as Lou Gibson
Robert B. Williams as George Johnson
Charles Cane as Police Captain
Brett Halsey as Pete
Ricou Browning as Gill-man (Underwater)
Tom Hennesy as Gill-man (On Land)
Ginger Stanley as Helen Dobson (underwater stunts, uncredited)
Clint Eastwood as Lab Technician Jennings (Uncredited)
Universal International Pictures followed up the success of Creature from the Black Lagoon (1954) the following year with Revenge of the Creature, another 3-D entry to the Univeral Horror catalog. Chad Hunt continues his love for the Gill-man, first revealed in episode 3 of Decades of Horror: The Classic Era. Your loyal Grue-Crew note the differences between this film and its predecessor, both in the pacing of the story and in the Florida setting. They are also impressed by the performance turned in by Lori Nelson as scientist Helen Dobson. Of course, Clint Eastwood also comes up in conversation. They all recommend Revenge of the Creature despite its marked departure from the feel and tone of the first film in the series.
Gruesome Magazine’s Decades of Horror: The Classic Era is part of the Decades of Horror 3-week rotation with the 1970s and 1980s. In three weeks, the next episode in their very flexible schedule will be The Beast from 20,000 Fathoms (1953).
Please let them know how they’re doing! They want to hear from you – the coolest, grooviest fans:  leave them a message or leave a comment on the site or email the Decades of Horror: The Classic Era podcast hosts at [email protected]
To each of you from each of us, “Thank you so much for listening!”
Check out this episode!
0 notes
lapakkartu-blog · 6 years
Text
Situs Judi Slots Online Terpercaya se Asia Tenggara - IDRKasino
Tumblr media
LAPAKKARTU - Hai sahabat casino online dimanapun anda berada, kali ini berjumpa dengan kami Admin judi online terpercaya dengan membahas Situs Judi Slots Online Terpercaya se Asia Tenggara .bagi pemain judi online kami sangat meyakinkan bahwa untuk permainan slots sudah asing lagi namun untuk memainkan judi slots tersebut sangat sukar tidak seerti jenis judi lainnya.
Judi slots biasanya sering kita jumpai d casino besar yang ada di luar negeri, dimana untuk permainan jenis ini pertama kali diciptakan oleh Charles Fey pada tahun 1895 di San Fransisco. awalnya mesin slots yang diciptakan hanya memakai alat sejenis besi dan juga hanya diciptakan dengan 2 gambar dalam permainannya seperti sekop, wajik dan hati. Namun untuk saat ini permainan judi slots sangat mudah untuk anda dapati hanya dengan mengetikan Judi Casino dan mencari website judi IDRKasino pada halaman pertama di pencarian google,maka anda langsung bisa menikmati permainan judi slots tersebut.untuk permainan slots situs IDRKasino terdapat bervariasi permainan yang disediakan dan kabar gembiranya permainan slots tersebut juga sudah dilengkapi dengan aplikasi untuk bermain di Android maupun IOS anda. 
IDRkasino merupakan salah satu Agen Casino Online Terpercaya seAsia Tenggara, jadi jika anda ingin bermain casino online IDRkasino adalah pilihan yang tepat untuk dijadikan sarana untuk bermain judi slots maupun judi casino lainnya.IDRkasino juga bekerjasama dengan 6 Bank Indonesia terkemuka yang ada Indonesia antara lain: BCA,BRI,MANDIRI,BNI,DANAMON dan CIMB NIAGA hal ini diutamakan karena Agen Casino Online ini menjaga keamanan dalam bertransaksi.
Agar bisa menjadi member setia pada situs casino online IDRKasino ini sangatlah instan dan mudah.cukup dengan memasukan link alternatif resmi IDRKasino www.idrkasino88.net kemudian anda bisa mencarikan dikolom daftar yang tersedia pada website IDRkasino tersebut. dengan deposit yang murah hanya 20Rb sudah bisa menikmati berbagai jenis permainan yang sudah disediakan didalam Situs Judi Casino IDRKasino.
Berikut artikel kami tentang Situs Judi Slots Online Terpercaya se Asia Tenggara, kami senantiasa membagikan informasi seputar judi casino untuk semua kalangan pecinta judi online yang aktif dalam permainan yang sedang trend dijaringan internet. penutup kata kami ucapkan terima kasih sudah membaca dan mengikuti artikel-artikel dari kami. Salam kami Lapakkartu.
0 notes
liveonlinematches · 6 years
Link
© AFP
Shehan Madushanka stunned many along with his inclusion within the squad for the Bangladesh Tri-Country sequence finals. In the end, he had performed simplest 6 home suits throughout codecs. Madushanka justified his variety by means of changing into the fourth Sri Lankan to take a hat-trick in ODIs and the primary Sri Lankan to take hat-trick on debut. He completed with three for 26 in his 6.1 overs. Madushanka took the necessary wickets of Mashrafe Mortaza, Mahmudullah and Rubel Hossain.
Sri Lanka controlled to submit a complete of 221 after opting to bat. On the other hand, they controlled to finally end up Bangladesh’s innings by means of 142 profitable their first trophy in 2018 after a coarse closing yr. Here’s a record of hat-tricks in ODI’s.
Bowler Group In opposition to Venue Date Wickets Debut With out fielder Global Cup Notes Jalal-ud-Din Pakistan Australia Hyderabad (Pakistan) 20.nine.82. Rod Marsh bowled Bruce Yardley stuck Wasim Bari Geoff Lawson bowled Bruce Reid Australia New Zealand SCG 29.1.86. Bruce Blair stuck Greg Matthews Ervin McSweeney stuck Allan Border Stu Gillespie bowled Chetan Sharma India New Zealand Nagpur 31.10.87. Ken Rutherford bowled Sure Sure Ian Smith bowled Ewen Chatfield bowled Wasim Akram Pakistan West Indies Sharjah 14.10.89. Jeff Dujon bowled Sure Malcolm Marshall bowled Curtly Ambrose bowled Wasim Akram Pakistan Australia Sharjah four.five.90. Merv Hughes bowled Sure Carl Rackemann bowled Terry Alderman bowled Kapil Dev India Sri Lanka Eden Gardens four.1.91. Roshan Mahanama stuck Kiran Extra Rumesh Ratnayake LBW Sanath Jayasuriya stuck Sanjay Manjrekar Aaqib Javed Pakistan India Sharjah 25.10.91. Ravi Shastri LBW Sure Mohammad Azharuddin LBW Sachin Tendulkar LBW Danny Morrison New Zealand India Napier 25.three.94. Kapil Dev bowled Sure Salil Ankola bowled Nayan Mongia bowled Waqar Younis Pakistan New Zealand East London 19.12.94. Chris Harris bowled Sure Chris Pringle bowled Richard de Groen bowled Saqlain Mushtaq Pakistan Zimbabwe Peshawar three.11.96. Grant Flower stuck Moin Khan WWW.W John Rennie stuck Moin Khan Andy Whittall stuck Saleem Malik Eddo Brandes Zimbabwe England Harare three.1.97. Nick Knight stuck Andy Flower John Crawley LBW Nasser Hussain stuck Andy Flower Anthony Stuart Australia Pakistan MCG 16.1.97. Ijaz Ahmed stuck Ian Healy Mohammad Wasim stuck Ian Healy Moin Khan stuck Mark Taylor Saqlain Mushtaq Pakistan Zimbabwe The Oval 11.6.99. Henry Olonga stumped Moin Khan Sure Adam Huckle stumped Moin Khan Mpumelelo Mbangwa LBW Chaminda Vaas Sri Lanka Zimbabwe SSC eight.12.01. Stuart Carlisle stuck Suresh Perera Craig Wishart LBW Tatenda Taibu LBW Mohammad Sami Pakistan West Indies Sharjah 15.2.02. Ridley Jacobs LBW Sure Corey Collymore bowled Cameron Cuffy bowled Chaminda Vaas Sri Lanka Bangladesh Pietermaritzburg 14.2.03. Hannan Sarkar bowled Sure WWW.W (first five balls of fit) Mohammad Ashraful stuck and bowled  Ehsanul Haque stuck Mahela Jayawardene Brett Lee Australia Kenya Kingsmead 15.three.03. Kennedy Otieno bowled Sure Brijal Patel stuck Ricky Ponting David Obuya bowled James Anderson England Pakistan The Oval 20.6.03. Abdul Razzaq stuck Marcus Trescothick Shoaib Akhtar stuck Chris Learn  Mohammad Sami bowled Steve Harmison England India Trent Bridge 1.nine.04. Mohammad Kaif stuck Geraint Jones Lakshmipathy Balaji stuck Andrew Flintoff Ashish Nehra stuck and bowled Charl Langeveldt South Africa West Indies Kensington Oval 11.five.05. Ian Bradshaw bowled Sure Daren Powell bowled Corey Collymore LBW Shahadat Hossain Bangladesh Zimbabwe Harare 2.eight.06. Tafadzwa Mufambisi stuck Khaled Mashud Elton Chigumbura LBW Prosper Utseya stuck Khaled Mashud Jerome Taylor West Indies Australia Brabourne 18.10.06. Michael Hussey bowled Sure Brett Lee LBW Brad Hogg bowled Shane Bond New Zealand Australia Bellerive 14.1.07. Cameron White stuck Craig McMillan Andrew Symonds stuck Brendon McCullum Nathan Bracken bowled Lasith Malinga Sri Lanka South Africa Bourda 28.three.07. Shaun Pollock bowled Sure four in four Andrew Corridor stuck Upul Tharanga Jacques Kallis stuck Kumar Sangakkara Makhaya Ntini bowled Andrew Flintoff England West Indies St Lucia three.four.09. Denesh Ramdin bowled Sure Ravi Rampaul LBW Sulieman Benn bowled Farveez Maharoof Sri Lanka India Dambulla 22.6.10. Ravindra Jadeja LBW Praveen Kumar bowled Zaheer Khan stuck Kumar Sangakkara Abdur Razzak Bangladesh Zimbabwe Mirpur three.12.10. Prosper Utseya stuck Naeem Islam Ray Value LBW Christopher Mpofu LBW Kemar Roach West Indies Netherlands Kotla 28.2.11. Pieter Seelaar LBW Sure Sure Bernard Loots LBW Berend Westdijk bowled Lasith Malinga Sri Lanka Kenya Premadasa 1.three.11. Tanmay Mishra LBW Sure Sure Peter Ongondo bowled Shem Ngoche bowled Lasith Malinga Sri Lanka Australia Premadasa 22.eight.11. Mitchell Johnson bowled Sure John Hastings LBW Xavier Doherty bowled Dan Christian Australia Sri Lanka MCG 2.three.12. Thisara Perera stuck Michael Hussey Sachithra Senanayake LBW Nuwan Kulasekara LBW Thisara Perera Sri Lanka Pakistan Premadasa 16.6.12. Younis Khan stuck Kumar Sangakkara Shahid Afridi stuck Dinesh Chandimal Sarfraz Ahmed stuck Mahela Jayawardene Clint McKay Australia England Cardiff 14.nine.13. Kevin Pietersen LBW Jonathan Trott stuck Aaron Finch Joe Root stuck Shane Watson Rubel Hossain Bangladesh New Zealand Mirpur 29.10.13. Corey Anderson bowled Brendon McCullum stuck Shamsur Rahman Jimmy Neesham stuck Mushfiqur Rahim Prosper Utseya Zimbabwe South Africa Harare 29.eight.14. Quinton de Kock stuck Tendai Chatara Rilee Rossouw stuck John Nyumbu David Miller LBW Taijul Islam Bangladesh Zimbabwe Mirpur 1.12.14. Tendai Chatara bowled Sure Sure John Nyumbu LBW Tinashe Panyangara bowled Steven Finn England Australia MCG 14.2.15. Brad Haddin stuck Stuart Wide Sure Glenn Maxwell stuck Joe Root Mitchell Johnson stuck James Anderson JP Duminy South Africa Sri Lanka SCG 18.three.15. Angelo Mathews stuck Faf du Plessis Sure Nuwan Kulasekara stuck Quinton de Kock Tharindu Kaushal LBW Kagiso Rabada South Africa Bangladesh Mirpur 10.7.15. Tamim Iqbal bowled Sure Litton Das stuck Farhaan Behardien Mahmudullah LBW James Faulkner Australia Sri Lanka Premadasa 24.1.16. Kusal Perera LBW Angelo Mathews stuck Moises Henriques Thisara Perera bowled Taskin Ahmed Bangladesh Sri Lanka Dambulla 28.three.17 Asela Gunaratne stuck Soumya Sarkar Suranga Lakmal stuck Mustafizur Rahman Nuwan Pradeep bowled Wanidu Hasaranga Sri Lanka Zimbabwe Galle 2.7.17. Malcolm Waller bowled Sure Sure Donald Tiripano LBW Tendai Chatara bowled Kuldeep Yadav India Australia Eden Gardens 21.nine.17. Matthew Wade bowled Ashton Agar LBW Pat Cummins stuck MS Dhoni Shehan Madushanka Sri Lanka Bangladesh Mirpur 27.1.18. Mashrafe Mortaza stuck Kusal Mendis Sure Rubel Hossain bowled Mahmudullah stuck Upul Tharanga
Madushanka had simplest 6 home suits sooner than making debut for Sri Lanka. In his brief profession of three First-Magnificence suits he controlled to pick out up eight wickets with best possible figures of three for 25. On the other hand, this has been an excessively certain get started for Sri Lanka as they’ve bounced again strongly after dropping the primary two video games of the event.
Editorial group of CricketCountry.
(serve as(d, s, identity) (report, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
http://ift.tt/2Gqf3O4 Cricket News
0 notes
leobellicose · 6 years
Text
Perkahwinan sejenis, LGBT dari sudut Maqasid Syariah, perubatan dan perundangan: MACSA
Perkahwinan sejenis, LGBT dari sudut Maqasid Syariah, perubatan dan perundangan: MACSA
PADA 7 Disember 2017, Australia menjadi negara yang ke 24 mengiktiraf perkahwinan sejenis. Dalam pengundian di Parlimen, hanya 4 ahli Parlimen yang menentang. Rang undang-undang baru Australia hanya perlu menukar perkataan“the union of a man and a woman” atau penyatuan lelaki dan wanita kepada “the union of two people” atau penyatuan dua manusia.
Perkahwinan sejenis mula diiktiraf oleh negara-negara Barat hampir 20 tahun yang lalu. Negara Belanda adalah negara pertama berbuat demikian pada tahun 2000 apabila Parlimen mereka mengundi dengan nisbah yang menyokong adalah 3:1. Perundangan yang membenarkan pasangan sejenis hak untuk berkahwin, bercerai dan mengambil anak angkat ini dibuat hanya dengan mengubah satu ayat di dalam akta perundangan, iaitu “Perkahwinan boleh dijalankan oleh dua orang dari berlainan atau sama jantina”.
Sweden membenarkan perkahwinan sejenis pada tahun 2010 dan Perdana Menteri mereka, Johanna Sigurdardottir, mengahwini pasangannya, Jonina Leosdottir, justeru menjadi antara pasangan lesbian pertama berbuat demikian di bawah perundangan baru tersebut. Di negara Denmark, dengan termaktubnya keizinan perkahwinan sejenis dalam perundangan, gereja Evangelical Lutheran yang merupakan gereja rasmi negara, di arahkan untuk membenarkan perkahwinan sejenis ini berlangsung di gereja-gereja, walaupun paderi-paderi tidak diwajibkan menjalankan upacara perkahwinan gay atau lesbian tersebut.
Prinsip sekularisasi sememangnya mendominasi keputusan negara-negara ini apabila bantahan gereja-gereja mereka tidak diambil kira dalam keputusan kerajaan. Bantahan Gereja Katolik terhadap Parlimen Malta tidak diendahkan, begitu juga bantahan Gereja Scotland dan Gereja Roman Katolik, dua gereja terbesar di Scotland gagal mempengaruhi Parlimen. Gereja England masih mengekalkan definisi perkahwinan sebagai penyatuan lelaki dan wanita ketika perdana menteri mereka David Cameron, membenarkan perkahwinan sejenis pada tahun 2014.Bahkan tekanan demi tekanan ke atas penerimaan perkahwinan sejenis ini turut merubah prinsip beberapa gereja, seperti gereja The Lutheran di Sweden yang dianuti oleh 3/4 rakyatnya, yang telah menawarkan restu mereka kepada pasangan sejenis sejak Januari 2007.
*Malaysia menghadapi agenda LGBT di arus perdana*
Agenda membawa gaya hidup lesbian, gay, bisexual dan transgender (LGBT) ini telah mula dibawa ke arus perdana apabila majalah National Geographic edisi 2017mempromosinya sebagai trend terkini dan menyatakan lebih 70 pilihan gender boleh ‘dipilih’ oleh masyarakat global. Pengguna Facebook mempunyai lebih 60 pilihan ‘gender’ sejak 2014.Syarikat Shell pula secara terbuka melalui FB antarabangsa mereka mewar-warkan ‘International Coming Out Day’ yang merupakan sambutan meraikan golongan LGBT pada 11 Oktober lepas.
Naratif penerimaan LGBT juga cuba dipaksakan seawal usia kanak-kanak. Saluran kartun The Disney Channel telah menyiarkan aksi bercium sesama jantina dalam rancangan Star vs The Forces of Evil. Gergasi filem Walt Disney pula menerbitkan filem Beauty and The Beast yang memasukkan unsur homoseksualiti. Ini disahkan oleh pengarahnya, Bill Condon melalui majalah homoseksual Britain, Attitude. Ini adalah usaha besar-besaran pendokong LGBT memaksa agenda mereka kepada anak muda yang mentah dengan suatu gaya hidup yang jauh daripada nilai agama Islam. Kita sudah tiba ke satu peringkat rancangan kegemaran anak-anak kita dipaksa membawa agenda LGBT jauh ke dalam hati nurani mereka.
Di Malaysia, sudah beberapa kali kita melihat ada ahli Parlimen yang cuba membawa naratif songsang ini ke tengah masyarakat. Pada 21 November lalu, Charles Santiago, Ahli Parlimen Klang dalam Facebooknya sempena memperingati Hari Transgender pada 20 November menggesa agar badan perundangan Islam seperti JAKIM dan JAIS memberhentikan tindakan penguatkuasaan ke atas budaya songsang dan mahu kerajaan memansuhkan semua undang-undang dan peraturan yang dikatakan mendiskriminasikan golongan trangender. Sebelum ini, ADUN Tanjung Bungah Teh Yee Cheu mempengerusikan Jawatankuasa Transgender Pulau Pinang pada 17 Mei 2016.
*Hak Asasi LGBT vs Hak Beragama*
Mematuhi agama dianggap oleh pihak pendokong LGBT sebagai mendiskriminasi, dan bukan lagi hak beragama seseorang manusia. Ini dibuktikan dalam kes seorang pengusaha kedai kek beragama Kristian, Jack Phillips yang menolak tempahan kek perkahwinan pasangan homoseksual di Colorado, Amerika Syarikat, kerana dekorasi dan mesej kek tersebut melanggar prinsip agama beliau. Pasangan homoseksual tersebut, Charlie Craig dan David Mullins telah mengenakan dakwaan terhadap beliau, dan pengusaha kek tersebut telah diputuskan bersalah oleh Suruhanjaya Hak Asasi Colorado kerana mendiskriminasi. Keputusan ini turut disokong oleh mahkamah negeri. Dalam kes kedua, mahkamah di Oregon memutuskan pasangan Kleins yang mempunyai kedai kek didenda 135 ribu dollar kerana menolak untuk menyediakan kek perkahwinan sepasang pasangan lesbian . Alasan pasangan Kleins adalah sama seperti Jack Phillips, bahawa menyediakan kek perkahwinan tersebut menyalahi prinsip agama yang dianutinya.
Kes ini jelas memaparkan bahawa hak asasi satu kelompok minoriti berupaya menjejaskan hak asasi beragama majoriti.
*Perlembagaan Malaysia memelihara Maqasid Syariah*
Perlembagaan Malaysia menyatakan Islam sebagai agama Persekutuan di dalam artikel 3(1). Keistimewaan Islam sebagai struktur asas Perlembagaan adalah sebagai asas teguh bagi memelihara dan me­ngawal selia segala tindak-tanduk umat Islam, baik dalam perkara yangmelibatkan undang-undang peribadi, muamalat, sosial, ataupun perihal jenayah yang melibatkan pelaku Muslim.
Perkara 8 Perlembagaan Persekutuan menjelaskan kesamarataan semua di sisi undang-undang dan tidak boleh ada perbezaan oleh sebab agama, kaum, keturunan, tempat lahir atau jantina. Perlembagaan kita menyebut “jantina” merujuk kepada perbezaan seks biologi lelaki dan perempuan sahaja. Walaupun begitu, perkara 8(1) bukanlah suatu hak yang mutlak oleh kerana perlembagaan dan undang-undang masih membenarkan beberapa bentuk pengehadan hak yang munasabah, sebagai contoh seperti yang pernah diputuskan mahkamah di dalam kes Datuk Haji Harun Idris v Public Prosecutor [1977] 2 MLJ 155.
Disamping itu Akta membaharui Undang-Undang (Pekahwinan dan Perceraian)1976 atau Law Reform Act1976 Section 69 (d) memperuntukkan klausa yang menyatakan “Perkahwinan selepas dari Tarikh 1 Mac 1982adalah terbatal jika pihak terbabit bukan lelaki atau wanita”.
Di dalam Islam, struktur keluarga adalah amat penting dan ini termaktub dalam Maqasid Syariah darihal pemeliharaan nasab “hifz nasb”. Perkahwinan secara dasarnya adalah untuk menghasilkan zuriat melalui nasab keturunan yang jelas, bukan melalui ibu tumpang yang biasa diamalkan oleh pasangan sejenis.
Dalam satu lagi prinsip Maqasid Syariah, iaitu pemeliharaan nyawa atau “hifz nafs”, nyata larangan bagi umat Islam dari terjerumus didalam kancah LGBT mempunyai asas yang kukuh. Pada awal bulan Disember 2017, kita dikejutkan dengan fakta daripada Sektor jankgkitan HIV dan penyakit bawaan seksual (STI), Bahagian Kawalan Jangkitan Kementerian Kesihatan Malaysia bahawa kes – kes baru HIV lebih tinggi dikalangan homoseksual (gay, biseksual dan transgender). Dan daripada 1553 kes baru di kalangan mereka yang mengamalkanhomoseksualiti, 40% adalah di kalangan pemuda berumur 19 hingga 29 tahun, kebanyakannya pelajar manakala 31% terdiri daripada golongan profesional berumur di antara 30-39 tahun. Golongan muda kita yang menjadi harapan bangsa negara, adalah golongan yang ramai terjebak.
Prinsip Islam, dalam menegah amalan sekd songsang, sebenarnya memelihara hak asasi kedua-dua kelompok minority dan majoriti.
Inilah prinsip yang sewajarnya mendapat perhatian kesemua lapisan masyarakat, terutama ahli-ahli parlimen kita dalam merangka sesuatu polisi, agar tidak terikut-ikut dengan kempen atau falsafah kebebasan hak asasi dari Barat yang tidak berpaksikan keluhuran agama dan tidak dapat diterima oleh rakyat Malaysia.
Kenyataan bersama:
Azril Mohd Amin Pengerusi Malaysian Alliance of Civil Society Organisations in the UPR Process (MACSA)
Profesor Madya Dr Rafidah Hanim Mokhtar Pengerusi Bersama, Malaysian Alliance of Civil Society Organisations in the UPR Process (MACSA)
The post Perkahwinan sejenis, LGBT dari sudut Maqasid Syariah, perubatan dan perundangan: MACSA appeared first on Portal Islam dan Melayu | ISMAWeb.
Credit kepada admin sumber asal Artikel Portal Islam dan Melayu | ISMAWeb di Perkahwinan sejenis, LGBT dari sudut Maqasid Syariah, perubatan dan perundangan: MACSA via Blogger http://sayupgema.blogspot.com/2018/01/perkahwinan-sejenis-lgbt-dari-sudut.html
1 note · View note
ghostzali2011 · 7 years
Link
SPORTOURISM-Enam pianis muda Singapore terpaksa batal tampil di Bali Open Piano Competition 2017, 23-24 September lalu. Meskipun mereka sudah membeli tiket pesawat, reservasi hotel sejak H-1, untuk seluruh keluarga dan supporternya.
Mereka memutuskan untuk cancel, karena "khawatir" akan aktivitas Gunung Agung Bali yang dikabarkan sedang aktif. Keenam pianis itu adalah Megan Phuan Zhiyan, Ryan Phuan Yanming, Sophie Keong Zhi Ling, Jamie Michael Lam, Kate Lairen Lam, Tan Yu Ching Clare.
"Mereka akan kami berikan kesempatan untuk tampil di Batam Open Piano Competition 2017, bulan depan, 21-22 Oktober. Di sana akan banyak pianis-pianis Singapore yang ikut berkompetisi," ujar Panpel Eleonora Aprilita di Bali.
Sukses di Bali itu cukup memberi confidence, karena tahun lalu juga digelar kegiatan yang sama di Pulau Dewata itu. Bali Open Piano Competition 2017 itu sendiri resmi ditutup, Minggu (23/9) sore di Ballroom Padma Resort, Legian, Bali. "Sampai jumpa di Batam, 21-22 Oktober 2017," ujarnya.
Selama dua hari penyelenggaraan, ajang yang diikuti 150 peserta dari berbagai negara dan lebih dari 1.000 pengunjung. Mereka hadir untuk melihat penampilan berbagai pianis muda berbakat sekaligus berlibur di Pulau Dewata.
Antusiasme yang tinggi dari peserta juga pengunjung menunjukkan bahwa musik piano khususnya klasik semakin populer di kalangan anak muda. Tidak hanya itu, hal ini juga menunjukkan bahwa pertunjukan musik piano menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan high end dan family.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Provinsi Bali I Ketut Astra menyambut baik terselenggaranya Bali Open Piano Competition 2017 bersama Kemenpar dan OpusNusantara itu. Sebagai daerah wisata, Bali sangat tergantung dengan adanya acara-acara berkelas seperti ini yang dapat memantik kehadiran wisatawan kelas atas.
"Bali sangat tergantung acara seperti ini, untuk itu kami atas nama pimpinan di Dinas Pariwisata Provinsi Balo sangat mengapresiasi dan penghargaan tinggi bagi Kementerian Pariwisata atas terselenggaranya acara ini. Juga untuk panitia dan juri," kata dia.
Kegiatan atau kompetisi ini dikatakannya menjadi daya tarik minat khusus yang ada di pariwisata. "Kami juga sangat mendorong kegiatan ini menjadi event tahunan sehingga pada pianis bisa lebih mempersiapkan diri lebih lama untuk sisi kompetisi dan liburannya," kata Ketut.
Meskipun dikatakannya penyelenggaraan acara ini berlangsung di tengah meningkatnya aktivitas vulkanis Gunung Agung. Acara tetap berjalan baik. Wisata di Bali berdetak seperti biasanya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan acara ini buktinya.
"Kondisi saat ini adalah masalah alam. Tapi kita bisa lihat wisatawan ke Bali tetap saja tidak ada halangan, tidak ada hambatan. Karena yang diberi batasan adalah yang di sekitar kawasan Gunung Agung saja sedangkan (daerah wisata) yang lain jalan terus. Di bandara (Ngurah Rai,red) tidak ada pengurangan penerbangan," kata dia.
Hal senada dikatakan Kabid Promosi Wisata Buatan, Kementerian Pariwisata, Ni Putu Gayatri. Secara umum ia mengatakan, kegiatan wisata dan kegiatan masyarakat Bali pada umumnya hingga Minggu (24/9) malam berjalan normal. Wisatawan-wisatawan masih sangat menikmati liburannya di Bali.
"Secara umum belum ada pengaruhnya. Walaupun pemberitaan akan aktivitas vulkanis Gunung Agung sangat intens," ujar Gayatri.
Sebelumnya Menteri Pariwisata Arief Yahya mengingatkan para wisatawan untuk tetap waspada. Ia meminta wisatawan tetap mengikuti saran dan anjuran yang dikeluarkan secara resmi oleh pemerintah.
"Termasuk menghindari daerah-daerah yang berpotensi terkena dampak seandainya terjadi erupsi," kata dia.
Ia pun meminta kepada masyarakat Bali dan seluruh Indonesia untuk sama-sama berdoa agar senantiasa diberi keselamatan. Tim Crisis Center Kemenpar sendiri juga terus memantau menit per menit perkembangan situasi di Bali.
Para Pemenang Ketua Dewan Juri Bali Open Piano Competition 2017 Hendrata Prasetia mengatakan, antusiasme peserta terhadap kompetisi piano di tanah air semakin meningkat. Hal ini terlihat dari dua hari penyelenggaraan kompetisi piano tersebut di Bali.
"Antusiasmenya meningkat. Hal ini juga menunjukkan sebaran kegiatan kompetisi piano sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Jika tadinya hanya berpusat di Pulau Jawa, tapi kini juga ke Sumatera dan Bali," kata dia.
Dalam proses penilaian, Hendrata mengatakan, para juri melakukan penilaian terhadap unsur akurasi, teknik, musikalitas dan pembawaan. Teknik yang bagus namun jika tidak didukung dengan pembawaan yang baik juga tidak akan terlihat bagus. "Tapi secara umum kualitas dan kuantitasnya meningkat," ujar Hendrata. (*)
Berikut daftar pemenang Bali Open Piano Competition 2017:
Free Choice A: Juara I : Emma Rose Koeswandy Juara II: Jelica Angelline Zecy Yang Juara III : Putu Qeenan Nareswari Harapan I : Diandra Prasadinindya Harapan II: Anak Agung Putu Nevayana Dewi Free Choice B: Juara I : Gede Surya Wibawa Ryusei Ikeda Juara II: Cheryl Kirana Sungkono Juara III : Jonathan Ongko Harapan I : Michelle Holly Santoso Harapan II: Ali Ramadhan Fentaro Free Choice C: Juara I : Frederick Samuel Juara II: Gede Danny Putra Budiada Juara III: Samuel Theophillus Harapan I: Agung Rahma Suputra Free Choice D: Juara I : Gracielle Vicella Tania Juara II: MADE SHOMA NATHAWHIMBARDHI Juraa III: LAURENSIA ZEFANIA .S Harapan I: VERENA KIMBERLY Harapan II: AUDREY KEIKO WILONA Harapan III: HUGO LE CARDINAL Free Choice E: Juara II : JOSEPHINE SEBASTIANA A TARIGAN Juara II : MICHAELA VALENCIA SHAN WIJAYA Juara III: GRACIELA AMANDA Harapan I: LEONIE ALEXANDRA Free Choice F: Juara I : CLARIN LUKITO Juara II: STEFANI HALIM Selection Choice A: Juara I : KADEK SURYA WIGUNA RUI IKEDA Juara II: CHRISTABELLA PUTRI PRIBADI Juara III: ABIGAIL DIVA ROMAMTI Harapan I: ALLISON QUINN PANGESTU Harapan II: JELICA ANGELLINE ZECY YANG Harapan III: JOSEPHINE EMMA Selection Choice B: Juara I : MICHELLE HOLLY SANTOSO Juara II : FLORENCIA ANNABELLE JOCELYNN S Juara III: SALVATIARA ARANTXA PURBA Harapan I: DELLYN MARCELLA TUMBELAKA Harapan II: CHARLES TAWIKA LEO Harapan III: ALIA RAMADHANI FENTARTO Selection Choice C: Juara I : NATALIE YANG Juara II : NICHOLAS RADITYA IRIANTO Juara III: GABRIEL CYRILLUS LESMANA Harapan I : CHAYARA ZALFA SALIHA Harapan II: HAN HYUN WOO Harapan III : RATRI CANTIKA SWARI Selection Choice D: Juara I : VINCENT Juara II : GRACIELLE VICELLA TANIA Juara III : AUDREY YULIANTI IRWANTO Harapan I : PUTU HANA PRADNYANDARI Harapan III : LETITIA NATHABRONDIVA Harapan III : JACEYNDA DINATA Selection Choice E: Juara I : TIFFANY Juara II : MADE KHARISMA JAGADDHITA Juara III : JOSEPHINE SEBASTIANA A TARIGAN Harapan I: INGGRID YOSELINE KARINA
Selection Choice F: Juara III: I GEDE ADITYA ARISMAWAN
Juara III: JOSEPHINE SEBASTIANA A TARIGAN
via SPORTOURISM.ID
0 notes