Tumgik
#idupal
tomodachibirb · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Eastern Olivaceous Warbler (Iduna Pallida), from a banding. Jerusalem bird observatory (JBO). 25.5.22
55 notes · View notes
alexwilebi · 6 months
Text
KAPAN SIH BANGSAATTTTT!!!?
1 note · View note
ngeng · 2 years
Text
he listens to 0x1 lovesong yall
Tumblr media
0 notes
ronakana · 1 month
Text
Rizq not only Fee
Paling kesel sih sebenernya kalo orang udah banding bandingan fee dengan profesi yang sama. Profesi Saya dokter khususnya. Saat ini saya kerja di puskesmas, Kabupaten Bandung dengan fee yang Alhamdulillah harus selalu di syukuri segala bentuk dan nominalnya karena saya selalu percaya rezeki itu ga cuma duit aja. Dan mantra saya sejak dulu : Rezeki itu selalu bergandengan dengan cobaan. Rezekinya banyak, cobaannya pasti banyak. Allah Maha Adil.
Uang memang penting tapi menurut saya yang lebih penting lagi adalah waktu untuk anak saya. Saya pernah ditawari kerja di suatu rumah sakit besar di Bandung dengan jam kerja jam 8 pagi sampai jam 5 sore dan perkiraan di perjalanan dengan mobil 1-1,5jam. Tidak saya ambil karena mempertimbangkan waktu sama anak saya yang akan lebih singkat. Mungkin akan bertemu cuma pas jam tidur?
Saya kesel juga waktu itu ketemu orang dari suatu rumah sakit. Nanyain gaji saya. Saya jawab dengan sejujurnya karena antar dokter masih wajar saja saling kepo walau beda tempat. Tapi ternyata reaksinya : Kok mau kerja disitu? Gajinya kecil amat. Di tempat saya perawat aja ga segitu.
Ya Allah kesel banget. Ya mungkin gaji saya lebih kecil dari kamu tapi beban kerja saya pasti lebih sedikit dan waktu saya untuk anak saya lebih banyak lagi. Di perjalanan aja saya lebih singkat. Saya cuma butuh waktu 4menit kalau lancar dengan motor.
Saya gamau banding bandingin tapi semua orang pasti sudah punya porsi rezekinya sendiri. Cobaannya sendiri. Semuanya sudah di takar secara adil. Langsung oleh Allah SWT.
Membanding mandingin rezeki orang, tapi pernah ga membandingkan cobaan dan cara bersyukur kamu sama orang lain?
Ya gitu deh. Sempit amat pikirannya. Kaya idup di dunia selamanya aja. Kaya hidup cuma buat duit aja.
----
Proud to be Puskesmas's doc
26/3/24
12 notes · View notes
nabastalarunika · 2 months
Text
Sebelum nikah, gue ngerasa gue tuh lucu aja gitu. Sampe masalah idup aja kadang gue jadiin punchline, pokoknnya komedi banget lah.
After nikah, gue ngerasa bodoh banget gitu, isi kepala gue udh bukan punchline lagi, isinya cuma mentok di "ini kalo gak gue kasih kemiri gurih nggak ya?" "Ini kalo nggak gue kasih totole sedep nggak ye ntar?" "Ini kalo bawang merahnya 4 bau langu nggak si?"
Ya masih ada lucunya si, dikit banget tapi 😂
13 notes · View notes
pemintalkata · 2 months
Text
Harapan Mantan
Ketik hapus ketik hapus.
Kegiatan yang dilakukan Detira kurang lebih selama 5 menit, yang akhirnya tiba pada keputusan ketik dan kirim HAHA.
'Happy birthday mas, wish u happy in your life, always!'
Sebuah ucapan ulang tahun kepada seseorang yang ia panggil 'Mas'. Bukan kakak laki-lakinya, bukan kekasihnya, melainkan mantan kekasihnya.
Detira seperti sudah lelah dengan gengsinya. Sudah putus hampir 3 tahun, dan di tahun ketiga ia ingin kembali mengulang kebiasaannya bersama si 'mas', yaitu mengucapkan ulang tahun setiap tanggal 25 Februari.
Baginya, rasanya aneh saat tiba-tiba tidak lagi mengucapkan, padahal 8 tahun sebelumnya selalu tiup lilin sama-sama. Haha iya, Detira putus di usia hubungannya yang ke delapan tahun.
Bolak-balik Detira mengecek ponselnya. Belum ada balasan sama sekali.
Ia dan mantan kekasihnya itu terbilang masih cukup sering berkomunikasi meski sudah putus.
"Ngapain sih babe masih hubungin Reno?" Tanya Tio, salah satu sahabat Detira suatu waktu.
"Ya nggak apa-apa sih, kan putusnya juga pake cara yang baik, ngapain juga jadi nggak baik-baik aja?"
"Ngarep kan lo?" Timpal Shindi, sahabat Detira lainnya, sambil cekikikan.
"Yeee, apaan sih. Nggak lah. Gue anti nggak dapet restu dari orang tua. Bisa-bisa nggak damai idup gue."
"Delapan tahun cari restu, masih nggak dapet aja. Apa sih yang dicari mamanya si Reno?"
"Iya, lo nggak pernah cerita kenapa, babe. Secara lo kan perfect! Mandiri, kerjaan settle, pinter, kurang apa coba?"
"Ya karena itu." Ucap Detira lemah.
"Maksudnya?" Tanya Tio tidak mengerti.
"Ya semua yang lo sebutin itu bukan kriteria mama Reno. Doi maunya punya mantu yang di rumah aja, bisa ngurusin anaknya gitu lah."
"Tapi kan Reno nggak masalah juga."
"Iya sih, tapi gue kan nggak mungkin jadiin Reno anak durhaka. Udahlah ribet pasti kalau tetep dipaksain."
Begitulah akar dari putusnya hubungan Detira dan Reno yang telah terjalin delapan tahun lamanya. Meski sudah dilakukan pendekatan dengan berbagai cara, tetap saja mama Reno enggan pada Detira, bahkan sejak hari pertama.
Detira menunggu balasan Reno sembari membuka instagram.
Seperti angin segar, Reno yang biasanya hampir tidak pernah membuat story, kini ada di paling kiri. Mungkin repost ucapan ulang tahun, pikir Detira.
Segera Detira melihat unggahan story Reno. Benar saja, repost ucapan ulang tahun. Tapi yang membuat Detira sampai bergetar adalah sosok di balik ucapan dan juga ucapannya.
Sararindy. Nama akunnya.
'Happy birthday sayang! Semoga aku bisa selalu ucapin yang pertama buat kamu di tahun-tahun berikutnya, sampai tua ya! ❤️'
Begitu tulisannya. Dan direpost oleh Reno, 'Thank you sayang. Aamiin, sama-sama terus ya!"
Bagai di sambar petir di siang bolong, Detira berkali-kali mengecek isi story Reno. Lima kali dan tidak ada yang berubah.
Buru-buru Detira mengadu di Whatsapp grup kepada Tio dan Shindi.
"Babe! Reno punya pacar baruuuuuu."
Dan repetan lain yang kemudian ditimpali sana-sini.
" Lo masih ngarep banget ya De?" Tanya Tio akhirnya.
"Bukan ngarep gimana sih, tapi nggak secepet ini juga nggak sih? Gue sama dia delapan tahun loh. Masa baru tiga tahun udah ada pacar baru sih?"
"Ya terus kudu nunggu berapa lama?" Tanya Shindi.
"Ya nggak tiga tahun juga lah. Katanya 'aku bakal nunggu kamu punya yang baru dulu, De' tapi kok udah ada aja padahal air mata gue aja masih suka netes."
"Ya emang lo percaya gitu?"
"Emang kenapa gue harus nggak percaya?"
"Ya kaliiii lah, De. Reno udah 32 saat putus sama lo, sekarang 35. Trus dia harus pegang janjinya buat nungguin lo dapet pacar? Yang padahal lo juga belom move on? Hello, wake up babe! Lo yang bilang sendiri, mama Reno udah sepengin itu anaknya nikah. Kalau ada yang sesuai ya udah pasti gas dong." Jelas Tio panjang lebar.
"Ah gue mau bales story Reno." Ucap Detira nekat.
Benar, Detiea membalas unggahan story Reno.
"Wah, pantes ucapan aku nggak dibalas. Udah ada yang baru ya mas."
Tidak sampai satu menit sudah terbaca dan Reno sedang mengetikkan balasan.
"Hehe, iya De. Anak kenalan mama, kebetulan mama dan aku sama-sama cocok. Kalau nggak berhalangan, 3 bulan lagi kami menikah. Secepatnya aku kirim undangannya ya ke kamu."
NGGAK USAH, MAKASIH! Teriak Detira tentu dalam hati.
Ingin sekali dia bertanya, mana janji Reno yang akan menunggunya dapat pacar lebih dulu?
Berkali menimbang, akhirnya ia tanyakan juga.
"Hehe, kalau kamu kelamaan dan aku udah ada duluan, masa iya ditolak De. Menikah kan juga bentuk rejeki. Pamali atuh kalau ditolak." Begitulah jawaban Reno.
Tio dan Shindi yang sudah ada dalam panggilan video grup tertawa mendengar cerita Detira.
"Lo berdua apaan sih, malah ketawa. Ini cerita tragis dan sedih tauuuuu."
"Haha, ya abisnya lo bego dipelihara. Udahlah De, move on!"
"Reno mau nikah loh ini." Ucap Detira lemah.
"Ya karena mau nikah itu, makanya lo kudu move on. Hubungan kalian itu udah berakhir tiga tahun yang lalu. Lo juga berhak lanjutin hidup sebagaimana Reno." Jelas Shindi.
Detira hanya bisa menangis terisak. Ia kira selama tiga tahun Reno akan buat kejutan dengan sudah mampu meyakinkan mamanya bahwa dirinya lah yang terbaik.
Ternyata Detira salah. 'Reno memang nggak pernah segitunya sama gue'. Batin Detira. 'Delapan tahun cuma angka buat dia. Dan dia yang gue kira beda, ternyata sama aja'.
13 notes · View notes
nonaabuabu · 1 year
Text
ternyata move on juga hanya soal prioritas
saat aku nulis ini aku lagi ngga punya polemik untuk move on (soal doi), yaaa honestly udah lama aku ngga punya polemik soal itu. bukan karena ngga butuh tapi mungkin udah ngga prioritas lagi at least 6 tahun terakhir. patah hati terakhir kali, cuma butuh liat realitas untuk sadar.
then, sekarang aku baru menemukan penjelasan kenapa patah hati yang dulu butuh tahunan lamanya move on tapi yang lainnya ngga butuh apa-apa buat move on. yapss, ternyata itu cuma soal prioritas.
mari mengakui, patah hati paling panjangku adalah jatuh cinta sama teman sma, dramanya panjang, menyita energi waktu dan kebodohan. sukanya dari kelas satu sma, sakitnya baru kelas tiga, sepanjang di kampus berapa kalipun aku kesemsem sama orang lain, rusak semua itu kalau dia udah chat/nelpon tiba-tiba. asli, bodoh bet dulu. tau tipe yang di-hai-in langsung rusak move on sebelanga, nah itu aku dulu.
and then thats over pas aku semester akhir. apakah karena capek dan akhirnya melek? mungkin ya tapi setelah kutelusuri kayaknya yang paling mempengaruhi itu adalah, tekanan mahasiswa semester akhir. jadi secara otomatis aku berpindah prioritas.
pasca kampus realita lebih buat megap-megap, jangankan bahas sakitnya waktu itu, aku benaran lupa, ending. bahkan setelah kami terhubung lagi yang tinggal benaran kenangan lucunya aja, jadi kami bisa jadi dua teman yang pernah punya kenangan terkait di masa lalu. over, benaran selesai.
2019 mungkin aku juga mengalami fase patah hati, yang sayangnya ngga memberikan efek jauh karena aku lagi hancur-hancurnya sama hidupku sendiri. ya meski waktu itu aku nangis bombay meratapi kok makin banyak ya ujian idup, disusul pula kehilangan paling menyakitkan selama aku hidup, pokoknya ngga terkata lah 2019. ya sekali lagi patah hatiku ngga membutuhkan proses move on karena aku prioritas selamat dulu dari keinginin mengakhiri hidup saat itu.
and then welcome ke 2021, cinta pertama sekaligus orang yang ada di saat masa-masa jatuhku saat itu akhirnya menikah, ini mungkin barangkali udah kedewasaan. kuakui aku baper kalau bahasa sekarangnya, tapi ya sekali lagi aku punya prioritas hidup yang lagi butuh aku tatar biar ngga merasa insecure-an mulu. sekali lagi semua berlalu karena aku punya prioritas lain.
and then, sisanya dan nyaris semua hubunganku ngga butuh proses buat move on, karena kalau udah jadian pasti putus karena aku merasa dia ngga cukup mengimbangi diriku atau hal lainnya yang intinya ngga cocok, dan ya itu memberikan rasa penyesalan tapi ngga memberikan rasa sayang yang susah dilupakan. ya rasa sesal yang buat aku lebih kekanakan dengan ngga mengakui mereka sebagai bagian yang buat aku tumbuh. even now aku ngga punya mantan kalau sebutanku, mungkin akan aku ubah kalau ketemu orang yang buat aku pengen lebih jujur. kalau diingat-ingat, yang statusnya ngga jelas yang butuh usaha buat dilupain, hmmm.
mungkin sejak dulu aku udah paham konsep ini dalam bahasa berbeda, bahwa selama kita punya prioritas lain maka hal lain jadi ngga penting. gitu juga dalam urusan cinta menye-menye ini.
jadi semoga cerita ini memberikan pemahaman ke yang lain, move on itu bukan tentang seberapa susahnya melupakan kenangan, tapi seberapa besar kamu memprioritaskan hidup kamu. ya kalau 24 jam waktu yang kamu punya buat diam dan mengingat kenangan sama dia ya tunggu capek deh baru bisa move on. iya kalau capek, kalau gila?
coba kamu sadari prioritas itu, ingat ya seseorang yang meninggalkan kamu ngga akan punya tempat di prioritas, kamu mungkin bakalan ngerti bahwa banyak hal yang jadi peer kamu dan menyita waktu kamu, jadi deh fokus sama itu dibanding tenggelam sama pikiran soal perasaan yang menyakitkan itu.
jadi coba sadari prioritas itu, ingat lagi mimpi-mimpi yang pernah kamu tulis, keahlian yang pengen kamu pelajari, tempat yang dulu masuk wishlist, duh kayaknya banyak ya.
susah si tapi sangat patut untuk dilakukan, good luck buat yang lagi move on!
47 notes · View notes
kunangkenangan · 6 months
Text
Asli sih, gue suka takjub sama imun tubuh gue. Udah berminggu-minggu gak siang gak malem panasnya masyaallah banget. Sehari gue bisa minum es 3-4 gelas, belum lagi air dingin bisa abis berbotol-botol yang ukuran sedang. Gue sama sekali gak oleng, pilek, batuk ato apapun itu.
Tapii, giliran gue patah hati dan sakit hati, hm... semuanya aja deh sakit. Dada sesak, kepala pening, mata merembes mulu, gaada semangat idup.
Hahaha, emang semua mah tergantung suasana hati sama pikiran deh keknya yaa...
11 notes · View notes
rubahlicik · 1 year
Text
Mylog : Berbeda, tapi gapapa
Sebenernya topik soal ada orang yang milih childfree uda dari kemarin banget. Terakhir malah istri ngasi link twitter soal si mbak itu yang konon tampak makin gahar di lini sosmed.
Jujur aja, aink sih ga peduli dan ga mau tau. Tadinya. Beberapa tumblr yang aink follow pun pada bahas topik itu, tapi aink skroll down aja wkwk. Hingga akhirnya akun ig aink yang explorenya mayoritas anime, pokemon dan mainan tiba tiba munculin akun gosip yang bahas soal mbak nya.
Aink baca komentar netijen, trus baca postingan terkait yang lain sama komentar nya juga. Lalu aink bisa nyimpulin ternyata
Netijen jahat banget anjir. Parah komenannya di sosmed,
Aink ga kenal mbak nya, ga pernah tau dia siapa, tapi kayaknya dulu dia punya trackrecord/ jejak digital yang bagus yang saking bagusnya netijen memaksa si mbak ini untuk tampil sempurna dan sesuai dengan keinginan netijen.
Ketika si mbak ini memutuskan untuk childfree, banyak yang nyerang. Banyak yang ngerasa penting untuk sekedar komentar atau ngata ngatain pilihan hidup si mbak nya. Which is, sok penting banget anjir. Trus si mbak nya harus ngikut apa kata netijen gitu? Yakali.
Berita terakhir yang aink baca, si mbaknya snapped dan ngata2in balik ke netijen yang nyerang dia. Seru kayaknya, tapi aink ga begitu suka ngikutin drama hidup orang lain. Jadi aink ga ikut nonton videonya.
Selama ga ganggu ganggu amat mah drama apa pun aink milih no respon.
Nah sekarang, aink beneran keganggu sama netijen yang gencar banget ngatain si mbak nya. Ampe viral disana sini dan masuk radar sosmed aink.
Aink ga sejalan sama gaya hidup childfree. Mau sebagai muslim, atau pun sebagai mahluk sosial, aink pribadi berpendapat kalo disuruh milih antara punya anak ato engga, aink bakal milih punya anak.
I know, ngurus anak tuh ribet. Aink baru mau 5 tahunan jadi bapak aja uda kerasa banget cape nya. Apalagi istri, pasti lebih lebih. Tapi kalo bisa ngulang waktu dan disuruh milih, aink tetep pengen punya anak. Alasannya banyak.
Yang paling simpel adalah, tidur dipeluk dan meluk anak tuh rasanya damai dan nyaman banget. Beda sama kalo tidur meluk istri. Nyaman nya istri malah bikin ga tidur dan...
<konten dewasa>
Nah, sekarang ada orang yang secara sadar milih buat childfree. Apakah lantas rasa bahagia aink yang punya anak jadi ga relevan? Apakah setelah aink puas dan bahagia punya anak, aink jadi bisa menegasikan pilihan orang lain buat ga punya anak?
Tentu tidak.
Dari yang aink amati, mayoritas yang ngata2in si mbak nya adalah ibu ibu yang ketriggered sama opini si mbak nya.
Eh, gue jadi ibu ga gitu kok! Nih gue anak 10, tapi tetep aja, muka kinclong bla bla
Komentarnya tuh pada defensif, ngebela pilihan mereka padahal sejak awal, sepemahaman aink si mbak nya ga lagi kampanye supaya masyarakat berhenti beranak pihak. Dan si mbak nya juga ga nyuruh orang buat ikutan childfree.
Dia cuma milih buat ga punya anak, dengan segudang alasan yang mungkin dia miliki. Dia juga ga maksa orang lain buat ikut2an ga punya anak. Cuman emang pendapat mbaknya mungkin ga populer dan ga sejalan dengan mayoritas pilihan masyarakat.
Kaum yang ke triggered ini langsung responsif dengan posting kebahagiaan mereka mempunyai anak. Bikin bikin konten untuk mengcounter opini opini si mbak nya.
Apa tidak lelah bun?
Aink kurang paham dengan orang orang yang sibuk lapor sana sini kalo mereka hidupnya bahagia. Eh instagram, liat aku bahagia loh punya anak. Eh twitter, liat aku awet muda padahal punya anak 11
Justru dengan kengototan mereka dalam meyakinkan orang lain bahwa mereka hidupnya bahagia bikin aink ovt kalo idup mereka sebetulnya ga sebahagia itu. Kebahagiaan mereka jadi seolah butuh validasi dari pihak lain.
Ga cukup puas dengan mengcounter opini si mbak nya, aink nemu sebagian komen jahat yang memfitnah kalo sebenarnya si mbak nya mandul jadi sok sok an milih buat childfree.
Anjir, julidnya uda ga ketulungan.
Belum lagi yang bawa bawa agama, bilang pahala besar dalam merawat anak, pahala yang ga putus kalo di doain anak soleh, dan sok bijak ngingetin si mbak nya (aink yakin ga akan dibaca juga sama mbaknya) kalo milih childfree, tar tua siapa yang ngurus, kesepian pas tua baru nyesel dll.
Dengan komen kayak gitu, mereka secara ga langsung uda bikin sedih para pejuang garis dua. Enteng banget bilang rugi ini itu ke orang yang milih buat childfree sementara bisa jadi ada orang yang lagi berjuang punya anak yang kebetulan baca komentar atau postingan mereka.
Anak itu rezeki, hak prerogatif Tuhan, sedangkan ikhtiar bikin anak adalah murni pilihan manusia.
Sebagai sesama manusia merdeka, rasa rasanya ga elok kalo kita julid sama pilihan hidup orang lain. Anda bahagia punya anak? Ya syukur, tapi jangan sampai kebahagiaan yang anda rasakan dijadikan tolak ukur untuk menakar kebahagiaan orang lain.
Tiap orang punya kebebasan dalam menentukan pilihan selama pilihannya tidak menyinggung aspek kehidupan orang lain.
Apakah dengan mbak nya memilih untuk childfree kebahagiaan anda yang punya anak lantas berkurang? Kalo memang iya, mungkin anda sebetulnya tidak benar benar bahagia menjadi orang tua.
P.s
Kalo besok lusa si mbak nya bikin konten kampanye childfree, ngajak orang lain buat ga beranak pinak dan bikin lingkungan jadi ga kondusif buat pasangan yang ingin berketurunan, pm aink. Kita counter bareng bareng kampanye nya.
Tapi selama dia ngambil keputusan buat dirinya sendiri, just leave her alone. Berhentilah ngomentarin hidup si mbak nya dan fokuslah ngurus keluarga sendiri. Kan katanya bahagia~
50 notes · View notes
atifadhilah · 8 months
Text
katanya kalau ga ada ujian namanya ga idup.
8 notes · View notes
narashit · 8 months
Note
Umbi temu buat jamu
Ngga ada kamu ngga rame-u...
eyyaaa maksaa 🤣🤣🤣
Ini yang punya akun masi idup kan ya?
Dua-tiga kupu-kupu
Terbang rendah mencari sushi
Selain cerita sedih huhuhu 😭
Ada tema tertentu yang pengen dibaca gak shi?
Puji Tuhan masih idup. Cuma lagi sibuk drakoran aja 💅
7 notes · View notes
tesyeuxworld · 6 months
Text
Hai tetangga! Hidupku agak kacau bulan ini. Wkwkwk Tapi aku punya kabar gembira. Akhirnya aku dah resmi resign dan sudah meluapkan semua uneg-uneg yang kupendam selama setahun (di luar itu aku ngga akan peduli dan tutup mata-telinga). Legaa banget rasanya. Tinggal laporan sama pak prof aja nih besok kalau pas libur. Dan yang paling bahagia, di saat yang bersamaan aku juga bisa ngembangin usahaku. Syukur alhamdulillah juga masih bisa ngehasilin laba bersih 500rb seminggu. Yaa walaupun ngga "elite" lagi, tapi paling ngga masih bisa idup tanpa ngebebani keluarga.
Pokoknya..
Sayang banget sama diri sendiri, makasih ya sudah mau sabar banget menghadapi orang-orang gila itu. Wkwkwk Yukk lebih semangat cari uangnya!luvsekebon♡♡
4 notes · View notes
ngeng · 2 years
Text
if red lights meant to give what they want to give.....it's not being given. it's a good song but u mikir lah bang. fans²nya juga kalo lo gamau orang buat interpretasiin sesuai pandangan masing² ya jangan dirilis ke publik lah
1 note · View note
ronakana · 1 month
Text
NALA
ada alasan tentunya kenapa saya menamai anak saya sesingkat itu. Saya gamau anak saya dipanggil yang bukan namanya. Mending kalo arti namanya masih bagus. Kalo jadi jelek gimana? Saya gamau orang mendoakan hal yang jelek untuk anak saya karena nama adalah doa, kan?
Belakangan suka banyak banyak sedih karena saya sering ngomelin nala di waktu jam makan, terutama pas makan di emut, aduh karena saya ngebetulin giginya dengan biaya ga dikit dan effort yang ga gampang. Nala susahhh sekali disuruh sikat gigi. Sementara cuma itu aja hal yang bikin susah. Padahal saya sudah konsisten di jam tertentu dan cara yang juga sama.
Nala sudah 2 tahun 5 bulan pertanggal kemaren. Sekarang pintar sekali. Anak 2 tahun sudah hafal alfatihah, qulhu, doa orang tua, doa mau makan, doa mau tidur semuanya pure tanpa dibantu sedikitpun. Seringnya makan sendiri juga. Tidak pernah tantrum tanpa alasan yang jelas (ngantuk, lapar, bosan) atau saya saja yang cukup memahami nala saat ini?
Nala kebanggaaan ini. Kemaren ke dokter gigi bareng anak anak yang lain. Ada yang nangis, tantrum dll. Nala nyamperin anak laki laki yang nangis. Kemungkinan leih besar dari dia. Sekitar 3/4tahunan. Dia bilang : aa, jangan takut, dokternya baik. iiiiiiiiiii *maksudnya nyengir buat diperiksa gigi. Nala belum punya logika sendiri. Jadi kalo dia ngomong itu yang memang pure karena hafalan. Saya briefing nala sejak 3hari yang lalu. Walaupun belum punya logika sendiri, nala selalu tahu kapan menempatkan hafalan itu. Misalnya, " Bu, liat bulannya ketutup awan" Dia bisa bilang begitu ketika bulannya memang tertutup awan, karena ibu pernah bilang seperti itu. Tidak akan dia bilang pas bulannya tidak tertutup.
Nala pinter, Nala berani, Nala suka tantangan. Dan Nala perasa. Saya suka susah nyembunyiin kalo saya marah sama nala. Dan dia selalu minta maap " Ibuk, kaka minta maap ya tadi ibu marah, kaka susah makan" Padahal saya sudah berusaha nyembunyiin rasa kesal saya dengan cara saya pergi. Dan pamit dulu :kakak, ibu ke kamar mandi dulu yaaa"
Nala memang tujuan idup saya. sudah saya persiapkan bahkan sejak sebelum saya tahu siapa bapaknya kelak. Ibu minta maaf yah saya kalo ibu terlalu keras ngajarin nala. Terlalu disiplin, tidak menyenangkan atau ada hal lain yang ga berkenan di hati nala.
Mudahmudahan ibu akan selalu membersamai nala di setiap langkah kehidupan Nala.
Sayang banget anak tunggalku.
Puskesmas, 26/3/24
3 notes · View notes
nabastalarunika · 1 year
Text
makin dewasa mau posting status ngeluh tuh kaya berat banget. harus repot-repot hidden beberapa orang yg emang harus di hide dari idup kita.
29 notes · View notes
journeyofken · 10 months
Text
Anak ini memang ga boleh ngang ngong mulu alias ga ngapa-ngapain (padahal sebenernya banyak hal yg bisa dilakuin tapi entah lagi stuck mwehe) ga boleh sepi, entah sepi kegiatan, sepi tanpa orang. Soalnya nanti ujungnya pasti mikir neko-neko,.. pengen segera ketemu partner idup misalnya. Heheu. 😌
9 notes · View notes