Tumgik
#seragam biru
WA 0812-5758-2474, Konveksi Baju Batik Seragam Kantor Pontianak
Tumblr media
Konveksi Baju Batik Seragam Kantor Pontianak
WA 0812-5758-2474, Kami merupakan Konveksi Seragam Batik Kantor, Seragam Korpri, Seragam Batik Muhammadiyah, Seragam Batik SMP Negeri, Seragam Batik SD Negeri
Kami melayani pengiriman ke Pontianak, Kotabaru, Tabalong, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Tapin dan seluruh kota di Indonesia
Kami juga merupakan Konveksi Batik Sekolah Guru Pontianak, Konveksi Baju Batik Guru Sekolah Pontianak, Konveksi Baju Batik Sekolah Untuk Guru Pontianak, Konveksi Hem Seragam Batik Sekolah Pontianak, Konveksi Kain Batik Seragam Sekolah Pontianak, Konveksi Batik Sekolah Jawa Tengah Pontianak, Konveksi Batik Sekolah Jawa Timur Pontianak, Konveksi Seragam Batik Sekolah Jawa Timur Pontianak, Konveksi Seragam Sekolah Batik Pontianak, Konveksi Baju Batik Sekolah Anak Pontianak
Kami siap melayani pesanan untuk partai besar dan eceran. Kami juga melayani orderan kain batik saja atau baju yang sudah jadi juga bisa
JURAGAN BATIK PEKALONGAN menerima pesanan untuk:
Seragam Batik Sekolah
Seragam Batik Kerja Kantor
Seragam Batik Organisasi
Seragam Batik Keluarga
Seragam Batik NU
Seragam Batik Muslimat
Seragam Batik KORPRI
Seragam Batik Haji Indonesia, Dll
Kelebihan JURAGAN BATIK PEKALOGAN:
Kami merupakan tangan pertama (produsen) seragam batik
Kami memiliki beberapa pilihan jenis kain
Kualitas jahitan sangat bagus dan rapi
Pembuatan kain batik dilakukan oleh orang yang sudah berkompeten
Kami bisa mengirimkan produk kami ke seluruh Indonesia
Kami juga sudah bekerja sama dengan banyak sekolah di Indonesia
ANDA SEDANG MEMBUTUHKAN SERAGAM BATIK? KAMI SOLUSI TEPAT UNTUK ANDA TERMURAH - TERPERCAYA - TERJAGA KUALITASNYA
Untuk Informasi dan Pemesanan Langsung Hubungi: JURAGAN BATIK PEKALONGAN TELP/WA 0812-5758-2474 TELP/WA 0812-5758-2474 TELP/WA 0812-5758-2474 Link WA: https://wa.me/6281257582474
JURAGAN BATIK PEKALONGAN Perum Puri Kencana Asri Blok C6 Kuripan Lor Pekalongan Barat 51136 JAWA TENGAH
Instagram: https://instagram.com/batiknu.official
youtube
0 notes
Text
WA 0812-5758-2474, Konveksi Seragam Guru Bengkulu
Tumblr media
Konveksi Seragam Guru Bengkulu
WA 0812-5758-2474, Kami merupakan Konveksi Batik Sekolah Muhammadiyah, Batik Anak Sekolah, Baju Batik Anak Sekolah SD, Baju Batik Anak Sekolah, Baju Batik Anak Sekolah SMP
Kami melayani pengiriman ke Bengkulu, Bengkulu Tenggara, Bengkulu Timur, Bengkulu Utara, Bener Meriah, Bireuen dan seluruh kota di Indonesia
Kami juga merupakan Konveksi Baju Batik Sekolah SD Perempuan Bengkulu , Konveksi Baju Batik Sekolah Smk Bengkulu , Konveksi Baju Batik Sekolah SMA Bengkulu , Konveksi Batik Sekolah SD Negeri Bengkulu , Konveksi Seragam Batik Sekolah SD Bengkulu , Konveksi Seragam Batik Sekolah SMA Bengkulu , Konveksi Seragam Batik Sekolah SMP Bengkulu , Konveksi Kemeja Batik Untuk Sekolah Bengkulu , Konveksi Batik Sekolah Warna Biru Bengkulu , Konveksi Batik Sekolah Warna Hijau Bengkulu
Kami siap melayani pesanan untuk partai besar dan eceran. Kami juga melayani orderan kain batik saja atau baju yang sudah jadi juga bisa
JURAGAN BATIK PEKALONGAN menerima pesanan untuk:
Seragam Batik Sekolah
Seragam Batik Kerja Kantor
Seragam Batik Organisasi
Seragam Batik Keluarga
Seragam Batik NU
Seragam Batik Muslimat
Seragam Batik KORPRI
Seragam Batik Haji Indonesia, Dll
Kelebihan JURAGAN BATIK PEKALOGAN:
Kami merupakan tangan pertama (produsen) seragam batik
Kami memiliki beberapa pilihan jenis kain
Kualitas jahitan sangat bagus dan rapi
Pembuatan kain batik dilakukan oleh orang yang sudah berkompeten
Kami bisa mengirimkan produk kami ke seluruh Indonesia
Kami juga sudah bekerja sama dengan banyak sekolah di Indonesia
ANDA SEDANG MEMBUTUHKAN SERAGAM BATIK? KAMI SOLUSI TEPAT UNTUK ANDA TERMURAH - TERPERCAYA - TERJAGA KUALITASNYA
Untuk Informasi dan Pemesanan Langsung Hubungi: JURAGAN BATIK PEKALONGAN TELP/WA 0812-5758-2474 TELP/WA 0812-5758-2474 TELP/WA 0812-5758-2474 Link WA: https://wa.me/6281257582474
JURAGAN BATIK PEKALONGAN Perum Puri Kencana Asri Blok C6 Kuripan Lor Pekalongan Barat 51136 JAWA TENGAH
Instagram: https://instagram.com/batiknu.official
0 notes
jasmeerah · 4 days
Text
jajah aku di bawah kursi warnetmu.
Tumblr media
Tags : M+, blow job in public, trying to not get caught, kissing, local porn words, mention of genitals. // juvenesheets on twitter.
Hari ini, Taesan lagi-lagi tidak masuk sekolah. Ia berkata bahwa percuma saja dirinya duduk berjam-jam hanya untuk melihat ponsel karena musim ujian sudah selesai. Lebih baik ia habiskan waktu untuk membantu bisnis warung internet keluarganya.
Sebuah gedung dua lantai dengan karpet biru gelap serta dinding yang catnya sudah terkelupas, berdiri kokoh di antara ruko lain. Fasilitas warung internet keluarga Taesan cukup lengkap. Pendingin ruangan, freezer berisi berbagai minuman, hingga makanan ringan.
Jika sedang hari biasa seperti sekarang, warung internet ini sepi. Hanya ada orang-orang terdesak yang membutuhkan bantuan Taesan untuk mengurus file mereka atau memakai komputer untuk kepentingan pekerjaan.
Permuda bersurai temaram tersebut menghela nafas di atas kursi beroda pada salah satu meja komputer warnet. Layar komputer menyala terang, menunjukkan permainan RPG yang mulai bosan ia mainkan. Hanya memakai kaos putih oblong dan celana pendek, ia duduk selagi melipat dua kaki ke atas kursi.
Taesan jadi bertanya-tanya, kira-kira saat ini apa yang dilakukan oleh temannya di sekolah? Sorot matanya yang selalu mengingatkan banyak orang akan kucing hitam, melirik ke arah ponsel. Ranum sang pemuda tersungging sendiri karena mengingat bahwa ada seseorang tengah ia tunggu untuk datang. Lelaki yang mudah sekali tersulut panasnya, membuat masa-masa sekolah Han Taesan seperti yang ada di serial-serial televisi. Tidak monoton.
Donghyun, Leehan—tadinya Taesan tidak menganggap ada hal yang menarik dari nama tersebut. Justru, nama Leehan terdengar membosankan karena seringkali terlihat di mading dan foto-foto berfigura di sekolah dengan medali serta piala kejuaraan. Belum lagi pemuda tersebut senang menjadi bintang tepat pada hari Senin, pengumuman kemenangan dari setiap insan tersebut menunda Taesan masuk ke dalam kelas nyaman yang ber-AC.
Bahkan, melihat sang lelaki dengan jelas saja ia tidak pernah sama sekali. Pertama kali Taesan menelisik sang mentari dari sekolahnya atas hingga bawah tanpa terlewat satu fitur pun adalah kala ia tiba-tiba didatangi Leehan saat berlatih futsal.
"Bu Meerah bilang, kamu harus catet materi dari buku aku dan beliau mau kamu belajar bareng aku. Nilaimu di pelajaran Bu Meerah jelek banget."
Leehan mengatakan hal tersebut dengan nada serius, cukup kencang untuk membuat permainan yang sedang berlangsung berhenti dan banyak kepala menoleh kepada mereka. Lucu sekali mengingat pemuda dengan surai kecoklatan halus yang khas itu berdiri percaya diri masih memakai seragam basah akibat hujan. Ia menyusul ke tempat Taesan berlatih memakai motor.
Dasar budak guru. Harusnya Leehan tidak perlu repot-repot menyusul. Bahkan dengan senang hati kedua tangannya yang kepalang mulus menumpuk beberapa buku tulis miliknya untuk diberikan kepada Taesan.
Merasa dipermalukan, Taesan ingin sekali menolak. Ia menarik Leehan ke sudut sepi.
"Gue gamau."
Pemuda di hadapannya tidak terbiasa ditolak. Padahal banyak yang mengatakan bahwa wajah Taesan memiliki terlalu sedikit ekspresi di balik fitur tajam dan menawan yang ia miliki, namun rupanya si pandai ini tidak mudah menyerah.
"Kalau kamu gamau, nanti aku bilang ke Bu Meerah kamu ngapa-ngapain aku. Sampai satu badanku basah kaya gini. Mau aku balik ke sekolah lagi terus bilang begitu?"
Tengil sekali.
Taesan tidak memiliki cara lagi (banyak sekali sebetulnya) tetapi, Leehan membuat ia bungkam dengan wajah bertabur gula itu. Belum lagi kedua mata Taesan tidak bisa fokus, tubuh molek di hadapannya benar-benar disuguhkan secara cuma-cuma. Diguyur oleh hujan membuat seragam sang lelaki menjadi melekat lebih erat lagi.
Ada rasa terbakar di dalam dada ketika Taesan merasakan beberapa orang di tempat mereka melihat Leehan dengan tatapan dalam. Ia harus membawa anak ini pergi dari kandang karnivora, hanya itu satu fikirannya.
Taesan tidak suka belajar. Ia hanya suka bermain musik dan bermain bola, tetapi selama satu bulan lebih—ia tunduk pada jemari Leehan. Memberikan sang pemuda berkacamata kesempatan untuk singgah lebih lama. Lagipula, dengan wajah bak karakter yang keluar dari buku itu dan juga cara dia berbicara dengan penuh kelembutan, tidak akan membuat Taesan bosan. Hingga pada akhirnya ia menyesal karena tidak mengenal Leehan lebih awal.
Terdengar gila mungkin, tetapi faktanya pada tahun kedua semester akhir—ia berhasil menggaet hati sang pujaan hati. Hubungan dua sejoli yang tidak terduga itu kini bertahan hingga sekarang.
Dengan latar belakang serta sifat mereka yang bertolak belakang, mungkin warga sekolah akan menganga mengetahui berita ini. Bahkan tidak sedikit yang selalu memberitahu Leehan untuk bersadar diri bahwa Taesan hanya akan membawa masalah bagi masa depannya. Untuk apa juwita berbakat sepertinya menetap dengan seorang pemuda monoton seperti Taesan.
Taesan hanya bisa tertawa lebar setiap kali mereka melakukan hal seperti itu. Sebab, keesokan harinya, justru Leehan semakin menempel dengannya. Menunjukkan kepada semesta bahwa ia bahagia.
Jikalau mengingat kembali, memang kisah asmara mereka terdengar terlalu datar. Tipikal berandalan yang menjadi lebih baik karena kekasih kutu bukunya yang gila pendidikan. Namun, Taesan tidak pernah menyesali pilihannya untuk memilih Leehan. Sebab, sekarang Taesan telah menemukan cahaya baru untuk terus melangkah.
"San, cowomu datang tuh."
Pemuda dengan pakaian rumahan dan surai yang masih setengah basah itu menoleh. Kakak laki-laki Taesan yang sudah rapi memakai kemeja flanel dan juga jeans yang sudah luntur warnanya menunjuk pada sang kekasih yang tiba-tiba saja sudah hadir selagi melambai lucu.
"Gue mau ke kampus dulu ya, jaga warnet yang bener. Gue tinggal, bye. Marahin aja kalo Taesan nakal ya, Han," goda Sunghoon mengulas senyum tipis dan sedikit mendorong perlahan tubuh Leehan.
Leehan datang masih dengan seragam lengkap. Rapih tanpa lipatan. Taesan melangkah kepada sang juwita sebelum membantu yang lebih muda menaruh tas ranselnya di salah satu kursi warnet. "Bawa apa kamu, yang?"
"Cireng sekolah. Katanya kamu mau kan dari pas libur? Kebetulan tadi kantin yang buka udah lengkap."
Leehan memang perhatian sekali. Pantas saja, pemuda tersebut banyak sekali yang memuja. Taesan mengambil satu cireng isi dari plastik dan menghadiahi kekasihnya kecupan di pipi.
"Thanks, Cantikku."
Senyuman kecil hadir di wajah pemuda yang lebih tua menyadari semu merah muda beesemi di wajah mempesona Leehan. Ia menggenggam tangan lelaki tersebut agar duduk di sebelahnya. Lalu, untuk beberapa waktu—ruangan itu hanya terisi oleh suara keyboard dan juga Taesan yang sibuk mengunyah cireng dengan tenang. Ia memberikan waktu bagi Leehan untuk tenggelam di dalam fikiran dan memperhatikan tampak Taesan yang bagai dipahat hampir sempurna oleh Tuhan.
Bibir bawahnya yang tebal, hidung mancung, dan rahang tegas sang pemuda. Kedua manik gelap Taesan yang disertai dengan bulu mata lentik itu tampak memikat. Ia senantiasa membuat Leehan tenggelam. Namun, tidak lama kemudian sorot mata juwita itu berpindah pada tubuh kekasihnya. Ada dua hal yang juga tidak kalah memikat dari Taesan, yaitu bisep dan pahanya yang kuat dan terbentuk karena latihan rutin. Saat ini bagian itu terekspos karena kaos tidak berlengan serta celana pendek sang kekasih yang sedikit tertarik ke atas.
Detak jantung Leehan terdengar tidak teratur, ia meneguk ludah. Maybe right now is the right chance to steal Taesan's attention?
"Jadi aku ke sini cuma buat nontonin kamu main lagi? Mending aku balik ke sekolah engga sih?"
Tanpa menoleh, Taesan masih berfokus pada layar namun kali ini ia memajukan bibirnya tanpa alasan. Jari-jarinya yang lincah itu bergerak lebih cepat di atas keyboard.
Leehan menghela nafas. Ia ingin mengerjai kucing hitam yang terlalu serius itu dengan cara berpura-pura bangkit untuk pergi. Tetapi, belum sempat ia benar-benar bangkit dari kursi—lebih dulu dua tangan menahan paha Leehan agar tetap duduk.
"Aku lagi ngisi perut, permainan aku baru selesai. Siapa bilang kamu cuma nontonin aku main hari ini?" tanya Taesan mengubah posisi duduk menjadi ke arah Leehan, menukik alisnya selagi berbicara.
Paha Leehan diremas oleh yang lebih tua.
Lalu perlahan jemari Taesan naik ke atas untuk menarik dasi abu-abu milik Leehan agar wajah mereka mendekat. Dengan jarak sedekat ini, mereka dapat merasakan nafas satu sama lain.
Taesan melirih, "Kamu laper juga engga, Han? Mau diisi juga engga perutnya?"
Aduh, kok bisa tiba-tiba saja kekasihnya yang kepalang cuek itu merubah situasi secepat ini?
Leehan menggeleng. Ia ragu setiap kali hubungan mereka maju ke tahap yang lebih intim, namun jika itu Taesan, bisa apa dia? Ia rela memberikan apa saja asal laki-laki itu mau membubuhinya dengan ciuman kupu-kupu, pujian, dan juga senyuman puas. Toh, Leehan yang memulai dia juga harus membuka jalan lebih lebar untuk sang lelaki tercinta.
"L-laper, panas juga, San—Ngggh Mmph !"
Ucapan Leehan berhenti pada saat Taesan memaksa agar ranum mereka bertabrakan. Mereka memang sering bercumbu di mana saja. Walaupun Leehan paling menyukai pada saat ciuman pertama yang diberikan oleh Taesan pada saat ia begitu bahagia kala memenangkan pertandingan dengan musuh kebuyutannya sejak sekolah dasar di halaman belakang sekolah mereka. Ia masih ingat, hanya dengan satu kali ciuman itu mengajarkan Leehan yang belum pernah mencium orang sama sekali kini menjadi semakin lihai.
Dua insan saling memagut dan menghisap bibir satu sama lain seolah-olah mereka berada di dunia sendiri. Padahal, setiap barang di warung internet itu pasti terdiam iri menjadi saksi mereka yang bercumbu panas di saat matahari sedang terik-teriknya. Tangan Leehan sudah berpindah untuk meremat-remat surai sang kekasih, pahanya merapat untuk memberikan afeksi bagi bagian selatan si kecil yang sudah sesak hanya karena sentuhan pada bibir.
"Hhhah, nanti ada yang lihat—San, Esan," syahdu dari bibir Leehan memprotes akibat tubuhnya Taesan bawa agar terduduk di atas pahanya yang kuat itu.
"Katanya mau dipangku?"
Benar, sih. Pipi Leehan memerah lucu bagai buah persik segar. "Nanti kamu keberatan."
"Sayang, I could pick you up easily. You are perfect for me. Aku latihan buat manjain kamu kaya gini, Cantik," balas Taesan dengan tangan yang bergerak untuk meremas pinggang ramping sang juwita lalu bersiul menggoda ketika sengaja mengeluarkan seragam Leehan dari celana dan melihat jelas lekuk tubuh sang kekasih.
Ia memang terkadang bersikap memalukan.
Walaupun ingin berlari rasanya, ia tetap memberikan lampu hijau bagi Taesan untuk membuka dasinya dan beberapa kancing dari seragamnya. Memberikan pemandangan manusia terindah yang pernah Taesan tatap.
"San, Nnh, jangan ditandain ya?"
Taesan mengangguk mengerti, tidak diberitahu pun ia sudah mengerti. Mereka tidak mau mengambil resiko dengan berakhir dihusir dari rumah atau dijawil kencang pada bagian telinga. Maka, bibir Taesan hanya mengecupi dan membasahi sedikit bagian selangka Leehan yang putih tanpa noda.
Kacamata Leehan sudah hilang entah kemana, toh siapa yang peduli? Dengan sentuhan Taesan sendiri saja dia mampu menggelinjang nikmat, ia percaya sekali atas tuntunan sang kekasih atas segalanya. Birahi menutup segala dari manusia, termasuk kewarasan.
"Kenapa ahh kamu besar dimana-mana sih?" lirih Leehan tanpa rem. Ia gigit bibirnya merasakan bibir Taesan sudah memanjakan bagian sensitif di dada Leehan yang mencuat gemas. Jemari satunya juga tidak luput memilin dan mencubit puting laki-laki itu yang tidak tersentuh.
Kedua tangan Leehan dari tadi meremat bisep Taesan, merasakan otot sang pemuda yang terbentuk. Pacarnya memang XL. Apalagi di bagian bawah sana. Membayangkan benda berurat itu saja membuat perut Leehan berbunyi. Dia lapar dan kepanasan betulan, tidak bohong.
Kala mereka kembali memakan bibir satu sama lain, saling berperang lidah dan gigi, Leehan dapat merasakan celana pendek yang dipakai Taesan mencetak tenda. Menusuk-nusuk bagian bokong Leehan yang hanya dilapisi seragamnya yang saat ini sudah agak sempit (sebab mereka sudah mau lulus dan dia enggan mengganti).
"Han, Sayang, kamu laper kan tadi?"
Taesan bertanya ketika Leehan masih mengatur nafas dan masih mengumpulkan segala sel dari otaknya untuk mencerna setiap kata. Ia hanya mengangguk-angguk saja. Berantakan sekali pria cantik itu dibuat oleh murid yang ditutornya sendiri.
Tali celana pendek Taesan ia buka.
"Sesek dia, Han. Kasian, mau engga bantuin? Makan ini aja, ya? I miss you getting messy with my milk all over your pretty face."
Muka pengen dari Taesan selalu sukses membuat Leehan ingin menurutinya. Ia tampak lucu dengan kedua mata berkilauan. Tapi, yang lebih muda belum merasa bahwa tawaran itu cukup. Han Taesan harus memohon di hadapannya.
"Kenapa harus?" tanyanya dengan tangan yang sengaja jatuh ke bawah, membelai gundukan kekasihnya dengan perlahan.
Taesan menggeram merasakan sentuhan tersebut. Kalau diteruskan, mungkin saja Taesan akan kehilangan kesabaran dan berakhir memainkan jarinya pada senggama sempit sang juwita selagi mendorong tubuh ramping itu ke meja warnet. Namun, ia tidak pernah tega dengan Leehan.
"Please, Han. Aku engga kuat, mau bibir kamu di sini. Sepongin kontol aku di bawah meja."
Gila memang, apa Taesan benar-benar menginginkan mereka melakukan kegiatan asusila di warung internet keluarganya? Bagaimana jika seseorang masuk? Bagaimana jika mereka terciduk lewat kamera? Bodoh, harusnya Leehan pikirkan itu sejak mereka berciuman jauh beberapa menit yang lalu.
"Serius kamu? Nanti kalau ketahuan—"
"Aku jagain, engga akan ketahuan. Ayo ke bawah," bisikan Taesan yang meyakinkan lantas membawa Leehan untuk memasang bendera putih. Dengan kaki sedikit lemas ia turun ke bawah. Mengisi ruang kecil di bawah meja dan langsung berhadapan dengan selangkangan sang kekasih.
Bahkan belum dimulai pun, Leehan terlihat manis di bawah sana. Matanya mengedip polos dan bertanya-tanya apakah dia harus melakukan itu sekarang?
Blow job mungkin adalah satu hal yang kini menjadi rangkaian maksimal di hubungan mereka. Tidak ada yang lebih daripada menghisap penis satu sama lain atau memasukkan jari memanjakan lubang Leehan yang masih sempit sekali. Meskipun begitu, Leehan masih belum berpengalaman (baginya.)
Hanya pujian dan juga suara-suara yang keluar dari mulut Taesan, satu-satunya validasi bagi Leehan jika dia sudah melakukan semuanya dengan baik. Karena itu lah—ia gugup.
"Jangan gigit, ya," ucap Taesan lembut ketika ia sudah berhasil menurunkan celana pendek dan juga celana dalamnya.
Penurut sekali Leehan, pelan-pelan ia mendekatkan diri. Satu tangannya memegang batang penis dari sang kekasih yang berukuran tidak kecil. Ia merasakan guratan urat pada benda Taesan yang tengah mengacung sempurna. Leehan senang, ia adalah alasan hormon sang kekasih memuncak.
Ia kocok perlahan atas-bawah penis Taesan, sebelum menjulurkan lidah untuk merasakan ujung kepala kejantanan tersebut. Matanya tidak lepas dari pandangan sayu yang lebih tua ketika ia perlahan-lahan memasukkan penis kucing hitam kesayangannya ke dalam mulut.
"Ah, shit, Kenapa pinter banget?" puji Taesan tersenyum lemas kala Leehan tanpa terbatuk mampu mencapai ujung penisnya. Menghidu wangi khas lelaki tersebut yang jantan.
Leehan mulai bergerak untuk menghisap batang penis Taesan, menjilat, serta menggerakkan kepalanya beraturan dalam ritme pelan. Ia lepas sesekali untuk mengocok lagi penis yang lebih tua.
Wajah Leehan berkeringat.
"Harusnya aku bawa kuciranku ya? Nnh, biar aku tariknya enak—rambutmu udah panjang, ahh, aku pengen liat jelas kontolku keluar masuk mulut kamu, Han," protes Taesan tersendat-sendat, jari-jari panjangnya mulai menyisir surai halus kecoklatan sang kekasih.
Cairan pre-cum mulai keluar dari kejantanan Taesan ketika seseorang melangkah ke lantai atas cukup cepat hingga membuat mereka terdiam kaku. Demi Tuhan, ingin sekali ia mencakar paha Taesan karena pemuda itu sudah janji bahwa mereka tidak akan tertangkap basah namun sekarang ada seseorang di warnet bersama mereka. Untungnya, sisi depan mereka berdua tidak akan terlihat karena tertutup meja.
"Dek ! Mas lupa ada flashdisk ketinggalan, aduh pelupa banget gue. Loh? Kenapa keringetan gitu?" Mas Sunghoon rupanya.
Jari telunjuk Taesan memberikan isyarat ke bawah agar Leehan diam. Ia hanya tersenyum gugup lalu berkata, "Panas di luar, Mas. Sampe ke dalam, haha."
Mas Sunghoon ber-oh ria lalu melangkah perlahan menjauh dari meja Taesan meskipun matanya masih dengan curiga menatap sang adik yang entah mengapa duduk di kursi warnet tanpa memainkan game.
"Leehan mana dek? Bukannya tadi ada?"
Damn.
Taesan melirik Mas-nya yang dengan jelas melihat tas dan juga dasi Leehan yang tadi terhempas asal. Ia berusaha menenangkan pacarnya yang tengah berperang dengan batin sendiri dengan cara mengelus kepala Leehan. Tetapi, entah mengapa justru tangan tersebut berpindah ke tengkuk yang lebih muda—membuat Leehan mau tidak mau kembali menyesap penis miliknya.
"K-Ke toilet, Mas, duh sialan," jawab Taesan lalu dengan cepat memukul mulutnya yang tanpa izin mengeluarkan umpatan.
Nikmat sekali ketika dengan lihai Leehan menjadi boneka penurut, memejamkan matanya di bawah sana dan menghisap penis Taesan. Mempercepat gerakan karena ia ingin ini semua cepat selesai. Suara yang mereka buat sebetulnya cukup berisik, licin dan basah, dengan suara desahan kecil dari Leehan di bawah meja. Hal itu disebabkan karena kaki telanjang Taesan dengan jahilnya menggesek pada selangkangan Leehan.
"Nah ini dia flashdisk gue ! Gue cabut lagi ya, San. Lu beneran gapapa ini gue tinggal sendiri? Muka lu merah loh," tunjuk Sunghoon dengan wajah sedikit khawatir. Jemarinya memutar-mutar kunci dengan lincah.
Iya, sumpah Taesan tidak apa-apa. Dia sedang setengah di nirwana sekarang karena ada yang tengah menghisap kuat penisnya hingga puas di bawah meja. Sekarang, cepat Mas pergi dong.
"Aman Mas, aman. Hati-hati y—ah Mas."
Hanya itu yang mampu Taesan keluarkan sebelum memastikan sang Kakak sudah pergi dari warung internet mereka. Ia sudah sange berat ketika menatap kondisi Leehan di bawah sana ternyata sudah mengeluarkan penisnya dari seragam dan mengocok perlahan dengan mulut yang masih bertengger pada kejantanannya.
Seksi sekali.
"Aku bentar lagi sampai, Han," lirih Taesan yang akhirnya bernafas lega dan bisa lanjut menuntun kepala Leehan agar kembali menghisap penisnya yang membesar.
Ia bergerak maju mundur dengan cepat hingga mentok di ujung tenggorokan. Pujian demi pujian Taesan keluarkan, ia merintih kenikmatan karena kehangatan yang mengokupasi penisnya.
"Sayang, aku keluarin di muka ya?"
Leehan menyungging senyum tipis menunjukkan bahwa ia akan menerima apapun dari sang kekasih. Tidak membutuhkan waktu lama sebelum pandangan Taesan memburam dan ia melepaskan kejantanannya dari mulut Leehan. Ia mendesah panjang kala cairan putih berhasil keluar beberapa kali dari penis panjangnya itu. Muka Leehan menjadi kotor.
Bahkan sisa sperma Taesan juga meleleh di lidah kekasihnya yang lebih muda karena ia tidak menutup mulut. Kalau Taesan tidak menahan diri, mungkin bagian selatan pemuda itu sudah berdiri lagi. Ternyata, Leehan pun mengotori tangan dan seragamnya di bawah sana. Mereka sampai bersamaan.
Jemari lentik Leehan menghapus lukisan sperma di atas wajah sebelum membawanya untuk ditelan ke dalam mulut. Pemandangan erotis yang ingin sekali Taesan pajang selamanya.
"Awas aja kalau sampai Mas kamu tahu, aku tebas kelamin kamu ya, San !"
Taesan meneguk ludah. Sang juwita jadi galak setelah peristiwa tadi rupanya. Tetapi tidak apa-apa, tidak ada yang harus pemuda bersurai temaram itu sesali. Sebab, ia sudah dimanjakan oleh Leehan hari ini dengan servis bintang lima.
End.
4 notes · View notes
lamyaasfaraini · 2 months
Text
Day 29 - Black & White
30 days photography challenge
Tumblr media Tumblr media
Wkwkwk bisa2nya 2 foto ini rendengin. Ini 2 lelaki berbeda yaa (YAIYALAAAAHH WOY) tapi knp ya suami akutu dibilang bbrp org mirip Vincent padahal enggaaaaa ih apaan gantengan suamiku atuh!! Tapi boong! Lebih ke kenang mirdad kali huahaha. Gantenglah dua2nya gabisa akutu memilih, Vincent itu crush for lyfe bgt since 2005 haha, kalo suami aku since 2001? Hahaa.
Foto pertama ya itu prewedd, sesuai tema bajunya stripes BW temenku ngedit fotonya jadi BW, hasilnya bagus karena necurel cenah ketawanya dua2nya sumringah wkwk entahlah menertawakan apa ituu, kita kaku bgt saat prewedd beneran gabisa bergaya dan rikues minim gaya intim kek pelukan, pegang pinggang, gendong2an.. Pokonya kita gamau aja. Senempel2nya jg ya itu senderan aja. Dan hasil foto ini di cetak besar utk ditaro jadi dekor di area photobooth kami, yg mana itu spot fav foto2 org disitu smua haha.
Foto kedua. Iya itu Vincent.. Ah udah cerita lah yaa ttg foto inimah ktemu di konsernya Suede di Jiexpo, Kemayoran Jkt. Deg2an bgtlah pokonya, bening pula you know bening dlm keadaan venue gelap aja tu org glowing cuy! Hadaahh mimpi apa w bisa poto brg Vincent. Itu foto sengaja di BW soalnya bajuku ternyata nerawang ihhh huft
Tumblr media Tumblr media
Doyan bgt posting foto blio pake BW entah knp haha.
Weits foto pertama itu kek modhel majalah mangle ga gaisssss. Gagah bener pacal sapatuuu? Taken by proud gf dong yaa. Foto sehabis potram biasalah di culture barbershop jl. Rumah sakit sekalian ngapelin pacarnya potramnya kudu di Bdg timur wkwk. Daaaaaan motor lejen punya kakeknya pacar ituu si biru! Gagah bingits deh pake motor tua, suka duka bgt itu pacaran di motor itu. Kadang dlm kondisi sehat bgt tu motor kadang lg kureng dan mogok haha. Joknya sempit jadi dempetan bgt kalo dibonceng, peyuk ayang aja gt yak~ wkwkwk.
Nah foto kedua itu karena seragam kerja di honda itu gonjreng warnanya jd aku edit BW deh haha. Appreciation post buat mas pacar karena kerjanya super sibuk bgt bisa sampe minggu, kami menyempatkan ktemu itu di malam minggu, tuh kan sabtu aja kerja. Kalo abis gajian traktir lsg ke sop konro marannu nih waktu itu, mabu' daging, baradig segede gede dosa konro bakarnya yummeeeh. Kayanya kita harus jadwalin lg ke konro marannu deh yang, dah lama nggaa haha asa bnyk wishlist jajan ieu teh dailah jg belom @sagarmatha13
Tumblr media Tumblr media
Itu aku dan karyaku hehehe.
Foto cewe galau itu menunggu kekasihnya lg di gunung ngga ada sinyal ngga ada kabar sedih amat, untung ada kawan2 yg ngehibur bisa ngalihin, itu lg di markas The panas dalam pacarnya bestie suka nongki disana jadi kami diajak kesana kalogasalah lg ada pameran jg. Tp skrg dah putus yaa mreka nikah sama org yg berbeda haha. Biar vibe galaunya iya bgt pake filter BW dan caption galau dong yaa wkwk.
Foto karya doodling keisenganku, lupa ngikutin gambar siapa. Tetiba jari yg jarang lg berkaya semenjak ditolak FSRD ITB sbg bentuk kecewa yaa iseng aja doodling, isengnya doodling yaa sementara cewe lain isengnya teleponin suami org duh mirisss mirisssss naudzubillahimindzalik ah tobat hey! Garapih dah ngga niat, iya tau mreun itu John Lennon dari The Beatles. Tp ya pede aja di posting sketchingannya di feeds IG hehehe biar rada menyamarkan pake filter BW dong!
3 notes · View notes
shofiakurniaputri · 1 year
Text
Obrolan seusai sholat isya dgn Pak Rangga,
"adek bagus klo pake jilbab gitu, kyak bocah TPA"
"Eh iya ya krudung TPA jaman dulu kan tali kolor gini ya"
Seketika flashback tahun 94/95, berbekal ambisi orgtua agar anak-anaknya jago ngaji dan bisa jadi qori', aku dan kakak ku TPA yg bukan di masjid dekat rumah. Dulu sih rasanya pasti males lah yaa suruh berangkat TPA. Tapi krn Bapak dan ibuk adalah orgtua yg cukup disiplin, jadi tidak ada kata malas. Termasuk disiplin waktu. Jaman dulu, pulang sekolah itu nggak sampe sore kyak anak jaman skrg. Jam 10 atau 11 udah di rumah. Walopun cuma 1-2 jam tetep nyempetin maen sm temen, entah sepedaan atau pasaran. Adzan dzuhur harus pulang, sholat di rumah, no excuse. Setelah sholat, harus makan dan tidur siang. Adzan ashar udah dibangunin buat sholat, mandi dan siap2 berangkat TPA.
Saat itu orgtua ku sgt mengutamakan kualitas pengajarnya, bukan krn turah duit, bukan. Tapi krn mimpi orgtua ku sangat besar. Aku dan kakak ku di sekolahkan di AMM Kotagede. Bagi yg tau, sampul iqro' bagian belakang ada foto kakek bertongkat di situ, nah beliau lah pemilik AMM ini, alm. Bapak As'ad Humam namanya.
SPPnya bisa jadi lebih mahal dari SPP TK ABA ku. Belum lagi seragamnya, ada 3 jenis seragam waktu itu, warna merah, biru dan krem. Dan jgn ditanya, anak-anak di sini kebanyakan diantar naik mobil oleh orgtuanya atau driver pribadi. Dan saat itu aku diantar Bapak dgn YAMAHA V75 nya. Kebayangkan betapa jomplangnya hidup ini wkwkwk.
Aku ingat betul setiap hari Jumat jadwal pelajaran hafalan dan kaligrafi. Teman-temanku bawa pastel yg segede koper. Tau kan yg model gimana. Sedangkan aku cukup pensil warna faber castle yg ukuran kecil. Tapi alhamdulillaah, aku selalu dapat hadiah krn hasil kaligrafiku dapat nilai bagus.
Sampai akhirnya aku dan kakak ku sudah lulus kelas TQA. Oh yaa, jadi utk sekolah di AMM ini ada 3 grade. Mulai dari TKA, TPA dan terakhir TQA. Klo udah lulus TKA ada acara kenaikan tingkat ke TPA. Begitupun setelah TPA ke TQA. Setelah TQA, acaranya bukan kenaikan kelas lagi, tapi sudah wisuda. Krn dulu gedungnya terbatas, wisuda selalu diadakan di grahasaba UGM dan mengundang menteri agama. Meskipun waktu itu masih TK, tapi sudah ada rasa bangga ketika di wisuda dan berjabat tangan dgn pak menteri.
Perjuangan blm berakhir sampe wisuda TQA. Justru ini baru awal perjuangan. Bapak dan ibuku sepakat melanjutkan kami utk kursus qiro'ah. Tempatnya bukan di AMM lagi, tapi di Mu'adz bin Jabbal. Jadwal kursusnya sungguh mengejutkan kami yg masih anak-anak. Kami kursus setiap hari Jumat dan Ahad. Jumat setelah jumatan dan Ahad jam 7 pagi. Padahal prioritas kami adalah nonton kartun, bukan qiro'ah, wkwkwk.
Dan waktu berjalan begitu cepat, sekolah SD ku juga mengadakan ekskul qiro'ah setiap hari Rabu. Aku dan kakak ku sudah mulai aktif mengikuti lomba-lomba MTQ. Orgtua kami pun mengundang guru privat utk melancarkan bacaan qur'an. Setiap Selasa kami privat di rumah. Jadi hanya ada 3 hari free utk kami bermain tanpa ada tanggungan qiro'ah. Belum lagi setiap mendekati hari H lomba MTQ, guru kami selalu menyempatkan utk berlatih lebih sering, pulang sekolah masih gobyos keringat krn mengayuh sepeda langsung buka qur'an utk latihan persiapan lomba. Pernah sampe nangis krn saking capeknya pulang sekolah tp nafas nggak sampe di nada tinggi, ayat itu di ulang ulang sampai akhirnya bisa.
Saat itu mungkin ingin marah dan menyerah, tapi sekarang aku benar-benar bersyukur atas itu. Kalau saja orgtua ku tidak mengarahkan utk sekolah dan kursus, aku hanya murid biasa tanpa prestasi. Kalau saja guru ku tdk sekeras itu, aku tidak akan pernah mencapai juara-juara hingga tingkat provinsi. Kalau saja saat itu aku marah dan menyerah, aku tidak akan bisa lancar mengaji dan qiro'ah.
7 notes · View notes
rizkawirawan · 1 year
Text
Baitullah.
Selalu bergetar melihat perjalanan setiap hamba Allah yang sampai di Mekah, rumah Allah. Jangankan melihat orang di depan ka’bah. Melihat orang di bandara memakai berbaju seragam agen tour dan travel umroh saja, air mata ini menetes.
Mereka adalah orang-orang terpilih dan terpanggil. Tidak semua orang diberi kesempatan ke sana. Bukan hanya tentang materinya yah.
Melihat salah satu influencer yang saya kenal melakukan umroh bersama keluarganya membuat hati ini semakin kuat untuk ke sana. Haru biru. Pengen banyak curhat ke Allah dan mengucap rasa syukur. Walaupun itu bisa dilakukan setiap hari dimanapun kita berada, tapi sepertinya akan beda jika hal tersebut dilakukan di Mekah..
Semoga Allah izinkan. Bahkan sampai berani menuliskan ini sebagai wujud mimpi dan do’a yang saya amini. Semoga hal ini terjadi sebelum umur saya 30 tahun. 
Semoga diri ini beserta Ayah, Bunda dan Ade bisa segera Allah mampukan. 
9 notes · View notes
jkt48fansberat · 7 months
Text
Hajar GF masih pake seragam kerja biru
Update : Hajar GF masih pake seragam kerja biru Memeknya Di Senter di kasur Ungu
Tumblr media
Streaming full di : www,jkt48fansberat,my,id
ganti , dengan . atau bisa cek profile untuk situs alternatif
Aulia Salsabilla Manurung Alifia WONYOUNG BLONDE kucing berantem
#SalmaSalsabil
2 notes · View notes
yasmijn · 2 years
Text
Being 28 in pics
Semakin dekat dengan the big 3-0, mari embrace my final years of being in my 20s.
Hari ini diawali dengan ingin menjadikan hari ini lebih produktif dibandingkan dengan hari-hari Minggu biasanya. Haha. Bangun jam 8-an pagi, lalu jam 9 pergi ke Borma Dago untuk belanja Maizena pesenan mama. Seperti biasa selalu tertarik untuk beli hal-hal baru, dan tadi nemu Yakult warna biru less sugar, jadi aku beli deh. Nggak lupa beli bleach Miranda yang ingin aku pake untuk memutihkan kembali sol-sol sepatuku yang sudah mulai menguning. Karena 30ml ternyata banyak banget jadilah sekalian aja nge-bleach 4 sepatu. Hasilnya tidak mengecewakan hehe:
Tumblr media
Jam 12 siang berangkat ke Siliwangi untuk jemput aki-nini, lalu kami berlima (aku, mama, bapa, aki, nini) pergi ke PvJ untuk makan di Justus. Leika udah mulai kerja di Jakarta dan Arka seperti biasa lagi melanglangbuana. Makan tenderloin steak entree yang kok kayaknya agak mengecil. Tapi tetap enak. White mushroom sauce + balsamic salad + wedges will never go wrong:
Tumblr media
Terus dari PvJ minta mampir dulu ke Periplus Setiabud karena biar sekalian aja - mumpung ulang tahun lagi ada diskon 15% dan minta mama beliin buku aja untuk kado:
Tumblr media
Milih bukunya juga agak yaudah bismillah wg - semoga seru deh. Ingin jadi kembali lebih rajin membaca seperti diriku yang dulu. Huhu. Makin tua entah kenapa attention span makin buruk dan makin susah ngeberesin baca buku :< Ini Crying at H Mart sama Quran versi translasi-nya Oxford aja gak beres-beres aku baca. Terus karena kemarin abis nonton video-nya Joram van Kleveren, aku minta minjem buku Muhammad-nya Martin Lings sama Karen Armstrong supaya bisa aku baca sekalian. 
Abis itu pas nyampe lagi di rumah akhirnya aku nge-dye atasanku yang warna putih nya putih banget udah kayak baju seragam sekolah. Gak suka. Nonton video youtube aja how to dye clothes with tea leaves. Hasil before afternya kayak gini, pasti luntur sih tapi semoga nanti akan berakhir menjadi warna broken white yang cakep:
Tumblr media
Abis nulis ini mau ngecat rambut sama beresin The Nakano Thrift Shop - baru beres seperlima jadi belum tau akan seru atau ngga, tapi lumayan lah a break from Murakami’s weird (but somehow comforting) plot.
Makin tua makin mencari contentment aja di hal-hal kecil yang mundane. Today was perfect. 
19 notes · View notes
duamusim · 7 months
Text
Untuk Arum II
Arum, ini aku. Ya ini aku Izza. Temanmu yang berbicara. Kamu selalu merajuk agar aku menulis untukmu. Tentu saja aku tolak karena aku tidak mau membuatmu menangis. Ya karena aku. Ya karena lupaku. Ya tentangku. Terbukti kan tulisanku tentangmu membuatmu meraung-raung. Dan aku hanya biasa saja. Tidak menangis tidak tertawa. Ya aku mati rasa.
Aku selalu berharap melihatmu pulang. Buat kita nanti beli jajan, ngobrol hingga pagi dan jalan-jalan. Sebelum nanti aku lupa, aku dan kamu pernah berteman. Ayo kita membuat banyak kenangan.
Minggu ini aku harus pergi ke dokter jiwa. Sendirian. Aku berusaha tidak lagi merepotkan siapapun. Karena hidupku adalah milikku. Kamu yang terimaku dengan segalaku. Aku memiliki duniaku sendiri. Yang ada di batok kepalaku. Yang tak seorang pun bisa mengunjungi bahkan ibuku sekalipun dalam mimpi. Tapi toh kamu tetap terima tanpa menghakimi. Bahwa realitaku berbeda dengan yang kamu miliki. Orang seringkali melihatku. Memberiku cap : cantik sih tapi gila. Tapi kamu tetap memaklumi. Mereka tidak mengerti dibalik kelabuku tersimpan pelangi.
Jujur aku tersiksa. Apalagi jika dituding meromantisasi penyakit gila. Tapi aku ingin terus mengingatmu. Melihatmu berdiri di atas podium. Berbicara sebagai seorang "Ibu" bagi khalayak dengan seragam berwarna biru. Ya, aku menantikan saat itu. Makanya aku berusaha membaik dengan caraku.
Terimakasih ya kamu selalu ada. Membuka mataku. Menenangkan aku. Memberitahuku oh Izza sedang jatuh dan dicinta. Memang aku tidak peka. Makanya aku butuh kamu untuk melihat segala.
Aku berjanji akan membaik. Kamu juga. Kamu bilang kamu tidak suka aku berhenti di angka tiga delapan. Ya aku mau. Ayo kita berumur panjang.
Kamu harus baik-baik. Sebab aku berjanji akan membaik
1 note · View note
WA 0812-5758-2474, Konveksi Seragam Batik Guru TK Pontianak
Tumblr media
Konveksi Seragam Batik Guru TK Pontianak
WA 0812-5758-2474, Kami merupakan Konveksi Baju Batik SMA, Baju Batik SD, Batik Sekolah, Batik Sekolah SMK, Batik Sekolah SMA Perempuan
Kami melayani pengiriman ke Pontianak, Banjarbaru, Pontianak, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan seluruh kota di Indonesia
Kami juga merupakan Konveksi Batik Sekolah TK Pontianak , Konveksi Batik Sekolah Kemeja Pontianak , Konveksi Kain Batik Sekolah Pontianak , Konveksi Kemeja Batik Sekolah Pontianak , Konveksi Batik Logo Sekolah Pontianak , Konveksi Batik Sekolah MI Pontianak , Konveksi Baju Batik Sekolah MTS Pontianak , Konveksi Batik Sekolah Nasional Pontianak , Konveksi Batik Sekolah Negeri Pontianak , Konveksi Baju Batik Sekolah Pria Pontianak
Kami siap melayani pesanan untuk partai besar dan eceran. Kami juga melayani orderan kain batik saja atau baju yang sudah jadi juga bisa
JURAGAN BATIK PEKALONGAN menerima pesanan untuk:
Seragam Batik Sekolah
Seragam Batik Kerja Kantor
Seragam Batik Organisasi
Seragam Batik Keluarga
Seragam Batik NU
Seragam Batik Muslimat
Seragam Batik KORPRI
Seragam Batik Haji Indonesia, Dll
Kelebihan JURAGAN BATIK PEKALOGAN:
Kami merupakan tangan pertama (produsen) seragam batik
Kami memiliki beberapa pilihan jenis kain
Kualitas jahitan sangat bagus dan rapi
Pembuatan kain batik dilakukan oleh orang yang sudah berkompeten
Kami bisa mengirimkan produk kami ke seluruh Indonesia
Kami juga sudah bekerja sama dengan banyak sekolah di Indonesia
ANDA SEDANG MEMBUTUHKAN SERAGAM BATIK? KAMI SOLUSI TEPAT UNTUK ANDA TERMURAH - TERPERCAYA - TERJAGA KUALITASNYA
Untuk Informasi dan Pemesanan Langsung Hubungi: JURAGAN BATIK PEKALONGAN TELP/WA 0812-5758-2474 TELP/WA 0812-5758-2474 TELP/WA 0812-5758-2474 Link WA: https://wa.me/6281257582474
JURAGAN BATIK PEKALONGAN Perum Puri Kencana Asri Blok C6 Kuripan Lor Pekalongan Barat 51136 JAWA TENGAH
Instagram: https://instagram.com/batiknu.official
youtube
0 notes
Text
WA 0812-5758-2474, Konveksi Batik Sekolah SMA Bengkulu
Tumblr media
Konveksi Batik Sekolah SMA Bengkulu
WA 0812-5758-2474, Kami merupakan Konveksi Batik Sekolah Nasional, Batik Sekolah Negeri, Seragam Batik Sekolah Pekalongan, Baju Batik Sekolah Pria, Penjual Seragam Batik Sekolah
Kami melayani pengiriman ke Bengkulu, Serdang Bedagai, Simalungun, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara dan seluruh kota di Indonesia
Kami juga merupakan Konveksi Seragam Batik Panitia Pernikahan Bengkulu , Konveksi Seragam Batik TK Bengkulu , Konveksi Seragam Batik Korpri Bengkulu , Konveksi Seragam Batik Kemenag Bengkulu , Konveksi Seragam Batik Keluarga Untuk Pernikahan Bengkulu , Konveksi Seragam Batik Merah Bengkulu , Konveksi Seragam Batik Nasional PAUD Bengkulu , Konveksi Seragam Batik Pernikahan Keluarga Bengkulu , Konveksi Seragam Batik PGRI Bengkulu , Konveksi Pesan Seragam Batik Bengkulu
Kami siap melayani pesanan untuk partai besar dan eceran. Kami juga melayani orderan kain batik saja atau baju yang sudah jadi juga bisa
JURAGAN BATIK PEKALONGAN menerima pesanan untuk:
Seragam Batik Sekolah
Seragam Batik Kerja Kantor
Seragam Batik Organisasi
Seragam Batik Keluarga
Seragam Batik NU
Seragam Batik Muslimat
Seragam Batik KORPRI
Seragam Batik Haji Indonesia, Dll
Kelebihan JURAGAN BATIK PEKALOGAN:
Kami merupakan tangan pertama (produsen) seragam batik
Kami memiliki beberapa pilihan jenis kain
Kualitas jahitan sangat bagus dan rapi
Pembuatan kain batik dilakukan oleh orang yang sudah berkompeten
Kami bisa mengirimkan produk kami ke seluruh Indonesia
Kami juga sudah bekerja sama dengan banyak sekolah di Indonesia
ANDA SEDANG MEMBUTUHKAN SERAGAM BATIK? KAMI SOLUSI TEPAT UNTUK ANDA TERMURAH - TERPERCAYA - TERJAGA KUALITASNYA
Untuk Informasi dan Pemesanan Langsung Hubungi: JURAGAN BATIK PEKALONGAN TELP/WA 0812-5758-2474 TELP/WA 0812-5758-2474 TELP/WA 0812-5758-2474 Link WA: https://wa.me/6281257582474
JURAGAN BATIK PEKALONGAN Perum Puri Kencana Asri Blok C6 Kuripan Lor Pekalongan Barat 51136 JAWA TENGAH
Instagram: https://instagram.com/batiknu.official
0 notes
sausallina · 11 months
Text
Menjemput Gaun Pernikahan di Paris Van Java
Tempatku tinggal sampai kota itu ditempuh bisa dalam waktu 7 s.d 8 jam.
Di kota tempatku tinggal sudah beberapa tempat aku kunjungi untuk melihat koleksi gaun pernikahannya.
Ada yang aku sukai namun belum cocok dengan harganya. Satu gaun sewa dibandrol dengan harga tiga jutaan rupiah, itu belum dengan gaun akadnya.
Awal aku seperti cocok dan tidak masalah, namun setelah dipikir-pikir tidak praktis sekali karena harus mencari gaun akad di tempat lain. Untuk gaun yang tidak ketat di daerah rumahku tidak banyak pilihan, dan mungkin ada tapi aku kurang tahu (hehe).
Akhirnya mencarilah di sosial media vendor-vendor gaun muslimah. Ada dari kota pelajar, Paris Van Java dan Ibu Kota.
Singkat cerita gaun yang aku merasa cocok tampilan dan biaya sewanya ada di Paris Van Java. Awal cukup ragu karena cukup jauh dari tempat tinggal, namun mereka meng klaim bisa disewa ke seluruh Indonesia.
Aku pun memberanikan diri menyampaikan kepada orang tua, awalnya Ibu tidak setuju karena jauh. Namun setelah berdiskusi dan seiring waktu berjalan aku diizinkan pergi sampai ke Bandung dan kami berniat bersama fitting di Bandung.
Perjalanan dengan mobil pribadi dari rumah sampai di sana ternyata tidak terlalu mulus, mobil sempat mogok di Banjarpatoman. Perjalanan kami pun melambat satu jam.
Sampai di sana sekitar siang menjelang sore. Berjejer gaun-gaun pernikahan dengan berbagai warna serta gaun pendamping pengantin yaitu orang tua maupun bridesmaid. Karyawan di sana bingung karena kami ke sana tanpa calon pengantin laki-laki (maklum doi sedang di Negaranya Naruto 😄).
Yang diizinkan untuk dicoba hanya tiga gaun per tema nya. Jadi, tema akad tiga gaun, kemudian tema resepsi tiga gaun. Aku memilih tiga dari sekian banyak, cukup bingung pada saat itu. Hingga terpilihlah tiga gaun dan aku harus mencoba enam gaun tersebut. Ternyata cukup lelah untuk memilih dan berkaca di depan cermin serta merenungi apakah ini cocok untuk hari spesialku.
Pilihan gaun resepsi jatuh pada gaun berwarna biru muda. Aku memilihnya karena aku menyukai warna ini namun jarang sekali aku memakai warna baju tersebut dalam keseharian. Aku berpikir di hari spesialku aku mengenakan warna yang tak pernah atau jarang aku gunakan dan aku menyukainya. Jadi aku merasakan ke spesialan nya.
Biru muda pun menjadi tema utama dalam dekorasi. Tidak ada bayangan jauh-jauh hari (dream wedding) ku untuk memakai konsep warna biru. Hingga akhirnya ternyata dekorasi dan gaun terpadu warna nya. Aku tidak menyangka sebelumnya bisa sepadan seperti itu, dan aku menyukainya. Hasil di foto juga dipadu dengan seragam keluarga terlihat hidup paduan warnanya.
Banyak yang terkejut karena menyewa sampai ke sana. Tapi aku hanya berpikir mungkin jika tidak sampai sana, aku tidak mendapatkan inspirasi biru muda tersebut.
Tumblr media
3 notes · View notes
rembulanmerahjambu · 2 years
Text
Tumblr media
19 Mei 2022, our wedding day 💐
Pertemanan dimulai dari seragam putih - biru, tak sekalipun terbayang, dia lah yang menjadi imamku, berawal dari diajak nonton "teman tapi menikah", kemudian diajak menikah, terima kasih telah memilihku untuk menjadi teman hidupmu. Semoga kita menjadi pasangan yang saling mengasihi satu sama lain hingga ke jannah-Nya. Aamiin yaa rabb
You will be my one and only, my everything, dear mr.clueless, terima kasih telah membuatku menjadi perempuan paling beruntung sedunia.
Sungguh perjalanan kita masih panjang.
7 notes · View notes
moonsieure · 1 year
Text
besok temanku akan menikah
Dahulu kami berteman cukup dekat. Masa-masa bersekolah mengenakan seragam, dari putih biru yang TK sampai putih biru yang SMP. Kami mengumpulkan kenangan masa kecil bersama-sama. Bermain di lapangan, mengaji di mushola, melarisi jajanan pedagang di depan sekolah dan penjaja keliling lima ratusan, bertukar mainan, menunggui mandi pada sore hari, makan dalam satu piring yang sama, bersepeda ke mana-mana.
Kami bersosialisasi normal seperti anak-anak era 2000-an lainnya sehingga kami akan mudah tersambung dengan meme dan candaan nostalgia zaman dulu. Masa-masa gawai belum merampas waktu luang, masa-masa pergi ke warnet adalah sebuah keistimewaan.
Kami tinggal di kampung. Tidak begitu pinggiran, tapi tidak terlalu dekat juga dengan pusat kota. Arus informasi tetap berjalan lancar, tapi secukupnya. Gambaran hidup orang kaya raya di sinetron cuma seperti khayalan dongeng semata—yang kemudian aku menyaksikan sendiri betapa kehidupan jetset seperti itu menjadi biasa saja ketika beranjak kuliah. Namun akan senantiasa kuingat waktu dulu aku terkesima. Kemudian tersadar hidup berjalan begitu cepat ketika kita sibuk menjalani yang lain—kehidupan yang jauh dari pandangan, kini malah melekat.
Itu barangkali karena aku berkuliah. Sebuah keputusan paling normal dan kulakukan penuh kesadaran, tetapi kurasa tidak semua teman kecilku beranggapan sama. Ada yang memilih langsung bekerja, ada yang menerobos jalur-jalur independen lainnya. Dan ada juga yang menikah. Seperti temanku yang akan melepas status lajangnya besok pagi.
Tidak masalah dia tidak mengundangku.
Aku cuma jadi teringat, ternyata benar orang menikah kebanyakan pada hari Sabtu atau Minggu. Beberapa mampu menjalin hubungan dalam waktu yang lama dengan kolega sekolahnya, baik kakak kelas maupun adik kelasnya.
Lalu setelah pesta tergelar, dekorasi sudah dibereskan, tetangga yang ikut rewang sudah pulang, tidakkah kamu mempertimbangkan, perjalanan yang panjang itu semakin terasa nyata. Entah kamu akan berasumsi buruk atau baik, namun bagiku, bayangan yang semakin jelas itu kadang membuatku takut.
Terlalu cepat. Begitu muda. Terburu-buru.
Aku tidak tahu apakah dalam waktu dekat akan berubah pikiran, tapi yang satu itu tidak pernah masuk dalam prioritas jangka pendekku. Masih banyak dunia yang ingin aku jelajahi, sebab aku tak pernah berpikir aku telah ke mana-mana. Jadi aku harus gerak lebih banyak lagi, kalau bisa lebih cepat supaya langkahku makin leluasa ke mana-mana.
Lebih dari itu, ada banyak urusan yang mesti kuselesaikan terlebih dahulu dengan diriku sendiri. Upaya mengenal diri memang tak akan pernah usai, sekolahnya sampai ujung usia, namun setidaknya ketika waktu itu telah tiba, aku sudah lulus beberapa mata pelajaran wajib dan sudah dapat A. Kalau masih B, A/B, atau bahkan A- sekalipun, sepertinya aku tetap akan meragu karena bagiku, menikah adalah sesuatu yang sangat besar, butuh tanggung jawab dan terikat konsekuensi yang tidak kalah besar pula.
Tapi nggak apa-apa. Setiap orang memilih jalannya sendiri. Dan aku bangga karena teman kecilku bisa membuat keputusannya sendiri, mempersiapkan segalanya dengan baik, dan semoga niat mulianya dapat bersambut bahagia.
Gebrakan pertama yang hadir dalam dunia pertemananku ini mendorongku untuk merenung lebih dalam lagi. Bukan cuma tentang siapa saja yang akan diundang, venue-nya di mana, apakah harus ada zuppa soup dan playlist Maliq atau kita undang langsung saja mereka—LOL lalu uangnya dari mana; kita perlu work our ass off berapa tahun lamanya? Tapi lebih dari itu. Sesuatu yang harus dipikir matang-matang. Toh sekarang aku masih saja bergelut dengan tugas akhir yang beberapa hari ini aku anggurkan.
Jadi, mari hidup dengan baik dalam sisa waktu yang ada. Mari kita selesaikan dulu apa-apa yang sudah menunggu kita, yang sudah di depan mata. Sesuai porsi, sesuai masanya sendiri-sendiri.
6 notes · View notes
syifa-world · 2 years
Text
Serial Kehidupan Pesantren #2
Ternyata sudah lebih dari satu tahun dari SKP episode 1. Tak masalah, mari kita coba lagi dan lagi!
Eps 2: Lemari
Asramaku memberi banyak fasilitas untuk penghuninya, salah satunya adalah lemari. Bukan lemari dua pintu per orang, tentu saja bukan pula walk in closet per orang haha. Pengasuh kami biasanya memesan lemari susun yang panjangnya beberapa meter dan tingginya kira-kira dua meter, mungkin lebih. Lemari setinggi itu, dibagi dua, jadi ada lemari atas dan lemari bawah. Lebar lemari per anak kira-kira .. dua kali buku tulis. Berapa tuh? Setengah meter ya mungkin. Nah, satu lemari yang setinggi hampir satu meter itu masih dibagi 3 bagian secara horizontal. Begitu gambaran lemari yang kami miliki.
Kecil sih, tapi lumayan untuk menyimpan baju sekolah, baju mengaji, baju tidur, buku, kitab, dan peralatan sehari-hari. Mirip-mirip seperti menyimpan semua yang kita miliki dalam satu koper hihi. Keren juga ya, ternyata selama ini kami benar-benar menerapkan gaya hidup minimalis. Berarti bajunya cuci kering pakai dong? Oh tenang saja, kami punya seragam putih biru/abu, seragam pdh, seragam pramuka, seragam olahraga, beberapa stel baju muslim, gamis, beberapa stel piama, bahkan terkadang kami pun menyimpan baju kelas, baju organisasi, dan berbagai atribut tambahan lain. Kadang kalau bosan atau kehabisan baju karena musim hujan, kami saling meminjamkan baju satu sama lain. Makin beragam deh pilihannya.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana memasukkan kostum-kostum itu ke lemari kami, padahal masih ada peralatan sekolah dan perlengkapan lain? Ini dia yang baru ku pelajari di pesantren haha. Menata baju sepresisi mungkin, salah satu caranya dengan menjadikan buku tulis sebagai cetakan. Jadi nanti hasil akhirnya 1 baju = 1 buku tulis. Ini memang definisi "ada aja idenya" sih. Oh iya, satu tips lagi, bawalah baju-baju yang tidak bervolume alias tipis saat dilipat. Ini juga salah satu lifehack menata baju ala santri.
Wah, panjang juga ya padahal baru bahas baju
Next, buku dan kitab. Seperti anak 90'an akhir lainnya, buku-buku sekolah kita jumlahnya sudah mulai bejibun. Bagaimana menyiasati agar tumpukan kertas-kertas itu muat di lemari? Tipsnya, tinggalkan beberapa buku tebal di loker sekolah. Tips tersebut bisa mengurangi sepersekian isi lemarimu. Plus, tas jadi tidak berat saat berangkat dan pulang sekolah, maklum kita kan jalan kaki ya.
Baju sudah, buku sudah, perlengkapan lain biasanya kami simpan di sebuah tempat. Macam-macam tempatnya, ada yang sampai beli kotak plastik lucu-lucu, ada juga yang pakai kardus bekas sepatu. Tergantung apa yang kami punya saja.
Oke terakhir, yang paling menarik dari cerita lemari ini adalah bungkus kado dan kunci. Kami biasanya pindah kamar tiap setahun sekali, otomatis lemarinya bekas dipakai santri lain. Nah, agar kami semakin semangat menata lemari dan punya "rasa memiliki" lemari baru ini, kami biasanya melapisinya dengan kertas kado. Bisa kertas kado polos jika ingin temanya warna tertentu, bisa juga kertas kado motif jika ingin lebih meriah. Seru sekali awal-awal perpindahan kamar, karena kami akan saling menengok lemari berikut temanya, Sedihnya, karena sebelumnya dipakai santri lain, terkadang kunci lemari kami rusak. Akan memakan waktu berhari-hari menunggu antrian membetulkan pintu. Tapi tak masalah untukku, karena lemariku sudah seperti lemari umum, siapa saja boleh menaruh apa saja atau meminjam apa saja. Barang hilang, ya tinggal tanya aja siapa yang bawa, case closed. Orang di asrama tuh itu-itu saja, ntar juga ketahuan siapa yang bawa. Waw, agaknya emang lagi kangen curhat ya jadinya sepanjang jalan kenangan begini. Terima kasih untukmu yang sudah membacanya hingga akhir. Nanti aku cerita lagi, ya!
6 notes · View notes
casualladypeach · 2 years
Text
.- "Sesuatu yang sesungguhnya menyakitkan adalah hal yang seharusnya dijauhi oleh manusia, tapi ada saat dimana manusia memilih terbiasa untuk disakiti".
° • . 🌼
Suara dentingan piring dan aroma rempah yang khas berhasil memenuhi sebagian dari keseluruhan rumah minimalis tersebut, rumah yang tidak bisa dibilang megah tapi tidak juga bisa dibilang ringkih.
Seorang gadis dengan hijab yang menjulur menutupi dada tersebut sama sekali tidak terganggu dengan rumbai hijabnya yang teterpa angin yang masuk selepas dari arah fentilasi.
Pagi itu hari lumayan riuh angin keras sudah menerpa dengan kencang bak akan menerbangkan apapun yang dilaluinya, cuaca mendung tapi tak tampak setitik pun air hujan yang akan jatuh.
Terlihat gadis tadi yang sudah lengkap dengan seragam Putih Abu-Abu nya itu mulai menata makanan yang tadi di masaknya diatas meja dan sebagian lagi dimasukkannya kedalam wadah.
Dengan khusyuk gadis dengan tanda nama Alya tersebut mulai menggumamkan doa dan makan dalam diam sendirian.
Yah sendirian, setelah selesai iya mengemasi semuanya dan meletakkan alat makan dan memasaknya tadi ke wastafel dan berdiri sejenak menatapnya,
"dicuci sekarang apa nanti ya?"
Gumamnya pada dirinya sendiri, kemudian menghela nafas dan kembali bergumam,
"Nanti ajalah. "
Alya, gadis tersebut mulai melangkahkan kakinya kearah pintu depan lengkap dengan tas ransel dan juga payung di tangannya.
Begitu membuka pintu gadis itu diterpa dengan hembusan angin yang sudah mulai mereda tapi mampu membuat hijabnya berkibar.
Alya terdiam melihat kearah pintu gerbangnya yang masih terpasang Salah satu hijab berwarna putih miliknya yang terikat pada tiang bambu sebagai penanda duka.
Yah, tepat 3 hari yang lalu sang nenek meninggalkannya membuatnya sendirian dirumah itu, masih dapat terlihat wajah pilunya setiap melihat kearah hijab putih yang berkibar diterpa angin itu.
Masih terlihat juga mata sembab yang tidak dapat ditutupi itu, wajah pasinya yang tidak dapat terhapus oleh bedaknya.
Alya mengunci pintu langkah pelan tapi pastinya menuju tiang bambu tersebut.
Perlahan melepaskan ikatan bambu itu dari pagar rumahnya, dan membawanya kearah meja teras, melipat hijab putih itu dengan rapi dan diletakkan dibawah busa dipan tempat biasa sang nenek duduk.
"Nek Alya berangkat sekolah dulu ya, Asalamualaikum... "
Ucapnya memandang kosong kearah depan seakan-akan, terdapat sosok sang nenek didepannya.
° • . 🌼
Dilain tempat, Terlihat seorang laki-laki remaja yang sudah lengkap dengan baju Putih Abu-Abu yang terpasang dengan pas pada tubuhnya. Pria itu berdiri didepan cermin dengan rambut coklatnya yang cukup panjang untuk ukuran anak SMA.
Kemudian dia meraih tas ransel yang terguling lemah diatas kasur, yang bahkan terlihat gepeng seperti tak terisi, kemudian membuka pintu kamarnya.
Sekelebat suara teriakan langsung menerpa pendengaran Lelaki itu, tapi tanpa menghiraukan suara tersebut sedikitpun lelaki itu lanjut melangkahkan kakinya kearah garasi rumahnya dan tanpa pikir panjang melajukan sepeda motor berukuran cukup besar tersebut keluar dari pekarangan rumah megah bak istana tersebut.
Lelaki itu berhenti sejenak didepan sebuah tempat makan dan seseorang dari dalam mendatanginya dengan kantung kresek hitam.
"Biasakan mas Jay, 17 ribu" Tutur orang tersebut sambil menyerahkan kantung kresek hitam tadi pada remaja laki-laki itu.
Jayden, atau biasa dipanggil Jay itu menyerahkan lembar uang berwarna biru kepada sosok tadi.
"Aduh mas, masih pagi ini belum ada uang kecil.. " Ujarnya ragu menerima uang tadi
"Nggak papa pak, ambil aja kembaliannya" Ujar Jayden kemudian kembali melajukan Motornya kearah Sekolahnya.
° • . 🌼
Jayden memarkirkan sepeda motornya diparkiran sekolahnya.
"Oy Jae.. " Teriak seorang lelaki dari arah pondok diluar pekarangan sekolah.
"Sini masih lama juga masuknya.. " Ujarnya lagi ketika sudah mendapatkan perhatian dari Jayden.
Tak perlu waktu lama bagi Jayden untuk mendekati rombongan Remaja tersebut.
"Pakabar Jae, 2 minggu liburan kemana aja? " Tanya Tesa, laki-laki yang saat ini tengah makan sambil memainkan Handphonenya itu.
"Nggak kemana-mana sih gue cuman diem ditempat biasa..! " Jawab Jayden seadanya.
Kemudian mengeluarkan kantung plastik hitam yang dibelinya tadi, yang ternyata merupakan nasi bungkus Komplit dan mulai memakannya.
"Ngomong-ngomong Juna mana nih? Biasanya dia paling ribut!" Tanya Jayden pada Rombongan gengnya tersebut menyadari bahwa ada salah satu dari mereka yang menghilang.
"Nggak masuk dia, jemput adeknya di Riau, kalau nggak salah, neneknya meninggal jadi adeknya sendirian mau dibawa ke Jakarta dari awal, udah dikirimin uang sama tiket pesawat tapi adeknya nggak dateng, jadi dijemput sama Juna!" Jawab Yudha yang terlihat sedang memacu jarinya dilayar Handphone nya tanpa melihat ke arah Jayden.
"Bukannya adeknya di Singapura ya berobat?"
Tanya Jayden lagi, karena memang setaunya adik dari sahabatnya itu sakit dari lahir sehingga harus tinggal di Singapura untuk mendapatkan perawatan.
" Gue juga baru tau tadi pagi kalau ternyata Si Juna punya adek lain selain Si Alice, Alya kalau nggak salah namanya adek pertamanya tinggal di Riau bareng neneknya, kembar katanya sama si Alice tapi Alya nya lahir duluan sebulan apa dua bulan gitu apasih istilahnya gue lupa.. "
"Kembar Superfestasi, Gue sampe nyari di internet gegara itu anjir, coba kalau belajar kek gini bisa gue kalahin lo Jae.. " Sambung Johnny pula.
"Lah terus kenapa nggak lo lakuin...? "
Tanya Jayden balik
"Males.. " Ungkap Johnny enteng sambil memakan nasi goreng nya.
"Lah itu Juna! " Seru Winata sahabatnya yang lain sambil menunjukkan mobil yang baru saja memasuki pekarangan sekolah dengan seorang perempuan.
"Itu adeknya?" Tanya Winata tapi tidak di Hiraukan oleh Teman-temannya.
"Woy Jun sini..! " Panggil Tesa dengan posisi yang sama seperti saat memanggil Jayden tadi.
Laki-laki yang dipanggil itu pun menggangguk dan membawa perempuan yang bersama dengannya itu menuju pondok tersebut.
"Lah bukannya tadi pagi lo nitip absen sama gue kok nggak jadi? " tanya Yudha yang memang merupakan tetangganya.
" Oh, ini adek gue yang ini datang duluan nyokap bokap masih di Singapura jadi nggak bisa ditinggal, yang di Riau katanya nunggu semester baru, baru datang soalnya ikut Olimpiade..! " Ungkap Juna langsung duduk di samping Jayden dan mengambil paha ayam Jayden tanpa rasa bersalah.
Jayden pun tidak masalah dengan hal itu seperti sudah menjadi rutinitas baginya.
"Oh iya ini adek gue Alice Wijaya!" Ujarnya sambil menyuruh adeknya untuk duduk di sampingnya.
Dan mereka pun mulai memperkenalkan diri masing-masing.
"Adek lo yang satu lagi tadi namanya siapa?"
Tanya Jayden setelah sedikit basa-basi dengan Alice.
"Alya, ngapa? " Jawab juna.
"Alya, namanya cuman Alya doang Anak SMANSA Rohul kan? " Tanya Jayden lagi.
"Kok lo tau? " Ujar Juna menyelidik.
"Taulah gue langganan Semi Final Sama gue melulu dari SMP, anjir bisa-bisanya gue nggak tau dia adek lo! " Jayden pun mengeluarkan Handphone nya kemudian menunjukkan beberapa Photo dirinya dengan timnya dan Tim lainnya, dimana terlihat memiliki 2 orang yang selalu sama, yaitu Jayden dan juga Alya yang bergantian memegang tahta juara 1 olompiade.
"Coba liat" Ujar Yudha kepo.
"Yaampun Ukhty, cantik juga adek² lo jun yang satu bule yang satu ukhty.. " Ujar Tesa sambil memperhatikan Photo-photo tersebut.
"Terancam posisi lo sebagai murid unggulan Jae.. " Ujar Winata pula begitu melihat bahwa Alya lebih banyak memegang tahta juara satu dari pada Jayden.
"Yoi, dia pinter banget sampe gue pernah nanya bimbel dimana, tapi tau nggak dia jawab apa? " Ujar Jayden bersemangat.
"Apa-apa? " Tanya Yudha nggak kalah semangat.
"Dia jawab, -maaf aku nggak pernah bimbel cuman belajar biasa aja, tambah bimbingan dari guru-" Ujar Jayden sembilan menirukan gaya berbicara Alya yang memang terkesan kaku.
"Ha ha ha ha.. " Johnny dan Tesa tertawa keras melihat hal itu sementara Winata tersenyum melihat bahwa Jayden ternyata bisa tertarik juga dengan kehidupan orang lain.
Winata merupakan teman Jayden bahkan bisa dibilang dari lahir karena mereka lahir dirumah sakit yang sama bahkan di hari yang sama, mereka juga terus-menerus memasuki sekolah yang sama, dan Winata merupakan satu-satunya yang tau rahasia Jayden, yaitu Jayden penuh dengan kepura-puraan.
° • . 🌼
Bersambung...
° • . 🌼
3 notes · View notes