Tumgik
#xendit
intrenid · 2 years
Text
Tandem dengan Xendit, Ini Cara Raksasa Ritel Kanmo Group Catatkan Pertumbuhan Laba Dua Digit dengan Transformasi Digital
Tandem dengan Xendit, Ini Cara Raksasa Ritel Kanmo Group Catatkan Pertumbuhan Laba Dua Digit dengan Transformasi Digital
INTREN.ID, JAKARTA – Salah satu sektor yang paling terdampak dari kebijakan pembatasan mobilitas selama pandemi yang berlangsung tiga tahun terakhir adalah sektor ritel. Ketika gelombang pandemi besar terjadi di bulan Mei 2020, pertumbuhan penjualan ritel mencatatkan minus 20,6 persen dan ribuan gerai ritel di Indonesia terpaksa gulung tikar. Walaupun saat ini daya beli masyarakat mulai pulih dan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
indogencapital · 1 year
Text
Daftar Venture Capital di Indonesia
Perusahaan modal ventura secara umum adalah lembaga keuangan yang menyuntikkan dana ataupun modal kepada perusahaan rintisan atau startup digital. Venture capital ini berinvestasi kepada startup untuk membantu bisnis mereka, serta membentuk ekosistem.
Perusahaan yang diberikan pendanaan pun biasanya diyakini memiliki prospek atau potensi besar dalam jangka panjang, serta mampu mengembangkan bisnis secara cepat. Perusahaan modal ventura ini mengelola dana dari banyak pihak, antara lain kalangan investor kaya, bank investasi, serta lembaga keuangan lain.
Berikut daftar venture capital terkemuka di Indonesia:
1.Indogen Capital
Indogen Capital adalah sebuah perusahaan modal ventura terkemuka asal Indonesia yang berinvestasi pada perusahaan rintisan (startup) tahap awal (post-seed stage up to series A) di wilayah Asia Tenggara. Perusahaan modal ventura ini sedang memperluas peluang ekosistem startup ke Kawasan Asia Timur. Striders merupakan perusahaan investasi asal Jepang yang turut ditunjuk sebagai penasihat Indogen Capital, khusus pasar Jepang dan Indonesia, kawasan Asia Timur.
2.East Ventures
East Ventures adalah perusahaan modal ventura yang melanglang di Asia Tenggara sejak 2009. Hingga kini, East Ventures berpengaruh sangat pesat. Bibit investasi yang mereka tanam telah berkembang pesat, di antaranya Tokopedia, IDN Media, Fore, dan Buku Warung. Saat ini, East Ventures memiliki 6 pendanaan tahap seed dan 2 pendanaan tahap growth. Portofolionya telah melampaui 200 perusahaan, dengan total anggota 60 di kantor Indonesia dan Singapura.
3.Alpha JWC Ventures
Alpha JWC Ventures adalah perusahaan venture capital Indonesia yang didirkan pada 2015 oleh Founding Partners Jefrey Joe, Chandra Tjan, dan Will Ongkowijaya Sejak saat itu. Alpha JWC Ventures telah berinvestasi di beberapa perusahaan startup terkemuka, seperti Ajaib, Carro, Finaccel, Kopi Kenangan, Lemonilo, dan Gudangada. Hingga kini nama Alpha JWC Ventures semakin dikenal banyak orang, khususnya Indonesia.
4.AC Ventures
AC Ventures merupakan perusahaan modal ventura terkemuka di kawasan Asia Tenggara yang berinvestasi di perusahaan rintisan (startup) tahap awal yang berfokus pada pasar Indonesia dan Asia Tenggara. Didirikan pada 2014, AC Ventures telah berinvestasi kepada 120 startup terkemuka di Asia Tenggara ataupun Indonesia. Portofolio venture capital ini seperti Xendit, Carsome, Stokbit, Ula, Shipper, Aruna, SkorLife, Ideal, dan Atma.
5.MDI Ventures
MDI Ventures atau Metra Digital Inovasi merupakan perusahaan VC milik BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Sejumlah startup yang telah didanai, diantaranya Kredivo, Qlue, dan Payfazz. Didirikan sejak 2015, MDI Ventures semakin berkembang saat ini, karena banyak bisnis startup yang sudah terkenal di Indonesia. Hingga kini MDI Ventures sedang melebarkan sayapnya untuk menjangkau bisnis startup lainnya.
3 notes · View notes
ndasmupeang · 2 months
Text
Xendit
22th of january 2024 - it just happened. 25% of us got laid off. It was the second round (1st one was 2021)
This was actually the first time from a long time that i encountered unemployment hehehe. What did i feel? relieved. What did i plan? none. Did i still want to play around startups? none sure. maybe yes. they pay well. Do i need those kind of salary? yes and no. to be bluntly honest i wanted to get out from IT area (yeeeeee FnB i want i want!) These time around i met some random people, from soccer, pubs, apps. And yes i was working out alot (hit my -4kg in 2 months lol) I couldnt say if it was stress-ness or i was just succeeded :) But anyway, i feel "lighter" now hehe. Oh i met this random guy also. this guy talk shits alot. "lets drink" "lets sing" "lets meet" "lets share this that" fuck you dude (lol fcking intermezzo) By today (its been 2 months), finally i changed my linked status to open-to-work. Kinda feel empty not doing work-related-day-to-day stuff for quite some times. Wish me luck boisss girlsss <3
0 notes
turisiancom · 1 year
Text
TURISIAN.com - Masa "tech winter" yang saat ini dialami para startup Indonesia, harus menjadi momen pembuktian. Terutama, bagi para perusahaan rintisan tersebut, apakah  memiliki daya tahan atau resiliensi yang baik. Masa "tech winter" sendiri mengacu pada berjatuhannya perusahaan-perusahaan teknologi dan rintisan. hal ini disebabkan  menurunnya kinerja serta minat investor untuk melakukan pendanaan. Dan fenomena ini tengah dialami banyak startup di Indonesia. "Menurut saya winter it's already here. Perusahaan-perusahaan itu akan dinilai bagaimana mereka bisa beradaptasi dengan musim dingin ini," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno di Jakarta, Rabu 15 Maret 2023. BACA JUGA: 2.000 Tim Dibidik untuk Bisa Ikut Hetero for Startup di 7 Kota Indonesia Sandi mengatakan masa turunnya performa perusahaan merupakan hal yang wajar bagi perusahaan termasuk perusahaan teknologi. Ia menganalogikan saat ini para perusahaan startup sebagai beruang yang tengah memasuki masa hibernasi ketika musim dingin. Efesiensi Jumlah Karyawan "Ketika musim dingin, beruang akan menghilangkan lemak-lemak di tubuh mereka. Berarti perusahaan-perusahaan itu juga melakukan hal yang sama," kata Sandi. Pria yang lama berkutat sebagai pebisnis itu pun mengatakan beberapa langkah. Seperti penyesuaian penggunaan anggaran, efisiensi jumlah karyawan. BACA JUGA: Kearifan Lokal Jadi Kekuatan Startup Tanah Air Menggaet Investor Dan mengubah strategi bisnis merupakan hal yang wajar dilakukan. Langkah-langkah tersebut penting agar perusahaan nantinya tidak hanya bertahan. Namun tetap bisa berkembang menghasilkan profit untuk bisnis-nya. "Intinya semua harus dipersiapkan dengan baik, kita boleh potong lemaknya tapi jangan sampai kena daging dan ototnya. Efisiensi memang harus dilakukan seiring kita ada di musim ini," tutupnya. Sejak akhir 2022, cukup banyak perusahaan-perusahaan rintisan dan teknologi di Indonesia melakukan efisiensi bisnis. BACA JUGA: 12 Startup Unggulan Bakal Diikutkan dalam Ajang The Business Bbahkan menutup perusahaannya sehingga istilah "Tech Winter" semakin dikenal masyarakat. Beberapa contoh perusahaan teknologi yang melakukan efisiensi karyawan di antaranya seperti Ruang Guru, Zenius, Xendit, LinkAja, dan GOTO. Sementara perusahaan lainnya seperti JD.ID dan Fabelio memilih untuk menghentikan operasional bisnis sepenuhnya di Indonesia. *** Sumber: Antaranews
0 notes
finfanvn · 2 years
Text
Fintech Companies in Southeast Asia Raised US$1.4B in Q1 2022
After underwhelming performances in 2020, fintech funding in Southeast Asia regained some of its strength in 2021, a dynamism that remained in Q1 2022.
During the first quarter of the year, Southeast Asian fintech companies raised a total of US$1.4 billion, a sum that represents a 16.7% year-on-year (YoY) increase, data from Dealroom show.
Combining Dealroom’s data with a S&P Global Market Intelligence May 2022 report shows that Southeast Asia made up about 40% of total fintech funding in Asia-Pacific (APAC) in Q1 2022, showcasing the region’s vibrancy.
Q1 2022 was a record quarter for fintech funding across APAC, which totaled US$3.33 billion through more than 186 deals. The figures surpass previous deal values and volumes observed in the March quarter over the past three years, data from S&P Global Market Intelligence show.
The momentum continued in Q2 2022, with several mega-rounds of US$100 million and over being recorded across the region. These include a US$210 million round closed by Filipino fintech leader Voyager Innovations, a US$300 million Series D secured by Indonesian payment infrastructure platform Xendit, a US$113 million Series B fundraise by Indonesian crypto trading platform Pintu, and a US$100 million Series B closed by Indonesian payment platform Flip.
Digital lenders take the spotlight
Interest in digital lending was high in Q1 2022. The segment topped all other fintech categories with US$1.28 billion raised across 52 deals. Of the top ten largest rounds of the quarter, five were raised by digital lenders, the S&P Global Market Intelligence report shows.
Interest in digital lending remained in Q2 2022 with already a number of noble rounds being closed these past three months: Indonesian digital lender Julo bagged US$80 million in equity and debt; and Singaporean lender Capital C raised S$74 million to launch new products and expand regionally.
Digital lending was the hardest hit fintech category during the pandemic as investors feared a spike in loan defaults. Some players, however, managed to prove their resilience through uncertain times, spurring the return of investors’ confidence, the report says.
But macroeconomic uncertainties surrounding rising interest rates and stock market declines could very well impact fundraising for APAC fintech companies and lead to a cool-off in the coming quarters, the firm predicts.
India leads fintech funding in APAC
In Q1 2022, Indian companies continued to dominate fintech funding in APAC, accounting for 42% and 34% of total deal value and volume in the region, respectively.
Fintech funding in India during the quarter was driven by large rounds, among which five of the ten largest fundraisings in the region:
Pine Labs, a merchant platform company, received US$205 million across three separate rounds and is preparing for an initial public offering (IPO) later this year;
Oxyzo, the financial services arm of business-to-business (B2B) e-commerce firm OfBusiness, closed a US$200 million Series A to expand its digital financial services play and scale other fee incomes business lines including debt capital markets and securities;
CredAvenue, a one-stop shop for enterprise debt, raised US$137 million to scale its platform, improve the depth of its offerings and expand to key global markets;
Finzoom, the operator of stock trading app INDmoney, secured US$86 million to launch new products, including a credit-card-based offering linked to a digital banking account; and
Refyne Tech, an earned waged access provider, raised US$82 million to scale, expand into different geographies, develop more products and hire more people.
0 notes
ifanmaulana-blog · 2 years
Text
0 notes
baliportalnews · 2 years
Text
SMESCO Aktivasi Gairah Ekonomi UMKM Melalui Xendit Pasar Nusa Dua 2!
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, NUSA DUA – Smesco Indonesia bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) bersama dengan Brightspot menggelar Xendit Pasar Nusa Dua 2!, di Bali Collection, The Nusa Dua, Bali, untuk mempromosikan berbagai jenis UKM. Gelaran ini merupakan rangkaian side event dalam acara Presidensi G20 Indonesia. Kegiatan ini juga turut mengajak Koalisi Ekonomi Membumi melalui rangkaian Pekan Ekonomi Membumi yang juga turut mengajak komunitas dan UKM melalui Community Talks, Sustainable Business Gallery, Partnership Matching for Sustainable Business serta berbagai dialog pada pekan ini. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, event Pasar Nusa Dua ini merupakan ajang promosi produk UKM Indonesia, khususnya UKM wilayah timur. Event ini saya harap dapat memberikan efek domino positif kreatif event pemerintah dalam membuka peluang bisnis bagi UKM. Para UKM lokal yang hadir di sini memiliki narasi usaha dan produk yang Sustainable Development Goals (SDGs), dan Environment, Social, and Government (ESG). “Ini berarti para talent yang ikut dalam event ini merupakan UKM terbaik yang telah diseleksi dan telah di kurasi Smesco Indonesia dan Brightspot sehingga juga nantinya akan terbuka kesempatan bagi buyer dan re-seller untuk kolaborasi mengembangkan bisnisnya dengan memasarkan produk lokal terbaik,” ucap Menteri Teten Masduki. Direktur Utama Smesco Indonesia, Leonard Theosabrata menjelaskan, aktivasi inisiatif pertama dari Event Presidensi G20 yaitu Pasar Nusa Dua yang diselenggarakan pada bulan Mei 2022 lalu telah berlangsung sukses dan berdampak positif terhadap gairah ekonomi para UKM Indonesia yang terlibat, khususnya UKM Bali yang sedang berusaha bangkit pasca Covid-19. Demikian juga berdampak bagi pihak Bali Collection dari sisi traffic dan tenancy-nya, yang notabene akan menjadi salah satu Point of Interest (POI) dari para Negarawan Anggota G20 pada bulan November nantinya. “Kesuksesan event ini merupakan hasil kerja sama dari berbagai stakeholders, mulai dari Kementerian/Lembaga lain, Pemerintah Daerah, BUMN, Private Sector, hingga Komunitas. Untuk itulah Smesco Indonesia bermaksud mengulang kesuksesan event yang pertama, dengan menyelenggarakan event ‘Xendit Pasar Nusa Dua 2!’ dengan menggandeng Xendit sebagai sponsor utama, dan didukung penuh oleh PT Telkomsel (Persero), dan PT HM Sampoerna Tbk,” jelas Leonard Theosabrata. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengelola kawasan The Nusa Dua, mengapresiasi kegiatan Pasar Nusa Dua 2 sebagai upaya bersama untuk mendorong kebangkitan UMKM di Indonesia. Direktur Utama ITDC, Ari Respati mengatakan, kegiatan promosi UKM melalui Pasar Nusa Dua 2 ini sejalan dengan misi pihaknya sebagai BUMN yang merupakan agen pembangunan negara. “Selama lebih dari 48 tahun mengembangkan dan mengelola kawasan The Nusa Dua, ITDC terus berupaya menjalin konektivitas dengan semua stakeholders, salah satunya adalah dengan komunitas dan masyarakat usaha di sekitar kawasan, untuk mewujudkan bisnis inklusi yang akan menciptakan circular economy yang membawa banyak manfaat bagi semua pihak," ungkap Ari. Event ‘Xendit Pasar Nusa Dua 2!’ akan berlangsung selama lima hari (28 September s/d 2 Oktober 2022), dikemas dalam konsep yang lebih besar dan menarik dengan mengusung environment experience baru yaitu Sustainable Festival, serta menampilkan talenta, produk, dan merek terbaik dari Bali dan Indonesia yang telah melalui proses kurasi dari food village, retail market, music and art. Kolaborasi antar komunitas dan organisasi juga dilakukan sebagai upaya dalam mendorong rangkaian kegiatan menuju investasi yang ramah lingkungan dan ramah sosial melalui Gerakan Koalisi Ekonomi Membumi. Koalisi Ekonomi Membumi mengajak komunitas dan mitra untuk mendorong terbentuknya ekosistem pemungkin bagi usaha berkelanjutan di Indonesia melalui peran akselerator, incubator, dan rumah produksi yang dapat ditemukan melalui dialog, talkshow serta partnership matching, yang harapannya mendorong terbentuknya investasi-investasi berkelanjutan di Indonesia. Diikuti oleh 66 Brand lokal UKM dengan fokus peserta dari Bali dan Indonesia Timur yang tersebar di tiga area Event, yaitu: (1) Area Alun-Alun, yang akan menyajikan berbagai UKM brand makanan dan minuman khas Unggulan Indonesia, serta produk craft beer dan arak unggulan Bali; (2) Area Balai, menampilkan berbagai UKM brand fashion, dan aksesoris unggulan; (3) Area Smesco Hub Timur (SHT), menampilkan berbagai kegiatan yang mempromosikan sektor ekonomi kreatif, transformasi iklim pekerjaan hijau, investasi, dan usaha ramah lingkungan, serta ramah sosial hasi kurasi oleh Koalisi Ekonomi Membumi. Selain itu, area event akan dilengkapi mini stage, dan main stage yang akan menampilkan live music performance/entertainment activity dari musisi Jakarta dan Bali. Pekan Ekonomi Membumi tidak hanya berhenti sampai disini, rangkaian kegiatan ini akan berlanjut sampai G20 Summit dan Festival Lestari 2023. Tidak hanya itu, pada opening event Xendit Pasar Nusa Dua 2 (30 September 2022), juga akan dilaksanakan ‘Launching Smesco Hub Timur dan SMEs Investment Dashboard’. Leonard Theosabrata menambahkan, Smesco Hub Timur merupakan program inisiatif dari Kementerian Koperasi dan UKM dengan Smesco Indonesia yang bertujuan sebagai investment hub yang termasuk di dalamnya dilengkapi SMEs Investment Dashboard, yaitu aplikasi sistem informasi pendataan UKM, riset (Business Intelligence), monitoring, dan evaluasi untuk para UKM Seluruh Indonesia, utamanya Indonesia bagian Timur. “Kombinasi ini menjadikan Smesco Hub Timur sebagai wadah yang memiliki powerful database untuk mendukung para UKM dalam mendapatkan investment yang selama ini sangat dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya,” ucap Leonard Theosabrata. Leonard Theosabrata berharap, kolaborasi yang baik antara Smesco Indonesia dengan Xendit, dan juga dukungan dari Koalisi Ekonomi Membumi (KEM), dapat menjalin koneksi yang kuat antara para pebisnis, komunitas serta entitas bisnis lainnya sehingga dapat terbentuk ekosistem yang mampu mendukung perluasan akses pasar para UKM Indonesia agar bisa go global, dan tentunya dengan mengimplementasikan ekosistem investasi hijau yang berbasis SDGs dan ESG untuk para UKM Indonesia. Peran yang dilaksanakan oleh Smesco Indonesia sejalan dengan target Pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk mencapai 30 juta UMKM hingga tahun 2024 masuk dalam ekosistem digital yang nantinya akan menjadi pilar kokoh ekonomi kerakyatan.(bpn) Read the full article
0 notes
lansur13 · 2 years
Text
Highlights of my 2021
Study
Graduated master!
Became the best graduate and the best presenter in master’s thesis defense
Bailed out of my thesis-turned-paper
Work
Was rejected in 15+ PM applications
Landed a job in PM, highest salary ever, got a raise in < 1 year
Back to Xendit inside digipain
Life
Has ups and downs (though mostly downs)
Stopped drinking meds entirely
Couple of vacations (Malang and Jogja)
Love
Gave love another chance
Was the happiest after a while, think this is the healthiest relationship I’ve ever been in
0 notes
britishcandour · 2 years
Photo
Tumblr media
Coins.ph, Xendit execs launch NFT rental platform with $2m in seed funding Read More 👉 https://www.candourmag.com/coins-ph-xendit-execs-launch-nft-rental-platform-with-2m-in-seed-funding/?feed_id=1433&_unique_id=62996a15cd646 UK’s Leading British Asian Magazine. Focusing on Fashion, Beauty, Parties, Celebrities, Music, Entertainment, Tech & More. Be ahead of all the biggest trends! 👍 up 👉 www.candourmag.com #BritishCandour
0 notes
thelatestnews1 · 2 years
Text
Indonesian hyperlocal social commerce app Super gets $70M led by NEA – TechCrunch
Indonesian hyperlocal social commerce app Super gets $70M led by NEA – TechCrunch
Super, the Indonesian social commerce startup focused on small towns and rural areas, announced today it has raised an oversubscribed $70 million Series C. The round was led by NEA with participation from Insignia Ventures Partners, SoftBank Ventures Asia, DST Global Partners, Amasia, B Capital, TNB Aura, Bain Capital chairman Stephen Pagliuca, Goldhouse, and Xendit CEO Moses Lo. This brings…
View On WordPress
0 notes
isfeed · 2 years
Text
Indonesian hyperlocal social commerce app Super gets $70M led by NEA
Indonesian hyperlocal social commerce app Super gets $70M led by NEA
Super, the Indonesian social commerce startup focused on small towns and rural areas, announced today it has raised an oversubscribed $70 million Series C. The round was led by NEA with participation from Insignia Ventures Partners, SoftBank Ventures Asia, DST Global Partners, Amasia, B Capital, TNB Aura, Bain Capital chairman Stephen Pagliuca, Goldhouse, and Xendit CEO Moses Lo. This brings…
View On WordPress
0 notes
halidew · 2 years
Text
Kepoin Xendit, Cara Bayar Belanja di Marketplace KIP
Masih tentang Konferensi Ibu Pembaharu nih. Ada yang bikin daku kepo berat, yaitu tentang marketplace alias tempat belanjanya acara 1 dekade Ibu Profesional. Buat member Ibu Profesional, belanja di KIPMA alias Koperasi Ibu Profesional Mandiri mungkin sudah enggak asing, ya. Sebab sejauh ini masih dilakukan secara manual. Kita tinggal menghubungi PIC alias person in charge atau mengisi borang pemesanan di Google Form.
Tumblr media
Kudengar, mbak Laksemi Bania Siregar alias mbak Ami, direktur KIPMA saat ini, ingin berjuang mewujudkan mimpinya membawa KIPMA menjadi pusat perbelanjaan yang tak kalah dari e-commerce tanah air. Tentunya untuk bisa memberikan pelayanan dan pengalaman belanja yang optimal kepada ribuan pelanggan, KIPMA akan butuh bantuan teknologi yang lebih canggih dong, ya. Aku jadi penasaran, apakah Xendit yang akan digandeng sebagai teknologi pembayarannya?
Apa sih Xendit?
Tak disangka tak dinyana, ternyata Xendit sangatlah populer. Bahkan payment gateway alias gerbang pembayaran yang fokus operasinya di Indonesia dan Filipina ini digunakan oleh banyak perusahaan besar. Enggak usah disebutin ya, haha. Di antaranya ada e-commerce dan penyedia tiket transportasi yang populer kita gunakan.
Secara sederhana, Xendit akan membantu lalu lintas transaksi keuangan antara penjual dan pembeli. Sebagai pemilik akun, kita bisa mengirimkan serta menerima pembayaran dengan mudah dari dan ke berbagai bentuk saldo digital.
Misalnya nih, kita hanya punya akun bank X. Sementara calon pembeli kita punyanya bank Y. Ada sih calon pembeli lain yang punya bank X juga, tapi saldonya sedikit. Lebih banyak uang siap transfer dari dompet digital Z. Calon pembeli lain hanya punya uang tunai. Tak masalah, kita bisa menerima pembayaran dari ketiganya tanpa harus ribet. Pemilik uang tunai pun bisa melakukan pembayaran melalui gerai minimarket terdekat yang terhubung dengan sistem Xendit.
Xendit punya izin resmi dari Bank Indonesia sejak 14 November 2019. Dengan izin ini, segala transaksi dapat diproses menggunakan QRIS alias Quick Response Code Indonesian Standard. Dibandingkan transfer langsung dari bank atau dompet digital lain, pembayaran dengan QRIS ini berpotensi lebih menguntungkan terutama untuk penjual.
Bisa dibayar pakai apa saja?
Beberapa partner sistem pembayaran yang dipilih oleh panitia Konferensi Ibu Pembaharu ini tercantum di situsnya, antara lain:
Virtual Accounts / transfer bank: BCA, BNI, BRI, Mandiri, Permata Bank, BSI, Bank Sampoerna, CIMB Niaga
Kartu: Visa, Mastercard, JCB, American Express
Retail / over-the-counter: Alfamart, Alfamidi, Alfaexpress, Indomaret, Dandan, Lawson
Dompet digital: OVO, Dana, LinkAja, ShopeePay
QRIS
Debit langsung: BRI, BCAklikpay, Oneklik
Paylater / kredit: Akulaku, Kredivo
Tumblr media
Beda metode pembayaran, beda juga biaya transaksinya. Untuk QRIS biayanya sebesar 0,7% dari total transaksi. Kalau nominal transaksi Rp100.000,00, artinya biaya yang harus dibayarkan ke Xendit adalah 700 rupiah. Terjangkau banget kan?
Di luar biaya untuk transaksi yang berhasil diproses, pengguna tidak akan dikenakan biaya apa-apa lagi.
Canggih dan kekinian!
Wah, canggih dan kekinian banget kan teknologi yang dipakai oleh member Ibu Profesional ini? Enggak heran setelah melampaui 1 dekade Ibu Profesional, komunitas ini punya mimpi untuk berkontribusi lebih banyak untuk Indonesia.
Sayangnya aku tidak benar-benar men-check out belanjaanku di marketplace Konferensi Ibu Pembaharu. Jadinya, aku tidak tahu persisnya seperti apa opsi-opsi yang tersedia saat akan membayar. Akan tetapi, jangan kecewa dulu. Aku sudah menemukan tulisan temanku yang berbagi soal pengalamannya berbelanja di marketplace Konferensi Ibu Pembaharu. Benar-benar semudah itu lo, cara membayarnya. Status pesanannya langsung ter-update pula!
Penasaran banget sih, akankah Koperasi Ibu Profesional Mandiri segera menyusul jadi e-commerce favorit kita semua? Produk udah tambah banyak yang berkualitas nih, cara pembayaran juga udah up-to-date. Kita nantikan saja :D
Tumblr media
0 notes
digitalfilipina · 3 years
Text
Xendit launches payment gateway services to individual business owners
Xendit launches payment gateway services to individual business owners
The ongoing pandemic has brought out the creative side of many Filipinos, who have found ways to supplement their incomes by selling various products or services on social media. Xendit is making it easier for individual business owners to settle payments with access to a world-class platform that makes billings simple, secure, and easy. “The pandemic has seen a rise in individual sellers who…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
radarbanten · 3 years
Text
Xendit Dukung 1.000 UMKM dan Pelaku Bisnis yang terdampak Pandemi
Xendit Dukung 1.000 UMKM dan Pelaku Bisnis yang terdampak Pandemi
JAKARTA – Xendit, salah satu perusahaan teknologi finansial penyedia solusi pembayaran terkemuka di Indonesia, meluncurkan inisiatif “Xendit Level Up Program” untuk mendukung 1.000 UMKM dan pelaku bisnis yang terdampak pandemi Covid-19. Melalui program ini, Xendit berkomitmen untuk mengalokasikan hingga Rp1 triliun dengan memberikan pembebasan biaya senilai Rp1 miliar kepada masing-masing UMKM…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ifanmaulana-blog · 2 years
Text
1 note · View note
tapchibanker · 3 years
Text
Thành công với vòng gọi vốn Series D, MoMo tập trung xây nền tảng siêu ứng dụng
Thành công với vòng gọi vốn Series D, MoMo tập trung xây nền tảng siêu ứng dụng
Hôm nay (13/1/2021), MoMo – ví điện tử nhiều người dùng nhất Việt Nam –  công bố hoàn thành vòng gọi vốn thứ 4 (series D) từ các nhà đầu tư thế giới, trong đó có các nhà đầu tư mới bao gồm Goodwater Capital, Kora Management và Macquarie Capital, cùng các cổ đông hiện hữu Warburg Pincus, Affima Capital và Tybourne Capital Management. Vòng gọi vốn này do Goodwater, quỹ đầu tư tài chính đến từ Thung…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes