Tumgik
#bahasa nasional
hargo-news · 3 months
Text
UNG Komitmen Dukung Mahasiswa yang Ikut Debat Bahasa Inggris Tingkat Nasional
Hargo.co.id, GORONTALO – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) resmi mengumumkan dukungan terhadap proses seleksi mahasiswa yang ingin berkompetisi dalam debat bahasa Inggris tingkat nasional Selasa, (26/2/2024). Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa mahasiswa UNG yang akan mengikuti kompetisi nanti mendapatkan dukungan serta memiliki persiapan yang optimal dalam menghadapi tantangan debat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ani7diary · 1 year
Text
Inilah 5 kota tertua di Jawa Tengah
Tumblr media
Kota, jika kita mendengar kata kota pasti yang tergambar dalam pikiran kita ialah wilayah dengan kondisi yang ramai hiruk pikuk, penuh dengan kesibukan, kendaran yang banyak lalu lalang, polusi udara akibat asap kendaraan, dan gambaran-gambaran lainnya.
Baca selengkapnya :
1 note · View note
intrenid · 1 year
Text
Badan Bahasa Gelar FTBI Tahun 2023, Wujud Komitmen Kemendikbudristek dalam Pelindungan Bahasa Daerah
INTREN.ID, JAKARTA – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Badan Bahasa Kemendikbudristek), pada 12-16 Februari 2023 menyelenggarakan kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN). Kegiatan itu diikuti 215 peserta FTBI terpilih di 13 provinsi, yakni Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
guide-saveurs · 1 year
Text
Top News Peranan Bahasa Nasional Dalam Pergaulan Antar Suku Bangsa Seperti Pernyataan Berikut Kecuali
Tumblr media
Peranan Bahasa Nasional Dalam Pergaulan Antar Suku Bangsa Seperti Pernyataan Berikut Kecuali adalah artikel yang trending di Hingga kini topik tersebut saat ini ramai dicari dalam 1 jam. Untuk itu kami akan membahas Peranan Bahasa Nasional Dalam Pergaulan Antar Suku Bangsa Seperti Pernyataan Berikut Kecuali yang bisa kamu baca nantinya. Penasaran dengan Peranan Bahasa Nasional Dalam Pergaulan Antar Suku Bangsa Seperti Pernyataan Berikut Kecuali? Jika benar yuk simak artikel tersebut di samping https://beritapolisi.id/peranan-bahasa-nasional-dalam-pergaulan-antar-suku-bangsa-seperti-pernyataan-berikut-kecuali/
0 notes
ghostlysongbeard · 1 year
Text
Top News Peranan Bahasa Nasional Dalam Pergaulan Antar Suku Bangsa Seperti Pernyataan Berikut Kecuali
Tumblr media
Peranan Bahasa Nasional Dalam Pergaulan Antar Suku Bangsa Seperti Pernyataan Berikut Kecuali adalah artikel yang trending di Hingga kini topik tersebut saat ini ramai dicari dalam 1 jam. Untuk itu kami akan membahas Peranan Bahasa Nasional Dalam Pergaulan Antar Suku Bangsa Seperti Pernyataan Berikut Kecuali yang bisa kamu baca nantinya. Penasaran dengan Peranan Bahasa Nasional Dalam Pergaulan Antar Suku Bangsa Seperti Pernyataan Berikut Kecuali? Jika benar yuk simak artikel tersebut di samping https://beritapolisi.id/peranan-bahasa-nasional-dalam-pergaulan-antar-suku-bangsa-seperti-pernyataan-berikut-kecuali/
0 notes
forresthom · 1 year
Text
Top News Peranan Bahasa Nasional Dalam Pergaulan Antar Suku Bangsa Seperti Pernyataan Berikut Kecuali
Tumblr media
Peranan Bahasa Nasional Dalam Pergaulan Antar Suku Bangsa Seperti Pernyataan Berikut Kecuali adalah artikel yang trending di Hingga kini topik tersebut saat ini ramai dicari dalam 1 jam. Untuk itu kami akan membahas Peranan Bahasa Nasional Dalam Pergaulan Antar Suku Bangsa Seperti Pernyataan Berikut Kecuali yang bisa kamu baca nantinya. Penasaran dengan Peranan Bahasa Nasional Dalam Pergaulan Antar Suku Bangsa Seperti Pernyataan Berikut Kecuali? Jika benar yuk simak artikel tersebut di samping https://beritapolisi.id/peranan-bahasa-nasional-dalam-pergaulan-antar-suku-bangsa-seperti-pernyataan-berikut-kecuali/
0 notes
foodmucem · 1 year
Text
Top News Peranan Bahasa Nasional Dalam Pergaulan Antar Suku Bangsa Seperti Pernyataan Berikut Kecuali
Tumblr media
Peranan Bahasa Nasional Dalam Pergaulan Antar Suku Bangsa Seperti Pernyataan Berikut Kecuali adalah artikel yang trending di Hingga kini topik tersebut saat ini ramai dicari dalam 1 jam. Untuk itu kami akan membahas Peranan Bahasa Nasional Dalam Pergaulan Antar Suku Bangsa Seperti Pernyataan Berikut Kecuali yang bisa kamu baca nantinya. Penasaran dengan Peranan Bahasa Nasional Dalam Pergaulan Antar Suku Bangsa Seperti Pernyataan Berikut Kecuali? Jika benar yuk simak artikel tersebut di samping https://beritapolisi.id/peranan-bahasa-nasional-dalam-pergaulan-antar-suku-bangsa-seperti-pernyataan-berikut-kecuali/
0 notes
borobudurnews · 2 years
Text
Baru Tahu, 20 Kata Bahasa Jawa Timur Beda Arti di Jawa Tengah
Baru Tahu, 20 Kata Bahasa Jawa Timur Beda Arti di Jawa Tengah
BNews–JATENG-– Diketahui bersama bahwa masyarakat Jawa Timur dan Jawa Tengah sama-sama menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi. Namun, bahasa Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki perbedaan. Kata yang sama bisa memiliki arti yang berbeda. Berikut 20 kata bahasa Jawa yang memiliki arti berbeda di Jawa Timur dan Jawa Tengah: Mari Kata mari di Jawa Timur artinya sudah. Sedangkan kata mari di…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
poroskota · 2 years
Text
Dubes Zuhairi Misrawi Kenalkan Perbukuan Indonesia Di Pameran Buku Internasional Sousse Tunisia
Dubes Zuhairi Misrawi Kenalkan Perbukuan Indonesia Di Pameran Buku Internasional Sousse Tunisia
POROSKOTA.COM, TUNIS – Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi menghadiri Pameran Buku Internasional di Sousse, Tunisia, Rabu (14/9/2022). Ia mengenalkan dunia perbukuan Indonesia dan membuka peluang untuk menerjemahkan buku-buku Indonesia ke dalam bahasa Arab dan bahasa Perancis. “Sejak tiba di Tunisia, saya kerapkali menghadiri pameran buku, toko buku, perpustakaan dan berjumpa para…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
nayahuang · 8 days
Text
Selamat Hari Buku
Tumblr media
Setiap 17 Mei akan diperingati sebagai hari buku nasional setiap tahunnya akan demikian. Ngomongin tentang buku, salah satu buku yang paling melekat diingatanku itu berjudul "Dian Yang Tak Pernah Padam" buku yang aku baca saat kelas 2 SD, udah terlalu lama, ya ternyata namun aku masih mengingat isi dari buku tersebut dan menjadi buku yang selalu aku ingat dibandingkan dengan buku-buku lainnya. Karena disetiap kesempatan aku selalu membahas buku itu, kali ini mari kita membahas buku yang berbeda.
Yaps, seperti yang dapat dilihat bukunya berjudul "Behind Woman and Men Thinking" salah satu buku yang recommend versi aku. Mungkin beberapa udah sering baca versi yang terjemahan dari isi yang sejenis berwarna biru, kurang lebih isi bahasannya juga akan sama namun ini versi local dikemas dengan bahasa yang lebih ringan dan sangat mudah dipahami tanpa banyak mikir.
Walaupun dikemas dengan bahasa yang ringan namun tetap banyak insight yang bisa didapatkan dari membaca buku ini. Terkadang sebagai manusia (read: perempuan) ini tentu ada aja tuntutannya, mau pasangannya begini begitu, hal kecil dibesar-besarkan, sedikit-dikit ngambek karena dianggap laki-laki yang menjadi pasangannya tidak sayang padanya, overthinking dianggap gak sayang lagi hanya karena ditinggal tidur duluan dan banyak hal lainnya.
Begitupula dengan laki-laki yang selalu berpikir bahwa perempuan ini ribet, sulit dimengerti, ditanya mau atau enggak? Jawabannya enggak tapi tiba-tiba ngambek, lagi capek tapi brisik banget dikasih solusi gak terima padahal perempuan cerita sebenernya hanya butuh didengarkan, ya gak selalu butuh solusi.
Jika perempuan inginnya disayang, laki-laki inginnya dimengerti dan dipahami. Jadi, membaca buku ini mungkin akan mendapatkan insight terkait hal tersebut yang bisa membantu mengurai overthinking ketika ditinggal tidur duluan, ketika kerja doi gak ada kabar, saat tanya sama perempuan mau atau enggak dijawab enggak tapi ngambek karena gak harus ditanya, ya dibutuhkan inisiatifnya aja sebenarnya dan banyak hal lainnya. Semoga buku ini bisa menjadi salah satu buku yang menemani prosesmu untuk lebih memahami dan mengerti pasanganmu, ya untukmu para laki-laki dan juga perempuan.
6 notes · View notes
nafidzatulilmi · 2 months
Text
RAMADHAN DAY 4
14-15 Maret 2024
Bismillahirrahmanirrahiim...
Petang berjumpa di perjalanan bersama dengan waktu berbuka puasa. Tiba di rumah ada bude saya yang baru selesai sholat dan menyuguhkan makanan berbuka puasa. Paham karena sesudah perjalanan jauh. Namun, rupanya urusan tentang pendaftaran OPSI belum selesai. Komunikasi perihal proses input berkas yang lumayan banyak masih berlangsung bahkan hingga selesai shalat tarawih. Oh ya, tak hanya saya rupanya, beberapa rekan saya di FIM yang berprofesi tenaga pendidik di sekolah lain juga disibukkan dengan administrasi lomba kedinasan termasuk OSN. Heheheh. Karena dalam situasi sudah tiba di rumah,yang di Pamulang, artinya saya melaksanakan tarawih di Masjid Jami' Istiqomah. Masjid yang punya sejarah juga buat saya, karena dulu ketika usia 5 hingga 6 tahun mainnya kesini. FYI: Saya lahir dan besar di Pamulang, hingga usia 6 tahun, sebelum akhirnya pindah ke Tigaraksa. Jadi Tangsel memang tanah kelahiran saya, wajar jika betah disini karena ada feel dan relasi hati. Urusan perjuangan perihal administrasi masih berlanjut hingga akhirnya drama muncul. Jleb. Satu berkas Surat Rekomendasi Kepala Sekolah belum ada, dengan kondisi deadline hingga pukul 23.59 WIB. Surat yang butuh tandatangan kepsek. Mulai pasrah sepertinya tak jadi daftar karena berkas tak lengkap, dan tidak berkecil hati pula karena tak ada ekspektasi hasil untuk lomba OPSI tingkat Nasional ini. Barulah ketika beberapa berkas sudah diunggah, tibatiba operator sekolah japri bahwasannya Surat Rekomendasi tersebut sudah jadi. MasyaAllah tabarakallah... Sat set bikin lega.
Alhamdulillah rasanya sudah kelar urusan perduniawian tersebut hingga pukul 23.30 WIB. Saatnya memberi hak untuk tubuh dan kembali ke urusan ruhiyah. Kalau tidur pukul segitu, kelihatan kan endingnya seperti apa, ya, telat bangun. Baru bangun ketika pukul 03.50 WIB. 😭 But its, okay. Kali ini sahur bersama bude dan pakde, dan seperti Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, kami makan sambil menyaksikan serial Para Pencari Tuhan jilid sekian. Sudah kayak tradisi tiap Ramadhan loh ini. Pakde sangat menyukai series ini. Ada value dakwah dan Islam yang ditanamkan juga. Jum'at, pagi ini setelah sahur dan subuh jama'ah, adalah kembalinya aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dengan jadwal pelajaran khusus edisi Ramadhan. Oh iya, pagi harinya saya berkomunikasi juga dengan salah satu sahabat saya, bernama ilmi alias iil alias Desy, whatever lah. Qadarullah orang ini jadi moderator kelas tadabbur Ahlan pagi ini wkwk. Ya, saya rutin sedekah melalui beliau namun di bulan Ramadhan ini Jumat Berkah rupanya berbeda. Barakallah, saya doakan Iil dan rekan-rekannya diberi kelancaran rezeki dan selalu dalam lindungan Allah untuk jalan kebaikan. Konsep tetap sama, bagi bagi makan gratis namun kali ini untuk berbuka puasa. Oh iya, salam buat ibu-ibu yang masak yaaa ^_^
Well, aktivitas pagi berangkat ke sekolah sebelum jam 06.00 mengharuskan saya absen ikut kelas tadabbur bersama Ahlan Ramadhan. Namun rupanya masih sempat ikut ketika sampai di sekolah. Selama bulan Ramadhan, akktivitas di sekolah agak berbeda. Siswa/i pulang ba'da zuhur, dan pegawai, staff, guru, sudah pulang pukul 14.00 WIB, lebih awal dari waktu normal. Pertemuan awal pagi ini, saya sebagai ketua Sumatif Tengah Semester (STS, kalau dulu namanya UTS), masih mengurus siswa/i yang ujian susulan. Standby di ruang komputer sebab ruangan lainnya dipakai untuk beberapa kelompok Bina Pribadi Islami (BPI). FYI : BPI ini program dari yayasan, untuk semua pegawai dan siswa/i, bahasa lain dari mentoring atau liqo. Ya, pagi ini jadwal BPI untuk siswa/i. Mengawas ujian susulan hingga pukul 10.00, lalu akkhirnya masuk ke beberapa kelas untuk mengajar namun belum masuk materi, hanya sekedar mengumumkan nilai hasil ujian STS mata pelajaran IPA.
Ditengah sedang mengawas, bertemu dengan operator sekolah yang dari kemarin sat set mengurus pendaftaran lomba OPSI Nasional. Alangkah terkejutnya saya, ketika berbincang, semua berkas sudah diunggah. Berkas yang dimaksud adalah surat-surat. Bukan proposal penelitian ! Wkwk. Tapi ku tetap tenang dan santai, berbicara seolah kondisi baik-baik saja dan tidak ada kesalahan. Semua obrolan tentang pendaftaran lomba berlangsung santai meski dalam hati, "Waduh!". Ya kalau proposal tidak diunggah berarti tak ada yang dinilai dari lombanya, artinya pasti tidak lanjut tahap selanjutnya. Ya sudah, karena bukan target utama, bahkan tak ada target sama sekali di tingkat nasional, jadi masih bisa legowo. Lomba yang tingkat kota baru dibuka pendaftarannya di hari ini. Aktivitas hingga shalat Jum'at normal, tak ada bedanya. Hanya saja sudah lama selepas Jumatan tak memandang dan mendokumentasikan sesuatu ke luar jendela. Agenda siang hari, ada sosialisasi perihal pembangunan gedung baru TKIT dan SMPIT. Betul, tahun 2025 nanti jika Allah beri waktu panjang untuk tetap berada di sekolah ini, insyaAllah saya akan pindah. Pindah gedung maksudnya. Terlihat tak sabar menantinya karena bagian dari program pengembangan yayasan, namun ada sisi lain dari hati kecil yang memiliki perasaan khawatir, waswas, akan kepastian masa depan karir. Wallahu a'lam, kita tak tahu masa depan seperti apa, hanya Allah yang tahu. Semoga bisa menjadi penguat. Karena UQ adalah salah satu hadiah dari Allah, buah dari ikhtiar dan takdir terbaik hasil sebuah perjuangan dan pengorbanan dalam konteks karir dan keberkahan nafkah.
Waktu sosialisasi hingga pukul 14.00 WIB, tepat waktu pegawai yayasan pulang. Namun saya, tidak langsung pulang ke rumah. Memanjakan dahulu sang sahabat bepergian saya, si Hobel (Honda Blade), yang sudah lama tak mandi dan sangat kotoor. Sembari menunggu Hobel disteam, cukup terkejut melihat sebuah grup whatsapp. Mendengar kabar kondisi sahabat saya dan istrinya, jleb. Tak bisa saya ceritakan, namun doakan yang terbaik. Merasa bahwa saya harus menguatkan. Kita seperti samasama lagi diuji oleh Allah dengan konteks yang berbeda. Menjelang berbuka puasa, melihat bude mempersiapkan makanan untuk berbuka, tentu saya membantu beliau. Termasuk ketika cabut pasang regulator gas elpiji yang gasnya sudsh habis. Apa menunya? Gorengan 😭 Tempe tepung, tahu tepung, its okay. Saya tidak banyak kok makan begituan, yang paling penting harus ada kurma. Baiklah hari ini begitu banyak hikmah perihal kabar-kabar mengejutkan, penguatan hati, dan ujian dari keimanan. Lagi lagi dan lagi, tak henti-hentinya Allah kasih hal yang berkaitan dengan hal-hal tersebut.
Wallahu a'lam bishowwab.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
3 notes · View notes
juliarpratiwi · 4 months
Text
Pendidik Sejati
Ketertarikan saya pada dunia pendidikan mungkin dikenalkan dan muncul ketika saya duduk di bangku sekolah dasar. Kala itu saya terpilih mewakili sekolah dalam lomba menulis dan mengarang Bahasa Sunda dengan tema pahlawan nasional. Lalu wali kelas saya menyajikan beberapa pilihan tokoh yang akan saya karang dan pelajari. Kemudian saya memilih tokoh 'Raden Dewi Sartika' alasannya karena saya pernah diceritakan tentang beliau oleh Mamah dan Bapak juga Mamah punya beberapa buku tentang beliau yang menurut saya akan memudahkan saya dalam berlatih, selain itu tokoh pahlawan nasional ini menjadi idola baru untuk saya karena menjadi pelopor yang memperhatikan pendidikan bagi perempuan khususnya di Tanah Sunda.
Dilain waktu, kesempatan itu hadir kembali, saya terpilih kembali mewakili sekolah untuk lomba menulis dan mengarang Bahasa Indonesia dengan tema pendidikan. Karena atas pengalaman sebelumnya, saya mengajukan sendiri tokoh yang ingin saya ceritakan yaitu Ki Hajar Dewantara, sebagai bapak pendidikan Indonesia.
Karena lombanya adalah menulis dan mengarang kembali tokoh-tokoh tersebut, maka saya diwajibkan untuk membaca literasi tentang beliau. Mungkin inilah yang memantik rasa penasaran terhadap pendidikan dan motivasi untuk memberikan kebermanfaatan. Rasa sosial dan empati itu mulai tumbuh melalui cerita-cerita mamah dan bapak, melalui teladan-teladan yang Mamah dan Bapak contohkan. Maka spontanitas saya berkata "Mah doain aku pengen jadi guru seperti mamah."
Saya bersyukur bahwa Mamah telah menjadi guru terbaik untuk saya, saya juga menyadari bahwa peran bapak juga tidak kalah penting pada fase-fase saya tumbuh. Setiap kali saya meminta doa restu kepada bapak ada nasehat yang membuat saya tumbuh berani dan tidak takut menerima apapun hasilnya.
"....ingat terpilihnya kamu bukan karena lebih hebat dari yang lain. Jangan sombong ya, jadikan kesempatan ini menjadi pengalaman yang akan memperkaya wawasanmu. Bapak akan selalu bangga dengan kamu."
Mungkin waktu saya belajar dengan mereka hanyalah sedikit, tapi mereka telah menjadi pendidik sejati untuk saya. Mereka yang menanamkan nilai-nilai hidup yang menemani perjalanan saya sampai saat ini meski raganya telah tiada, meski sosoknya telah pergi.
Alhamdulillah ditengah ketidak sempurnaan mereka sebagai orang tua. Saya percaya bahwa mereka telah dan selalu mengusahakan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Semoga segala kebaikan ini menjadi pahala jariyah yang akan menemani Mamah dan Bapak di alam sana.
Terima kasih, pendidik sejati. 🌻🌻
6 notes · View notes
pungkywidiastuti · 7 months
Text
𝗟𝗜𝗙𝗘, 𝗔𝗟𝗜𝗩𝗘, 𝗟𝗜𝗩𝗘
LEVEL 1 : "SURVIVE"
>>mencakup aset-aset kehidupan yang harus dipenuhi bagi seseorang untuk survive dalam kehidupannya dan menjalani kehidupan yang nyaman.
1. Survival Needs
Pemenuhan kebutuhan sandang/pakaian, pangan/makanan, papan/tempat tinggal. Selain itu, ada kebutuhan dasar manusia yang nggak kalah penting: uang! Untuk kebutuhan survival, setidaknya besaran pengeluaran yang dimiliki seseorang tidak melebihi pendapatannya.
Prinsip yang harus dipegang oleh seseorang dalam memenuhi kebutuhan ini adalah: yang penting ada dulu! Nggak perlu pakaian dan rumah fancy, nggak perlu makanan enak. Yang penting, kebutuhannya sudah terpenuhi.
2. Cognitive & Linguistic Skill
Kebutuhan berpikir dan berbahasa sudah menjadi kebutuhan dasar manusia. Kemampuan berpikir tingkat dasar--setidaknya lulus dari sekolah menengah merupakan bekal untuk memecahkan berbagai masalah kehidupan yang pasti akan kita hadapi. Kemampuan bahasa formal dengan pengetahuan akan EYD dan PUEBI juga menjadi kemampuan dasar yang diperlukan dalam hal pendidikan, pekerjaan, dan komunikasi.
Kadangkala, Bahasa Indonesia saja belum cukup! Bahasa Inggris, setidaknya tingkat dasar, diperlukan agar kita dapat bersaing dan tidak tertinggal arus globalisasi.
3. Basic Infrastructure
Kebutuhan internet, gawai, dan keterampilan mengoperasikan teknologi. Kebutuhan internet dan gawai memiliki prinsip yang sama dengan survival needs: yang penting ada dulu! Sedangkan keterampilan teknologi adalah salah satu kunci untuk bertahan hidup di era digital. Minimal, seseorang dapat mengoperasikan komputer dan Microsoft Office secara dasar, membuat email, dan mengerti bagaimana cara mencari sesuatu di internet. Semakin banyak skill-set teknologi yang dipunya, tentu akan semakin baik.
4. Basic Relationship
Keberadaan support system yang dapat diandalkan di masa sulit serta ketiadaan hubungan negatif/toxic terhadap orang terdekat, seperti keluarga, pasangan, teman, atau rekan kerja.
5. Citizenship, Manner, & Etiquette
Kesadaran seseorang terhadap perannya sebagai warga negara dan masyarakat. Minimal, seseorang tidak melakukan pelanggaran hukum, memiliki hubungan baik dengan masyarakat sekitar, mengetahui cara berkenalan dengan orang baru, serta berpenampilan rapi, bersih, dan wangi ketika berinteraksi dengan seseorang.
LEVEL 2 : "SAFETY NET & RISK MANAGEMENT"
>>mencakup aset-aset kehidupan yang harus dipenuhi bagi seseorang untuk menjalani kehidupan dengan aman dan meminimalisir risiko kehidupan yang mungkin terjadi.
1. Risk Protection
Kesiapan individu dalam menghadapi risiko kehidupan, seperti penyakit, bencana, hingga kerusakan tempat tinggal. Pemenuhan aset ini dapat diawali dengan persediaan P3K dan disaster kit, aktivasi asuransi kesehatan--minimal BPJS sebagai asuransi kesehatan nasional, serta memproteksi tempat tinggal dengan alat seperti gembok, pagar, hingga CCTV.
Tak hanya itu, akan lebih baik apabila kita menyadari risiko yang mungkin mengintai area tempat tinggal kita. Misalnya, seseorang yang tinggal di daerah pegunungan aktif sebaiknya dapat menyadari bahwa daerahnya merupakan daerah rawan bencana, sehingga membutuhkan proteksi lebih untuk hidup yang lebih aman.
2. Financial Protection
Kesiapan secara finansial, misalnya dalam hal ketersediaan dana darurat ataupun tabungan, dalam menghadapi berbagai risiko kehidupan. Idealnya, seseorang memiliki dana darurat sebesar 3-6x pengeluarannya dalam sebulan.
3. Physical Health
Usaha yang dilakukan untuk menjaga kesehatan fisik dan meminimalisir risiko penyakit, seperti olahraga secara teratur, makan-makanan bergizi seimbang, serta tidur teratur.
LEVEL 3 : "HAPPY, HEALTHY & PRODUCTIVE"
>>merujuk pada aset-aset yang dapat dipenuhi menuju kehidupan yang bahagia, sehat, dan produktif. Tidak seluruh aset dalam level ini wajib kamu penuhi, karena setiap orang memiliki jalan ninjanya masing-masing untuk menjadi produktif, sehat, dan bahagia.
1. Mental Health & Anti-Aging
Bagaimana seseorang merasa sejahtera secara psikologis (kesehatan mental) dan memiliki pengaturan gaya hidup tertentu guna meningkatkan kualitas hidup. Seseorang dikatakan sehat secara mental apabila ia merasa sejahtera, baik secara psikologis, emosional, maupun sosial. Sementara itu, pengaturan gaya hidup bisa dilakukan melalui diet tertentu, perawatan terhadap wajah dan badan, serta menghindari faktor risiko kesehatan seperti rokok dan alkohol.
2. Hobbies & Entertainment
Bagaimana seseorang menyediakan waktu, tenaga, dan sumber daya untuk mengembangkan hobi dan menikmati hiburan.
3. Spirituality
Bagaimana seseorang memenuhi kebutuhan spiritual untuk terkoneksi dengan higher being dan ciptaan-Nya. Spiritualitas berbeda dengan religiusitas. Memenuhi kebutuhan spiritualitas tidak terbatas pada melakukan ibadah, lho! Seseorang dapat melakukan berbagai hal untuk memenuhi kebutuhan spiritualnya, seperti meditasi dan melakukan kebersyukuran.
4. Meaningful Relationship
Bagaimana seseorang memiliki hubungan bermakna dengan orang-orang terdekatnya (keluarga, pasangan, teman, kolega), hingga hubungan tersebut dapat memuaskan kebutuhan relasionalnya dan membuat hidupnya lebih bermakna. Penaikan relationship dari level 1.
5. Personal Growth & Career
Bagaimana karir tidak hanya menjadi alat untuk pemenuhan kebutuhan (mencari uang), namun juga menjadi alat untuk bertumbuh secara pribadi. Seseorang yang memenuhi aset ini mampu menikmati pekerjaannya, memiliki peran penting di sana, mendapatkan gaji yang sesuai, produktif, namun tetap memiliki waktu dan sumber daya untuk mengembangkan diri di luar pekerjaan.
6. Philosophy & Meaning of Life
Tumbuhnya makna dan tujuan pada hidup seseorang, di mana seseorang yang memenuhi aset ini merasa bahwa hidupnya memiliki arah dan tujuan serta merasa puas dan dapat memaknai hidupnya dengan baik.
7. Personal Finance
Perencanaan keuangan demi kenyamanan hidup di masa depan, seperti melalui dana pensiun dan investasi. Bentuk tersebut merupakan peningkatan dari level sebelumnya, yakni dana darurat dan tabungan
LEVEL 4 : "FREEDOM & LEGACY"
>>Pemenuhan aset kehidupan yang dapat membuat seseorang selangkah lebih maju, di mana seseorang dapat hidup dengan kebebasan dan mewariskan sesuatu untuk dunia dan orang-orang di sekitarnya.
1. Business & Asset Creation
Peningkatkan aset pribadi sekaligus memberikan dampak bagi masyarakat. Seseorang yang memenuhi aset ini telah mencapai kebebasan secara finansial, mempunyai usaha, bisnis, hingga pekerjaan sampingan.
2. Asset Management
Proteksi yang dilakukan terhadap aset-aset yang dimiliki seseorang, meliputi hadirnya passive income, pemahaman terhadap berbagai instrumen investasi, pemahaman terhadap bagaimana uang ‘bekerja’, serta proteksi terhadap aset yang dimiliki.
3. Self Actualization
Bagaimana seseorang dapat merasa puas dan bahagia terhadap kehidupannya, hingga aset finansial bukan lagi menjadi tujuan utama. Seseorang yang telah memenuhi aset ini dapat melakukan sebuah pekerjaan atas dasar kesenangan dan hobi, tanpa memikirkan profit, serta merasa puas dan bahagia dalam hidup.
4. Parenting & Teaching Other
Keadaan dimana seseorang dapat mewariskan legacy (ilmu, harta, ataupun kekuasaan) kepada orang lain, merasa siap untuk memiliki anak/keturunan, dan memiliki keterampilan untuk mengajarkan skill kehidupan kepada orang lain.
Sumber :
October 18, 2023, by 𝑃𝑢𝑛𝑔𝑘𝑦 𝑊𝑖𝑑𝑖𝑎𝑠𝑡𝑢𝑡𝑖
2 notes · View notes
stilldaydreaming10 · 1 year
Text
Martabak Telur untuk Arga
Tumblr media
cr. pic from Flickr
“AAAAAH!”
Teriakan cowok itu membahana dan mengisi tiap inchi ruangan tempat para redaktur, reporter, dan beberapa staf Harian Nasional ‘Pelita Indonesia’ bersemayam. Wajah-wajah yang tengah begitu bahagia menyantap makanan di tangan mereka sontak beralih pada sosoknya yang tengah mematung di hadapan piring. Tadinya ada tumpukan martabak telur tapi kini tersisa remah-remah berwarna coklat saja dengan minyak di sana-sini. Padahal sepuluh menit yang lalu, ia ingat betul ada bertumpuk-tumpuk martabak telur daging pakai telur tiga buah favoritnya ada di sana. Beberapa kawannya sesama reporter meringis, antara merasa bersalah tapi juga merasa lucu melihat kawan mereka kehabisan martabak yang ia beli sendiri.
“OY! MAS BRO!” teriak Mas Dewanto, lantang. Pimpinan redaksi Pelita Indonesia itu berjalan menghampiri Arga. Ia masih menatap hampa piring berukuran cukup besar yang ditaruh di sebuah meja yang berada tak jauh dari ruang kerja Mas Dewanto. Arga tidak mengalihkan pandangannya, Mas Dewanto tahu-tahu sudah berdiri sambil menaruh tangannya sok asik di pundak Arga yang menjulang tiga puluh senti di atasnya.
“Sayang banget lu ke kamar mandi segala. Kan udah tau bocah-bocah tuh kalo laper ya suka enggak manusiawi. Mau temen kebagian apa enggak ya diterabas!” tukas Mas Dewanto dengan bahasa Betawi aksen Jowo. Entah maksudnya menghibur atau malah menabur garam pada luka hati Arga.
“Ya, tapi enggak gini juga. Masa saya yang beli saya yang enggak kebagian? Ini kan martabak telor favorit saya, Mas. Susah lo dapetinnya,” sungut Arga dengan suaranya seolah terpendam, terdesak oleh beban hati kehilangan makanan favorit.
“Ralat, Mas Dewa, kita tuh laper atau enggak sama makanan mah SIKAAT!” Sahut Mas Andri, redaktur video yang duduk tak jauh dari meja itu.
“Iya, apalagi elo, Ndri,” timpal Mas Dewanto sambil memandangi Mas Andri yang baru menyelesaikan suapan terakhir dari martabak telurnya yang entah keberapa, hanya Tuhan yang tahu.
“Ye, Mas Andri juga nih. Makannya enggak kira-kira!”sahut Mbak Irna,”Arga, ni gue balikin ke dapur ya buat dicuci. Mas Dewa, itu jadi rapat enggak tuh anak-anak?” Mbak Irna berkata sambil meraih piring itu dari tangan Arga yang lemas.
“Jadi, jadi. MAS BRO yang tadi udah pada ngabisin martabak, rapat sekarang di ruang meeting!” teriak Mas Dewanto penuh semangat. Dan tak lama satu per satu reporter dan redaktur berduyun-duyun meninggalkan ruangan mereka menuju ruang meeting yang berada tak jauh dari markas mereka. Sementara, Arga memilih ngambek sejenak. Bukannya ikut bersiap-siap, dia malah duduk ongkang-ongkang kaki di kursinya.
“Yaaah Mas Bro, ngambek?! Hahaha!” tawa Mas Dewanto saat memergoki Arga malah sibuk mengutak-atik sesuatu di komputernya.
“Ah, enggak, mau upload sebentar ini Mas, enggak lama lagi saya nyusul. Kalo ada makanan, jangan diabisin lagi ya,” pesan Arga tak menoleh dari layar komputer. Mas Dewanto ketawa ngakak.
“Eh, Niken, noh beliin pacarmu itu martabak. Yang banyak, biar dia enggak ngambek lagi! Udah gede masih aja ngambek karena martabak, Argaaa, arga!” tawa Mas Dewanto geli. 
Gadis bernama Niken yang dimaksud pun menoleh cepat. Dia duduk di pojok ruangan dekat jendela dan berjarak tak jauh dari meja Arga.
“Ye, mentang-mentang saya enggak ikutan rapat nih Mas Dewanto semena-mena!” Niken misuh-misuh, kemudian memalingkan wajahnya pada sosok Arga yang hanya terlihat punggunya saja dari tempatnya, lantas menggumam pelan,”lagian, dia bukan pacar saya kali, Mas.”
Diam-diam, Niken menolehkan kepalanya pada sosok Arga yang duduk di belakangnya. Jalan rapat juga tu bocah. Niken mau ngakak keras-keras. Sosok Arga yang biasanya terlihat rasional, logis, cerdas, dan dewasa, tiba-tiba jadi kayak bocah umur lima tahun yang jajanannya diambil anak lain. 
Kadang Niken tidak habis pikir, kenapa Arga bisa segitu cintanya sama martabak telur. Arga bukan cowok yang pelit dengan teman-temannya. Jangankan sama teman, sama orang asing pun Arga suka berbagi. Niken ingat, cowok itu pernah tiba-tiba memberikan biskuit yang baru dibelinyai dari Seven Eleven ke seorang bocah yang berkeliaran di sekitar situ. Dia juga tidak sungkan memberikan snack apapun yang terpajang dengan manis di meja kerja cowok itu untuk Niken yang suka kelaparan tiba-tiba. Atau ketika Mas Andri yang dikenal sebagai orang paling maruk seantero Pelita Indonesia (dan awak Pelita Indonesia bisa dibilang ganas kalau udah berurusan dengan makanan loh), dengan teganya ikutan menghabiskan makan siang Arga.
Niken sendiri tidak pernah berniat minta martabak telur kecintaan Arga. Ia lebih tertarik memperhatikan wajah polos Arga saat melahap martabak telur. Dan Niken hapal betul, martabak telur favorit Arga itu memang yang tadi ia beli dan dihabiskan teman-teman mereka, martabak telur Kang Aris yang mangkalnya di daerah Kampung Kandang. Cukup jauh dari kantor mereka di daerah Buncit. Makanya, Niken paham kenapa Arga sampai agak ngambek begitu tahu martabak yang sudah susah payah ia beli itu tandas dalam waktu singkat, dan lebih parah ia sama sekali belum kebagian. 
Ya, Niken sama sekali belum tahu alasan kenapa Arga begitu cintanya sama martabak telur. Mas Dewa sampai bercanda, Arga mah lebih pilih nungguin martabak telurnya Kang Aris yang jadwal bukanya nyama-nyamain Pemilu, ketimbang nungguin jodoh. Niken terkikik pelan mengingat wajah ngeri Arga saat mendengar perumpaan lebay Mas Dewanto itu. 
Mengingat wajah itu, membuat Niken jadi senyum-senyum. Memandangi tempat duduk Arga yang letaknya memunggungi tempat kerja Niken, membuatnya menghela napas. Arga belum lama beranjak untuk meeting redaktur tapi sepi perlahan menghampiri. Benaknya mengucap doa keras-keras, agar Arga bisa segera kembali muncul di hadapannya.
“Ah, tapi rapat redaktur kali ini agak lama kayaknya,” gumam Niken. Tiba-tiba ia teringat sesuatu.
“Mbak Irna! Anak-anak jadi kan mau ngadain nobar bola di sini ntar malam?” tanya Niken saat melihat Mbak Irna melintas tak jauh dari tempatnya.
“Iya. Jam sebelas malem entar, Ken. Tumben lu, mau ikutan nobar juga? Lu kan enggak suka bola,”komentar Mbak Irna. Ditanya begitu, Niken malah cengar-cengir tidak jelas. Sebuah rencana manis mengisi benaknya. Ah, atau tepatnya sebuah rencana yang gurih.
***
Waktu telah menunjukkan pukul 8 malam. Biasanya jam segini Niken telah sampai di rumah. Namun malam ini, ia masih berkeliaran di depan kantornya. Dan bukan untuk pulang. Sambil menanti ojek yang akan ia naiki bersiap-siap, sesekali gadis berhijab ungu itu menatap jendela lantai tiga gedung Pelita Indonesia. 
Bangunan berasitektur seperti bangunan Eropa abad 17 itu terlihat masih cukup ramai. Cahaya putih terang masih terlihat berpendaran dari jendela, dan mobil-mobil karyawan masih berjejalan di halaman parkir. Beberapa orang satpam sesekali menegur Niken, menanyai gadis itu yang biasanya sudah beranjak pulang dari satu jam yang lalu. Niken tersenyum dan mengatakan ingin ikut acara nonton bareng Piala Dunia bersama rekan-rekan Pelita Indonesia lainnya. Tapi sekarang ia harus melaksanakan misi khususnya dulu. 
Ojek yang akan mengantarnya berkeliling Ampera, Pejaten, sampai Cilandak telah menantinya. Setelah berhati-hati duduk di kursi penumpang sambil merapikan rok bermotif bunga-bunga yang ia kenakan, motor melaju cukup kencang. Sambil mata Niken awas meneliti jalanan, bergantian di sisi kanan dan kirinya, pikirannya melayang kemana-mana. 
Semua bermuara pada sosok Arga. 
Mereka telah lama satu kantor, kira-kira hampir tiga tahun lebih. Sejak Arga masih berstatus calon reporter, sampai kini sudah jadi reporter tetap. Meski keduanya berbeda bagian (Niken sejak awal sampai sekarang masih menjabat staf AE), tidak menghalangi pertemanan di antara keduanya. Arga lebih tua dua tahun daripada Niken, tapi keduanya lulus bersamaan, bahkan memang satu angkatan kuliah. Meski Arga lebih tua, tapi Niken tidak merasa ia seperti kakak atau semacamnya. Sedari awal sikap ramah dan santai Arga memang mampu membuat nyaman siapa saja, termasuk Niken yang sebenarnya jarang berteman dengan cowok.
Awalnya pun Niken tidak berniat untuk jadi dekat dengan Arga. Tahu-tahu saja, cowok berbadan tegap, tinggi, dan berkulit sawo matang itu sudah menelusup masuk dalam hidupnya, cukup dekat. Tidak, mereka memang belum segitu dekatnya, tapi cukut dekat sampai beberapa orang karyawan menggosipkan terjadi sesuatu antara keduanya. Dan yang paling getol jadi mak comblang buat keduanya tak lain dan tak bukan, Mas Dewanto. 
Sayangnya, semua cuma sebatas wacana. Niken tanpa sadar mendengus. 
Ya, Arga tetap saja masih berjarak dari dirinya. Memang, beberapa kali dalam seminggu, ia dan Arga makan siang bersama di luar tapi kan sama teman-teman yang lain juga. Pernah juga beberapa kali mereka pergi jalan bareng, tapi lagi-lagi bareng yang lainnya. Dan bahkan sebenarnya, ada seorang gadis lain yang juga reporter seperti Arga, yang terlihat lebih dekat dengan Arga tinimbang Niken. Namanya Denna.
Mengingat sosok yang juga berjilbab seperti Niken itu, membuat hatinya seperti diiris-iris oleh pisau tak terlihat. Dan napasnya jadi sesak saat terbayang kembali pemandangan Arga dan Denna yang berdiskusi begitu serunya, seolah dunia milik mereka berdua dan yang lain ngontrak. 
Sama seperti tadi, tak lama setelah mereka semua shalat Maghrib berjamaah, dan reporter-reporter dan redaktur itu hendak melanjutkan meeting mereka lagi. Niken sama sekali tak bisa mendekat kalau Arga dan Denna sudah berdiskusi begitu serunya. Biasanya mereka akan membicarakan isu politik yang sedang hangat, atau masalah cita-cita keduanya yang sama-sama ingin melanjutkan S2 di luar negeri (ya, Niken sering nguping mereka berdua). Atau ekonomi lah, atau agama lah, atau bahkan sekedar membicarakan masalah sehari-hari remeh lainnya. Semua itu membuat Niken merasa jarak antara Arga dan Niken memang begitu jauhnya, meski mereka secara fisik cukup dekat.
“Neng, ini mau kemana deh?”
Lamunan Niken buyar oleh suara abang tukang ojek yang setengah berteriak bertanya padanya. Niken gelagapan dan buru-buru men-scanning sudah sampai mana dirinya sekarang. Dan tak lama kemudian, sebuah gerobak bercatkan putih yang ia cari akhirnya terlihat. 
Dengan segera, Niken meminta supir ojek untuk berhenti di pinggir jalan, tak jauh dari gerobak putih itu. Niken pun bergegas menghampiri tukang martabak itu. Namun sialnya, rupanya tak ada seorang pun yang berjaga di situ. Seorang pria paruh baya yang Niken kira penjual martabak, ternyata Cuma orang yang iseng duduk-duduk di situ. Setelah menanti hampir lima menit dan tak ada tanda-tanda pemilik gerobak yang datang, dengan hati kecewa, Niken pun memutuskan untuk mencari tukang martabak lainnya. 
Tukang martabak berikutnya yang Niken temui letaknya di pinggir jalan lagi. Namun bedanya, kali ini gerobak penjualnya sudah dilengkapi tenda tempat pembeli bisa duduk dan menikmati martabak pesanan mereka. Wangi martabak telur menguar menggugah selera, dan Niken baru sadar kalau perutnya mulai bergemuruh kelaparan. Tapi misi belum selesai, jadi ia tidak boleh bersantai.
“Bang antriannya masih lama nih?” tanya Niken ketika menyadari ada kerumunan orang di sekitar abang penjual martabak.
“Ya gitu dah neng. Sekarang udah nomor antrian empat puluh,” jelas si abang martabak telor sambil membolak-balik martabak di atas penggorengan. Niken melongo.
Dengan berat hati Niken harus beranjak dari tempat itu dan memutuskan kembali menelusuri Ampera. Perutnya kembali mengeluarkan bunyi-bunyian ketika motor telah melaju di sepanjang jalan TB Simatupang. Niken tidak tahu lagi harus mencari kemana tukang martabak itu. Lantas ia teringat martabak Kang Aris favoritnya Arga.
“Tapi … Kang Aris jarang buka sampe malem sih ya,” gumam Niken bimbang.
“Neng, mau kemana lagi ini?! Bingung banget saya dari tadi ngikutin maunya Eneng. Lebih bingungin daripada istri saya yang lagi ngidam,”celoteh si tukang ojek.
“Hehe, sori Bang, kali ini kita cabut ke Cilandak, oke.”
“Ya elah, nyari tukang martabak susah bener yak,” gerutu tukang ojek. Niken pun hanya meringis.
Setelah berjuang menembus lautan mobil dan motor yang memadati jalanan sepanjang TB Simatupang hingga ke Cilandak, akhirnya motor itu berhenti di sebuah gerobak dengan tulisan “MARTABAK KANG ARIS” pada kaca gerobaknya. Untunglah bagi Niken, saat itu tak ada pembeli selain dirinya. Dan ia mendapati sang penjual, Kang Aris, tengah duduk di kursi yang tersedia di tenda gerobak.
“Kang pas banget, beli—“
“Enggak bisa, Neng,” potong Kang Aris buru-buru.
“Loh, kenapa emangnya, Kang? Udah mau tutup ya?”
“Sebenernya sih belom. Tapi saya enggak bisa ngeladenin pesenan. Encoknya lagi kambuh!” tukas Kang Aris  meringis kesakitan sembari memegangi pinggangnya dengan kedua tangannya.
“Haaaa?!” seru Niken spontan. Mau nangis.
“Maap ya Neng, yak. Kecuali, Neng mau bantuin Akang,” lanjut Kang Aris kemudian,”Tuh, udah tinggal diberesin adonannya, terus masak deh. Bisa masak enggak neng?” imbuhnya sambil menunjuk tumpukan bahan-bahan Martabak siap digoreng.
Niken memandangi bahan-bahan martabak telor, bergantian dengan Kang Aris, lalu ke tukang ojek yang mulai pasang tampang bete. Gadis itu menggigit bibirnya. Apa boleh buat.
***
Niken melangkahkan kaki lebar-lebar, sampai ia nyaris terantuk undakan tangga menuju lantai tiga, tempat kerjanya. Wangi martabak menguar menembus kotak dan plastik yang sedang ia tenteng, dan hinggap ke hidung Niken. Rasa laparnya terlupakan sejenak meski perutnya sudah bikin orkestra dari tadi. 
Ia ingin segera menemui Arga. 
Langkah kakinya pun ia percepat, bersamaan dengan adrenalin yang memacu, dan debaran jantung yang meningkat frekuensinya. Ia ingin melihat senyum lebar Arga saat menerima martabak ini. Memikirkannya saja membuat Niken mengembangkan senyum lebar. Namun senyuman di wajah itu lenyap sempurna saat mendapati Arga tak ada di dalam ruangan.
“Wuih, Niken! Kira gue lo udah pulang. Apaan tuh, Ken!? Makanan ya!?” sambut Faisal, rekan AE-nya yang memang sengaja masih di situ untuk ikutan nonton bola.
“Eh…. Ini, anu,” Niken gelagapan. Tapi pasukan kelaparan tak bisa menanti lebih lama. Beberapa cowok langusng menyerbu dirinya dan tahu-tahu saja plastik berisi martabak telor itu telah berpindah tangan. Niken mau nangis.
“Itu buat Argaa!” teriak Niken berjuang menyerbu pasukan kelaparan itu. Namun cowok-cowok itu seperti tidak peduli, dan asik mencomoti martabak yang masih hangat.
“Aaah, si Arga juga lagi makan keluar sama Denna,” sahut Faisal cuek, sambil mengunyah martabaknya dengan begitu khidmat. Mendengarnya, sontak saja wajah Niken bagai ditampar bertubi-tubi. 
Apa!? Arga makan sama Denna!? 
Mendung secepat kilat seperti bertengger di wajah Niken. Lenyap sudah kebahagiaan yang tadi bersemi di wajah gadis itu, pudar secepat raibnya potongan-potongan martabak itu di tangan cowok-cowok kelaparan itu. Tahu-tahu saja, sebuah suara memecah keributan cowok-cowok yang membantai martabak khusus untuk Arga.
“HOY! Apaan tuh!?”
“Eh, Arga? Nih, si Niken beli martabak. Lo udah makan kan yah?”
“Eh, lo beli martabak, Ken?” tanya Arga.
Niken memandangi wajah Arga dalam diam. 
“Iya. GUE UDAH CAPEK-CAPEK BIKIN MARTABAK YANG GW BELI SENDIRI CUMA BUAT ELO!” semprot Niken sepenuh hati.
“Gi-gimana?” celetuk Faisal takut-takut.
Niken berdecak. “Tadi Kang Aris sebenernya sakit pinggang. Tapi gw bela-belain masak sendiri martabaknya buat ARGA!” sentak Niken lagi. 
Arga tercenung, balas memandangi Niken, seperti terkejut melihat reaksi Niken yang berlebihan. Cowok-cowok yang ribut itu pun jadi terdiam melihat Niken mencak-mencak. Niken langsung ngeloyor menuju meja kerjanya dan merapikan barang-barangnya dengan hati yang masih bergejolak. Tanpa ia sadari, Arga berjalan mendekati Niken, lantas menarik tangan gadis itu.
“Yuk, temenin gue makan martabaknya. Masih ada sisa kok,” ujar Arga lembut.
“Seriusan enggak apa nih? Itu kan martabak favorit lo,” tanya Niken pelan.
“Nggak apa, kalo buat lo enggak apa, Ken. Besok-besok juga kalo gue makan martabak, lo boleh makan bareng. Cuma lo aja, yang lainnya enggak bakal gue bagi,” balas Arga sambil tersenyum. 
Kesal dan resah di hati Niken melumer, bersamaan dengan senyum dan tatapan hangat dari wajah Arga.
7 notes · View notes
chaireani · 9 months
Text
BISAKAH MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH MENERAPKAN PENDIDIKAN INKLUSIF ?
   Pendidikan Inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. endidikan Inklusif memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah regular.
   Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga  berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “setiap warga ank a wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarah.
   Pada pendidikan dasar, kehadiran pendidikan inklusi perlu mendapat perhatian lebih. Pendidikan inklusif sebagai layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus (ABK) belajar  bersama anak normal (non-ABK) usia sebayanya di kelas ank ar/biasa yang terdekat dengan tempat tinggalnya.  Menerima ABK di Sekolah Dasar terdekat merupakan mimpi yang indah yang dirasakan orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus.
   MAN Insan Cendekia (MAN IC) adalah model satuan pendidikan jenjang menengah yang  memadukan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan pengayaan pada bidang  ilmu pengetahuan dan  teknologi sebagai ciri khas utamanya. Keunggulan MAN Insan Cendekia dibanding madrasah lainnya adalah: Pertama, pengembangan kurikulum dan pembelajaran mengacu kepada standar mutu di atas standar nasional pendidikan  dan berbasis  keunggulan lokal; Kedua, dikelola berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan dukungan pendidik dan tenaga kependidikannya memenuhi kualifikasi yang disyaratkan; Ketiga, fasilitas pembelajaran yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan; Keempat, peserta didik wajib tinggal di asrama (Asrama Insan Cendekia) yang dikelola secara profesional; Kelima, mewajibkan  peserta didik  berkomunikasi sehari-hari di lingkungan madrasah dengan  meggunakan  bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.
   Kembali ke permasalahan dimana MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah menerapkan penerimaan siswa baru yang berkebutuhan khusus. Hal inilah yang menyebabkan system pembelajaran yang kurang efektif. Hal ini disebabkan karena guru/pengajar lebih focus kepada anak-anak yang memilki kebutuhan khusus, sehingga proses KBM tidak kondusif dan membuat guru-guru kesulitan akan hal itu.
   Solusinya adalah dengan melakukan wawancara siswa dan orang tua/wali baru agar tidak terjadi kesalahan lagi. Selain melakukan wawancara, sekolah juga dapat mendatangkan seseorang yang ahli anak atau psikolog. Yang dimana akan dilakukannya sebuah pelatihan untuk guru agar dapat mengajar siswa yang memiliki kebutuhan khusus.
  Kesimpulannya, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum bisa menerapkan Pendidikan Inklusif bagi siswanya yang memilki kebutuhan khusus. Siswa yang memilki kebutuhan khusus tidak dapat mengembangkan potensinya di MAN Insan cendekia di karenakan  MAN Insan Cendekia menerapkan system pembejaran mandiri, selain itu untuk siswa yang berkebutuhan khusus sangat membutuhkan perhatian lebih dan membutuhkan pendamping yang memang bisa atau memang ahli di bidang tersebut. Sedangkan guru yang mengajar di man insan cendekia bukanlah guru yang berkeahlian dalam bidang tersebut. @Desmiya12 #Desmiya12 #MANICBENGKULUTENGAH
3 notes · View notes
qilah25m · 9 months
Text
BISAKAH MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH MENERAPKAN PENDIDIKAN INKLUSIF ?
   Pendidikan Inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. endidikan Inklusif memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah regular.
   Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga  berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “setiap warga ank a wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarah.
   Pada pendidikan dasar, kehadiran pendidikan inklusi perlu mendapat perhatian lebih. Pendidikan inklusif sebagai layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus (ABK) belajar  bersama anak normal (non-ABK) usia sebayanya di kelas ank ar/biasa yang terdekat dengan tempat tinggalnya.  Menerima ABK di Sekolah Dasar terdekat merupakan mimpi yang indah yang dirasakan orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus.
   MAN Insan Cendekia (MAN IC) adalah model satuan pendidikan jenjang menengah yang  memadukan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan pengayaan pada bidang  ilmu pengetahuan dan  teknologi sebagai ciri khas utamanya. Keunggulan MAN Insan Cendekia dibanding madrasah lainnya adalah: Pertama, pengembangan kurikulum dan pembelajaran mengacu kepada standar mutu di atas standar nasional pendidikan  dan berbasis  keunggulan lokal; Kedua, dikelola berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan dukungan pendidik dan tenaga kependidikannya memenuhi kualifikasi yang disyaratkan; Ketiga, fasilitas pembelajaran yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan; Keempat, peserta didik wajib tinggal di asrama (Asrama Insan Cendekia) yang dikelola secara profesional; Kelima, mewajibkan  peserta didik  berkomunikasi sehari-hari di lingkungan madrasah dengan  meggunakan  bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.
   Kembali ke permasalahan dimana MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah menerapkan penerimaan siswa baru yang berkebutuhan khusus. Hal inilah yang menyebabkan system pembelajaran yang kurang efektif. Hal ini disebabkan karena guru/pengajar lebih focus kepada anak-anak yang memilki kebutuhan khusus, sehingga proses KBM tidak kondusif dan membuat guru-guru kesulitan akan hal itu.
   Solusinya adalah dengan melakukan wawancara siswa dan orang tua/wali baru agar tidak terjadi kesalahan lagi. Selain melakukan wawancara, sekolah juga dapat mendatangkan seseorang yang ahli anak atau psikolog. Yang dimana akan dilakukannya sebuah pelatihan untuk guru agar dapat mengajar siswa yang memiliki kebutuhan khusus.
  Kesimpulannya, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum bisa menerapkan Pendidikan Inklusif bagi siswanya yang memilki kebutuhan khusus. Siswa yang memilki kebutuhan khusus tidak dapat mengembangkan potensinya di MAN Insan cendekia di karenakan  MAN Insan Cendekia menerapkan system pembejaran mandiri, selain itu untuk siswa yang berkebutuhan khusus sangat membutuhkan perhatian lebih dan membutuhkan pendamping yang memang bisa atau memang ahli di bidang tersebut. Sedangkan guru yang mengajar di man insan cendekia bukanlah guru yang berkeahlian dalam bidang tersebut.
Aqilah Murdifra Salsabila XI-3
2 notes · View notes