Tumgik
#ikhtiar jalan terus
inikumi · 5 months
Text
Ada beberapa hal yang akhirnya membuat aku khawatir.
Jangan-jangan cara ku bertindak membuat semua nya semakin memburuk.
Jangan-jangan keputusanku dalam bertindak membuat semua nya malah semakin berantakan.
Dalam beberapa kejadian, apa iya semua nya salah ku? Karena beberapa hal disudutkan karena tindakanku yang katanya membingungkan.
Ternyata aku lupa, yang berhak atas mu adalah Allah. Aku lupa memasrahkannya kepada Allah. Jika akhirnya segala niat baik tapi berakhir buruk, bukankah itu juga cara Allaah menyadarkan kita?
Karena yang terbaik untuk kita, akan menemukan jalannya sendiri.
Set bounderies itu penting. Pegang prinsip kita sendiri. Yang tidak satu tujuan perlahan tersaring. Jika memang seseorang itu sudah ditakdirkan, ia akan menemukan jalannya sendiri. Tetapi hanya Allah yang mampu atasnya.
Jodoh adalah rezeki. Jodoh juga amanah. Jika seseorang belum mampu mengemban amanah itu, diusahakan seperti apapun tidak akan pernah menjadi takdirnya. Perjuangan itu sulit, justru yang sulit itu diuji penuh oleh sebuah kesabaran.
Sabar ya nanti juga ada masa nya.
#ikhtiarjalanterus
20 Desember 2023
15 notes · View notes
taufikaulia · 3 months
Text
Pernah Gak Terpikir Kenapa Rumah Tangga Itu Dinamain ‘Rumah Tangga’?
Rumah + tangga
Rumah itu berarti setelah menikah kamu dan pasangan ‘punya’ rumah yang kalian pegang kendali penuh di situ. Rumah di sini tak selalu dimaknai rumah fisik, melainkan juga bangunan abstrak bernama keluarga yang terbentuk setelah sahnya pernikahan.
Sedangkan tangga itu berarti tahapan. Bayangkan tangga darurat sebuah gedung pencakar langit. Seperti itulah ‘tangga’ dalam rumah tangga. Harus dilalui selangkan demi selangkah, dan rasanya lebih berat daripada berjalan di bidang datar.
Tangga inilah yang harus dilalui jika ingin rumahmu tumbuh jadi rumah yang besar, aman, dan nyaman.
Ingat, ini rumah tangga, bukan rumah eskalator atau rumah elevator. Gak ada jalan pintas untuk naik dari satu tahapan ke tahapan berikutnya. Setiap anak tangga harus dilalui satu demi satu. Harus ada effort. Harus ‘capek’ seperti naik tangga yang bikin kita ngos-ngosan. Tidak seperti orang naik eskalator yang hanya perlu melangkah satu kali, lalu dalam satu menit kurang lebih sudah sampai di lantai berikutnya.
Jadi apa artinya? Artinya jangan cuma bayangkan bagian enaknya berumah tangga. Sadari pula bahwa begitu detik pertama kamu menikah, peran dan tanggung jawab lebih besar sudah dipikul. Kamu bukan hanya kamu sendiri, tapi kamu adalah penghuni sebuah rumah yang harus terus kamu jaga, rawat, dan terus bangun sampai akhir hayat.
Jangan bayangkan bahwa tangga yang harus dilalui itu hanya yang sifatnya materil saja seperti punya anak, punya kendaraan, punya rumah, menyekolahlan anak, dan punya uang banyal, melainkan juga tangga-tangga kualitas seperti kebahagiaan dan kedewasaan kita yang harus terus naik nilainya.
Semakin lama kamu menikah kamu akan merasa cinta itu semakin abstrak, sedangkan yang kongkrit adalah tanggung jawab. Dan pada akhirnya kita akan jatuh cinta sekali lagi kepada kesungguhan dan tanggung jawab pasangan kita dalam menjalani perannya dengan sebaik-baiknya. Dari sini, keutuhan rumah tangga itu dipertahankan bukan dengan cinta, tapi dengan kesungguhan dalam menjaga tanggung jawab.
Berangkat dari kesadaran ini saya menyadari bahwa sangat mungkin rumah tangga ini kelak akan dihadapkan pada situasi-situasi yang tidak ideal. Karena itu, ikhtiar paling logis yang bisa saya lakukan untuk menjaga keutuhan rumah tangga ini adalah dengan mengisi peran saya sebagai suami, kepala keluarga, dan ayah sebaik-baiknya.
Meski kadang rasanya lelah juga, sering patah juga, tapi menyempurnakan ikhtiar dalam mengisi peran setidaknya akan memperkecil probabilitas datangnya penyesalan di kemudian hari.
@taufikaulia
345 notes · View notes
kkiakia · 3 months
Text
Amor fati
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Buku yang di beli pada september 2022.
Tahun dimana segala hal dalam hidup menemui titik balik (krisisnya), ternyata sedang diajarkan oleh kehidupan untuk merombak ulang definisi berharga dan bermanfaat.
Kini, beberapa perspektif telah berubah karena begulat dengan rasa kegagalan berulang kali. Kini, sekecil apapun peran di muka bumi selama itu perbuatan dan hal baik, harapannya semoga Allah senantiasa meridhai.
Di usia ini, meski menyikapi kegagalan masih saja uring-uringan sembari masih terus belajar meluaskan ruang kelapangan hati untuk tetap berbaik sangka dan menunggu dengan yakin bahwa setiap badai yang datang pasti akan berlalu dan memiliki jalan keluar dengan ikhtiar dan pertolongan Allah.
Teruntuk teman-teman yang mungkin saat ini hidupnya terasa suntuk, bingung memaknai soal dewasa dan merasa dilanda kegagalan berkali-kali hingga hidup yang awalnya cerah menjadi terasa muram dan ingin menyerah. Maka buku ini insyaAllah cocok untuk kamu baca✨
Bacaan ringan, yang insyaAllah memberi manfaat kebaikan. 💐🫶🏻
Bila kita berpikir semua ini adalah kesalahan orang lain, tumpukan salju di atas payung pun akan terasa berat. Sebaliknya bila kita berpikir bahwa ini adalah takdir kita, besi yang dipikul pun akan terasa ringan.
Kita menjadi dewasa manakala mampu memikul beban hidup kita dengan berat yang paling tepat. Dengan kata lain, ketika kita merasa terlalu tua untuk berpura-pura tidak tahu dan menyibukkan diri dengan hal lain, tetapi terlalu muda untuk menertawakan dan berusaha melewatinya seraya berkata bahwa beginilah hidup.
"Aku belum bisa bangkit. Aku hanya bertahan sampai cobaan itu berlalu. Aku tidak sekuat itu hingga bangkit dari masalah. Satu hal yang bisa ku katakan adalah bahwa aku tidak terpuruk! Aku hanya bisa bersabar. Dan akhirnya semua berlalu, baik penderitaan maumpun kesenangan."
Kalimat "cintai takdirmu" bukan mengajak untuk pasrah dan menyerahbsama sekali, melainkan berisi pengharapan agar seseorang mengerti bahwa setelah ia menerima sepenuhnya takdir itu sebagai bagian dari hidupnya, barulah akan muncul kekuatan untuk bertahan.
Takdir itu seperti roda yang berputar. Rasa cinta terhadap takdir diri sendiri adalah energi yang bisa mengubah kesulitan menjadi semangat hidup. Bagaimanapun, hidup kita sangat berharga dan kitalah satu-satunya orang yang akan menjalani hidup itu. (P63-79)
---
kegagalan akan menjadi indah di kemudian hari. Semakin dalam sebuah krisis, semakin terasa titik baliknya. (P106)
Manusia selalu berkata bahwa impian mereka musnah dengan adanya kegagalan. Namun, impian tidak pernah pergi. Diri kitalah yang selalu melarikan diri. Bukan kegagalan yang menjadi masalah, melainkan apa yang bisa dipelajari dari kegagalan itu. Sebuah kegagalan memang membawa rasa sakit, tetapi dari rasa sakit itu kita bisa berkembang. Lalu, perkembangan diri itu membawa kita lebih dekat kepada mimpi kita. Kita bisa pergi kemana saja selama masih ada tekad. Oleh karena itu, jangan takut jatuh, takutlah kehilangan keberanian untuk bangkit kembali. (P111)
Hidup bukanlah persoalan menang-kalah antara kesuksesan dan kegagalan, melainkan catatan usaha terus menerus untuk selalu menjaga diri sendiri dalam situasi apapun. (P118)
Hidup kadang memerlukan kelonggaran, bahwa tidak masalah sedikit bermurah hati pada diri sendiri. (P158)
Orang-orang yang seharusnya kita perlakukan paling baik adalah orang-orang yang paling kita cintai, orang-orang yang paling lama menghabiskan waktunya dengan kita, orang yang memiliki hubungan tidak akan putus dengan kita. Bagaimana dengan pasangan suami istri? Kita begitu mudah mengumbar perasaan ketika masih sama-sama lajang. Lalu suatu ketika, kita tidak lagi berpikir untuk "menjaga perasaan". Padahal, pikiran untuk menjaga perasaan itulah yang menciptakan percakapan sehari-hari. (P241)
Lawan kata dari bicara bukanlah mendengar, melainkan menunggu sampai lawan bicara selesai, menatap orang yang sedang berbicara, dan menganggukkan kepala sebagai pertanda setuju. Prinsip ini seringkali tidak diperhatikan, terutama antara keluarga dan pasangan suami istri. (P242)
Kenapa kita justru bersikap paling kasar kepada orang-orang yang menghabiskan waktunya paling lama dengan kita dalam hidup? Hal itu disebabkan oleh fantasi bahwa kita paling dekat dan nyaman dengan keluarga. Ketentraman itulah yang justru memperburuk hubungan. Hanya karena merasa paling dekat, bukan berarti kita bisa bertingkah sesuka hati. Ungkapan-ungkapan sederhana diperlukan untuk sedikit menghargai keluarga kita. Semakin kita yakin bahwa kita dekat dan semakin lama kita menghabiskan waktu bersama, semakin kita harus memperhatikan perasaan orang tersebut. (P242-243)
Selamat mencintai takdirmu🍻
Sore yang teduh, 1 Februari 2024 15.28 wita
86 notes · View notes
ibnufir · 4 months
Text
Bukan soal uang, tapi panggilan hati menjadi manusia
Menghadapi persalinan istri selalu menjadi hal yang paling mendebarkan.
Bapak paling tangguh sekalipun, pasti menangis ketika mengumandangkan adzan untuk pertama kalinya.
Meski ini anak yang kedua, tapi rasa-rasanya tidak mengurangi rasa khawatir dari yang pertama.
Tetep aja dibikin melow.
Alhamdulillah terlahir normal, seperti kakaknya.
Dan barangkali memang betul bahwa kontrol setiap bulan ke dokter adalah salah satu ikhtiar untuk memudahkan persalinan.
Adalah seorang dokter kandungan perempuan, yang membuat kami yakin untuk melahirkan di rumah sakit prakteknya.
Waktu kami kontrol bulanan, beliau pernah bilang "Saya tidak mau menjadi dokter dengan tingkat prestasi lahiran caesar yang tinggi"
"Padahal ngapain kan, duitnya lebih sedikit"
"Kalau caesar saya jelas dapat lebih banyak. Tapi ini bukan hanya soal uang, tapi panggilan hati menjadi manusia."
"Sehari, dua hari, saya tungguin, saya pantau saya observasi terus. Lahiran caesar jalan pertolongan terakhir"
Ternyata betul-betul ditungguin. Hampir rata-rata pasien melahirkan hari ini di rumah sakit ini normal.
Masya Allah...
Padahal dulu waktu pertama kontrol saya sempat jengkel karena menunggu lama dari jadwal praktek.
"Pindahlah" saya bilang ke istri.
Tapi pas masuk "maaf ibu bapak" katanya. "Saya habis bantu pasien lahiran dan batalin puasa dulu" Puasa hari senin.
Orang tua mana yang tidak ingin mempercayakan kepada yang kuat keyakinannya.
Akhirnya kami kembali, rutin setiap bulan.
Dan yang paling saya ingat adalah kalimat-kalimat menenangkannya.
"Orang hamil itu jangan dibikin tegang. Engga usah terlalu jauh mikirnya. Dibawa santai aja, lha wong sudah ada yang ngatur kok"
"Pasrah nggih pak, buk"
Alhamdulillah Bu dokter Lisnur dan ibuk-ibuk bidan, kami menjadi saksi ketulusanmu memberi pertolongan.
Terima kasih, dari bayi laki-laki pelengkap keluarga kami.
Tegal, 26 Januari 2024. 20.00 WIB. Rumah Sakit Islam Harapan Anda.
—ibnufir
67 notes · View notes
aimanhilm · 2 months
Text
*RESET* -Memulai kembali-
Sebuah kejadian, baik ataupun buruk, menimpa kita semua atas Kehendak Allah. Pun apa yg akan terjadi, semua sudah Allah tetapkan di Lauhul Mahfudz. Namun, pasrahkah kita tanpa berbuat apa2?
Lets re-call kisah Siti Hajar, ketika bayi Ismail A.S. menangis kehausan sekali. Ikhtiar yg beliau lakukan adalah berlari mencari sumber air/bantuan yg kemungkinan dapat tetlihat dan dijangkau. Menaiki bukit Shafa dan Marwah.
Kalau manusia biasa mungkin cuma ngecek 1-2 kali, lalu 3 untuk last confirmation. Klo ga ada ya mungkin akan menyerah begitu saja.
Namun, beliau melakukan itu 7x bolak-balik kedua bukit tersebut. Dan Allah bukannya memberikan solusi tampak/berasal dari usaha yg beliau. Tapi Allah memberikan rezeki dari arah yg tidak disangka2, dari hal terdekat dari anaknya, mata air zamzam mengalir di bawah kakinya. Apakah beliau menyalahkan ikhtiarnya? Tentu tidak. Beliau bersyukur atas ketetapan yg telah diberikan oleh-Nya. Pun kemudian, yg jadi syariat dalam haji & umroh itu Sa'i, bukan minum air zamzam. Coba pahami & maknai.
Kadang hidup emang suka bercanda, mungkin bagi kita juga bercandanya kelewatan. Berbagai upaya kita lakukan, eh rezekinya dari yg lain. Kadang ada yg berbelit2, dikasih solusi kenyataan yg sangat simpel. Kita berkehendak ini, tapi Allah berkehendak lain. (NB: kehendak yg kita miliki pun juga atas izin Allah kita punya itu)
Quotes "Apa yg kita inginkan yg terbaik buat kita, belum tentu baik untuk kita. Tapi apa yg Allah kehendaki untuk kita, percayalah itu pasti yg terbaik"... Awalnya sekadar kata2 yg kupahami dg akal, tanpa pemaknaan lebih dalam dari hati. Mungkin tak semudah itu untuk menerima, maka mintalah kepada Allah untuk menguatkan diri kita supaya dapat lebih ikhlas dan jujur pada diri kita sendiri.
Sedikit hikmah yg bisa dipetik dari kajian + stand up malam tadi.
Alhamdulillah, Allah gerakkan hati dan badan ini untuk hadir & kembali menuliskannya.
Barakallahu fiikum Ust. Salim A. Fillah & Bang Abdur. Bonus foto dg ust. Hammad 😁
Semoga Allah kuatkan dan mudahkan jalan kita untuk terus berikhtiar dan selalu kembali ikhlas atas segala ketetapan-Nya #NTMS
Tumblr media Tumblr media
30 notes · View notes
terusberanjak · 9 months
Note
Rasanya aku lelah banget di dunia. Rasa keputusasaan kerap menghampiri. Kondisi diri yg keterbatasan gerak, ditinggal mamah wafat, kerjaan ga stabil, jodoh apalagi. Belum keliatan hilalnya. Rasanya mau pergi dari dunia, tapi amal belum cukup. Sampai sering berpikir kalau aku paling sengsara di dunia. Astagfirullah. Gimana caranya ya biar kita bisa tetap istiqomah buat Husnudzon kepada Allah? Biar kita ga terus²an berpikir yg udah pasti Allah jamin.
Semangat ya mbak. Aku gak bisa bilang banyak karena aku masih fakir ilmu juga. Aku di sini cuma mau ngasih semangat.
Semangat mbaaa🥰 Jangan menyerah. Tetep optimis apapun kondisi kamu. Mba adalah hamba pilihan Allah yang ditakdirkan buat melalui ini semua, tapi yang mesti dihujamkan dalam hati adalah semua badai yang terjadi di kehidupan manusia itu pasti bersifat sementara sebagaimana dunia yang bersifat gak abadi ini. Apa buktinya? Manusia meninggal adalah bukti dunia tuh gak abadi.
Istilahnya yang kecil aja (manusia) gak abadi, apalagi dunia yang besar ini? Pasti sementara juga.
Let it flow. Fokusin ke apa yang bisa dikendalikan sama diri sendiri; "iman kita, cara kita ngerespon hal yang sedang terjadi sama kita, pikiran kita tentang masa depan dan hal-hal yang belum terjadi."
Untuk yang diluar kendali kita serahin ke Allah. Gimana Allah aja. Percaya sama Allah kalau setiap detiknya Allah sedang nuntun kita menuju jalan keluar yang kita perlukan. Kalau bukan hari ini, in syaa Allah besok. Kalau besok belum juga, berarti besoknya lagi in syaa Allah. Pokoknya setiap detiknya tuh kita lagi berjalan menuju pintu keluar dari badai yang sedang menyapa kita. Tugas kita ikhtiar, baik sangka ke Allah dan tawakkal.
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...." (Al-Baqarah: 286)
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al-Baqarah: 155-157)
Aku tau gak mudah bahkan bagi diri aku sendiri pasti gak mudah. Tapi percaya mba in syaa Allah lewat badai ini Allah nyiapin sesuatu yang menakjubkan buat kamu sampai kamu lupa rasa luka dan bersyukur pernah melalui semua ini.
Semangat yaaa mbaaa🥰
Maaf baru jawab pertanyaannya karena jujur ini pertanyaan sulit. Khawatir salah jawab, tapi semoga ini menjadi salah satu jalan buat mba agar tetap semangat ya mbaa🥰
@terusberanjak
53 notes · View notes
sarasastra · 9 months
Text
Ga mau mikirin tapi kepikiran. Kayak jadinya lebih baik aku ngga tau aja kondisi di sana gimana daripada jadinya bikin kesel, stress, situasi yang ga ideal menurutku.
Mungkin ini akhirnya kenapa Allah bikin aku tinggal jauh dari kota kelahiran. Jauh dari keluarga dan sodara-sodara. Supaya aku bisa nemuin true color-nya aku tuh gimana sih. Gimana potensi aku sebenernya, gimana aku berupaya dan membentuk kultur keluargaku sendiri. Tanpa banyak campur tangan banyak pihak.
Hanya restu, doa dan sekilat kabar sesekali yang terdengar. Dan mencukupkan diri disitu. Ga perlu sampai turut ikut campur segala urusan dan huru hara yang terjadi di sana. Mungkin bukan kapasitasku juga. Inginnya emang bilang, "maaf ngga berurusan".
Lebih baik punya pikiran yang tenang, karena di sini juga aku mengasuh anak, membesarkan anak, merawat hubungan dengan pasangan. Mencari kembali jati diri sebagai ibu dan sebagian diriku yang ingin aktualisasi diri.
Bukan berarti ngga sayang, ngga mau tau, atau ga peduli sama situasi nun jauh di sana. Tapi aku memilih untuk apa yang baik untukku, untuk keluarga kecilku. Untuk kebaikan mentalku, untuk kesehatan jiwaku.
Inginnya semua ideal, sesuai sebagaimana seharusnya, serba baik, serba tepat dalam tiap keputusan yang orang tuaku ambil, tapi nyatanya ngga bisa semuanya begitu. Mustahil. Karena banyak variabel yang menentukan keputusan dan jalan hidup seseorang atau sebuah keluarga.
Yang bisa kulakukan hanyalah berdoa, menyerahkan segala urusan sama Allah. Allah tau yang baik. Allah tau mana kondisi terbaik buat tiap manusia beramal. Jadi, jangan khawatir. Lakukan saja ikhtiar terbaik sambil terus tawakkal dalam hidup. Ikhlas jalani semuanya walau sulit. Sesekali mengadu & mengaduh tidak apa-apa. Karena kita juga kan manusia..
Tangerang, 31 Agustus 2023
25 notes · View notes
coretan-sn · 7 days
Text
Cinta Itu Milik-Nya
Akhir-akhir ini lagi viral gugatan sidang youtuber RR yang tersebar ke seluruh Indonesia. Membaca beberapa laporan yang kalau di hitung-hitung banyak juga ya ternyata. Mulai dari body shimming tubuh yang kurus, ingin deeptalk tapi di sangga , bab ranjang, uang 500 jt, masalah tidak ada perhatian ketika hamil, pelabelan “istri durhaka”, bahkan pembelaan yang berlebihan kepada ibu mertua RR dan lainnya.
Dulu pernikahan yang viral bak princess dan pangeran itu kini akhirnya kandas dengan tersebarnya berita yang juga viral sampai di segala penjuru. Jadi sebenarnya kurang apa sih? RR yang berprestasi, punya banyak duit, cantik, dan bahkan backingannya orang-orang hebat. TR yang tampan, terkenal sangat menyayangi ibunya. Dua-duanya dari keluarga dengan track record bagus, seperti memang tercipta menjadi pasangan yang serasi.
Tapi kembali lagi pertanyaan itu mampir di kepalaku?Sudah sejauh apa mereka belajar tentang pernikahan? Ataukah sebenarnya praktik dari apa yang dipelajari itu sesusah itu? Apakah di tengah gerusan akhir zaman ini memang mendapat laki-laki yang baik itu harus ke paling lautan seperti mencari mutiara? Godaan-godaan yang semakin berat, apakah bisa iman yang setipis tissue ini bisa membedakan mana laki-laki yang baik dan bukan. Mana yang modus mana yg serius?
Menyesakkan sekali, aku sebagai wanita yang ikut membaca gugatan itu sangat-sangat mempengaruhi psikologis. “Oh bisa ya ternyata?” “Oh ada ya laki-laki seperti itu?” Padhal kakaknya Ustadzah dan berbagai spekulasiku untuk mereka. Meski ada klarifikasi dari TR aku tetep berpandangan bahwa mereka sebenarnya hanya tidak bisa berkomunikasi dengan baik dan egosimenya masih sama-sama tinggi. Mereka belum sepenuhnya menyelami pernikahan itu sendiri.
Padahal aku yang belajar pra nikah dari 2019 sampai sekarang yg bahkan sampai eneg buat belajar lagi. Karena yg di pelajari samaa dan merasa mampu jika suatu saat nanti pertemu dengan pernikahan. Lalu di 2021 pas ketemu Teh Dery di Sekolah Calon Ibu beliau berkata “Kamu harus meluaskan dada selapang-lapangnya ketika sudah menikah, karena menikah itu sebenarnya sangat menguras energi. Kamu harus terus mengisi energi mu penuh, terus di carger, di kasih amunisi terbaik, karena jika suatu saat kamu kelelahan dalam pernikahan. Maka syaitan akan mudah masuk dengan segala bisikannya”
Apakah memang semenguras tenaga itu?? Padahal bagiku aku sekarang bahkan sudah siap untuk mengarungi bahtera itu, siap sumur hidup bersama pasangan, emosi yang ku latih sudah tidak labil, aku bisa mendengarkannya, merawatnya, belajar memasak enak, dan aku bahkan selalu mencoba cukup dalam segala hal, seperti belajar financial “mana yang perlu dan mana yang tidak”, lain lagi aku suka sekali mempelajari parenting. Secara usiaku juga sudah cukup matang jadi aku sudah siap, batinku.
Banyak uang yang aku keluarkan untuk mengikuti kelas-kelas, membeli buku-buku, dan sekarang sedang mengumpulkan sedikit demi sedikit untuk resepsi impianku yang sederhana. Tapi lagi-lagi, pernikahan ternyata persiapan ibadah yang panjang. Cinta ini milik-Nya. Sebaik apapun persiapan ini, takdir ada di tangan-Nya, pasangan hanyalah titipan yang hatinya akan di bolak-balik oleh-Nya. Begitupun aku yang tidak tahu akankah aku berubah lebih baik atau malah sebaliknya, yang aku harap semoga Allah tetap teguhkan di jalan yang benar.
Di masa tunggu yang semeresahkan ini, semua di lakukan dengan memantaskan diri sebaik mungkin. Berharap mendapat pasangan sebaik mungkin, perkara nanti Allah kasih pasangan yang mungkin tidak sesuai ekspektasi, pasangan yang jahat, pasangan yang tidak mau mengerti. Itu memang takdirnya, rangkaian ujiannya. Terlepas itu ikhtiar perjuangan kita untuk beribadah mengenapkan separuh agama tidak boleh surut, doa harus lebih kuat, sujud harus lebih panjang, ikhtiar terus, ikhtiar lagi, ikhtiar yang terbaik dan jangan lupa menyerahkan diri sepasrah-pasrahnya kepada-Nya. Karena di jalan cinta para pejuang, Allah lebih tahu tentang kita.
Tulisan ini di tulis dengan dada yang sesak dan penuh harapan ✨
4 notes · View notes
azmi-azizah · 7 months
Text
Kadang rasanya ingin menyerah, bingung dan lelah, kenapa tak kunjung ada pertanda atau petunjuk dari-Nya..
Kadang rasanya ingin marah, kepada diri yang tak sabaran, mudah berpikiran sempit tentang skenario-Nya, dan berpikiran buruk pada sesama..
Tapi kembali lagi, setelah direnungi, mungkin hati ini butuh dilembutkan lagi. Agar sabar dan syukur memenuhi dan membahagiakan diri. Agar terus berhusnudzon bahwa pastii, pasti Allah udah siapkan yang terbaik. Agar terus mengiringi penantian dan pencarian ini dengan ikhtiar-ikhtiar dan jalan-jalan yang suci..
10 notes · View notes
mutiarafirdaus · 8 months
Text
Refleksi Skripsweet 💓
Ceritanya lagi baca buku kuliah tentang Manajemen Kurikulum. Eh tapi kok ada pembahasan yang keren tentang bagaimana Islam menetapkan syarat Manajemen. Mari kita simpan disini ✨
Sebagaimana Ali bin Abi Thalib telah memperingatkan kepada kita, bahwa kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah dengan kejahatan yang terorganisir. Maka ada syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam mengorganisir kebaikan yang didasari dari Quran dan Sunnah Nabawi.
Mempunyai tujuan yang tulus atau bersih. Bisa juga maksudnya adalah memiliki niat yang berorientasi kepada Allah. Jadi kalau udah pasang niat tulus lillah, hal hal yang dikerjakan jadi tidak keluar jalur dan menyeleweng.
Sebuah peringatan buat para pengorganisir kebaikan yang masih hobi modus. Bisa jadi asbab mandek pergerakan kebaikan itu karena modus yang masih dipelihara. Astaghfirullah :"
Kalau melihat pengorganisasian yang dilakukan Nabi SAW dalam dakwah kebaikan ini, beliau tujuannya clear. Menyeru kepada kalimat tauhid. Sungguh sangat tulus dan bersih :"
Sehingga dari tujuan yang bersih nan tulus itu, tercurah pertolongan dari Allah SWT dan berlimpah keberkahan juga.
Mempunyai persiapan yang matang. Sehingga pelaksanaan benar benar maksimal, tawakkal lancar tapi ikhtiar tetap jalan. Sehingga dengan itu, mencapai tujuan yang telah dicanangkan bukan suatu hal yang sulit atau mustahil
Kalo kata Ustadz Nuzulul Dzikri, kalau urusannya masih perkara di dunia insya Allah apa apa aja bisa asal tawakkal dan ikhtiarnya maksimal.
Dakwah Rasul SAW dan para sahabat dengan persiapan mereka yang matang mampu meruntuhkan dua Imperium raksasa dunia saat itu. Terlalu mantap emang.
Memiliki program yang jelas. Dalam melakukan tindakan, jangan masih abstrak sudah dilaunching. Tuntaskan sampai semua konsep tersusun rapi dan siap untuk dieksekusi. Ini bisa dibilang buah dari persiapan yang matang.
Kalau ingat dakwah Rasul ketika di Madinah, program yang dibuat di awal-awal dakwah juga jelas sekali. Pemasangan taakhi antara Muhajirin dan Anshar agar menguatkan soliditas pendatang dan penduduk asli. Pembuatan Piagam Madinah dalam rangka penyusunan undang undang bermasyarakat. Membangun masjid sebagai markas pusat dakwah, tempat pembelajaran dan ibadah.
Dan masih banyak lagi yang ketika dilaunching tidak membuat orang-orang kebingungan.
Adanya dorongan atau penguatan sehingga menjadi sumber kekuatan yang mampu melancarkan proses manajerial kebaikan ini agar mampu mencapai maksud yang dituju.
Allah menurunkan hadiah, jamuan, dorongan, dan motivasi yang sangat mulia bagi Rasulullah SAW dan para umatnya. Tak lain tak bukan ialah Al Quran. Pertanyaanya, apakah saat ini kita menjadikan Al Quran sebagai dorongan dan penguat agar mampu kuat mencapai tujuan? :"
Jadi curiga, jangan-jangan tersebab persyaratan manajerial Islami yang dijaga para muassis dakwah dan penerusnya menyebabkan dakwah Islam ini terus ada. Sampai nanti, sampai kita memejam mata.
13 notes · View notes
chocohazel · 2 months
Text
Ramadhan Journal : 4. Menjadi Manusia Bertakwa
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka”
— Ath Tholaq : 2-3
Sebagai manusia sadarilah bahwa kita terkadang menuntut terlalu banyak daripada apa-apa yang dibebankan kepada kita sehingga hidup akhirnya menjadi rutinitas tak henti yang melelahkan dan tanpa makna.
Akhirnya semua terasa melelahkan sebab tanpa kita sadari kita telah terjebak saat sibuk mengejar “hidup” yang kita definisikan sendiri. Padahal jika boleh kita bersepakat bahwa hidup adalah tentang rangkaian satu ujian menuju ujian lainnya, maka ketahuilah bahwa dalam ragam uji jenis apapun — sebagai manusia yang perlu kita lakukan hanyalah berikhtiar dan tawakal kepada Allah.
Ikhtiar dan tawakal kepada Allah haruslah dilekatkan dengan konjungsi “dan”, yang apabila salah satu diantaranya tidak bernilai benar maka hasilnya pun tidak akan menjadi benar.
Di dalam Al-Quran terdapat banyak sekali kisah tentang bagaimana Allah memberikan pertolongan kepada hambaNya yang telah memaksimalkan ikhtiar pada saat seolah tidak ada lagi jalan keluar yang dapat ditempuh; kisah Ummu Ismail, Musa dan Maryam ‘alaihimussalam misalnya. Allah memberikan “jalan keluar” yang tidak berhubungan secara kausal dengan apa yang menjadi ikhtiar mereka. Namun benang merah di antara ketiganya adalah mereka merupakan orang-orang yang bertakwa, yang murni imannya, yang telah memaksimalkan usaha sembari terus berserah diri kepada Allah.
Kemudian dalam kisah, kita dapati bahwa Allah “mengambil alih” urusan mereka melalui jalan keluar yang sulit dinalar manusia — tapi selalu mudah bagiNya.
Maka apapun yang tengah kau hadapi, sepelik apapun, walau semua dirasa tidak mungkin sebab seolah pintu-pintu telah tertutup dan yang kau lihat hanyalah punggung-punggung manusia yang berbalik meninggalkanmu; semoga tak pernah membuatmu lupa atas tugasmu yang hanya dua; berikhtiar dan bertawakal kepadaNya;
atau singkatnya menjadi manusia bertakwa.
6 notes · View notes
kkiakia · 11 months
Text
Tumblr media
Membasuh.
Kau tahu apa yang paling berbahaya dalam diri manusia? Adalah ketika kau...merasa lebih baik dari oramg lain.
Seperti musuh dalam selimut,
Seperti racun yang menyatu dengan makanan paling lezat,
Seperti permukaan danau yang tampak bening, padahal jauh di dasarnya penuh endapan kekeruhan,
Seperti cermin yang menampilkan keterbatasan diri dengan apik, meski pada kenyataannya di dalam diri begitu banyak rumpang yang Allah tutupi dan tak tertampik,
Bahaya itu, membakar amal shalih dengan cepat.
Bahaya itu, menggerogoti diri lalu mengisi jiwa dengan keangkuhan dan kesombongan dengan perlahan.
Ketika kau sibuk membuat daftar aib orang lain, tapi lupa diri bahwa kau pun begitu penuh dosa dan kekurangan.
Ketika kau sibuk menghitung dan menghkalkulasi dosa-dosa orang lain, padahal dirimu pun tak pernah sekejap terlepas dan bersih dari kesalahan.
Apakah kau tak menyadari bahwa bukan orang lain yang sering berlaku aniyaya terhadap dirimu. Tapi dirimu sendiri lah yang sering mendzolimi diri sendiri.
Seberapa keruhkah bejana jiwamu duhai diri?
Jika Allah tak menutup aib-aibmu, dapatkah kau bayangkan seberapa hinanya dirimu?
Jika Allah tak memberimu petunjuk untuk merengkuh hidayah-Nya, dapatkah kau bayangkan seberapa jauh kau akan tersesat di tengah arus dunia yang fana dan penuh tipu daya?
Padahal umur dan kesempatan terus berkurang, lenyap oleh perputaran waktu siang dan malam,
Padahal cerita-cerita tentang kematian dan umur yang singkat silih berganti terdengar dan terlihat.
Betapa ngerinya, buta mata hati. Sebab tak nampak lagi petunjuk kebenaran dan tak ada lagi getaran agar memohon pengampunan,
Ya Allah, lindungilah kami daripada merasa paling baik dalam perbuatan amal shalih.
Ya Allah, lindungilah kami daripada merasa paling sempurna dalam segala bentuk ikhtiar dan rencana yang kami upayakan.
Sejatinya, karena kekuatan-Mu lah kami mampu melaksanakan ketaatan dan kebaikan.
Sejatinya, hanya karena petunjuk dan hidayah-Mu lah kami berada di jalan lurus keselamatan.
Dan karena rahmat-Mu lah maka karunia dari sisi-Mu terus mengalir deras tak terbatas di tengah kehinaan diri kami yang begitu pekat dan terus membekas. Ampunilah kami ya Rabbi.
Keruh, 23 Juni 2023 22.57 wita
197 notes · View notes
amelyaseptiana · 14 hours
Text
Ruangaksara #203
Terjaga
Kita tidak pernah tahu, langkah ke berapa yang akan menuai keberhasilan. Kita juga tak pernah tahu pilihan mana yang akhirnya membawa kita ke tujuan.
Kita belajar untuk sabar dan tidak buru-buru ingin mengetahui hasil akhirnya, yang justru akan merusak jalan cerita.
Dengan terus memanjangkan nafas ikhtiar, semoga prasangka baik kita kepada pemilik takdir akan tetap terjaga.
4 notes · View notes
kafabillahisyahida · 2 years
Text
Mendidik Anak dalam Keterbatasan
Mencari rejeki yang berasal dari tangan sendiri itu melelahkan, tapi aku dan suami memilih jalan ini demi memastikan nafkah yang halal untuk anak2 kami. Kendati karenanya itu berdampak aku kehilangan banyak waktu untuk mendidik mereka, maka seringnya kutitipkan pengasuhannya kepada Allah , tiada daya dan upaya ... Keterbatasanku adalah kelemahanku dan kuharap Dia menutupi kekuranganku dengan caraNya. Sehingga dalam urusan dunia, aku tidak meminta anak2ku menjadi yang terbaik sebab akupun belum mampu jadi yang terbaik. Aku tidak menuntut mereka menjadi pintar, hebat, kaya dan kompeten. Sebab aku tak tau hakikat dari segala sesuatu, yang mana yang akan menjadi kebaikan bagi mereka.
Allah tak menerangkan bahwa orang yang selamat dan bahagia adalah orang kuat, kaya, pun cendekia, firaun orang kuat, qarun orang kaya, dan abdullah bin ubay adalah cendekia tapi mereka terlaknat dan diazab. Para koruptor, hacker, itu adalah orang2 unggul dan terpelajar pada mulanya tapi mereka kurang ajar.
Pendidikan formal anak2ku bagiku sekadar agar mereka survive, tidak menyusahkan orang lain, lebih baik agar mereka bisa memberi manfaat bagi masyarakat, bukan agar mereka menjadi bintang, karena aku tau pasti mengejar pengakuan itu sesuatu beban yang melelahkan dan seringkali mengecewakan
Doaku cukup agar mereka menjadi orang yang beruntung. Aku mohon jaminan anak2 ku kepada Allah. Maka seringnya Allah cukupkan ikhtiarku walau dengan pengorbanan yang sedikit Dia izinkan mereka bisa lebih banyak memahami, lebih mudah mengerti. Waktu yang kami miliki sehari2 untuk bermain, belajar sangat singkat tapi aku mencoba memaksimalkan kualitas
Setiap menghabiskan waktu bersama ,kami libatkan Allah dalam setiap perbincangan, sehingga ketika sedang asyik aku kadang bertanya "kaka ade mau ga kalau kita kayak gini terus sampai nanti di syurga " tentu mereka jawab "mau" dan kubilang "kalau gitu bantu ayah bunda dengan jadi anak yang soleh". Taqwa itu mutlak yang harus diperjuangkan, iman tidak dapat diwariskan.namun itu satu2nya jaminan agar mereka mendapat yang terbaik dari Allah. Walau bukan berarti yang terpintar, tercantik, terkenal tapi pasti yg terbaik. Janji Allah sebenar2nya janji, dan Dia sebaik2 yang paling menepati janji.
Menurut kita memangnya apa dan siapa yang mendesain kisah2 seperti anak tukang becak yang tak lulus SD meraih gelar doktornya. Pun seorang ibu yg terbatas waktu dan kemampuannya bisa menjadikan 10 anak2nya hafidz hafidzah. Itu kisah2 mustahil dengan ikhtiar manusia biasa kecuali dinalar dengan iman dan kuasa Allah. Yang menurut para ulama mula2 ditentukan oleh nafkah yang halal.
Ya harapanku agar anak2ku menjadi orang beruntung... Agar mereka tak sombong dan merasa hebat, agar mereka sadar bahwa segala kebaikan yang ada padanya hakikatnya adalah pemberian dan pertolongan Allah... terlebih adalah ujian yang bila salah difahami bisa saja jadi bumerang.
Keberuntungan dalam Al-quran adalah pencapaian tertinggi dan hanya didapat oleh orang2 beriman. "Sungguh beruntung orang-orang yang beriman," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Dan ini menjadi PR terpenting ketimbang pendidikan itu sendiri. Yakni memastikan mereka tumbuh dari harta yang halal. Karena rasul berpesan sekali2 hidayah itu tidak akan menyentuh hati dan diri yang kotor yang padanya terdapat hal2 haram.
Anak seperti mesin fotocopy... Ia akan senantiasa memperhatikan lalu meniru sifat dan perilaku orang tuanya. Jadilah PR terberat berikutnya, pendidikan itu tak berarti seberapa sering kita mendikte dan mengajari. Pendidikan itu tidak berpusat pada mereka yang diajari tapi tergantung pada sosok yang mengajari. Dan bagi anak, pendidikan anak no 1 adalah di rumah, amat dipengaruhi wibawa dan akhlak mulia yang yang dicontohkan orang tua dalam kehidupannya.
77 notes · View notes
yonarida · 12 days
Text
Sebab Kelapangan Dada
part 2 | Masjid Ar Royyan, Purworejo | 2 Mei 2024 oleh: Ust. Afifi Abdul Wadud
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Dada yang lapang dan hati yang tenang adalah hal basic yang perlu kita miliki agar kita bisa menjalankan kehidupan ini. Lapang dada adalah nikmat dari Allah. Maka kita tidak akan mendapatkan nya apabila Allah tidak memberikan kepada kita. Kita perlu ikhtiar untuk mendapatkan nikmat tersebut. Apa yang perlu kita pahami mengenai kelapangan dada? Sebab kelapangan dada: 1. Taufiq dari Allah. Kebaikan itu semua di tangan Allah, tidak ada kebaikan yang kita raih kecuali Allah tolong kita untuk mendapatkannya. 2. Kelapangan dada hanya dapat kita dapatkan jika kita wujudkan syarat-syarat yang disebutkan oleh Allah. "Barangsiapa yang berpaling dari petunjuk-Ku, maka baginya adalah kehidupan yang sempit." Syarat Kelapangan Dada Menurut Al Imam Ibnu Qayyim, alamat orang yang mempunyai kebahagiaan hati/ kelapangan dada, yaitu dia yang: 1) Hatinya betul-betul fokus berorientasi pada akhirat Hatinya akan lapang. Orang yang demikian, segala-galanya dia ukur dengan kehidupan akhirat. Bagi seorang mukmin, jika orientasinya akhirat, segalanya jadi serba menguntungkan, baik dia dalam kondisi mendapatkan nikmat atau pun musibah. Orang yang ridho dengan Allah, mencintai Allah, mengagungkan Allah, maka dia akan berlapang dada ketika diberikan keputusan yang diberikan Allah kepada dia. Orang tersebut merasakan kelezatan iman. 2) Zuhud terhadap perkara dunia Semakin mengejar dan tenggelam orientasinya pada dunia, semakin tersiksa. Pencinta dunia tidak pernah lepas dari 3 hal: - galau dan resah terus - rasanya capek terus - sudahlah dia kejar dunia dan dapatnya sedikit, pada akhirnya dia menyesal karna sampai tua hanya berorientasi dunia saja. Bukan berarti tidak boleh memiliki dunia, tetapi artinya, dia bawa dunia sebagai kendaraan untuk menuju kampung akhirat. 3) Siap menghadapi kematian dan pasca kematian sehingga dunia dijadikan tempat sebagai persiapan untuk menuju kehidupan sesungguhnya pasca kematian. 4) Sempurnanya tauhid Orang yang semakin sempurna tauhidnya, hatinya semakin tenang dan lapang. 5) Cahaya iman 6) Ilmu yang bermanfaat Ilmu yang secara materinya shohih. Ilmu tersebut menggerakkan untuk semakin mendekatkan dia kepada Allah. 7) Senantiasa kembali kepada Allah Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang. Kepada orang-orang yang menjauh dari Allah, Allah seru untuk kembali kepada Allah. Taqwa itu adalah jalan. Dan Taqwa itu dengan ilmu dan amal. 8) Baiknya penerimaan dia kepada Allah/ bagusnya dia dalam menyambut seruan-seruan Allah
6 notes · View notes
hepina · 18 days
Text
lesson learned seputar pertaarufan duniawi
awal 2024 ini alhamdulillah tuntas dari fase mencari jodoh, setelah bertahun-tahun berjuang dan berdoa (terdengar lebai tapi emg beneran kaya gt 😅). dari yang udah berlalu, ada banyak pelajaran yang kudapet yang rasanya eman-eman kalau kusimpan sendiri. jadi, aku coba menuangkan pelajaran yang kudapat itu dalam tulisan, bismillah semoga ada manfaatnya yaa buat temen-temen sekalian:
• biro jodoh bisa banget jadi opsi, tapi opsi ini menuntut kehati-hatian yang lebih, dan kesabaran yang lebih. harus banget crosscheck lebih mendalam, pastikan informasi yang kamu dapat sesuai dengan kenyataan yang ada pada person tersebut. gimana caranya crosscheck? jangan andalkan informasi dari beliaunya saja, coba cari saksi hidup (😆) lain yg bisa ditanya-tanyain untuk memastikan info yg udah didapet serta untuk mencari info-info tambahan lainnya. supaya ngga kejadian, foto postingannya dengan yang aslinya berbeda~ 😂 etapi ini honest review dr aku yang dah 3x ikut biro jodoh dan qodarullahnya ngga dapet jodoh dr sana wkwkw, menurut aku di biro jodoh itu khalayaknya luas bangett, jadi buat aku rasanya kaya ga masuk 'niche' kita atau istilahnya terlalu random gt. kalo dr kenalan-kenalan kan, biasanya kurleb ada latar belakang yang masi banyak mirip-miripnya. setelah dilalui, ternyata qodarullah aku dan keluargaku kurang cocok dg metode ini. tapi ini preferensi pribadiku aja yages, banyak kokk yang dapat rezeki jodohnya lewat jalan tsb.
• nah berkaitan soal rezeki, ada 1 mindset yg selalu aku pegang tiap mau ikut biro jodoh, mau titip cv ke ustadz atau kenalan lainnya: jodoh itu rezeki. tugas kita adalah menjemput rezeki dengan ikhtiar sebaik-baiknya, dan doa sebanyak-banyaknya. masalah nanti hasilnya bakal kaya gmn, bakal berhasil apa nggak, semuanya adalah takdir dan ketetapan Allah yang pasti sepaket sama banyak hikmah dibalik itu. bisa jadi kita udah usaha via jalan a, b, atau c, tapi ternyata Allah datangkan hasilnya dari jalan yang ngga terduga-duga: bisa di x, y, atau z 😁 bonus status ibuku yang mengutip omonganku kala ituu, pas momen mau ikut biro jodoh hehehe
Tumblr media
• masih berkaitan soal rezeki, kita diwafatkan saat rezeki kita sempurna. kalau memang berjodoh dg seseorang adalah salah satu rezeki yang Allah berikan buat kita di dunia, pastiii bakal diberikan pada kita entah bgmn caranya. aku dulu pernah ada project terjemahin potongan kajian soal ini, masya Allah pelipur lara bgt kalo udah mulai hopeless soal rezeki:
youtube
• menolak dan ditolak adalah hal yang biasa, semacam makanan sehari-hari ketika kamu memutuskan untuk mulai 'berproses'. ada sih yang sekali nyoba proses eh langsung jadi sampe pelaminan, tapi ada juga yang harus melewati berkali-kali-kali proses sampe ketemu sama yang pas dan artinya harus berkali-kali-kali melewati momen menolak maupun ditolak. kalau emg ga cocok, jangan ada rasa gaenakan atau sungkan menolak yaa, entah sungkan sama beliaunya atau sungkan sama perantaranya. dan kalau qodarullah ngerasain yang namanya ditolak, ga bisa dipungkiri pastii ada banget namanya rasa insecure semacam "aku seburuk itu yahh" "apakah aq tidak layak untuk dicintaii" 🤣. tapi plis tolong jangan berlarut-larut sama perasaan itu, ditolak tuh bukan karena kamunya yang buruk atau dianya yang buruk, tp simply karena yaaa kalian ngga jodoh ajaah. boleh dijadikan evaluasi kok buat lebih baik ke depannya, biar semangat buat memperbaiki diri, tp jangan berlarut-larut sama perasaan sedih dan insecure yaa. kamu berharga, dan bakal semakin berharga kalau bisa terus tingkatin value dirimu dg banyak hal positif ♡
• tidak bisa dipungkiri bahwa lika-liku cari jodoh itu bikin capek lo ges. bener kata wali pas cari jodoh, oh tuhaan inikah cobaan 🤣 tapi namanya hidup yah, pasti ga lepas dr ujian yang semoga dengan ini bisa jadi sumber datangnya pahala dr Allah maupun dihapusnya dosa² kita yang telah lalu. insya Allah apa yang udah kita usahakan, doa yang kita panjatkan, semuanya ngga bakal sia-sia, bakal diberi hasil dan ganjaran yang sepadan di sisi Allah ta'ala. nahhh krn mencari jodoh adalah sesuatu yang terkadang melelahkan, kamu boleh bangett istirahat, break sejenak dari segala pertaarufan duniawi kalo rasa-rasanya udah otw burnout hehe. dan ini adalah opsi yang kemarin aku dan keluargaku ambil ketika kami mulai lelah berkelana wkwkwk, pas itu si kami sepakatnya "istirahat dulu sampai nida pulang umroh, mau fokus berdoa dulu aja". ternyata eh ternyataaa, di momen pasrah tsb justru Allah datangkan tawaran tak terduga-duga yang bikin kita membatalkan komitmen buat 'istirahat' tsb dan alhamdulillahnya Allah lancarkan semua prosesnya sampai pelaminan dan doanya yaaa semoga sampai ke surga, aamiin :)
demikian sesi oversharing hari ini 😆 semoga ngalor ngidul ini ada manfaatnya, terima kasih banyak buat yang udah menyimak sampai sini ♡ semoga apapun kebaikan yang kita usahakan saat ini diberikan hasil yang terbaik di sisi Allah, dan semoga tiap kesabaran kita berbuah manis suatu hari nanti, aamiin...
3 notes · View notes