Tumgik
#tetapi harus pula mengerti makna-makna(nya) yang benar.
salafiyyin · 3 months
Text
Tidak cukup menghafal Al-Qur’an dan hadits sekadar untuk berdakwah, tetapi harus pula mengerti makna-makna(nya)
Bismillah… Tidak cukup menghafal Al-Qur’an dan hadits-hadits sekadar untuk berdakwah, tetapi harus pula mengerti makna-makna(nya) yang benar. Tanya : Telah maklum bahwa berdakwah kepada Allah Ta’ala membutuhkan ilmu syar’i, apakah ilmu ini menghafal Al-Kitab dan As-Sunnah? Apakah cukup ilmu yang dipelajari di sekolah-sekolah dan kampus-kampus untuk dipakai berdakwah kepada Allah Ta’ala? Jawab…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
60b3r · 3 years
Text
Buku; Dulu, Kini, dan Nanti #2: Mengulik Kegilaan Kolektor Buku Klasik
Sore hari yang tidak sepi itu, kami berdua bergegas menuju Pasar Buku Velodrome dengan naik sepeda motor masing-masing. Puspa membawa Revo butut dengan jarum speedometer yang sudah putus, sementara aku masih menunggangi CB150R milik adikku yang habis kubawa slalom di bukit Brakseng sampe jatuh. Jalanan tampak ramai dan berdebu, sesekali mata ini harus menderita karena pedasnya butiran-butiran pasir yang terangkat oleh hembusan angin akibat geliat pembangunan, seakan pandemi tidak pernah terjadi. Sesampai disana, kami disuguhkan pemandangan yang mengerikan: hanya sepertiga lapak buku yang masih buka, itupun separo pedagangnya sudah mau menutup rolling door-nya untuk pulang. Aku bergegas berlari menuju kamar mandi karena kebelet berak, dan disanalah ide awal ingin menulis serial perjalanan tentang buku ini dimulai. Sebuah perenungan pertama, yang saya tulis di episode kedua.
Siang yang kuhabiskan di Pasar Buku Wilis tadi menggugah renungan baru yang pernah aku bawa mengenai nilai sebuah karya dan praktik 'pembajakan': isi atau makna dari sebuah karya tidak berkurang, nyawa si seniman yang sudah wafat tidak tersambung, dan eksploitasi berlebihan penerbit pada konsumen industri tidak akan muncul lebih lama dari penemuan teknologi percetakan massal sepeninggal Gutenberg. Raksasa perfilman di Hollywood dan gurita penyedia layanan lisensi musik seperti Sony Entertainment tidak serta-merta menjadi bangkrut dengan adanya pembajakan yang dilakukan terhadap karya-karya yang tidak dihasilkan oleh senimannya sendiri. Malahan, mereka hanya bertindak sebagai pihak ketiga distribusi karya seni dari para pembuat karya menuju ke penikmat. Ada masalah besar perputaran uang tak adil yang saya temukan disini. Tidak hanya melulu tentang karya seni, hal ini juga pernah kubahas di presentasi panel PhilofestID, festival filsafat pertama di Indonesia: masalah big academia dan akses terbatas karya ilmiah. Tulisanku tentang penundaan paten penelitian vaksin yang dimuat di Jakarta Post juga mengulik masalah hak cipta, dan masalah-masalah biopolitik membuka banyak sekali topik perenungan muncul selama pandemi.
Lantas, pikirku, mengapa pembajakan ini masih merupakan sebuah hal yang menjadi kontroversi? Toh jika memang suatu game bajakan menyebabkan lebih banyak orang dapat mengakses dan memberikan ulasan terhadap game tersebut, maka di sisi lain publisher besar seperti Ubisoft dan Electronic Arts juga terbantu: upaya marketing mereka akan melesat karena adanya eksposure yang lebih tinggi, ketimbang memberikan salinan demo yang ongkos produksinya tak juga sedikit. Game bajakan hasil rilis SKIDROW selalu hadir dengan pesan "if your liked the game, support the game developers, and buy it!". Ternyata malah developers yang seringkali ditekan oleh publishers untuk menelorkan game-game indah dalam jangka waktu singkat dan royalti yang mencekik dan tidak fair, misalnya Obsidian Entertainment yang dikontrak oleh Bethesda Studios untuk membuat Fallout New Vegas. Namun, perjalanan di Pasar Buku Velodrome kali ini akan memberikan sedikit pencerahan kenapa barang orisinal atau edisi asli tetap dicari dan dihargai lebih daripada seonggok fotokopian tak rapi. Kembali lagi, seperti biasanya, masalah komoditi dan moda produksi. Hello, Marx!
Sepeda motor kuparkir sangat dekat dengan kamar mandi yang terletak dekat dengan kios nomor 1, yang pintunya nampak tipis dimakan karat dan usia. Puspa langsung saja menuju ke kios nomor 3 yang dipenuhi buku-buku konspirasi bekas yang sama sekali tidak enak dipandang. Karya kontroversial Harun Yahya terpajang jelas disamping buku-buku konspirasi Dajjal dan Misteri Segitiga Bermuda. Buku-buku yang menurut saya layak untuk dibuang dan hilang tertelan zaman. Namun, kemudian aku membayangkan ketika para arkeolog masa depan menemukan buku-buku bodoh seperti ini dan bersyukur bahwa mereka tidak dilahirkan di zaman sekarang yang serba nanggung. Si penjual menyibakkan kain terpal yang sedari tadi menutupi sebuah rak kaca besar di tengah tokonya yang dipenuhi dengan segala macam komik Doraemon, Detektif Conan, dan—mengherankan kok bisa ada ditumpukan yang sama—Si Juki. Puspa bersemangat untuk mencari komik berseri bekas yang dicetak berwarna untuk menghadiahi Rafi, kekasihnya yang berulang tahun sebulan yang lalu. Tidak tertarik dengan komik, aku meninggalkannya untuk beranjak ke toko sebelah.
Aku bergerak menuju tiga kios lainnya dan melihat ada banyak sekali toko yang menyusun bukunya dengan rapi menurut topik, tidak seperti yang kulihat di Wilis. Tiba-tiba, seorang pria gondrong menghampiriku sambil membetulkan celananya. "Orangnya yang punya lagi pergi mas. Mampir ke punya saya saja dulu." katanya sambil memberikan kode untukku agar mengikutinya. Hembusan angin lembab dari kipas angin butut dan pendaran lampu petromax redup memperlihatkan debu tebal yang bersemayam di ratusan buku-buku kiri, tampaknya terjemahan, yang tertumpuk semburat di toko miliknya itu. "Wah, saya suka buku-bukumu. Revolusi-revolusi, komunis-komunis. Buku-buku yang dulu dilarang zaman Pak Harto, mas!" kataku padanya, dengan nada bercanda. "Hah, buku-buku anak-anak itu," jawabnya terkekeh sinis. "Zaman masih muda maunya revolusi-revolusi. sekarang ya cari cari nasi!" tambahnya. Aku menaiki sebuah sofa jebol yang berbalut jaring labah-labah untuk meraih sebuah buku berbahasa Inggris di rak atas berjudul Stalingrad. Disampingnya, ternyata buku-buku karangan Pasternak dan Nabokov, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Tidak ada buku filsafat diatas sini, kebanyakan novel lawas atau jurnal foto.
Setengah jam kemudian, kutemui diriku sudah mencapai lapak nomor 30-an, dan banyak toko yang tutup kulewati dengan wajah muram. Iseng, aku bertanya kepada seorang anak-anak yang sedang mainan dengan kucing kampung. "Disana ada lagi pak, maju saja" katanya. Benar saja, tak lama berjalan saya disambut dengan pemandangan yang sangat unik: sebuah lapak yang tidak hanya menjual buku bekas, melainkan juga benda-benda antik seperti radio salon, kalender lunar yang bisa diputar, dan rekaman vinil piringan hitam yang kuyakini sudah meleot-leot kalau diputar diatas gramofon. Seorang ibu-ibu keluar dari bedak sebelah dan bertanya apakah saya mencari sesuatu yang diketahuinya. Ketika kujawab buku filsafat, empat pintu toko terbuka dengan lebar dan banyak orang memanggilku untuk melihat-lihat. Salah satunya adalah Pak Tono, seorang mantan pedagang buku di stasiun. Katanya, dulu kebanyakan pedagang buku di Malang mangkalnya memang di stasiun, lalu kebanyakan pindah ke Wilis atau Velodrome saat dilakukan modernisasi stasiun. Dia kemudian bercerita tentang pengalamannya bertemu beberapa kolektor buku, sambil memanjat anak tangga untuk menemukan buku filsafat yang ingin dia tawarkan kepadaku.
"Itu, disebelahnya Panti (sebuah rumah sakit yang dikelola yayasan Tionghoa) ada kolektor buku antik, perpustakaannya ada 6 lantai itu, mas!" katanya sambil menyodorkan dua buku filsafat yang sangat tidak terduga lamanya: Durant's The Story of Philosophy (1926) dan Chalybäus' Historical Development of Speculative Philosophy (1854). Meskipun buku ini sangat antik, tetapi halamannya yang butek dan bolong-bolong mengurungkan niat saya untuk membelanjakan sisa uang saya demi membeli buku ini. Pak Tono kemudian pergi lagi menunjukkan Mite Sisifus terjemahan karangan Camus. Lagi-lagi, bisa saja uang sisa kubelanjakan untuk ini, tetapi kondisi bukunya yang terlalu butut membuatku berpikir dua kali. Saya malah terlibat pembicaraan dengannya masalah edisi kedua buku Dibawah Bendera Revolusi yang ditulis Sukarno dan mengapa ada dua edisi yang lakunya sampai 8 juta rupiah, sementara edisi ketiga dan seterusnya hanya terjual di harga 400 ribu rupiah. Menurut beberapa sumber kolektornya, buku yang mahal itu hanya dicetak sebanyak 16 eksemplar untuk kalangan tertentu, dan edisi itulah yang menjadi barang langka sampai sekarang. Kelangkaan bukan masalah aslinya, tapi keterbatasannya.
Setelah bercengkerama lebih lanjut dengan Pak Tono soal naskah bahasa Ibrani-nya yang pernah jadi rebutan Sekolah Alkitab Batu, Sekolah Alkitab Asia Tenggara, dan Biara Jesuit, aku meneruskan perjalanan bersama Puspa yang telah mendapatkan sebuah harta karun: Educated, terbitan tahun 2018 yang masih mulus, hanya dengan harga 30 ribu rupiah. Bukunya bahasa Inggris lagi! Alangkah beruntungnya. Di lapak nomor 50-an keatas makin banyak barang aneh non-buku yang kutemui, bahkan ada 3 atau 4 toko seragam sekolah anak-anak yang juga dijual bersama buku-buku pelajaran Madrasah bekas. Di pucuk pasar buku tersebut, seorang ibu paruh baya sedang menyapu pekarangan tokonya yang terdiri atas rak buku dan warung kopi. Dia menunjukkan koleksi-koleksi buku bahasa Inggrisnya yang dia sendiri tidak mengerti isinya, dan menawarkannya padaku setelah mengetahui kabar dari lapak-lapak sebelah bahwa ada "orang Cina yang cari buku bahasa Inggris".
Yang dia tunjukkan semua buku-buku antik: tesaurus terbitan tahun 1940-an, beberapa buku faal berbahasa Jerman, metodologi penelitian kuantitatif untuk psikobiologi, buku desain interior monokromatik bahasa Jepang, dan buku kumpulan resep Chinese food bahasa Belanda ("Koekbook") terbitan Surabaya tahun 1939 dengan catatan-catatan tangan si koki yang mungkin pernah memilikinya. Jujur, melihat kondisi buku-buku yang sangat tidak layak dibeli untuk dibaca, tapi aku damaikan kepadanya bisa jadi sangat mahal apabila ada kolektor yang menemukan buku-buku seperti ini. Begitu pula dengan banyak jenis lost media lain seperti lukisan cat minyak tengik karya seseorang yang sekarang terkenal (padahal dulunya nggak), antologi cerpen jamuran yang halamannya sudah tak lagi lengkap, rekaman musik di piringan hitam retak, kartrij game konsol Atari macam PacMan, dan buku filsafat Cina klasik yang penulisnya sudah wafat ratusan tahun lalu. Mereka semua masih ada yang cari, walau untuk mencarinya butuh usaha khusus, butuh uang yang lebih, dan butuh kesabaran yang luar biasa.
Benda-benda tak berguna secara intrinsik ini tidak patuh dengan materialisme Marx yang hanya menyematkan nilai kepada komoditas siap konsumsi, mereka ini dinilai berdasarkan persepsi subjektif setiap orang yang memiliki ikatan batin atau kebahagiaan emosional yang sulit dinyatakan dalam bentuk nilai fisik. Masalahnya, perasaan sendu dan nostalgia ini kemudian digunakan secara tidak etis dalam teknik-teknik psikologi pemasaran yang predatori, spekulatif, dan mengganggu keseimbangan pasar. Sensasi kelangkaan yang sebenarnya semu inilah yang menyebabkan krisis finansial global 2008, tak hanya disertai oleh gelembung properti tetapi inflasi harga komoditas global. Inilah kelemahan sistem kapitalisme yang terulang kembali saat pandemi. Oleh karena itu, aku sangat tertarik membahas kelangkaan ini: nilai superfisial yang lekat kepada benda-benda, sebagai bahan kajian dalam buku yang akan kutulis sebagai pengembangan tesis kelak di kemudian hari. Semoga mimpi ini bisa tercapai ya!
3 notes · View notes
rasyaaufahza · 4 years
Text
𝘗𝘦𝘯𝘥𝘪𝘥𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘝𝘦𝘳𝘴𝘶𝘴 𝘗𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳𝘢𝘯
Tumblr media
“Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh....
Pertama-tama terimakasih kepada Allah Subhanahu Wa Taala,atas kesempatan yang diberikan untuk merealisasikan ide yang telah lama dipendam sahaja,,juga kepada senior saya sekalian yang telah menginspirasi saya untuk terus menulis...dan juga kepada teman-teman ataupun orang-orang terdekat yang telah mendukung saya untuk tetap produktif di saat berhentinya orang-orang beraktifitas di luar rumah
*dikarenakan ini adalah tulisan pertama yang pernah saya buat,jadi apabila terdapat banyak kesalahan harap dimaklumi
2 Mei 2020
Lebih tepatnya diketahui juga sebagai Hari Pendidikan Nasional...          Tentunya kita semua telah mengetahui akan hal tersebut.Namun,apakah semua dari kita telah benar-benar memahaminya?,,jujur saya sendiri juga masih berusaha lebih dalam untuk memaknai akan apa yang kita peringati pada hari tersebut.Sebenarnya,apa itu yang disebut dengan pendidikan?
Pastinya yang langsung terlintas di kepala kita adalah bahwa pendidikan itu merupakan pelajaran yang telah kita terima pada masa wajib belajar 12 tahun.Tidak sepenuhnya salah namun tidak pula 100%nya benar,inilah yang perlu kita telaah,memahami apa maksud sebenarnya dari pendidikan.
Saya yakin bahwa kebanyakan dari kita,atau mungkin hampir kita semua merasa bosan pada saat menjalani jenjang pendidikan.”Kenapa sih materi yang diajarkan itu susah,di tambah tugas numpuk semua,nilai pada jelek semua...buat apasih susah payah kita harus mempelajari semuanya...toh,,gak semuanya juga yang kita pakai di masa depan,lagian kalau mau jadi pengusaha harus pandai fisika ya? kan gak masuk akal gitu!”.Mungkin kita pernah berpikiran seperti ini dan,,jujur saja pikiran pendek saya juga pernah secara spontan memikirkan hal ini.Memang benar agak sedikit membosankan dan hal tersebut tidak dapat saya pungkiri.Namun,,apakah itu yang disebut dengan pendidikan?Jawabannya,,Tidak 
Hal yang telah kita keluhkan itu lebih tepat untuk disebut dengan Pelajaran,ya selama ini yang terasa bagi kita sangatlah menjengkelkan itu adalah pelajaran bukanlah pendidikan.Pelajaran merupakan bagian dari pendidikan.Kenyataannya,dunia pendidikan itu tidak seperti yang kita bayangkan malah sebaliknya, sangatlah menarik untuk didalami...
Lantas apa perbedaannya,bukankah memiliki tujuan yang sama,yaitu untuk mengajarkan sesuatu?.Tentu,,tapi letak perbedaan terbesarnya adalah mindset yang dapat dihasilkan.Coba kita bandingkan keduanya,Saintek dan Soshum dapat disebut sebagai Pengetahuan...termasuk golongan manakah mereka?jawabannya adalah pelajaran.Sedangkan yang kita dapat sehari-hari disebut dengan Ilmu...yang mana merupakan bagian dari pendidikan 
Hal yang perlu kita ketahui sekarang adalah bahwa kita telah memasuki era Revolusi 4.0 yang dimana segala bentuk pekerjaan akan segera tergantikan oleh majunya perkembangan teknologi.Kelak,manusia akan di gantikan oleh sistem yang bernama robot.Ya..itu benar,maka dari itu manusia berusaha untuk mempertahankan Status Quo nya dengan cara mengasah kemampuan yang dinamakan Life Skill.
Kini,zaman telah berubah....dimana nilai ataupun IPK tidak menjamin kemampuan seseorang,dimana Critical Thinking lebih dicari daripada Photographic Memory,Mengapa bisa seperti itu? Karena hal tersebutlah yang tidak dimiliki oleh ciptaan manusia,kita mungkin bisa kalah dengan sistem apabila menyangkut tentang hafalan,,namun mereka tidak memiliki akal dan perasaan seperti kita
Sebagaimana yang kita ketahui,suatu negara akan dikatakan maju apabila memiliki IPM di atas rata-rata,salah satu indikasi dari IPM adalah angka melek huruf yang bisa diartikan sebagai kualitas pendidikan.Dalam rangka memenuhi kriteria tersebut,Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Indonesia sekarang,Bapak Nadiem Makarim,Berupaya untuk melakukan terobosan yaitu mengganti sistem Ujian Nasional dengan Assessment,dengan harapan bahwa kecerdasan para siswa tidak dapat diukur melalui cara yang sama,namun dengan tetap memiliki tolak ukur yang tepat terhadap para siswa.
"Semua orang jenius. Tetapi jika Anda menilai seekor ikan dengan kemampuannya memanjat pohon, ia akan hidup seumur hidup dengan percaya bahwa itu bodoh."  𝓐𝓛𝓑𝓔𝓡𝓣 𝓔𝓘𝓝𝓢𝓣𝓔𝓘𝓝
.........
.........
Setelah kita mengetahui perbedaan diantara mereka,Apakah Pendidikan dengan Pelajaran memiliki Keterkaitan?,Tentu saja..Bukankah ketika kita diajarkan sesuatu secara tanpa sengaja kita juga telah dididik?Bukankah kita telah dididik untuk tidak mencontek sebelum diajarkan tentang materi ujian,Bukankah dengan diberikannya banyak materi dan tugas bukan menuntut kita untuk memahami segalanya namun mendidik kita untuk bertanggung jawab atas amanah yang telah diberikan kepada guru,Bukankah begitu....?
.....
.....
Mungkin kita akan beralih ke topik yang lebih mendalam...yaitu kekurangan dari sistem yang diterapkan di negara kita.Bukankah Pendidikan merupakan hak bagi seluruh rakyat Indonesia,dan juga bertugas untuk mencerdaskan bangsanya...Lantas mengapa masih ada yang namanya sekolah favorit...Hal tersebut membuktikan bahwa belum meratanya kualitas pendidikan,bukankah secara tidak langsung sama saja dengan menyakiti perasaan para siswa dianggap tidak mampu bersaing?,dan juga bagaimana dengan adanya murid yang dikeluarkan dari sekolahnya hanya karena tidak dapat mengerti pelajaran dengan baik...bukankah sama saja kita telah membunuh bakat tersembunyinya,yang mana seharusnya dia memiliki bakat yang luar biasa tetapi akan selalu dianggap gagal dikarenakan tidak mampu bersaing secara akademis.
Ketahuilah bahwa fungsi kurikulum itu merupakan sebuah pengarahan kepada siswanya dalam meraih impiannya,dan guru bertindak sebagai fasilitator.Semua yang disebut dengan arahan tidak bisa dipaksakan,dan dengan adanya fasilitator membuat para siswa merasa terfasilitasi untuk mencari arah dan tujuannya...Fasilitas yang diberikan bukan hanya berupa fisik saja namun juga bisa berupa psikis dengan cara pendekatan hati dengan peserta didiknya.
Bukankah tugas pendidik adalah mendidik peserta didiknya akan nilai untuk ditanam,pengembangan karakter hingga terbentuk Pribadi yang sudah mampu untuk berkontribusi kepada bangsanya,jika mereka di jatuhkan hanya karena kemampuan akademis,perbedaan kecerdasan...Lantas apa bedanya pendidikan dengan konsep yang disebut pelajaran yang terpaut pada skor
....
....
Dengan ini kita menyadari betapa pentingnya makna akan pendidikan tersebut,saya disini menggunakan kata pelajaran sebagai objek bukan verba yang bernama Belajar ,Sesungguhnya menuntut ilmu merupakan hal yang wajib untuk dilakukan hingga ajal menghembuskan nafas terakhirnya...Mempelajari Bagaimana Ia Bisa Berguna Bagi Sesamanya.
Sedikit Penutup.......
Ijazah merupakan sebuah bukti bahwa kamu pernah sekolah,bukan kamu pernah berpikir
*Sekali lagi mohon maaf apabila terdapat banyak sekali kesalahan,karena ini merupakan yang pertama bagi saya
𝕋𝕖𝕥𝕒𝕡 𝔻𝕦𝕜𝕦𝕟𝕘 ℙ𝕖𝕟𝕕𝕚𝕕𝕚𝕜𝕒𝕟 𝕀𝕟𝕕𝕠𝕟𝕖𝕤𝕚𝕒 𝔻𝕖𝕞𝕚 𝕂𝕖𝕞𝕒𝕛𝕦𝕒𝕟 𝔹𝕒𝕟𝕘𝕤𝕒
1 note · View note
Text
Bagaimana Kita Bisa Ikut Berpesta di Perjamuan Kawin Anak Domba?
Tumblr media
Bagaimana Kita Bisa Ikut Berpesta di Perjamuan Kawin Anak Domba?
                                               Oleh Li Min
Tercatat dalam Wahyu 19:9: "Dan ia berkata kepadaku, Tulislah ini, Diberkatilah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba. Dan ia berkata kepadaku, Inilah kata-kata yang benar dari Tuhan."
Sebagai orang Kristen, kita semua tahu bahwa ketika Tuhan Yesus datang kembali pada akhir zaman, semua orang yang dapat menerima Tuhan dan ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba adalah gadis-gadis bijaksana; yang diberkati; mereka yang memiliki harapan untuk diangkat naik ke dalam kerajaan surga. Gadis-gadis bodoh, karena mereka gagal ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba, menjadi orang-orang yang ditolak oleh Tuhan, dan akhirnya tanpa terelakkan jatuh ke dalam bencana. Kita semua berharap, ketika Tuhan Yesus datang kembali, kita menjadi salah seorang gadis bijaksana, yang menyambut mempelai pria, dan diundang ke perjamuan kawin Anak Domba. Ini adalah akhir zaman, perang terus-menerus meletus, bencana seperti kelaparan, wabah, gempa bumi, dan tsunami menjadi jauh lebih serius, dan tanda-tanda langit seperti gerhana Bulan Darah Tetrad dan gerhana Bulan Darah Serigala Super juga sering muncul. Banyak nubuat tentang kedatangan Tuhan kembali dalam Alkitab yang pada dasarnya telah digenapi. Pada saat genting menerima kedatangan Tuhan kembali ini, bagaimana kita dapat menghadiri perjamuan kawin Anak Domba? Hari ini, mari kita bahas tiga prinsip yang harus kita kuasai mengenai perjamuan kawin Anak Domba.
1. Jadilah Seseorang yang Dengan Rendah Hati Mencari dan Lapar akan Kebenaran
Tuhan Yesus mengajar kita: "Diberkatilah orang yang miskin dalam roh: karena kerajaan surga adalah milik mereka" (Matius 5:3). "Diberkatilah mereka yang lapar dan haus akan kebenaran: karena mereka akan dipuaskan" (Matius 5:6). Tuhan Yesus meminta kita untuk menjadi orang yang dengan rendah hati mencari dan lapar akan kebenaran. Tidak peduli apakah perkataan dan perbuatan Tuhan sesuai dengan gagasan kita, kita harus dengan rendah hati mencari, menerima, dan menaatinya, sehingga kita dapat diterima oleh Tuhan dan memasuki kerajaan-Nya. Demikian pula, dihadapkan dengan masalah yang sangat penting tentang kedatangan Tuhan Yesus kembali, ketika kita mendengar seseorang mengkotbahkan berita tentang kedatangan-Nya kembali, kita harus mencari dan menyelidiki hal ini dengan kerendahan hati, melepaskan gagasan dan imajinasi kita sendiri, secara proaktif mendengarkan Injil dari Tuhan yang telah datang kembali, dan melihat sendiri apakah Injil tersebut mengandung pengungkapan kebenaran dan mengandung pekerjaan Roh Kudus, sehingga kita dapat menerima Tuhan dan ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba. Jika kita berpegang teguh pada gagasan kita sendiri, jika kita congkak, mementingkan diri sendiri, dengan seenaknya membuat pernyataan, dan berpegang teguh pada penafsiran Alkitab secara harfiah, menyatakan bahwa "Tuhan Yesus yang tidak turun di atas awan putih bukanlah Tuhan Yesus" atau "Siapa pun yang tubuhnya bukan merupakan tubuh roh, bukanlah Tuhan Yesus," dan karena itu dengan membabi buta menolak pekerjaan Tuhan, kita menanggung risiko menolak Tuhan Yesus ketika Dia datang kembali pada akhir zaman dan kehilangan kesempatan untuk ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba. Dikatakan dalam Roma 11:33-34: "O betapa dalamnya kekayaan hikmat maupun pengetahuan Tuhan! Betapa tak terselidiki segala penghakiman-Nya, dan jalan-jalan-Nya tidak dapat dipahami! Karenasiapakah yang telah mengenal pikiran Tuhan? Atau siapayang telah menjadi penasihat-Nya?" Hikmat Tuhan itu mengagumkan dan tidak dapat diprediksi. Tidak mungkin bagi manusia untuk mengetahui bagaimana Tuhan akan bekerja pada akhir zaman. Kita tidak mampu membayangkannya. Satu-satunya hal yang dapat kita lakukan adalah melepaskan gagasan kita sendiri dan secara proaktif mencari dan menyelidikinya ketika kita mendengarkan berita tentang kedatangan Tuhan Yesus kembali. Ini adalah satu-satunya cara untuk menerima kedatangan Tuhan kembali.
Ingatlah bahwa ketika Tuhan Yesus muncul dan bekerja di Yudea, orang-orang Farisi dengan keras kepala memegang makna harfiah dari nubuatan Perjanjian Lama, bersikeras bahwa Tuhan haruslah disebut Mesias. Akibatnya, ketika Tuhan datang dan dipanggil Yesus, mereka menolak untuk menerima-Nya. Perjanjian Lama menubuatkan bahwa seorang raja orang Yahudi akan dilahirkan dan mengambil alih kekuasaan, dan orang-orang Farisi membayangkan bahwa hal ini berarti raja tersebut pasti akan lahir di istana dan membebaskan mereka dari pemerintahan Romawi. Ketika Tuhan Yesus datang, Dia dilahirkan di palungan di Betlehem, dan bukannya memimpin orang Yahudi menggulingkan pemerintahan Romawi, Dia menyerukan gagasan: "Bertobatlah engkau: karena Kerajaan Surga sudah dekat" (Matius 4:17), dan mengajar orang bagaimana mengakui dosa mereka, bersikap toleran, dan memikul salib. Ketika dihadapkan dengan kenyataan bahwa kedatangan dan pekerjaan Tuhan tidak sesuai dengan gagasan manusia, imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan orang-orang Farisi menjadi congkak dan mementingkan diri sendiri karena pemahaman mereka sendiri akan Kitab Suci dan keakraban mereka dengan hukum Taurat. Mereka tidak dengan rendah hati mencari, tetapi malah menjadi biang keladi dalam merancang, menentang, dan mengutuk Tuhan Yesus, menghasut orang-orang percaya untuk menolak Tuhan Yesus, dan akhirnya membuat Tuhan Yesus disalibkan. Semua yang mereka katakan dan lakukan menyinggung watak Tuhan, dan mereka dikutuk oleh Tuhan, menyebabkan Israel mati selama 2.000 tahun. Sementara itu, mereka yang dengan rendah hati mencari dan lapar akan kebenaran seperti Petrus dan Yohanes, mereka tidak pernah menggunakan gagasan dan imajinasi mereka sendiri mengenai pekerjaan Tuhan Yesus. Ketika mereka mendengar apa yang Dia khotbahkan, mereka lapar untuk mendengarkan khotbah-khotbah-Nya, mengikuti-Nya, dan akhirnya, melalui perkataan dan pekerjaan Tuhan Yesus, mereka mengakui bahwa Dia adalah Mesias yang dinubuatkan, dan menerima keselamatan Tuhan.
Melalui persekutuan di atas, kita dapat memahami bahwa kita tidak boleh mengevaluasi atau membatasi kedatangan dan pekerjaan Tuhan berdasarkan pada gagasan dan imajinasi kita sendiri. Sebaliknya, kita harus berakal, serta dengan rendah hati mencari dan menyelidiki, karena hanya dengan cara ini kita akan memiliki kesempatan untuk menyaksikan penampakan Tuhan dan menerima bimbingan Tuhan.
2. Dengarkanlah Suara Tuhan
Ada banyak nubuat dalam Wahyu 2–3 yang serupa dengan "Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja." Dalam Wahyu 3:20, kita membaca, "Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku." Tuhan Yesus juga dengan jelas mengatakan kepada kita, "Dan di saat tengah malam ada suara seruan terdengar, Lihatlah, Mempelai laki-laki itu datang; keluarlah dan jumpai Dia" (Mat 25:6). "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12–13). Dari nubuat ini, kita melihat bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali dan berbicara kepada kita pada akhir zaman. Dia akan memberi tahu kita semua kebenaran yang sebelumnya tidak kita pahami dalam kepercayaan kita kepada Tuhan, sehingga kita dapat menerima semua kebenaran dari Tuhan. Jadi, kita perlu berfokus mendengarkan suara Tuhan, dan menerima Tuhan yang datang kembali dan ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba dengan mendengarkan suara atau firman Tuhan.
Tuhan Yesus berkata: "Akulah jalan, kebenaran, dan hidup" (Yohanes 14:6). Hanya Tuhan yang dapat mengungkapkan kebenaran, menunjukkan jalan bagi kita, dan memberi kepada kita hidup. Kita dapat menentukan apakah yang kita dengar tentang kedatangan Tuhan kembali adalah berdasarkan firman yang diucapkan, apakah yang kita dengar mengandung kebenaran dan memberi kepada kita bekal bagi kehidupan, apakah yang kita dengar mengandung otoritas dan kuasa Tuhan, dan seterusnya. Sama seperti ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja, Dia mengajar orang untuk berdoa, bagaimana menjadi toleran dan murah hati, untuk mengasihi dan berdoa bagi musuh kita, dan seterusnya berdasarkan pada kesusahan dan kesulitan nyata kita. Firman ini adalah kebenaran, dan menunjukkan jalan penerapan yang spesifik, sehingga memberikan kepada kita bekal bagi kehidupan dan prinsip-prinsip yang jelas yang dapat digunakan untuk bertindak ketika sesuatu terjadi pada kita. Para murid dan pengikut Tuhan juga mengenali dari kebenaran yang diungkapkan-Nya bahwa Dia adalah Mesias yang dinubuatkan karena mereka merasakan kuasa dan otoritas dalam khotbah-khotbah-Nya. Perempuan Samaria mengerti dari firman yang Tuhan Yesus ucapkan bahwa ritual lahiriah bukan hal yang penting ketika kita berdoa, sebaliknya orang hendaknya menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran, dan memahami bahwa Tuhan adalah satu-satunya sumber air hidup. Melalui percakapan dengan Tuhan, dia juga menemukan bahwa Tuhan Yesus mengamati hati dan jiwa orang, dan bahwa Dia dapat menyingkapkan semua yang kita lakukan secara rahasia, dan dengan demikian dia mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan. Natanael juga mengenali dari perkataan Tuhan Yesus bahwa Dia mengamati segala sesuatu dan mengenal orang dengan baik. Hanya Tuhan yang dapat memiliki otoritas seperti itu, jadi Natanael menyadari bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan dan dia pun mengikuti-Nya.
Jadi, jika kita ingin menerima Tuhan Yesus yang datang kembali pada akhir zaman, kita harus mendengarkan firman Tuhan dan kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan, karena hanya dengan cara ini kita akan memiliki kesempatan untuk ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba dan masuk ke dalam kerajaan Tuhan.
3. Berfokuslah untuk Membedakan Perkataan Jahat dan Pendapat Salah si Iblis, dan Waspadalah Terhadap Tipuan Iblis
Ketika Tuhan Yesus bekerja, Dia pernah berkata kepada murid-murid-Nya, "Perhatikan, waspadalah terhadap ragi orang Farisi" (Markus 8:15). Tuhan mengamati hati dan jiwa manusia, Dia tahu bahwa orang-orang Farisi sering menggunakan metode penafsiran Alkitab untuk orang percaya Yahudi untuk memelintir maknanya, mengarahkannya dengan salah, dan menyesatkan orang. Dari luar mereka rendah hati dan sabar, tetapi mereka membenci kebenaran, membenci Tuhan, dan secara tak terkendali menentang Tuhan, itulah sebabnya Dia memperingatkan para murid-Nya untuk waspada terhadap perkataan orang-orang Farisi, jangan sampai mereka tertipu dan kehilangan keselamatan Tuhan. Orang-orang Farisi berkata kepada orang-orang percaya pada saat itu untuk menghentikan mereka: "Apakah engkau juga disesatkan? Adakah di antara para penguasa atau orangFarisi yang percaya kepada-Nya?" (Yohanes 7:47-48). Dengan mengatakan ini, yang mereka maksudkan adalah: imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan orang-orang Farisi adalah para pemimpin Yahudi yang akrab dengan Kitab Suci, yang bersusah payah dan bekerja, dan karena mereka tidak menerima Tuhan Yesus, hal ini membuktikan bahwa Tuhan Yesus bukanlah Mesias. Orang-orang Farisi juga mengutuk dan menghujat Tuhan Yesus dengan mengatakan: "Orang ini tidak mengusir Iblis, tetapi dengan Beelzebub, pemimpin Iblis, Dia mengusir Iblis" (Matius 12:24). Mereka mengklaim bahwa Tuhan Yesus mengusir Iblis melalui penghulu Iblis, karena mereka takut orang-orang percaya Yahudi akan mengikuti Tuhan, dan bahwa pada gilirannya tidak akan ada lagi yang mendukung atau memelihara mereka, mereka juga tidak dapat mempertahankan status dan kedudukan mereka; jadi mereka dengan ganas menyebarkan desas-desus, memfitnah, dan menghujat Tuhan Yesus untuk membuat orang-orang percaya menyangkal bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias dan menolak keselamatan Tuhan. Orang-orang Yahudi tertipu oleh kesalehan lahiriah para imam kepala, ahli Taurat, dan orang-orang Farisi. Orang-orang Yahudi menganggap mereka sebagai pemimpin dalam iman mereka kepada Tuhan, secara membabi buta mematuhi gagasan jahat dan pendapat keliru yang disebarkan oleh para pemimpin Yahudi, menolak untuk menyelidiki pekerjaan Tuhan Yesus, dan akhirnya mengikuti para pemimpin Yahudi dalam menentang dan mengutuk Tuhan dan memakukan Tuhan Yesus di atas kayu salib, dan dikutuk dan dihukum oleh Tuhan. Ini sepenuhnya menggenapi nubuat Tuhan: "Umat-Ku hancur karena kurangnya pengetahuan" (Hosea 4:6).
Kita dapat melihat bahwa dalam hal menyelidiki jalan yang benar, jika kita tidak memiliki kemampuan membedakan perkataan yang jahat dan pendapat yang salah, kita akan dengan mudah jatuh oleh tipu daya Iblis, atau bahkan mengikuti Iblis dalam melakukan kejahatan dan menentang Tuhan, dan dengan demikian kehilangan keselamatan Tuhan. Demikian pula, dalam perkara yang sangat penting yaitu menerima Tuhan Yesus yang telah datang kembali pada akhir zaman, demi menghentikan kita dari menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dan mengacaukan pengelolaan Tuhan, Iblis menggunakan segala macam orang, perkara, dan hal-hal untuk menyebarkan perkataan jahat dan pendapat yang salah untuk menipu dan mengganggu kita. Kebenaran adalah satu-satunya cara untuk membongkar tipuan Iblis, dan selama kita dapat melihat dan mengevaluasi hal-hal sesuai dengan firman Tuhan Yesus, kita dapat menjaga diri terhadap ragi orang Farisi, menerima Tuhan Yesus yang datang kembali, dan ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba. Sebagai contoh, Tuhan Yesus berjanji kepada kita: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka engkau akan menemukan; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" (Matius 7:7). Dia juga mengatakan kepada kita: "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku" (Yohanes 10:27). Dalam Wahyu, Tuhan juga mengingatkan kita berkali-kali bahwa "Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja" (Wahyu 2:7). Firman Tuhan sangat jelas dalam menyatakan bahwa dalam hal menerima kedatangan Tuhan kembali, hanya dengan selalu berdoa kepada Tuhan, mendengarkan apa yang dikatakan oleh suara Roh Kudus kepada gereja-gereja, dan mengenali suara Tuhan dapatlah kita menerima Tuhan Yesus yang datang kembali. Ketika kita pergi ke pertemuan gereja, kita sering mendengar hal-hal seperti, "Saudara-saudari, tingkat pertumbuhanmu kecil dan engkau tidak memiliki kearifan. Jika seseorang berkhotbah bahwa Tuhan telah datang kembali, janganlah engkau mendengarkan, membaca, atau menyelidikinya. Itulah cara untuk melindungi dirimu dari kebingungan." "Setiap khotbah yang mengatakan bahwa Tuhan telah datang kembali adalah salah, dan kita hendaknya tidak menyelidiki hal-hal seperti itu untuk menghindari penipuan." Perkataan ini terdengar seolah-olah diucapkan demi kebaikan kita, tetapi jika kita membandingkannya dengan saksama dengan firman yang Tuhan Yesus ucapkan, perkataan ini sepenuhnya bertentangan dengan kehendak dan tuntutan Tuhan. Perkataan ini juga merupakan penghalang besar bagi kita untuk menerima Tuhan. Jika kita tidak memiliki kearifan akan perkataan ini dan menaatinya dengan membabi buta, bukankah kita akan menolak Tuhan yang mengetuk pintu kita? Bagaimana kita dapat menerima kedatangan Tuhan dengan cara seperti itu? Dengan melakukan hal tersebut, bukankah kita kehilangan semua harapan untuk bersatu dengan Tuhan dan ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba?
Jadi, kita harus belajar dari pelajaran orang-orang percaya Yahudi, dan memiliki pendapat dan gagasan kita sendiri berkaitan dengan hal menerima Tuhan. Kita harus berdoa kepada Tuhan, mencari dan menaati tuntunan Roh Kudus, dan tidak secara membabi buta mendengarkan perkataan seseorang, karena hanya dengan cara ini kita bisa menghindarkan diri kita ditipu oleh perkataan jahat dan pendapat salah si Iblis, dan hanya dengan cara ini kita dapat menerima Tuhan yang datang kembali dan ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba.
Tiga prinsip di atas sangat penting bagi kita untuk menerima Tuhan Yesus yang datang kembali dan ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba. Jika kita lebih berfokus pada perenungan, pencarian, dan jalan masuk, kita akan memenuhi keinginan kita untuk dipersatukan kembali dengan Tuhan.
Semoga Tuhan menyertai kita semua, dan semoga Dia terus mencerahkan dan membimbing kita. Amin!
Rekomendasi:
Nubuat akhir zaman Kristen telah digenapi dan Tuhan Yesus sudah kembali! Bagaimana kita dapat menyambut kedatangan Tuhan Yesus? Silakan klik tautan untuk menemukan jalan menyambut kembalinya Tuhan
1 note · View note
Text
Roh Kudus Bekerja Secara Berprinsip
Qin Shuting Kota Linyi, Propinsi Shandong
Selama beberapa waktu yang lalu, walaupun tidak henti-hentinya kumakan dan minum firman Tuhan, tidak pernah kurasakan terang. Aku berdoa kepada Tuhan untuk hal ini, tetapi setelah itu, aku belum tercerahkan juga. Maka, pikirku, "Ada waktunya bagi Tuhan untuk mencerahkan setiap manusia, maka tiada gunanya mencoba mendesakkan hal ini." Setelah itu, aku menjaga aturan, makan dan minum firman Tuhan tanpa cemas, "dengan sabar" menanti pencerahan Tuhan.
Hingga suatu hari, kubaca firman Tuhan ini: "Hanya jika hatimu damai di hadapan Tuhan, upayamu mengejar kebenaran dan perubahan watak akan membuahkan hasil. Karena engkau datang dengan beban berat di hadapan Tuhan dan selalu merasa banyak sekali kekuranganmu, ada banyak kebenaran yang perlu diketahui, banyak realitas yang perlu dialami, dan engkau harus memusatkan perhatianmu seluruhnya kepada kehendak Tuhan—semua ini selalu ada dalam benakmu dan seolah-olah menekanmu begitu kuat sehingga engkau tidak dapat bernapas, dan engkau merasakan beban berat di hatimu (tetapi tidak dalam keadaan negatif). Hanya orang seperti ini yang memenuhi syarat untuk menerima pencerahan dari firman Tuhan dan digerakkan oleh Roh Tuhan. Karena beban mereka, karena beban berat di hati mereka, dan dapat dikatakan karena harga yang telah mereka bayar serta siksaan yang telah mereka derita di hadapan Tuhan sehingga mereka menerima penerangan dan pencerahan-Nya; karena Tuhan tidak memberi kepada siapa pun perlakuan khusus. Tuhan selalu adil dalam memperlakukan orang, tetapi Dia juga tidak asal-asalan dalam pembekalan-Nya kepada orang, dan Dia tidak memberi tanpa syarat. Ini merupakan salah satu aspek dari watak-Nya yang benar" ("Membangun Hubungan yang Benar Dengan Tuhan Sangatlah Penting" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). Ketika merenungkan firman Tuhan ini, aku mengerti: Tuhan adalah Tuhan yang benar. Tak pernah Ia sewenang-wenang dalam ketetapan-Nya bagi manusia, dan tidak memberi kepada manusia tanpa syarat. Guna menerima pencerahan dan penerangan Tuhan, orang harus menenangkan hati mereka di hadapan Tuhan dan memiliki hati yang merindu dan mencari firman Tuhan. Mereka harus menanggung beban kehidupan mereka sendiri dan menelusuri kelemahan-kelemahan mereka di dalam firman Tuhan. Menanggung beban mereka, mereka dengan sengaja harus makan dan minum firman Tuhan untuk menaruh setiap perhatian kepada kehendak-Nya dan memasuki kebenaran lebih dalam lagi. Kenyataannya, hanya dengan membayar harga seperti itu ketika bekerja bersama Tuhan, seseorang dapat memperoleh pencerahan dari Tuhan. Bila melihat peristiwa yang lalu, aku tidak menanggung beban, tidak sama sekali pula kujaga hati yang merindu untuk makan dan minum firman Tuhan. Setiap kali kuambil Alkitab, akan kubuka sambil lalu dan melihat bahwa bagian ini dan bagian itu sudah kubaca, berpikir bahwa aku sudah mempunyai gagasan kasar tentang setiap bagian. Lalu akan kucari salah satu bagian yang lama, kubaca sepintas lalu, dan selesai sudah. Dahulu, kala kumakan dan minum firman Tuhan, cukuplah bagiku untuk mengerti makna harafiah dari firman itu, berfokus hanya pada penjagaan beberapa aturan dan cara bertindak. Tentu saja tidak kulihat banyak kebenaran yang perlu kumasuki, tidak juga kupuaskan hati Tuhan. Sama sekali tidak kutanggung beban hidupku sendiri, tidak juga kucemas tentang tidak melengkapi diri dengan cukup kebenaran; aku semata-mata menangani caraku makan dan minum firman Tuhan dengan biasa-biasa saja. Dengan sikap congkak seperti itu terhadap firman Tuhan, bagaimana akan kuperoleh pencerahan dan penerangan-Nya? Aku benar-benar tidak bekerja bersama Tuhan, dan menggunakan ungkapan "Ada waktunya bagi Tuhan untuk mencerahkan setiap manusia" sebagai alasan untuk secara membabi buta menanti pencerahan Tuhan. Aku benar-benar menjadi begitu bodohnya! Baru sekarang kuakui bahwa, meskipun ada waktunya bagi Tuhan untuk mencerahkan setiap manusia, sejauh ini benar adanya, adat suatu prinsip di balik pekerjaan Roh Kudus pada manusia. Manusia sendiri harus memiliki hati yang merindu, mencari, agar sanggup bekerja bersama Tuhan secara positif dan aktif. Baru setelah itu dapatlah Roh Kudus bekerja pada manusia dan mencerahkan serta menerangi pengertian manusia tentang kehendak Tuhan, menjadikan mereka mengerti akan kebenaran dalam firman-Nya.
Oh Tuhan! Kuhaturkan syukur atas pencerahan-Mu yang terjadi tepat pada waktunya yang memungkinkan aku mengenal penyimpangan dalam pengalamanku sendiri. Sekarang kuingin berpaling kembali untuk bekerja bersama-Mu secara positif dan aktif, untuk menjaga hati yang merindu dan mencari, untuk menanggung bebanku, untuk makan dan minum firman-Mu, untuk lebih jauh mengejar pencerahan yang diperoleh melalui firman-Mu, untuk membuat diriku menembus lebih dalam ke dalam kebenaran, dan demi hidupku agar bertumbuh menjadi lebih besar.
1 note · View note
juwitasrialfath · 4 years
Text
Skripsi yang Mendewasakan
Tepat satu tahun yang lalu menuliskannya. Dalam rangka merapihkan draft tulisan, aku repost ulang sekalian menyimpannya yhaa :D 
***
Selalu ada hikmah yang ingin di bagi dari setiap cerita yang sudah termaknai. Biar cukup aku saja yang merasakan buruk-buruknya , oranglain mah jangan. Dan biar bukan hanya  aku saja yang merasakan pelajaran dari apa yang aku dapat, tetapi orang lain juga. Dengan begitu berharap bisa sama-sama belajar dari apa yang aku rasakan. Karena akupun tak jarang mengambil pelajaran dari kejadian yang di alami orang lain.
Semakin mendekati selesai masa-masa perkuliahan semakin memberikan pelajaran berharga  yang memberi makna dalam kehidupan. Bagiku apa yang terjadi mendewasakan dan mendekatkan pada yang menggengam kekuasaan. Banyak sekali pelajaran yang di dapat baik itu tentang bersabar, bersyukur , merendahkan ego, mawas diri dan lain sebagainya. Pada dasarnya apa yang terjadi memberikan motivasi untuk belajar menjadi lebih baik lagi.
Aku pernah berbicara dengan diriku sendiri “Jadikan skripsimu menjadi lebih mendekatkanmu dengan Tuhanmu dan memperbaiki pribadimu ”. Aku mengatakan kata-kata ini jauh sebelum mengenal format-format skripsi, dan pengaruhnya benar-benar aku rasakan saat ini.
Aku sangat bersyukur karena kalaupun disibukan dengan skripsi aku tidak begitu terkukung dengan perkara dunia. Aku tak pernah sia-sia karena ketika aku menghabisakan waktu dengan skripsiku , apa yang aku habiskan tak jauh tentang pengetahuan agama. Tentang ayat-ayat Allah yang berusaha sedikit demi sedikit aku tafsirkan, tentang ilmu alquran yang senantiasa aku pelajari. Aku benar-benar mendapat poin yang berharga dari skripsiku. Entah jika bukan karena skripsiku apakah aku akan melakukan apa yang aku lakukan sekarang . Aku tidak tau.
            Bukan hanya tentang itu, proses untuk menyelesaikannyapun memberi pelajaran tersendiri pula. Bagiku skripsi benar-benar memperbaiki pribadiku yang masih jauh dari kata baik. Dan merubah cara pandangku dalam beberapa hal agar senantiasa mawas diri.
Pertama, aku sangat merasakan bahwa kemudahan dan kesulitan selalu datang beriringan. Kata salah seorang dosen ”Ketika kamu melihat oranglain mudah saat melewati prosesnya sedangkan kamu merasa sangat sulit, kamu tak perlu sedih ataupun iri. Boleh jadi ketika kamu diberi kesulitan di awal, di akhir kamu dimudahkan. Kemudahan dan kesulitan selalu datang beriringan, hanya tinggal menunggu giliran. Dan ketika kamu mudah saat melewati prosesnya, jangan senang dulu. Jalan masih panjang, kamu belum apa-apa. Siapin kekuatan karena boleh jadi kesulitanmu ada di depan” Bu Eni Zulaikha, M.Ag (Dosen mata kuliah metodologi penelitian Ilmu al-Quran dan Tafsir)
Apa yang dikatakan bu Eni sangat terasa sekali pengaruhnya. Di masa-masa awal pengAccan judul, aku merasa sangat mudah diterima oleh jurusan. Hampir tiga kali mengajukan judul tapi tak pernah di tolak jurusan. Beberapa teman mengatakan bahwa aku begitu mudah mendapatkan Acc. Tapi ceritanya menjadi lain ketika aku mendapati hal yang tak terduga sebelumnya. Jurusan tak pernah menolaku , tetapi keadaan selalu menolaku dari setiap judul yang sudah aku ajukan. Diantaranya permasalahnnya terlalu sulit, bahannya tidak mudah, tahap pengerjaanya memembutuhkan waktu yang lama bahkan apa yang diteliti ternyata sudah diteliti orang lain hkhkh bikin nyess...
Akupun melihat beberapa teman yang berkali-kali mengajukan judul tetapi tidak semudah itu diterima jurusan. Berkali-kali ditolak. Sampai ketika judulnya di Acc, ia mendapatkan kemudahan dalam proses pengerjaannya. Sumber mudah di dapat, belum ada yang meneliti, tidak membutuhkan waktu yang banyak dan lain sebagainya.
Pada peristiwa lain, akupun pernah sedikit down ketika melihat beberapa teman bisa sidang proposal dengan mudah, sementara aku baru bisa sidang proposal di gelombang ke empat. Saat sudah banyak orang yang melakukannya. Tapi aku tak pernah menyesalinya, berbekal apa yang dikatakan bu Eni aku selalu percaya bahwa selalu ada kebaikan dan hikmah terselip dari apa yang terjadi.
Dibulan berikutnya, Allah mudahkan aku untuk sidang tahfidz pada gelombang pertama, serta sidang seluruh mata kuliah pada gelombang pertama pula. Aku semakin percaya..kemudahan dan kesulitan selalu datang beriringan. Entah kemudahan dulu yang datang ataupun kesulitan dulu.  Jujur saat itu aku menjadi orang yang sibuk membanding-bandingkan, tetapi pada dasarnya apa yang aku lakukan hanya untuk di jadikan renungan dan pelajaran. Terlebih dari apa yang terjadi pada diriku sendiri.
Kedua, tentang bagaimana merendahkan ego dan tidak bersikap ambisius. Yang kedua ini aku rasakan ketika surat keterangan skripsi terhambat karena beberapa teknis dan menyebabkan surat diputuskan pada tanggal yang sangat jauh dari pengajuan. Yang mana tanggal tersebut sangat menentukan apakah aku bisa menyelesaikan sesuai waktu yang aku targetkan ataukah tidak. Ternyata tanggal di surat keputusan tidak bisa mencapai targetku. Hingga aku berurusan dengan sttaf persuratan untuk memberi kemudahan agar bisa memperbaikinya tetapi tidak  bisa.
Salah seorang teman mengatakan padaku untuk mencobanya kembali dengan berbicara dengan kepala lebih dingin lagi kepada staff. Aku mengingat kata-kata itu sepanjang perjalanan ketika akan berangkat. Disisi lain aku berpikir, apa yang kurang ? Bukankah sebelumnya berbicara dengan kepala dingin ? Aku tak mengerti, harus sedingin apa nanti. Temanku yang lainpun sepakat, aku sudah berusaha dengan baik saat itu, seolah akan bisa tertangani dengan mudah, tapi mungkin kesempatan belum begitu memihak padaku. Dan mungkin akupun terlalu sombong dengan kemampuan sendiri. Kesombonganku untuk bisa menangani semuanya dengan mudah ternyata terjawab bahwa aku tak bisa melakukan apa-apa.
Keesokan harinya aku membicarakan masalah ini kepada salah seorang teman yang bernasib sama. Suratnya terhambat karena kendala teknis sepeti halnya aku. Ia kembali mengajaku untuk kembali menghadap staff disaat aku sudah dua kali menemui staff dengan pulang membawa tangan kosong. Tapi akupun sepakat. Ingin mencobanya lagi.
Beberapa hari kemudian aku mengunjungi bagian staff, tapi aku tak menemuinya langsung, melainkan menunggu temanku datang. Hampir satu jam aku menunggunya tapi ia masih saja belum ada kabar. Akhirnya aku memutuskan untuk mengunjungi ke ruang staf berharap ia sudah ada lebih dulu. Ternyata benar saja. Katanya kuota ia habis sehingga tidak bisa menghubungiku.
Daan apa yang terjadi setibanya di depan ruangan staff ? Ia mengatakan bahwa aku ditunggu bagian staff untuk memperbaiki surat keputusan skripsiku. Allah.. rasanya lemes saat itu juga. Mengapa bisa ? Aku terdiam begitu lama. Dengan semudah itu ia menyelesaikan semuanya ? Aku benar-benar terdiam. Tanganku dingin. Entah apa yang terjadi padaku saat itu. Aku bersyukur tapi disisi lain aku masih tak percaya semudah itu. Hingga ia menegurku untuk bersegera. “Ayo teh, ditunggu sama bapaknya” Ucapnya dengan lembut serta tersenyum simpul. Dan barulah bisa ku temukan apa yang menjadi alasan semuanya.
Ketika menghadap staff untuk menyerahkan surat yang akn diperbaiki aku cukup khawatir, apakah bapak ini masih mengenalku karna aku mengunjunginya beberapa waktu lalu ? Tapi aku menghiraukan kekhawatiranku itu. Kurang dari dua puluh menit mengurusnya aku dapat menyelesaikan semuanya.
Temanku yang telah membenarkan suratnya lebih dulu ternyata masih menunggu di kursi luar. Aku menemuinya.
“bereeees...” Kataku girang
“Alhamduliah bisa juga ya teh.. “ Ucapnya  kembali dengan tersenyum simpul.
“Iya alhamdulilAh.” Kataku. “ kemareeen... “ Aku menarik kembali perkataanku. Aku ingin menceritakan apa yang terjadi sebelumnya, tapi aku rasa tak perlu. Biarlah berlalu.
Satu hal yang aku dapatkani dari apa yang terjadi, namanya kelembutan hati. Kelembutan hati yang mengantarkannya bisa semudah itu berurusan dengan staff. Aku pernah mendengar cerita dari temanku yang lain, dan baru aku ingat saat ada yang menghentikan diamku saat aku  tak percaya bagian staff menungguku. Dialah jawabannya.
Salah seorang teman berkata katanya tak ada yang bisa memarahinya karena kebaikan hatinya, kelembutan tutur katanya, kerelaannya berbuaat yang tak pernah terlihat sedikitpun kepamrihannya. Orang yang marahpun saat ia bicara pasti akan terdiam dan luluh, begitulah katanya. Tanpa aku sadari ialah orang yang dimaksud dan aku terlambat menyadari semua itu.
Namanya kelembutan hati, yang bisa memberi kesan tersendiri kepada setiap pemiliknya. Yapz, pelajaran yang paling berharga yang bisa aku dapat saat itu sampai sekarang adalah tentang  kelembutan hati.
Aku harus bisa mempelajarinya.
Ketiga, bersyukur dari apa yang di dapat sekecil apapun itu. Terkadang atas apa yang terjadi aku tidak bahagia, padahal jika itu kehendak Allah dan takdir-Nya justru itu yang paling membahagiakan, hanya saja tidak pandai menyikapinya. Terlebih ketika mempunyai mimpi tinggi tapi belum tercapai, hal itu lebih sering membuat sulit untuk bersyukur atas kebahagiaan-kebahagiaan sederhana.Padahal boleh jadi beratnya kehidupan yang dirasakan (termasuk sulitnya meraih mimpi) penyebabnya adalah ringannya rasa syukur. Dan aku sangat menyadarinya, ternyata hidup dengan sedikit syukur itu tidak enak.
3 notes · View notes
lightoftheheart · 5 years
Text
Semua lelah
Al-Balad 90:4
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِى كَبَدٍ
We have certainly created man into hardship.
Tak ada yang tidak lelah di dunia ini
Tapi yang membedakannya, kita lelah di jalan yang mana?
Ada yang lelah karena mengejar dunia, ada pula yang lelah karena mengejar ridho Nya
Ada yang lelah dalam maksiat, ada pula yang lelah dalam ketaatan.
Al-Inshiqaq 84:6
يَٰٓأَيُّهَا ٱلْإِنسَٰنُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَىٰ رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَٰقِيهِ
O mankind, indeed you are laboring toward your Lord with [great] exertion and will meet it.
Semua manusia menjalani kehidupannya dan pasti akan bertemu dengan Allah
Dan manusia itu memperjualbelikan dirinya
(Nafas, hidup, waktu)
Yang membeli siapa? Kita yang milih, mau dibeli oleh Allah atau setan.
Kita yang maksiat sama kita yang berbuat taat sama sama lelah. Gak ada yang gak lelah.
Kau tahu letak perbedaannya dimana? Iya, jauh berbeda pada hasilnya.
Telah datang peringatan dan kabar gembira bagi kita. Kita menjalani hidup ini bukan untuk main-main. Kita semua tau ending dari kehidupan ini -selama kita memilih untuk percaya. Kita tau dengan jelas dari sekian banyak pilihan hidup, jalan yang mana yang harus dipilih agar bisa bahagia. Tetapi terkadang kita memilih untuk tidak mau tahu :)
Kesepkatan umat manusia : tidak ada kenikmatan yang bisa diraih dengan kenikmatan. Setiap kesuksesan, pencapaian, dan prestasi, semua ada harganya, ada banyak pengorbanan dan kelelahan dibaliknya.
Tapi kau tahu siapa dari sekian banyak manusia yang lelah dan pengorbanannya paling berharga dan memang pantas untuk dikatakan sukses? yaitu orang orang yang kelelahannya mangantarkan ke surga. Karena pada akhirnya, ia akan benar benar istirahat. Tak ada kata lelah setelah surga dan tak ada kata bahagia setelah neraka.
Ibaratnya seperti, kenapa orang mau berlelahlelahan di jalan macet bisa 10 jam untuk ke puncak? Karena ia tahu akhirnya ia akan istirahat dengan damai, menikmati indahnya puncak bersama keluarganya. So it was like "it's tiring but it's gonna be worth it at the end of the day" so people keep striving and won't give up. Because they know for sure that all those hadrships will pay off.
Al-Hashr 59:20
لَا يَسْتَوِىٓ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ وَأَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِۚ أَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ هُمُ ٱلْفَآئِزُونَ
Not equal are the companions of the Fire and the companions of Paradise. The companions of Paradise - they are the attainers [of success].
Tidak akan sama penghuni neraka dan penghuni surga. Mereka memang sama-sama lelah di dunia, tapi hasilnya berbeda. Lelah mereka memiliki makna yang berbeda. Yang satu memaknainya dengan mengharap keridhoan Allah, yang satu memaknainya hanya sekadar bagian dari kehidupan dan tak pernah mengerti esensi dari lelah itu sendiri. Lelah hanya sekedar lelah bagi mereka yang tak pernah mengerti bahwa lelah bisa lillah.
.
Pain is inevitable but suffering is optional
Setiap kita pernah lelah. Bahkan mungkin bukan hanya pernah, tapi sering. Setiap kita pernah merasa ingin menyerah, mungkin bukan hanya pernah, tapi sering. Setiap kita pernah tersakiti, jatuh, lelah, tak ingin menghadapi kehidupan, hanya ingin kabur dan pergi entah kemana. Tapi kau tahu? Lelah, jatuh, tersakiti, itu semua hal wajar. Tak bisa dibendung, seperti sebuah keniscayaan pada kehidupan setiap insan.
Kau tahu apa yang bisa dibendung? Apa yang bisa dikontrol? Cara kita menghadapi itu semua. Kita tak mungkin memilih untuk tidak tersakiti atau tidak lelah- itu semua pasti kita rasakan- tapi kita bisa memilih untuk tidak menderita dengan rasa lelah tersebut. Tidak menderita dengan rasa sakit dan jatuh tersebut. Kita bisa memilih.
Selama kita mengikuti petunjuk Allah dan beriman maka mungkin kita akan tetap lelah tapi tidak akan menderita.
Ar-Ra'd 13:28
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Those who have believed and whose hearts are assured by the remembrance of Allah . Unquestionably, by the remembrance of Allah hearts are assured."
Hati mereka damai ketika mengingat Allah. Despite all the hardships we have to go through, our hearts will be at peace knowing that we are here for our Lord, He will never leave us alone as long as we ask for His Help.
But sometimes, when the hardship comes, we're too focused on the hardship itself. Bahkan terkadang kita lupa untuk berdzikir mengingatNya, untuk mendekat padaNya, terkadang kita terlalu sibuk memikirkan bagaimana cara agar masalah kita berakhir. Tapi lupa, bahwa Hanya Dia lah Penolong kita satu satunya. Lupa pada hakikatnya ikhtiar hanyalah sarana bukan penentu. Lupa bahwa masalah itu takkan selesai kecuali dengan kehendakNya. Lupa memohon dan mengiba kepada Nya. Kita terlalu bergantung pada diri sendiri hingga lupa untuk bergantung pada Nya. Lupa mengingatNya. Kesalahan fatal yang sering dilakukan ketika terlalu fokus dengan masalah dan bukan esensi dari masalah itu sendiri.
Ta Ha 20:124
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ
And whoever turns away from My remembrance - indeed, he will have a depressed life, and We will gather him on the Day of Resurrection blind."
That's it. If you're too focused on your problems and turn away from His Remembrance, then prepare yourself to be depressed and always stressing over unpredictable + uncontrollable things.
Intinya, kita semua lelah. Tapi di jalan mana dan untuk siapa kita lelah?
Itu yang harus dipertanyakan dalam setiap lelah kita.
Apakah lelah itu akan mengantar ke surga? Atau malah mengantar pada amarahNya?
2 notes · View notes
nestcall1 · 2 years
Text
Pasaran Judi Online Bola yang Tenar dan Banyak Disukai
Pilih perjudian yang benar menjadi perihal mutlak yang semestinya terus anda simak. Iktikad pas di tempat ini sudah pasti ialah macam permainan yang benar-benar ringan dimainkan dan punyai perbandingan kemenangan tinggi. Nach, bercakap terkait macam permainan ringan dan miliki kesempatan menang tinggi, judi bola memang dapat jadi alternatif terbaik anda. Perjudian online ini banyak memang diputuskan lantaran keuntungan serta keluasaannya. Tetapi, sebelumnya anda memasangkan taruhan dalam permainan ini pasti alangkah lebih baiknya apabila mengenal ketentuan dasar main terlebih dulu. Banyak opsi pasaran judi taruhan bola ini pasti mempersulit buat banyak pemain untuk dapat menunjuk dan tentukan salah satunya alternatif yang benar maka perlu dijalankan penilaian lebih dahulu. Variasi Alternatif Pasaran Judi Online Bola yang Bagus
Tumblr media
Perjudian online betul-betul termasuk simpel, tetapi, sangat banyak pemain yang abai mengenai ketentuan dasar yang harus disadari sebelumnya mulai taruhan. Tiap perjudian yang pasti mempunyai ketentuan dasar yang mana ketentuan berikut yang dapat membuat tiap taruhan bertambah optimal. Nach di bawah ini peraturan dasar taruhan judi bola yang seharusnya dikenali: 1. Match Odss/1x2 Match odds atau yang diketahui dengan 1x2 sebagai makna taruhan yang sering digunakan oleh beberapa bettor judi. Dalam match odds ada 3 alternatif ialah 1 (home), x (draw), 2 (away/klub tamu). Anda dapat memasangkan taruhan dimana saja sepanjang anda meyakini kalau opsi itu akan bawa kemenangan. 2. Over/Under Dan Keseluruhan Gol Over/under sebagai type taruhan apa keseluruhan gol pada laga melintasi odds yang diputuskan atau mungkin tidak. https://ceri138.com/ Dan keseluruhan gol adalah jumlah gol yang terbentuk dalam sejauh pertandiangan full time. 3. Next Goal Selanjutnya ada next goal sebagai macam taruhan di mana anda harus menerka siapa yang bakal membuat gol setelah itu. Di sini anda dapat pilih di antara club tuan-rumah, tamu maupun tida ada gol sama sekalipun. Di tempat ini pastinya anda cuma menduga saja. Permainan ini pula jadi salah satunya hal yang model taruhan sangat nya ringan bahwasanya untuk dikerjakan dan dipasang taruhan. 4. Correct Skor Correct skor adalah makna type taruhan di mana anda mesti menerka hasil akhir laga dalam kurun normal adalah 2 x 45 menit. Beberapa pemain harus juga dapat mengenal kalau ini sebagai satu diantaranya tingkat yang cukup susah untuk dilaksanakan tetapi bila anda sukses menang pendapatan serta besaran hadiah yang dapat diperoleh sangat besar. Nach itu peraturan dasa taruhan judi bola yang penting dipahami oleh banyak pejudi online. Beberapa aturan di atas sudah tentu penting jadi perhatian. Selainnya ke-4 peraturan di atas, saat sebelum mengawali taruhan anda seharusnya juga mengerti terkait data sepakbola dan prakiraan sepakbola. Periksa copyscape; http://prntscr.com/xfe9oq
1 note · View note
pumpstool9 · 2 years
Text
Pasaran Judi Online Bola yang Ternama serta Banyak Digemari
Pilih perjudian yang cocok memang jadi soal mutlak yang seharusnya terus anda simak. Niat pas di sini tentu adalah tipe permainan yang benar-benar ringan dimainkan serta punyai persentase kemenangan tinggi. Nach, bicara terkait tipe permainan ringan dan punya kesempatan menang tinggi, judi bola memang dapat jadi opsi terpilih anda. Perjudian online ini banyak memang diputuskan karena keuntungan dan kelapangannya. Tetapi, saat sebelum anda menempatkan taruhan di permainan ini pastinya alangkah lebih baiknya kalau mengenal ketentuan dasar main lebih dahulu. Jumlah opsi pasaran judi taruhan bola ini pastilah menyusahkan buat beberapa pemain untuk dapat memutuskan dan tentukan satu diantaranya opsi yang pas maka penting dijalankan penilaian terlebih dulu. Variasi Alternatif Pasaran Judi Online Bola yang Bagus Perjudian online memang termasuk ringan, akan tetapi, banyak pemain yang abai terkait peraturan dasar yang harus disadari sebelumnya mulai taruhan. Tiap perjudian tentunya mempunyai peraturan dasar yang mana peraturan berikut yang bakal membuat tiap-tiap taruhan jadi lebih optimal. Nach di bawah ini peraturan dasar taruhan judi bola yang seharusnya dijumpai: 1. Match Odss/1x2 Match odds atau yang diketahui dengan 1x2 adalah istilah taruhan yang sering digunakan oleh banyak bettor judi. Dalam match odds ada 3 opsi adalah 1 (home), x (draw), 2 (away/club tamu). Anda dapat menempatkan taruhan dimana saja sepanjang anda percaya jika alternatif itu akan bawa kemenangan. 2. Over/Under Dan Keseluruhan Gol Over/under adalah macam taruhan apa keseluruhan gol di kompetisi melalui odds yang ditetapkan atau mungkin tidak. Dan keseluruhan gol sebagai jumlah gol yang terwujud dalam sejauh pertandiangan full time. 3. ceri138 Next Goal Seterusnya ada next goal sebagai type taruhan di mana anda harus menerka siapa yang dapat membuat gol seterusnya. Di sini anda dapat memutuskan di antara klub tuan-rumah, tamu maupun tida ada gol sama sekalipun. Di tempat ini pasti anda cuman mengira saja. Permainan ini pula jadi satu diantara perihal yang benar-benar macam taruhan amat nya ringan bahwasanya buat dikerjakan dan dipasangkan taruhan. 4. Correct Skor Correct skor sebagai makna model taruhan di mana anda mesti menduga hasil akhir kompetisi dalam kurun normal ialah 2 x 45 menit. Banyak pemain mesti dapat mengerti jika ini adalah satu diantara tingkat yang cukup susah buat dilaksanakan tapi apabila anda sukses menang pendapatan serta besaran hadiah yang dapat diperoleh terlalu besar.
Tumblr media
Nach tersebut peraturan dasa taruhan judi bola yang mesti dipahami oleh beberapa pelaku judi online. Beberapa aturan di atas sudah tentu sangat perlu jadi perhatian. Disamping ke-4 peraturan di atas, sebelumnya mengawali taruhan anda sebaiknya juga paham terkait data sepakbola serta ramalan sepakbola. Periksa copyscape; http://prntscr.com/xfe9oq
1 note · View note
Text
Jasa Renovasi Makam Malang
https://jasakontraktormalang.com/?p=1686 Jasa Renovasi Makam Malang Jasa Renovasi Makam Malang 0812-3544-4121 | Selamat hadir di Jasa Kontraktor Malang, Apa Anda sedang cari “Jasa Renovasi Makam Malang“? Anda ada di dalam area yang cocok! Kami merupakan CV. Rajaka Multijasa yang siap membantu Anda mulai dari Jasa Arsitek, Jasa Bangun, Jasa Renovasi, Jasa Interior, Jasa Kontraktor serta Seterusnya. Keuntungan Sewa Jasa Kontraktor Punyai Hunian Impian yang sesuai Impian betul-betul tidak ringan. Pastinya perlu pengorbanan dan perjuangan. Perjuangan buat merencanakan sebuah Tempat tinggal yang sesuai sama angan-angan. Dimulai dari Desain atau Gambarnya, Budget Ongkos sampai hingga Proses Pelaksanaan sampai jadi Rumah yang sesuai cita-cita kita. Yang menjadi kasusnya yakni Anda tidak memiliki Kapabilitas serta Kemampuan dalam Rancang Bangun. Tentu ini menjadi sebuah perkara anyar buat Anda kalau kita membentuk tanpa mengetahui sekali-kali berhubungan dengan Kontruksi serta Rancang Bangunan. Oleh karena itu, andil pakarnya terlalu dibutuhkan dalam masalah ini. Kalau Anda mempercayai pada pihak developer atau pengembang, tentu saja Anda bakal mendapati RAB yang lebih detil dan rinci maka dari itu masalah ini begitu menolong Anda di saat bakal bangun Rumah Anda. Diluar itu, Keunggulan lain waktu gunakan Jasa Kontraktor seperti berikut yakni Anda bakal memperoleh Perkiraan Bujet yang komplet. Di mana masalah ini dapat menolong Anda untuk dapat persiapkan Biaya Cost yang sesuai sama Anggaran Anda. Karena ada Perancangan Bujet Ongkos (RAB) ini dapat menolong Anda dalam ambil keputusan, seumpama apabila terlalu berlebih dapat dipotong atau diganti biar bisa semakin dapat dijangkau dengan anggaran Anda. Tak mesti mengkesampingkan Mutunya. Tentu saja dengan gunakan jasa kontraktor, Anda tambah lebih gampang berdialog perihal rumah rumah Anda. Yang di mana dapat disinkronkan dengan anggaran atau Bujet yang Anda punyai. Di bawah ini ialah beberapa Faedah yang hendak Anda terima bila gunakan atau pakai jasa kontraktor waktu membentuk rumah Anda. Pembikinan Lebih Cepat Kerap sebagai halangan dalam bangun tempat tinggal yaitu stop di tengahnya jalan. Perihal ini dikarenakan karena keperluan material maupun dana tidak memenuhi. Karena penghitungan personal kerap tidak sesuai keadaan dilapangannya, banyak keperluan-kebutuhan ada mendadak lantaran minimnya wawasan Anda bab Rancang Bangunan. Berikut Kelebihan apabila Anda manfaatkan Jasa Kontraktor. Karena oleh manfaatkan  jasa kontraktor karenanya proses pembikinan bisa lebih cepat usai sesuai tenor atau MOU yang udah diambil ketentuan secara bersama-sama. Pihak Kontraktor profesional akan menetapi batasan jam yang sudah diungkapkan diawalnya dengan memerhatikan pembikinan yang detil dan menyamakan dengan bujet yang dipunyai oleh Anda sebagai Pelanggan. Pihak kontraktor yang memiliki pengalaman tentu bakal mencermati rinci elemen rumah bukan ‘Asal-Asalan’. Karena tentunya mereka telah punyai banyak pengalaman dalam pembuatan bangunan. Material-Material yang hendak difungsikan lantas disamakan dengan Budget Bujet Anda. Bahkan juga, Anda lantas dapat mengerjakan tawar-menawar atas macam-macam atau bahan yang bakal dipakai kedepan. Sebelumnya Anda memutuskan serta memastikan kontraktor, Baiknya Anda cek integritas dan periksa Trek Recordnya. Jangan sempat salah. Lantaran bila Anda salah menunjuk, tentu saja ini bakal berpengaruh dalam pembuatan projek rumah rumah Anda. Tak boleh cuma tentukan yang cepat saja, namun yang miliki kualitas dalam hasil pelaksanaan perlu diperhitungkan. Mengirit Waktu dan Biaya Renungkan, bila Anda bakal melakukan project rumah serta segalanya itu Anda lakukan sendiri? Saya percaya akan membutuhkan banyak biaya dan waktu. Perumpamaannya, Anda Kemana saja harus mencari material sendiri, mesti bolak balik meliat seberapa jauh proses penyelesaiannya. Tugas jadi terusik, kualitas waktu sama keluarga bisa saja menyusut dan ada banyak kembali beberapa hal yang lain. Tentu dengan manfaatkan jasa kontraktor masalah ini tak bisa terjadi. Anda cukup hanya butuh lakukan pengawasan kelanjutan bersangkutan dengan proses pembangunan itu. Dan tak itu saja pun, pastinya uang yang bisa Anda keluarkannya pula akan lebih irit bila memakai kontraktor. Karena bila anda sendiri yang beli material bangunan tentulah harga tambah mahal dibanding Kontraktor yang melaksanakan pembelian. Lantaran umumnya, Kontraktor telah miliki berlangganan dan punyai jalinan baik dengan banyak pemilik beberapa toko bangunan maka selanjutnya mereka mendapati harga yang lebih “Miring” ketimbang dengan Anda membeli sendiri. Harga sewa alatnya juga layak anda pikirkan kalau melaksanakan pembangunan rumah tanpa ada jasa kontraktor. Tentu banyak perlengkapan yang anda perlu untuk membentuk suatu rumah tempat tinggal. Jadi dengan memanfaatkan jasa kontraktor ongkos sewa itu bakal menyusut. Lantaran rata-rata mereka telah miliki perabotan sendiri buat mendukung kerjaannya. Semisalnya saja anda ingin mengerjakan waterproofing, bila anda bukan pakarnya, anda tentu belumlah pasti tahu bahan bangunan rumah yang sebaiknya disediakan khan?  serta disamping itu, anda pun tidak mengerti tingkatan-tingkatan apa yang harus dilakukan buat menciptakan yang lebih bagus khan?  Untuk itu anda seharusnya memakai jasa kontraktor waterproofing agar bertambah amannya. Punyai lukisan? Hasil Terhebat serta Memiliki Garansi Namanya manusia pastinya sempat juga alami kekeliruan. Begitu juga dengan juga Tukang bangunan, mereka juga pernah lakukan tindakan salah sebab itu manusiawi serta telah terbiasa. Oleh karena itu faedah memakai jasa kontraktor merupakan Anda akan memperoleh Garansi atas pembikinan pembangunan rumah Anda. Misalnya ada talang bocor waktu musim penghujan karenanya Anda tinggal datakan perihal ini ke developer. Persoalan itu pastinya bukan kekeliruan bangunan rumah yang berkurang, akan tetapi bisa saja itu peluang sebagai kekeliruan dalam bangunnya. Berikut ini kegunaan terdapatnya Garansi, tentu akan memberinya fungsi tertentu buat Anda. Anda tak usah cemas kembali bila ada soal bangunan yang tidak berencana yang penting menuntut Anda untuk mengerjakan perbaikan atau renovasi. Serta cost garansi nya pun tak usah anda cemaskan.khawatirkan kembali, pasti akan dipikul oleh faksi jasa kontraktornya yang sudah berikan garansi untuk Anda. Jadi itu sejumlah manfaat-manfaat yang dapat Anda terima kalau memakai Developer untuk Rumah Tempat tinggal Anda. Mengenali Ketaksamaan Pemborong serta Kontraktor Sehabis Anda telah percaya untuk minta kontribusi jasa kontraktor untuk membuat atau melakukan renovasi rumah Anda, perlu Anda pahami kembali jika ada ketidakcocokan yang paling fundamental dari Jasa Kontraktor dan Jasa Pemborong. Banyak orang jelas memandang jika kontraktor serta pemborong ini sama, cuman lain makna saja. Walau sebenarnya ke-2 nya benar-benar tidak serupa, apa ketidaksamaanya kita dapat periksa satu satu : Status Kepemilikan Usaha Baik kontraktor serta pemborong, sama jalankan tugas berdasar pada proyek yang telah disetujui. Tapi, umumnya untuk sejumlah proyek jumlah besar seperti pembangunan pusat pertokoan, real estate, sejumlah gedung perkantoran, perumahan lux, dan lain-lain banyak diselesaikan oleh kontraktor diperbandingkan pemborong. Ini disebabkan kontraktor adalah tubuh usaha sah (Kebanyakan berupa CV atau PT) yang udah menyimpan izin sah dari lembaga-lembaga berkaitan dalam soal pembangunan. Sedang pemborong biasaya dipunyai serta dilakukan oleh pribadi yang kebanyakan tak menyimpan izin sah. Maka pemborong banyak melaksanakan sejumlah proyek kecil untuk rumah tinggal sama bujet tidak besar sampai miliaran. Sistem Kerjasama Waktu Anda bekerja sama dengan kontraktor, Anda bakal disuruh untuk tanda-tangani kontrak kerja sama andaikata tugas telah usai Anda akan terima informasi acara serah-terima. Tidak serupa dengan pemborong, rata-rata persetujuan kerja cuman diungkapkan secara lisan hingga bila terjadi konflik, penyimpangan atau penipuan karenanya Anda bakal susah mengantarnya ke ranah hukum. Akan tetapi benar-benar, dari sisi harga yang dijajakan. Pemborong ada banyak diminati oleh beberapa warga sebab costnya yang tambah murah lantaran tiada proses desain jelas sampai kebanyakan tanpa memanfaatkan Gagasan Bujet Cost (RAB) atau Surat Persetujuan Kontrak Kerja (SPK). Sistem Laporan Kerja Kontraktor dituntut untuk mengikuti pasal-pasal yang tercantum dalam surat kontrak kerja. Hingga kontraktor dapat diurus secara profesional dengan sistem kerja yang bagus, maka dari itu sistem laporan proyek berbentuk perkembangan tugas serta pengajuan pembayaran telah teragendakan secara rapi. Anda tinggal membaca laporan-laporan ini, bila tidak akan kerjakan pantauan dan evaluasi lapangan sebab proses pemantauan ketat sekali udah dilaksanakan kepala sisi (mandor). Untuk pemborong rata-rata perkembangan tugas diungkapkan secara lisan, hingga Anda mesti sedikit mempersiapkan waktu untuk memperhatikan perkembangan tugas di tempat. Pemantauan dimulai dengan fitur material, langkah pemakaian material, kemampuan kehilangan barang, desain sesuai sama kesepakatan dan lain-lainnya. Sistem Pembayaran Buat sistem pembayaran dari kontraktor rata-rata dilaksanakan melalui cara setahap atau ada yang memanfaatkan sistem biaya and fee. Sistem pembayaran setahap di tempat ini yakni pembayaran dikerjakan seringkali terkait persetujuan ke-2 pihak. Contoh pemilik proyek bakal lakukan uang muka (DP) sejumlah 20%, sesudah tugas usai lebih kurang 50% karena itu pembayaran ke-2 dilaksanakan sampai seterusnya. Paling akhir, umumnya sebelumnya serah-terima pemiliki project bakal menghentikan 5% atau 10% cost menjadi agunan. Dan sistem biaya and fee ialah sistem pembayaran di mana kontraktor berperanan menjadi pengurus project dengan ambil 10% atau sama sesuai persetujuan dari nilai projek untuk menjadi gaji kerja. Untuk sistem pembayaran dari pemborong bergantung opsi yang udah diputuskan, memanfaatkan sistem pemborong tenaga saja atau pemborong keseluruhnya. Apabila memanfaatkan pemborong tenaga saja, pemilik projek berkewajiban menghandle semuanya keperluan bangunan dan membayar gaji tugas ke pemborong. Sementara itu pemborong keseluruhnya mempunyai arti Anda perlu membayar cost keseluruhan project serta lakukan pantauan pembangunan secara periodik. Pembayaran di tempat ini dapat dikerjakan kontinyu atau langsung sekalian terkait kesepahaman Anda dengan pemborong. Jadi alternatif seluruhnya ditangan Anda, karena kontraktor dan pemborong punya kelebihan dan kekurangannya semasing. Tapi bila Anda menunjuk yang aman dan bisa dipercaya, lebih baiknya Anda menunjuk kontraktor yang udah paling dipercaya serta miliki tubuh hukum yang terang. Sampai, kontraktor punya aliran kerja sama-sama yang paling detil dimulai dengan : Proses pemeriksaan tempat dan pengukur tempat project. Desain arsitek dan hitungan ongkos project. Diskusi berkenaan Ide Bujet Cost (RAB). Tanda tangan surat kontrak kerja sama. Proses pembangunan yang tengah dilakukan Team Profesional. Pengadaan mebel dna keperluan interior rumah. Berita acara serah-terima tugas yang udah tuntas. Ikhtisarnya, kalau Anda butuh jasa yang tambah murah buat rumah tinggal yang tidak besar, Anda dapat memakai jasa pemborong. Akan tetapi buat Anda yang perlu jasa tambah aman, profesional, legal dan profesional, karenanya lebih bagus Anda memanfaatkan jasa kontraktor. Apa saja alternatif Anda, perlu diingat terus untuk memperhatikan tugas yang sedang dilakukan oleh kontraktor dan pemborong. Komunikasi yang baik di menjelaskan hasrat serta kepentingan Anda sangatlah punya pengaruh di hasil yang Anda harap dan supaya tidak berlangsung perseteruan. Pilih Kontraktor yang Benar dan Profesional Oh ya, Disamping mempunyai garansi serta Hasil yang cepat saat Pembikinan, ada satu yang penting diketahui pun yakni yakinkan Anda memutuskan jasa kontraktor profesional yang sudah mempunyai pengalaman menolong pengatasan project pembangunan rumah atau pembuatan yang lain. Itu yang bisa Anda temukan di CV Rajaka Multijasa. CV Rajaka Multijasa yaitu Jasa Arsitek, Jasa Kontraktor, Jasa Bangunan, Jasa Desain Gambar Bangunan atau Pemborong yang layani Proyek-Proyek di Kota Batu serta Lokasi Malang seputarnya. Seperti wilayah Batu, Oro-oro Ombo, Pesanggrahan, Sidomuyo, Sumberejo, Ngaglik, Sisir, Songgokerto, Temas, Sumber Brantas, Junrejo, Beji, Dadaprejo, Junrejo, Mojorejo, Pendem, Tlekung, Torongrejo, Bumiaji, Bulukerto, Giripurno, Gunungsari, Pandanrejo, Punten, Sumbergondo ataupun di Tulungrejo. Tidak sekedar hanya itu, area Malang serta sekelilingnya juga kami layani seperti Arjosari, Arjowinangun, Bakalankrajan, Balearjosari, Bandulan, Bandungrejosari, Dengan, Blimbing, Bumiayu, Bunulrejo, Buring, Cemorokandang, Ciptomulyo, Dinoyo, Gadang, Gadingasri, Jatimulyo, Jodipan, Karangbesuki, Kasin, Kauman, Kebonsari, Kedungkandang, Kesatrian, Ketawanggede, Kiduldalem, Klojen, Klojen, Kotalama, Lesanpuro, Lowokwaru, Madyopuro, Mergosono, Merjosari, Mojolangu, Mulyorejo, Oro-Oro Dowo, Pandanwangi, Penanggungan, Pisangcandi, Polehan, Polowijen, Purwantoro, Purwodadi, Rampal Celaket, Samaan, Sawojajar, Sukoharjo, Sukun, Sumbersari, Tanjungrejo, Tasikmadu, Tlogomas, Tlogowaru, Tulusrejo, Tunggulwulung,Tunjungsekar dan Wonokoyo. Kami pun layani bermacam ragam pelaksanaan projek, baik itu Bangun Rumah Anyar ataupun Renovasi Rumah Anda. Disamping itu kami pun layani beberapa jenis proyek sipil yang lain seperti Jasa Desain Gambar Rumah, Interior atau Eksterior. Kami Kubu  CV. Rajaka Mutlijasa pun sudah mempunyai pengalaman dalam Rencana, Pembangunan dan Renovasi Rumah, Ruko, Rukan, Villa, Desain Rumah, Desain Arsitek, Desain Interior dan yang lain. Kami layani semua boyongan project baik di jumlah besar atau dalam rasio kecil, Rumah eksklusif ataupun Rumah simpel. Kegunaan dan Kelebihan Jasa Kami ketimbang dengan Jasa-Jasa Kontraktor yang lain : Gratis Ongkos Perancangan. Gratis 3D view, Planning, Gambar Kerja, IMB, Time Agenda, juga Rencana Anggaran Biaya (RAB). Tepat Waktu dan Amanah. Kami memberi Servis Terunggul sama dengan Kesepahaman dan Pas Waktu sesuai sama Kesepakatan Desain Profesional. Desain Profesional dan menyamakan dengan Hasrat Anda High Quality. Kami punyai Team Pakar dan Profesional yang bekerja secara Maksimal buat merealisasikan Hasrat Anda Gratis Komunikasi. Kami memberi Bebas Ongkos Tatap muka Desain dengan tenaga pakar. Harga Terunggul. Anda akan memperoleh Harga Terunggul yang dapat disinkronkan dengan Anggaran serta Bujet Anda. Tunggu Apalagi. Lekas Memanfaatkan Peluang Baik ini. Hubungi Segera Kami Disini : CV Rajaka Multijasa Telp/WA: 0812-3544-4121 Telp/WA: 0812-3544-4121 Website : www.jasakontraktormalang.com Kantor : Jalan Delima No. 45, Rt 03 Rw.02 Songgoriti, Kota Wisata, Songgokerto, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur 65312   Temukan Kami menggunakan Kata Kunci berikut ini : Harga Jasa Renovasi Kamar Mandi Malang, Harga Jasa Renovasi Rumah Murah Malang, Harga Jasa Renovasi Rumah Per Meter Malang, Jasa Desain Renovasi Rumah Malang, Jasa Gambar Renovasi Rumah Malang, Jasa Konsultasi Renovasi Rumah Malang, Jasa Perbaikan Atap Rumah Malang, Jasa Perbaikan Kebocoran Rumah Malang, Jasa Perbaikan Lantai Rumah Malang, Jasa Perbaikan Listrik Rumah Malang, Jasa Perbaikan Plafon Rumah Malang, Jasa Renovasi Apartemen Malang, Jasa Renovasi Apartemen Murah Malang, Jasa Renovasi Atap Malang, Jasa Renovasi Atap Baja Ringan Malang, Jasa Renovasi Atap Rumah Malang, Jasa Renovasi Bangunan Malang, Jasa Renovasi Cafe Malang, Jasa Renovasi dan Bangun Rumah Malang, Jasa Renovasi Dapur Malang, Jasa Renovasi Furniture Malang, Jasa Renovasi Gedung Malang, Jasa Renovasi Genteng Malang, Jasa Renovasi Gudang Malang, Jasa Renovasi Interior Malang, Jasa Renovasi Interior Bangunan Malang, Jasa Renovasi Interior Rumah Malang, Jasa Renovasi Kamar Tidur Malang, Jasa Renovasi Kantor Malang, Jasa Renovasi Kitchen Set Malang, Jasa Renovasi Kolam Ikan Malang, Jasa Renovasi Kolam Renang Malang, Jasa Renovasi Lantai Malang, Jasa Renovasi Lapangan Malang, Jasa Renovasi Lapangan Tenis Malang, Jasa Renovasi Lemari Malang, Jasa Renovasi Makam Malang, Jasa Renovasi Meja Makan Malang, Jasa Renovasi Murah Malang, Jasa Renovasi Pagar Rumah Malang, Jasa Renovasi Perkantoran Malang, Jasa Renovasi Plafon Malang, Jasa Renovasi Rumah Malang, Jasa Renovasi Rumah Harga Malang, Jasa Renovasi Rumah Lantai 2 Malang, Jasa Renovasi Rumah Per Meter Malang, Jasa Renovasi Taman Malang, Jasa Renovasi Tangga Rumah Malang, Jasa Renovasi Tingkat Malang, Jasa Renovasi Toko Malang, Jasa Service Renovasi Rumah Malang, Jasa Tukang Renovasi Dapur Malang, Jasa Tukang Renovasi Rumah Malang, Jasa Tukang Renovasi Rumah dan Bangunan Malang, Jasa Untuk Renovasi Rumah Malang, Renovasi Kamar Malang, Renovasi Rumah Malang, Renovasi Rumah Bagian Belakang Malang, Renovasi Rumah Bagian Dalam Malang, Renovasi Rumah Bagian Depan Minimalis Malang, Renovasi Rumah BTN Malang, Renovasi Rumah Budget 10 Juta Malang, Renovasi Rumah Budget 100 Juta Malang, Renovasi Rumah Budget 30 Juta Malang, Renovasi Rumah Budget 50 Juta Malang, Renovasi Rumah Minimalis Malang, Renovasi Rumah Sederhana Malang, Renovasi Rumah Subsidi Malang, Renovasi Rumah Subsidi Bagian Depan Malang, Renovasi Rumah Type 36 Malang, Jasa Kontraktor Renovasi Rumah Malang, Kontraktor Renovasi Bangunan Malang, Kontraktor Renovasi Rumah Malang. https://jasakontraktormalang.com/?p=1686 #jasakontraktorkotamalang #jasakontraktorkabupatenmalang #jasakontraktorkotabatu
0 notes
shofwankarim2 · 3 years
Text
Sutan Takdir Alisyahbana dan Kebudayaan
BAB III KONSEP KEBUDAYAAN SUTAN TAKDIR ALISJAHBANAA. Beberapa Definisi KebudayaanSebelum melangkah ke pemikiran kebudayaan Sutan Takdir Alisjahbana, penulis lebih dulu akan menjelaskan definisi kebudayaan yang bisa dijadikan pijakan. Memang berdebat tentang kebudayaan sebagai konsep merupakan persoalan yang paling menarik karena selain banyaknya definisi yang pernah dilontarkan oleh beberapa budayawan juga karena konsep kebudayaan itu sendiri berhadapan dengan praksis yang memiliki ground di dalam perwujudannya.Harus dikatakan pula bahwa sangatlah sulit merumuskan suatu definisi mengenai kebudayaan yang dapat diterima oleh umum. Setiap ahli yang pernah meneliti kebudayaan cenderung mempunyai versi definisi masing-masing. Maka tidak heran bila terdapat banyak definisi kebudayaan.Istilah “kebudayaan” atau Culture dalam bahasa Inggris, berasal dari kata kerja dalam bahasa latin colere yang berarti bercorak tanam (coltivation); dan bahkan di kalangan penulis pemeluk agama Kristen istilah culture juga dapat diartikan sebagai ibadah atau sembahyang. Sedangkan dalam bahasa Indonisia istilah “kebudayaan” berasal dari kata Sansekerta buddhayah bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Jadi ke-budaya-an dapat diartikan sebagai hal-hal yang 35
bersangkutan dengan budi dan akal manusia.35 Koentjarningrat mendifinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliknya sendiri dengan proses belajar.36 Dan Sidi Gazalba memandang bahwa kebudayaan sebagai cara berpikir dan cara merasa, yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari segolongan manusia yang membentuk satu kesatuan sosial dalam suatu ruang dan suatu waktu.37Dan dapat juga dipahami kebudayaan sebagai; Kebudayaan Sebagai Struktur; bahwa ada struktur yang tetap a historisyang melatarbelakangi berbagai kebudayaan yang amat bervariasi. Realitas eksternal (nature) tidak pernah independen dari pikiran manusia. Jadi dalam pikiran manusia sudah ada struktur yang sama dengan realitas meskipun dalam kenyataannya berwujud bermacam- macam. Kebudayaan sebagai sistem simbolik; kebudayaan dipahami sebagai sesuatu yang kaya makna, unik dan proses kongkrit dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pemahaman ini, kebudayaan tidak lagi dipandang sebagai struktur melainkan suatu teks. Manusia dipandang bukan sebagai obyak dari kebudayaan melainkan sebagai sebyek yang aktif memaknai simbol-simbol.35 Rafael Raga Maran, Manusia dan Kebudayaan dalam Perpektif Ilmu Budaya Dasar (Jakarta; Rineka Cipta, 2007) Hal 2436 Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan,(Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama, September 2000) hal 937 J.W.M. Bakker Sj, Filsafat Kebudayaan sebuah Pengantar, (Yogyakarta; Kanisius, 1984) hal 21 36
c. Kebudayaan sebagai seluruh perangkat pengetahuan, gagasan dan karya yang mengandung nilai-nilai yang masih dalam proses; jadi masih mencari wujud dan isinya.38d. Kebudayaan sebagai sistem adapatasi; dipahami bahwa kebudayaan dilihat sebagai pengetahuan dan strategi mengenai lingkungan dan cara-cara memenuhi kebutuhan hidup manusia.39Menurut pemahaman Ruht Benedict, bahwa kebudayaan merupakan pola- pola pemikiran dan tindakan tertentu yang terungkap dalam aktivitas, sehingga pada hakekatnya kebudayaan itu sesuai dengan a way of life, cara hidup tertentu, yang memancarkan identitas tertentu pula pada suatu bangsa. Sedangkan menurut pemahaman Rustam Efendi kebudayaan diartikan sebagai seluruh perangkat pengetahuan, gagasan dan kerya yang mengandung nilai-nilai hidup yang baku dan diwariskan dari generasi ke generasi, bisa dipahami bahwa kebudayaan sebagai kristalisasi budaya. Proses dan hasil generasi untuk kehidupan manusiawi yang lebih baik.40 Dan Kebudayaan dapat juga pahami sebagai upaya masyarakat untuk terus menerus secara dialektis menjawab setiap tantangan yang dihadapkan kepadanya dengan menciptakan berbagai prasana dan sarana, pada intinya adalah proses terus menerus menyimak kadar dinamika dari sistem nilai dan sistem kepercayaan yang mapan dalam masyarakat.38 Abu Hasan Asy’ari (editor), Manusia Renaissance....Hal 227 39 Suhermanto Dja’far (diktat), Filsafat Kebudayaan, (Surabaya; eLkaf) hal 2-3 40 Hans J. Daeng, Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar, Maret 2000) Hal 45. 37
Secara lebih luas definisi kebudayaan dikemukakan oleh ahli antropologi, E. B. Tylor, Dia menyatakan bahwa Kebudayaan adalah suatu keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan dan kebiasaan seseorang sebagai anggota masyarakat.Begitu banyaknya pengertian-pengertian kebudayaan sehingga sulit untuk menemukan mana yang benar dan salah, mana yang sesuai dan tidak sesuai dengan zaman. Kesulitan dalam menentukan ini bukan karena banyaknya segi dan unsur- unsurnya, tetapi karena oleh sifat-saifatnya yang dinamis yang selalu berubah. Dalam hal ini kami tidak secara rinci menjelaskan permasalahan definisi-definisi kebudayaan yang begitu banyak dan dinamik. Namun kami di sini hanya ingin menjelaskan secara detail pengertian kebudayaan menurut Sutan Takdir Alisjahbana, dalam pemahamannya pengertian kebudayaan dimaknai sebagai proses dinamisasi, yang mana Sutan Takdir dalam hal ini lebih cenderung menggunkan budi. Lebih jelasnya di bawah ini penjelasan Sutan Takdir tentang pengertian kebudayaan.B. PengertianKebudayaanMenurutSutanTakdirAlisjahbanaMenurut Sutan Takdir istilah kebudayaan berasal dari kata “budi” dan “daya”. Kata ’budi’ berarti pikiran, kesadaran yang disebabkan seseorang berpikir, sedang kata ’daya’ artinya ialah kekuatan untuk menghasilkan atau mencapai sesuatu. Jadi kata budaya atau kebudayaan bisa diartikan pula sebagai sebuah kemampuan menggunakan pikiran untuk menghasilkan atau menjelmakan nilai-nilai yang baik yang dapat memajukan kehidupan. 38
Dalam pemahaman Sutan Takdir, bahwa kebudayaan itu berasal dari budi, karena menurut Sutan Takdir budi merupakan dasar dari segala kehidupan kebudayaan manusia, yang di dalamnya terkandung dorongan-dorongan hidup yang dasar, insting, perasaan, dengan pikiran kemauan dan fantasi. Dan dengan budi ini pula yang membedakan antara manusia dan hewan. Manusia mempunyai kesadaran akan nasibnya yang terlempar ke alam semesta yang penuh rahasia dan tak terbatas dalam ruang dan waktu, menyadari kekecilannya dan kelemahannya, dan oleh suatu desakan jiwanya. Sehingga untuk menutupi kelemahan tersebut manusia kadang melakukan bermacam-macam upacara, pembaktian dan lain-lain. Maka terciptalah agama yang serba ragam konsep Tuhannnya, dogmanya, upacaranya, sembahnyangnya, tabunya, berbeda menurut zaman dalam sejarah dan berbeda menurut perbedaan berbagai kebudayaan.41 Dilihat dari penjelasan di atas, maka bahasa Indoensia tepat sekali memakai perkataan budi sebagai dasar dari pada budidaya atau kebudayaan, karena menghubungkan budaya dengan budi.42Sutan Takdir dalam pandangannya memahami kebudayaan di sini lebih menekankan menggunakan istilah akal-budi. Karena baginya akal-budi merupakan keseluruhan hidup manusia, yang mengatasi keperluan alam yang bersifat dasar dan berasal dari dorongan hidup dan insting serta dalam menilaiDengan demikian hukum yang dilahirkan oleh pencapaian akal budi menurut Sutan Takdir menjadi semacam keharusan yang harus ditaati, menjadi41 Sutan Takdir Alisjahbana, Perkembangan Sejarah Kebudayaan Indonesia; dilihat dari jurusan nilai. (Jakarta: Idayu Press cetakan kedua 1977) Hal 642Abdul Hadi,, Sutan Takdir Alisyahbana Dan Pemikiran Kebudayaannya, http://fajartimur.wordpress.com, 26 Februari 2008. 39
kategori imperatif. Seperti dalam pemikiran Kant43, etika juga merupakan tumpuan utama dalam pemikiran Sutan Takdir sebab ia dianggap sebagai persoalan inti dalam kebudayaan. Secara tidak disadari Sutan Takdir sangat mengerti makna pepatah Melayu, ”Yang kurik sufi, yang merah saga/Yang baik budi, yang indah bahasa” – yang diturunkan dari isi kitab seperti Taj al-Salatin karangan Bukhari al-Jauhari.44 Dalam perkataan ’budi’ atau meminjam istilah bahasa Jerman geist akan ketara penjelasannya bahwa budi akan terangkum suatu pencapaian pikiran, moral dan tingkat kebajikan yang tercetus dalam nilai-nilai yang baik dan indah.Menurut Sutan Takdir ketundukan manusia kepada hukum budi atau Geist-nya itulah yang menentukan kemanusiaan dan memungkinkan manusia menciptakan kebudayaan yang tinggi. Tetapi sebagai budayawan yang dipengaruhi ide-ide Pencerahan, Sutan Takdir juga mempersoalkan hak-hak dan kebebasan manusia. Lantas dalam kaitannya dengan keterikatan dan ketundukannya kepada hukum budi itu, dimanakah letak kebebasan kehidupan pribadi, masyarakat dan kebudayaan? Kebebasan manusia yang berbudi itu, kata Sutan Takdir, terletak dalam kebebasannya memilih nilai-nilai yang menjadi motivasi, pendorong dan sekaligus tujuan dari perilaku dan perbuatannya. Berangkat dari pandangannya ini Sutan Takdir mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan penjelmaan dari proses penilaian dan nilai-nilai yang muncul dari perilaku, perbuatan, perkembangan benda-benda rohani43Kant (1724-1804) merupakan Filsuf Jerman yang pemikiran-pemikiran sangat brilian, ia membedakan antara akal-budi (verstand)dengan rasio (vernunft), menurutnya akal-budi mempunyai tugas yaitu mengabungkan data-data iderawi dan mengambil keputusan, sedangkan rasio membentuk mengatur argumen-argemunetasi (K.Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat, Yogyakarta; Kanisius, 1998, hal 61-62)44 Abdul Hadi,, Sutan Takdir Alisyahbana....., 26 Februari 2008. 40
dan jasmani manusia, yang kesemuanya berintegrasi dalam suatu pola atau konfigurasi. Berdasarkan ini, sebagai kelengkapannya, Sutan Takdir mengartikan lebih jauh kebudayaan sebagai penjelmaan keaktifan budi manusia dalam menanggapi persoalan-persoalan kehidupan dan nilai-nilai.Karena kebudayaan adalah penjelmaan nilai-nilai, maka persoalan terpenting bagi kita yang ingin membangun teori kebudayaan ialah membuat pengelompokan secara teliti tentang nilai-nilai. Dalam usahanya itu Sutan Takdir bertolak dari Edward Spranger, yang dalam bukunya Lebensformen membagi enam nilai yang membuat suatu kebudayaan terjelma: (1) Nilai teori yang menentukan identitas sesuatu; (2) Nilai ekonomi yang berupa kegunaan atau utility; (3) Nilai agama; (4) Nilai seni yang menjelmakan keekpresian atau expresive; (5) Nilai kuasa atau politik; (6) Nilai solidaritas yang menjelma dalam cinta, persahabatan, gotong royong, kesadaran kelompok, dan lain-lain.45Keenam nilai tersebut terdapat pada semua kebudayaan, masyarakat, pribadi, malahan sebagai apriori dari budi manusia. Masing-masing memiliki pula logika, tujuan, norma dan realitas yang berbeda. Ia terjelma dalam suatu integrasi, bergantung pada integrasi pribadi, golongan masyarakat atau komunitas yang menjadi pendukung suatu kebudayaan. Jika nilai teori dan ekonomi bekerjasama, maka suatu masyarakat akan mampu menghadapi hukum alam karena keduanya bersifat rasional. Adapun nilai kuasa dan solidaritas merupakan unsur yang membentuk organisasi kemasyarakatan. Sedangkan nilai agama dan seni jika bekerjasama membentuk aspek 45 Ibid 41
ekspresif yang ideal dalam kebudayaan, sebab keduanya dibentuk oleh perasaan, imaginasi, keyakinan dan intuisi. Nilai seni yang tidak didukung oleh nilai religius dan rasional ilmu, cenderung menjadi dekaden. Sebaliknya nilai agama yang tidak didukung nilai seni dan ilmu akan menjadi kering dan bekuDengan demikian, dari pemaparan di atas bahwa kebudayaan menunjukkan suatu unsur yang penting dalam proses pembangunan suatu bangsa. Lebih-lebih jika bangsa itu sedang membentuk watak kepribadiannya yang lebih serasi dengan tantangan zaman.C. Ciri-Ciri Kebudayaan Indonesia AsliProses terciptanya kebudayaan di Indonesia tentunya tidak akan terlepas dari sejarah akulturasi dari berbeda-beda kebudayaan asing, seperti singgahnya orang-orang India pertama kali di bumi Nusantara sehingga mempengaruhi adanya pencampuran kebudayaan asli Nusantara dengan kebudayaan India (Hindu-Budha), dan selanjutnya pula pengaruh kebudayaan Islam (Arab) juga begitu besar dan lain- lain. Dari proses akulturasi inilah yang menjadikan bangsa Indonesia memilki tak kurang dari 250 bahasa, dan ini yang disebut Sutan Takdir sebagai kebudayaan Indonesia asli. Ia menambahkan pula bahwa pengaruh budaya-budaya asing terhadap kebudayaan Indonesia sangatlah besar, sehingga tampak jelas bahwa antara dialek dalam hukum adat kelihatan perbedaan yang nyata antara lingkungan hukum adat yang satu dengan yang lain. Dan meskipun berapa besarnya perbedaan antara sistem kekeluargaan yang dinamakan material dengan sistem kekeluargaan yang dinamakan 42
patrilineal. perbedaan antara penjelmaan kebudayaan-kebudayaan tersebut sedemikian banyaknya dan nyatanya. Namun kesemuanya tersebut bagi Sutan Takdir dapat kita golongkan kepada dasar kebudayaan yang sama.46Sutan Takdir memandang bahwa pengaruh kebudayaan India dan kebudayaan Arab sangatlah besar, dalam membentuk kebudayaan asli Indonesia. Maka dari itu, agar lebih memudahkan mengetahui ciri dari kebudayaan Indonesia lama yang telah dijelaskan oleh Sutan Takdir Alisjahbana dalam karya-karyanya, kami akan mencoba membagi beberapa ciri dari kebudayaan asli Indonesia di antaranya sebagai berikut; yang pertama, ciri kebudayaan Indonesia asli ialah kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap mitos, roh-roh, benda gaib dan lain-lain yang berbentuk mistik. Menurut Sutan Takdir, dalam masyarakat Indonesia asli orang yang termulia, terkuasa dan terpelajar dalam masyarakat ialah orang-orang yang mengetahui tentang roh-roh dan tenaga-tenaga gaib. Seperti halnya juga dalam pandangan masyarakat Indonesia asli bahwa pengetahuan itu bukan diperoleh karena penyelidikan, tetapi ialah karena sebagai pusaka dari nenek moyangnya yang roh- rohnya dianggap hidup bersama-sama didalam masyarakat. Mereka belum mempunyai kesadaran akan kemungkinan-kemungkinan pikiran dan tenaganya yang nyata, ia belum sanggup dengan sadar dan mencoba. Yang ada dalam pikirannya bahwa pengetahuan dan kepandaiannya sebagian besar tersimpul dalam pusaka- pusaka rohani yang diterimanya dari nenek moyangnya.46 S. Takdir Alisjahbana, Perkembangan Sejarah Kebudayaan Indonesia; dilihat dari jurusan nilai. (Jakarta: Idayu Press cetakan kedua 1977) hal 12 43
Yang kedua, ciri budaya masyarakat Indoensia yang lama ialah berkuasanya nilai solidaritas.47 Dalam sutruktur masyarakat terdapat persekutuan- persekutuan yang kecil yang hidup dalam desa atau mengembara dalam lingkungan daerah yang tertentu. Persekutuan-persekutuan ini dapat kita bandingkan dengan republik-republik demokrasi kecil; kepalanya dipilih oleh orang-orang keturunan cabang suku tertua, dan yang mengatur segala keperluan dan kepentingan masyarakat itu yang dibantu oleh majelis orang-orang tua didalam desa. Seperti ketika ada keputusan-keputusan yang penting maka dalam mengambil keputusan tersebut akan dilakukan secara bersama-sama dengan musyawarah. Jadi disamping tugas kewajiban pemeritahan desa menjalankan adat yang turun temurun dan menyelesaikan perselisihan, mereka juga mempunyai tugas mengurus perkawinan, bercocok tanam, pembagian tanah, pembagian waris dan sebagainya serta pemerintah desa juga mengurus keperluan-keperluan masyarakat sehari-hariYang ketiga ciri dari masyarakat Indonesia asli ialah besarnya perhubungan darah. Perseketuan itu terjadi dari satu atau beberapa suku, dan perhubungan didalam maupun diantara suku-suku itu diatur oleh adat. Dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia terdapat beberapa corak: susunan-susunan suku, yang menentukan cara menghitung keturunan, yang menentukan bentuk perkawinan, hak atas tanah, soal waris dan sebagainya48Ciri yang keempat, Seperti halnya yang telah terjadi pada negara-negara Timur dan di Barat sebelum abad Modern, kuatnya kedudukan agama juga47 Ibid., hal 14 48 Ibid, hal 15 44
membentuk corak kebudayaan Indonesia asli. Sebagaimana Sutan Takdir mengatakan, kuatnya kedudukan agama pada masyarakat juga ikut mempengaruhi terciptanya kebudayaan Indonesia lama. Malahan dalam kehidupan berekonomipun masyarakat ditentukan oleh syarat-syarat agama. Orang memilih hari baik, memulai suatu usaha, berdasarkan kepercayaan kepada yang gaib. Tiap-tiap pekerjaan ekonomi yang penting seperti mengerjakan tanah, membuat rumah, perahu dan lain- lain mesti disertai upacara agama. Dalam ekonomi ini amat penting kedudukan mantera-mantera dan sajian-sajian untuk memperoleh tenaga gaib yang baik, maupun untuk menolak pengaruh-pengaruh yang jahat.49Ciri yang kelima, adalah kuatnya kedudukan raja-raja dalam mengambil kebijakan dan menentukan arah kepemerintahan atau ciri ini bisa disebut sebagai kebudayaan feodal.50 Akibat dari datangnya agama Hindu ke Nusantara telah membentuk sebuah corak kebudayaan Indonesia lama yaitu budaya feodalisme. Akan tetapi menurut Sutan Takdir kebudayaan ini bersifat politis belaka. Dalam suasana budaya feodal ini yang lebih dipentingkan adalah kehalusan hidup istana atau keraton, dalam suasana seni dan pemikiran mistik, yang menjauhi kenyataan hidup. Dan juga dalam kebudayaan ini menganggap hanya keturunan kerajaan yang bisa berkuasa dan merubah kebudayaan masyarakat. Sedangakn masyarakat selain keturunan kerajaan dianggap orang yang paling rendah statusnya dan kedudukannya sebagai rakyat kurang diprioritas malah termarginalkan. Meskipun orang tersebut49 Ibid, hal 1650 Menurut Sutan Takdir Alisjahbana, kebudayaan feodal adalah kebudayaan yang masyarakatnya tersusun bertingkat-tingkat menurut nilai-nilai yang diutamakan oleh golongan yang berbeda-beda berdasarkan keturunan. (Taufiq Abdullah,dkk, Kebudayaan sebagai Perjuangan..... Hal 76) 45
masuk sebagai kaum yang produktif dan kreatif, seperti; kaum kerajinan, petani dan saudagar. Menurut Sutan Takdir selain dari keturunan kerajaan mendapat kedudukan ketiga dan keempat yaitu sebagai waisya dan sundra.51Dari uraian tentang kebudayaan Indonesia asli di atas, dapat dikatakan bahwa kebudayaan Indonesia asli itu telah dikuasai oleh nilai agama, yang diikuti oleh nilai solidaritas dan nilai kesenian, sedangkan dalam sifatnya yang demokratis nilai kuasa dalam susunan masyarakat adalah lemah. Nilai ilmu pengetahuan lemah, karena pemikiran yang rasio belum berkembang, sedangkan perasaan masih terlampau berkuasa dalam menghadapi alam. Nilai ekonomi juga belum berkembang, karena kekayaan alam belum timbul keperluan berusaha keras, sedangkan oleh kurangnya pengetahuan alam yang obyektif kemungkinan-kemungkinan alam yang sesugguhnya belum diketahui dan merangsang untuk berusaha. Dalam hubungan ini teknik tak dapat tumbuh, oleh karena masyarakat Indonesia masih terlampau terpengaruh oleh kepercayaan mistik, bahwa kecakapan dan kekuasaan yang sesungguhnya terletak pada yang gaib, baik berupa jiwa maupun berupan tenaga gaib.D. Tradisionalisme dan Modernisme dalam Kebudayaan IndonesiaDalam kebudayaan Indonesia terdapat tradisi-tradisi kecil atau budaya- budaya lokal daerah di seluruh Indonesia yang kelihatannya sangat beraneka ragam, akan tetapi jiwa yang ikut membentuk dan mengikatnya tidaklah banyak yaitu hanya berasal dua tradisi besar diantaranya kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam. Sutan 51 Ibid, hal 76 46
Takdir menjelaskan, bahwa keanekaragaman budaya seperti diekspresikan oleh masyarakat tradisional Aceh, Bugis, Madura, Minangkabau, Melayu, Bima, Banjar, Sunda, Jawa Pesisir, dan lain-lain sebenarnya hanya penampakan lahirnya. Struktur batin atau intuitif dari budaya-budaya itu ialah Islam, dengan sedikit unsur-unsur Hindu atau pra-Hindu. Di lubuk kebudayaan Jawa adalah dua tradisi besar, yaitu Hindu dan Islam. Tetapi berbagai faktor internal seperti runtuhnya pusat kekuasaan Hindu pada abad ke-15 M dalam kaitannya dengan kebudayaan Jawa, proses ortodoksi dan hadirnya kolonialisme dalam kaitannya dengan Islam, telah mengakibatkan runtuhnya sendi-sendi tradisi besar itu dan mengakibatkan terserak- serak menjadi tradisi-tradisi kecil yang kehilangan dinamika dan landasan intelektual.Dalam masyarakat tradisionalis mereka bukan berusaha sebanyak mungkin mengumpulkan uang atau keuntungan, tetapi seperti dikatakan Sombart orang hidup dalam suasana Bedarfdeckung, yaitu hanya melakukan usaha ekonomi sekedar untuk memenuhi keperluan hidup hidup saja, sedangkan keperluan hidup itu dalam masyarakat tradisi sangatlah terbatas.52Bagi Sutan Takdir kita sudah hidup di era teknologi, pola pikir yang kaku haruslah dirubah, dan zaman ini bisa disebut sebagai kebudayaan modernime. Sebenarnya kebudayaan modern ini merupakan gejala yang sudah bisa kita temukan di mana saja saat ini. Prosesnya pun tidak hanya dialami oleh negara-negara maju saja, seperti Eropa dan Amerika, melainkan juga kita temukan di negara-negara berkembang, baik di Asia maupun di Afrika. Bisa dikatakan, hampir seluruh negara52 Taufiq Abdullah, dkk, Kebudayaan sebagai Perjuangan.... hal 71 47
di dunia ini terlibat dalam proses modernisme, tak terkecuali Indonesia pun sudah menghampirinya.Pada abad ke-16 merupakan awal terjadinya “ledakan modernisasi”, yaitu pada zaman renaisans. zaman ini merupakan permulaan permbentukan kebudayaan baru. Kekuatan penggerak yang mendasari terjadinya “ledakan modernisasi” pada waktu itu etos renaisans yang ditandai dengan menonjolnya kebebasan dan rasionalitas. Hal tersebut dapat kita lihat dari pergeseran acuan kebahagian hidup manusia. Pada abad Pertengahan, acuan kebahagiaan hidup manusia adalah kehidupan sesudah kematian. Oleh karena itu, segala sesuatu pada waktu itu bisa dibilang terhenti karena manusia tidak mempunyai minat yang besar terhadap kehidupan sehari-hari mereka. Keadaan yang mengalami stagnasi itu akhirnya mencair dengan datangnya zaman Renaisans. Dengan datangnya zaman ini acuan kebahagiaan hidup manusia mulai bergeser, yang semula ada pada kehidupan setelah kematian kemudian beralih dalam alam kehidupan nyata ini. 53 Begitulah menurut pandangan Sutan Takdir terkait awal munculnya era modern.Kebudayaan modern ini juga dapat disebut kebudayaan modern Eropa- Amerika dan dianggap bermula pada zaman renaisans. Pokok kebudayaan ini terletak pada bangsa Yunani yang kira-kira lima abad kurun Masehi melepaskan diri dari mereka dari suasan kebudayaan expresif yang dikuasai oleh agama, mitos dan mulai berpikir dengan bebas tentang alam semesta dengan menyelidikinya secara teratur53 Lembah Merbabu (Editor) Jangan Tangisi.... hal 56 48
berdasarkan tenaga pikiran dan panca indera. Kebudayaan Yunani tersebar baik ke arah Asia maupun ke arah Eropa, tetapi terutama sekali di sekitar Lautan Tengah. 54Sutan Takdir menegaskan, ciri yang terpenting dari abad modern ini adalah ilmu yang diterapkan pada masa ini lebih menekankan pada kekuatan disiplin, cara-cara berpikir dan penyelidikannya yang menuju pengetahuan positif yang teliti. Terlebih itu pula adanya kemajuan ilmu pengetahuan yang dimungkinkan terjadi pada abad ke-17, ketika ahli-ahli pengetahuan berpendapat bahwa kesimpulan-kesimpulan ilmu mesti sejauh mungkin berdasarkan ukuran-ukuran kuantitatif. Hal ini disebabkan oleh kemajuan pemikiran matematik yang mendapat kesempatan berkembang lebih cepat dengan memakai angka-angka Arab. Dalam filsafat pun kelihatan kepada kita pengaruh matematik yang lebih kuat pada pemikir-pemikir seperti Galileo. Faktor revolusi ilmu yang lain dalam abad ke-17 adalah kenekatan orang menghendaki observasi dan ekperimen untuk mendapat bukti tiap-tiap dalil ilmu. Hal ini berbeda sekali dengan kebenaran agama dan seni, yang hingga waktu itu menguasai gereja. Dengan demikian ilmu maju terus, mendorongkan makin lama jauh batas pengetahuannya. Disini bukan maksud kita untuk mengikuti tumbuhnya ilmu dalam bermacam-macam cabangnya dalam abad ke-18, 19 dan 20. Tapi cukuplah kita menunjukkan bahwa kemajuan ilmu yang terus-menerus itu tidaklah mengherankan, sebab kemajuannya dan terutama sekali oleh pemakaiannya serba ragam dalam teknologi, dalam obat-mengobat, dalam penghasilan barang, dan perhubungan orang lambat laun menyadari bahwa ilmulah yang memberi harapan kepadanya untuk54 S. Takdir Alisjahbana, Perkembangan Sejarah.....,hal 30 49
kemakmurannya, kesehatannya, kesenangan maupun kegirangan.55 Hal inilah yang membuat Sutan Takdir terpengaruh bahwa ia meyakini bangsa Indonesia juga bisa meraihnya.Meskipun ilmu modern telah melenyapkan dari kita khayal bahwa kita dapat mengetahui kenyataan alam obyektif yang terakhir, dan sebaliknya telah menjelaskan, bahwa ilmupun adalah hasil proses penilaian kita dan oleh karenanya hingga suatu batas bersifat subyektif, pengetahuan ilmu yang dirumuskan dalam teori yang rasio dan lambang-lambang matematik memberi kepada kita suatu sistem yang dapat kita pakai menguasai alam. 56Yang harus kita digaris bawahi dalam pandangan Sutan Takdir bahwa untuk menuju penyempurnaan manusia dalam hal ini hanya bisa diraih ketika manusia tersebut sudah mempunyai kesadaran begitu berharga akan adanya kemajuan teknologi. Meskipun dengan adanya perkembangan teknologi ini pula yang menyebabkan manusia mengalami keterasingan dalam hidupnya. Namun bagi Sutan Takdir ini bukan suatu keterasingan bagi manusia tapi kemajuan teknolgi malah merupakan sebuah bagian dari proses manusia dalam menemukan penyempurnaannya baik pada pancaideranya dan pelipatgandaan tenaganya. Dan hal ini manusia seakan-akan dapat mencapai hasil rohani dan jasmani yang berlipat ganda besarnya. Seperti dengan adanya penemuan-penemuan hukum-hukum optik, manusia dapat menambah kecakapan matanya, melihat yang sekecil-kecilnya maupun sejauh- jauhnya. Dan perlu ketahui pula bahwa kecakapan manusia renaisance dengan55 Ibid, hal 32 56 Sutan Takdir Alisjabana, Antropologi Baru...... Hal 274 50
kemajuan teknologi sehingga ia dapat membuat kapal laut dan menemukan pengetahuan-pengetahuan tentang laut yang berakibat adanya penemuan Amerika dan pembuka jalan ke Timur oleh perang Portugis dan Spayol. Kemajuan pelayaran selanjutnya dan penghasilan senjata memberikan kesempatan pada orang Eropa mendirikan kerajaan jajahannya yang besar di Asia dan Afrika abad yang lalu dan abad kedua puluh.57Sejak Vasco da Gama, manusia baru Renaisance Eropa mengelilingi Afrika dan mendarat di Kalikut, terbukalah bagi seluruh Asia suatu sejarah baru dalam abad-abad berikutnya berduyun-duyun pelayar, saudagar. Penjajah dan missi Eropa mengunjungi dan menjajah Asia dan lambat laun menguasainya. Mulailah sejarah imperialisme yang dalam banyak hal sangat menyedihkan. Bertubi-tubi datang penyerbuan manusia modern Eropa pada kerajaan-kerajaan Asia. Banyak yang dapat ditaklukannya dan dijadikan jajahannya. Tetapi yang tidak bisa ditaklukannya pun tidak dapat mengelakkan dari pengaruh kebudayaan modern Eropa itu. Namun bagi Indonesia pada zaman ini adalah zaman kegelapan, zaman kekalahan terus- menerus. Tak ada salahnya jika kita mengakui, bahwa segala pahlawan kita siapa sekalipun namanya adalah pahlawan kalah terhadap pasukan Belanda yang jauh lebih kecil jumlahnya dan berjuang puluhan ribu mil dari tanah airnya. Kekalahan itu adalah pada hakekatnya kekalahan kebudayaan Indonesia asli yang bercampur57 Sutan Takdir Alisjahbana, Perkembangan Sejarah... hal 33 51
dengan kebudayaan Hindu dan kebudayaan Indonesia yang lebih dulu tiba ke Indonesia.58Dilihat dari persolan ini bahwa proses modernisasi menurut pandangan Sutan Takdir tidak bisa dielakkan lagi demi terwujudnya pembaharuan pada diri bangsa ini. Seperti pendapat Jujun S. Suriasumantri, yang dimaksud dengan era modernisasi adalah proses pembaharuan masyarakat tradisonal menuju suatu masyarakat yang lebih maju dengan mengacu kepada nilai-nilai modernitas yang bersifat universal tersebut. Modernisasi sebagai upaya pembaharuan dalam kehidupan suatu bangsa biasanya tumbuh akibat dari tidak adanya proses kemajuan dalam masyarakat. 59Sepertinya dalam kebudayaan modern ini yang paling ditampakkan adalah nilai ilmu dan nilai ekonomi, sedangkan nilai agama dan nilai seni lemah seperti kelihatan dalam krisis agama dan seni di Eropa dan Amerika. Nilai solidaritas hanya kuat di negara-negara demokrasi, sedangkan nilai kuasa kuat dalam negara totaliter. Sedangkan proses terjadinya kebudayaan modernisme inipun hanya mungkin dilahirkan oleh masyarakat yang telah modern pula. Yaitu, suatu masyarakat yang telah mempunyai suatu ciri khas kebebasan dan rasionalitas, terutama menyangkut para pelaku budayanya.6058 Ibid, 34 59 Hans J. Daeng, Manusia, Kebudayaan .........hal 48 60 Lembah Merbabu (Editor) Jangan..... hal 60 52
E. Barat Modern Sebagai Referensi; Upaya Menuju Kebudayaan Baru IndonesiaSebagai dampak dari penjajahan selama lebih dua ratus tahun, kedudukan bangsa Indonesia menjadi sangat terpuruk, miskin dan terbelakang di tengah-tengah bangsa lain yang jauh lebih maju dan makmur seperti bangsa-bangsa Eropa dan Jepang. Untuk mendorong bangsa ini bangkit, kondisi kebudayaannya yang menyedihkan haruslah diperbaiki dengan melakukan perubahan dan pembaruan besar-besaran. Dalam rangka inilah Sutan Takdir mengembangkan teorinya dan pemikiran kebudayaannya. Ia berharap pemikirannya dapat dijadikan panduan dalam melakukan transformasi budaya. Sutan Takdir percaya bahwa hanya dengan mengubah kebudayaannya, bangsa Indonesia bisa bangkit dari keadaannya yang terpuruk. Konsep kebudayaan yang diperlukan ialah konsep yang dinamis. Untuk itu dalam falsafahnya bahwa manusia sebagai makhluk yang mencipta kebudayaan dan sebagai makhluk yang sepanjang sejarahnya hidup dalam berbagai kebudayaan yang selalu berubah.Dalam pemikiran kebudayaan Sutan Takdir cukup mendalam terpengaruh oleh pemikiran Oswald Spenger. Pada tahun 1918 terbitlah jilid pertama karya Spengler yang paling termasyhurí”Der Untergang des Abendlandes” (Keruntuhan Dunia Barat). Di dalamnya Spengler memandang kebudayaan-kebudayaan besar sebagai organisme yang, seperti organisme binatang dan tetumbuhan, mempunyai masa hidup yang terbatas. Setiap kebudayaan merupakan suatu yang utuh, unik dan sama sekali terpisah dari semua kebudayaan-kebudayaan lain. Sebagaimana Spengler 53
menjelaskan, bahwa suatu budaya mesti melalui masa semi, masa kematangan, dan masa menjadi layu. Hidup sebuah kebudayaan berlangsung selama sekitar seribu tahun. Maka dari itu, ia berkata, bahwa kebudayaan Barat sudah berada pada akhir masanya karena sudah masuk masa sevilisasi, kecanggihan hidup yang energinya terarah keluar, tidak lagi kedalam dan karena itu, dinilai dalam tahap menurun. Pandangan Spengler waktu itu memang cukup populer karena sesuai dengan kesadaran diri orang di Eropa sesudah perang Dunia I, sesuai juga dengan filsafat hidup yang antirasional. Rupa-rupanya yang mengesankan pada diri Sutan Takdir adalah paham, tentang kesatuan dan identitas kebudayaan-kebudayaan. Akan tetapi, meskipun begitu Sutan Takdir justru tidak mengikuti Spengler, malah ia menolak pemahaman Spengler tentang konsep kebudayaannya. bagi Sutan Takdir kebudayaan akan mengungkap suatu hasrat manusia untuk menjelmakan bentuk-bentuk kehidupan yang tertinggi. Tak ada alasan instrinsik mengapa sebuah kebudayaan mesti mati. 61Kegaguman Sutan Takdir terhadap kebudayaan dinamis masih menjadi prioritas dalam konsep kebudayaannya karena dalam hal ini tidak terlepas pandangannya tentang hakekat dasar manusia itu sendiri yaitu sebagai makhluk yang tidak lengkap dalam perkembangannya baik sebagai perseorangan dan dalam perkembangan masyarakat, maupun dalam hubungannya dengan sekitarnya. Sedangkan proses perlengkapan dan penyesuaian hanya dimungkinkan oleh adanya kecakapan-kecakapan yang baru yang boleh dimasukkan dalam konsep budi, yang61 Franz Magniz-Suseno, Pijar-pijar .....hal.137 54
semata-mata dimiliki manusia, dan membedakan individu manusia dari individu hewan. Dibandingkan dengan kelakuan hewan yang dipimpin oleh insting yang turun-temurun, yang membuat hubungan antara hewan dan sekitarnya saling melengkapi, sedangkan kelakuan manusia yang dipimpin oleh budinya berada dalam suasana kebebasan yang lebih besar, sehingga manusia selalu ada proses pengaruh mempengaruhi yang dinamik dan dialektik antara budinya dengan lingkungan alamnya, lingkungan masyarakatnya dan lingkungan kebudayaannya. Bukan hanya manusia individu yang akan berubah, tetapi juga masyarakat, alam dan kebudayaan akan senantiasa berubah dan saling mempengaruhi.62 Jadi keinginan Sutan Takdir dalam hal ini menginginkan bahwa manusia dan kebudayaan bangsanya harus memiliki kebudayaan yang tidak semestinya mati tapi kebudayaan yang dinamis, kebudayaan yang selalu ada perubahan sesuai dengan zamannya.Yang menjadi kegelisahan Sutan Takdir pada nasib kebudayaan Indonesia karena sampai saat ini kebudayaan Indonesia masih menjadi bagian dari sebuah kebudayaan yang ekspresif, yaitu kebudayaan yang dikuasai oleh intuisi, perasaan dan fantasi. dalam penciptaan kesenian yang berdasarkan pengaruh dalam menggunakan intuisi, perasaan dan fantasi itu sangat besar. Bentuk daripada seni yang paling sering adanya hubungan dengan agama adalah mitos yang mengisahkan kejadian segala sesuatu dari bumi manusia. Mitos biasanya diulang-ulang dalam upacara pada hari-hari yang penting dalam kehidupan masyarakat. Di dalamnya dilukiskan perhubungan antara manusia dengan tenaga-tenaga yang gaib, dengan62 Sutan Takdir Alisjabana, Antropologi Baru Nilai-nilai sebagai Integrasi .........Hal 4-5 55
bumi, hewan dan tumbuh-tumbuhan, malahan sering tergambar, bahwa segala kehidupan itu adalah penjelmaan proses kosmos yang suci dan penuh rahasia. Telah selayaknya segala ritus dan upacara dalam hubungan dengan ketuhanan yang menguasai segala kehidupan itu mesti bersifat teliti, halus dan indah, sebab seluruh kehidupan dan keselamatan manusia tergantung kepada perhubungan yang sewajarnya dengan tenaga-tenaga yang gaib itu. Demikianlah segala sesuatu menjelmakan kehalusan dan keindahan seni. Dalam kehidupan setiap haripun masyarakat mengucapkan kebaktiannya, ketakutannya dan kegirangannya menghadapi tenaga-tenaga yang gaib itu dengan perasaan khidmat dan kekhusukan yang menjelma menjadi keindahan, baik dalam suasana kembang atau makna maupun dalam bentuk tari dan nyanyian. 63Lebih lanjut Sutan Takdir menginginkan bahwa kebudayaan ekspresif harus dihilangkan dari unsur kebudayaan Indonesia demi terwujudnya bangsa yang maju dan kebudayaan yang selalu mengenal budaya dinamis. Untuk menumbuhkan semangat dalam merubah kebudayaan Indonesia, dalam hal ini Sutan Takdir menganjurkan kepada masyarakat Indonesia untuk menumbuhkan semangat baru dan renasisans64 lah yang menjadi rujukannya. Karena pada masa ini kebudayaan yang awalnya dikuasai oleh intuisi dan agama akhirnya melepaskan diri dengan63 Sutan Takdir Alisjahbana, Perkembangan Sejarah... hal 1664Menurut Sutan Takdir Renaisans merupakan kelahiran kembali manusia, kebangkitan, pembebasan dan penyegaran. Sebagaimana yang pernah terjadi pada Italia abad 15 dalam menemukan diri kembali karena bisa membebaskan diri dari kungkungan klerikalismegereja dan skolatisisme abab pertengahan. Taufiq Abdullah dkk, Kebudayaan sebagai Perjuangan; perkenalan dengan pemikran S. Takdir Alisjahbana,.... hal xx 56
menggunakan rasio atau akal manusia. Sehingga pada masa ini lahirnya pengetahuan- pengetehuan baru yang mengarah tarhadap kemajuan negara-negara Eropa.Dalam konsep kebudayaan Indonesia baru Sutan takdir Alisjahbana, bahwa kebudayaan Indonesia baru itu harus membebaskan diri dari kungkungan adat- istiadat lama, dan tradisionalisme dalam cara berpikir serta tingkah-lakunya. Masyarakat Indonesia baru harus bebas dari sikap yang berlebihan serta membanggakan apalagi mengaggapnya tradisi nenek moyang sebagai hal yang sakral atau suci yang tidak bisa rubah sedikitpun. Karena kesemua inilah yang telah membunuh kreativitas manusia Indonesia. Masyarakat Indonesia harus melepaskan jati-diri budaya etnik65. Seperti yang ditegaskan pula oleh Umar Kayam dalam pidato kebudayaan di Graha Bhakti Budaya, ia mengatakan “bahwa kebanggaan yang berlebihan terhadap jati-diri budaya etnik akan menjadi kendala yang serius terhadap usaha dalam menciptakan iklim yang sehat dan kreatif pada masa transisi kebudayaaan Indonesia”(dari sistem agraris tradisional ke sistem ekonomi masyarakat industri modern).66 Dalam padangan Umar Kayam ini, bahwa apabila masyarakat etnik agraris tradisional masih terlalu bangga atau bahkan fanatik akan prinsip harmoni yang statis itu dan bukan harmonis yang dinamis, makan yang terjadi nantinya akan memunculkan suatu deadlock dalam dialog. Masa transisi yang semestinya merambah jalan yang lebih lancar bagi terjadinya berbagai kemungkinan penyerapan kreatif terhadap nilai-nilai modern akan menjadi macet. Misalnya pada65 Menurut Umar Kayam jati-diri budaya etnik adalah adalah jati-diri budaya dari suatu masyarakat yang sangat menekankan konsep harmoni, bahkan masyarakat etnik kerajaan menekankan konsep harmoni hirarkis. Agus R. Sarjono, Pembebasan Budaya-budaya Kita, (Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama, November 1999) hal 81 66 Ibid 57
masa transisi budaya infra-struktur budaya seperti sistem pendidikan, sarana-sarana kesenian, konsep-konsep baru dan modern tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, iptek, konsep dan wawasan baru tentang organisasi ekonomi perdagangan, pandangan mendasar tentang birokrasi pemerintahan, dan banyak lagi lainnya, yang harus dipahami dan dimengerti hal-hal tersebut yang prinsip-prinsipnya yang baru dan modern. Untuk memahami dan mengerti hal-hal tersebut mestilah ada kesediaan pada diri kita untuk membuka diri, mempertimbangkan segala kemungkinan perubahan yang paling radikal dan mendasar dari semua sistem masyarakat dan budaya kita. Akan tetapi apabila kecenderungan di tengah kita masih kuat menunjukkan kebanggan berlebihan terhadap tradisi atau tegasnya konservatisme budaya etnik, masa transisi itu tidak akan terkelola dengan baik.Maka dari itu Sutan Takdir pula menganjurkan bahwa kita jangan terlalu membanggakan akan keberhasilan membangun Borobudur di masa lampau, karena itu tidak akan dengan sendirinya menghadirkan wawasan kreatif agung tentang arsitektur dan teknologi bangunan canggih pada masa sekarang. Borobudur adalah hasil kerja keras dan lebih dari itu juga kesediaan Nenek moyang kita untuk menyerap secara kreatif iptek modern pada kala itu. Adalah salah yang dikatakan Pameo bahwa “bangsa yang pernah menghasilkan Borobudur akan dengan sendirinya sanggup menciptakan apa saja” adalah suatu kebanggaan bahkan kesombongan yang sangat berlebihan. Pomeo tersebut seharusnya ditulis kembali dengan sedikit rendah hati dan berbunyi “bangsa yang pernah menghasilkan Borobudur mungkin sekali dapat menghasilkan borobudur-borobudur baru selama bangsa itu bersedia untuk 58
membuka diri bagi ilmu pengetahuan dan teknologi baru” dengan keyakinan bahwa setiap langkah harus lebih baik dari langkah sebelumnya.67Oleh karenanya, Sutan Takdir menginginkan sebuah kebudayaan baru pada diri bangsa Indonesia yaitu sebuah kebudayaan yang pernah terjadi di Barat, karena dengan inilah justru akan membangkitkan amarah dan semangat beberapa golongan di negeri ini saat ini. Menurutnya karena selama ini masih ada beberapa golongan yang dengan tiada sengaja dan tiada insaf telah meninabobokan rakyat yang dengan tiada ucapan-ucapan yang kosong dan tiada berarti: Timur halus budinya, tinggi kebatitannya, mulia jiwanya, sedangkan Barat egoistis, materialistis dan intelektualistis. Mereka yang mempunyai anggapan seolah-olah segala orang Timur wali yang suci dan segala orang Barat penjahat yang tiada berhati demikian, pasti akan kaget mendengar ucapan yang mengatakan, bahwa orang Timur harus berguru kepada orang Barat. Tetapi meski bagaimana sekalipun tidak enak bunyinya semboyan, bahwa kita harus belajar kepada Barat, meski bagaimana sekalipun sedih hati kita memikirkan hal demikian, dalam hal ini rasanya kita tidak dapat memilih.68 Gagasan inilah yang kemudian menyebabkan adanya polemik kebudayaan69 yang terjadi pada tahun 1930-an, banyak tokoh-tokoh pada waktu yang menentang mengkritik gagasan Sutan Takdiri ini. Karena kecenderungan Sutan Takdir yang terlalu mengagungkan kebudayaan Barat.67 Agus R. Sarjono (editor), Pembebasan ....Hal 79-80 68 H.B. Jassin, Pujangga Baru, Prosa dan Puisi (Jakarta: Cv Haji Masagung 1987) hal 90 69 Polemik kebudayaan merupakan salah satu peristiwa yang terjadi pada tahun 1930-an, yaituperdepatan mengenai orientasi konsep kebudayaan Indonesia masa depan, antara kelompok yang diwakili Sutan Takdir Alisjahabana yang kagum dengan kebudayaan Barat dengan kelompok yang benci pada kebudayaan Barat yang diwakili K.Hadjar Dewantara. (Sofi Rangkuti, manusia Indonesia dan kebudayaan di Indonesia, teori dan konsep, Jakarta; PT. Dian Rakyat.Hal 146) 59
Meskipun pemikiran Sutan Takdir banyak menentangnya, namun Sutan Takdir masih tetap dengan kokoh berkeyakinan dengan gagasannya bahwa roh kebudayaan Barat-lah yang dapat membangkitkan kebudayaan Indonesia. Karena selama ini semangat keIndonesiaan yang telah menghidupkan kembali masyararakat bangsa kita, pada hakikatnya kita peroleh dari Barat, seperti halnya; Budi Utomo lahir seperempat abad yang lalu di kalangan rakyat kita yang mendapat didikan Barat dan rapat bergaul dengan orang-orang Barat. Cara organisasi yang dipakainya sebagai pengganti persatuan menurut keturunan dan tempat kediaman yang terdapat dalam zaman pra-indonesia ialah organisasi Barat.70 Dan dalam segala pergerakan kebangunan bangsa kita yang serupa organisasi cara modern, yang memegang pimpinan ialah mereka yang mendapat didikan Barat atau sekurang-kurangnya yang mendapat pengaruh Barat. Malahan perkataan “Indonesia” yang kita banggakan sekarang ini ialah perkataan yang kita peroleh dari bangsa Barat.71Bagi Takdir, hanya barat-modern lah yang dinamis, sedangkan timur- tradisional adalah statis. Dan yang dinamis selalu akan mengalahkan yang statis. Tak ayal mengapa Indonesia yang luas negerinya serta penghuninya dapat dijajah lebih dari tiga abad lamanya oleh negara kecil (Belanda) yang jauh berlipat-lipat dari luas negeri Indonesia. Penyebabnya adalah karena penjajah lebih pintar dari yang dijajah (Indonesia). Mereka lebih pintar pikirannya sudah sanggup bergerak lebih maju dibandingkan dengan yang dijajah. Mereka sanggup menguasai ilmu dan teknologi,70 S. Abdul Karim Mashad (Penyunting), Sang Pujangga, ....) hal 452 71 H.B. Jassin, Pujangga Baru,.... hal 91 60
demikian seterusnya ekonomi baru dijiwai oleh etik progesif.72 Maka dari itu, Bangsa Indonesia hendaklah insyaf, bahwa kita tiada akan mungkin mempunyai ilmu pengetahuan dan teknik yang tinggi dan seluhur di Barat. Apabila bangsa kita tidak berubah dari akar-akarnya, dari dasar jiwanya.Bagi Sutan Takdir bangsa Eropa modern dapat menjadi malaikat pembawa wahyu, yang mengajarkan ayat-ayat tentang kebenaran kepada bangsa Indonesia, apabila bangsa Indonesia aktif berusaha mengenali kandungan dari pesan-pesan yang mereka bawa. Akan tetapi kemampuan untuk mengenali pesan tersebut kurang mendapat perhatian, sehingga tidak salah ketika bangsa Indonesia sampai saat ini masih terjatuh ke lembah neo-penjajahan yang menghinakan, yang dijalankan oleh setan Eropa. Itulah sebabnya Sutan Takdir menyerukan kepada bangsa Indonesia agar mendudukan persoalan pada tempatnya dan menilai Eropa sebagaimana mestinya.Bangsa Indonesia memerlukan syarat-syarat yang menjadikan bangsa modern dan terkemuka. Menurut Sutan Takdir, dalam keinginan untuk menguasai syarat-syarat yang menjadikan bangsa Indonesia Modern itu tidaklah berarti semua sifat kebudayaan asli yang terdapat di bumi Nusantara harus diabaikan. Diantara unsur-unsur itu tentu ada yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan dan dijadikan sebagai sumbangan yang bernilai bagi perkembangan dunia dan pergaulan antara sesama manusia di masa yang akan datang sifat reseptif dan kreatif bangsa- bangsa yang berdiam di bumi Indonesia, mampu menyerap semua pengaruh yang datang dan kemudian melehirkan kembali pengaruh-pengaruh itu ke dalam pengertian72 Abu Hasan Asy’ari (editor), Manusia ...........hal 348 61
baru yang lain sekali asalnya, akan tetapi sesuai benar dengan keperluan bangsa Indonesia.73Sutan Takdir menambahkan apabila bangsa-bangsa non-barat ingin mengatur kemajuan hidupnya di alam kemodernan ini, tidak bisa lain mereka mesti bersicepat mengejar ketinggalannya dari bangsa Barat. Mereka harus meninggalkan tipologi kebudayaanya yang ekspresif menuju pada tipologi kebudayaan progesif. Barat bagi Sutan Takdir adalah teladan penting bagaimana manusia berhasil membebaskan dirinya dari perangkap heteronomia untuk secara bebasa merancang masa depan di dalam genggaman tangannya sendiri -yang sifatnya otonom dan bertanggung jawab.Begitu juga halnya semangat kesadaran, semangat kebangunan, semangat kebangsaan yang kita namakan semangat keindonesiaan itu ialah sesuatu yang sebagian besar diperoleh dari Barat atau sekurang-kurannya dengan perantaraan Barat, maka selayaknya pula, bahwa masyarakat dan kebudayaan yang dilahirkan oleh semangat demikian banyak mengandung elemen kebaratan. Kalau tidak demikian, maka tiadalah sesuai jiwa dengan bentuk geest dengan vorm. Dalam keadaan yang serupa itu pastilah kedua-duanya, baik semangat ataupun bentuk tiada sehat timbuhnya. Semangat kurang kuat getarnya, sehingga ia tiada dapat melahirkan bentuk yang sesuai dengan dirinya. Sebaliknya bentuk yang membaluti semangat itu73 S. Abdul Karim, Sang Pujangga, ...hal 436 62
ialah bentuk yang mati, yang di dalamnya tiada bernyala-nyala jiwa yang hidup, yang sesuai dengan dirinya.74Sah-sah saja menjadikan masyarakat Indonesia seperti kebudayaan barat, namun kita tidak harus hidup bergaya seperti orang Barat, seperti yang dinyatakan Koentjaraningrat dalam bukunya yang berjudul kebudayaan, mentalitas dan pembangunan, bahwa unsur-unsur yang mula-mula berasal dari kebudayaan Barat itu dapat kita tiru, kita ambil alih, kita adaptasi, kita beli, namun tanpa harus menjadi orang Barat, dan tanpa perlu hidup dengan gaya hidup orang barat. Sebenarnya sudah sejak lebih dari seabad lamanya kita meniru, mengambil alih atau mengadaptasi unsur-unsur kebudayaan Barat, tanpa menjadi orang Barat. Contohnya: pakaian yang kita kenakan sehari-hari, sepatu yang kita pakai, semuanya sebenarnya adalah unsur- unsur yang berasal dari kebudayaan Barat, begitu juga halnya sistem sekolah yang sekarang sudah dianggap biasa oleh rakyat Indonesia, sampai ke pelosok-pelosok desa, sebenarnya adalah suatu sistem pendidikan yang berkembang dalam rangka kebudayaan Barat, demikian sistem administrasi negara kita sebenarnya juga berkembang di dunia Barat dan sebagainya. Dengan demikian, kalau kita nanti secara lebih luas dan intensif mengambil alih teknologi yang kebetulan berkembang di dunia Barat, kita harus membiasakan dengan beberapa sifat mental tertentu, tetapi hal itu tidak berarti bahwa kita harus menjadi orang Barat, atau membiasakan diri dengan suatu gaya hidup Barat.7574 Ibid, Hal 91 75 Koentjaraningrat, Kebudayaan......hal 141-142 63
Dengan terciptanya kebudayaan baru pada diri bangsa ini, maka akan sangat mungkin Indonesia menjadi negara maju, negara yang bisa menyeimbangi kekuatan negara-negara Barat yang terlebih dahulu maju. Namun yang menjadi persoalan sekarang, menurut Sutan Takdir sampai saat ini persoalan yang paling mendasar adalah pada diri bangsa Indonesia, yaitu karena selama ini masyarakat Indonesia kekurangan intellect, soal kurang hidupnya individu, soal terlampau pemurahnya (kurang egosime) tiap-tiap orang, soal kurang giatnya orang dalam mengumpulkan harta dunia. Masyarakat Indonesia hanya dapat menjadi diynamich apabila intellect bangsa Indonesia diasah setajam-tajamnya mungkin, apabila individu dalam bangsa Indonesia dihidupkan sehidup-hidupnya mungkin, apabil sifat pemurah hati yang terlampau besar di kalangan masyarakat Indonesia itu dikurangkan dan apabila di kalbu mereka dibangunkan sebesar-besarnya kebutuhan lahir yang sesungguhnya teruntuk dan halal bagi segala manusia di dunia ini.76Jelas sekali kiranya Sutan Takdir menghendaki kepribadian Indonesia berkembang ke segala bidang, menembus bidang-bidang pengetahuan obyektif, kegiatan ekonomi, ikatan solidaritas, agama, dan rahasia seni. Sebagai penjelmaan pikiran, bahasa IndonesiaSementara itu ada juga sesuatu yang menggirangkan hati Sutan Takdir yang sampai saat ini masih menggema, bahwa selama ini bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang hati-hati. Biar lambat, asalkan selamat, itulah semboyannya. Sebelum mengerjakan sesuatu dipikirkannya segala akibatnya dahulu. Orang yang76 Taufiq Abdullah, dkk, Kebudayaan sebagai Perjuangan....... hal 18-19 64
hendak berjalan melihat hari baik dan hari buruknya dulu, bertenung berhasil atau tidak perjalannnya. Tentu orang yang sangat hati-hati ada faedahnya tetapi satu pasal tidak dilupakan. Orang yang sangat hati-hati kalah dalam perlombaan dengan orang yang kalau perlu berani menerima resiko segala perbuatannya..77 semboyan inilah yang masih banyak diterapkan oleh masyarakat Indonesia dewasa ini.Hanya satu jalan, yang terbuka bagi bangsa Indonesia untuk maju ke depan, yaitu melapaskan pengaruh filsafat India atau roh Budha yang telah menimbulkan jiwa yang nerimo. Bukan harmoni dengan alam, bukan melebur aku dalam jiwa, namun alam yang harus menjadi tujuanSutan Takdir kemudian menganjurkan lagi, bahwa bangsa Indonesia mulai saat ini harus mengambil semangat atau roh baru dalam menguasai alam sekaligus berjuang dengan alam. Tujuan ini dapat dikejar dengan menghidupkan roh Islam atau dengan mengambil roh Barat yang pada hakekatnya bersaudara dengan Islam (semit).F. Integralitas Kebudayaan Nasional IndonesiaSejak sumpah pemuda di lendingkan oleh pemuda-pemuda Indonesia yang terhimpun terdiri dari para pemuda yang berasal dari daerah-daerah, yang kemudian insaf pada tanggal 28 oktober 1928 mereka dengan tegas mengikrar diri menjadi negara kesatuan nasional Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan salah satu wujud yang sampai saat ini kita rasakan sebagai bahasa persatuan sekaligus menjadi bukti 77 Ibid, Hal. 15 65
bahwa Indonesia mampu mewujudkan kebudayaan nasional Indonesia. Sutan Takdir dalam ini sangat gigih dalam memperjuangkan bahasa Indonesia sebagai persatuan. Karena sampai saat ini banyak masyarakat Indonesia yang tidak tahu akan bahasa Indonesia, malah mereka hanya mengerti bahasa daerahnya.Sutan Takdir juga ikut mengembangkan kemajuan bahasa Indonesia, memodernisasi bahasa Indonesia, dalam hal ini kemudian Sutan Takdir menciptakan buku-buku pedoman dalam berbahasa Indonesia, buku tersebut berjudul “tatabahasa baru Bahasa Indonesia” yang terdiri dari jilid I dan II.78 yang menjadi sulit dibayangkan dari optimisme keinginan Sutan Takdir terhadap bahasa Indonesia, bahwa ia memoderniasai bahasa Indonesia agar menjadi bahasa InternasionalSutan Takdir menginginkan masyarakat Indonesia memiliki cara berpikir nasional. Dalam hal ini, cara berpikir nasional adalah antitesis dari berpikir individual atau perorangan. Seseroang warga yang baik tentunya bukan berbuat sesuatu demi kepentingan pribadinya dan merugikan kehidupan nasional, tapi sebaliknya, berbuat sesuatu demi menguntungkan kehidupan nasioanal. Cara berpikir nasional dapat juga merupakan antitesis cara berpikir kedaerahan, yakni cara yang mengutamakan kepentingan daerah tanpa memperhatikan kepentingan nasional Indonesia, kasarnya dapat dikatakan; biarlah negara roboh, asal daerahnya makmur, menurut Sutan Takdir cara berpikir seperti inilah yang sangat keliru.Sesungguhnya inti dari kehidupan kebudayaan nasional hanya akan dapat dimengerti kehidupan soal-soal kebudayaan yang aneka ragam dan banyak, bukan78 Abu Hasan As’yri, Sutan Takdir....hal 75 66
hanya di Indonesia. Tetapi juga di dunia yang luas, apabila kita mungkin mempertimbangkan kelakuan kebudayaan dalam hubungan proses etik atau penilaian manusia yang luas.79Karena proses penilaian ini terjadi pada dua tingkat, yang pertama pada tingkat individu dan kedua pada tingkat kelompok sosial. Maka kita akan melihat, bahwa manusia selalu menciptakan kesatuan-kesatuan rohani dan jasmani melalui proses penilaian individu-individu maupun dalam kelompok sosial. Kesatuan ini yang akan tampak sebagai sistem yang berintegrasi, yang kemudian disebut kebudayaan Kebudayaan sebagai hasil ‘kekreatifan budi’ manusia yang pada gilirannya mempengaruhi manusia. Dalam hubugan inilah dapat dikatakan bahwa kehidupan kebudayaan sebagai sistem terbuka yang senantiasa berkembang, merupakan dimensi baru yang hanya kelihatan dalam kehidupan manusia. 80Sutan Takdir pernah mengkritik Sorokin yang menganggap kebudayaan bukan suatu kesatuan yang terintegrasi, melainkan hanya suatu koeksistensi dari berbagai sistem ditambah sejumlah kumpulan yang bukan merupakan sistem yang ada sebagian sebagai unsur heterogen di dalam banyak sistem dan sebagian sebagai di luar sistem tersebut.Kegagalan sorokin menciptakan menurut Sutan Takdir adalah suatu teori kebudayaan yang solid disebabkan oleh tidak adanya dasar metafisika dan logika, sehingga organisasinya, ide-idenya dan kumpulan-kumpulannya menjadi kacau, bersimpang siur dalam tingkat-tingkat integrasi personal, sosial dan kultural yang79 Sutan Takdir Alisjabana, Antropologi Baru ......Hal. vii. 80 Ibid.hal. 20 67
berbeda-beda. Sedangkan tujuan kebudayaan menurut Sutan Takdir adalah memformulasikan integrasi.81Sutan Takdir juga pernah mengkritisi pengertian kebudayaan nasional seperti dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara, yang kemudian dituangkan dalam UUD 45, bahwa ”Kebudayaan nasional ialah puncak-puncak kebudayaan daerah”. Pertama, menurut pendapat Sutan Takdir, kata-kata ’puncak kebudayaan daerah’ bisa ditafsirkan secara ahistoris dan sempit yaitu kebudayaan daerah yang pada abad ke-20 M masih tampak mewarisi monumen-monumen besar dan seni adi luhung. Jika itu yang dimaksud maka yang menghasilkan puncak-puncak kebudayaan hanyalah Jawa yang memiliki Borobudur, Lorojonggrang dan wayang kulit, serta berbagai bentuk seni pertunjukan yang terpelihara disebabkan eksistensi kraton. Lantas bagaimana dengan kebudayaan daerah lain seperti Bima, Dayak, Nias, Banjar, Toraja, Madura, Sumba, dan lain-lain? Bagaimana dengan kebudayaan Melayu yang puncak- puncaknya berbentuk teks sastra, yang cenderung dilupakan oleh ahli sejarah, para antropolog dan sastra, khususnya dewasa ini? Kedua, kebudayaan-kebudayaan daerah dalam konteks abad ke-20 M dapat diartikan, sebagai tradisi-tradisi kecil yang sudah lama telepas dari Tradisi Besar yang membentuknya dan kemudian berkembang sebagai pengulangan-pengulangan yang tidak disertai inovasi dan kreativitas.82Kritik yang dilontarkan dimaksudkan oleh Sutan Takdir keinginannya dalam merubah kebudayaan Indonesia yang selama ini cenderung mengagungkan hasil kebudayaan daerahnya tanpa punya keinginan membentuk sebuah kebudayaan81 Abu Hasan Asy’ari (editor), Manusia Renaissance..., Hal 374-375 82Abdul Hadi, Sutan Takdir Alisyahbana......, 26 Februari 2008. 68
Indonesia yang sesungguhnya, karena bagi Sutan Takdir kebudayaan Indonesia sebelum Indonesia merdeka, yang Sutan Takdir menyebutnya pra-Indoensia adalah kebudayaan yang masing terikat dengan kebudayaan provensialisme-provensialisme masing-masing daerah.G. Islam sebagai Agama dan KebudayaanIslam adalah agama yang di dalamnya terdapat ajaran-ajaran yang diwahyukan83 dan oleh karena itu bersifat absolut, mutlak benar dan tak dapat diubah dan ajaran yang dihasilkan pemikiran dan atau ijtihad manusia dan oleh karena itu berisfat relatif serta bisa berubah sesuai dengan kebutuhan zaman.Karena al-Qur’an berbentuk bahasa Arab agar memudahkan masyarakat dunia lainnya memahami isi kandungan al-Qur’an maka dibutuhkan terjemahan edisi bahasa asing (selain bahasa Arab) baik bahasa Indonesia, Persia, turki, Inggris, Perancis dan sebagainya. Ke dalam terjemahan dan penjelasan ini masuk dalam kategori pemikiran manusia yang pada dasarnya bisa benar, tetapi pula bisa salah.Oleh karena itu tidak berlebihan kalau disebut bahwa di dalam Islam yang banyak terdapat adalah ajaran yang dihasilkan ijtihad atau pemakaian akal terhadap teks ayat dan hadis, daripada ajaran dalam bentuk teks ayat dan hadis sendiri. Juga tak berlebihan kalau dikatakan bahwa ajaran absolut di dalam Islam hanya kira-kira 10 persen, dan ajaran yang nisbi atau relatif 90 persen.83 Yang dimaksud dengan ‘wahyu’ adalah kalimat-kalimat Arab yang terdapat di dalam kitab suci Al-Qur’an yang disampaikan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW melalui Jibril. 69
Nyatalah bahwa Islam bukan hanya dalam arti agama dan dogma-dogma saja, akan tetapi Islam juga agama sekaligus kebudayaan dan sebagai agama bukanlah statis, tetapi amatlah dinamis, selalu bisa ditafsiri sesuai dengan konteks zaman.Islam adalah agama rasional, sebagaimana yang dikatakan Muhammad Abduh. Kerasionalan inilah yang membentuk kebudayaan Islam yang sifat dasarnya adalah rasional dan maju serta dinamis. Di dalam ceramahnya yang berjudul “Sumbangan Islam kepada kebudayaan dunia di masa yang lampau dan di masa yang akan datang” di seminar Islam dan kebudayaan Melayu di University kebangsaan Malaysia di tahun 1976, Sutan Takdir kagum adanya perkembangan ilmu pengetahuan pada abad ketujuh sampai ketiga belas Masehi. Dan ia menulis:“Yang sangat menarik dalam perkembangan kebudayaan Islam abad ketujuh sampai ketiga belas adalah bagaimana kebudayaan dan agama yang berasal dari bangsa Arab di gurun pasir yang miskin dan terpencil itu dengan pimpinan Nabi Muhammad SAW dan khalifah seoleh-olah tahu sekali, bahwa pertama harus direbut dari budayaan-kebudayaan dewasa itu adalah ilmu. Dalam sejarah perkembangan Islam dan kebudayaannya dalam lima-enam abad itu sangatlah kentara kegairahan pembesar-pembesar dan ahli-ahlinya mengumpulkan bermacam-macam ilmu dan pengetahuan dari negeri yang jauh-jauhnya maupun dari zaman yang telah silam dari ilmu kimia sampai ke ilmu kedokteran, dari ilmu matematik sampai ke ilmu astronomi, dari ilmu bercocok tanam sampai ke ilmu membuat bermacam-macam benda seperti kertas. Orang Islam sendiri mengadakan perjalanan ke negeri-negeri jauh, menuliskan pengalaman, pengetahuan, kebudayaan dan tamasya yang ditemuinya untuk disampaikannya kepada umat Islam. Ke segala bagian dunia yang terkenal pada waktu itu dikirimkan orang-orang untuk ditejemahkan ke dalam bahasa Arab. perguruan tinggi dan lembaga pengetahuan dan pendidikan di pusat-pusat agama dan kerajaan Islam seperti Bagdad, Kordova, Kairo dan lain-lain. Menjadi pusat pemikiran, penyelidikan dan penyebaran Ilmu dan perngtahuan terbesar, terlengkap dan termaju di zaman itu ”8484 Sukandi Abdul Karim Mashad (Penyunting), Sang Pujangga....., hal 146 70
Setelah menjelaskan kemajuan Islam di daerah kekuasaan Bani Abbas di Irak, Bani Fatimiyyah di Mesir dan Bani Umayyah di Andalus, Sutan Takdir, melanjutkan pendapatnya:“tibalah saatnya kita memikirkan apakah intisari daripada hidup, cara berpikir dan usaha yang dilahirkan oleh agama Islam sehingga memungkinkan mukjizat yang sebesar itu berlaku. Bagaimana didorongnya, diberinya kedinamisan kepada bangsa Arab yang pada ketika itu kebudayaannya terbelakang dan miskin dibandingkan dengan kebudayaan Persi, India, Yunani dna Roma, sedangkan tempat kediaman mereka adalah gurun pasir yang tandus, tak banyak memberikan harapan pada tingkat kebudayaan itu. Persoalan ini jelas sekali adalah soal kejiwaan, spirit, sifat budi yang pada hakikatnya menjadi tiap-tiap fenomena turun-naiknya kebudayaan. Untuk mengetahui itu, tak dapat tidak, kita mesti menggali sumber kebudayaan Islam itu sendiri, yaitu al-Qur’an yang menentukan sifat, yaitu watak manusia Islam yang baru itu. Selain dari pada itu bagaimana pula ia menganggap makna hidupnya di dunia ini. 85Dalam hubungan ini jelaslah, bahwa al-Qur’an memberikan kepada manusia tempat yang setinggi-tingginya, yang sekuasa-kuasanya, sedangkan kesatuan Tuhan atau Allah yang mutlak tidak mengizinkan pembentukan mitos seperti dalam agama-agama primitif maupun agama-agama tinggi seperti agama-agama India, malahan seperti agama kristenpun yang dalam trinitasnya terjerat dalam mitos. Dilihat dari penjelasan ini dapat disimpulkan, bahwa Tuhan agama Islam itu amatlah abstrak, meskipun kepadanya diberikan atribut-atribut keadilan, pengasih dan penyayang. Kita tahu juga, bahwa Tuhan yang abstrak itu di beberapa tempat di katakan amat dekat kepada manusia, malahan lebih dekat dekat dari urat nadi leher manusia. 85 Ibid, Hal 147 71
Di dalam al-Qur’an menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan manusia dan memasukkan roh-Nya sendiri ke dalam manusia itu, memberinya akal dan bahasa sehingga manusia itu dikatakan lebih tinggi dari pada malaikat. Akal dan bahasa sebagai ciri manusia dan sebagai pokok dari kehidupan kebudayaan yang berbeda dari pada kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Dengan akal dan bahasa yang menjadi pokok yang hakikat dari pada budi manusia yang menimbulkan budi-daya atau kebudayaan dtujukkan oleh manusia, bahwa ia dapat mengaji, mempelajari dan menilai alam semesta dari batu, tumbuh-tumbuhan, hewan sampai kepada matahari dan bintang-bintang di cakrawala, yang sekaliannya tak lain menjelmakan hukum- hukum yang dimasukkan Allah ke dalamnya. Malahan dalam beberapa ayat juga dianjurkan kepada manusia untuk mengetahui hukum-hukum Tuhan di zaman sekarang biasa kita sebut alam. Dilihat dari jurusan ini sesungguhnya yang dinamakan hidup manusia sebagai makhluk kebudayaan adalah mengetahui hukum hidup manusia dan hukum-hukum alam yang amat luas itu dan memakainya terus- menerus tiada berhingga dalam suatu evolusi kemajuan yang tak dapat diketahui dimana akhirnya.Dari sini dapat diketahui, bahwa evolusi alam yang belaku sejak dunia terkembang pada tingkat terciptanya manusia serta perkembangan pengetahuan dan pengunaan alam semesta yang makin lama makin luas. Dengan penciptaan manusia suatu dinamisasi yang baru dijadikan dalam evolusi alam semesta. Dan lebih dari pada itu dalam al-Quran surah al-Baqarah, ayat 30, 31 dan 34 Allah menjelaskan, bahwa manusia menjadi khalifahnya, yaitu wakilnya di muka bumi. Sampai-sampai 72
malaikat sujud kepadanya. Dengan ini kemahaluasan Allah, ke maha mengetahui, kekreatifan-Nya yang tiada berhingga untuk kehidupan di Bumi ini dicurahkan-Nya sekurang-kurangnya sebagian kepada manusia, ayat yang dimaksud yang berbunyi;à7Ïó¡o„uρ $pκÏù ߉Å¡øム⎯tΒ $pκÏù ã≅yèøgrBr& (#þθä9$s% ( Zπx‹Î=yz ÇÚö‘F{$# ’Îû ×≅Ïã%y` ’ÎoΤÎ) Ïπs3Í× ̄≈n=yθù=Ï9 š•/u‘ tΑ$s% øŒÎ)uρ uTM!$oÿôœF{$# tΠyŠ#uTM zΝ ̄=tæuρ ∩⊂⊃∪ tβθßθn=÷ès? Ÿω $tΒ ãΝn=ôãr& þ’oÎΤÎ) tΑ$s% ( y7s9 â ̈dωs)çΡuρ x8ωôθpt¿2 ßxÎm7|¡çΡ ß⎯øtwΥuρ uTM!$tΒÏe$!$# (#θä9$s% ∩⊂⊇∪ t⎦⎫Ï%ω≈|1 öΝçFΖä. βÎ) ÏTMIωàσ ̄≈yδ ÏTM!$yθóTMr'Î/ ’ÎΤθä↔Î6/Ρ&r tΑ$s)sù Ïπs3Í× ̄≈n=yθø9$# ’n?tã öΝåκyÎztä §ΝèO $yγ ̄=ä. ( öΝÎηÍ←!$oÿôœr'Î/ Νßγ÷∞Î;/Ρr& ãΠyŠ$t↔ ̄≈tƒ tΑ$s% ∩⊂⊄∪ ÞΟŠÅ3ptø:$# ãΛ⎧Î=yèø9$# |MΡr& y7 ̈ΡÎ) ( !$oΨtFôθ ̄=tã $tΒ ωÎ) !$uΖs9 zΝù=Ïæ Ÿω y7oΨ≈ysö6ßTM $Βt uρ tβρ߉ö7è? $tΒ ãΝn=÷ær&uρ ÇÚö‘F{$#uρ ÏN≡uθ≈uΚ¡¡9$# |=ø‹xî ãΝn=ôãr& þ’ÎoΤÎ) öΝä3©9 ≅è%r& öΝs9r& tΑ$s% öΝÎηÍ←!$oÿôœr'Î/ Νèδr't6/Ρr& !$£θn=sù z⎯ÏΒ tβ%x.uρ uy9õ3tFóTM$#uρ 4’n1r& }§ŠÎ=ö/Î) HωÎ) (#ÿρ߉yf|¡sù tΠyŠKψ (#ρ߉àfóTM$# Ïπs3Í× ̄≈n=uΚù=Ï9 $oΨù=è% øŒÎ)uρ ∩⊂⊂∪ tβθãΚçFõ3s? öΝçFΨä.∩⊂⊆∪ š⎥⎪ÍÏ≈s3ø9$#30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda- benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" 32. Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]."33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" 73
34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir.Demikianlah, cara berpikir, bersemangat dan susunan kemajuan ilmu dan pengetahuan yang membuat kebudayaan Islam berjaya, sehingga kedinamisan Islam ini mempengaruhi orang-orang Eropa. Maka tokoh-tokoh besar Eropa seperti Marcopolo telah mejelajah Asiadari tahun 1271 sampai tahun 1295, Columbus menemui Afrika dan mendarat di Kalikut 1298. Melihat perjalanan sejarah tersebut, Sutan Takdir merasa tidak heran, karena kemajuan dunia modern ini pada hakikatnya adalah kemajuan yang dikehendaki agama Islam seperti yang kita ketahui kemajuan Islam pada abad ke-7 sampai ke-12. pada hakikatnya orang Eropa itulah yang melanjutkan semangat Islam, sedangkan dunia Islam yang sejak abad ke-12 dan ke- 13 terus menerus jatuh dan bertambah terbelakang tentang ilmu, teknologi maupun kemajuan ekonomi, sehingga pada suatu ketika sebagian besar Islam menjadi jajahan- jajahan Eropa, pada hakikatnya hanyalah namanya saja penganut Islam.86Inilah yang sangat disesalkan Sutan Takdir, lenyapnya pemikiran rasional, filosofis dan ilmiah dari dunia Islam, dan menyeberang serta berkembang di dunia Barat. Ini seolah-seolah Islam telah menggelilingi dirinya sendiri dengan batas-batas yang beku dimana ia dapat mengundurkan dirinya seperti seekor siput atau keong yang merasa takut terhadap sekitarnya. Dalam pandangannya, al-Ghazali sebagai mempunyai peranan besar dalam hal ini. 86 Ibid.,Hal 155 74
Demikian Sutan Takdir, maka selayaknyalah aliran Mu’tazilah yang mementingkan rasio dari kebenaran berpikir, yang sejak berabad-abad ditakuti dan dikafirkan oleh golongan ulama-ulama Islam mulai saat ini harus dihilangkan. Dan Islam mesti ikut berpikir kembali, apakah pembangunan pemikiran politik yang dapat diberikannya atas dasar martabat manusia di zaman khalifah Allah di Bumi. Dalam bidang ekonomi, apakah institus zakat fitrah masih dapat dipakai dalam zaman kemajuan, ketika fakir miskin telah lenyap. Pendeknya Islam saat ini termasuk di Indonesia harus memberi pimpinan kepada pembangunan kebudayaan, masyarakat dan manusia yang baru 75
0 notes
trishy · 3 years
Text
Panduan Mudah Belajar Fisika Untuk Pelajar
Fisika merupakan subyek dengan pengetahuan terkait sejumlah hal fisik di kitaran kita.
Ini satu diantara yang amat sukar buat didalami sebab memerlukan kerja otak yang bagus buat menyadari serta belajar.
Sebagian orang amat menggemari subyek ini sebab mereka bisa mendalaminya.
Namun mereka yang tak mendalaminya bakal berasa menjemukan. Bahkan kemungkin jadi mimpi jelek apabila mereka didesak untuk belajar. Mereka bahkan kemungkin coba ambil mata pelajaran yang lain buat menghindar mendalaminya.
Fisika bisa didalami dimulai dari sekolah. Ini merupakan waktu terbaik untuk menyinkronkan pemikiran Anda dengan rancangan dasar sains.
Banyak pemikiran cerdas melayani seluruhnya hidup mereka buat fisika. Beberapa salah satunya ialah periset besar Isaac Newton, Einstein, Galileo, Stephen hawking, dll.
Jadi itu betul-betul patut ambil fisika buat belajar. Namun teknik belajar fisika dengan gampang dijelaskan di bawah ini.
Trik Belajar Fisika
Pertama kali, penting untuk miliki buku text fisika yang baik. Tiada buku yang baik, bakal memusingkan untuk belajar dari catatan kelas dan sumber internet lainnya.
Pula, punyai buku bakal menolong Anda ingat topik dengan gambar halaman. Kenangan lebih bagus apabila seorang ikuti buku fisika yang serupa untuk membaca kembali dan kembali.
Masih alami
Syarat pertama dan terutama untuk membaca fisika merupakan menilai teori dengan teknik external di sekelilingnya.
Umpamanya apabila ada prinsip type type sentrifugal serta sentripetal.Ini merupakan tipe type yang terjadi dalam badan benda bergerak di kitaran kelengkungan.
Ini yakni trik untuk memaparkan bagaimana model bekerja pada benda yang bergerak pada track melingkar. Sentrifugal yakni type yang memajukan benda keluar trek melingkar. Sedang model sentripetal merupakan model yang bekerja bersimpangan, yakni mengawasi benda selalu pada track melingkar.
jalan meliuk dengan model sentrifugal dan sentripetal
Contoh yang dikasihkan buat pahami dapat menjadi kelengkungan jalan, sama yang nampak di atas.
Jalannya miring menuju belokan sisi dalam. Di waktu yang serupa, itu ditinggikan ketujuan kelengkungan yang lebih luar atau besar.
Masalah ini sebab di saat kendaraan bergerak pada atasnya dengan kecepatan tinggi, ada type sentrifugal dari pusat menjurus luar kelengkungan. Kendaraan bisa dengan gampang dipindah dari jalan yang sebabkan kecelakaan.
Jadi untuk meminimalisir model sentrifugal ini, jalan ditinggikan untuk hasilkan jenis sentripetal yang sama dengan di kendaraan yang bergerak. Karena itu kecelakaan bisa diminimalkan. Perihal ini bisa juga disaksikan lebih terang pada balap sepeda seperti pada bawah ini.
model sentrifugal pada benda bergerak dalam kurvaDi sini pengendara membungkuk menuju lengkungan sisi dalam buat meminimalisir style sentrifugal lebih lanjut. Atau mereka harus ambil belokan panjang yang bakal menghabiskan waktu mereka dalam balapan.
Demikian juga, kami punya contoh seperti mentega yang diisolasi waktu dadih diaduk-aduk atau susu.
Sampai bila Anda memutar gantungan kunci panjang dengan beberapa kunci di ujungnya, Anda bisa rasakan tangan diambil serta Anda penting memeriksa tangan Anda dengan paksakan waktu memutar rantai. Jenis yang diberi untuk mengawasi rantai biar tak terlontar sepanjang perputaran yakni style sentripetal serta jenis yang berusaha untuk melepas rantai ialah jenis sentrifugal.
Dengan begitu, fisika bisa dimengerti lebih bagus dengan fantasi insiden, perbedaan dengan object external, derivasi matematika, dll.
Pahami dasar-dasarnya
Fisika sejumlah besar mempercayakan beberapa hal fundamental untuk memaparkan sejumlah hal non-fundamental.
Contohnya, jarak serta waktu merupakan pembawaan dasar dan bisa diukur secara langsung. Tapi kecepatan cuma bisa diperjelas dengan menimbang waktu dan jarak.Trik belajar fisika Setelah itu, energi atau upaya ialah pembawaan dasar. Serta daya diterangkan menjadi energi atau kerja yang telah dilakukan per grup waktu.
Kenali turunannya
Fisika mendapati sejumlah prinsip dengan beberapa turunan memakai rumus atau ide yang udah dipastikan, misalnya. Penargetan geografis coba menuturkan di ketinggian berapakah dari bumi satu benda terus diam dan selalu berputar-putar dengan kecepatan bumi di titik fiksasi di ruangan angkasa.
Kemampuan rencana dasar
FUntuk menyadari turunan ini, , kita butuh balik ke ide fisika inti seperti kecepatan gravitasi, jari-jari kelengkungan, kecepatan, waktu, dll.
Study berbasiskan program
Dalam fisika, seorang kemungkinan mendapati beberapa pertanda di mana prinsip fisika diaplikasikan untuk keperluan manusia dan technologi seperti pengetahuan rocker, struktur signal, catu daya, dll. Terapan ini mayoritas mengikutsertakan hukum fisika dengan beberapa pengetahuan kimia selainnya itu. Jadi punyai pengetahuan kimia yang bagus menolong dalam wawasan yang simpel mengenai program ini. Contoh: Energi atom, proton, neutron, elektron, dll. Membaca fisika libatkan pemakaian matematika di sana-sini. Maka bila seorang tidak menyenangi matematika, ia tak dapat maju dalam fisika di sektor itu. Jadi usaha buat menangani kekurangan benar-benar diperlukan disitu.
Langkah Belajar Fisika untuk Ujian
Fisika tidak dapat didalami tidak lama saat sebelum ujian. Perlu eksposur yang lebih bagus buat subjek.
Sehingga untuk belajar fisika, seorang harus hadiri kelas biar gampang mengerti dasarnya dan subyek.
Sesudah Anda pahami, karenanya Anda bisa memikir persiapkan ujian selaku
1. Persiapkan catatan dan buku text Anda untuk penyiapan
Perintah pada subyek mayoritas tergantung pada ingatan kecuali pahaminya. Jadi memakai buku atau text Anda menolong ingat halaman atau grafik itu saat suatu pertanyaan disodorkan dalam ujian.
2. Coba buat membicarakan mayoritas tema memanfaatkan representasi grafik
Beberapa rencana seperti gerak harmonik simpel, tuas, termokopel, hukum optik, dan seterusnya perlu grafik untuk dipahami.
Mempunyai grafik buat rencana waktu belajar menolong Anda mengingat grafik.
Penghafalan grafik ini ringan dan menolong menjawab teori yang ada dengan mudah.
Jadi saat sebelum berangkat ke ujian, Anda perlu memandang grafik dengan tajam sekali.
3. Latihan derivasi
Derviasi seperti hukum gerak, orbit geostasioner gampang dimengerti akan tetapi susah buat direproduksi dalam ujian.
Jadi latihanlah derivasi dua atau 3x berpedoman pada text atau catatan.
Trick-nya di sini yaitu di saat Anda lagi saat proses ingat derivasi; jaga beberapa poin atau sejumlah langkah yang ambil perputaran penuh untuk bawa ke solusi.
Lika-liku dalam derivasi ini, kalau tidak dikenang, dapat membuat lebih sulit penuntasan derivasi dalam ujian.
4. Pecahkan soal
Barangkali ada pertanyaan perpecahan soal dalam ujian. Maka coba untuk pecahkan sejumlah kasus untuk tiap obyek, baiknya yang tidak Anda pahami sebelumnya.
Waktu satu perkara ditanya, coba untuk mengerti secara baik dengan mencoret-coret gambar bila dibutuhkan di kertas kasar.
Sesudah Anda mengerti pertanyaannya, Anda bisa pikirkan rumus apa yang penting dipraktekkan buat memperoleh solusinya.
Menyadari pertanyaan itu benar-benar penting.
Umpamanya, kalau ada penyebutan makna “grup”, berarti satu atau tunggal.
Bila ada penyebutan “vector” maknanya ada arahnya.
5. Pakai video visual atau representasi
Bila Anda berasa sukar untuk mendalami satu rencana, lihat video di YouTube atau pada tempat lain karena representasi video bisa menolong buat wawasan yang lebih baik.
6. Terus cobanya
Sejumlah besar dari kita, khususnya dalam fisika dan kimia, memberinya kalau topiknya nampak susah. Tapi kalau kita coba sekali atau kedua kalinya beberapa kali, itu bertambah mudah. Jadi selalu coba prinsip perkara dalam fisika.
0 notes
anti-peta · 3 years
Text
Cara Cepat Belajar Fisika Untuk Anda
Fisika merupakan subyek dengan pengetahuan terkait sejumlah hal fisik di sekeliling kita.
Ini yaitu salah satunya yang sangat susah untuk didalami lantaran memerlukan kerja otak yang bagus untuk pahami serta belajar.
Sebagian orang benar-benar menyenangi subyek ini lantaran mereka bisa mengertinya.
Namun mereka yang tidak pahaminya bakal berasa menjengkelkan. Bahkan bisa saja jadi mimpi jelek apabila mereka dipaksakan buat belajar. Mereka bahkan bisa juga coba ambil mata pelajaran yang lain buat mengelak mendalaminya.
Fisika bisa didalami dimulai dari sekolah. Ini ialah waktu terunggul untuk menyesuaikan ingatan Anda dengan prinsip dasar sains.
Banyak ingatan cemerlang membaktikan semua hidup mereka untuk fisika. Beberapa salah satunya ialah cendekiawan besar Isaac Newton, Einstein, Galileo, Stephen hawking, dll.
Jadi itu serius patut ambil fisika buat belajar. Namun trik belajar fisika dengan simpel disebut di bawah ini.
Teknik Belajar Fisika
Pertama kali, penting buat punya buku text fisika yang baik. Tanpa ada buku yang baik, bakal memusingkan buat belajar dari catatan kelas dan sumber internet lainnya.
Pula, punya buku akan menolong Anda ingat objek dengan gambar halaman. Kenangan lebih bagus kalau satu orang ikuti buku fisika yang serupa untuk membaca kembali serta kembali.
Selalu alami
Syarat pertama dan terutama untuk membaca fisika yakni menilai teori dengan sistem external di seputarnya.
Misalnya apabila ada ide type tipe sentrifugal dan sentripetal.Ini yaitu tipe tipe yang terjadi dalam badan benda bergerak di sekeliling kelengkungan.
Ini merupakan trik untuk mengatakan bagaimana jenis bekerja di benda yang bergerak di track melingkar. Sentrifugal merupakan type yang menggerakkan benda keluar trek melingkar. Sedang model sentripetal yaitu type yang bekerja berbalik, yakni melindungi benda selalu pada trek melingkar.
jalan meliuk dengan type sentrifugal serta sentripetal
Contoh yang dikasihkan untuk mendalami bisa menjadi kelengkungan jalan, sama seperti yang tampak di atas.
Jalannya miring menuju kelokan sisi dalam. Ketika yang serupa, itu ditinggikan ke arah kelengkungan yang lebih luar atau besar.
Ini sebab saat kendaraan bergerak pada atasnya dengan kecepatan tinggi, ada model sentrifugal dari pusat menuju luar kelengkungan. Kendaraan bisa dengan simpel dipindah dari jalan yang mengakibatkan kecelakaan.
Jadi untuk meminimalisir jenis sentrifugal ini, jalan ditinggikan buat menciptakan jenis sentripetal yang selevel di kendaraan yang bergerak. Karena itu kecelakaan bisa diminimalkan. Masalah ini juga bisa disaksikan lebih terang pada balap sepeda semacam pada bawah ini.
tipe sentrifugal pada benda bergerak dalam kurvaDi sini pengendara membungkuk menjurus lengkungan sisi dalam buat meminimalisir type sentrifugal lebih lanjut. Atau mereka harus ambil belokan panjang yang dapat buang waktu mereka dalam balapan.
Demikian juga, kami punyai contoh seperti mentega yang diisolasi saat dadih diaduk-aduk atau susu.
Sampai apabila Anda memutar gantungan kunci panjang dengan beberapa kunci di ujungnya, Anda bisa merasai tangan diambil serta Anda butuh memeriksa tangan Anda dengan paksakan waktu memutar rantai. Jenis yang diberi untuk melindungi rantai supaya tidak terlontar sepanjang perputaran yakni tipe sentripetal serta style yang berusaha untuk membebaskan rantai merupakan type sentrifugal.
Dengan begitu, fisika bisa dimengerti lebih bagus dengan khayalan insiden, perbedaan dengan obyek external, derivasi matematika, dll.
Kenali dasar-dasarnya
Fisika kebanyakan mempercayakan perihal-perihal fundamental untuk mengatakan beberapa hal non-fundamental.
Misalkan, jarak dan waktu ialah pembawaan dasar dan bisa diukur secara langsung. Tapi kecepatan cuma bisa diterangkan dengan perhitungkan waktu dan jarak.Metode belajar fisika Setelah itu, energi atau upaya ialah pembawaan dasar. Dan daya diterangkan jadi energi atau kerja yang telah dilakukan per unit waktu.
Pahami turunannya
Fisika mendapati beberapa prinsip dengan beberapa turunan memakai rumus atau prinsip yang udah ditetapkan, misalnya. Penargetan geografis coba menyampaikan di ketinggian berapakah dari bumi satu benda terus diam dan lagi berputar-putar dengan kecepatan bumi di titik fiksasi di ruangan angkasa.
Kebolehan prinsip dasar
FUntuk pahami turunan ini, , kita penting kembali lagi ke rancangan fisika inti seperti kecepatan gravitasi, jari-jari kelengkungan, kecepatan, waktu, dll.
Study berbasiskan terapan
Dalam fisika, satu orang barangkali mendapati beberapa peristiwa di mana prinsip fisika diimplementasikan buat kebutuhan manusia serta technologi seperti pengetahuan rocker, mekanisme isyarat, catu daya, dll. Program ini mayoritas sertakan hukum fisika dengan beberapa pengetahuan kimia kecuali itu. Jadi punyai pengetahuan kimia yang bagus menolong dalam pengetahuan yang gampang terkait program ini. Contoh: Energi atom, proton, neutron, elektron, dll. Membaca fisika menyertakan pemakaian matematika di sana-sini. Maka bila seorang tak mencintai matematika, ia tak dapat maju dalam fisika di bagian itu. Karena itu usaha buat menangani kekurangan sangatlah diperlukan disitu.
Teknik Belajar Fisika untuk Ujian
Fisika tidak dapat didalami sejenak saat sebelum ujian. Butuh eksposur yang lebih bagus untuk subjek.
Sehingga untuk belajar fisika, seorang mesti mengunjungi kelas supaya gampang menyadari konsepnya serta subyek.
Sesudah Anda ketahui, karena itu Anda bisa pikirkan menyiapkan ujian selaku
1. Persiapkan catatan serta buku text Anda untuk penyiapan
Perintah pada subyek kebanyakan tergantung pada memory kecuali mendalaminya. Jadi gunakan buku atau text Anda menolong ingat halaman atau grafik itu saat sebuah pertanyaan dikemukakan dalam ujian.
2. Coba buat mengupas kebanyakan objek gunakan representasi grafik
Biasanya rencana seperti gerak harmonik simpel, tuas, termokopel, hukum optik, dan sebagainya butuh grafik buat dipahami.
Miliki grafik buat prinsip waktu belajar menolong Anda mengingat grafik.
Penghafalan grafik ini gampang serta menolong menjawab teori yang ada dengan mudah.
Jadi sebelumnya berangkat ke ujian, Anda perlu lihat grafik dengan tajam sekali.
3. Latihan derivasi
Derviasi seperti hukum gerak, orbit geostasioner ringan dimengerti akan tetapi susah buat direproduksi dalam ujian.
Jadi latihanlah derivasi dua atau 3 kali merujuk di text atau catatan.
Trick-nya di sini ialah sewaktu Anda sedang pada proses ingat derivasi; jaga beberapa poin atau sejumlah langkah yang ambil perputaran penuh untuk bawa ke solusi.
Lika-liku dalam derivasi ini, bila tidak dikenang, dapat menyulitkan penuntasan derivasi dalam ujian.
4. Pecahkan kasus
Barangkali ada pertanyaan perpecahan permasalahan dalam ujian. Sehingga coba untuk pecahkan beberapa kasus untuk tiap-tiap objek, semestinya yang tidak Anda pahami sebelumnya.
Di saat satu kasus ditanya, coba untuk menyadari dengan bagus dengan mencoret-coret gambar kalau dibutuhkan pada kertas kasar.
Selesai Anda mendalami pertanyaannya, Anda bisa pikirkan rumus apa yang penting diimplikasikan untuk memperoleh solusinya.
Mengerti pertanyaan itu sangatlah penting.
Umpamanya, apabila ada penyebutan makna “grup”, maknanya satu atau tunggal.
Kalau ada penyebutan “vector” maknanya ada arahnya.
5. Pakai video visual atau representasi
Apabila Anda terasa sukar buat pahami satu prinsip, berusaha lihat video di YouTube atau pada tempat lain sebab representasi video bisa menolong buat pengetahuan yang lebih baik.
6. Terus cobanya
Mayoritas dari kita, terpenting dalam fisika serta kimia, memberinya kalau topiknya kelihatan sulit. Akan tetapi kalau kita coba sekali atau kedua kalinya beberapa kali, itu lebih menjadi mudah. Jadi terus coba rencana persoalan dalam fisika.
0 notes
Text
Bagaimana Kita Bisa Ikut Berpesta di Perjamuan Kawin Anak Domba?
Tumblr media
Bagaimana Kita Bisa Ikut Berpesta di Perjamuan Kawin Anak Domba?
                                                    Oleh Li Min
Tercatat dalam Wahyu 19:9: "Dan ia berkata kepadaku, Tulislah ini, Diberkatilah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba. Dan ia berkata kepadaku, Inilah kata-kata yang benar dari Tuhan."
Sebagai orang Kristen, kita semua tahu bahwa ketika Tuhan Yesus datang kembali pada akhir zaman, semua orang yang dapat menerima Tuhan dan ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba adalah gadis-gadis bijaksana; yang diberkati; mereka yang memiliki harapan untuk diangkat naik ke dalam kerajaan surga. Gadis-gadis bodoh, karena mereka gagal ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba, menjadi orang-orang yang ditolak oleh Tuhan, dan akhirnya tanpa terelakkan jatuh ke dalam bencana. Kita semua berharap, ketika Tuhan Yesus datang kembali, kita menjadi salah seorang gadis bijaksana, yang menyambut mempelai pria, dan diundang ke perjamuan kawin Anak Domba. Ini adalah akhir zaman, perang terus-menerus meletus, bencana seperti kelaparan, wabah, gempa bumi, dan tsunami menjadi jauh lebih serius, dan tanda-tanda langit seperti gerhana Bulan Darah Tetrad dan gerhana Bulan Darah Serigala Super juga sering muncul. Banyak nubuat tentang kedatangan Tuhan kembali dalam Alkitab yang pada dasarnya telah digenapi. Pada saat gnting menerima kedatangan Tuhan kembali ini, bagaimana kita dapat menghadiri perjamuan kawin Anak Domba? Hari ini, mari kita bahas tiga prinsip yang harus kita kuasai mengenai perjamuan kawin Anak Domba.
1. Jadilah Seseorang yang Dengan Rendah Hati Mencari dan Lapar akan Kebenaran
Tuhan Yesus mengajar kita: "Diberkatilah orang yang miskin dalam roh: karena kerajaan surga adalah milik mereka" (Matius 5:3). "Diberkatilah mereka yang lapar dan haus akan kebenaran: karena mereka akan dipuaskan" (Matius 5:6). Tuhan Yesus meminta kita untuk menjadi orang yang dengan rendah hati mencari dan lapar akan kebenaran. Tidak peduli apakah perkataan dan perbuatan Tuhan sesuai dengan gagasan kita, kita harus dengan rendah hati mencari, menerima, dan menaatinya, sehingga kita dapat diterima oleh Tuhan dan memasuki kerajaan-Nya. Demikian pula, dihadapkan dengan masalah yang sangat penting tentang kedatangan Tuhan Yesus kembali, ketika kita mendengar seseorang mengkotbahkan berita tentang kedatangan-Nya kembali, kita harus mencari dan menyelidiki hal ini dengan kerendahan hati, melepaskan gagasan dan imajinasi kita sendiri, secara proaktif mendengarkan Injil dari Tuhan yang telah datang kembali, dan melihat sendiri apakah Injil tersebut mengandung pengungkapan kebenaran dan mengandung pekerjaan Roh Kudus, sehingga kita dapat menerima Tuhan dan ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba. Jika kita berpegang teguh pada gagasan kita sendiri, jika kita congkak, mementingkan diri sendiri, dengan seenaknya membuat pernyataan, dan berpegang teguh pada penafsiran Alkitab secara harfiah, menyatakan bahwa "Tuhan Yesus yang tidak turun di atas awan putih bukanlah Tuhan Yesus" atau "Siapa pun yang tubuhnya bukan merupakan tubuh roh, bukanlah Tuhan Yesus," dan karena itu dengan membabi buta menolak pekerjaan Tuhan, kita menanggung risiko menolak Tuhan Yesus ketika Dia datang kembali pada akhir zaman dan kehilangan kesempatan untuk ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba. Dikatakan dalam Roma 11:33-34: "O betapa dalamnya kekayaan hikmat maupun pengetahuan Tuhan! Betapa tak terselidiki segala penghakiman-Nya, dan jalan-jalan-Nya tidak dapat dipahami! Karenasiapakah yang telah mengenal pikiran Tuhan? Atau siapayang telah menjadi penasihat-Nya?" Hikmat Tuhan itu mengagumkan dan tidak dapat diprediksi. Tidak mungkin bagi manusia untuk mengetahui bagaimana Tuhan akan bekerja pada akhir zaman. Kita tidak mampu membayangkannya. Satu-satunya hal yang dapat kita lakukan adalah melepaskan gagasan kita sendiri dan secara proaktif mencari dan menyelidikinya ketika kita mendengarkan berita tentang kedatangan Tuhan Yesus kembali. Ini adalah satu-satunya cara untuk menerima kedatangan Tuhan kembali.
Ingatlah bahwa ketika Tuhan Yesus muncul dan bekerja di Yudea, orang-orang Farisi dengan keras kepala memegang makna harfiah dari nubuatan Perjanjian Lama, bersikeras bahwa Tuhan haruslah disebut Mesias. Akibatnya, ketika Tuhan datang dan dipanggil Yesus, mereka menolak untuk menerima-Nya. Perjanjian Lama menubuatkan bahwa seorang raja orang Yahudi akan dilahirkan dan mengambil alih kekuasaan, dan orang-orang Farisi membayangkan bahwa hal ini berarti raja tersebut pasti akan lahir di istana dan membebaskan mereka dari pemerintahan Romawi. Ketika Tuhan Yesus datang, Dia dilahirkan di palungan di Betlehem, dan bukannya memimpin orang Yahudi menggulingkan pemerintahan Romawi, Dia menyerukan gagasan: "Bertobatlah engkau: karena Kerajaan Surga sudah dekat" (Matius 4:17), dan mengajar orang bagaimana mengakui dosa mereka, bersikap toleran, dan memikul salib. Ketika dihadapkan dengan kenyataan bahwa kedatangan dan pekerjaan Tuhan tidak sesuai dengan gagasan manusia, imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan orang-orang Farisi menjadi congkak dan mementingkan diri sendiri karena pemahaman mereka sendiri akan Kitab Suci dan keakraban mereka dengan hukum Taurat. Mereka tidak dengan rendah hati mencari, tetapi malah menjadi biang keladi dalam merancang, menentang, dan mengutuk Tuhan Yesus, menghasut orang-orang percaya untuk menolak Tuhan Yesus, dan akhirnya membuat Tuhan Yesus disalibkan. Semua yang mereka katakan dan lakukan menyinggung watak Tuhan, dan mereka dikutuk oleh Tuhan, menyebabkan Israel mati selama 2.000 tahun. Sementara itu, mereka yang dengan rendah hati mencari dan lapar akan kebenaran seperti Petrus dan Yohanes, mereka tidak pernah menggunakan gagasan dan imajinasi mereka sendiri mengenai pekerjaan Tuhan Yesus. Ketika mereka mendengar apa yang Dia khotbahkan, mereka lapar untuk mendengarkan khotbah-khotbah-Nya, mengikuti-Nya, dan akhirnya, melalui perkataan dan pekerjaan Tuhan Yesus, mereka mengakui bahwa Dia adalah Mesias yang dinubuatkan, dan menerima keselamatan Tuhan.
Melalui persekutuan di atas, kita dapat memahami bahwa kita tidak boleh mengevaluasi atau membatasi kedatangan dan pekerjaan Tuhan berdasarkan pada gagasan dan imajinasi kita sendiri. Sebaliknya, kita harus berakal, serta dengan rendah hati mencari dan menyelidiki, karena hanya dengan cara ini kita akan memiliki kesempatan untuk menyaksikan penampakan Tuhan dan menerima bimbingan Tuhan.
2. Dengarkanlah Suara Tuhan
Ada banyak nubuat dalam Wahyu 2–3 yang serupa dengan "Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja." Dalam Wahyu 3:20, kita membaca, "Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku." Tuhan Yesus juga dengan jelas mengatakan kepada kita, "Dan di saat tengah malam ada suara seruan terdengar, Lihatlah, Mempelai laki-laki itu datang; keluarlah dan jumpai Dia" (Mat 25:6). "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12–13). Dari nubuat ini, kita melihat bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali dan berbicara kepada kita pada akhir zaman. Dia akan memberi tahu kita semua kebenaran yang sebelumnya tidak kita pahami dalam kepercayaan kita kepada Tuhan, sehingga kita dapat menerima semua kebenaran dari Tuhan. Jadi, kita perlu berfokus mendengarkan suara Tuhan, dan menerima Tuhan yang datang kembali dan ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba dengan mendengarkan suara atau firman Tuhan.
Tuhan Yesus berkata: "Akulah jalan, kebenaran, dan hidup" (Yohanes 14:6). Hanya Tuhan yang dapat mengungkapkan kebenaran, menunjukkan jalan bagi kita, dan memberi kepada kita hidup. Kita dapat menentukan apakah yang kita dengar tentang kedatangan Tuhan kembali adalah berdasarkan firman yang diucapkan, apakah yang kita dengar mengandung kebenaran dan memberi kepada kita bekal bagi kehidupan, apakah yang kita dengar mengandung otoritas dan kuasa Tuhan, dan seterusnya. Sama seperti ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja, Dia mengajar orang untuk berdoa, bagaimana menjadi toleran dan murah hati, untuk mengasihi dan berdoa bagi musuh kita, dan seterusnya berdasarkan pada kesusahan dan kesulitan nyata kita. Firman ini adalah kebenaran, dan menunjukkan jalan penerapan yang spesifik, sehingga memberikan kepada kita bekal bagi kehidupan dan prinsip-prinsip yang jelas yang dapat digunakan untuk bertindak ketika sesuatu terjadi pada kita. Para murid dan pengikut Tuhan juga mengenali dari kebenaran yang diungkapkan-Nya bahwa Dia adalah Mesias yang dinubuatkan karena mereka merasakan kuasa dan otoritas dalam khotbah-khotbah-Nya. Perempuan Samaria mengerti dari firman yang Tuhan Yesus ucapkan bahwa ritual lahiriah bukan hal yang penting ketika kita berdoa, sebaliknya orang hendaknya menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran, dan memahami bahwa Tuhan adalah satu-satunya sumber air hidup. Melalui percakapan dengan Tuhan, dia juga menemukan bahwa Tuhan Yesus mengamati hati dan jiwa orang, dan bahwa Dia dapat menyingkapkan semua yang kita lakukan secara rahasia, dan dengan demikian dia mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan. Natanael juga mengenali dari perkataan Tuhan Yesus bahwa Dia mengamati segala sesuatu dan mengenal orang dengan baik. Hanya Tuhan yang dapat memiliki otoritas seperti itu, jadi Natanael menyadari bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan dan dia pun mengikuti-Nya.
Jadi, jika kita ingin menerima Tuhan Yesus yang datang kembali pada akhir zaman, kita harus mendengarkan firman Tuhan dan kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan, karena hanya dengan cara ini kita akan memiliki kesempatan untuk ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba dan masuk ke dalam kerajaan Tuhan.
3. Berfokuslah untuk Membedakan Perkataan Jahat dan Pendapat Salah si Iblis, dan Waspadalah Terhadap Tipuan Iblis
Ketika Tuhan Yesus bekerja, Dia pernah berkata kepada murid-murid-Nya, "Perhatikan, waspadalah terhadap ragi orang Farisi" (Markus 8:15). Tuhan mengamati hati dan jiwa manusia, Dia tahu bahwa orang-orang Farisi sering menggunakan metode penafsiran Alkitab untuk orang percaya Yahudi untuk memelintir maknanya, mengarahkannya dengan salah, dan menyesatkan orang. Dari luar mereka rendah hati dan sabar, tetapi mereka membenci kebenaran, membenci Tuhan, dan secara tak terkendali menentang Tuhan, itulah sebabnya Dia memperingatkan para murid-Nya untuk waspada terhadap perkataan orang-orang Farisi, jangan sampai mereka tertipu dan kehilangan keselamatan Tuhan. Orang-orang Farisi berkata kepada orang-orang percaya pada saat itu untuk menghentikan mereka: "Apakah engkau juga disesatkan? Adakah di antara para penguasa atau orangFarisi yang percaya kepada-Nya?" (Yohanes 7:47-48). Dengan mengatakan ini, yang mereka maksudkan adalah: imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan orang-orang Farisi adalah para pemimpin Yahudi yang akrab dengan Kitab Suci, yang bersusah payah dan bekerja, dan karena mereka tidak menerima Tuhan Yesus, hal ini membuktikan bahwa Tuhan Yesus bukanlah Mesias. Orang-orang Farisi juga mengutuk dan menghujat Tuhan Yesus dengan mengatakan: "Orang ini tidak mengusir Iblis, tetapi dengan Beelzebub, pemimpin Iblis, Dia mengusir Iblis" (Matius 12:24). Mereka mengklaim bahwa Tuhan Yesus mengusir Iblis melalui penghulu Iblis, karena mereka takut orang-orang percaya Yahudi akan mengikuti Tuhan, dan bahwa pada gilirannya tidak akan ada lagi yang mendukung atau memelihara mereka, mereka juga tidak dapat mempertahankan status dan kedudukan mereka; jadi mereka dengan ganas menyebarkan desas-desus, memfitnah, dan menghujat Tuhan Yesus untuk membuat orang-orang percaya menyangkal bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias dan menolak keselamatan Tuhan. Orang-orang Yahudi tertipu oleh kesalehan lahiriah para imam kepala, ahli Taurat, dan orang-orang Farisi. Orang-orang Yahudi menganggap mereka sebagai pemimpin dalam iman mereka kepada Tuhan, secara membabi buta mematuhi gagasan jahat dan pendapat keliru yang disebarkan oleh para pemimpin Yahudi, menolak untuk menyelidiki pekerjaan Tuhan Yesus, dan akhirnya mengikuti para pemimpin Yahudi dalam menentang dan mengutuk Tuhan dan memakukan Tuhan Yesus di atas kayu salib, dan dikutuk dan dihukum oleh Tuhan. Ini sepenuhnya menggenapi nubuat Tuhan: "Umat-Ku hancur karena kurangnya pengetahuan" (Hosea 4:6).
Kita dapat melihat bahwa dalam hal menyelidiki jalan yang benar, jika kita tidak memiliki kemampuan membedakan perkataan yang jahat dan pendapat yang salah, kita akan dengan mudah jatuh oleh tipu daya Iblis, atau bahkan mengikuti Iblis dalam melakukan kejahatan dan menentang Tuhan, dan dengan demikian kehilangan keselamatan Tuhan. Demikian pula, dalam perkara yang sangat penting yaitu menerima Tuhan Yesus yang telah datang kembali pada akhir zaman, demi menghentikan kita dari menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dan mengacaukan pengelolaan Tuhan, Iblis menggunakan segala macam orang, perkara, dan hal-hal untuk menyebarkan perkataan jahat dan pendapat yang salah untuk menipu dan mengganggu kita. Kebenaran adalah satu-satunya cara untuk membongkar tipuan Iblis, dan selama kita dapat melihat dan mengevaluasi hal-hal sesuai dengan firman Tuhan Yesus, kita dapat menjaga diri terhadap ragi orang Farisi, menerima Tuhan Yesus yang datang kembali, dan ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba. Sebagai contoh, Tuhan Yesus berjanji kepada kita: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka engkau akan menemukan; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" (Matius 7:7). Dia juga mengatakan kepada kita: "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku" (Yohanes 10:27). Dalam Wahyu, Tuhan juga mengingatkan kita berkali-kali bahwa "Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja" (Wahyu 2:7). Firman Tuhan sangat jelas dalam menyatakan bahwa dalam hal menerima kedatangan Tuhan kembali, hanya dengan selalu berdoa kepada Tuhan, mendengarkan apa yang dikatakan oleh suara Roh Kudus kepada gereja-gereja, dan mengenali suara Tuhan dapatlah kita menerima Tuhan Yesus yang datang kembali. Ketika kita pergi ke pertemuan gereja, kita sering mendengar hal-hal seperti, "Saudara-saudari, tingkat pertumbuhanmu kecil dan engkau tidak memiliki kearifan. Jika seseorang berkhotbah bahwa Tuhan telah datang kembali, janganlah engkau mendengarkan, membaca, atau menyelidikinya. Itulah cara untuk melindungi dirimu dari kebingungan." "Setiap khotbah yang mengatakan bahwa Tuhan telah datang kembali adalah salah, dan kita hendaknya tidak menyelidiki hal-hal seperti itu untuk menghindari penipuan." Perkataan ini terdengar seolah-olah diucapkan demi kebaikan kita, tetapi jika kita membandingkannya dengan saksama dengan firman yang Tuhan Yesus ucapkan, perkataan ini sepenuhnya bertentangan dengan kehendak dan tuntutan Tuhan. Perkataan ini juga merupakan penghalang besar bagi kita untuk menerima Tuhan. Jika kita tidak memiliki kearifan akan perkataan ini dan menaatinya dengan membabi buta, bukankah kita akan menolak Tuhan yang mengetuk pintu kita? Bagaimana kita dapat menerima kedatangan Tuhan dengan cara seperti itu? Dengan melakukan hal tersebut, bukankah kita kehilangan semua harapan untuk bersatu dengan Tuhan dan ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba?
Jadi, kita harus belajar dari pelajaran orang-orang percaya Yahudi, dan memiliki pendapat dan gagasan kita sendiri berkaitan dengan hal menerima Tuhan. Kita harus berdoa kepada Tuhan, mencari dan menaati tuntunan Roh Kudus, dan tidak secara membabi buta mendengarkan perkataan seseorang, karena hanya dengan cara ini kita bisa menghindarkan diri kita ditipu oleh perkataan jahat dan pendapat salah si Iblis, dan hanya dengan cara ini kita dapat menerima Tuhan yang datang kembali dan ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba.
Tiga prinsip di atas sangat penting bagi kita untuk menerima Tuhan Yesus yang datang kembali dan ikut berpesta di perjamuan kawin Anak Domba. Jika kita lebih berfokus pada perenungan, pencarian, dan jalan masuk, kita akan memenuhi keinginan kita untuk dipersatukan kembali dengan Tuhan.
Rekomendasi: Pekerjaan dan penampakan Tuhan Yang Maha kuasa, Kristus pada akhir zaman telah mengguncang bangsa-bangsa dan denominasi-denominasi. Bagaimana seharusnya gadis yang bijaksana memeriksa dan mencari jalan yang benar untuk menyambut Tuhan? Silakan Tonton filmnya untuk mencari tahu jawabannya.
youtube
1 note · View note
amariahmad · 6 years
Text
Bicara Soal Cinta
Dahulu, ketika baru memasuki masa remaja, aku mengartikan cinta sebagai sesuatu yang sederhana. Seperti perhatian-perhatian kecil yang dia berikan, atau sekedar senyuman untukku yang sedetik-dua detik aku tangkap ketika dia berada di antara kerumunan. Ya, sesederhana itu. Dahulu, ketika baru mengenal rasa, aku mengartikan cinta sebagai hadiah-hadiah kecil. Seperti sebuah gantungan kunci yang berkilauan, atau seperti es krim setengah cair yang ia berikan. Ya, hanya pemberian yang tak seberapa. Dahulu, ketika baru tahu apa itu rasanya berbunga-bunga, aku mengartikan cinta sebagai rasa saling menjaga, saling memahami, dan saling ada untuk satu sama lain. Ya, hanya perasaan yang dirasa-rasa. Namun, setelah beranjak cukup dewasa, aku baru mengerti bahwa arti cinta yang aku pahami selama ini tidaklah sepenuhnya salah. Tapi, aku baru mengerti, bahwa untuk mencapai “arti cinta” itu, ada pintu terkunci yang harus kita ketuk dan kita buka terlebih dahulu. Jika kita memaksa masuk, maka niscaya rusaklah pintu itu beserta “arti-arti” yang tersimpan di dalamnya. Satu-satunya jalan adalah dengan mengetuk pintu itu dengan perlahan, membukanya dengan kunci yang tepat dan cara yang benar. Maka, setelah belajar dari semua itu, aku mulai mengerti, pintu itu adalah hati.
Berbagai fragmen kehidupan mengajariku banyak hal. Semakin banyak yang kupelajari, semakin kompleks pula pengetahuanku mengenai pintu ini. Pintu ini adalah pintu yang dapat berunjung pada surga-Nya, dapat pula berujung pada neraka-Nya--maka kita amat perlu berhati-hati, kepada siapa kita membukakannya dan kepada siapa kita memberikan kunci yang tepat. Dan seiring dengan berjalannya waktu, aku mulai berpikir. Orang yang seperti apakah yang akan aku persilahkan untuk masuk? Dan jika ada orang yang memaksa masuk? Apa yang harus aku lakukan? Berbagai pertanyaan itu mulai membayangiku, rasa-rasanya mungkin membayangi hampir semua perempuan yang sudah memasuki usia-usia dimana manusia dianggap sudah dewasa.
Yang lebih lucunya lagi, seiring berjalannya waktu, aku menjadi tak mudah jatuh cinta, semakin tak mudah terbawa perasaan. “Tampan” saja tidak bisa masuk kategori yang dapat membuat hatiku luluh--terlalu mudah. Bagiku, butuh banyak kriteria untuk menjadikan seseorang pantas aku sematkan tanda rasa. Dan urutan kriteria itu semakin jelas, seiring bertambahnya ilmuku tentang ini.
Maka kutemukan bahwa hal yang terpenting adalah agamanya--aqidahnya dan juga akhlaqnya. Mengapa? Karena Islam telah mengatur segala aspek dalam kehidupan dengan begitu adil, begitu rapih, dan begitu menentramkan. Aku percaya, bahwa ketika seseorang benar-benar takut pada Rabb-nya, maka ia akan berpikir berulangkali untuk melanggar syariat-Nya. Atas izin Allah, ia akan berlaku sebagai sebenar-benarnya mukmin--dia tak akan mendzholimi dirinya dan keluarganya--karena kelak ia akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah. Ia akan menuntunku menjadi muslimah yang lebih baik, melahirkan anak-anaknya yang shalih dan shalihah, dan pastinya mencegah keluargaku dari siksa api neraka. Ia akan mencintaiku karena Allah dan aku pun akan mencintainya karena Allah.
Banyak pertanyaan tentangnya yang mungkin akan membayangiku. Tentang keluarganya, tentang kesehariannya, tentang pendidikannya, tentang teman-temannya. Tapi biarlah kusimpan pertanyaan itu nanti, hingga seseorang mengetuk pintu rumahku, bertemu dengan orangtuaku--kedua orang di dunia ini yang takkan mungkin menginginkan keburukan bagiku.
Lagipula, lucu sekali ternyata ketika membayangkan bahwa cinta ternyata sesuci dan sesakral ini, bukan seperti remah-remah yang aku bayangkan dahulu. Cinta dalam Islam menjadi sesuatu yang begitu terhormat dan bahkan menjadi sebuah ibadah hingga akhir hayat. Islam menjaga cinta sebagai fitrah manusia dengan begitu manis nan indah. Di dalamnya, tersimpan begitu banyak hikmah mengapa larangan mendekati zina itu begitu tegas. Allah tak ingin kita tertipu atas keindahan dan kenikmatan semu yang dihiasi oleh syaithan, menginginkan kita untuk menikmati cinta yang penuh dengan rahmat-Nya. Dalam urusan ini, Islam akan memberikan jubah kehormatan pada lelaki yang menjalankannya dan menyematkan mahkota bagi wanita yang mematuhinya.
Maka terkadang aku merasa sedih ketika melihat betapa banyak cinta yang diobral begitu saja saat ini. Membayangkan betapa banyaknya cinta yang disia-siakan, dihargai murah. Membayangkan betapa banyak pintu yang didobrak paksa, menghancurkan segala makna cinta yang tersimpan di baliknya.
Ada suatu logika sederhana yang aku pikirkan sejak dahulu--tentang lelaki yang baik untuk wanita yang baik (begitupun sebaliknya)--adalah ketika kita memilih untuk mengobral cinta kita begitu saja, membagi-bagikannya dengan begitu mudahnya, maka laki-laki/perempuan yang baik-baik akan “mencoret“ kita dari daftar orang yang akan mereka perjuangkan nantinya. Maka, akhlaq kita saat ini, akan menentukan seperti apa orang-orang yang akan mencoba untuk membuka pintu-pintu hati itu. Akhlaq kita yang buruk akan menjauhkan kita dari orang-orang yang baik, yang mungkin bisa jadi pada awalnya hendak memperjuangkan kita. Yah ... meskipun ini hanyalah sebuah logika manusia yang teramat pendek dan sederhana. Karena sungguh, apapun dapat terjadi atas izin Allah.
Maka, benarlah adanya bahwa cinta yang belum halal hanya akan dihadapkan pada dua pilihan: halalkan atau tinggalkan. Bagiku, dua pilihan ini luar biasa; tegas dan penuh kejelasan. Jika punya perasaan terhadap seseorang, tak ada celah untuk bermain-main atasnya. Jika sanggup, maka halalkan, datangi orangtuanya. Jika tidak, maka tinggalkan, jangan ganggu dirinya, jangan mainkan perasaan kita dan perasaannya, jangan dobrak pintu hatinya, jangan rusak makna cinta dibaliknya!--sibukkan diri kita dengan segudang hal bermanfaat di luar sana, jangan biarkan hati kita lalai termakan hasutan syaithan untuk melanggar syariat-Nya. Lupakan saja dirinya, toh jika memang berjodoh, Allah akan pertemukan kembali di masa depan, sejauh apapun jarak memisahkan. Tok, jelas sekali. Dengan begitu, tak ada yang tersakiti, tak ada yang menyakiti. Dan aku sendiri yakin, bahwa perasaan cinta itu adalah suatu rasa yang bisa Allah hadirkan dalam hati kita dan bisa juga Allah cabut dari hati kita. Maka, mengapa ragu untuk memilih? Berdoalah pada Allah, Yang Maha Membolak-balikan Hati--agar Allah hadirkan rasa cinta pada waktu yang tepat, pada orang yang tepat, dan pastinya pada saat akad telah terucap.
Tetapi ... menikah bukanlah sesuatu yang mudah. Dengan menikah, bukan berarti kita akan terbebas dari ujian dan rintangan--justru bisa jadi ujiannya akan semakin berat. Maka, Allah memerintahkan kita untuk menyegerakan pernikahan ketika kita sudah mampu, bukan untuk tergesa-gesa dan gegabah. Melihat fenomena “nikah muda” masa kini, banyak sekali kawula muda yang salah mengartikan pernikahan. Pernikahan malah dianggap sebuah “pelarian” atas larangan membina hubungan antar lawan jenis sebelum halal. Alhasil, banyak sekali kasus kekerasan antara suami-istri, ketidakrukunan rumah tangga, anak-anak yang terlantar dan berujung pada perceraian, karena kurangnya ilmu dan kesiapan sebelum menikah--naudzubillahimindzalik. Maka, penting sekali “menyegerakan diri” untuk belajar tentang bagaimana membina sebuah rumah tangga. Bagaimana menjadi seorang pemimpin dalam rumah tangga, bagaimana adab kepada seorang istri/suami, apa saja hak dan kewajiban suami/istri terhadap orangtua dan mertua, bagaimana menjadi ayah dan ibu yang baik sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam dan segudang “bagaimana-bagaimana” lainnya; mulai dari yang sifatnya keyakinan hingga praktikal--seperti memasak, menjahit, membenarkan pintu rumah yang rusak, dan sebagainya.
Maka, waktu yang kita miliki untuk mempersiapkan semuanya tidaklah banyak. Menjadi seorang suami/istri (ayah/ibu) adalah sebuah tanggung jawab yang amat besar, sebuah pilihan yang dapat memasukkan kita ke surga, ataupun menjebloskan kita ke dalam neraka. Oleh karena itu, waktu muda kita; saat kita masih bersekolah, saat kita masih dibiayai orang tua, saat kita belum dibebani pekerjaan, saat kita masih memiliki cukup waktu luang, saat ingatan kita masih tajam, dan saat tubuh kita masih bugar ... adalah waktu-waktu yang harus kita manfaatkan. Selagi Allah karuniakan nikmat sehat dan waktu luang, maka manfaatkanlah nikmat tersebut untuk menuntut ilmu agama, mempelajari bahasa arab, mempelajari dan menghafalkan Al-Qur’an, mengkaji berbagai kitab, menghadiri majelis ilmu, berguru langsung pada para asatidz dan asatidzah, memperbaiki akhlaq, dan memperbanyak teman-teman yang saling mengingatkan dalam kebaikan. Pada waktu inilah, belajarlah yang sungguh-sungguh, kejarlah cita-cita dan bahagiakan orangtua. Mulai bekerjalah dengan giat, coba merintis usaha kecil-kecilan, apapun asalkan halal. Rezeki kita memang telah ditentukan, bahkan setelah menikahpun, Allah telah jaminkan. Tinggal bagaimana kita yang membuka pintu-pintu rezekinya. Carilah berkah dari setiap rezeki yang kita usahakan. Karena bagi laki-laki sendiri, mencari nafkah adalah sebuah kewajiban dan sebuah ibadah yang penuh keutamaan. Sehingga, sebelum waktunya tiba, pastikanlah diri kalian sudah berusaha sebaik mungkin untuk mempersiapkannya. Tidak perlu banyak dan berlebih-lebihan, selagi cukup dan membawa keberkahan, insyaAllah akan membuat keluarga kecil kita nanti tenteram dan bahagia. Karena kekayaan dan rezeki hadir dalam berbagai bentuk, tidak harus dalam bentuk rumah dan mobil mewah, tapi dengan memiliki keluarga yang harmonis, rumah yang penuh dengan lantunan Al-Qur’an, anak-anak shalih-shalihah yang berbakti dan senantiasa mendoakan orang tuanya adalah sebuah bentuk rezeki yang tak akan bisa ditukar dengan uang. Namun, yang paling penting dari semua hal yang telah kita bicarakan ini adalah barangkali ... alih-alih dilamar oleh sang pujaan hati, kita malah dilamar terlebih dahulu oleh pemutus segala kenikmatan dan pemutus segala angan-angan yaitu kematian. Maka, niatkan segala persiapan dan perbaikan diri ini hanyalah karena Allah, karena Allah, dan karena Allah. Biarlah kita sibuk memperbaiki diri masing-masing--menunggu entah kapan, siapa dan dimana, dalam diam... hanyut dalam kesibukkan kita untuk meningkatkan kualitas keimanan, memperbaiki ibadah kita, dan mendekatkan diri kita pada Sang Pencipta.
Biarlah skenario Allah yang berkehendak, menyusun kisah cinta yang paling romantis versi-Nya, yang sangat jauh berbeda dengan kisah-kisah buatan manusia yang ada di novel dan film. Biarlah rahasia langit yang bercerita, bahwa ada dua insan di bumi yang saling menyimpan tanya, namun memilih menyerahkan segala urusannya pada Yang Maha Kuasa--hingga mereka bertemu atau dipertemukan.
Depok, dini hari, pukul 01.27. Di malam yang sunyi, setelah hujan gerimis mulai mereda. MR.
33 notes · View notes
mandryanf · 4 years
Text
Tumblr media
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya Muhammad Andryan Fitryansyah dengan NIM 11190530000126 mahasiswa program studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kali ini saya akan membahas tentang "Sentral Dakwah"
A. Mad’u Sebagai Sentral Dakwah
Salah satu sasaran utama yang hendak dicapai melalu dakwah adalah pemberdayaan masyarakat agar menjadi lebih baik dari aspek keimanan dan ibadah semata. Maka kepentingan dakwah itu berpusat kepada apa yang dibutuhkan oleh masyarakat atau komunitas (mad'u), dan bukan kepada apa yang dikehendaki oleh pelaku dakwah (da’i). Untuk mencapai hal tersebut maka seorang da’i perlu mengerti tentang aspek- aspek yang menjadi kebutuhan mad'u dalam suatu komunitas, termasuk tingkat kemampuan intelektual mereka, kondisi psikologis serta problematika yang melingkupi kehidupan masyarakat di tempat dan zaman tempat mereka berada. Aspek ini lah yang yang menjadikan dakwah bukan hanya semata-mata tablig, yaitu kegiatan penyampaian dan transformasi sosial dan kultural melalui rekayasa sosial yang intens. Sementara perubahan dan transformasi sosial ini tidak dapat berlangsung, tanpa memperhatikan kondisi objektif sasaran dakwah (mad'u) dalam semua aspeknya.
Kebanyakan mufasir, baik klasik maupun kotemporer memang mengartikan kata al-lisan sebagai bahasa. Namun demikian pemahaman ini dapat didefinisikan lebih luas lagi. Pengertian al- lisan menurut beberapa ahli tafsir :
1. Abdullah Yusuf Ali
Pengertian lisan itu tidak hanya diartikan sebatas kata- kata, huruf atau abjad sebagai materi inti bahasa. Lebih dari itu, lisan di sini menyangkut problematika kehidupan pada suatu masa, kecenderungan psikologi mereka dan tingkat pemikirannya. Menurut beliau Al-Qur'an memiliki pandangan yang sangat maju dan manusiawi. Didalam dakwah Al- Qur'an hal ini kelihatan sekalu menitik beratkan kepada kapasitas dan penerimaan mad'unya.
2. Menurut M. Quraish Shihab
Menurut beliau al-lisan memang diartikan bahasa, namun pemaknaan ini merupakan simbol dari arti yang lebih luas, yaitu pandangan hidup (pemikiran), psikologi, dan problematika sosial. Demikian itu, karena bahasa selain berfungsi sebagai alat komunikasi, juga merupakan cerminan pemikiran dan pandangan penggunaan bahasa itu.
3. Maha guru tafsir al- Razi
Mengartikan al-lisan sebagai bahasa, namun demikian kata al-Razi, penggunaan redaksi itu hanya sebatas terminologi saja, bukan suatu kemutlakan makna. Jika diperdalam, keterangan al- Razi itu mengisyaratkan bahwa pengutusan setiap rosul dengan lisan kaumnya berarti pula mencakup semua aspek yang terkait dengan kehidupan mereka. Tujuannya agar pesan agama itu lebih mudah ditangkap dan dicerna oleh umat.
Senada dengan al- Razi, Quraish Shihab juga menegaskan bahwa dakwah itu mesti memperhatikan aspek-aspek yang terkait dengan kemanusian mad'u. Karena mad’u sebagai sentral, maka dakwah yang tidak masuk dari aspek-aspek kemanusiaan mad’u tidak akan berkenan dalam hati dan pikiran masyarakat. Untuk memposisikan mad’u sebagai sentral dakwah, maka tiga hal berikut perlu diperhatikan.
• Pertama, dakwah perlu memperhatikan kapasitas pemikiran (tingkat intelektual) suatu masyarakat. Dakwah ber tujuan menyampaikan pesan agama seluas-luasnya kepada umat manusia. Sementara dilain pihak, tingkat pemahaman suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya berbeda. Perbedaan ini ditentukan oleh banyak variabel, diantaranya tingkat kemajuan budaya dan peradaban masyarakat yang bersangkutan. Masyarakat yang maju sederhana dan bersahaja memahami sesuatu secara mudah (simplikasi) dan apa adanya. Sedangkan masyarakat dengan tingkat budaya dan peradaban yang lebih maju. Dengan tingkat intelektual yang lebih tinggi, masyarakat yang lebih berkebudayaan cenderung lebih tinggi, masyarakatnya cenderung memahami agama secara lebih kompleks.
Disisi lain agama memiliki watak universal ;ia diturunkan sebagai petunjuk bagi semua kelompok masyarakat baik yang sederhana maupun yang berperadaban. Karena itu dakwah harus berwatak fleksibel, maksudnya dakwah itu harus mampu mengakomodasi tingkat pengetahuan atau intelektual umat dimana saja. Bagi masyarakat yang masih sederhana, fokus utama dakwah terutama bagaimana mengembangkan potensi keadaban dan humanitas mereka. Contoh konkret dalam hal ini adalah dakwah Rosulullah terhadap masyarakat Arab. Adapun bagi masyarakat yang sudah maju, fokus utama dakwah adalah mengarahkan kemajuan dan keadaban itu agar selaras dan tetap berpijak pada nilai- nilai agama dan kemanusiaan.
• Kedua, dakwah harus memperhatikan kondisi kejiwaan (suasana psikologi) suatu masyarakat. Kondisi kejiwaan suatu masyarakat memiliki korelasi erat dengan setiap kejadian atau peristiwa yang dialami, baik yang terkait dengan kondisi alam atau sosial. Dampak dari suatu peristiwa tersebut akan terakumulatif dalan tempo yang relatif lama dan membentuk suasana psikologi tersendiri yang mencirikan kekhasan suatu kelompok masyarakat. Karena itu dipandang dari sudut kejiwaanya, maka setiap kelompok masyarakat adalah unik, sehingga dakwah yang manusiawi dan sekaligus komunikatif, adalah dakwah yang dapat memahami keunikan psikologis setiap umat, dan mencarikan jalan keluar yang tepat dan sesuai dengan suasana kebatinan mereka dalam dimensi ruang dan waktu.
Dalam kondisi demikian maka pemilihan materi dakwah menjadi urgen yang perlu dipilirkan dan dipersiapkan sebaik- baiknya. Penyesuain materi dakwah terkait dengan kondisi psikologi suatu ummat tidak hanya dilihat dari sisi benar atau tidak benar, tetapi perlu pula dilihat dari sisi tepat atau tidak tepat. Selain materi pilihan metode yang tepat, juga berperan dalam menentukan leberhasialan dakwah. Materi yang benar tetapi disampaikan dengan metode yang tidak tepat bisa menimbulkan fitnah.
• Ketiga, dakwah perlu memperhatikan problematika kekinian yang dihadapi masyarakat. Risalah islam diturunkan dengan kepentingan merespon masalah- masalah umat manusia dan membantu mencari jalan keluar dengan mengarahkan manusia melalui bimbingan agar lebih berpihak kepada muatan nilai- nilai moral dan ketuhanan. Karena itu maka dalam pelaksanaanya, dakwah haruslah berwatak komunikatif dan interaktif. Komunikatif berarti dakwah harus memahami dan merespons setiap problematika umat. Karena itu, dakwah tidak boleh bungkam ketika dihadapkan kepada persoalan- persoalan kemanusiaan mutakhir semakin kompleks. Dakwah dituntut untuk dapat memberikan pandangannya tentang persoalan- persoalan ini melalui paradigma moralitas dan nilai- nilai illahiah yang dimilikinya. Interaktif, berarti dakwah harus mampu berdialog dengan berbagai pihak dan kelompok kepentingan dalam rangka memcari solusi kreatif dan inovatif dalam memecahkan berbagai problem sosial yang dihadapi umat serta ikut menciptakan minset baru untuk membawa umat menunju perubahan dan kemajuan yang diharapkan.
Dakwah juga mesti berwatak kekinian dan kesinian. Masalah yang dihadapi umat dahulu dan sekarang sudah pasti berbeda sehingga memiliki solusi yang berbeda juga. Karena itu dakwah yang manusia harus menjahui unsur pemaksaan.
Termasuk kedalam pengertian mad'u sebagai sentral dakwah, adalah usaha dakwah yang dinamis dan progresif. Bentuk konkret dari usaha dinamis dan progresif adalah ijtihad, selalu berusaha mencari solusi dan jalan keluar dari problem- problem mutakhir yang dihadapi umat dengan logika baru.
Gagasan dakwah yang menempatkan mad'u sebagai sentral menghendaki dakwah yang empatik, simpati, dan humanitas sekaligus. Empati dan simpati dalam dakwah menghendaki sikap yang mengandaikan da’i dalam posisi mad'u. Adapun dakwah humanis menghendaki pengakuan terhadap sisi kemanusian mad'u secara utuh, baik pemikirannya, kejiwaanya, maupun problematika. Problematika terhadap aspek- aspek tersebut, hampir dapat dipastikan menjadikan dakwah kurang efektif, untuk tidak mengatakan kemubadziran, lantaran tidak dibutuhkan mad'u karena tidak membawa manfaat apa pun. Dakwah seperti ini bukannya membawa kemajuan tetapi justru bisa membawa kerugian.
B. Hak-Hak Mad’u
Dakwah islam condong kepada prinsip humanisme. Logika ini ditarik lebih jauh dikaitkan dengan hak-hak mad’u, maka sesungguhnya bukan lah hal yang lain dari hak-hak madu. Persoalan ditinjau dari dua aspek yaitu hak hubungan sosial antarpribadi dan hak hubungan antar keterkaitan komunikasi. Ada pun hak dalam dua aspek menekankan pola hubungan ketergantungan dan saling respons serta saling pengertian.
Dalam teori ilmu sosial dijelaskan kelanggengan suatu hubungan natural dalam masyarakat terkait suatu kontrak tak tertulis. Suatu hubungan sosial terjalin saat kontrak ini telah disepakati atas dasar ketulusan komitmen masing masing pihak sebagai suatu konsekuensi logis darinya.
Hubungan sehat antar personal ditentukan oleh masing masing pihak mampu menciptakan situasi pergaulan yang akrab dan hangat. Tujuan nya untuk terjalin suatu komunikasi yang terbuka dalam suatu hubungan kesateraan tanpa unsur hierarakris. Hal ini terbillang beberapa pertimbangan.
Pertama, secara pisikologis orang hanya akan mau membuka diri dengan orang yang benar-benar mengetahui latar belakangnya. Kedua, ketiadaan jarak antara hubungan tumbuhnya selera untuk menjalain keakraban dan kedekatan dalam pergaulan. Ketiga, kedekatan atau keakraban adalah implikasi logis yang terlahir dari sikap empatis dan simpatik. Sikap itu untuk memungkinkan kesetaraan hubungan yang mampu menetapkan dari pribadi pada posisi orang lain secara timbal balik.
Dalam prinsip komunikasi dikenal juga kaidah hubungan ketergantungan yang menegaskan pada dasarnya manusia memiliki hak untuk didengar, tetapi disisi lain ia juga memiliki kewajiban untuk mendengarkan orang lain. Keberlanggsungan komunikasi ditentukan oleh sejauh mana kedua belah pihak mampu menenggang dan memberi peluang orang lain untuk mendapatkan haknya. Pada dasarnya komunikasi berlanggsung suatu pola ketergantungan antara partisipasi dan pengertian. Tanpa adanya kesadaran komunikasi akan berakhir, dan itu merupakan sebuah kegagalan dalam proses komunikasi.
Terkait dengan persoalan hak-hak mad’u, maka apa yang dijelaskan melalui teori sosial tentang keharusan hubungan yang kondusif syarat keberlangsungan sebuah kontrak sosial, sangat releven dengan praktik dakwah nabi dengan membentuk piagam tertulis madinah yang menjadikan asas dalam pembentukan masyarakat sipil melalui sebuah kontrak sosial yang mengikuti semua golongan.
Secara adil hak-hak mad’u yang terdiri dari kelompok non muslim ahlul kitab,
1. Memperoleh pengakuan hak-hak asasi mereka selaku manusia seperti kebebasan untuk berkeyakinan dan berpegang pada keyakinanya itu.
2. Hak-hak mereka diakui untuk menuntut kerugian akibat perlakuan yang tidak baik pada mereka dan juga hak-hak asasi manusia pada umumnya.
Penjelasan bahwa pemahaman hak pertama dakwah adalah hak-hak asasi manusia pada umumnya adalah akses menuju hubungan sosial yang kondusif serta mebuka peluang terciptanya kebebasan dalam menyampaikan dakwah itu sendiri. Memberi kebebasan kepada mad’u untuk menerima atau menolak dakwah sesuai prinsip kebebasan agama yang diajarkan oleh islam.
Keakraban dan pergaulan hanya memungkinkan diwujudkan melalui hubungan yang intesif antara da’i dan mad’u pendekatan kearah keintesifnya hubungan ini bisa terjalin bilamana keduanya terkait dalam suatu hubungan sosial. Da’i sebagai pihak yang mengerti arah tujuan dakwah, adalah pihak yang di tuntut untuk lebih aktif dan progresif untuk mempererat hubungan tersebut. Pendekatan dakwah melalui hubungan sosial, demi menghilangkan kecurigaan-kecurigaan tak beralasan. Da’i harus mengerti bahwa madu memiliki hak untuk di datangi, didekati dan diakrabi dengan cara-cara persuasif.
Dari persepektif teori komunikasi tentang kaidah kesalingtergantungan, kesadaran da’i dan hak untuk menyampaikan dakwah bahwa mad’u juga memiliki hak untuk dipahami secara empati dan simpati menjadi suatu kemestian yang mutklak.tujuan yang ingin dicapai dari penunainan hak ini adalah menjaga suasana kejiwaan mad’u agar tetap betah berada di dalam ruang proses komunikasi dakwah untuk tempo yang cukup panjang.
Da’i dituntut untuk mampu menjaga gengsi dan harga diri mad’u, serta dilarang keras berkata-kata yang dapat melukai hati atau merendahkan diri mereka yang dapat menghilangkan selera atau bahkan keberlanggsungan untuk berkomunikasi.
Sekian terimakasih
0 notes