Tumgik
anordinary-learner · 3 months
Text
Hello Again
It's been so long since the last time i wrote on social media. Just, i didnt find my courage or you can say it as my support system.
So i decide to live my life in the reality that's not 100% into me. But I have to. It feels like the clock stand still when you re surrounded by the people you dont want (am i so cruel?). However, the clock is ticking when you are with the people who have the same frequencies with you.
What i wanna say to my self is: whatever happen in my life, i just have to accept it with my arms open. Because not even a single thing happen without His permit.
230124
0 notes
anordinary-learner · 6 months
Text
Proses
Dulu kupikir “berproses” itu alurnya maju. Moving forward dan akan selalu begitu.
Ibaratnya, kita sedang melaju di sebuah rute untuk mencapai sebuah tujuan, maka kita harus selalu bergerak maju agar sampai pada tujuan tersebut.
Namun ternyata tidak begitu. Pada rute yang kita lalui itu, ada halangan yang membuat kita harus berhenti sejenak, ada rintangan yang membuat kita harus bergerak mundur untuk sekadar mengambil ancang-ancang. Lalu kita harus berteduh dan membuka payung untuk berlindung dari guyuran cerca. Kita pun akan bertemu jalanan mendaki—menurun yang menghabiskan daya. Ada pula perbaikan jalan yang membuat kita harus berbelok.
Tidak ada yang menjanjikan perjalanan ini mudah. Tak jarang kita kesakitan, lelah, dan ingin menyerah. Tapi ketahuilah, jika proses yang kita lalui ini untuk sebuah makna bernama ‘kebaikan’ (baik untukmu sendiri ataupun orang lain), maka Alloh pasti senantiasa membersamai langkah ini. Selanjutnya, kita tak perlu membandingkan cepat atau lambatnya waktu tempuh kita dengan orang lain. We have our own timing. Jika sudah saatnya, kita pasti akan sampai pada tujuan.
Intinya,
“Berproses tak melulu harus bergerak maju. Terkadang kita perlu berhenti sejenak, mundur, bahkan berbelok.”
Last but not least, hargai setiap detik proses ini!
ams021123
13 notes · View notes
anordinary-learner · 6 months
Text
At least we try, kan?
1 note · View note
anordinary-learner · 6 months
Text
Heran dah
Ada orang nikah ribut, ada orang belum nikah juga ribut.
Maunya netijen tu apa seh??!!!
0 notes
anordinary-learner · 6 months
Text
"Just because you never in that position, doesn't mean you can't shut ur mouth up!"
2 notes · View notes
anordinary-learner · 8 months
Text
Salah satu rumus yang gw pegang ketika banyak tuntutan orang yang bikin lu ga bahagia adalah kata-kata RM:
"DECIDE FOR YOURSELF WHAT IT MEANS TO BE HAPPY"
1 note · View note
anordinary-learner · 8 months
Text
Maka, di setiap tarikan nafas yang kita hirup, semoga keridhoan dan rahmat-Nya selalu menyertai kita.
Sebab apa yang lebih kuasa daripada zat-Nya?
210823
2 notes · View notes
anordinary-learner · 8 months
Text
Indahnya sebuah rumah, dari seorang suami yang pulang dari masjid dengan zikirnya, dari seorang istri yang juga berzikir di dalam rumahnya menanti suaminya pulang. Pagi itu, apa yang istri masak, maka suami akan memakan masakannya tanpa mencari apa yang tidak ada. Andai tidak masak, maka ia berpuasa, menyenangkan hati istrinya. Bersalawatlah padanya, suami terbaik. Rasulullah.
@jndmmsyhd
717 notes · View notes
anordinary-learner · 9 months
Text
Kerikil di antara Beras
Kitanya udah tenang banget karna yakin rencana Alloh itu pasti yang terbaik dan kita juga udah doa—ikhtiar sebaik mungkin.
Tetiba ada satu dua makhluk yang subhanalloh mahir banget ngejudge aiueo di depan banyak orang. Makhluk-makhluk yang demikian sebenarnya gak pernah berada di posisi orang yang dijudge. Memang, seringan-ringannya pekerjaan adalah menilai dan menyutradarai kehidupan orang lain.
Andai makhluk-makhluk yang demikian tahu bahwa di saat kata-kata mereka keluar dari mulutnya, ada doa-doa yang tak mereka dengar sedang membumbung tinggi kepada Rabb-nya. Andai mereka tahu bahwa malaikat sedang mencatat tiap tutur yang mereka ucap. Andai mereka tahu atas balasan dari setiap aksara yang mereka urai.
Jadi, balik lagi ke diri kita sendiri, sabar atas tutur dan tindak mereka, serta ada kalanya bersikap "bodo amat" atas perlakuan mereka is what we need to do. Kenapa? Karena kita punya Alloh yang maha segalanya. Alloh yang paling tahu whats best for us. Yang paling tahu isi hati kita. Yang paling tahu niat kita. Kitanya tidak perlu membalas, Alloh is the most judicious and the all-wise♡
Ada perkataan seorang teman yang menurutku sangat bisa dipegang: lek ora ngaruh ge akheratku, ora bakal tak pikir nemen-nemen👌🏿👌🏿👌🏿
030823
4 notes · View notes
anordinary-learner · 10 months
Text
Nangis 😭
Alloh tu paling tau apa yang dibutuhin hambanya.
Rabb, thank you for sending Bangtan into my life. Im grateful, sooo grateful💜😭
2 notes · View notes
anordinary-learner · 10 months
Text
Tumblr media
How can you treat people with kindness and forget to do it for yourselves?
0 notes
anordinary-learner · 10 months
Text
So beautiful, yet so scary.
0 notes
anordinary-learner · 10 months
Text
رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
Yaa Wadud, whatever You may send down to me, i believe that it's the best for me. I trust You, and please guide us in every step we take.
—The last Jumat of June 2023
1 note · View note
anordinary-learner · 10 months
Text
Tumblr media
If you feel tired, it's okay to take a break♡
5 notes · View notes
anordinary-learner · 11 months
Text
Ternyata
Sampai usia pertengahan 27 tahun, aku cuma heran dengan sikap perempuan di luar sana, termasuk ibuku sendiri, yang apa-apa seringnya bergantung kepada laki-laki.
Ketika pasangannya tidak memberi kabar, mereka mulai risau. Ketika sekadar mengangkat galon serasa memindahkan gunung. Ketika sebuah pencapaian tidak akan berharga tanpa pengakuan sang tuan.
"Hal-hal sesepele itu, tapi mereka mempermasalahkannya. Why?"
Itu pertanyaanku dulu. Meski tanpa kalimat penjelas, sekarang semua terjawab. Ternyata...
ams 170623
... to be continued (until the unknown time)
1 note · View note
anordinary-learner · 11 months
Text
Marriagetalk: Berantem sama doi, curhat kemana??
Salah satu kepastian dalam berumah tangga adalah berantem. Ini pasti, karena jangankan sama pasangan yang jelas jelas orang lain, sama isi kepala sendiri aja sering ribut, sama batin sendiri aja sering konflik 🙃
Kalo berantem, yang jadi kunci penyelesaiannya adalah komunikasi. Makin bagus komunikasi/bondingnya, makin smooth penyelesaian masalahnya ketika berantem.
Lagi nyari pasangan?? Masukin "bisa diajak diskusi" sebagai syarat wajib. Harus. Karena banyak pernikahan usai karena pasangan ga 'bisa ngobrol', mungkin awal perkaranya simpel, tapi jadi rumit karena minim skill komunikasi.
Sama kayak pernikahan temen aink ini yang uda diujung tanduk.
Disclaimer: temen aink (kita sebut saja kaktus) nulis di wag, supaya pernikahannya ini bisa dijadikan pelajaran biar member yang lain bisa ambil pelajaran.
Aink ga tau awalnya gimana, tapi si kaktus ini milih pisah rumah sama istrinya. Cuman masi ada effort buat ngobrol dan tiap weekend ngedatengin buat ngajak main anaknya.
Tapi masalah mereka jadi makin runyam, ketika istrinya malah CURHAT soal kondisi rumah tangga ke salah satu member wag yang notabene masi temennya si kaktus. Yaeyalah kita satu grup wa,..
Grup wa ini isinya cowo semua. Jadi si istrinya kaktus tuh curhat ke cowo lain, uda punya istri pula. Entah apa maksud dan tujuannya..
Trus di salah satu sesi berantem sama si kaktus, istrinya bilang kalo dia curhat sama anak grup, which is emang bego banget
Anak anak grup uda mufakat kalo istri si kaktus ini tampak kayak ngadu domba, antara si kaktus dan anak anak grup.
Sempet ributlah si kaktus ini di grup. Wajarlah, meski istrinya duluan yang mulai, tapi tetep aja ada anak grup yang ngeladenin tanpa sepengetahuan si kaktus. Ego terluka boi
Nah, salah bangetnya dimana? Curhatnya. Ketika uda nikah, curhat masalah hidup tuh harusnya sama pasangan, bukan ke orang lain.
Tapi kalo masalahnya di pasangan, curhat kemana?
Kalo di tuntunan agama islam, setau aink curhat tuh harus ke keluarga pasangan. Kalo minim tanggepan, baru keluarga sendiri, atau ngambil pendapat pemuka agama yang disetujui kedua pihak sebagai penengah.
Salah satu temen aink kalo berantem sama istrinya suka undang ustad yang paham soal pernikahan (kesepakatan rumah tangga dia).
Ketika uda nikah, semua masalah emang baiknya dikeep di dalem. Kalo pun terpaksa curhat ke temen, baiknya ke temen segender yang bisa dipercaya.
Biar masalah rumah tangga, ga jadi konsumsi publik. Kasian sebetulnya soal si kaktus ini. Masalahnya uda nyampe kemana mana.
Salah member grup aink juga sih yang nanggepin curhatan istri orang, padahal dia ga punya kapabilitas apa pun buat ngasi pencerahan. Ampe istri si kaktus lebih nyaman buat curhat dengan suami orang.
Pasangan tuh ibarat selimut. Konsepnya saling melindungi, saling nutupin. Ketika salah satu pihak, cerita urusan dalem selimut ke pihak lain, itu uda auto bikin retak bahtera.
Ada ego yang lebam lebam
Ini kasusnya bukan kdrt dan aneka sikap abusif lainnya yak,. Kalo yang begituan mah uda beda lagi urusannya.
Kalo memang masalah rumah tangga kayak ga ada titik temunya, coba banget ngobrol sama keluarga pasangan. Atau ke ustad/ustadzah yang memang punya kapabilitas buat menjawab.
Kalaupun memang minta sekedar saran ke orang lain sebagai pertimbangan, baiknya anonim aja. Biar rahasia rumah tangga tetap terjaga. Ga usah lah, teman, tetangga, temen sma smp pada tau semuanya.
Biar tenang
197 notes · View notes
anordinary-learner · 11 months
Text
I will not put my energy into this uncertain thing. Let me be happy without a single worry about what's going to happen in the future. Live the present as best as i can♡
220523
2 notes · View notes