Tumgik
fauzanhilmiaziz · 6 months
Text
Berbeda.
Berbeda bisa jadi 2 hal; saling bertentangan atau saling melengkapi. Tinggal pilih mau yang mana.
Oleh: inas Az-Zahra hadi.
0 notes
fauzanhilmiaziz · 8 months
Text
JARAK AMAN
Hidup, kata John W. Gardner, ialah seni menggambar tanpa penghapus. Apapun yg kita jalani hari kemarin, tak akan bisa kita hapus, bila kemarin berjalan baik bagimu, ia akan mengesankan, bila sebaliknya, ia hanya akan melahirkan penyesalan. Tersebab demikian, rasanya penting bagi kita menjaga jarak aman, jarak yang melahirkan keseimbangan, berhenti pada titik cukup, tidak berlebihan.
Kata orang jawa, "Kesusu ngoyak opo, kesuwen nunggu opo?" (Terburu-buru, apa yang dikejar? Terlalu lama, nungguin apa?). Karena dasarnya ini adalah hidup kita, maka tidak ada yang paling mengerti apapun soal diri kita melainkan diri kita sendiri. Ada masanya orang lain jadi kaya lebih dulu, ada kalanya kita lulus lebih dulu, ada waktu orang lain bahagia lebih dulu, ada kalanya karir kita melonjak lebih dulu. Hal semacam itu pada akhirnya tidak akan kita risaukan secara berlebihan bila kita tau apa yang kita kejar, apa yang kita tunggu, dan seberapa besar jarak aman kita sehingga tidak membuat hidup kita tidak seimbang.
Kalau sedang berkendara, kita akan paham jarak aman akan membuat kita terhindar dari celaka. Memahami rambu akan menjadikan kita selamat.
Tapi ini bukan hanya soal berkendara.
561 notes · View notes
fauzanhilmiaziz · 8 months
Text
Aku akan menangis, mengangis, menangis dan akan terus menangis. Hingga Ia ridho kepadaku.
0 notes
fauzanhilmiaziz · 8 months
Text
قال الإمام أحمد بن حنبَل رحمه الله, "أصل العلم خشية الله".
Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah berkata, "Pokok dari ilmu adalah takut kepada Allah (Khasyatullah/taqwa)"
Carilah ilmu yg membuat kita dekat kepadaNya...
Bertambah ketakwaan...
2 notes · View notes
fauzanhilmiaziz · 8 months
Text
Aku lebih memilih untuk tidak mencintai siapapun;
Selain kamu pada waktunya.
_Najwa Dzahin_
1 note · View note
fauzanhilmiaziz · 9 months
Text
Hidup mati berkali-kali
{ ۞ أَلَمۡ یَأۡنِ لِلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ أَن تَخۡشَعَ قُلُوبُهُمۡ لِذِكۡرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلۡحَقِّ وَلَا یَكُونُوا۟ كَٱلَّذِینَ أُوتُوا۟ ٱلۡكِتَـٰبَ مِن قَبۡلُ فَطَالَ عَلَیۡهِمُ ٱلۡأَمَدُ فَقَسَتۡ قُلُوبُهُمۡۖ وَكَثِیرࣱ مِّنۡهُمۡ فَـٰسِقُونَ ۞ ٱعۡلَمُوۤا۟ أَنَّ ٱللَّهَ یُحۡیِ ٱلۡأَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِهَاۚ قَدۡ بَیَّنَّا لَكُمُ ٱلۡـَٔایَـٰتِ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ }
[سُورَةُ الحَدِيدِ: ١٦- ١٧]
Artinya:
"Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka) dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik. Ketahuilah bahwa Allah yang menghidupkan bumi setelah matinya (kering). Sungguh, telah Kami jelaskan kepadamu tanda-tanda (kebesaran Kami) agar kamu mengerti."
QS. Al- Hadid 16-17
Menurut Syaikh Muhammad Rasyid Ridho (w.1354), Tafsir itu ada 2 tingkatan :
Pertama, tingkatan bawah. Tingkatan yg dapat membuat hati dapat merasakan keagungan Allah, menariknya kepada kebaikan, mencegahnya dari keburukan. Dan tingkatan ini, Allah mudahkan bagi seluruh manusia. Sesuai dengan firman-Nya
{ وَلَقَدۡ یَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرࣲ } [سُورَةُ القَمَرِ: ١٧]
"Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur`ān untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" QS Al Qomar 17
Kedua, tingkatan atas. Mampu dicapai oleh mereka yg menguasai ilmu tertentu. (Sumber: Tafsir dan mufassirun, Abu syahbah)
Sesuai dengan penjelasan itu, izinkan aku dari tingkatan bawah, utk berusaha meng-ekstrak mutiara hikmah dari ayat diatas.
Faidah ayat pertama:
Reminder dari Allah utk orang mukmin utk kembali kepada Allah.
Bahaya menunda taubat mengakibatkan kerasnya hati. Karena maksiat yg dilakukan sudah mengakar. Sebagaimana yg terjadi pada ahli kitab.
Perintah utk menyegerakan taubat. Kembali kepada allah
Seorang mukmin tak mungkin luput dari dosa.
Sifat fasik yg menjangkiti kebanyakan mukmin. Karena menunda taubat.
Faidah ayat kedua:
Permisalan/analogi yg Allah gunakan. Ia mampu menghidupkan tanah yg mati, tandus dengan hujan. Maka, lebih mudah lagi bagiNya menghidupkan hati yg mati, keras karena dosa, jauh dari Allah. Ia hidupkan hatinya dengan siraman iman.
Allah memberi harapan kepada orang mukmin. Bahwasanya, seburuk apapun dirimu, sejauh apapun engkau dariNya, sekotor apapun hatimu. Engkau wahai hambaKu, masih bisa kembali. Ayo pulang, kembali kepadaKu.
Ayat ini, termasuk ayat favoritku.
Entah berapa kali aku dibuat "hidup lagi" oleh ayat ini.
Masyaallah, bersyukur bgt lho aku.
Ada yg mati tapi bukan jasad.
Ada yg butuh disiram tapi bukan pohon.
Ada yg mati berkali-kali. Tapi ini bukan tentang jasad.
Ini tentang hati geys.
Hatiku tuh mati hidup, mati hidup, mati hidup.
Udah g kehitung mungkin, udang berkali-kali hati ini mati.
Dan udah berkali-kali juga Allah hidupin.
Kalau inget ayat ini inget betapa baiknya Allah sama diri ini.
Ayat penghibur bagi para pendosa seperti aku.
Pelipur lara bagi aku yg sering ngerasa jauh dari Allah.
Diakhir aku mau bilang.
Kalau Allah cinta sama kamu.
Sam kita. Semuanya.
Kalau g cinta, g mungkin Allah kasih kita rezeki padahal rezeki itu kita pakai utk maksiat. Iya kan?
Kalau g cinta, g mungkin kita masih dikasih napas, makan enak, minum nikmat, bisa tidur, jalan.
Semua itu karena cinta.
Ayuk pulang ke Allah sama-sama,
Kembali kepadaNya.
Ohiya, kalau kamu punya faidah lain dari ayat ini, boleh ya saling berbagi disini.
Makasiii.
0 notes
fauzanhilmiaziz · 11 months
Text
Tumblr media
Jika angin kebaikan bergemuruh menerpamu manfaatkanlah!
Karena setiap yang bergemuruh itu akan berhenti juga
Dan janganlah engkau lalai utk berbuat baik di dalamnya
Karena engkau tak tahu kapan angin itu akan berhenti bergemuruh.
Imam Syafi'i Rahimahullah
6 notes · View notes
fauzanhilmiaziz · 11 months
Text
Daripada caper sama orang, mending caper sama Allah.
Kalo sama orang susah keliatannya, sekalinya keliatan di suuzonin.
Related bgt sama kata Imam Syafi'i Ra.
"رضا الناس غاية لا تُدرك ورضا الله غاية لا تُترك"
(maap g pake harokat syulit wkkw)
Artinya " Ridho manusia adalah tujuan yg tak bisa didapat, dan ridho Allah adalah tujuan yang tak mungkin ditinggalkan"
Kamu g mungkin buat semua orang suka sama kamu, pasti ada yg g suka. Makanya fokus utk cari ridho Allah aja.
Capernya sama Allah aja, pasti Allah liat :)
Kairo, Rabu 7 Juni 2023
4 notes · View notes
fauzanhilmiaziz · 11 months
Text
Masih tentang Al-Qur'an
Ulangi terus hafalanmu walau butuh ratusan, bahkan ribuan kali, hingga tak terhingga.
Ketahuilah bahwa muroja'ah bagai nafas bagi pejuang Al-Qur'an. Maka ia adalah kebutuhan agar bisa tetap hidup. Bukan kewajiban.
Jika terus bernafas hidupnya akan terus berlanjut. Jika tidak maka ia akan mati.
Alquran, lalu Alquran, terus Alquran, selamanya Alquran.
Jangan jadikan lancar sebagai tujuannya. Sebab jika ia yg menjadi tujuan, kau akan luput menikmatinya, mengeluh, bahkan gugur meninggalkannya.
Bersabarlah sesaat, hingga sampai masa dikatakan kepadamu: "bacalah, dan naiklah ke surga!"
Kairo, 27 februari 2023
4 notes · View notes
fauzanhilmiaziz · 11 months
Text
Barokah
Ia adalah kata magis lagi ajaib.
Dengannya apa yang sedikit dirasa banyak,
Dengannya apa yg kurang dirasa cukup.
Tanpanya,
Apa yg banyak terasa sedikit,
Apa yg berlebih terasa kurang.
Maka kita akan menemukan mereka yg berada dalam 'kenikmatan' -dalam tanda kutip-, mengeluh tentang hidupnya.
Mereka yang berada dalam 'kekurangan' -lagi lagi dalam tanda kutip- tersenyum lebar menikmati hidupnya.
Apa gerangan yg buat hal ini terjadi?
Boleh jadi mengeluhnya mereka yang berada dalam kenikmatan karena,
Barokah (keberkahan)
telah dicabut dari mereka.
Mereka yg menikmati hidupnya yg penuh 'kekurangan' justru ada berkah di dalamnya.
Bisa jadi juga sebaliknya.
Maka carilah keberkahan dalam setiap hal,
Ketika bekerja, carilah keberkahannya.
Kala menikah, keberkahannya yg dituju
Ketika belajar, mintalah keberkahan.
Gimana yak cara dapetin berkah.
Nih ada tips dari Al-Qur'an.
﴿ وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ﴾ ] الأعراف: 96
Artinya :
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai apa yang telah mereka kerjakan.
Yaps, keimanan dan ketakwaan adalah kunci dari keberkahan.
Hari hari yg diisi dengan keimanan, keyakinan teguh kepada Allah bahwa ia akan selalu menjaga, mencukupi, membersamai.
Waktu yg dipenuhi dengan ketakwaan kepadaNya, bahwasanya diri ini selalu berada dalam pengawasanNya, tak ada yg luput dariNya, menjaga diri karenaNya. Itulah yg akan mendatangkan keberkahan.
Perlu diketahui bahwa dengan hadirnya keberkahan keadaaan apapun akan membawakan kebahagiaan.
Jadi selamat mencari berkah, agar hidup lebih bermakna :)
Semoga Allah berikan pertolonganNya kepada kita.
Kairo, 3 Juni 2023
5 notes · View notes
fauzanhilmiaziz · 11 months
Text
Tuhan itu ada
Pembuktian terbalik,
Pernah baca kata kata, "kalau tuhan itu ada, coba mana buktinya!?"
Menurut ane justru pertanyaannya harus dibalik jadi gini,
"Kalau memang tuhan itu enggak ada coba mana buktinya!?"
Karena bukti, ciri, tanda tanda tuhan itu ada udh berlimpah banget.
Terlalu simpel mematahkan teori kebetulan dalam pemikiran mereka yg tidak percaya tuhan.
Bukti Imam Syafi'i tentang Eksistensi Tuhan Yang Maha Esa: Salah satu ateis datang keImam Al-Syafi'i - semoga Tuhan meridhoi dia - dan berkata kepadanya: Apa bukti Anda tentang keberadaan Tuhan? Imam berkata: Daun murbei memiliki rasa yang sama, warna yang sama, dan bau yang sama, tetapi ketika ulat sutera memakannya, keluar sutera, dan ketika lebah memakannya, keluar madu, dan ketika domba memakannya, daging tumbuh di dalamnya dan susu bertambah di dalamnya, dan ketika kijang memakannya, ia memeliharanya, dan kesturi berkumpul di lubang hidungnya, jadi siapakah Dia yang membuat hal-hal ini menjadi banyak sekresi, dengan hasil yang berbeda, meskipun makanannya satu, Dia (Allah). Terpujilah Tuhan, pencipta terbaik.}.
Saudaraku, bumi ini, aku, kamu, ibumu, ayahmu, hingga ke Nabi Adam as.
Tumbuh tumbuhan yg berganti warna setiap musimnya padahal g ada yg ngecat.
Aliran sungai yg indah padahal kita bikin kolam kecil aja udh capek bet, mana jelek lagi.
Itu semua menunjukkan kepada satu hal , ada Ia yg Menciptakan segalanya. Semua tidak terjadi begitu saja.
Ia akan terus tunjukkan kepada seluruh manusia bahwasanya Ia adalah Sang Pencipta. Allah.
Maka mengapa engkau bersedih selagi ada Ia yg Menjamin kehidupanmu?
{ سَنُرِیهِمۡ ءَایَـٰتِنَا فِی ٱلۡـَٔافَاقِ وَفِیۤ أَنفُسِهِمۡ حَتَّىٰ یَتَبَیَّنَ لَهُمۡ أَنَّهُ ٱلۡحَقُّۗ أَوَلَمۡ یَكۡفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ شَهِیدٌ }
[سُورَةُ فُصِّلَتۡ: ٥٣]
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur`ān itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
Ia akan terus menerus -tanpa pernah bosan- menunjukkan tanda tanda bahwa Ia nyata ada, tak pernah alpha, selalu mengawasi.
Maka beramalah, caper sama Allah dalam segala keadaan. Semoga Allah jaga kita semua geys
0 notes
fauzanhilmiaziz · 1 year
Text
Beneran Sayang
Kamu sayang g sama diri kamu?
Cinta ga sama diri kamu?
Kalau kamu sayang dan cinta kok kamu tega sih buat diri kamu sendiri hancur.
Iya hancur.
Kok tega ga sholat, ga baca Qur'an, ga puasa, mabok mabokan, pacaran, ga jaga pandangan, jahatin orang, wah banyak deh kalau disebutin...
Kan itu semua menyebabkan masuk neraka.
Masuk neraka kan hancur sehancurnya.
Ga ada kehancuran yang melebihi masuk neraka.
Hancur parah deh.
Kena paku aja g tega. Tapi kok tega ya sengaja masuk neraka.
Semoga kamu yang disini bukan kamu ya.
4 notes · View notes
fauzanhilmiaziz · 1 year
Text
Sabar itu ada batasnya.
Yang bikin batasnya itu kita sendiri.
Karena sebenarnya Allah ciptain sabar tanpa batas.
Makanya Allah berfirman dalam Al-Qur'an :
{ .....إِنَّمَا یُوَفَّى ٱلصَّـٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَیۡرِ حِسَابࣲ }
[سُورَةُ الزُّمَرِ: ١٠]
"hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." QS: Azzumar
Semakin tak berbatas kesabaran kita, semakin tak berbatas juga pahalanya.
Sabar ya, cinta Allah diperuntukkan bagi mereka yang bersabar...
Semangat.....
1 note · View note
fauzanhilmiaziz · 1 year
Text
Sesuai dengan sunnatullah, hafalan yg tidak rutin di muroja'ah (ulang) akan lupa bahkan hilang, hal tersebut terjadi boleh jadi sebagai ujian dan seleksi dari Allah terhadap hati para hambaNya, supaya tampak manakah hati yang terikat dengan Alquran selalu dengan yg hanya terikat dengannya ketika waktu menghafal kemudian luntur semangatnya lalu melupakannya.
5 notes · View notes
fauzanhilmiaziz · 3 years
Text
Gelap...
Aku terjatuh...
Tersungkur...
Hitam pekat...
Kucoba melihat tanganku, tapi nyatanya tak terindra...
Aku takut, ngeri, kenapa gelap sekali sekitarku...
Bukankah dulu ia pernah bersinar?
Tergambar jelas gambaran cahaya disekelilingku.
Indah sekali rasanya jika mengingatnya.
Mengapa engkau tinggalkan hidup yg penuh cahaya itu?
Engkau gadaikan demi mendapatkan kegelapan.
Setelah masuk ke dalamny barulah kau sadar.
Dari pekatnya kegelapan, aku melihat satu titik cahaya.
Hanya ia cahaya yg terlihat.
Kudekati selangkah demi selangkah
Perlahan demi perlahan
Hingga akhirnya aku sampai di dekatnya.
Terasa tak asing cahaya itu.
Kehangatannya, kasih sayangnya, keindahannya.
Ialah cahaya ilahi. Cahaya Allah.
Ternyata walaupun sekelilingku dipenuhi dwngan kegelapan.
Allah tetap menyalakan cahayaNya, memberi bagiku, hambaNya setitik harapan agar dapat kembali ke haribaanNya.
Ketika semua orang menutup pintunya. Hanya Ia lah yang membukaNya lebar lebar.
Duhai aku yang selalu lalai, sungguh ya Allah mengapa engkau baik sekali kepadaku?
Mengapa walaupun aku mengkhianatiMu engkau tetap curahkan rahmatMu?
Mengapa walau airmataku palsu kau tetap sayang kepadaku?
Mengapa ya Allah?
Tidakkah aku banyak kufur terhadap karuniaMu?
Tidakkah aku banyak melanggar syariatMu?
Tidakkah aku sudah menjauh dariMu?
" أهل ذكري أهل مجالستي ، من أراد أن يُجالسني فليذكرني . أهل طاعتي أهل محبتي . أهل معصيتي لا أقنطهم من رحمتي ، إن تابوا إليّ فأنا حبيبهم ، وإن أبَوا فأنا طبيبهم ، أبتليهم بالمصائب لأطهّرهم من المعايب ، من أتاني منهم تائباً تلقّيته من بعيد ، ومن أعرض عني ناديته من قريب ، أقول له : أين تذهب ؟ ألك رب سواي"
"Ahli zikirKu adalah penghuni majlisKu.
Barang siapa yang menjadi penghuni majlisKu hendaklah ia berzikir,
Ahli ketaatan merekalah yg mendapatkan cintaKu.
Ahli maksiat, tak akan Kubiarkan mereka berputus asa dari rahmatKu.
Jika mereka bertaubat maka Aku akan menjadi kekasih mereka.
Jika mereka menolak bertobat maka aku adalah tabib mereka.
Kudatangkan cobaan pada mereka karena aku ingin membersihkan mereka dari dosa dosa.
Barang siapa yg datang bertobat kepadaKu maka akan Kusambut ia dari jauh.
Siapa yg berpaling dariKu maka akan Kupanggil ia dari dekat, dan Kukatakan : kemana engkau pergi? Adakah Tuhan bagimu selainKu?"
Ya Allah, berkenankah engkau memaafkanku?
Berkenankah engkau menerima taubatku?
Sudikah engkau menjadikanku penghuni majlisMu?
"Iya wahai hambaKu, datanglah kepadaKu."
11 notes · View notes
fauzanhilmiaziz · 3 years
Text
Akan tiba satu masa dimana kamu tidak peduli lagi dengan ikatan ikatan kebendaan yang melekat pada dirimu. Gelarmu apa, personal branding mu gimana, profesi yang bisa dibanggakan apa, setinggi apa capaian capaian yang selama ini kau puja puja.
Kamu hanya sadar, sesadar-sadarnya. Bahwa kamu selama ini tak cukup banyak mengumpulkan bekal, tak cukup taat jadi seorang hamba. Ilmumu cetek tak lebih dari genangan air hujan di jalanan. Cuma ingin makin banyak belajar, makin dekat sama Allah. Biar kesombongan luluh luntur terbawa arus ke insyafan diri. Kamu berjalan di jalan yang sunyi, sepi dari bisingnya panggung utama.
Sementara dunia tetap berjalan di jalannya yang terlalu memuja materi, menjebak siapa saja yang terlalu mencintainya. Memaksa mereka menghabiskan waktu mereka pada hal hal yang akan disesali dikemudian hari. Yang beruntung akan segera tersadar dan memilih jalan yang sama denganmu. Yang lainnya akan terus begitu, berpetualang bersama dunia tanpa sadar semua yang berawal akan berakhir, kecuali Sang Pencipta takdir.
Selamat menyicip kesunyian hening yang syahdu. Kau harus tahu, tak semua orang bisa merasakan perasaan semewah itu :)
347 notes · View notes
fauzanhilmiaziz · 3 years
Text
Harapan Umar bin al-Khattab Radhiyallohu anhu.
Suatu hari di masa kepemimpinan Umar RA, para sahabat RA berkumpul mengelilinya. Umar pun berkata kepada mereka, "duhai saudaraku, sekiranya rumah ini dipenuhi dengan sesuatu. Engaku ingin rumah ini dipenuhi dengan apa?".
"Aku ingin", ucap salah seorang dari mereka, "rumah ini dipenuhi dengan emas wahai amirul mukminin, agar aku dapat menginfakkan seluruhnya di jalan Allah"
"Kalau aku, ingin memenuhinya dengan harta yang dengannya akan kupersiapkan pasukan utk berjihad di jalanNya", balas sahabat yang lain.
"Adapun engkau wahai Amirul mukminin, apa yang engkau bayangkan?" Tanya mereka.
Umar pun berkata, "adapun aku menginginkan rumah ini dipenuhi oleh pemuda2 layaknya Abu Ubaidah bin al-Jarah, aku ingin rumah ini dipenuhi pemuda2 seperti Khalid bin al-Walid, pemuda2 bak Huzaifah bin al-Yaman".
Ya. Bukanlah emas yang Umar harapkan, tidak juga harta melimpah yang seluruhnya akan diinfakkan ke jalan Allah. Bukan hal tersebut yang Umar impikan. Mengapa demikian, pastinya ada sesuatu yang Umar pikirkan dibalik itu.
Ternyata Umar menyadari bahwasanya letak kekuatan umat ini bukanlah terletak pada emas yang melimpah, bukan juga pada harta yang amat melimpah. Bukan. Sekali-kali bukan. Apalah arti emas dan harta lagi melimpah jikalau pemudanya rusak. Sia sialah harta itu.
Ia sadar bahwa patokan kekuatan umat ini terletak pada pemudanya. Kehormatan ('izzah) juga wibawa(Haibah) ada pada pemudanya. Jika umat ini telah menggenggam pemuda niscaya kehormatan itu pula telah digenggam. Jika pemudanya telah digenggam sungguh umat ini telah memiliki kekuatan. Sebaliknya, jika pemudanya tak digenggam maka kemenangan itu amatlah jauh, jika pemudanya tak digenggam maka kekuatannya  akan hilang dan kehormatannya  pun akan sirna.
Tapi apa jadinya jikalau saat ini para pemuda2 muslim jauh daripada agamanya, jauh dari sosok yang diharapkan Umar kala itu. Pemuda pemuda itu lebih malu ketika tidak mengetahui lirik lagu trending ketimbang Alquran. Mereka lebih malu ketika belum menonton film2 hollywood daripada mengetahui siroh2 Nabi Muhammad ﷺ  serta para sahabat. Mereka lebih malu ketika baju yang dikenakan bukan merek terkenal sementara saudara2 seiman di palestina sana utk mendapatkan baju sudah berbahagia. Astaghfirulloh, sudah benarkah rasa malu kita?
Masa muda. Benar masa muda.
Masa dimana Waraqoh bin Naufal bersumpah kepada Nabi Muhammad ﷺ  setelah dikabarkan padanya perihal turunnya wahyu pertama "iqra", ia berkata " Inilah tanda kenabian sebaimana Allah menurunkannya kepada Musa As. Andai saja saat kenabianmu aku masih muda, andai saja saat itu aku masih hidup ketika kaummu mengusirmu".
Nabi Muhammad ﷺ bertanya, "apakah mereka akan mengusirku?",
"Benar," ucap Waroqoh, "tidak ada seseorang yang datang dengan ajaran seperti yang engkau bawa kecuali ia akan dimusuhi, jika sampai hari tersebut aku masih hidup maka niscaya aku akan membelamu sekuat tenaga".
Itulah masa muda. Pesan untuk diriku secara khusus dan saudara saudaraku secara umum. Mari benahi diri.  Tanyakan dengan jujur kepada hati nurani apakah telah benar masa muda yang telah terlewati. Benarkah masa muda itu dihabiskan utk agama islam. Sudahkah pikiran dan tenaga tercurahkan seluruhnya utk agama ini, untuk Allah. Atau jangan2 tak pernah terpikirkan. Astaghfirulloh.
Waktu untuk memikirkan umat ini bukanlah nanti ketika berumur tua. Bukan. Justru saat2 muda lah waktunya. Ibarat mesin yang masih baru, saat2 itulah waktu yang paling prima bagi si mesin utk bekerja memberikan kecepatan dan kekuatan terbaik. Semakin lama mesin tersebut semakin lemah pula kekuatannya.
Mesin perubahan itu bernama Pemuda.
Apa yang akan kita katakan kepada Umar RA, Waroqoh bin Naufal RA jika ia melihat kita seperti sekarang?
Sungguh umat ini tak butuh dengan pemuda yang hebat mengahafalkan lirik lagu.
Ia tak butuh kepada pemuda yang mumpuni dalam bermain bola.
Ia tak butuh pemuda yang paham perkembangan trend pakaian kekinian.
Ia tak butuh pemuda yang kerjaannya main game online.
Ia tak butuh pemuda yang lebih paham dengan superhero barat ketimbang Nabi Muhammad ﷺ.
Untungnya Allah Maha baik kepada hambaNya. Waktu itu belumlah usai kesempatan utk berbalik masih ada. Waktu itu utk berbalik akan terus ada bagi kita. Tapi ingat waktu yang diberikan Allah sangatlah sedikit maka jika kita tak berbalik sekarang tak ada yang tahu apakah didepan sana masih ada putaran utk berbalik. Waktu yg sedikit itu hanya sampai meninggal. Tak ada yg tahu bukan kapan ia meninggal, bisa jadi satu minggu lagi, besok atau mungkin setelah membaca tulisan ini. Sungguh kesempatan tersebut hanya sesaat. Wallohua'lam.
Karena kelak kita akan ditanyakan tentang masa muda kita utk apa dihabiskan wahai sahabat. Lantas jawaban apa yang telah kita persiapkan?
2 notes · View notes