Tumgik
#ahlisurga
blogalloh · 1 year
Text
Alhamdulillah Ahli Surga Saling Sebar Salam #Dakwah #Islam
Tumblr media
 Setiap umat muslim dianjurkan untuk mengucapkan salam ketika mamasuki rumah atau bertemu dengan saudaranya sesama muslim. Bahkan salam juga merupakan salah satu rukun qauli di dalam shalat. Di dalam kitab Lubbabul Hadis bab ke delapan belas, imam As-Suyuthi (w. 911) menuliskan sepuluh hadis tentang fadhilah atau keutamaan mengucapkan salam yang perlu kita perhatikan sebagaimana berikut. Hadis Pertama: وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: السَّلَامُ قَبْلَ الْكَلاَمِ. Nabi saw. bersabda, “Salam itu sebelum perkataan.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dari sahabat Jabir r.a. Imam An-Nawawi mengatakan bahwa sunnahnya adalah seorang muslim itu memulai dengan mengucapkan salam sebelum berkata. Alhamdulillah Ahli Surga Saling Sebar Salam Hadis Kedua: وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ بَدَأَ بِالْكَلَامِ قَبْلَ السَّلَامِ فَلَا تُجِيْبُوْهُ. Nabi saw. bersabda, “Siapa yang memulai dengan perkataan sebelum salam, maka janganlan kalian menjawab salamnya.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ath-Thabarani dari sahabat Ibnu Umar r.a. Imam An-Nawawi Al-Bantani mengatakan bahwa hadis ini merupakan motivasi untuk mengucapkan salam dan tidak meninggalkannya. Hadis Ketiga: وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ بَدَأَ بِالسَّلَامِ فَهُوَ أَوْلَى بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ. Nabi saw. bersabda, “Siapa yang memulai salam (ketika bertemu dengan orang), maka ia lebih utama menurut Allah dan Rasul-Nya.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ahmad dari sahabat Abu Umamah r.a. Hadis Keempat: وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: السَّلَامُ مِنْ أسْمَاءِ اللهِ تَعَالَى وَضَعَهُ اللهُ فِى الْأَرْضِ فَأَفْشُوْهُ، فَإِنَّ الرَّجُلَ الْمُسْلِمَ إِذَا مَرَّ بِقَوْمٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ فَرَدُّوْا عَلَيْهِ كَانَ لَهُ عَلَيْهِمْ فَضْلُ دَرَجَةٍ بِتَذْكِيْرِهِ إيَّاهُم السَّلَام، فَإِنْ لَمْ يَرُدُّوْا عَلَيْهِ رَدَّ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْهُمْ وَأَطْيَبُ. Nabi saw. bersabda, “Salam itu termasuk salah satu dari nama-nama Allah ta’ala yang Allah letakkan di bumi, maka sebarkanlah salam. Sungguh seorang laki-laki muslim jika melewati suatu kaum lalu ia mengucapkan salam kepada mereka, kemudian mereka menjawab salamnya, maka baginya atas mereka keutamaan derajat sebab mengingatkannya kepada mereka dengan salam. jika mereka tidak menjawab salamnya, maka orang yang lebih baik dari pada mereka dan lebih bagus telah menjawab salamnya.” Hadis shahih ini diriwayatkan oleh imam Al-Bazzar dan imam Al-Baihaqi dari sahabat Ibnu Mas’ud r.a. Imam An-Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa maksud orang yang lebih baik dan lebih bagus yang akan menjawab salamnya adalah malaikat. Beliau juga menjelaskan bahwa meskipun memulai salam itu berhukum sunnah tetapi ia lebih utama dari pada menjawab salam meskipun ia berhukum wajib. Jadi, memulai salam itu lebih baik dari pada menjawab salam, meskipun memulai salam itu berhukum sunah sedangkan menjawab salam itu berhukum wajib. Hadis Kelima: وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِاللهِ مَنْ بَدَأَهُمْ بِالسَّلَامِ. Nabi saw. bersabda, “Sungguh orang yang paling utama menurut Allah adalah orang yang memulai mengucapkan salam.” Hadis shahih ini diriwayatkan oleh imam Abu Daud dari sahabat Abu Umamah r.a. Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa alasan orang yang memulai salam itu lebih utama mendapatkan rahmat dan kemuliaan dari Allah swt. adalah disebabkan dialah yang memulai dahulu menyebut nama Allah swt. dan mengingatkan lawan bicaranya untuk mengingat Allah swt. dengan salam. Hadis Keenam: وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: رَأْسُ التَّوَاضُعِ الاِبْتِدَاءُ بِالسَّلَامِ. Nabi saw. bersabda, “Pangkal tawadhu’ adalah memulai salam.” Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula di dalam kitab Tanqihul Qaul Al-Hatsits yang merupakan syarah kitab ini, imam An-Nawawi tidak menjelaskan periwayat hadis ini sebagaimana hadis-hadis lainnya. Hadis Ketujuh: وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَل
َيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ أَقْرَبُهُمَا إِلَى اللهِ تَعَالَى مَنْ بَدَأ بِالسَّلَامِ. “Jika dua orang muslim bertemu, maka yang paling dekat kepada Allah ta’ala adalah orang yang memulai salam.” Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula di dalam kitab Tanqihul Qaul Al-Hatsits yang merupakan syarah kitab ini, imam An-Nawawi tidak menjelaskan periwayat hadis ini sebagaimana hadis-hadis lainnya. Namun, imam An-Nawawi menyebutkan hadis-hadis lain yang semakna dengan hadis tersebut, yang di antaranya adalah sebagai berikut. عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ فَتَصَافَحَا وَحَمِدَا اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَاسْتَغْفَرَاهُ غُفِرَ لَهُمَا. رواه ابو داود. Dari Al-Bara’ bin ‘Azib, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Jika dua orang muslim bertemu, lalu mereka bersalaman, memuji Allah azza wa jalla, dan meminta ampunan kepada Allah, maka diampuni untuk mereka berdua.” H.R. Abu Daud. Hadis Kedelapan: وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إذَا دَخَلْتُم فِيْ مَجْلِسٍ فَسَلِّمُوْا وَإِذَا خَرَجْتُمْ فَسَلِّمُوْا. “Jika kalian masuk ke dalam suatu majlis, maka ucapkanlah salam dan jika kalian keluar maka ucapkanlah salam.” Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula di dalam kitab Tanqihul Qaul Al-Hatsits yang merupakan syarah kitab ini, imam An-Nawawi tidak menjelaskan periwayat hadis ini sebagaimana hadis-hadis lainnya. Hadis Kesembilan: وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَبْخَلُ النَّاسِ مَنْ بَخِلَ بِالسَّلَامِ. “Orang yang paling pelit adalah orang yang pelit mengucapkan salam.” Berdasarkan penelusuran kami, hadis ini merupakan potongan atsar sahabat Abu Hurairah r.a. riwayat imam Al-Bukhari di dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad yang selengkapnya adalah sebagai berikut. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: أَبْخَلُ النَّاسِ مَنْ بَخِلَ بِالسَّلاَمِ، وَالْمَغْبُونُ مَنْ لَمْ يَرُدَّهُ، وَإِنْ حَالَتْ بَيْنَكَ وَبَيْنَ أَخِيكَ شَجَرَةٌ، فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَبْدَأَهُ بِالسَّلامِ لا يَبْدَأُكَ فَافْعَلْ. Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “Orang yang paling pelit adalah orang yang pelit memberikan salam dan orang yang tertipu adalah orang yang tidak menjawab salamnya. Jika ada sebuah pohon menghalangi antara dirimu dan saudaramu, jika kamu mampu memulainya dengan salam yang saudaramu tidak memulainya maka lakukanlah.” Hadis Kesepuluh: وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: السَّلَامُ تَحِيَّةٌ لِمِلَّتِنَا وَأَمَانٌ لِذِمَّتِنَا، قَالَ اللهُ تَعَالَى: “وَإِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِأحْسَنَ مِنْهَا أوْ رُدُّوْهَا”. “Salam adalah kehormatan untuk agama kita dan keamanan untuk tanggunganmu, Allah ta’ala berfirman, “Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Al-Qudha’i dari sahabat Anas bin Malik r.a. Terkait dengan anjuran untuk menjawab salam dengan yang lebih baik, di dalam hadis lainnya pun Nabi saw. pernah menerangkan hal ini sebagaimana berikut. عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ فَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ ثُمَّ جَلَسَ فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: عَشْرٌ ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ فَقَالَ: عِشْرُونَ ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ فَقَالَ: ثَلاَثُونَ. رواه أبو داود والترمذي. Dari Imran bin Hushain, ia berkata, “Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi saw., lalu ia berkata, “Assalamu’alaikum.” Beliau menjawab salamnya. Kemudian ia duduk, lalu Nabi saw. bersabda, “Sepuluh.” Kemudian datang lagi seorang laki-laki lain dan berkata, “Assalamua’alaikum warahmatullah.” Lalu beliau menjawab salamnya. Kemudian ia duduk, beliau pun bersabda, “Dua p
uluh.” Kemudian datang lagi orang lain dan berkata, “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.” Lalu beliau menjawab salamnya, ia pun duduk, lalu beliau bersabda, “Tiga puluh.” H.R. Abu Daud dan At-Tirmidzi. Demikianlah sepuluh hadis yang telah dijelaskan oleh imam As-Suyuthi tentang keutamaan mengucapkan salam di dalam kitabnya yang berjudul Lubbabul Hadits. Di mana di dalam kitab tersebut, beliau menjelaskan empat puluh bab dan setiap bab beliau menuliskan sepuluh hadis dengan tidak menyantumkan sanad untuk meringkas dan mempermudah orang yang mempelajarinya. Meskipun begitu, di dalam pendahuluan kitab tersebut, imam As-Suyuthi menerangkan bahwa hadis nabi, atsar, maupun riwayat yang beliau sampaikan adalah dengan sanad yang shahih (meskipun menurut imam An-Nawawi di dalam kitab Tanqihul Qaul Al-Hatsits ketika mensyarah kitab ini mengatakan ada hadis dhaif di dalamnya, hanya saja masih bisa dijadikan pegangan untuk fadhailul a’mal dan tidak perlu diabaikan sebagaimana kesepakatan ulama). Wa Allahu A’lam bis Shawab. Sumber : https://bincangsyariah.com/khazanah/hadis-hadis-keutamaan-mengucapkan-salam/ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Alhamdulillah Ahli Surga Saling Sebar Salam
0 notes
uratkadal · 5 years
Photo
Tumblr media
Dipandanganku yg tengah meneteskan air mata ; terlihat ahli surga tengah bersenang-senang bersama keluarga mereka. Melihat senda gurau tangis dan tawa mereka membuat hati menerka-nerka. Apakah layak mataku yg penuh dosa melihat mereka yg mulia? Apakah layak aku berangan-angan berada disurga bersama mereka ; sementara sekujur tubuhku dipenuhi dosa. Yaa Allah, lindungi, sehatkan, dan ridho'i lah para tuan guru kami. Aamiin.. #uas #oemarmitasyameela #hananattaki #shift #pemudahijrah #felixsiauw #habibmuhammadbinaniesshahab #ustadabdulshomad #luqmanulhakimashabul #teukuwisnu #ahlisurga #islamicquotes (di Surga Firdaus) https://www.instagram.com/p/B1yW96lgG28QWvJqNZr6Ki4TsAA0iLvXn-TNdM0/?igshid=14c47ipf2rnj2
3 notes · View notes
flexterapig-blog · 3 years
Photo
Tumblr media
https://www.facebook.com/groups/1339025552812250/permalink/3932686590112787/?app=fbl #nasehatdiri #ahlisurga #pesantren #penghunineraka #ustadzmilenial https://www.instagram.com/p/COjE-5XMpt3/?igshid=14hjua0p4gk7t
0 notes
nurilsworldblog · 4 years
Photo
Tumblr media
Selayaknya orang yang meninggal dunia dan bergelimang harta, semasa hidupnya pasti meninggalkan harta warisan. Sudah tentu anak-anaknya yang diwarisi harta benda berlimpah akan senang karena akan mendapat jatah harta warisan demi kesenangan dunia. Tak jarang dari sinilah timbul konflik antara keluarga. ⁣⁣⁣⁣ Sebenarnya, Allah SWT telah menyiapkan warisan yang sangat berharga bagi setiap hamba-Nya. Bahkan, lebih berharga dari harta warisan orang tua kita. ⁣⁣⁣⁣ Dalam Alquran surah al-Mukminun [23] ayat 1-11 Allah SWT menyebutkan tujuh golongan pewaris Firdaus. Siapa sajakah mereka? Apakah kita termasuk ke golongan itu?⁣⁣⁣⁣ ⁣⁣⁣⁣ Pertama, orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya. Yaitu, orang-orang yang pada waktu salat memusatkan perhatian hanya kepada Allah serta ikhlas dalam menjalankannya. ⁣⁣ ⁣⁣⁣⁣ Kedua, orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan tidak berguna, yakni orang-orang yang meninggalkan kebatilan dan sumpah yang tak perlu.⁣⁣⁣⁣ ⁣⁣⁣⁣ Ketiga, orang-orang yang menunaikan zakat. ⁣⁣ ⁣⁣⁣⁣ Keempat, orang-orang yang menjaga kemaluannya dari perbuatan keji dan zina. ⁣⁣ ⁣⁣⁣⁣ Kelima, orang-orang yang menahan pandangannya. Artinya, menjaga pandangan dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT.⁣⁣⁣⁣ ⁣⁣⁣⁣ Keenam, orang-orang yang memelihara amanah dan menepati janji, yakni terhadap perkara-perkara yang diamanatkan kepada mereka, seperti shaum, wudhu, mandi janabat, titipan, dan sebagainya. ⁣⁣ ⁣⁣ Ketujuh, orang-orang yang memelihara salatnya, yaitu senantiasa menunaikan shalat tepat pada waktunya dan berjamaah di masjid bagi kaum Muslimin.⁣⁣ ⁣⁣⁣⁣ Sukses, selamat, dan berbahagialah orang-orang yang bertauhid dengan mengesakan Allah Ta’ala. Mereka termasuk orang-orang yang akan mewarisi surga. Inilah buah yang mereka petik, panen raya amal perbuatan semasa di dunia. Ibadah, kesabaran, dan limpahan rahmat Allah membawa mereka berhak menerima warisan dari Allah. Semoga kita salah satu di antaranya. Aamiin. Wallahu’alam bish shawab. #alhamdulillah #allahischosenone #ahlisurga #insyaallah #aamiin #bersyukur #penghunisyurga (di Pondok Pesantren Nurul Huda) https://www.instagram.com/p/B9WJnm8AWhC/?igshid=1kh5p6120pnz0
0 notes
berandalanjogja · 7 years
Photo
Tumblr media
Berharap #BidadariSurga dengan cara menteror mahluk dibumi??? Kalian pikir #Bidadari surga bakal mau? 😂 Bidadari juga milih-milih keleusss 😂 sesama mahluk dibumi saja kalian main ancam, intimidasi, teror berkelanjutan, membuat resah banyak orang, sekelas Bidadari sih ogah pastinya 😂 Tentunya Bidadari bakal milih pasangan yang lemah lembut, menghargai sesama dan menjunjung tinggi toleransi. #Surga adalah derajat tertinggi dan paling suci untuk disinggahi mahluk yang bersih hati, pikir dan tutur katanya. Bukan untuk kalian yang beringas, merasa paling benar, paling hak menentukan hukum apalagi otoriter dalam bersosial. Catat, bahwa kesombongan sekecil apapun dilarang baginya memasuki surga, apalagi ada intervensi dengan berbagai #ancaman dalam tindak-tanduknya. Tuhan mempersiapkan 72 Bidadari bagi #AhliSurga. Ingat, Tuhan #mempersiapkan, bukan #memberikan. Dalam persepsi kami, Tuhan memberikan kesempatan #memilih bagi Bidadari menentukan Ahli Surganya. Yang artinya, tidak ada jaminan bagi kalian mendapatkan 72 Bidadari sekaligus, apalagi ditempuh didunia melalui jalan teror.
0 notes
blogalloh · 1 year
Text
Alhamdulillah Karna Maha Rahmat Alloh, Tiap Umat Rosululloh Masuk Surga Selamanya. #Dakwah #Islam
Tumblr media
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Allah Subhanahu wata’ala berfirman: وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ , إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ “Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri”. (QS. Al-Qiyamah: 22-23). Alhamdulillah Karna Maha Rahmat Alloh, Tiap Umat Rosululloh Masuk Surga Selamanya. Jadi nanti dihari kiamat ada yang dibangkitkan dari kuburnya dimana wajah mereka berseri – seri, semoga Allah Subhanahu wata’ala menjadikan wajah – wajah kita ini bercahaya dihari kemudian. Biasanya Syaikh jika mendoakan seseorang dia mengatakan:”Semoga Allah memutihkan wajahmu”, maksudnya semoga Allah membuat wajahmu berseri – seri dihari kemudian. Aqidah Ahlusunnah wal Jama’ah, di dunia kita tidak mampu melihat Allah adapun di akhirat inilah kenikmatan surga yang paling tinggi, orang yang berbuat baik akan mendapatkan kebaikan berupa surga dan tambahan (melihat wajah Allah Subhanahu wata’ala). Mengerjakan sholat subuh bagian dari amalan yang dengannya kita dimuliakan dengan nikmat yang besar, Nabi menyebutkan dalam hadist dimana beliau pernah bersama dengan para sahabat dan bertepatan dengan bulan purnama, mereka melihatnya, Nabi berkata kepada mereka:”Kalian dihari kemudian nanti akan melihat wajah tuhan kalian seperti kalian memandang bulan purnama ini, tidak ada yang menghalangi pandangan mata kalian”, kemudian beliau menyebutkan salah satu diantara amalan: إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لاَ تُضَامُّوْنَ فِي رُؤْيَتِهِ، فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوْا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا فَافْعَلُوْا. “Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian, sebagaimana kalian melihat bulan pada malam bulan purnama, kalian tidak terhalang (tidak berdesak-desakan) ketika melihat-Nya. Dan jika kalian sanggup untuk tidak dikalahkan (oleh syaithan) untuk melakukan shalat sebelum Matahari terbit (shalat Subuh) dan sebelum terbenamnya (shalat ‘Ashar), maka lakukanlah”. (HR. Al-Bukhari (no. 554) dan Muslim (no. 633 (211)), dari Sahabat Jarir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu). Terutama sholat subuh, orang yang bangun di waktu subuh atau sebelum subuh dia qiyam wajahnya bercahaya, ini di dunia sebelum akhirat. Salah seorang salaf pernah bertanya kepada bapaknya:”Wahai bapak ku mengapa orang yang menjaga qiyamullail itu wajahnya berseri – seri..?”, bapaknya berkata:”Karena dia berdua – duaan dengan Allah dan Allah membagikan cahaya kepadanya“, adapula yang berkata:”Wahai bapak ku mengapa di waktu subuh udara begitu sejuk”, beliau menjawab:”Karena bersih dari nafasnya orang – orang munafik”, orang – orang munafik mereka masih tidur. Pada hari kiamat ada wajah yang diputihkan dan wajah yang dihitamkan. Semoga Allah memutihkan wajah – wajah kita, dan begitulah Nabi mengenal ummatnya dihari kemudian, Rasulullah memiliki ummat yang banyak, Nabi pernah menguburkan jenazah salah seorang sahabat, beliau kemudian berkata:”Sungguh saya rindu berjumpa dengan saudara – saudara ku”, ada sahabat yang berkata:”Bukankah kami ini saudara – saudara anda ya Rasulullah”, beliau berkata:”Kalian adalah sahabatku, yang saya maksud dengan saudara – saudaraku yang belum ada sekarang, yang datang belakangan yang beriman kepadaku yang belum pernah berjumpa kepadaku“. Termasuk kita saudara Rasulullah yang belum pernah bertemu dengan Nabi dan beriman kepada Nabi, jadi Nabi pernah menyatakan kerinduannya kepada kita semua, semoga kita tidak diharamkan untuk berjumpa dengan beliau, disinilah ada sahabat yang bertanya:”Bagaimana anda bisa mengenali mereka ummat anda yang banyak ya Rasulullah“, beliau bersabda:”Wajah – wajah kalian dihari kiamat itu akan bercahaya disebabkan bekas air wuduh“. Jadi wuduhnya kita karena sholat, inilah yang akan bercahaya dihari kemudian yang dengannya Nabi melihat dan memanggil kita, pada hari kiamat masing – masing manusia berkumpul sesuai dengan pemimpin – pemimpinnya, pada hari itu dipisah – pisahkan oleh Allah sesuai dengan k
ondisi dan keadaan mereka dulu di dunia. Pengikutnya Rasulullah ikut bersama Rasulullah, pengikutnya salib ikut bersama salib, pengikutnya orang kafir ikut bersama pemimpinnya, ada yang berkumpul bersama Fir’aun, Haman, dst. Dalam hadist Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ “Siapa yang menjaga shalat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan. Pada hari kiamat, ia akan bersama Qorun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf.” (HR. Ahmad 2: 169. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan). Mereka adalah pemimpin orang – orang kafir, semoga Allah Subhanahu wata’ala mengumpulkan kita bersama dengan Rasulullah. Allah berfirman: وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ بَاسِرَةٌ , تَظُنُّ أَنْ يُفْعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ “Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram, mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat”. (QS. Al-Qiyamah: 24 – 25). Oleh karenanya di akhir surah Abasa Allah berfirman: وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ , تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ , أُولَٰئِكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ Dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu dan ditutup lagi oleh kegelapan, Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka”. (QS. Abasa: 40-42). Mereka orang – orang kafir, orang – orang fajir wajah mereka seperti itu dihari kemudian, wajah mereka kusam, buram dan hitam dan mereka sudah tahu apa yang akan terjadi kepaa mereka pada hari itu. Wallahu a’lam bisshowab Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik) @Senin, 03 Jumadil Awal 1441 H sumber : https://mim.or.id/tadabbur-dan-tafsir-surah-al-qiyamah-ayat-22-25-wajah-yang-berseri-dan-hitam/ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Alhamdulillah Karna Maha Rahmat Alloh, Tiap Umat Rosululloh Masuk Surga Selamanya.
0 notes