Tumgik
#campe diam
briizer · 2 months
Text
Tumblr media
A nice send off for camp camp.
Debated with myself for hours whether to include the other campers but ehhh the trio was good enough for me.
294 notes · View notes
theartismi · 5 months
Text
Alasan orang rohingya memilih Indonesia, tak lain karena banyak umat muslim.
Theartimi, Januari 2024
Mereka tau jika kita diikat oleh ikatan aqidah islam, sebagai saudara. Hingga pelabuhan mereka ada pada negara ini. Aku sangat amaze dengan semua alur Allah Swt, bagaimana saat sejak 7 Oktober Genosida Gaza terus gencar, hingga isu rohingya ini mencuat. Mereka umat muslim menunjukkan sikap yang berbeda kepada Rohingya, bahkan mahasiswa yang katanya intelektual pun turut serta mengusir mereka. Ternyata ada zionis didalam negaraku, merekalah yang menyebar hoax, yang provakatif, yang sampai mengusir. Iya Allah Swt menunjukkan zionis model lain di dalam waktu yang sama.
Lalu, saat share konten rohingya ada beberapa yang reply "mereka gk pantes dibela, karena adab, sedangkan palestina mereka sangatlah beradab" Sebenernya ini pernah dibahas oleh banyak aktivis ttg hal ini, pada intinya palestina masih diberi akses untuk mendapatkan pendidikan, sistem sosial masih berjalan. Lalu Rohingya tak sama sekali, semua dirampas mereka tak paham apapun. Bukankah kita mewajarkan jika ada degradasi moral saat ada penyebabnya? Lantas kenapa mereka tak dianggap seperti itu. Sungguh bagi umat muslim ini ladang dakwah yang tinggi untuk memahamkan mereka ttg islam, ttg adab, banyak sekali. Kita hanya terlalu fokus pada pemberian bantuan, camp dan banyak lainnya yanh ternyata itupun hoax. Lagi2 kan materi dunia, tak lagi akhirat yang kita pikirkan. Mereka kesinin tak membawa senjata, mereka tak untuk menyerang, mereka kehilangan kewarganegaraan yang dirampas habis oleh junta myanmar. Kawan kalian adalah mahasiswa, yang mana diajarkan untuk melihat akar masalah bukan hanya akibat, kenapa ilmu itu tidak engkau pakai? Buat apa prestasi menjuntai namun melihat saudara sendiri tak pernah kau suarakan, pedih hati ini melihat banyak umat muslim diam seribu bahasa melihat rohingya. Mereka saudara kita, diikat dengan ikatan akidah islam, mereka wajib untuk ditolong.
4 notes · View notes
dinisuciyanti · 6 months
Text
Ingin main tapi males gerak
Akhir taun identik dengan laporan/banyak kerjaan/ngejar target, ina inu. Aku pun ngejar target kerjaan beres, clean, walau pake hudah hadeh. Karna full WFA, kondisi sumpek kalo leptopan di rumah/kamar terus, biasanya sebulan sekali aku menyempatkan berpelesir ke kota/provinsi sebelah. Tapi khusus bulan ini, aku malas gerak.
Sebenernya baru kemarin ini ada yang ngajakin camping ke kabupaten sebelah, awalnya ku iya-in "wah pas banget lagi pengen liburan", tapi kemudian pas tau acaranya minggu depan, yang mana aku harus naik turun jenis angkutan umum sampai 4x buat ke meeting point, waduh, capek. Belum lagi perjalanan kesananya jauh, another kecapean hakiki. Mungkin ini yang dinamakan faktor u. Auto ku cancel. Dahlah, libur nataru tahun ini aku diam saja di rumah. Weekend ku seperti biasa, rebahan di kamar, nonton drama korea. Menikmati keindahan visual para oppa-ahjussi kecintaanku.
Tapi masih ingin sih main, keluar rumah, tapi males gerak. Yaampun, rumit.
17 Desember 2023
5 notes · View notes
Jika nanti digaris takdir kita bertemu; be Umma (part 1)
Sebuah refleksi mengikuti kelas be Umma. Ternyata cara pandang anak kecil terhadap Allah itu sesuai dengan bagaimana seorang ibu memperlakukannya. Ya hangatnya, ya lembutnya, ya deepnya, ya high tonenya, ya banyaklah. Perihal seorang ibu bisa menggambarkan Allah dalam kehidupan sehari hari melalui perangainya.
Buat calon ibu, penting sekali untuk bisa mengontrol emosi, menyaring obrolan, mengendalikan perilaku, dan menjaga mimik wajah. Why? Ya perilaku kitalah yang akan membentuk “oh ternyata Allah begini Allah begitu” di bawah alam sadar Anak. Oh Allah itu kasih sayangnya luas, oh Allah itu perhatian, oh Allah itu selalu ada. Anak bisa tertanam mindset tersebut melalui treatment ibu terhadapnya. Ibu ku perhatian, ibu ku sayang aku, ibuku lembut pasti Allah juga sayang, lembut, dan perhatin.
Cenderung bahaya jika ibu abai terhadap anak, lantas copingnya anak malah diizinkan lama-lama berinteraksi dengan hape, dengan dalih agar anak tidak rewel dan diam. Sadar atau tidak, in the long term ya framing Allah dalam alam bawah sadarnya adalah Allah apa bisa nolong aku ya? paling juga diabaikan, karena ketika anak minta tolong dan minta perhatin ibunya, malah diabaikan dan diberi hape.
So please prepare as best as you can, Qus. Keluarga itu perihal ilmu, komunikasi, dan peradaban. Hi kids, ntar kalo kita ditakdirkan ketemu (yang entah kapan tahun eheh), we will learn anymore. Kalo sekarang mah, masih compang camping gini haha. Jangankan ketemu, sama diri sendiri aja blm selesai wkwk.
I’ll answer ur question, i dont know when i get merried but lemme show you i’ll keep learning to road it, genuinely.
0 notes
jurnalpelupa · 9 months
Text
Kemah Literasi #4
Setelah melihat pemandangan di sekitar Andong dan Merbabu kami kembali ke camping area, setibanya di sana aku melihat sudah banyak orang yang mengemasi barang masing-masing, memasukkan ke dalam mobil dan saling berpamitan. "Loh udah penutupan to?" saling tanya antara aku dan teman yang lainnya.
Ternyata acara sudah selesai, aku beserta teman-teman rombongan menuju tenda dan mengemasi barang-barang kami, mencangklong ransel masing-masing dan menuju ke mobil. Perjalanan pulang ini lebih seru dibandingkan saat berangkat, aku duduk di samping teman-teman, kami bersenandung lagu-lagu pop tahun 2000an mengikuti suara sound mobil.
Tak lupa aku mengabarinya lewat chat whatsapp untuk menjemputku di tempat kemarin.
Setelah menempuh perjalanan akhirnya aku berpisah dengan rombongan. Aku turun di Solo Baru, sedangkan mereka lanjut pulang ke Wonogiri. Ku ucapkan terimakasih pada teman-teman dan ucapan sampai jumpa di lain kesempatan, ada rasa sedih karena berpisah, tapi aku juga bahagia dengan pertemuan yang singkat ini.
Lanjut ku menyebrang ke minimarket kemarin, membeli sebotol minuman dingin dan duduk menunggunya datang.
Aku melihatnya datang memarkirkan motor, pandangannya berputar mencariku, hingga matanya beradu dengan mataku, ku lambaikan tangan dan akhirnya dia sadar kalau aku ada di dalam.
Seperti biasa, dia cukup rapi. Duduk di depanku malu dan lebih sering menundukkan kepala. "Ada yang salah ya denganku?" batinku waktu itu. Kutawari dia untuk membeli minum, namun dia menolak.
Lanjut kami keluar dari minimarket dan pulang ke asrama. Sepanjang perjalanan aku dan dia hanya diam saja, tak ada percakapan apapun, dalam hati ku bertanya "nggak ada niatan pengen tahu aku kemarin ngapain aja apa ya?" aku sebenarnya ingin sekali bercerita tapi takut kalau dia tidak tertarik, jadi aku pun memilih diam.
Setibanya di parkiran asrama, ku ucapkan terimakasih padanya, aku bertanya perihal motorku yang ternyata kemarin Dia bawa ke kontrakan, pasti teman kontrakannya bertanya itu motor siapa, dan habis lah Dia diceng-cengin teman-teman kontrakannya wkwkwk..
Dari sana obrolan mulai tercipta, aku mulai bercerita mengenai apa saja yang terjadi ketika di Semarang kemarin, dia menyimak ceritaku sambil sesekali aku melirik matanya yang menjadi favoritku, ditambah lagi kita sama-sama memakai masker kala itu jadi aku berusaha eye contact dengannya supaya dia paham dengan ceritaku, dari matanya aku melihat Ia tersenyum, entahlah itu hanya perasaanku saja atau memang benar seperti itu kenyataannya.
Terimakasih sekali lagi ku ucapkan sebelum Ia benar-benar pulang ke kontrakannya.
---------------------------------(Dah habis)----------------------
(terakhir bonus landscape Merbabu)
1 note · View note
farming-with-ej · 11 months
Text
5 Reasons why fall camping is the best
Sed arcu non odio euismod lacinia. Sit amet cursus sit amet dictum sit. Nunc pulvinar sapien et ligula ullamcorper. Pellentesque diam volutpat commodo sed egestas. Tellus elementum sagittis vitae et leo duis ut diam quam. Eleifend donec pretium vulputate sapien nec sagittis aliquam malesuada bibendum. At risus viverra adipiscing at in tellus. Duis at tellus at urna condimentum mattis…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
hussar4 · 1 year
Photo
Tumblr media Tumblr media
J. LECOURT (actif à Versailles vers 1800-1840)
J. LECOURT (actif à Versailles vers 1800-1840) PORTRAIT PRÉSUME D'EUSTACHE-HUBERT PASSINGES DE PRECHAMPS (1773-1854), chef de brigade et premier aide de camp du général en chef Miniature sur ivoire Signée à gauche à l'or : Lecourt Vers 1803 Diam. 7 CM Important cadre rond en laiton doré (diam. 11,2 CM) Poids total : 0,128 kg Au revers étiquette manuscrite avec tampon "collection Bernard Franck : Colonel du 11e hussard attaché à un État-major de Maréchal sous le 1er Empire. Par Lecourt. Baron Liégeard". Un n° 309. Ce portrait d'un aide de camp en tenue de fantaisie vers 1803, avec son dolman rouge et sa pelisse bleue, était traditionnellement dit portrait du colonel baron Jean-Baptiste Liegeard (Dijon, 1770-1834) auquel il ne ressemble pas. On ne voit pas la couleur de sa cocarde mais il faut prêter attention à son bracelet de couleur blanche caractéristique des aides de camp des généraux en chef (Modèle 1803 ou du 24 septembre 1803). En dehors de la France, aucune armée ne porte le même bracelet chez ses officiers. Après l'analyse des listes d'officiers des États-majors de 1803 à 1804, la comparaison des portraits d'aides de camp et les registres matricules de ces officiers, Dr Dimitri Gorchkov que nous remercions vivement pour ses longues recherches, a pu déterminer qu'il s'agit du chef de brigade et premier aide de camp du général en chef Michel Ney (depuis le 16 avril 1803) Eustache-Hubert Passinges de Préchamps (1773-1854). Le portrait a été réalisé en septembre 1803- juin 1804. Peintre en miniature et en émail, Lecourt travailla à Versailles, avenue de St Cloud n° 37. Il exposa six fois des miniatures au Salon de Paris en 1804, 1806, 1808, 1810, 1817 et 1819. Cet artiste est représenté au musée Antoine Lécuyer, St-Quentin (Aisne), au M.B.A. de Besançon, au musée de Frederiksborg, Danemark. Presumed portrait of Eustache-Hubert Passinges de Préchamps (1773-1854), round miniature, signed with gold on the left : Lecourt, important gilt brass frameNotesProvenance Coll. Bernard-Franck ; vente Bernard-Franck, Drouot, 22-23 février 1935, n° 138 "Lecourt, Colonel baron Liégeard" repr. par erreur sous le n° 148. Bibliographie Schidlof, The miniature in Europe, 1964, citée p. 477. Lemoine-Bouchard, Les peintres en miniature actifs en France 1650-1850, 2008, citée p. 337-338.
https://www.invaluable.com/auction-lot/j-lecourt-actif-a-versailles-vers-1800-1840-58-c-28941759c0?objectID=180343580&algIndex=upcoming_lots_prod&queryID=a03e26ad42b8cc7d5e4463644e4c2843
1 note · View note
Link
Check out this listing I just added to my Poshmark closet: Mid-Century Green "Prolon" Bowls - Set of 5.
0 notes
littlequeen12 · 1 year
Text
BAB 1 : sebuah cita cita
Sejak kecil, orangtuaku membiasakanku untuk mencintai alam, mereka mengajakku pergi ke kebun binatang,ke taman safari,ke hutan dan bahkan ke aquarium untuku bisa meng eksplore alam ini. Aku begitu mencintai alam. Ketika melihat alam yang begitu indah,hatiku menjadi bahagia
Hai,namaku celine,aku adalah anak kedua dan juga anak terahir di keluargaku. Aku mempunyai kakak bernama alice,dia sedikit nyetrik sejak memasuki sd. Segala yang dia pakai,selalu bertolak belakang dari semua orang, dan aku, adiknya bertolak belakang darinya. Walau kita bertolak belakang,percayalah, kita begitu dekat satu sama lain.
Alice kakakku tidak begitu menyukai alam,dia lebih menyukai musik dan segala hal yang berhubungan dengan kesenian. Sedangkan aku, menyukai hal hal berhubungan dengan alam. Sejak usiaku 3 taun, mom and dad selalu mengajakku camping bersama alice.
Menginjak usiaku 6 taun,mereka memberanikan diri untuk mengajakku naik ke gunung dan lebih mengeksplor alam. Tapi,entah kenapa, gunung dan hutan bukan sesuatu yang begitu nendang untuku. Aku mencintai alam,iya,cuma aku pikir,ada sesuatu yang kurang. Lalu membicarakan itu pada orangtuaku. Aku ingin sesuatu yang lain.
Kemudian,saat aku memasuki sd, orangtuaku mengajakku ke aquarium yang begitu besar di sea world- jakarta. Sejak saat itu,aku mulai jatuh cinta dengan air. Aku sangat mencintai apapun yang berada didalam air. Bahkan,kamarku sudah seperti aquarium darat di usiaku 7 taun. Syukurlah, orangtuaku tidak begitu menuntut anaknya untuk menjadi apapun.
Ketika aku masuk sd, seorang guru dan teman temanku menanyakan apa cita citaku. Lalu aku menjawab, "Aku ingin menjadi putri duyung dilautan luas." Sekelas menertawakan aku. Dan itu tidak membuatku sedih,kupikir,mereka hanya tidak tau saja.
Seiring berjalannya waktu, cita citaku tidak sama sekali berubah. Aku ingin menjadi putri duyung di lautan luas. Bahkan ketika aku smp,aku sempat dibully karna cita citaku. Apa yang salah dengan putri duyung?
"Cih,putri duyung. Mereka tu ga ada,gausah ngada ngada deh" aku bersikukuh,bahwa putri duyung itu beneran ada. Tapi tidak satupun dari mereka yang percaya.
Dan ketika aku memasuki sma, aku mulai lelah dengan cibiran banyak orang,jadi aku memutuskan untuk meng ahiri cita citaku sebagai putri duyung.
"Celine,apa yang mau kau lakukan ketika lulus nanti?" Tanya guru SMA-ku. Taun ini adalah taun awalku memasuki masa kejayaan SMA. Dimana kata orang,masa SMA adalah masa emas.
"Hmm, aku ingin berada dilaut bu" tidak ada yang menertawakan aku. Bahkan mereka diam kebingungan.
"Hah? Laut? Maksudnya gimana itu?" Tanya guruku
"Apapun itu,intinya,aku ingin berada dilaut"
"Mm.. apa mungkin menjadi peselancar?" Tanya seorang temanku yang aku tidak tahu namanya (karna aku baru masuk,jadi belum mengenal masing masing mereka)
"Mm.. sebenernya bukan itu,tapi,bolehlah dicoba" jawabku tanpa ragu.
"Atau,kau mau jadi pelaut?" Tanya seorang lagi yang lain.
"Mm.. bisa juga seperti itu,tapi ini lebih intens hehehe" semua masih terheran heran. Tapi,aku tidak mungkinkan bilang kalo aku mau jadi putri duyung? Itu kekanakan sekali. Tapi,yaa aku ingin m3njadi Putri duyung.
Aku memikirkan cita citaku yang sesungguhnya tanpa berkata,bahwa aku ingin menjadi putri duyung.
Kelas pertama selesai dan kita sudah berkenalan antar teman satu sama lain. Dan seorang teman mendekatiku.
"Hey celine, aku lihat,bukumu penuh dengan hiasakan laut,apa kau se cinta itu dengan laut?" Aku mengangguk bangga. Dan menunjukkan beberapa hasil karya fotoku bersama lautan luas. Sekelas terkagum dengan hasil jepretanku.
"Woaah,kau mengoleksi semuanya? Ada lumba lumba dan lainnya disini. Keren sekalii" mataku berbinar bahagia. Aahh bahagianya,banyak yang menyukai laut sepertiku.
"Atau,kau mau menjadi fotografer saja? Atau pengamat laut celine?" Aku merenung kembali. Aahh aku juga belum tau apa yang aku mau.
Dan,kelas keduapun dimulai, kita kembali pada posisi masing masing untuk mendalami dan menggali ilmu lagi.
'pengamat laut yah?'
<3
Sebulan sudah aku menjalani masa awal keemasan di SMA ku. Suatu pagi, aku harus berangkat ke sekolah sendirian,karna biasanya,dad mengantarku sekolah,tapi karna suatu urusan dad yang mengharuskannya berangkat lebih pagi,aku ahirnya berangkat sendiri.
Aku berjalan beberapa meter dari komplek rumahku menuju jalanan raya. 'sepertinya naik angkotan umum tidak buruk juga. Apa aku harus mencobanya?'
Sebelum aku melambaikan tangan untuk angkotan, suara klakson motor menyorotiku,membuatku menoleh.
"Hey celine, need a ride?" Ah, itu si ganteng alvian. Aku tidak pernah tau dia sekomplek denganku.
Alvian, dia anak yang sangat populer,bahkan katanya sejak SD dia sudah glow up. Bahkan followers insta nya sudah mencapai 500k followers. Wow,seorang influencer ganteng menyapaku dipagi hari. What a luck.
"Eh? Alvian? Sejak kapan kau sekomplek denganku?" Dia menghampiriku dan terkekeh sedikit.
"Aduuh,kita cuma beda beberapa blok aja kok. Aku udah disini sejak brojol celine,sering sering keluar rumah ya!" Dia menepuk kepalaku.
>///<
"Yaah..." Aku tidak bisa berkata kata.
"Tumben berangkat sendiri? Papa kamu kemana?" Aku menjelaskan sedikit tentang kondisiku hari ini. Lalu dia menepuk tepuj kursi belakang motornya.
"Sama aku aja,aku juga sendiri kok ke sekolah" yah, kapan lagikan di bonceng cogan. Jadi,aku mau aja hehehe.
Selama perjalanan,alvian ngajak aku ngobrol terus,tapi sumpah,aku ga denger apa yang dia bicarain. Sampe kita ahirnya berhenti di pom bensin. Btw,motor yang dia pake gede,jadi aku lebih condong ke badannya,dan jujur, wangi alvian membuatku nyaman. Harum banget, aku yakin, parfum yang dia pakai mahal. Aku hanya tidak tau bau parfum. Aku hanya pengikut baunya,bukan brand nya.
Ketika kita berhenti di pom, aku turun dari motor mendampingi alvian menenteng motornya.
"Ah iya,soal cita citamu,apa kau ahirnya mengetahui apa yang ingin kau jalani?" Ah,iya aku lupa memikirkan itu. Aku menggeleng terkekeh.
"Ahahahaha,kau ini bagaimana" dia ikut menggeleng dengan helm besarnya.
"Nih,ku kasih ide,gimana kalau kau menjadi penyelam? Kau bisa menjadi putri duyung benerankan?" Mataku melotot dan berninar.
Ah? Kenapa tidak terpikirkan olehku? Menjadi penyelam, berenang dilautan luas bersama ikan ikan dilaut. Aku bisa menjadi putri duyung sesungguhnya.
Alvian menepuk helmku sambil terkekeh. "sepertinya ideku masuk di kamu hahaha"
Terima kasih alvian,ahirnya aku tau,apa cita citaku. Ahirnya aku bisa menjadi putri duyung tanpa diketawai dan dibully lagi.
<3
To be continued
0 notes
chocomillun18 · 2 years
Text
Terima Kasih, Diriku.
Terima kasih karena sudah bertahan sejauh ini. Terima kasih karena sudah menahan diri atas banyak hal yang mampu dirimu terjang. Terima Kasih atas banyak diam yang mampu dirimu utarakan. Terima Kasih karena masih bersedia selalu belajar dan berupaya bersamaku . Pontang panting, compang camping, berguling guling, mari kita lalui bersama. Pada akhirnya kita memilih tetap belajar. Berupaya bersabar bersyukur bersedih bergembira. Maha Baik Allah yang menguatkan kita 😁. Semangat ya.
Teruslah memupuk sabar memelihara syukur. Bukankah hidup adalah proses belajar?
1 note · View note
favoritesinofyours · 2 years
Text
Samudera Tak Berkoordinat.
Kendali si nalar mulai buyar ketika pertahanan si raga mulai compang camping. Ombak ombak mudah menyeruak masuk kedalam ruang ruang kapal. Si raga memberikan bendera putih pada si nalar. Api api yang dibuat si rasa benar benar membuat si raga terseok seok untuk bangun dan berlayar.
Si raga memberikan sinyal “mari kita beri sedikit waktu untuk si rasa agar meredam apinya” Si nalar yang sudah kelelahan pun turut serta mengamini.
***
Aku lelah…
Selalu bertumpu pada asas asas tanpa boleh egois. Menjadi si pengecut yang takut berjuang. Lagi lagi keputusan yang ku ambil adalah keputusan yang mudah. Keputusan yang tidak menjadikan ku apa apa.
Aku lelah…
Aku hanya butuh beristirahat dari tanggung jawab. Tapi lagi lagi itu adalah keputusan sulit. Kebebasan yang selama ini mulai menjauh dari kelima indra, semakin menjadi jadi jaraknya.
Aku lelah…
Menjadi seonggok mahluk ditengah tengah kausalitas dunia yang bodoh ini. Kapan ini semua berakhir?
Aku lelah…
Andai saja kata kata menyerah bisa dengan mudah aku lakukan. Ketidakberdayaanku mampu membuatku sebodoh ‘tidak bisa menyerah’. Menurutku hal tersebut bodohnya melebihi ‘menyerah’ itu sendiri.
Aku lelah…
Hanya bisa menangkis tanpa bisa menyerang. Untuk berhentipun aku tak sanggup. Aku hanya berdiri dihadapan dua pilihan yang tidak mampu dengan lantang aku jejaki.
Aku rasa peperangan dalam diri ini di menangi oleh versi diriku yang paling menjijikan.
Termakan ambisi tanpa porsi, sehingga hanya bisa menciptakan asumsi akan kata kata persuasi yang menciptakan ilusi. Semuanya hanya demi akuisisi atas pretasi yang ternyata hanya imajinasi.
Merayakan malam malam penuh kelam, untuk sebatas menyelam lebih dalam pada batas batas dunia yang tak pernah mau diam. Semua kata ‘ingin’ harus dibungkam. Dibiarkan mendekam dan tenggelam.
Aku lelah…
Tapi bahkan tak diizinkan untuk lelah. Aku kembali menyerah untuk tidak menyerah.
***
Kapal pun karam ditengah samudera tak berkoordinat. Terlalap api yang meluluh lantahkan setiap sudut ruang yang ada.
0 notes
dinisuciyanti · 2 years
Text
Tangki kebahagiaan
Weekend kemarin aku menghabiskan waktu dengan teman-teman. Bertemu teman kuliah, kemping ceria bersama teman Career Class -nyanyi gonjrang gonjreng tengah malam- di Camping Ground Gunung Pancar, Sentul. 
Well-spent weekend, aku menyebut weekend ku yang super penuh canda tawa di tempat kemping. Tawaran kemping tidak bisa ku tolak. Ada banyak hal yang tidak bisa di-cover hanya dengan pertemuan 2-3 jam di cafe. Katanya, kita harus mengenal seseorang lebih dalam dengan berperjalanan bersama. Menghabiskan malam dengan masak, main uno, nyanyi, dan tidur di tenda masing-masing. Tidak perlu uang banyak, fyi. 
Tangki kebahagiaan ku sudah terisi penuh, setiap selesai kemping atau jenis liburan lainnya, yang memang mempersilahkan aku untuk ndagel ngguya-ngguyu dengan sekian banyak orang. Intimate lebih baik. Banyak orang ya gapapa juga.
Aku bersyukur sekali skill basa-basi ku semakin terasah dengan bertemu orang baru. Bisa se-welcome itu. Yang mungkin dulu, aku hanya bisa diam sendirian, nunggu diajak ngobrol.
Oya, tadi juga aku zoom meeting dengan teman-teman Sun, hanya 20 dari 90 an. Hanya ingin menyapa dan update kehidupan, tentu saja sambil ngguya-ngguyu maneh wkwk. 
The last, terimakasih ya untuk kemarin! Next time kemping lagi :D
31 Mei 2022
25 notes · View notes
alizetia · 3 years
Photo
Tumblr media
Cermin.
Bercerminlah, lihat hatimu yang compang camping. Ragamu boleh bersolek, tapi jiwamu yang kering takkan bisa kamu sembunyikan. Kau punya banyak sekali kelemahan. Bila tanpa keindahan yang Allah pakaikan pada dirimu, maka nampaklah segala sikap burukmu. Kamu mungkin sering kali tidak tulus kepadaNya, datang bila sedih pergi setelah senang. Tapi kemurahanNya membuat amalmu yang serba minimalis tetap diterima.
Bercerminlah, dengan riang kamu hiasi diri untuk menarik perhatian. Kamu tambal sana sini dirimu demi mendapatkan rasa sayang. Mereka belum tentu paham sekeras apa usaha yang kamu lakukan, begitu kamu melakukan kesalahan mereka pergi seolah tak pernah jadi kawan. Kamu yang masih melakukan maksiat diam diam, tanpa peduli  amarahNya merah padam. Ia tetap bersamamu bahkan ketika hidupmu sepekat malam.
Bercerminlah, katamu sulit menemukan sahabat yang dalam aib  tetap mau berjabat. Manusia seperti musim katamu, datang sesaat lalu pergi di musim berikutnya. Padahal Allah telah menjadi sahabatmu sejak lama, pada tiap pergiliran baik dan burukmu Ia tetap ada di sana. Kadang kamu membanggakan kadang mengecewakan. Kadang kamu mengingatNya lebih sering melupakanNya. Tapi pintu kembaliNya tetap terbuka hingga matahari terbit dari tempat terbenamnya. 
Bercerminlah, Ia tak pernah meninggalkanmu melainkan kamu yang meninggalkanNya. Jadi, bila sore di tengah gerimis ini kamu merasa sendirian sebenarnya siapakah yang patut disalahkan?
--
pic by Kei Scampa
192 notes · View notes
farming-with-ej · 11 months
Text
Camping etiquette: a guide to being the best camper
Sed arcu non odio euismod lacinia. Sit amet cursus sit amet dictum sit. Nunc pulvinar sapien et ligula ullamcorper. Pellentesque diam volutpat commodo sed egestas. Tellus elementum sagittis vitae et leo duis ut diam quam. Eleifend donec pretium vulputate sapien nec sagittis aliquam malesuada bibendum. At risus viverra adipiscing at in tellus. Duis at tellus at urna condimentum mattis…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
uselessidiotsquad · 2 years
Note
A bossfight of one of your nightmare beebs?
Ooo excellent choice! Diam's would be the most interesting so I went with hers (though Mad's would be v good as well). Diam is a super skilled elementalist though she specializes in Earth Magic. Likely it'd take place in Hemlock Coil as that's her main camp for operating.
Phase one: Guards
-Before you can get to her you've gotta get through her trio of guards/assassins. It's the only time you'll find the three of them working together. Madrúil, Marfach (@moonlit-grove), and Rhiannon (@the-shiniest-plant).
-Mad is an Untamed or something adjacent, so expect lots of knockdowns and stuns and having him be able to eat a lot of damage. Marfach uses poisons and condi and Rhiannon is an excellent swordsman. So stuns, condi, and strike all have to be mitigated. They all have to be killed at the same time, so timing things can be challenging.
Phase two: High Ground
-Having to dodge boulders being sent down at you as you try to make it up a rise to get to her.
-Jumping puzzle and platforming elements!
-Also if you don't like those then this part is gonna be OOF
Phase three: Mud and Rocks
-She turns the whole area at the top of the cliff into mud, applying slow, cripple, and vul. She's also launching rocks at you from atop a stone outcrop where she's standing. She summons smaller earth elementals that heap on stacks of bleeding from the mud so you have to kill them on the way to get to her.
Phase four: Face to Face
-Okay now you actually get to fight her and this is the easiest part of the encounter.
-She can't handle pressure in melee so she will try to keep you at range as much as possible.
-Once you get her down to 20% she knocks you back and summons a sheets of stone spires around her as a makeshift barrier.
-She starts channeling something big.
-You have to break them first before you can get to her and if you take too long they regenerate, 1 minute timer starts.
->If you fail to break them and kill her in the 1 minute she summons a gigantic earthen hand from the ground below you, it grabs you and crushes you, insta death.
->If you succeed though, you've downed her and she'll keel over in pain, threatening and cursing at you the whole time.
(I am also adding for angst that Diam and Mad would actually have fights that are interesting. Dei is who you would encounter first. But because they do not fight and it would just be dialogue with them, that ends with an option to kill them. Since they refuse to even attempt combat, it's just a yes/no option. Not killing them would give you a buff that decently reduces condi damage that you take.)
4 notes · View notes
infosekitarbola · 2 years
Photo
Tumblr media
4 perekrutan Barcelona di bursa transfer musim dingin 2022. Hanya dengan uang Rp 892 miliar, Blaugrana berhasil mendaratkan para pemain bintang tersebut ke Camp Nou. DIAM DIKATA BANGKRUT BERGERAK LANGSUNG MEREKRUT😎👊 #Barca #NoBangkrut #transferpemain #beritabola #beritabolaterkini #beritabolaterbaru #beritaboladunia #kabarbolaindonesia #infobolaindo #infobolaterkini #infoboladunia #seputarbola #beritasepakbola #infosepakbola #bolaindonesia
2 notes · View notes