Aku ingin bercerita, tentang seorang perempuan dan hidupnya yang penuh dengan luka. Hingga kemudian ia berada di satu titik, ia mulai menemukan jawab dari segala tanyanya. Ku harap kamu mau membaca cerita ini hingga tuntas.
Dulu ada seorang perempuan yang hidupnya penuh dengan luka. Baginya makhluk bernama laki-laki itu adalah monster paling menakutkan yang bisa menerkamnya kapan saja.
Dalam benaknya, institusi bernama pernikahan adalah hal paling mengerikan. Layaknya memasuki lorong yang panjang, gelap, dingin, bau, dan kita tidak bisa jebakan apa yang menunggu di tiap langkahnya.
Dulu perempuan ini memilih membangun tembok penghalang yang super tinggi dari sekitar. Ia sangat takut kembali menelan kecewa. Baginya berinteraksi cukup sewajarnya saja, sekadar saling sapa. Ia seolah mati rasa, tak lagi bisa percaya dengan sesama.
Perempuan ini tak pernah menyadari kalau jiwanya tercabik-cabik, penuh luka yang menganga, luka yang mulai membusuk bila tak lekas diobati. Pada satu titik ia menyadari ada yang salah dengan dirinya, tetapi tak tahu apa itu.
Belasan purnama berlalu, perempuan ini tak kunjung menemukan jawaban dari apa yang ia cari. Saat itu sakit karena jiwa yang luka seperti aib yang harus disimpan rapat-rapat.
Pencariannya terus berlanjut, saat ia merasa semakin dekat dekat jawaban yang ia cari, hidupnya kembali terombang-ambing. Sesak, sakit, bernafaspun terasa berat. Ia kembali kehilangan dirinya sendiri di tengah keramaian yang ada.
Berkali-kali perempuan ini ingin menyerah, berkali-kali pula ia mencoba menyakiti diri sendiri, berharap saat itu juga ia mati. Ah tidak. Ia tidak ingin mati, ia hanya sudah tak tahan dengan sakitnya, berteriak, berharap ada yang menolongnya
Perjalanan nan panjang dan sepi telah ia lalui seorang diri. Dalam keterpurukan itu, ada satu hadiah terbaik yang diberikan Tuhan padanya. Ia dipertemukan dengan orang-orang baik yang tak kenal lelah lelah menemaninya bertumbuh.
Adalah Mas Ai, salah satu orang baik yang pada akhirnya menjadi alasan kuat baginya untuk tetap melanjutkan hidup, untuk terus melangkah dan berbenah, untuk lekas sembuh dan utuh.
Ah menyebut namanya saja lidahnya masih kelu dan pipinya kembali bersemu. Terkadang ia bertanya-tanya mengapa Tuhan begitu baiknya mempertemukannya dengan orang sebaik ini.
Ada orang-orang baik yang sengaja dihadirkan dalam hidup kita hanya untuk menguji perasaan kita. Bukan untuk menjadi pasangan hidup kita - Kurniawan Gunadi
Berterimakasihlah pada ia yang pernah kamu kagumi, karenanya kamu pernah berusaha memantaskan diri menjadi pribadi yang lebih baik - Silmi Nurul ‘Adilah
Kini perempuan ini sudah mulai bisa menapak di atas kakinya sendiri. Perempuan ini sudah mulai selangkah demi selangkah melanjutkan perjalanannya kembali. Binar matanya kembali, tak kosong seperti puluhan purnama yang lalu. Pundaknya tak lagi kelelahan memikul beban berat. Kini perempuan ini siap berkelana kembali, melalang buana ke manapun ia mau.
Hatinya pernah kembali bungah, harinya kembali cerah. Meski pada akhirnya harus kembali patah, tapi kini ia tak kan menyerah.
~ ~~ ~ ~
Dear Mas Ai, orang baik yang pernah hadir di hidupku
Dalam perjalananku menemukan diri sendiri, pernah ada kamu yang menjadi tema utama yang melengkapi
Dalam perjalananku menuju utuh, pernah ada kamu yang menjadi alasan untuk terus bertumbuh
Sekali lagi terima kasih, semoga segala kebaikan senantiasa mengiringi langkahmu
Aku bersaksi bahwa engkau adalah orang baik
Dear Mas Ai, aku pamit
Kali ini pamit pada diriku sendiri
Bahwa sudah tidak ada lagi kamu yang akan menjadi teman bertumbuh
Sudah tidak ada lagi kamu yang menjadi alasan kuat untuk segera sembuh, menuju utuh
Gelukkige Verjaardag Mas Ai
Kaki Lawu, 9 Agustus 2023
Kadang kau perlu berulang kali menangis ketika kau mengucapkan ikhlas, sampai satu titik, kau benar-benar berhenti menangis. Dan rasanya selesai sudah perjalanan menuju ikhlas… hari ini, aku benar-benar selesai, Tuhan.
- Meminjam kalimat @fake-protagonist
Lan, Natal 2023
Tulisan ini diselesaikan di penghujung tahun 2023, setelah empat purnama menepikan rasa, mengingat bahwa di musim depan sudah tak ada lagi ia yang menjadi tema utama di setiap cerita.
*Menuju Tiga Puluh, Menuju Utuh
Exploring the Globe: Discover New Safarnama Destinations with Bhaisaab!
Embark on a thrilling voyage of discovery with Bhaisaab's Safarnama. Join us as we uncover hidden gems, cultural treasures, and breathtaking landscapes in our quest to explore the world's most captivating destinations. Stay tuned for exciting adventures that will ignite your wanderlust and inspire your next journey!
Ada tanya yang penuh harap agar segera menemui jawabnya
Ada hati yang terus gelisah menantikan sebuah kejelasan
Adalah aku yang kali ini menjadi bagian cerita dari seorang kawan. Iya, dia sedang gulana mempertanyakan isi kepala dan hatinya. Tentang sebuah teka-teki yang tak kunjung terpecahkan, tentang isi hati yang terus menerka mencari jawaban. Sebuah jawab yang aslinya sudah tersirat namun tertutup harap yang masih membuncah.
Kawanku itu sebut saja ia Tabi. Perempuan yang terlihat pemalu namun ternyata jauh lebih tegas satset daripada aku. Kali ini aku harus mengakui keberaniannya meminta kejelasan, tanpa adanya drama gegalauan seperti yang acapkali ku lakukan.
Obrolan singkat dengan Tabi mengingatkanku pada kejadian 2 tahun lalu. Persis seperti dia, aku rungsing tak karuan menanti sebuah jawab, mempertanyakan suatu hal yang secara kasat mata saja sudah terlihat jawabnya.
"Bagaimana kalau ternyata selama ini ia memang masih ada niat baik? Bagaimana kalau aku terlanjur pergi saat dia kembali datang?" Kilahku selalu seperti itu.
Dua tahun lalu dengan nekadnya aku memberanikan diri menanyakan sesuatu kepada seseorang. Iya, siapa lagi kalau bukan Mas Ai. Siang itu, hari pertama lebaran. Berkali-kali tangisku pecah, berkali-kali meyakinkan diri pula untuk sebuah kejelasan. Ah rasanya saat itu aku seperti mau perang besar, mati-matian mempertahankan hidup.
Meski sudah tahu bukan lagi aku yang ia tuju, bukan lagi aku yang ia cari, dan tidak ada lagi aku yang menjadi tema dalam mimpi-mimpinya. Namun namanya perempuan masih saja akan terus mencari jawabnya. Perempuan akan tetap seperti itu. Mengambil jalan yang sudah tahu ujungnya akan menyakiti perasaannya sendiri.
When you feel like an owner Play - Safarnama Co actor @mr_prashantjha_0 Directed by @shailesh01_official #show #play #safarnama #actor #theatre #theatrepeople #mumbaithatre #delhiauditions #mumbaiauditions #ashutoshkushwaha #vedafactory (at Mumbai, Maharashtra) https://www.instagram.com/p/CeDiP1apKAB/?igshid=NGJjMDIxMWI=