Tumgik
anzuwa06 · 6 months
Text
Di Gaza saat ini….
Air langka
Makanan langka…
Obat-obatan langka…
Korban semakin banyak….
Bagaimana cara mereka bertahan ditengah gempuran rudal-rudal itu?
Anak-anak, balita yang masih bertahan hidup pasti trauma
Bagaimana mengobati semua luka-luka itu? Air langka! Jangankan untuk mandi, untuk minum itu mereka darimana pasokannya? Ya Allah… Hasbunallah wa ni’mal wakil…
Bagi Masyarakat Gaza,
Kalaupun kematian datang menjemputnya, in syaa Allah syahid
Oleh karenanya, mereka tak pernah takut mati….
Allah sudah siapkan akhirat yang damai dan penuh kebahagian untuk mereka
Justru kita yang harus risau! Sudah berbuat apa saja kita untuk Gaza, Al Aqsa, dan Palestina?
Apa yang akan kita jawab saat nanti ditanya di yaumul hisab?
Apa yang kamu lakukan saat kiblat pertama umat muslim ditindas dan dihinakan oleh musuh-musuh Allah?
Apa yang sudah kamu lakukan saat saudaramu ditindas disana?
Jadi sebenarnya, perang ini bukan hanya tentang Palestina dan Israeli, namun Allah menguji juga tingkat keimanan kita sebagai muslim. Sejauh apa kontribusimu untuk islam di masa ini.
1 note · View note
anzuwa06 · 11 months
Text
Tumblr media
That's why, marriage never enough just because of love. It needs commitment between two humans who have different background. And in Islam, marriage will be last long if we have iman, because marriage is worship. The longest worship toward God that human doing with her/his partner of life is marriage. So love is never enough if you wanna have a marriage throughout your life even till jannah.
1 note · View note
anzuwa06 · 1 year
Text
Tumblr media
2 notes · View notes
anzuwa06 · 1 year
Text
Acknowledgement
Growing in the environment where expertise acknowledgement is lack; but formality rank is really recognized.
0 notes
anzuwa06 · 1 year
Text
Everybody has her/his own priority. You don't need to mess with someone's choice. They had chosen, they know its consequences. Please just be deaf with all those no related to your life. You have your own life. You have your own priority, so just focus. Focus on you and what you have now.
1 note · View note
anzuwa06 · 1 year
Text
The thing which never wanna be repeated but always accidentally repeated: put a hope to somebody or believe in human beings. Particularly when you have a spouse, then I think being single is better.
0 notes
anzuwa06 · 1 year
Quote
Allah, the greatest one who create a beautiful story for us
Me - in my office room
0 notes
anzuwa06 · 4 years
Text
Say Hello!
Sudah 4 tahun tumblr ini g ada nyawanya yah! OK – Aku mulai coba nulis santai lagi ^^. Sejak tahun 2017, tulisanku berbau ilmiaaaaaaah semua. Karena tahun itu aku officially graduated student & new mommy. Ada 2 lompatan besar dalam hidup akhirnya lupa segala-galanya aktivitas masa gadis. And ended up jadi kaku mau nulis santai lagi…
Banyak banget event dalam 4 tahun terakhir, dari adaptasi menjadi new mommy, graduated student, long distance marriage, hidup bareng baby girl di perantauan, dauky conference, ethnobotany homegarden research, publication writing and publishing, sidang online, jadi pembicara pelatihan online, hingga yang paling baru publish paper di Jurnal internasional bereputasi Q2 ^O^//   Aku coba share yang paling baru aja ya….
Publikasi, sebuah kontribusi untuk ilmu pengetahuan
Studi pada jenjang Pascasarjana memang mewajibkan adanya publikasi hasil penelitian dari para mahasiswanya baik di tingkat nasional maupun tingkat internasional. Ada yang menjadikannya SKS sebagai syarat kelulusan, atau hanya sebagai syarat untuk mengajukan ujian akhir tesis atau disertasi. Namun pada umumnya, dimasukkan dalam SKS demi memotivasi para mahasiswa pascasarjana untuk mepublikasi hasil penelitiannya ke jurnal-jurnal yang bereputasi.
Reputasi jurnal sendiri tergantung lembaga peindeks yang resmi dan paling berpengaruh. Di Indonesia, lembaga pengindeks resmi itu SINTA DIKTI (Science and Technology Index) (http://sinta.ristekbrin.go.id/). SINTA ini dalam mengindeks jurnal ada peringkatnya yaitu dari 1 sampai dengan 6, yaitu berdasarkan impact, H-5 Index, Cititation per 5 years, H-index, dan cititation dari suatu jurnak. Semakin tinggi angka dari faktor-faktor tersebut, maka semakin tinggi juga peringkat jurnal yang diindeks. Sudah > 4500 jurnal dari seluruh bidang ilmu terindeks oleh SINTA DIKTI, tentunnya dengan berbagai peringkat.
Nah, untuk reputasi jurnal internasional itu yang paling berpengaruh dan officially diakui oleh banyak negara itu ada Scopus Index yang daftar jurnal terindeksnya bisa di lihat di https://www.scimagojr.com/. Sementara indikator indeksasinya bisa di lihat di gambar ini,
Tumblr media
Ada 4 peringkat jurnal dalam indeks scopus, yaitu Q1 sampai dengan Q4. Semakin tinggi nilai dari faktor indeksasi tadi, maka semaki tinggi juga peringkatnya. Q4 itu peringkat terendah dari indeks scopus, berarti Q1 itu indeks tertinggi yaaa!
Dengan berbagai indikator indeksasi jurnal dari lembaga tersebut, proses tahapan review sampai accepted dan publish itu enggak gampang T_T. Lebih sering berdarah-darah karena baca komentar dari review itu musti kuat kuat T_T Pedes pake banget komentarnya. Tapi ya kalau udah lolos terus accepted dan published ya seneeeeeeeeeng. Dilihat terus terusan itu artikel kita yang udah publish. Haaaaah, baru artikel ilmiah yang diterima belum proposal nikah. Eh, nikah.
Sebenernya, aku mau share tentang perjalanan naskah aku yang baru banget publish tanggal 11 September 2020 kemarin.
Jadi, naskah itu merupakan sebagian hasil penelitian master aku tentang pekarangan masyarakat saibatin di Lampung tahun 2018 lalu. Aku ambil 2 desa dulu yang aku publikasikan. Lainnya, dalam perjalanan. Mohon doanya guys!!! Naskah itu pengembangan dari naskah seminar hasil aku. Yang tadinya hanya 10 halaman, setelah dikembangkan dan ditambah gambar jadi 20 halaman, OMG.
Awalnya, aku mau publish naskah itu di Jurnal yang terindeks SINTA 2 dan gratis, alias g bayar. Aku ga ada dana buat publikasi. Maklum, jalur mandiri, apa apa sendiri. Nah pas pengajuan ide ke pembimbing, beliau pada OK OK aja, OK deal SINTA 2 udah OK. Lalu mulailah aku mengembangkan naskah itu. Datanya didetailkan, analisisnya di perdalam, pencantuman gambar, comparasi dengan berbagai termuan di luaskan. Sampai akhirnya aku berpikir, koq sayang ya cuma SINTA 2, udah di-translate lalu sudah dikembangkan sedemikian rupa. Cobalah aku submit ke Jurnal terindeks Scopus Q3, nama jurnalnya enggak aku sebutkan ya…, setelah 2 kali review English language-nya. Ternyata naskah aku ini enggak lolos tahapan editor disebabkan karena English language-nya enggak sesuai dengan standar jurnal internasional. Huaaaaa T_T, sedih donk. Sedih pasti! Tapi enggak nyerah….
Aku coba konsultasikan ke rekan-rekan S1 ku dulu yang sedang Ph.D di luar negeri dan yang sudah lulus master di luar negeri juga. Mereka welcome..... Cuma karena kesibukan yang emang bener-bener sibuk. Ada yang lagi penelitian, ngurusin proyek kerjaan, pelatihan, dll. Akhirnya naskahku baru ke-review sedikit, secuil doank. Hah, aku bingung. Harus kemana lagi ni artikel aku konsultasikan dan aku submit. Mau pake jasa translate professional koq mahaaaaaaaaaal, mahalnya pake banget. Bingung.
Akhirnya, aku menurunkan standar submission. Ah sudahlah, aku submit ke Jurnal terindeks SINTA 1 aja. Carilah jurnal terindeks SINTA 1. Dah, menyesuaikan format dll, proses submit selesai. Aku coba konfirmasi ke editornya. Intinya, berapa lama proses review sampai publish yah? Katanya sekitar 4-8 minggu untuk reviewnya. OK, sudah ku dapat tidur dengan tenang.
Beberapa minggu kemudian sekitar 8 minggu, ada email masuk yang isinya, hasil review dari reviewer. Aku senang sih, artikelku enggak ditolak karena perkara bahasa T_T. Cuma disisi lain, komentar dari reviewernya panjaaaaaaaaaaaaaaaang sangat gaes! Ada 2 reviewer, reviewer 1 overall udah OK laah dengan content artikel aku. Udah lolos, mangga proses publish. Reviewer 2, kejam gaes! Tapi aku seneng sih, terpacu. Aku jadi sangat terpacu untuk memperbaiki naskah aku sampai layak publish di jurnal ini.
Sampai akhirnya, naskah aku -accepted with minor revision- Alhamdulillah …. Aku harus melalui 3 round review sampai pada akhirnya bisa published. Dan, awal Juli 2020 kemarin aku baru ngeh kalau jurnal tempat aku submit artikel ini ternyata sudah terindeks scopus, dan tahukah kamu peringkatnya adalah Q2. Tinggi? Itu tinggi gaes, tinggi T_T Ku jadi nangis bahagia deh tahu kalau jurnal itu peringkat Q2. Masya Allah.......! Artikel aku
Tumblr media
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, illah sekalian alam. Semoga artikel ini bermanfaat untuk umat, dan artikel ilmiah yang sudah publish ini menjadi amal jariyah aku sampai aku udah g ada didunia ini lagi. Aamiin…..
“Writing is crafting the history, once you write down about something, it will become your story and history. Happy writing! Cheers!”
3 notes · View notes
anzuwa06 · 6 years
Quote
It's not be banned to weep, however you have to be strong. There're still very long road
Night
0 notes
anzuwa06 · 7 years
Quote
Geram? - tentu. Semoga Allah menurunkan mukjizatNya saat firmanNya dihina seperti ini.
Suara Hati
0 notes
anzuwa06 · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Foto 1:
Closing dari special event pada welcoming party.
Foto 2:
With Mook - She always replies much emails from AFC participants.
Foto 3:
With Arini Septiani - She was also from UI.
Foto 4:
With Dr. Indra from University of Surabaya. She is still great at her age. 
1 note · View note
anzuwa06 · 7 years
Text
Third Day at Kitakyushu
1 Oktober 2016
Aku yakin hampir seluruh peserta konferensi tidak bisa tidur tenang semalam, karena pada pagi harinya mereka harus mempresentasikan hasil penelitiannya dalam English. Bagi yang sudah terbiasa presentasi dalam English tentu lebih mudah dibandingkan bagi yang belum pernah sama sekali, termasuk aku. Aku belum pernah sama sekali presentasi dalam English, so this’s first time!
Aku mempersiapkan poin-poin penting dalam PPTku yang akan kujabarkan saat presentasi nanti. Aku baru mengizinkan mataku terpejam pukul 02.00 JST, kebetulan aku mendapatkan sesi pagi untuk presentasi, nggak bisa agak nyantai gitu kalau pagi-pagi ._. Kali ini aku mempresentasikan penelitianku mengenai “Ethnobotanical Study of Oke Sou: Traditional Herbal Drink From Lako Akediri Village in West Halmahera, Indonesia”, totalnya ada 15 slide termasuk judul dan ucapan terima kasih.
Tumblr media
Sesi presentasi diadakan di Kampus Kitagata, University of Kitakyushu. Jadi, aku bisa berangkat dari hotelku menggunakan monorail dan turun di Stasiun Keibajo-Mae, tepat di depan stasiun itu lokasi University of Kitakyushu. Panitia penyelenggara konferensi ini memperhatikan kebutuhan para peserta dengan detail. Kenapa? Berkas pada welcome pack itu sudah merangkum hampir semua informasi mengenai kota Kitakyushu, sudah ada one-way ticket yang bisa kita gunakan untuk pergi ke kampus kitakyushu secara gratis. Selain itu, panitia sudah stand by berjajar menunjukan jalan ke tempat presentasi masing-masing peserta. Jadi waktu kita turun dari monorail, sudah ada panitia yang mengarahkan jalan dengan ramah sekali. Baju kepanitiaan mereka khas, biru-biru. Pada waktu hari pertama juga gitu lho, padahal cuaca waktu itu hujan gerimis, tapi mereka mau aja menjalankan tugasnya.
Tumblr media
Tiket monorail gratis dari panitia AFC 2016
Tumblr media
Jalur monorail di Kokura stasiun yang difoto dari Stasiun Heiwa-dori
Tumblr media
Salah satu panitia penunjuk jalan pada saat sesi presentasi – ini juga mahasiswi University of Kitakyushu lho.
--------
Paperku dikelompokkan dalam rumpun kesehatan, jadi ya aku akan bertemu dengan para akademisi dan praktisi dari kesehatan. Sesungguhnya ini agak mengkhawatirkan, karena bahasan paperku based on Ethnobotany bukan based on Medical yang sudah teruji berkali-kali baru diterapkan pada manusia. Aku mengambil pengetahuan dari local wisdom, pengetahuan lokal yang dibuktikan secara ilmiah, bukan pengetahuan ilmiah yang dibuktikan secara lab. Nah! Disinilah aku ditentang cukup keras oleh peneliti dari China -_-a
Tumblr media
Sesungguhnya sesi ini mendebarkan >o< - outfit sponsored by @Daukyfashion
Ah yah, so much thank’s untuk yang mengambil banyak fotoku saat presentasi, alumni sastra Perancis UGM kalau nggak salah. Bener-bener ngebantu banget untuk laporan dan dokumentasi. Jadi ceritanya, setelah presentasi aku kira hanya sedikit pertanyaan yang muncul. Ternyata, ada lebih dari 5 pertanyaan lho yang ditanyakan padaku. Dulu waktu presentasi di Solo, ketika dibuka forum pertanyaan ruang diskusi hening sejenak. Lalu ada 2 pertanyaan yang diajukan padaku. Inia da lebih dari 5 disertai dengan pernyataan tidak setuju dengan penelitianku, serasa sidang lagi -_-a
Pelajaran yang kudapat setelah ditentang oleh peneliti dari China, beda sudut pandang itu sering kali terjadi. Sebenarnya kami, aku dan bapak peneliti itu sama-sama benar, hanya karena beliau tidak mau melihat penelitianku dari sudut pandang ethnobotany, ya penelitianku terlihat salah besar. Padahal ini sesuai dengan metode ethnobotany dan ini sudah diujikan aku lulus ujiannya loooooh. Selain itu, paperku ini juga mendapat predikat best paper lho di AFC -mulai nggak terima-. Yang kedua, aku perlu meng-improve hasil penelitianku, sepertinya uji fitokimia cukup menarik untuk penelitian S2 ku, mengambil data lagi ke Halmahera Barat lalu coba uji fitokimia dari tumbuhan yang didapatkan. Seru yah! Jadi nanti pas konferensi lagi, ketemu orang kayak gitu, aku udah ada jawaban tegas. Tapi, sejujurnya yah, penelitian uji fitokimia terhadap tumbuhan dalam ramuan oke sou, itu sudah banyak loh. Memang nggak spesifik khusus menstruasi aja, tapi sudah cukup mewakili -_-a
Kegiatan setelah presentasi adalah menunggu hingga sore untuk acara farewell party, hanya ku isi dengan foto-foto disekitar kampus University of Kitakyushu.
Tumblr media
Mother to be banget – outfit sponsored by @Daukyfashion
Tumblr media
Ini juga mother to be banget – nggak bisa disembunyiin kalau udah mau jadi ibu :O
Tumblr media
Nyempetin foto ini buat inspirasi adekku tercinta <3
Acara farewell party dilaksanakan di main hall Station Hotel Kokura. Lagi-lagi nggak ada acara resmi, hanya dateng duduk mendengarkan sedikit speech dari MC lalu mulai makan malam. Kami dijamu dengan berbagai jenis makanan, ada nasi juga, tapi nggak berperan sebagai makanan pokok. Perannya sama seperti lauk lainnya. Pelayan pada acara farewell party ini bejajar rapi di dekat meja-meja peserta konferensi, setiap ada yang membutuhkan mereka sigap datang ke meja peserta. Pakaian mereka sama persis dengan yang ditampilkan di anime-anime Jepang, layaknya pelayan pada acara makan malam resmi. Sepertinya memang setiap pekerjaan di Jepang sudah punya SOP masing-masing, supir, koki, pelayan restoran, mereka punya seragam khas yang wajib dipakai saat mereka bertugas.
Tumblr media
Suasana ketika farewell party – kami satu meja tapi ngobrolnya pake bahasa masing-masing lho :D
O iya, award untuk best paper, best presentation, best poster diberikan juga saat farewell party. Wajar kalau beberapa peserta berpakaian lumayan rapi karena akan dipanggil di atas panggung.
Tumblr media
Masuk kategori best paper :)
Dengan ini, Asia Future Conference resmi ditutup, dan sampai jumpa lagi di The 4th Asia Future Conferece at Seoul, South Korea. ^.^//
Tumblr media
1 note · View note
anzuwa06 · 7 years
Text
Second Day at Kitakyushu
30 September 2016
Agenda hari kedua di Asia Future Conference yaitu roundtable discussion. Ada 4 tema yang disediakan panitia, dan setiap peserta harus memilih 1. Tema yang kupilih tentang “Religious Responses to Changing Social Environments in Southeast Asia”. Pembicara di forum ini dari berbagai negara, seperti Indonesia, Philippines, Thailand, dan France. Semuanya membahas sesuai dengan tema diskusi. Diskusinya berlangsung seru, terutama tanggapan peserta diskusi tentang paper pembicara dari Indonesia. Beliau mengangkat tema tentang konflik antar agama dan dilemma demokrasi. Banyak tanggapan dari peserta, seperti syarat pemilihan presiden, keberadaan pesantren, konflik agama di berbagai daerah di Indonesia. Sampai-sampai pembicara lain kekurangan waktu untuk menjawab pertanyaan. Ho ho
Tumblr media
Menurutku, tema ini diangkat karena masyarakat Southeast Asia masih memegang teguh agama dan kepercayaan yang mereka dapat dari pendahulunya. Hal tersebut juga mempengaruhi perkembangan bangsa dan kebudayaan negara-negara di wilayah Southeast Asia. Ironisnya, masih ada konflik yang mengatasnamakan agama, tidak hanya di Indonesia lho, di Thailand, Philippines, dan Myanmar pun juga terjadi.
A iya, roundtable discussion ini diadakan di Kitakyushu International Conference Center. Uniknya dari gedung ini yaitu letaknya sangat berdekatan dengan laut. Aku baru menyadari itu, selepas sholat jama’ Dzuhur-Ashar. Baiknya panitia disini sudah menyediakan kami, ruangan khusus untuk sholat. Kami bisa sholat berjamaah di negara orang yang mayoritasnya non muslim itu, sungguh mengharukan.
Tumblr media
Pemandangan diseberang gedung roundtable discussion dan opening ceremony
Selepas makan siang, peserta konferensi diarahkan ke opening ceremony di Main Hall Kitakyushu International Conference Center. Ketika masuk kami diberikan translator radio, panitianya bilang kalau acara opening ceremony itu full Japanese, jadi yang belum bisa bahasa Jepang disediakan radio itu. Pada saat acara dimulai, ternyata benar full Japanese -___-a
Aku tahu setiap negara pasti punya ciri khas dalam membuka resmi suatu event dalam opening ceremony, dan itu selalu yang berkesan. Kalau di Jepang namanya “Kagami Buraki”, inti dari ritual itu adalah membuka sake dalam gentong besar yang terbuat dari kayu. Ritualnya dilakukan oleh 8 orang yang memiliki kedudukan tinggi pada suatu acara, kemudian mereka membawa palu besar dari kayu, lalu secara bersama-sama dengan mengucap “Douisho, Douisho, Douisho” mereka memukul tutup sake, dan saat tutupnya terbuka, acara itu resmi dibuka. Unik >.<
Tumblr media
Douisho, Douisho, Douisho – dan kemudian tutup sake-nya pecah, acara resmi dibuka
Setelah opening ceremony, peserta diarahkan ke welcoming party yang bertempat di Event Hall. Saat itulah, wow! Standing party. Aku heran itu para manusia apakah nggak begah makan sambil berdiri gitu ._. Makanan yang disajikan itu adalah makanan berat lho. Tidak ada acara resmi pada welcoming party, hanya acara makan-makan dan ngobrol-ngobrol dengan peserta dari berbagai penjuru. Makanan yang disajikan pun beragam, takoyaki ukuran besar, nasi ketan, syomay, ayam goreng, salad, telur goreng, teh hijau, jus jeruk, sake, bir, dll dll macem-macem. Dari yang halal sampai yang halal ada semua. Pinter-pinter milih aja lah. Nyari kursi buat duduk, cuma ada sederetan dan sudah penuh.
Aku dapat kenalan, tapi aku lupa namanya -aneh-. Dia berasal dari rusia, tapi sudah 5 tahun tinggal di Tokyo, Japan dan menjadi pengajar bahasa Jepang di high school. Saat ini dia sedang mengambil study doktoralnya yang juga tentang bahasa Jepang di Tokyo. Aku cukup takjub padanya, dia bukan ras asia tapi lancar sekali berbahasa Jepang bahkan jadi pengajar disana.
Tumblr media
Yang pertama kali menyapa ya beliau. Katanya barusan datang dari Tokyo.
Taiko -seni menabuh alat musik seperti bedug- menjadi persembahan menarik dari welcoming party. Saat ditampilkan Taiko hanya dimainkan oleh sekumpulan laki-laki dengan kostum yukata plus ikat kepala khas Jepang. Aku nggak tahu apakah pada kesempatan lain wanita boleh memainkan Taiko. O iya, alat musik Taiko ini terdiri atas 3 bedug besar dan 3 pasang symabal kecil. Ciri khas permainan Taiko ini ada pada temponya, pertama kali ditabuh masih lambat, lama kelamaan temponya menjadi cepat dan semakin cepat, kemudian melambat lagi. Setiap tabuhan diiringin dengan suara teriakan khas laki-laki yang memainkannya. Teriaknya nggak sembarangan lho, ada irama dan aturan volumenya. Jadi ketika didengarkan, kita dibawa hanyut dalam irama Taiko itu.
Tumblr media
Permainan Taiko
Well, persembahan selanjutnya yaitu pemutaran film pendek tentang sejarah kota Kitakyushu. Dari zaman samurai, kolonialisme, revolusi jepang, pengeboman, periode kota industri, kota berpolusi, sampai kini zaman dimana Kitakyushu sukses menjadi kota paling ramah lingkungan di Jepang. Padahal pusat industri masih tetap di kota ini, tapi karena pengalaman pahit yang pernah masyarakat Kitakyushu alami, sikap peduli mereka terhadap lingkungan sungguh luar biasa.
0 notes
anzuwa06 · 7 years
Quote
Muslim itu ibarat lebah, diamnya produksi kebaikan. Bila diganggu, jangan tanya amarahnya.
4 November 2016
0 notes
anzuwa06 · 7 years
Text
Safar
Akhir September 2016
Setelah urusan perlengkapan selesai. Aku bersiap untuk keberangkatan ke Kitakyushu, Jepang. Pesawatku berangkat dari Lampung tanggal 27 September 2016 malam. Sampai di Jakarta, aku memilih bermalam di bandara, karena pesawat ke Fukuoka harus check in pukul 04.30 WIB. Wa ha ha, pengalaman pertama bermalam di bandara ternyata banyak yang seperti aku. Memilih menghabiskan malam di ruang tunggu atau di mushola mengingat pagi-pagi harus check in.
Heu… badan rasanya yaaa, pegel! Well, perjuangan. Sekitar pukul 03.30 aku sudah bergerak untuk check in, karena baru pertama kali menjajal penerbangan luar negeri, aku nggak mau ada apa-apa. Nah, baru sampai gerbang penjaga paling luar, aku sudah ditanya passport ho ho.. rasanya ke luar negeri. Check in berjalan dengan wajar, bedanya dengan penerbangan domestik ya tanda pengenalnya. Kalau penerbangan domestik KTP; kalau penerbangan internasional Passport dan visa.
Pesawatku tepat waktu, nggak lama setelah aku masuk pesawat ada sedikit pengarahan melalui video yang ditayangkan pada layer dimasing-masing kursi, udah deh pesawat take off. Rute penerbanganku Jakarta – Fukuoka ini, transit 2 kali di Hong Kong dan Taipe. Kebayang gimana capeknya ._.
Pukul 10.00 waktu Hong Kong, pesawat landing di Bandara Internasional Hong Kong. Aku roaming bahasaaaaa…… Cina semua, tulisan kanji semua… :O :O
Tumblr media
Ini wajah bumil super capek 0.0
Di Bandara Hong Kong puyeng nyari tempat transit ._. Cuma berbekal layar informasi yang ditempel di tiap dinding bandara yang isinya jadwal penerbangan berbagai maskapai dan berganti-ganti tiap 30 detik. Saking bingungnya, mual muntahnya kambuh. Duh, dedek bayi ikutan pusing kali yah. Aku juga terkesima dengan toilet di Hong Kong, nggak ada yang buat ngebersihin uretra setelah buang air kecil. @.@
Setelah bertanya-tanya dengan para petugas bandara, akhirnya aku paham apa yang harus kulakukan. Lihat jadwal pesawat, langsung ke petugas pemeriksaan aja. Nanti di layar informasi kita bisa tahu, di gate berapakah pesawat kita akan take off. Kita harus sudah di gate itu pada saat boarding pass.
Anyway, Bandara Internasional Hong Kong, luas sekali euy. Lelah hayati jalan kaki padahal belum tawaf bandara itu. Selain itu, masing-masing gate sudah terhubung via jalur kereta, jadi efisien gitu. Bandara di Indonesia masih pake bus untuk antar jemput penumpang, di Hong Kong sudah terintegrasi dengan kereta.
Jadwal pesawatku berangkat ke Fukuoka yaitu pukul 14.50, pada kenyataannya ada delay hingga pukul 17.00 waktu Hong Kong, karena di Bandara Internasional Taoyuan, Taiwan sedang super sibuk. Heu….. Perkiraanku sepertinya akan bermalan di Taoyuan. Pada pukul 19.00 waktu Taipe, pesawat mendarat dengan selamat. Dan benar, ternyata di Fukuoka ada typhoon memang sedang musim katanya. Akhirnya penerbangan kami ke Fukuoka ditunda sampai besok pagi. O.o
Tumblr media
Senyum lelah bersama Yoshi-san. Kami sama-sama mau ke Fukuoka dan kena delay.
Ada untung ada rugi, untungnya maskapai kami sangat bertanggung jawab terhadap delay ini. Kami diinapkan di hotel mewah, bintang 5 @.@ di Kota Taoyuan, dipesankan tiket pesawat ke Fukuoka, dan aku mendapatkan pengalaman menginjakan kaki ke Taiwaaaaan! Ruginya, hmm…. Badan capek walaupun udah istirahat di hotel mewah pun tetep capek, karena belum nyampe ke tempat tujuan.  Cuma istirahat kurang dari semalam, jadi belum berasa fresh. Pagi-paginya kami harus berangkat pukul 04.30 waktu Taipe, ngejer pesawat pagi biar nyampe di Fukuoka-nya nggak terlalu sore. No problem, ini servis yang luar biasa menurutku.
Tumblr media
Bersama Ibu Nisya dari IPB -beliau udah doctor lho- masih dengan senyum lelah
Next, penerbangan ke Fukuoka sekitar pukul 06.00 waktu Taipe. Fiuh… akhirnya terbang juga. Diperjalanan aku nggak lepas dari mual dan muntah, dikasih breakfast sih dari hotel. Cuma breakfast-nya adalah sandwich, yang mana aku g terlalu suka ._. Asam lambungku lumayan tinggi, karena nggak diganjel sama sarapan berat. Di pesawat, aku minta teh anget dan gula. Mbak-mbak pramugarinya bingung,
P : This is green tea, not black tea. You don’t need sugar to drink it.
M: But I need sugar to drink it. Please….
Langsung aku dikasih gula, he he aku jarang minum teh nggak pake gula.
Sekitar pukul 10.00 JST, kami mendarat di Fukuokaaaaaaa. Alhamdulillah, kami disambut rintikan hujan, berkah berkah. Aku agak roaming lagi, tapi akrab dengan bahasa yang kudengar. Kore wa Nihongo da yo ne! ha ha sayangnya aku masih sangat patah-patah dalam menggunakan bahasa unyu ini. Hanya sedikit sekali yang bisa kugunakan untuk komunikasi. I feel like home, here. Saking pengennya ke Jepang kali yah!
Ternyata proses imigrasi ngantri luar biasa. Hampir 1 jam sepertinya untuk bisa lolos masuk ke Fukuoka, karena banyak warga negara non Jepang yang mengunjungi Fukuoka. Setelah proses imigrasi selesai, mulailah mencari how to get Kitakyushu? Ada 2 pilihan.
1.      Menggunakan Highway Bus durasi 2 jam, langsung naik dan langsung turun di Kokura-eki. Itu tempat registrasi peserta konferensi. Harga tiket hanya ¥ 1230 --- Ini murah!
2.      Menggunakan Shinkansen. Musti ke Hakata Station dulu (10 menit), terus ganti kereta Shinkansen ambil rute Kokura Station (15 menit). Harga tiketnya mencapai ¥ 2110. ---  wow! Tapi Shinkansen nggak mengecewakan. Karena super cepat. Durasi perjalanan 2 jam, bisa ditempuh dengan waktu kurang dari 15 menit. O.O
Karena pada saat itu saya sudah lelah, males jalan-jalan kemana-mana lagi. Saya bersama rekan-rekan memutuskan untuk menggunakan bus. Tinggal naik, duduk, nyampe. Nggak apa-apa lama, bisa tidur di bus.
Tumblr media
Bapak Supir Highway Bus Fukuoka yang selalu rapi, ramah, dan berseragam lengkap.
Kami sampai di Kokura Station sekitar pukul 15.00 JST, Alhamdulillah. Langsung ke tempat registrasi, dikasih welcome pack, dikasih dana award dan subsidi (bagi yang mendapatkan) dan bisa istirahat di hotel masing-masing. Fiuuuuh…….!
Tumblr media
0 notes
anzuwa06 · 7 years
Text
Prepare and prepare!
September 2016
H-kurang dari sebulan keberangkan ke Kitakyushu, Jepang. Aku belum minta visa waiver dari Kedutaan Besar Jepang. Heu….. Dan saat itu, aku sedang hebat-hebatnya ngidam. Hari-hariku dipenuhi mual dan muntah. Beruntung masih bisa makan, walaupun cuma sedikit yang masuk tapi Alhamdulillah, masih bisa makan buah dan susu. Saat itu aku harus ke Jakarta, mengurus visa, sponsorku, dan tukar uang.
H-3 minggu keberangkatan ke Jepang, aku terpaksa di-opname di klinik bersalin. Bu Bidan mendiagnosis aku terkena hyperemis, semacam penyakin muntah terus-menerus sampai nggak ada makanan yang bisa masuk. Artinya, tidak ada nutrisi yang dapat diserap janin, orang keluar terus. Baiklah, 2 hari aku di-opname. Antara berangkat apa enggak ini ke Jepangnya, tiket belum beli, visa belum diurus, kondisi tubuh kayak begini. -_-
Beruntungnya aku lagi, suamiku tipe orang yang jarang panik :D – sungguh! Mungkin Allah mempertemukan kami karena Allah tahu kalau aku orang yang gampang super panik dan suami aku tipe orang yang santainya agak ngeselin kali ya :D. Tapi Alhamdulillah, karena sifatnya itu aku ikutan tenang, “Ya udah, kalau sehat ya berangkat. Kalau nggak bisa berangkat ya ditunda dulu.” Fiuh… gitu-gitu waktu aku minta tolong beliin tiket pesawat Jakarta-Fukuoka, tetep aja dia mau. Subhanallah percaya sekali dia sama istrinya. Padahal istrinya kena jarum infus aja nangis kalah sama anak kecil :O
2 hari berlalu, aku boleh pulang. “Udah sehat ini bundanya.” Kata dokter gitu. Setelah opname, aku usahain makan banyak, minta obat anti mual juga biar mualnya bisa diatur. Aku ngantur agenda ke Jakarta buat urus visa waiver, dan berhasil berangkat. Walaupun di jalan ya gitu…. Nggak lepas dari mual dan muntah. Makan mie enak-enak, muntah. Minum teh anget, muntah. Heu…. Trisemester pertama kehamilan emang gitu yah.
Well, udah pernah urus visa waiver? Aku share berkas dan langkah yang harus dilakukan yah! Kamu butuh,
1.      E-passport (harus e-passport, g boleh passport biasa)
2.      Form permohonan visa waiver (disediakan di kantor kedubes Jepang)
Berkasnya itu aja, langkah yang harus dilakukan,
1.      Datang pagi ya! Antrian panjaaaaang!
2.      Tunjukan kartu identitas (KTP) pada petugas (akses masuk)
3.      Ambil nomor antrian di loket A
4.      Selamat mengantri, nanti kalau udah dipanggil serahkan aja berkas yang sudah disiapkan.
5.      Visa waiver kamu bisa diambil esok harinya pada jam 13.30 – 15.00 WIB, pada hari kerja loh ya!
Mudah kan langkahnya?
Tumblr media
Oke, visa clear. Sekarang mengurus uang. Hanya Yen yang berlaku di Jepang :D :D – Rekomendasi money changer buat kamu cari yang kurs nya paling bersahabat ya. Aku waktu itu ke Depok dulu -tanah perantauan-, rekomendasi dari temen kurs disana cukup bagus. Jauuuuuuuuh lebih bagus dibandingkan kurs bandara -_-.O iya, kalau nggak kepepet banget, jangan tukar uang di bank, mending langsung ke money changer terpercaya. Lagi-lagi karena kurs nya lebih bersahabat. Jadi nggak rugi terlalu banyak.
Setelah ditukar, alangkah terkejutnya aku, uang sebesar Rp 1.290.000,- hanya ditukar dengan selembar uang ¥10.000 hue he he… jadi enteng dompetku ._.
Tumblr media
Well, 2 agendaku sudah clear. Sekarang mengurus sponsorku. Galeri Elzatta yang juga merangkap sebagai kantor CSR Jakarta adalah unik. Letaknya di komplek perumahan, jadi kalau belum pernah kesana kemungkinan nyasar dulu. Mungkin agar bersahabat dengan masyarakat kali ya, jadi letak galerinya disitu.
Agendaku di galeri elzatta adalah meeting with mbak Fitri dan kepala media sosial Dauky Fashion. Bahasan kami ya seputar penjelasan detail tugas Duta Dauky saat dan sesudah acara AFC 2016. Kurang lebihnya tugasku adalah foto, nulis, dan posting. Tapi agak sulit juga kalau semuanya dikerjakan disana -Jepang-. Kesepakatannya, boleh dikerjakan saat waktu senggang, nggak harus in time sata itu juga. Fiuuuh…. Alhamdulillah.
Selain itu, ada bingkisan yang kudapat dari Dauky Fashion. 2 guide bag untuk dihadiahkan kepada pihak konferensi dan outfit untuk digunakan ketika disana.
Tumblr media
0 notes
anzuwa06 · 7 years
Text
Full Paper Process
Tumblr media
Maret 2016
Ada hal yang terlupa di bulan ini, karena penting dan mengesankan, finally aku buat tulisan ini. He he… Ini tentang Asia Future Conference Best Paper! Yep, peserta yang menerima penghargaan best paper akan mendapatkan award sebesar ¥ 60.000. Besar? Itu cukup besar untukku. Terlebih saat itu aku belum punya dana cukup untuk biaya akomodasi dan konsumsi di Jepang. Ideku untuk menutupi kekosongan anggaran yang tidak dapat dipenuhi oleh pihak sponsor adalah menjual sebagian simpananku atau meminjam uang ke orang tuaku. Ah ha ha ha, perjuangan menuju Negeri Sakura itu, sesuatu -_- Nangis terharu kalau di inget-inget lagi.
Oke, kita kembali ke topik utama. Ada suatu Best Paper Award yang diadakan oleh panitia Asia Future Conference 2016 dan berhadiah uang. Persyaratannya (1) Abstrak paper harus diterima pada maksimal akhir Agustus 2015. (2) Ada pernyataan abstrak lolos saring dari panitia AFC 2016. (3) Full paper dari abstrak harus sudah diterima panitia sebelum atau pada tanggal 31 Maret 2016. (4) Paper dinyatakan memenuhi persyaratan best paper oleh tim penilai. Nah! Itu dia persyaratan Best Paper Award. Pesyaratan (1) dan (2) sudah kupenuhi. Tinggal yang ke (3) dan (4). Berhasilkah aku? -malah nanya-
Sejujurnya perjuangan untuk membuat full paper adalah ………. Moodku nggak beraturan, ancur-ancuran, nggak bisa konsen untuk nulis paper apalagi dalam bahasa Inggris -_-a Baiknya itu, aku sudah punya konsep paper AFC ku sejak pertama kali pengumpulan abstrak itu -Maret 2015- Jadi aku tuliskan saja poin-poin yang mengalir diotakku. Sambil bahasa selang seling Indo – English gitu. Selain itu, tahukah kamu? Aku baru bergerak cepat mengerjakan full paper pada H-5 hari pengumpulan abstrak. Oh my God! Dasar tukang deadline -_-
Jadi waktu itu suami aku bela-belain pulang kerja nganterin aku ke tempat ber-WiFi, dia belum ganti baju, belum makan malam, belum beresan deh pokoknya. Langsung pulang kerja pas aku cerita tentang nasib paperku, dia bergerak cepat mengantarkan dan menemaniku ke tempat ber-WiFi. Masya Allah yah suami aku <3 <3 – Tempat yang dipilih yaitu restoran ber-WiFi, pilihan tepat kataku. Dia belum makan malam, aku juga laper, sekalian kerja sambil makan. Moment itu sungguh sesuatu, dan…. Bagian yang belum aku uraian adalah pembahasan atau diskusi. Bisa dibayangkan bagaimana pusingnya membahas paper at the last minute pengumpulan? Emang Tukang deadline -_-a
Sekitar pukul 21.30 WIB atau 23.30 JST aku berhasil mengumpulkan full paperku. Hu hu hu, rasanya luar biasa seneng. Tapi setelah papernya dibaca lagi, :D timbul rasa sesal dan uhk! Coba masih ada waktu, ini bagian sini bisa dijelasin lagi, bisa dijabarin lagi. Yak, sudahlah yang lalu biarlah berlalu. Syukur-syukur keterima dan bisa presentasi di Universitas Kitakyushu, Japan. Aamiin
Look at my discussion -_____-a
Tumblr media
0 notes