Tumgik
#baperan
bantennewscoid-blog · 4 months
Text
Tips Ampuh Agar Tidak Mudah Baper
Merasa “bawa perasaan” alias baper memang hal yang wajar di kehidupan sehari-hari. Tapi kalau terlalu sering dan mengganggu, tentunya bisa bikin hidup tidak nyaman. Tenang, ada beberapa tips ampuh yang bisa kamu coba agar tidak mudah baper. Yuk simak! 1. Sibukkan Diri dengan Aktivitas Positif Pikiran yang nganggur mudah terjebak ke hal-hal yang bikin baper. Untuk menangkalnya, isilah waktumu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kbanews · 9 months
Text
Bawa 1.500 Relawan Baperan ke Apel Siaga Perubahan, Ustaz Tile Makin Yakin Anies Presiden 2024
BEKASI | KBA – Dai kondang KH Nurfadhilah Yusuf tidak datang sendirian ketika menghadiri Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada Minggu, 16 Juli 2023 lalu. Tapi dia juga membawa ratusan anggota Baperan (Barisan Pecinta dan Relawan Anies Baswedan), simpul relawan yang berkantor pusat di Bekasi tersebut. “Dan kita bawa kemarin 30 bus [dari]…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
dinisuciyanti · 4 months
Text
Gak etis dan menunggu
Dalam salah satu sesi QnA di laman biru, dari circle yang aku kenal, aku menemukan case dan pertanyaan yang menarik.
Intinya, penanya adalah perempuan 24-25 tahun, ditanya ortu untuk segera menikah. Ybs menjaga pergaulan dan prefer taaruf. Ortunya bilang "kalau kamu gak berteman/bergaul, sampai sekarang belum ada yang lamar, gimana mau nikah. Ga bisa cuma berdoa, harus usaha."
Lalu ybs bertanya pada temanku,
"Bagaimana ikhtiar yg benar dalam menjemput jodoh? Rasanya sulit dan kurang etis juga kalau pihak perempuan yang menanyakan duluan. Apakah doa dan belajar memperbaiki diri sudah cukup "ikhtiar" (menunggu ada laki-laki yg datang menghampiri untuk taaruf)".
Btw, enggak ada salah bener sih, sesuai prinsip masing-masing.
Aku membayangkan adik penanya memang se-menjaga pergaulan itu, se-minim komunikasi itu, ala ukhti-ukhti berkerudung panjang yang se-menjaga itu. Dan, kalau boleh aku memberi sedikit opini (walau ybs gak nanya ke aku), ada beberapa point yang ku highlight:
Kata-kata orangtua ybs bener. Enggak bisa cuma memasrahkan dengan doa, menunggu semesta, duh klise banget. Kalaupun memang se-menjaga pergaulan itu, setidaknya, kamu aktif di kegiatan A/B/C, kamu menunjukkan bahwa "kamu ada di dunia mereka yang potensial yang akan mengajak taaruf suatu saat, entah kapan". Kamu berinteraksi ya selayaknya pertemanan sosial pada umumnya, dengan perempuan atau laki-laki. Belajar biar gak baperan.
"Rasanya sulit dan kurang etis". Memang, masih banyak, yang mengganggap itu sulit, "duh gak mungkin nanya duluan, aku nanti dikira apa". Kalau memang terasa sulit dan mustahil, kamu bisa minta tolong teman/kolega untuk menanyakan apakah beliau available atau gak. Berkali-kali, aku selalu bilang ke teman-teman ku soal ini, "kalau kamu sudah di level sakit kepala kepikiran terus sama beliau, nunggu dilamar tapi gak dilamar-lamar, cuma bisa diam diam diam, mending tanya, either tanya langsung atau lewat teman". And it works. Kalo beliau gak available atau gak berminat sama kamu, done, kamu bisa move cari yang lain. Gak usah investasi perasaan kelamaan.
"Apakah doa dan memperbaiki diri sudah cukup sebagai ikhtiar?" Dulu, narasi "memperbaiki diri" untuk bertemu orang baik, aku setuju. Tapi sekarang, aku pikir, ya upgrade diri buat diri sendiri lah yang utama, perkara itu akan mengantarkan ke bertemu yang baik itu bonus. Kamu lebih rajin ibadah misalnya, rajin skinkeran biar muka terawat, ya buat diri sendiri dulu. Dan sekali lagi, hanya berdoa dalam diam memohon dipersatukan, menurutku klise banget.
"Menunggu ada laki-laki yang datang". Enggak salah, tapi jangan sampai terjebak kalau, kondisi atau praktek sosial dan komunikasi mu se-terjaga/se-minim itu. Era 4.0 ini, jalur komunikasi itu banyak. Kalau misal kamu bertemu dalam satu event panitia, biasanya event punya akun sosmed, ya bisa lah di-follow dulu, terus komen/react, intinya biar beliau notice kalau kamu ada di dunianya. Nanti bisa mengalir dengan sendirinya secara organik.
Ya, cuma 4 point. Ini berdasar pengalaman aja, selama gap 9 tahun dari lulus kuliah dulu. Jangan sampai menyesal hanya berdoa saja. Bahkan kamu lapar pun pas di kosan tengah malam, kamu perlu nyeduh indomie kan?, tanpa keluar kosan beli ke warmindo.
Oh ya, kalau memang tidak ada orang yang potensial yang kamu inginkan, kamu bisa minta tolong ke teman/kolega/keluarga untuk dicarikan.
14 Desember 2023
83 notes · View notes
ihsnfkri · 8 months
Text
Selucu apapun itu becandaan. Kalau tidak fair bagi orang lain mohon jangan diteruskan. Apalagi menganggap orang itu baperan. Kita gak pernah tahu apa yang ada dipikirannya, lagi ada masalah apa enggak atau bahkan becandaan sepele kita adalah hal yang serius dalam hidupnya.
74 notes · View notes
inikumi · 6 months
Text
Jika landasan hidup hanya seputar dunia saja, apa itu akan membuat kita bahagia?
Kalau tidak membuat bahagia, Apa yakin langkah yang sedang kita jalankan sekarang ini sudah sesuai apa yang Allah mau?
Coba cek lagi cara sholat kita, cara bermuamalah kita, cara sosial kita, cara kita memperlakukan orang lain, cara kita memandang hidup itu harus yang bagaimana si. Mungkin banyak yang beranggapan, bahwa aku ini sudah punya banyak hal, kok rasanya ngga pernah puas ya? Kok rasanya kurang terus ya? Kok cepet banget baperan? Kok cepet banget gitu emosi?! Kok ngga adil yaaa?!
Merasa berhak mendapatkan yang setimpal dengan apa yang sudah kita beri?!
Dear, hidup yang dimaksud oleh Allah tidak hanya seputar ngasih duit 100rb ke orang lain akan mendapatkan 100rb pula, kadang sudah ngasih cukup banyak, malah tidak mendapatkan apa-apa.
Sebab nih, jika di tela’ah jauh lebih dalam lagi, bisa jadi kebaikan yang kita kasih akan berimbas ke hal lain yang secara tidak sadar itulah yang sedang kita butuhkan saat itu.
Banyak contoh dalam kehidupan kita masing-masing, bagaimana cara Allah mengatur hidup dan semesta ini dengan sempurna dan untuk kembali kepada yang Fitrah.
Semua akan terasa indah, jika melihat dari kacamata iman.
Jika sholat masih terasa menjadi beban, coba cari tau apa yang salah sama diri, cari tau pandangan hidup kita sendiri dan tujuan kita sendiri.
Apakah masih untuk Allah?
Atau jangan-jangan diri masih aja merasa sakit atau kecewa karena manusia?!
Rubah perlahan keseharian kita, bisa dimulai dari :
1. Memperbaiki sholat
2. Menjaga sholat
3. Konsisten dengan ibadah sunnah (tidak perlu perubahan secara radikal, cukup yang dirasa bisa untuk konsisten), seperti : puasa senin kamis, sholat qobliyah, sholat tahajjud, sholat dhuha. Yang dirasa diri mampu untuk mengerjakan nya secara konsisten.
4. Memperbaiki hubungan dengan orang tua, sanak-family dan orang-orang terdekat kita.
5. Belajar akidah, fiqih, dan ilmu dunia. Cari ilmu nya dan praktikkan.
Tidak mudah, tapi tidak akan pernah bisa kalau tidak pernah dicoba.
Hidup didunia penuh dengan sebuah perjuangan. Tapi Allah menjanjikan kehidupan setelahnya yang begitu indah.
43 notes · View notes
atifadhilah · 1 year
Text
3 things I learned from 2022.
Tumblr media
1. Belajar mengambil keputusan. Bahkan tidak jadi mengambil keputusan adalah sebuah keputusan itu sendiri. Belajar mengambil risiko atas segala keputusan yang diambil. Baik keputusan terbaik maupun terburuk. Hidup itu tentang pilihan bukan?
2. Belajar merelakan. Belajar merasa cukup atas banyak yang Allaah karuniakan selama ini, setahun kebelakang khususnya. Belajar kalau ga semua mimpi harus terwujud sekarang. Belajar kalau memang ada hal-hal yang lebih harus diprioritaskan saat ini. Belajar kalau menunda sementara gapapa, nanti insya Allaah bisa diupayakan lagi. Bersyukur.
3. Belajar lebih chill. Belajar mengelola emosi dan kecemasan. Belajar kalau everything will gonna be ok. Belajar ga gampang baperan. Belajar manajemen energi dan perasaan. Belajar positive thinking biar ga kelelahan. Fokus sama diri sendiri pada beberapa hal, ga banding-bandingin pencapaian diri sendiri dengan pencapaian oranglain. Belajar sabar, ga semua orang pacenya sama, ada yang lebih cepat, ada juga yang lebih lambat.
Tumblr media
Sekian, jangan lupa istirahat dan minum susu coklat.
69 notes · View notes
laoderrs · 11 months
Text
"Ciri khas laki-laki itu dia teguh dan sabar ketika ada musibah, dan dia juga mengedepankan akal. Maka sudah selayaknya laki-laki itu tidak baperan. Sedikit-sedikit baper, sedikit-sedikit baper. Kalau wanita ya wajar, tapi tidak seperti itu untuk laki-laki."
- Ustadz Aris Munandar hafizhahullahu ta'ala
Dan memang semestinya seorang laki-laki tidak terombang-ambing dalam perasaan, karena sejatinya laki-laki itu terlahir sebagai seorang pemimpin. Sifat seorang pemimpin ialah ketegasannya. Mengutamakan akal ke syariat, bukan kepada hawa nafsu.
30 notes · View notes
seratanekulo · 1 year
Text
Kalau cowo di chat trus udah gak interest sm kamu, tinggalin aja. Mundur pelan2. Jadiin temen aja. Krn dia gak tertarik sm kamu dan kamu jangan terlalu berharap sama si cowo. Ingat kesehatan hati kamu. Apalagi cewe tuh kadang suka banget baperan.
Trus nih ya, kalau cowo chat intens ke kamu, kamu jangan mikir aneh2. Mikir misal "kayaknya dia suka sm aku" "Kayaknya dia tertarik sm aku" Dst.
Bisa aja kan dia gabut. Trus dia bingung mau ngobrol sm siapa akhirnya chat kamu. Dear ciwi2 berhati hati.
Lo kenapa kek pengalaman banget? Iya gua udah beberapa kali kena korban laki2 yg dateng pas gabut doang, wkwkwk
Sedangkan gua mikirnya udah pede banget kalau dia ada rasa. Padahal enggak sama sekali wkwkw
Udah sekian ceritanya.
68 notes · View notes
lilanathania · 1 year
Text
Menerima Orang Tua
Saat masih anak-anak, kita mungkin sangat mencintai, bahkan mengidolakan orang tua. Seiring berjalannya waktu, terkadang perasaan itu memudar. Kita mungkin merasa kesal dan marah pada keanehan mereka. Tak sedikit pula yang merasa orang tuanya telah gagal mendidik, bahkan membangun hubungan toxic.
Tumblr media
Meningkatnya kesadaran akan isu kesehatan mental membuat banyak orang mempertanyakan hubungannya sendiri. Di berbagai situs web dan media sosial, ada begitu banyak pembahasan tentang toxic parents. Setelah mengetahui ciri-cirinya, kita mencocokkan dan bertanya-tanya, "Apakah orang tuaku seperti itu?"
Dugaan saya, satu dua hal pasti pernah terjadi dalam relasi kita dengan orang tua. Mereka mungkin terlalu mengontrol, memarahi dengan berlebihan, atau melakukan kekerasan fisik (di kasus yang lebih jarang).
Setelah mengetahui fakta ini, kebanyakan anak menyalahkan. Mengapa orang tua saya seperti itu? Apakah mereka tidak peduli dengan kesehatan mental saya? Mengapa mereka begitu egois? Mereka sudah lebih tua dan dewasa, mengapa tidak bisa membuat keputusan bijaksana? Tentu ini salah mereka! Saya yang masih kecil kan belum tahu apa-apa?
Betul, orang tua seharusnya lebih bijak. Namun, kita sering lupa bahwa mereka juga manusia. Lepas dari betul salahnya semua tuduhan kita, mereka juga punya kelemahan. Lepas dari penghakiman berdasarkan artikel di situs web, mereka juga bisa khilaf.
Dengan bertambahnya usia, seharusnya kita makin dewasa untuk menilai bahwa orang tua kita adalah pribadi yang abu-abu. Ayah dan ibu tentu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ayah yang inspiratif dan pekerja keras mungkin sangat disiplin atau galak. Ibu yang penyayang mungkin banyak menuntut dan baperan. Kita seharusnya kian memahami orang tua sebagai sosok yang kompleks.
Bayangkan betapa sulitnya menjadi orang tua. Mungkin kita dibesarkan dalam kondisi yang tidak ideal sehingga Bapak terpaksa melakukan a b c yang sebetulnya tidak terlalu baik. Mungkin kita merasa tidak dicintai oleh Bunda yang fokus bekerja demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Parenting adalah hal yang kompleks. Mengurus hidup sendiri saja susah, apalagi membangun keluarga dan mendidik anak. Adilkah menghakimi orang tua tanpa memahami situasi yang rumit?
Mencoba mengerti segala kesulitan ini membawa kita pada langkah terakhir (sekaligus terpenting) dalam menjaga hubungan dengan orang tua: memaafkan.
Pepatah berkata; memaafkan bukan untuk orang lain, melainkan diri sendiri. Pada sebagian besar kasus, orang tua tak akan minta maaf atas apa yang Anda anggap kesalahan besar. Mereka mungkin tak sadar atau bahkan malu atas kesalahan di masa lalu. Apabila kita memilih untuk menyimpan amarah, dendam akan perlahan menggerogoti. Demi kedamaian batin, alangkah baiknya kita memaafkan.
Orang tua memang bukan superhero yang sempurna. Justru dalam setiap kesalahan atau kekurangan, percayalah bahwa mereka sudah mengusahakan yang terbaik (dengan segala keterbatasan di waktu dan situasi itu). Sebanyak apapun uang yang harus dikeluarkan, selama apapun waktu yang harus dibuang, segalanya tak dihitung demi anak. Di balik semua hal yang terjadi, selalu ada cinta tulus dan harapan terbaik yang terselip dalam doa orang tua.
46 notes · View notes
gizantara · 6 months
Text
Keniscayaan
Waktu lagi buka-buka instagram, nemu sebuah story yang lewat.
Tumblr media
Bener-bener merasa relate banget karena tahun 2023 adalah tahun yang aku jalani dengan meminimalkan drama perasaan. Banyak yang terjadi di 2023. Awal tahun dibuka dengan penelitian TA dan dapat giveaway nonton show stand up comedy Abdur Arsyad yang bertajuk "Pahlawan Perlu Tanda Jasa," lalu pertengahan tahun sibuk dengan seminar dan sidang yang mungkin bagi sebagian besar orang penuh dengan drama dan air mata, tapi bagi aku enggak. Terus tahun 2023 benar-benar idgaf sama percintaan dan pertemanan, kaya no hard feeling aja dengan kedatangan maupun kepergian orang-orang. Nggak terlalu excited tapi juga nggak terlalu sedih. Terlebih banyak waktu di 2023 dihabiskan dengan para "thinker" yang membuat aku kebawa logis dan nggak baperan. Kek ya udah lah, kalau mau drama ini bukan waktunya lagi. Tipis banget energi aku tuh cuy.
Terus di 2023 aku menemukan versi diri aku yang lain. Aku tau, aku memang gak akan pernah kembali ke setelan defaultku ketika sebelum terluka 100%. Pada dasarnya dulu aku memang baperan dan memberi makna terlalu dalam pada banyak hal, tapi tahun ini tuh rasanya kaya damai aja jadi pemerhati yang tidak banyak pakai hati.
Bener kata di story itu bahwa luka batin sangat membentuk aku. Dulu pas lagi luka-lukanya doa aku cuma satu, "jangan sampai dari luka ini tidak tumbuh apa-apa." Lalu beberapa tahun dari luka itu, aku mendapatkan keseimbanganku kembali atas izin Allah. Bener kata Judith Chung, "Luka mengubah manusia, entah menjadi lebih buruk atau menjadi lebih diam. Karena menyadari bahwa manusia yang bersikap buruk kepadanya adalah manusia yang mungkin tengah terluka."
Orang-orang mungkin melihat aku adalah orang yang "love yourself" tapi aku justru setuju kata Mas Wisnu Suryaning Adjie. Aku nggak repot-repot musingin about love myself dan nggak masalah kalau jadinya nggak romantis ke diri sendiri kaya di novel-novel atau kisah inspiratif. Alih-alih self love, justru aku lebih percaya self-contentment (pemenuhan kebutuhan/keinginan utk mencapai suatu taraf kepuasan tertentu dengan takaran yang cukup).
Ini sebabnya kata beliau, kemampuan membedakan kebutuhan dan keinginan jadi penting banget. Di tulisanku sebelumnya, tahun ini bagiku adalah tahun yang minim akan keinginan. Definisi hidup cuma memenuhi kebutuhan aja, nggak muluk-muluk. Aku juga nggak mau ngejudge hal ini buruk atau baik buat aku, aku hanya memandang ini sebagai proses, sebuah keniscayaan. Ini mungkin nggak akan relatable ke orang-orang yang hidupnya terstruktur penuh rencana. Tapi buatku, ini seni menjalani hidup. Semoga seseorang yang nanti bersamaku mau memahami caraku yang terlalu let it flow ini dan bersama-sama menjadikan cara hidup satu sama lain sebagai penyeimbang.
Luckily, setelah wisuda aku mulai terhubung dengan beberapa teman yang lama sekali tidak berkabar. Lalu bersama-sama menyadari bahwa kita punya keresahan yang sama soal sesuatu.
Banyak yang aku pelajari dari luka lama. Keyakinan bahwa aku harus jadi yang paling melindungi diriku sendiri dari luka apapun pada akhirnya membuatku membagi porsi-porsi kepada orang-orang yang nantinya akan aku tempatkan di hati.
Semuanya harus secukupnya.
8 notes · View notes
kbanews · 9 months
Text
Baca Doa di Apel Siaga Perubahan, Ustadz Tile: Ini Penghargaan Besar
JAKARTA | KBA – Dai kondang Ibu Kota, KH Nurfadhilah Yusuf, memimpin pembacaan doa dalam acara Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada Minggu, 16 Juli 2023 lalu. Saat dihubungi KBA News malam ini, dia mengaku sebenarnya bukan dirinya yang dijadwalkan untuk membacakan doa. Melainkan Habib Ali Kwitang atau KH Lutfi Zawawi. Namun, berhubung…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
dinisuciyanti · 8 months
Text
Aktivasi tombol jatuh cinta
Yang bersinggungan denganku pasti akan atau pernah bilang "dini enggak punya hati" wkwk. Hm. Ga salah, tapi juga ga bener. In the middle lebih tepatnya. Rasa-rasa nya segala hal dibuat agar tidak baper dalam case ku. Kalo kamu baperan, mending jauh-jauh deh wkwk.
Beberapa tahun belakangan ini, hidupku kalo enggak kerja ya belajar. Fakir asmara. Minim asupan dopamin. Oleh karena itu, genre drama yang ku suka adalah romantic comedy atau cheesy things. Suka sengaja cari drama korea yang cinta-cintaan biar tombol "jatuh cinta" ku on, meski cuma ter-trigger dari tontonan. Ya seenggaknya ada rasa kangen ingin saling cinta, entah itu jalur tradisional atau virtual.
20 Agustus 2023
24 notes · View notes
rifirizkikas · 7 months
Text
Sekarang ini, aku merasa banyak orang jahat.
Entah aku yang baperan (dewasa ini).
Atau memang.. lisan mereka yang begitu menyakitkan.
Ya Rabb..
Aku juga manusia🥹💦
9 notes · View notes
nabastalarunika · 1 year
Text
Faktanya perempuan adalah makhluk paling perasa, apa-apa mikirnya pake perasaan, kebanyakan gengsinya lebih tinggi, saking lembut hatinya jadi mudah nangis, baperan tapi tergantung, sering dipandang sebelah mata padahal perempuan juga bisa jadi apa aja. Benerin genteng bocor misalnya
21 notes · View notes
glyhndzkr · 8 months
Text
Belajar Mengubur Mimpi, Belajar Menjadi Tua
Sebagai orang jawa, kurang lengkap kalo engga pernah pekewuh, ya termasuk pekewuh mengomunikasikan impian dan cita sendiri demi mewujudkan impian dan cita orang lain
Menjadi seorang yang punya jabatan dalam lembaga atau organisasi tertentu sangat tidak salah apabila berusaha mengedepankan impian dan cita para anggota ataupun staffnya. Karena pasti demikian bentuk rasa ayom yang coba untuk dihadirkan (kecuali bukan), baik untuk mengembangkan soft atau dan hard skill mereka, maupun sekedar menciptakan rasa nyaman dalam bekerja, dsb. Ya, dengan asumsi, siapa yang tidak antusias mengejar impian dan cita cita nya? oh ada? oke pengecualian.
Namun ingat, lantas bukan menjadi alasan bagi kita untuk mengubur impian dan cita kita sendiri. Terlebih oleh rasa sungkan menyampaikan masukan, saran, dan kritik yang membangun. Eh atau mungkin begini.
Namun ingat, 'membiarkan' tidak selalu menjadi opsi yang terbaik dalam mengembangkan kapasitas anggota, atau bahkan mungkin yang terburuk(?). Terlebih hanya dikarenakan rasa sungkan menyampaikan masukan, saran, dan kritik yang membangun. Karena kita juga semestinya berperan bukan baperan, agar pengembangan yang terjadi sesuai dengan apa yang kita impikan, eh atau begini,
Agar nilai yang kita anggap baik bisa bertahan atau bahkan berkembang dan berlaku sebaliknya bagi nilai yang sebaliknya.
Tapi tapi tapi, pekewuh juga bukan tanpa sama sekali alasan yang dapat dibenarkan, percayalah sekecil apapun usaha, bermakna. Dan seringkali rasa ewuh berlandaskan harapan untuk tidak mengganggu, untuk tidak menyinggung, untuk berharap agar yang bersangkutan bisa berbenah tanpa kita melakukan hal yang tak perlu, dan untuk mampu menghadirkan suasana senang dan kondusif tanpa tekanan agar orang tetap merasa nyaman. Ya kan? dan itu baik, saya kira.
Tapi semua ada ambang batasnya, dan bagaimana apabila ada usaha yang mampu kita upayakan untuk tetap memberikan kenyamanan dalam ambang batas toleransi tanpa mengesampingkan impian kita sendiri, Eh, tapi kita tidak melakukannya? Ya Sesal. Tapi ada. Komunikasi sedini mungkin dengan tutur kata yang baik. Insyaa allah akan lebih dimengerti.
Tapi akan terdengar naif apabila kita tetap berharap tidak menyinggung sama sekali. Lebih baik bersiap untuk yang terburuk daripada sekedar berharap untuk yang terbaik. Walau keduanya bukan untuk saling bertentangan juga si. Jangan terlalu banyak mengubur mimpi, eh mungkin begini
Jangan terbiasa mengubur mimpi, atau kita semakin cepat menua. Kayak saya.
Kalo kata idgitaf, banyak mimpi yang terkubur, mengobarkan waktu tidur, ku tak tau apa lagi yang kan kukejaaar ooo... takut tambah dewasa, takut aku kecewa, takut tak. seindah yang kukira
btw saya buka jasa foto, kontak saja, kalo butuh porto nanti saya kirimkan, semangat.
Tumblr media
7 notes · View notes
careerclass · 1 month
Text
setelah 3 bulan ikut CC 2024.. rasa percaya diriku mulai perlahan meningkat. sekarang lebih enjoy aja ngejalanin hari. dengan ikut CC aku menjadi memiliki tujuan, even sesimple untuk ikut hadir kelas live dan ngerjain tugasnya, membuat aku yang dulu suka lamaaa mikirin suatu hal/baperan ga kelar2, skrg lebih sat set ga pake mikir lama2, karena banyak hal yang harus diselesaikan di depan.
trus skrg aku lebih mindful dan ada self-control juga jadi ga terlalu tertrigger lg dengan pencapaian atau kritikan orang lain.. skrg lebih bisa ngatur emosi dan energi (ini juga dibantu dgn sesi deep talk mas gun dan sesi nya dokter2 psikiater).
sekarang mulai sering ngomong dalam hati "kamu punya kebahagiaan kamu sendiri kok, belum tentu yang keren dimata kamu itu bikin kamu happy, jadi fokus aja sama apa yang mau lakuin. harus dicobain ya! jangan dipikirin doang!" aku mulai membuat afirmasi positif untuk diriku sendiri.
CC juga bantu ngarahin aku untuk menulis, planning, dan eksekusi.. karena ternyata sesuatu yang kalo cuma dipikirin doang, ga coba dituliskan dan dilakukan ga akan ada manfaatnya.
refleksiku setelah melewati q1 di CC, melewati stage I, yang belum aku lakuin itu adalah networking & collaboration sm temen2 CC. insyaAllah next mau coba approach beberapa orang untuk diajak ngobrol/diskusi..
sekiaan :D
thank you ya semua tim CC, tim mental hub, dan teman2ku di CC.. selama 3 bulan ini kalian sangat membantuku to be a better me. semoga Allah selalu membantu usaha2 kita semua. aamiin
-NA-
5 notes · View notes