Tumgik
#pikirankita
Photo
Tumblr media
Semua orang punya lagu di setiap kenangannya masing-masing Selamat membaca, @trikaryadesigns ☕ Kupi Mupi 📍 Jl. Ampera Raya No. 123, RW 6, Ragunan, Kec. Ps MInggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 12560 #pathdaily #quotesindonesia #quotesoftheday #kodepeka #berbagirasa #quotesgalau #quotesoftheday #tentangkita #quotesbaper #puisi #curhatanhati #tentangrindu #sajaksenja #fiersabesari #ungkapanhati #ruangpena #katabucin #pecahankaca #goresanpena #lukaserius #senja#captionbijak #sindirianhalus #pikirankita #moveon #trikaryadesigns (di South Jakarta) https://www.instagram.com/p/CoTX8SZvYXB/?igshid=NGJjMDIxMWI=
4 notes · View notes
lantai-kampoeng · 1 year
Photo
Tumblr media
Bebas dan sederhana ✍️ Selamat membaca, @trikaryadesigns ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ Kupi Mupi Jl. Ampera Raya No. 123, RW.6, Ragunan, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 12560 ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ #pathdaily #quotesindonesia #quotesoftheday #kodepeka #berbagirasa #quotesgalau #quotesoftheday #tentangkita #bantalkusam #dagelan #quotebaper #puisi #curhatanhati #tentangrindu #sajaksenja #fiersabesari #ungkapanhati #ruangpena #katabucin #pecahankaca #goresanpena #lukaserius #senja #captionbijak #sindiranhalus #pikirankita #moveon #trikaryadesigns (di Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/Clmpt0DPJY8/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
pikirankita · 3 years
Text
Psikopatologi Sigmund Freud: Masa Kanak-kanak dan Ingatan yang Tersembunyi - PikiranKita
Tumblr media
Pikiran atau ingatan kita mampu bertindak dengan tujuan atau motif tertentu yang tidak kita sadari dalam kaitannya dengan hal-hal yang selama ini tidak kita duga sama sekali. Saya akan mulai dari sebuah fakta yang menarik bahwa ingatan seseorang tentang masa kecilnya seringkali berisi hal-hal yang tampaknya tidak penting dan kebetulan semata, dan bahkan pikiran orang dewasa (seringkali tapi tidak selalu) seringkali sudah melupakan kesan- kesan yang sangat mendalam yang terjadi pada masa kecil.
Seperti yang sudah diketahui bahwa ingatan manusia menggunakan metode tertentu untuk menseleksi kesan kesan yang diterimanya, maka tampaknya masuk akal jika kita memperkirakan bahwa ketika masih kanak seleksi ini terjadi dengan prinsip-prinsip yang sangat berbeda dengan ketika orang mencapai kematangan intelektual. Namun ketika diteliti lebih lanjut, didapati bahwa asumsi seperti ini tidak diperlukan bagi pemahaman kita mengenai masalah ini.
Kenangan masa kecil yang dimiliki seseorang yang sudah dewasa tampaknya seolah tidak penting atau tidak memiliki hubungan yang jelas dengan pola pikir orang itu karena kenangan masa kecil itu telah mengalami proses pergeseran. Dengan melakukan psikoanalisis, bisa dibuktikan bahwa kenangan-kenangan masa kecil yang tampaknya tidak penting itu sebenarnya adalah topeng yang menutupi atau menggeser kenangan-kenangan masa kecil lainnya yang sangat berkesan bagi orang itu, namun kenangan kenangan masa kecil yang penting atau berkesan ini tidak dapat direproduksi atau diingat kembali karena ada penolakan atau represi tertentu yang terjadi dalam pikiran.
Maka, karena kenangan-kenangan masa kecil yang tidak berkesan ini hadir dalam ingatan bukan karena makna yang dikandungnya sendiri melainkan karena kenangan- kenangan yang tidak berkesan itu memiliki hubungan atau asosiasi dengan kenangan-kenangan yang berkesan yang terrepresi tadi, maka kenangan-kenangan yang tidak berkesan ini dapat saya sebut sebagai “kenangan penyamar” karena kenangan-kenangan ini menyamarkan atau menutupi kenangan-kenangan lain yang sebenarnya lebih berkesan.
Selengkapnya tentang “ Masa Kanak-kanak dan Ingatan yang Tersembunyi - PikiranKita ” …
2 notes · View notes
pikirankita · 3 years
Text
Pemikiran Kiri itu Kafir? - PikiranKita
Tumblr media
Zaman ini, khususnya di negara kita yang serba darurat ini, istilah "Kiri" menjadi sangat problematis. Kiri selalu dikaitkan dengan kebengisan, cabul, dan tentu saja kafir. Jika ada seseorang yang berbicara mengenai ide-ide Kiri, sudah pasti stigma buruk itu tidak akan terelakan. Orang yang ingin menjadi kiri, misalnya, hanya untuk tampak keren, atau mejadi Kiri sungguhan yang selalu bergulat dengan pemikiran-pemikiran Kiri yang bid’ah, akan terasa sangat sulit. Bisa jadi orang itu malah diasingkan dan bahkan disikat oleh orang-orang fasis. Sehingga tesis Kiri adalah pocong, akan selalu sangat relevan. Kiri akan selalu diposisikan sebagai the other, selalu dimarjinalkan oleh sistem yang berkuasa.
Itu sudah sering terbukti, misalnya untuk menyebutkan beberapa contoh kasus saja, seperti peristiwa pengepungan Gedung YLBHI-LBH Jakarta oleh ribuan massa yang tergabung dari berbagai ormas warisan Orba beberapa tahun lalu dan pembubaran diskusi Sosialis di Surabaya baru-baru ini oleh sekelompok ormas dan aparat. Aksi-aksi pembubaran tersebut merupakan bukti konkret dari kengawuran masyarakat kita dalam memahami istilah Kiri ini, khususnya “Kumunis”. Tentu, hal itu terjadi melalui proses penggelapan sejarah yang panjang oleh Yang Mulia Soeharto sampai saat ini.
Selengkapnya tentang “Pemikiran Kiri itu Kafir?” …
3 notes · View notes
pikirankita · 3 years
Text
Nikotin Agama - PikiranKita
Tumblr media
Mungkin pembaca disini bertanya mengenai judul di atas, tentang apa itu nikotin agama? Nikotin merupakan senyawa kimia organik yang bertindak sebagai agonis atau senyawa yang meberikan efek tertentu pada sel-sel—di dalam tubuh manusia.
Contoh, seperti yang terdapat pada rokok; Nikotin di dalam rokok merupakan zat adiktif yang memberikan rasa ketergantungan terhadap para perokok. Ketergantungan yang didapatkan berupa; perubahan perilaku, penggunaan secara eksesif, dan ketergantungan—baik fisik maupun psikologis.
Penulis sengaja mengambil istilah nikotin—disandingkan dengan kata agama, karena menurut saya efek candu atau ketergantungan yang diciptakan oleh nikotin juga persis sama dengan apa yang terjadi pada agama. Namun, sebelum itu, mari kita pahami kembali apa arti dari agama.
Agama adalah suatu sistem—kepercayaan atau peribadatan—kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atau kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dan kehidupan. Sedang dalam KBBI dijelaskan, bahwa agama merupakan suatu sistem yang mengatur—keimanan kepada tuhan, mengatur tata hubungan manusia dan manusia, serta lingkungannya.
Lalu, jika agama merupakan sebuah sistem kepercayaan sementara nikotin adalah sebuah entitas kimiawi yang menyebabkan ketergantungan, lalu apa kaitan antara keduanya?
Selengkapnya tentang "Nikotin Agama - PikiranKita" ...
2 notes · View notes
pikirankita · 3 years
Text
Relasi antara Fitrah Manusia dan Realitasnya - PikiranKita
Tumblr media
Jika berbicara tentang manusia tentunya di dalam diri manusia terdapat potensi yang harus manusia itu sadari. Potensi tersebut terbagi menjadi tiga yaitu yang berkaitan dengan karakter atau watak, naluri atau insting, dan fitrahnya sendiri.
Watak manusia berkaitan dengan sifat dasar yang dimiliki juga oleh tumbuhan, dan hewan. Artinya adalah dalam diri manusia yang dikenal dengan watak mereka erat kaitannya dengan hal-hal yang mendasar yaitu sifatnya alamiah pada makhluk hidup.
Kemudian Naluri, naluri pada manusia lebih dominan dalam hal yang bersifat materi. naluri ini tidak pernah lepas dari makhluk hidup baik itu manusia ataupun hewan. Seperti yang kita ketahui bahwa naluri ini terbatas pada hal hal yang hanya mampu di jangkau oleh panca indra.
Naluri juga merupakan sesuatu yang sangat mudah untuk melemah. Artinya adalah ketika orientasi naluri ini telah tercapai maka dengan cepat makhluk tersebut merasakan rasa puas, dan ketika ia sudah terpuaskan, alhasil nalurinya mulai meredup. Akan tetapi untuk sampai pada orientasi naluri tersebut, tidaklah terlepas dari yang namanya usaha.
Selengkapnya tentang “Relasi antara Fitrah Manusia dan Realitasnya - PikiranKita ” …
1 note · View note
pikirankita · 3 years
Text
Pacaran: Hubungan untuk Ditindas Secara Pasrah? - PikiranKita
Tumblr media
Sudah menjadi ihwal yang wajar bagi kita apabila banyak manusia yang akhirnya berpasangan dalam hidupnya, entah karena tujuan tertentu, adanya suatu kebutuhan, keinginan yang tidak bisa dijelaskan, atau sekadar menghindari tekanan sosial. Kuatnya keinginan untuk diakui secara sosial sebagai manusia yang tetap memiliki eksistensi di era globalisasi menjadi salah satu motivasi berpacaran. Dan setiap orang tahu, bahwa komponen terpenting dari pacaran adalah cinta.
Pacaran sendiri merupakan istilah yang dibuat oleh masyarakat Indonesia untuk menyebut aktivitas dua orang yang saling mencintai dan mengasihi, sementara pacar menurut KBBI diartikan sebagai “teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih”. Tetapi apakah benar bahwa dua orang itu memiliki hubungan seksualitas karena didasari oleh rasa saling mencintai?
Manusia tidak akan mencapai kesejatian dirinya bila hidupnya dibuat pusing dengan urusan pacar. Ketidakbebasan bertindak karena sikap over posesif dari pacarnya merupakan penindasan. Monitoring mengenai siapa saja yang chatting melanggar kebebasan manusia dalam mengekspresikan dirinya. Perbincangan diatur, aktivitas di luar rumah dimonitor, serta hal-hal lain yang sifatnya posesif menimbulkan efek kepemilikan, seperti tanah milik tuan-tanah yang tidak boleh disentuh, dikotori, dinodai, ditanami pepohonan. Kecemburuan buta yang dicontohnyatakan dengan tidak boleh mengerjakan tugas misalnya dengan teman lain tanpa seizinnya tak ubahnya seperti barang ekspor yang hanya bisa diekspor setelah mendapat izin perdagangan internasional dari lembaga yang berwenang.
Selengkapnya tentang “ Pacaran: Hubungan untuk Ditindas Secara Pasrah? - PikiranKita ” …
1 note · View note
pikirankita · 3 years
Text
Pemikiran Filsafat Anaximandros - PikiranKita
Tumblr media
Anaximandros merupakan filosof Miletos kedua setelah Thales. Anaximandros adalah murid Thales. Ia lebih muda lima belas tahun dari Thales, tapi meninggal dua tahun lebih dulu dari Thales. Anaximandros juga merupakan seorang ahli astronomi dan ilmu bumi.
Anaximandros adalah putra dari Praxiades, dalam literatur Yunani kuno disebutkan bahwa Anaximandros memiliki ikatan kekerabatan dengan Thales, hubungan darah atau keluarga, yaitu Thales merupakan paman dari Anaximandros. Kita dapat mengetahui sejarah Anaximandros melalui tulisan Aristoteles, Apollodorus, atau Diogernes Laertius.
Diogenes pernah menyampaikan bahwa Anaximandros juga pernah menggantikan Thales sebagai kepala sekolah filsafat di Miletos. Menurut Apollodorus seorang penulis Yunani kuno, Anaximandros telah berumur 63 tahun pada saat olimpiade ke-58 yang di laksanakan tahun 547 SM/546 SM. Karena itu, diperkirakan Anaximandros lahir sekitar tahun 610 SM di Miletos.
Menurut tradisi Yunani kuno, Anaximandros memiliki jasa-jasa didalam bidang astronomi dan geografi. Misalnya saja, Anaximandros dikatakan sebagai orang yang pertama kali membuat peta bumi. Usahanya dalam bidang geografi dapat dilihat ketika ia memimpin ekspedisi dari Miletos untuk mendirikan kota perantauan baru ke Appolonia di Laut Hitam. Selain itu, Anaximandros telah menemukan atau mengadaptasi suatu jam matahari sederhana yang dinamakan dengan gnomon. Ditambah lagi ia mampu memprediksi kapan terjadi gempa bumi dan ia menyelidiki fenomena-fenomena alam seperti gerhana, petir, dan juga mengenai asal mula kehidupan.
Meskipun Anaximandros murid Thales, namun ia menjadi terkenal justru karena mengkritik pandangan gurunya. Sebagai filosof ia lebih besar dari gurunya. Menurutnya, bila air merupakan prinsip dasar segala sesuatu, maka seharusnya air terdapat didalam segala sesuatu, dan tidak ada lagi zat yang berlawanan dengannya. Namun kenyataannya air dan api saling berlawanan sehingga air bukanlah zat yang ada didalam segala sesuatu. Karena itu, Anaximandros berpendapat bahwa tidak mungkin mencari prinsip dasar tersebut dari zat yang empiris.
Selengkapnya tentang “ Pemikiran Filsafat Anaximandros - PikiranKita” …
1 note · View note
pikirankita · 3 years
Text
Semua Manusia Adalah Kristus - PikiranKita
Tumblr media
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." MATIUS 7:12
Nampaknya firman Tuhan dalam Injil Matius dan terdapat pula pada Lukas 6:31 sangat familiar bagi kita karena berasal dari Kitab Suci agama-agama. Perkataan Juruselamat begitu nyata sehingga seolah-olah Yesus sedang berbicara hari ini, dalam konteks zaman ini, bukan lebih dari ribuan tahun yang lalu. Yang perlu kita perhatikan adalah bahwa agama memiliki ajaran cinta dan kasih yang universal. Bagaimana kata-kata ini dapat diverifikasi?
Perlu dicatat bahwa agama tidak lain adalah kehidupan kita sehari-hari. Makan dan minum, berumah tangga, jual beli, bekerja bersama, menghormati yang tua, menghargai yang muda, memuliakan mereka yang berbeda, bertetangga, bersosialisasi adalah hal sehari-hari dari sifat manusia, jika agama tidak pernah ada maka manusia akan tetap melakukan semua itu.
Agama kemudian melegitimasi dan memberi pahala di dunia ini dan di akhirat. Ini sekali lagi menegaskan bahwa agama itu mudah dan tidak membebani orang. Tuhan itu sangat manusiawi dan paling pengertian. Hanya saja, ada orang yang "libur berpikir" dan "cacat pustaka" yang mempersulit diri dan agamanya dengan dalih mencari ridha Tuhan. Nyatanya, jika si "orang itu" itu marah dan benci, mereka merasa Tuhan dan Nabi juga mendukung amarah dan kebencian mereka. Bisakah Anda menyenangkan Tuhan dengan menyakiti sesama manusia? Bisakah Anda menyenangkan Tuhan tanpa mengenal Dia?
Pola attitude adalah cermin dari pola pikir. Tindakan adalah pikiran yang sedang bergerak. Oleh karena itu, cara pandang seseorang tentang agama dan teologi akan mempengaruhi tingkah laku sehari-hari, baik dalam kehidupan beragama maupun sosial bernegara.
Jika pandangan agama seseorang cenderung eksklusif (cacat), maka tanpa pandang bulu akan memanjakan kata-kata kafir dan mengutuk siapa pun di luar dirinya, dan kelompoknya. Di sisi lain, jika perspektif seseorang inklusif dan pluralis, dia akan menerima semua perbedaan sebagai keintiman dan keindahan. Bisakah manusia memiliki demokrasi tanpa kebebasan beragama? Bukankah benar bahwa Tuhan menginginkan kita menjadi berbeda-beda? Bukankah Tuhan Sangat Maha Berbeda?
Selengkapnya tentang “ Semua Manusia Adalah Kristus - PikiranKita ” …
0 notes
pikirankita · 3 years
Text
Analisis Hubungan Agama dan Sosiologi - PikiranKita
Tumblr media
Pelajaran agama tidak akan pernah lengkap jika tidak memasukkan masalah sosial di dalamnya. Agama dipahami dan dibentuk oleh masyarakat sebagai keyakinan yang dianut oleh setiap individu, meskipun beberapa kalangan menafikan atau menyangkalnya. Dalam sistem kepercayaan terdapat hal-hal yang diyakini dan meyakini subjek, sehingga artinya konsep agama atau kajian agama tidak lepas dari berbagai aspek yang juga terkandung dalam sosiologi.
Hubungan dan sinergi antara agama dan sosiologi terlihat sangat jelas dalam praktek langsung di masyarakat. Berbagai masalah terkait keragaman keyakinan dapat terjadi di wilayah yang sama. Jadi, tidak menutup kemungkinan adanya fanatisme terhadap kepercayaan tertentu. Hal-hal tersebut dikategorikan ke dalam masalah sosial yang menyangkut keyakinan agama.
Namun, beberapa kalangan yang telah "mantap" dalam perilaku religius dapat menghindarinya. Tindakan ini dilakukan karena konsep keberagaman dipahami dan membentuk sikap toleran yaitu 'suka atau tidak', sebagai individu haruslah merasa wajar bahwa dalam ranah sosial di mana setiap komunitas memiliki cara pandang yang berbeda satu sama lain.
Bahkan tidak hanya berbeda agama, sesama pemeluk agama yang sama dapat dipahami dengan cara yang berbeda dan menimbulkan perbedaan yang beragam. Ini karena setiap latar belakang sosial berperan dalam membentuk cara berpikir dan bertindak secara individu. Dengan demikian, dalam suatu kelompok agama yang "mantap" akan menormalkan perbedaan tersebut dalam garis normal atau harus diterima karena berbagai alasan.
Selengkapnya tentang “ Analisis Hubungan Agama dan Sosiologi - PikiranKita ” …
0 notes
pikirankita · 3 years
Text
Negara, Paranoia, dan Massa - PikiranKita
Tumblr media
Sebelum masuk kepembahasan ada baiknya penulis menjelaskan sedikit terlebih dahulu tentang tiap tiap istilah yang ada pada judul diatas. yang pertama yaitu tentang Paranoia.
Paranoia adalah naluri atau proses berpikir yang diyakini sangat dipengaruhi oleh kecemasan atau ketakutan, seringkali mengarah pada delusi dan irasionalitas. Pemikiran paranoia (biasa disebut Paranoid) biasanya mencakup keyakinan penganiayaan, atau keyakinan konspirasi mengenai ancaman yang dirasakan terhadap diri sendiri. Paranoia berbeda dengan fobia, yang juga melibatkan ketakutan irasional, tetapi biasanya tidak disalahkan.
Itulah penjelasan singkat mengenai Paranoia. selanjutnya tentang Massa. Massa adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Sedangkan dalam tulisan ini, Massa diartikan sebagai kelompok manusia yang bersatu karena dasar atau suatu pegangan tertentu.
Setelah mengetahui maksud dari istilah diatas, maka saya akan menggambarkan sedikit dulu tentang contoh suatu bangsa yang menyamakan dirinya dengan Massa yaitu Kekaisaran Romawi. Dahulu para pemimpin kekaisaran Romawi sering menyamakan Roma dengan massa. Roma bukanlah senat. Roma bukanlah republik, dan bahkan bukan sang Caesar. Roma adalah massa yang menuntut kepuasan dengan perang, emas, darah, dan kemuliaan yang dibawa oleh penaklukan.
Semua ini dapat dengan mudah dilihat di pertunjukan gladiator, yang mana membuat manusia menjadi korban dalam pertunjukan tersebut. Pertunjukkan itu sangat digemari oleh "massa" Roma. Rome is the mob! jadi, apa kira kira bedanya Indonesia saat ini dengan Kerajaan Romawi waktu itu?.
Selengkapnya tentang “ Negara, Paranoia, dan Massa - PikiranKita ” …
0 notes
pikirankita · 3 years
Text
Menjadi Bangsa Demokratis Otentik ala Socrates - PikiranKita
Tumblr media
Dahulu kala hiduplah seorang bernama Socrates. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh paling kontroversial di dalam sejarah filsafat. Ia di lahirkan di Athena, dikenal sebagai orang yang berbudi baik, jujur, dan adil. Socrates menjalani sebagian besar hidupnya di alun-alun dan pasar-pasar untuk berbicara dengan orang-orang yang di temuinya disana.
Cara penyampaian pemikirannya kepada orang-orang terutama pemuda ia menggunakan metode tanya-jawab, oleh sebab itu ia memperoleh banyak simpati dari para pemuda di negerinya. Namun ia juga kurang disenangi oleh orang banyak dengan menuduhnya sebagai orang yang merusak moral pemuda di negerinya.
Bahkan di masa hidupnya dia dianggap agak membingungkan, dan tak lama setelah kematiannya dia dianggap sebagai pendiri sejumlah aliran filsafat yang berbeda-beda. Kenyataan bahwa dia begitu penuh teka-teki dan membingungkan telah memungkinkan berbagai aliran pemikiran yang berlainan untuk menyatakan dia sebagai pendirinya.
Kehidupan Socrates hanya dapat kita ketahui melalui tulisan-tulisan Plato, yaitu salah seorang muridnya dan yang menjadi salah satu filosof terbesar sepanjang masa. Plato menulis sejumlah dialog atau diskusi-diskusi yang didramatisasi mengenai filsafat, dan dia menggunakan Socrates sebagai tokoh utama dan juru bicaranya. Kisah singkat hidupnya tertulis di dalam berbagai dialog yang dibuat oleh Plato. Apa yang bisa kita pelajari dari Socrates?
Hukuman Mati Socrates
Socrates menyatakan bahwa setiap orang harus menggunakan akal budinya secara jernih untuk membuat keputusan, dan menjauhkan diri dari emosi-emosi yang tidak teratur. Dan yang kedua Socrates mengajak kita untuk tidak selalu mengacu pada apa yang menjadi pendapat umum, tetapi berusaha mencari sendiri apa yang benar.
Pada masa hidupnya Socrates dianggap sebagai pemberontak yang meracuni pikiran anak muda. Ia pun ditangkap dan dihukum mati oleh pemerintah Athena pada masa itu. Socrates sebenarnya memiliki kesempatan untuk melarikan diri, namun ia tidak melakukannya. Ada tiga argumen yang diajukannya. (Frankena, 1973)
Selengkapnya tentang “ Menjadi Bangsa Demokratis Otentik ala Socrates - PikiranKita ” …
0 notes
pikirankita · 3 years
Text
Filsafat untuk Kehidupan yang Bahagia - PikiranKita
Tumblr media
Banyak diluar sana orang yang masih berpendapat, bahwa belajar filsafat itu sulit, filsafat itu tidak praktis untuk kehidupan. mempelajari filsafat hanya memberikan kita teori-teori abstrak, dan tidak ada hubungannya dengan apa yang kita jalani sehari-hari. karena pendapat seperti itu, maka banyak orang merasa bahwa belajar filsafat tidaklah penting.
Kemudian banyak juga yang mengira, bahwa belajar filsafat dapat membuat seseorang tidak percaya agama. Mereka menggap filsafat mendorong orang untuk menjadi ateis, yaitu orang yang tidak percaya tuhan. Dengan anggapan semacam ini, semakin banyak orang yang takut untuk belajar filsafat. Sudah bikin pusing dan bikin orang jadi ateis, mengapa filsafat tidak dihapuskan saja dari muka bumi ini?
Sayangnya, setelah beberapa tahun ini saya menggeluti filsafat, saya berpendapat, semua anggapan itu salah. Filsafat tidak abstrak, melainkan sebaliknya, Filsafat justru berbicara tentang kehidupan manusia yang nyata dengan segala kerumitannya. Filsafat juga tidak mendorong orang untuk menjadi ateis atau tidak beragama melainkan orang itu sendiri yang memilih jalan keyakinannya.
Filsafat juga  membentuk cara berpikir kita agar menjadi kritis, masuk akal dan reflektif. Ateis atau tidak, itu pilihan pribadi. tergantung bagaiman orang itu memilih jalan keyakinan yang akan dia anut.
Selama manusia masih berpikir dan bertanya, filsafat tidak akan pernah hilang dari muka bumi ini. Filsafat lahir dari dorongan alamiah manusia. Energi dibaliknya adalah rasa heran, rasa kagum dan rasa ingin tahu.
Perkembangan filsafat akan sangat mendorong perkembangan ilmu pengetahuan. Inilah yang selalu memberikan sumbangan besar untuk melestarikan dan mengembangkan kehidupan secara keseluruhan hingga saat ini.
Apa Hubungan antara Filsafat dan Kebahagiaan Hidup?
Selengkapnya tentang “ Filsafat untuk Kehidupan yang Bahagia - PikiranKita ” …
0 notes
pikirankita · 3 years
Text
Kebahagiaan, Fundamentalisme dan Kebebasan - PikiranKita
Tumblr media
Mengapa setelah lepas dari Orde Baru di bawah Kekuasaan Soeharto yang penuh teror dan ketakutan, Indonesia kembali terjerumus ke dalam berbagai bentuk fundamentalisme, seperti fundamentalisme agama dan uang? Seolah-olah kita sebagai bangsa keluar dari mulut singa, lalu ke mulut harimau. bahasa lainnya, kita meninggalkan satu masalah dan kemudian terjun bebas ke masalah berikutnya, tanpa menyadarinya. Apa sebenarnya akar dari fenomena ini?
Fundamentalisme agama jelas menjadi gejala serius di Indonesia sekarang ini. Berbagai kalangan ingin memaksakan ajaran agamanya untuk diterapkan di seluruh masyarakat. Dasar dasar negara yang bersifat pluralis, terbuka, dan nasionalis kini terancam. Fenomena ini menimbulkan keresahan sosial di berbagai kalangan, terutama kelompok minoritas.
Budak, Rendah Diri dan Abdi
Di dalam gerakan fundamentalisme agama ini, kita bisa menyaksikan dengan jelas satu bentuk mentalitas, yakni mentalitas budak. Mentalitas budak berarti, orang malas atau tidak mau berpikir mandiri, dan menyerahkan keputusan hidupnya pada apa kata kelompok. Dalam hal ini, kelompok itu adalah agama. Orang semacam ini tidak lebih sebagai budak yang rindu untuk dikuasai dan ditaklukan, karena tidak mau berpikir mandiri.
Mental budak terwujud nyata di dalam sikap abdi. Sikap abdi berarti, orang lebih senang disuruh dan diperintah, daripada memutuskan sendiri, apa yang mesti ia lakukan. Orang lebih senang tunduk pada kata orang lain, daripada mempertimbangkan sendiri, apa yang baik dan buruk bagi dirinya. Sikap abdi yang meluas akan menciptakan bangsa budak yang bergantung dan tunduk pada bangsa asing, seperti yang dengan jelas kita lihat di Indonesia sekarang ini.
Selengkapnya tentang “ Kebahagiaan, Fundamentalisme dan Kebebasan - PikiranKita ” …
0 notes
pikirankita · 3 years
Text
Corona, Sains, dan Agama
Tumblr media
Wabah sekali lagi membuktikan bagaimana sains adalah satu-satunya pencapaian manusia yang dapat diandalkan hingga saat ini. Selain menghancurkan citra kita tentang sistem politik-ekonomi yang ideal, wabah Covid-19 juga memaksa kita untuk memikirkan kembali premis dasar kita dalam keyakinan; apakah agama pada prinsipnya bertentangan dengan sains. Pertanyaan ini, pada akhirnya, juga membawa kita pada pertanyaan yang lebih mendasar tentang cara hidup kita; apakah kita benar-benar memiliki keinginan bebas?
Covid-19, tentu saja, bukanlah kasus pertama yang mempertemukan agama dan sains di persimpangan jalan. Sejarah konflik antara agama dan sains berawal sejak ratusan tahun yang lalu; bumi datar vs bumi bulat, geosentris vs helio sentris, kreasionisme vs evolusionisme, dan banyak kasus lain yang tidak kalah rumitnya. Namun, dari semua konflik tersebut, pandemi merupakan kasus yang paling krusial karena terkait dengan keberadaan dan keselamatan manusia. Dalam hal ini kita hanya perlu merumuskan satu pertanyaan; apakah agama dan sains pada prinsipnya bertentangan? Pertanyaan ini pada akhirnya akan membawa kita pada keputusan epistemik; yang lebih memadai dari keduanya.
Russell, dalam bukunya Religion and Science (1974), mengatakan bahwa agama dan sains pada prinsipnya memiliki kontradiksi yang mendasar. Menurut Russell, keduanya mendasarkan prinsip-prinsip kebenaran mereka pada asumsi epistemologis yang sama sekali berbeda; Agama selalu bertolak dari klaim universal yang didasarkan pada wahyu atau doktrin metafisik lainnya yang kebenarannya mutlak, sedangkan sains berangkat dari klaim-klaim tertentu yang dibuktikan melalui eksperimen yang kebenarannya tentatif. Dari perbedaan prinsip inilah kita kemudian dapat mengatakan bahwa jika keduanya bertemu pada suatu masalah dengan objek material yang sama, maka mereka tidak akan dapat menghindari konflik.
Selengkapnya tentang “Corona, Sains, dan Agama - PikiranKita”…
0 notes
pikirankita · 3 years
Text
Coretan Singkat Tentang Manusia
Tumblr media
Manusia selalu memiliki kecenderungan terhadap segala sesuatu yang menarik bagi mereka. Kecenderungan ini seperti kuda hitam yang menuntun orang untuk menikmati kesenangan yang terus menerus, dan tanpa akhir. Namun, di sisi lain di saat yang sama, ada seekor kuda putih yang berusaha mengontrol jarak atau malah menjauhi arah lari kuda hitam tersebut. Kuda putih ini kemudian dianggap sebagai hati nurani.
Kasus kehidupan manusia itu kompleks. Tidak pernah lepas dari sesuatu yang sulit, absurd, dan tidak bisa dipungkiri, sekaligus pelik. Ini adalah kasus yang membuat manusia dalam keadaan pasif seperti batu, menerima segala sesuatu yang terjadi padanya. Atau sebaliknya, aktif secara terbuka dalam membedakan manusia dari hewan lain. Apakah bukan karena alasan inilah manusia dianggap sebagai hewan yang berpikir, kata Aristoteles? Tapi kemudian masalahnya meningkat menjadi gambar abu-abu. Abu-abu yang berdiri di antara kebutuhan, keinginan, dan penolakan.
Ada kebutuhan yang tidak pernah bisa disangkal. Kebutuhan makan, tidur, hingga kebutuhan seksual dalam hidup. Tetapi apakah kebutuhan itu adalah hal utama dalam hidup? Memang benar makan tidur dan seksualitas adalah suatu kebutuhan, tapi bukan itu masalahnya. Apakah kita akhirnya menjadi manusia yang hidup untuk makan? Hidup untuk tidur? Atau hidup untuk seks? Semuanya bisa dicapai dengan mudah. Tetapi bukankah sesuatu yang mudah selalu tidak memberi Anda apa-apa? Itu adalah kebutuhan hidup yang harus dicari, bahkan jika seseorang perlu ditahbiskan.
Selengkapnya tentang “Coretan Singkat Tentang Manusia - PikiranKita” …
0 notes