Tumgik
#Damai
joeclover-ocarts · 4 months
Text
Tumblr media
Just need a new wallpaper.
Lyu got a gun shot in the year of 2005,few small skull pieces left in his frontal lobe.
The bullet was shot for mushi,but the bullet was not shot by mushi.
Recently I been recovered from cancer and didnt pay enough attention on art creation,but gladly I will go back to work next week.
76 notes · View notes
samsarajoe · 1 year
Text
Tumblr media
OCs that I have been focused on for a long while,ive being arranging all information to one really long list of art,finally the lineart is almost finished,sooner will be the color!
The story is named '大霾-DaMai' as for smog,smoke,fog and burning joss sticks.
It's a story based on Chinese folklores,there will be many Asian religious element in it.
but anyway,I can't wait to share my husbandos with you guys.I will keep going.
90 notes · View notes
hanifahdwis · 2 years
Text
Ada sepi yang dipaksa untuk ramai,
perih yang dipaksa untuk sembuh,
amarah yang diredam untuk sabar,
dan gelisah yang diteriaki agar tenang.
•••
Banyak hal yang mungkin tidak sesuai dengan harapan, terlalu larut menggugu ekspektasi padahal bukan itu yang ingin Allah bagi. Semoga cepat sembuh. Semoga cepat utuh. Damai, damai, damai meski ramai.
— Selasa, 23.23, Jawa Tengah
136 notes · View notes
yustrialubna · 10 months
Text
Barangkali setelah menjadi ahli dalam seni melepaskan, kita baru bisa merasakan hidup yang lebih ringan. Membangun ruang penerimaan lebih lebar, hidup terasa lebih tenang dan damai.
-
16 notes · View notes
zahralyr · 4 months
Text
Tentang Pulang
Tumblr media
Jelang kepindahanku, ada banyak narasi tentang pulang yang terlintas di kepala. Australia bukan kepindahan pertamaku, tapi jaraknya cukup jauh sehingga membuatku berpikir banyak tentang pulang. Setiap kali memikirkan pulang juga, aku teringat tulisan Mbak Windy Ariestanty dalam bukunya, Life Traveler:
'Kadang, kita menemukan rumah justru di tempat yang jauh dari rumah itu sendiri. And yes, whenever you feel peacefullness, you might call it home'
Aku ingat, buku itu pertama kali kubaca sepuluh tahun yang lalu. Waktu itu, aku masih terlalu muda untuk memahami—setidaknya menurutku— dan aku berpikir bahwa 'pulang' adalah sesederhana naik angkutan umum dan harus transit dua kali untuk sampai ke rumah.
Sekarang, sudah tiga belas tahun berlalu dan aku melewati banyak waktu dengan menunda pulang; menunda pulang karena beramanah di suatu tempat, karena hanyut dalam kesibukanku sendiri, karena peliknya proses mengerjakan skripsi, atau yang paling parah, menunda pulang karena aku tidak lagi merasa pulang.
Kadangkala, aneh rasanya berada di rumah lagi, aneh rasanya merasakan udara yang sepanas itu lagi. Aneh rasanya tidur di tempat tidurku sendiri, menatap langit-langit yang sama lagi. Semuanya benar-benar terasa asing. Semuanya—kecuali Mama, Babah, dan adik-adikku yang menyebalkan itu.
Lalu, pulang bagiku banyak berubah.
Pertama, pulang berarti bertemu mereka yang kuanggap 'rumah'.
Pulang tidak lagi sesederhana bangunan yang harus kucapai dengan naik angkutan umum dan berjalan kaki dua kilometer dari sekolah. Merasa pulang adalah Mama yang kukirimi pesan setiap hari, adalah Babah yang paling bisa memahami tentang pundakku yang terasa berat sekali. Adalah adik-adikku yang selalu menjadi pendengar yang baik untuk pembicaraan kami yang jarang selesai. Adalah teman-teman yang selalu membersamai. Adalah nenek yang sering menanyakan kabar saat ia terbangun pukul tiga pagi. Adalah pukul tiga pagi, saat dimana aku bisa benar-benar merasa pulang dan didengar tanpa dihakimi manusia manapun. Tentang pukul tiga pagi, Ia adalah pengecualian dari 'mereka-mereka' yang tertulis di paragraf ini.
Kedua, pulang adalah diri sendiri.
Selama jauh dari rumah, aku bertemu banyak sekali manusia-manusia baik hati yang Tuhan kirim untuk silih berganti menawarkan pertolongan. Selama itu juga, aku cukup merasakan kepindahan berkala yang berakhir pada perasaan cukup untuk memaknai manusia lain sebagai pulang. Perasaan cukup yang membuat aku mulai belajar menjadikan diri sendiri sebagai pulang.
Ketiga, sebagaimana dituliskan Mbak W, aku mulai memahami bahwa pulang adalah merasa damai.
Labuan Bajo membantuku memahami bahwa pulang ternyata punya banyak wujud, salah satunya menjelma menjadi satu kota pantai yang cantik, berjarak 1300 kilometer dari Surabaya. Ada rasa damai yang sulit dijelaskan ketika pertama kali aku sampai di sini. Tetapi satu yang paling penting: tiga hari ku di sini cukup untuk menjelaskan bahwa, bagaimanapun juga, akan selalu ada tempat yang membuat siapapun merasa pulang. Lain waktu, akan kuceritakan juga tentang cantiknya tempat ini.
Pada akhirnya, pulang ternyata bukan hanya berwujud manusia lain, atau bahkan diriku sendiri. Pulang menjelma dalam banyak wujud.
Dan, sejauh perasaan damai itu hadir, ada pulang yang dekat di sana.
6 notes · View notes
guratpena · 10 months
Text
sejenak
aku hanya mencari tenang dalam sejenak perhentian. karena aku merasa tidak semua rute dapat ditempuh sekali jalan.
aku hanya mencari damai dalam sejenak perhentian. karena aku merasa sudah terlalu lama yakin akan logika meski menyiksa diri.
aku hanya mencari kelegaan dalam sejenak perhentian. karena aku merasa ada kemungkinan untuk mendapat pilihan lain untuk mencapai tujuan.
sejenak berhenti. beristirahat untuk melanjutkan.
11 notes · View notes
vivisufi · 4 months
Text
Ternyata menepi itu tidak selalu sepi
Berasa damai
Tidak terpengaruh komentar-komentar yang gaduh
Tidak perlu meredam ramai
Hanya perlu berjalan santai
Tidak ada yang memburu-buru untuk segera sampai
Tidak ada yang menginjak-injak meski kaki tidak beranjak
Lelah tak bisa ku cegah
Duduk dulu ya, biar Tuhan yang menunjukkan langkah selanjutnya
2 notes · View notes
ayeshadasilva · 6 months
Text
Tumblr media
Terbangkanlah segala resah 
Terbangkanlah segala amarah
Terbangkanlah segala hal yang membuatnya patah
Bukan hanya senja, langit biru pun membuatku candu
Diikuti layang-layang yang saling berpacu
Memandang langit biru yang luas, melukis senyum yang lepas
Oh Tuhaan, semesta-Mu begitu luas
Langit-Mu indah menenteramkan meleburkan segala was-was, 
Siapapun yang memandang, menjadi enggan untuk lekas bergegas
Langit biru,
Terima kasih telah melenyapkan segala hal yang sendu
4 notes · View notes
mnurulwathoni · 2 years
Text
Manusia yang sering merasa tidak enakan sama orang lain, pasti punya hati di atas rata-rata, dia yang selalu lebih dulu melihat kebutuhan orang lain yang selalu mendahulukan perasaan orang lain yang selalu memikirkan keadaan orang lain walau kadang merugikan dirinya sendiri, manusia seperti itu suka sekali dengan kedamaian dan teramat senang melihat orang lain bahagia tidak suka mengusik dan berbisik. Hanya saja kelemahannya hanya satu.
"kadang keluguan dan ketulusan mereka sering salah di manfaatkan bagi sebagian manusia yang selalu mementingkan dirinya sendiri".
Lombok 9 mei 2022
98 notes · View notes
ulfahkhoerul · 10 months
Text
Bingung mau mulai cerita darimana, pengen cerita tapi takut aja cerita sama orang lain. Jadi kuputuskan aja buat cerita disini, karena disini cukup sepi dan kalaupun dibaca orang, dia nggak tau saya dan begitulah sebaliknya, jadi ya nggak masalah hehe. Kalaupun ada yang tau ya nggak masalah juga sih haha. Biasanya saya pakai bahasa yang susah sekali dipahami, karena emang nggak ingin aja apa yang saya maksud diketahui orang lain dengan begitu mudahnya, rasanya malu aja, mungkin dulu saya belum berdamai dengan diri sendiri, jadi takut aja sama prasangka orang haha.
Jadi mari sedikit saya ceritakan keluh kesah saya akhir akhir ini. Saya nganggur cukup lama, dan akhirnya dapat pekerjaan dengan gaji yang hanya cukup untuk ongkos perjalanan dan biaya makan seadanya. Senin sampai sabtu kerja, tanggal merah juga kerja, perjalanan dari rumah ke tempat kerja 1 jam, jadi kalau PP ya 2 jam setiap hari. Minggu nya jualan es buat tambah tambah uang jajan. Jadi kalau dihitung hitung nggak ada hari libur.
Capek nggak sih?
Hmmm gimana jawabnya ya, dibilang capek ya nggak capek, dibilang nggak capek ya sebenarnya capek, ya gimana ya jawabnya, bingung juga. Tapi seneng aja sama keadaan sekarang, rasanya itu kayak berdamai dengan diri sendiri, ada di syukuri, nggak ada ya dinikmati.
Emang nggak iri sama temen temen yang karir nya bagus?
Yah nggak usah ditanya kalau ini dah. Kadang suka bingung aja, karir kok ya bisa pada bagus, gaji gedhe pula, weekend libur, tanggal merah libur, sering jalan jalan keluar kota uangnya darimana ya haha. Pengen tau kayak gitu, iya nggak sih uang ok, karir baik, refreshing jalan. Tapi ya mungkin sekarang belum waktunya saya untuk menikmati hal yang seperti itu, mungkin suatu saat nanti haha, pasti ada jalannya, jadi ya ayooo semangatnya di kencengin lagi haha.
5 notes · View notes
rainilamsari · 1 year
Text
Heal
[intransitive, transitive] to become healthy again; to make something healthy again [transitive] heal somebody (of something) (old use or formal) to cure somebody who is ill; to make somebody feel happy again [transitive, intransitive] heal (something) to put an end to something or make something easier to bear; to end or become easier to bear
healing as a noun was the process of becoming or making somebody/something healthy again; the process of getting better after an emotional shock.
i would like to bold these, process of getting better. you know, it refer to a comment about my healing process a few days ago.
sebagai introvert garis kerad, cara saya mengisi kembali daya adalah melipir. selain tidur, membaca, mengunjungi tempat asing yang sepi dari keramaian (dalam arti sebenarnya maupun kiasan), saya juga suka naik-naik.
memanfaatkan jeda libur lebaran kantor yang puanjang, saya pun merencanakan munggah. 3D2N as usual, tapi malas sekali rasanya mengumumkan. orang niatnya melipir kok pakai pengumuman? kan?
jadi saya cuma memberi info via status dan foto profil wa bahwa akan bisa tidak dikontak dalam beberapa waktu ke depan, karena tidak ada sinyal.
hal ini barangkali menarik bagi beberapa orang yang adiktif terhadap keramaian, wkwk. atau kebutuhannya berbeda dengan saya, ya. jadi ceritanya ada yang komentar, damai kalau ndak ada sinyal sulit juga.
wesss, jangan pukul rata definisi damaimu, Tuan. damainya saya ya begitu itu; tenteram, tenang, hening, sepi. itu damainya saya. termasuk jika dalam definisi tersebut juga memuat situasi tanpa sinyal. saya sungguh tersungging dengan komentar Anda, wkwk.
sekarang alhamdulillah udah selo, tapi kemarin-marin saya ngegas menanggapinya...dalam hati, wkwkwk.
iya, saya tau saya perlu belajar memosisikan diri. tidak semua situasi bisa saya damaikan, hehe. tapi kalau hal yang bersifat personal, kan, nggak nopo-nopo, tho?
besok-besok saya hide aja apa? tapi, ndak. saya sensitif tapi saya ndak baperan dendaman. apa pula yang mau dihide wong jarang update juga. lha kok emosi lagi, ckck
tapi kejadian ini adalah cermin buat saya.. ndak semua bisa saya damaikan, ndak semua damainya seperti saya. karena dimengerti itu menyenangkan, semoga saya pun dimudahkan untuk mengerti definisi damainya orang lain, sehingga ndak mengusik atau sok asik.
at least, terima kasih sudah memberi saya ruang sendiri :)
4 notes · View notes
cruelvirtualworld · 2 years
Text
SEMOGA
Satu tahun penuh menarik napas panjang dalam satu gelas penuh dengan makna. Dengan yakin aku sematkan; 
Hidup itu mengerikan.
Bahaya. Tidak semua hal bisa diterima dengan pasrah karena harus dicegah. Lebih dari itu? Gila adalah jawabannya. Terlalu banyak hal yang terlihat, serta terlalu banyak hal yang dipendam. Terlalu lebar nurani terbuka, pula terlalu rapat logika tertutup. Mereka semua berteriak dalam kehampaan di sudut-sudut ruang yang akan segera meradang.
Tidak sedikit mendengar tentang keluhan. Tentang raga yang ada di mana, tapi nurani hanya bisa merana. Semua bilang ini perbudakan, antara yang menari-nari di tengah tanggungan yang terus membebani dan yang terus berlari tanpa ada kata untuk berhenti agar cepat-cepat diadili. Terlalu lebar mulut terbuka, terlalu rapat telinga tertutup. Percayalah, egoisme sudah jadi makanan sehari-hari.
Semua yang tidak kenal apa artinya kalah, semua yang tidak kenal apa artinya damai selalu menggerogoti sukma seakan-akan haus apresiasi dari sebuah prestasi tanpa peduli baik buruknya satu eksekusi. Sungguh sangat gaduh hidupnya, habis satu malam dalam dalil "dengan gaya". Telan semua derita di atas lantai dansa tanpa tahu dirinya milik siapa.
Sungguh sangat gaduh di luar sana. Di tengah hiruk pikuk kehidupan yang tidak pernah tenggelam di makan masa. Apakah terasa familiar? Ya, ini bukan hanya tentang kamu, kalian, atau mereka. Ini juga tentang aku, kita semua. Tidakkah mengerikan? Melihat semua orang dengan baju zirahnya, bersiap untuk perang, menumpahkan darahnya demi satu masa yang disebut kebahagiaan.
Semoga harapan masih selalu ada.
Semoga ketenangan selalu milik kita.
Semoga ada damai di ujung bahagia.
Semoga.
Semoga.
Semoga.
9 notes · View notes
maestromediacoid · 2 years
Text
Bahasa Cinta
Harimau, memangsa seekor rusa untuk diberikan kepada anaknya Koruptor, merampas hak orang lain, untuk membuat orang terkasihnya selalu bahagia Wanita itu menjual diri, untuk berobat orang tuanya dan menyekolahkan adik-adiknya Dimanakah Cinta? Ruang dan waktu yang tak kekal Persepsi hidup yang bermanifestasi, sepertinya itu Cinta … baginya Prajurit bertempur demi apa yang dipercaya sebagai Cinta…
Tumblr media
View On WordPress
4 notes · View notes
ikaaaa02 · 2 years
Text
Self healing terbaik adalah diam,menghilang berdamai dengan diri sendiri dan tidur💞💞
5 notes · View notes
shofwankarim2 · 9 days
Text
Putra mantan Wabup Sijunjung, kini jadi Pj Wako Sawahlunto
Putra mantan Wabup Sijunjung, kini jadi Pj Wako Sawahlunto Padang (ANTARA) – Fauzan Hasan, S.STP, M.Si, adalah anak dari mantan Wakil Bupati Sawahlunto/Sijunjung periode 2000-2005 yang dipercaya untuk menjadi Penjabat Wali Kota Sawahlunto. Pelantikan Fauzan Hasan berlangsung di Auditorium Gubernuran oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi atasnama Menteri Dalam Negeri di Padang, pada Kamis…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
baliportalnews · 6 months
Text
Insiden Nyepi di Sumberklampok Berakhir Damai dan Laporan Dicabut
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG - Insiden Nyepi yang terjadi di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng beberapa waktu lalu akhirnya berakhir damai dan laporan dicabut. Diketahui dua keputusan tersebut disepakati dalam sebuah Paruman Agung yang diadakan Prajuru Desa Adat Sumberklampok bersama warga pada Kamis (26/10/2023). Penyampaian permohonan penyelesaian kasus dugaan penistaan agama secara damai dilakukan langsung Kelian Desa Adat Sumberklampok, Jro Putu Artana bersama Pendamping Warga Sumberklampok, Agus Samijaya, Anggota Komisi IV DPRD Buleleng dari Dapil Gerokgak, Mulyadi Putra, serta beberapa warga usai mendatangi Polres Buleleng dan Kejaksaan Negeri Buleleng. Jro Putu Artana menjelaskan permohonan untuk menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan adalah hasil dari kesepakatan bersama dalam paruman agung. Keputusan diambil lantaran pihaknya ingin menjaga toleransi antar umat beragama di Desa Sumberklampok. "Perwakilan umat Hindu dan Muslim di Desa kami sudah sepakat berdamai,” singkat dia saat ditemui usai melakukan proses pencabutan laporan di depan lobi Mapolres Buleleng, Jumat (10/11/2023). Kemudian untuk meminimalisir kasus serupa terjadi kembali, pihaknya akan segera membuat perarem (aturan) Nyepi berlaku untuk seluruh masyarakat dan umat yang ada di desa tersebut. Dalam pembuatan perarem nanti nanti akan diatur sanksi apabila ada yang melanggar. “Kami akan atur lewat perarem dan disosialisasikan kepada seluruh umat, karena akan diberlakukan untuk semua orang. Jadi nanti ada sanksi jika ada yang melanggar,” terang dia. Sementara itu, salah satu perwakilan warga Desa Sumberklampok, Agus Samijaya berharap adanya kasus ini bisa dijadikan sebagai pelajaran bersama oleh seluruh pihak untuk menghormati hari raya umat beragama. Agus juga berharap lembaga hukum bisa memenuhi keinginan masyarakat Desa Sumberklampok. Terlebih situasi di Desa Sumberklampok saat ini diklaim olehnya sangat kondusif. "Kita saat ini sedang menghadapi tahun politik yang sangat sensitif dengan stabilitas keamanan. Jadi harapan warga untuk menyelesaikan kasus ini secara restorative justice diharapkan bisa terwujud," harapnya. Disisi lain, Humas sekaligus Kasi Intel Kejari Buleleng, Ida Bagus Alit Ambara Pidada menerangkan penanganan kasus dugaan penistaan agama ini baru tahap satu, atau penyerahan berkas perkara dari penyidik Polres Buleleng kepada JPU. Beberapa waktu lalu berkas perkara itu dikembalikan oleh JPU karena dinilai belum memenuhi syarat formil dan materiil. Artinya, kasus penistaan agama ini masih menjadi ranah Polres Buleleng. Apabila kasus tersebut telah resmi dilimpahkan ke Kejari Buleleng, pihaknya pun masih akan mempelajari permohonan restorative justice tersebut, apakah memenuhi ketentuan atau tidak. Selain itu upaya restorative justice juga harus mendapat persetujuan dari Kejaksaan Agung. "Untuk perkara dugaan penistaan agama ini apakah termasuk ringan atau tidak, nanti akan kami kaji dulu dengan mempertimbangkan dampaknya seperti apa," terangnya. Berita sebelumnya, sejumlah warga Desa Sumberklampok nekat menerobos portal Taman Nasional Bali Barat (TNBB) saat hari raya Nyepi, Rabu (22/3/2023) sekitar pukul 10.00 WITA. Padahal portal tersebut dijaga sejumlah pecalang. Akan tetapi warga menerobos pintu masuk dengan alasan ingin berwisata di Pantai Pura Segara Rupek yang masih ada di kawasan TNBB desa setempat. Aksi ini pun viral di sosial media, hingga dilaporkan oleh prajuru Desa Adat Sumberklampok dan hasilnya Polisi menetapkan Achmad Zaini (51) dan Muhammad Rasyad (57) sebagai tersangka lantaran kasus buka paksa portal itu diduga diinisiasi oleh keduanya.(dar/bpn) Read the full article
0 notes