Tumgik
Video
There Is No Light at the End of The Tunnel This morning I wrote this monologue, this is the first monologue that I publish. There are several monologues that I have recorded, but never published. Because I was shy, and never had confidence in myself, so I kept everything to myself. Mostly I write in English, hopefully later I can write comfortably in Indonesian. This monologue tells about Depression, Anxiety, Loneliness, and other things. All the instruments I make, guitar and violin. With minimal knowledge and equipment. This is one of the emotional outbursts that is good enough for me, it feels relieved, calm, and a little peaceful. I want to be a spoken words musician, hehe joking musicians.
1 note · View note
Text
Another Suicide Attempt
Two days ago, I just tried to kill myself again by cutting my wrist with a razor blade. and then my dad saw it, we ended up cried together. I don't even know what the fuck is wrong with me, I know I'm such a messed up, I was a fuckin stupid. now, my arms look like bloody hell, scars everywhere, and it still bleeding sometimes, it didn't hurt that much, but I'm broke, and hopeless too.
10 notes · View notes
Text
Another Suicidal Thoughts
Today is the Eid Idul Adha, and last night, I had some suicidal thoughts again. I'm in the middle of a depression episode, I'm not sure how long, like a week or two. I had so many negative thoughts, and all i can think about is just I wanna die. I just wanna fuckin die. I wanna fuckin kill myself. It's the 6th day since I turned off all of my social media. I felt very very fuckin lonely. I don't have someone to talk to. Last night, i freak out my dad and my mom cause I told them that I wanna kill myself. I do want to harm myself again, I've been clean for not to cut my wrist for 6 months. Seems like no one cares, about my feelings, about my thoughts, about me. I fuckin hate myself. It's really fuckin hurts me. I’m angry, I’m disappointed, I’m sad, I hate myself. My thoughts are all negative, terrible. I had terrible nightmares, couldn’t sleep, cried a lot, I am sad for a long time without anything clear, even a song can make me cry. Maybe the world is still the same without my existence, I'm such a mess. I fucked up. I just want people to understand what I've been through, most of all didn't understand. I really wanna die, just fuckin kill me.
0 notes
Text
I’m Depressed (Again)
Today is the 6th day I’m depressed again, and have no contact with anyone on social media including WhatsApp. I felt tired, a really emotionally draining week. I really hate myself, I’m angry, I’m disappointed, I’m sad, I hate myself. My thoughts are all negative, bad and terrible. I had terrible nightmares, slept too much, cried a lot, I cut my wrist again, and other bad things. I feel very, very lonely, I am sad for a long time without anything clear, even a song can make me cry. Yesterday, I cut my wrist again, something I haven’t done for a long time, all family members cried seeing this incident, actually I didn’t want this to happen, but sorry, I couldn’t bear the pain in my chest, in my heart. Forgive me. Samarina, 11 February 2021
1 note · View note
Quote
I want to kill myself
0 notes
Text
Selamatkan Temanmu dari Depresi dan Bunuh Diri
Dimulai dari mana ya sebaiknya tulisan ini duh. Sebenernya ini adalah salah satu kegelisahan saya dari lama, yaitu Suicidal Thoughts (Pikiran untuk Bunuh Diri) dan Bunuh Diri itu sendiri. Mungkin hampir semua orang di Quarter Life Crisis punya pikiran serupa, namun kadarnya saja yang berbeda beda. Beberapa waktu yang lalu, di jagad Twitter sedang dihebohkan dengan kasus bunuh diri seorang remaja di Tangerang. Yang miris adalah beberapa tweet terakhir dari korban seperti ini salah satunya: "gua gamau terus menerus jadi benalu di lingkungan gua, so kayanya lebih baik gua enyah dari muka bumi ini. bye!" oleh akun @afifdhiaamru Dan yang paling menyedihkan lagi dan membuat hati saya sakit adalah komen komen beberapa orang terakait kasus ini, menyedihkan, sangat sangat menyedihkan. “kenapa ga instastory dulu” “selfie dulu sebelum mati” Dan berbagai macam komen lainnya. Kenapa ya masyarakat Indo tuh kejam kejam banget? Sedih tau ga Campaign Kesehatan Mental dan Kesadaran Bahaya Bunuh Diri gak akan bisa berkembang kalau stigma stigma buruk tentang hal ini terus ada di Masyarakat. Stigma ini harus dihapus. Salah satu stigma buruk mengatakan orang Depresi dan memiliki keinginan untuk bunuh diri itu orang yang jauh dari agama dan Tuhan nya. Tidak, Depresi bisa menyerang siapa saja. SIAPA SAJA. Saya mau membahas beberapa tanda seseorang mempunyai pikiran untuk bunuh diri. Berikut. 1.Merasa “Terkurung” dan Kesepian. Dia akan merasa terkurung oleh dirinya sendiri, oleh pikirannya sendiri, oleh perasaannya sendiri. Dia merasa sendiri melewati semua itu, dia merasa sangat sepi di dalam kesehariannya. Sepi dalam artian, tidak ada seorang pun yang bisa dia ajak bicara, tidak ada seorang pun yang memberi dia support. Tidak ada seorang pun yang membantunya melewati masa gelap itu. 2.Merasa tidak punya masa depan. Dia akan selalu berbicara bahwa dia tidak bisa melihat masa depan lagi di hidupnya, serasa benar benar hidupnya berhenti hanya sampai di saat itu. 3.Menarik diri dari lingkungan sosialnya. Dia akan merasa tidak ada lagi artinya lingkungan sosialnya karena tidak ada lagi yang mengerti dan memahami dia. Beberapa kasus menyedihkan bahkan orang orang mulai menghakimi dia daripada menolong. Menyedihkan. 4.Melukai diri sendiri dan berbicara soal kematian. Ya, orang suicidal merasa dengan melukai diri sendiri dia dapat mengurangi rasa pedih di dalam jiwanya. Mulai membicarakan bagaimana konsep kematian menurut dirinya, bagaimana cara mematikan untuk membunuh dirinya sendiri. 5.Membenci diri sendiri. Semakin dia merasa sendiri, semakin dia membenci dirinya sendiri. Hal hal tersebut terakit pemikirannya yang mendorong ke hal yang lebih buruk. Menyalahkan diri sendiri atas apa yang sudah terjadi terhadapnya selama ini. Teman, jika kalian melihat teman kalian di sosial media atau kehidupan nyata mulai mengeluh tentang hidup dan persoalan atau masalahnya, dengarkan mereka, kasih waktumu untuk mereka, beri mereka support, jadilah pendengar yang baik. Kadang kita ga sadar, perbuatan kecil kita mungkin bisa menyelamatkan nyawa seseorang. Untuk menolong beberapa teman yang mempunyai suicidal thoughts, mungkin bisa melalui cara cara berikut. 1.Mempersiapkan diri sendiri. Siapkan dirimu untuk mendengar, tidak menghakimi, tidak berasumsi pribadi, apalagi membenci. Ber empatilah. Ingat, kita bisa menyelamatkan nyawa seorang teman dengan mendengarkan keluh kesahnya dan ada saat dia membutuhkan seseorang untuk menemaninya. 2.Sebisa mungkin membuat dia merasa aman. Buat dia nyaman dan aman dengan kehadiranmu. Dengan membuat dia merasa aman, itu akan mengurangi sedikit beban dan pikiran untuk bunuh dirinya. Dia merasa bahwa ada seseorang yang masih memperdulikan tentang dirinya. Dan selalu awasi dia ketika kamu jauh, dan beri dia luang. 3.Motiviasi dia untuk mendapatkan bantuan Profesional (Psikiater/Psikolog). Bantu dia, bawa dia ke Psikiater atau Psikolog. Temani dia di masa masa itu, jangan pernah tinggalkan dia atau bahkan mengabaikan dia. Dia butuh seseorang, dan seseorang itu adalah dirimu teman. Untuk siapapun yang lelah dengan kehidupannya dan memeliki kecendrungan terhadap Pemikiran Bunuh Diri, tolong, carilah pertolongan, hubungi teman teman terdekatmu, dan ceritalah. Jangan pernah biarkan dirimu melewati masa itu sendiri. Sampai kapanpun, percayalah, kalian tidak akan pernah sendiri. Ada aku dan teman temanmu. Kita bisa berteman dan saling menudukung satu sama lain. Kalian tidak sendiri. Tulisan ini saya buat karena saya pernah mengalami itu semua, saya pernah berada di posisi kelam itu. Dan jujur, beberapa kali saya masih memiliki perasaan dan pikiran pikiran itu. Tapi berunutungnya saya memiliki sahabat sahabat dan orang orang terdekat yang saat ini sudah mulai mengerti dan memahami pentingnya kesehatan mental. Bagi kalian yang membutuhkan konseling online atau beberapa hal tentang kesehatan mental mungkin bisa coba kunjungi teman teman ini Into the Light: https://www.intothelightid.org/ Pijar Psikologi: https://pijarpsikologi.org/ Sehat Mental id: https://sehatmental.id/ Mari kita lawan stigma buruk di masyarakat bersama. Duan. Samarinda, 28 Januari 2019
0 notes
Text
It’s Sucks Being Me
Sedang ingin menulis dan bercerita hehe. Detik ini tepat pukul 2:10, di Minggu pagi. Ini sih sepertinya tanda-tanda tidak bakal tidur lagi hingga-tidak-tau-kapan-akan-mengantuk, hehe. Boleh aku bercerita? of course, this is my personal blog. Menulis tulisan ini sambil dengerin lagu ini berulang-ulang. Ingin menceritakan tentang sudah sebulan lebih, aku merasakan rasa yang tidak nyaman lagi. Fyuh. Lelah rasanya bos, ingin ku tancapkan hunusan pedang Oathkeeper langsung kedadaku. Pernyataan lebay. Hampir tiap malam, jika tidur mimpiku selalu buruk. Ga pernah baik. Selalu mimpi buruk. Dan, mimpi-mimpi itu rasanya sungguh dekat. Sial. Hal pertama yang sangat menggangu adalah, Overthinking. Ugh! My brain! Can you just stop thinking about everyfuckinthing? it’s hurts me a lot. Bahkan, pikiran yang berlebihan ini menjadi berlebihan. Susah menjelaskan bagaimana rasanya, rasanya sungguh menyakitkan. Jujur, dalam banyak hal, pikiran berlebihan ini menimbulkan masalah-masalah baru yang seharusnya tidak terjadi. Contoh, pikiran berlebihan tentang apa yang akan terjadi di perkuliahan saja? Hal terburuknya terjadi, males kuliah dan bertemu manusia lainnya. Hal yang paling mudah contohnya seperti malam ini, tidak bisa tidur hanya karena otak ini tidak bisa berhenti berfikir. Lucu? iya, funny. Aku tidak menginginkan hal ini terjadi, tapi ini semua juga tidak bisa hilang dari aku. My mind creates problem that didn’t even exist. Fuck, it hurt. Menjadi aku, sungguh hal yang menyedihkan. Kedua, Sensitive. FUCKKKK. Bahkan, kritikan orang lain sangat menyakitkan bagiku. Hal ini sungguh menyakitkan. Terlalu sensitif sama perkataan orang, pikiran orang, perasaan orang terhadapku. Aku takut, mereka membenciku, mereka terlihat baik di hadapanku, nyatanya di belakangku mereka membenciku. Aku takut, mereka semua menjauhiku. Sebenarnya, ada suatu hal yang ajaib. Terkadang, aku bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. “Kamu gatau apa yang aku rasain”kata temenku, tapi percayalah, aku bisa. Bahkan, aku pernah nangis karena bisa ngerasain perasaan temenku yang saat itu sedang dalam kondisi terburuk di hidupnya. Terlalu empatik. But, you know what? I hate being sensitive, i hate being able to detect the slightest change in the way people message me, or talk to me, or even look at me. I hate overthinking about it the whole fuckin night. I hate when i can feel someone is slowly losing interest in me. Fuck, it hurt. It Sucks Being Me, Right? Can i cry now? Hal selanjutnya yang tidak kalah menyakitkan adalah, terlalu mengharapkan. Entah untuk diri sendiri, dan juga orang lain. Kadang, aku selalu mengharapkan diriku untuk melakukan yang terbaik, apa saja, dalam hal apa saja. Contoh, aku berharap aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik, menghilangkan semua rasa ini, tapi nyatanya tidak bisa, dan itu menyakitkan. Aku berharap, temen-temenku tidak akan berubah, tetap seperti ini, menjadi temenku yang bisa menerimaku dan mendengarkan semua ceritaku. Tapi, pada akhirnya, mereka semua hilang. Dan, menceritakan sesuatu tentang diriku ke orang-orang baru adalah hal yang susah juga. Aku takut, mereka bakal pergi tinggalkan aku nantinya, dan itu menyakitkan. Padahal, aku hanya inginkan satu hal, untuk tetap ada selalu dalam hidupku dan berteman denganku. Cuma itu. Tapi, itu semua hanya harapan. Harapan adalah hal yang menyedihkan. Menyedihkan menjadi aku. Aku hanya ingin dihargai. Aku hanya ingin membuat orang lain dan semua teman dekatku merasa bahagia dan senang, namun hal itu menyebabkan stres bagiku. Aku hanya ingin sendirian dan mandiri, namun aku membutuhkan persahabatan. Aku sebenarnya mampu berpikir sangat logis, namun harus bersiap untuk mengabaikan logika jika intuisiku mengatakan sesuatu yang berbeda. Menjadi aku, rasanya seperti menjadi dua orang sekaligus, dan aku secara teratur berjuang untuk menyeimbangkan dua orang yang berbeda disaat bersamaan. Menyedihkan. Menyakitkan. Aku hanya ingin pertemanan, tanpa perpisahan. Aku membutuhkan orang-orang yang tidak lagi meninggalkanku dalam hidupku ini. Entah berapa lama, untuk tidak membunuh diriku sendiri. Ingin sekali rasanya mengakhiri semua penderitaan ini. Ini lah aku, yang menyedihkan. Terlalu banyak kata menyedihkan kali ini, kenyataannya seperti itu. Ini lah jiwaku, tidak dapat dipungkiri, aku memang seperti ini. Menyedihkan ya? haha. Menjadi aku, sungguh menyedihkan. Actually, now i cried, while writing all of this. I’m full of pain. Tolong, selamatkan aku dari diriku. -Duan Malang, 5 Maret 2017.
0 notes
Text
My Life is Better With You. You Should Know That.
Darimana aku harus memulainya ya? cliche. Waktu menunjukan pukul 3.23 pagi, dan aku masih terjaga karena sesuatu yang bodoh. Setiap kali aku menutup mataku, selalu saja ada bayangan abstrak akan “sesuatu” dan itu sungguh menyeramkan. Baru menutup mata, bayangkan bagaimana jika menutup mata dan memulai untuk tidur? it’s a fuckin nightmare. Sudah seminggu lebih aku di Samarinda, tetapi masih saja ada perasaan yang mengganggu, seakan-akan aku tidak bisa hidup tenang lagi. Cukup intronya, malahan ngeluh. Beberapa minggu ini, tepatnya dari pulang kemarin sih ya haha, ada 1 fikiran yang tidak bisa lepas dari kepalaku, yaitu pembagian kelompok? Jujur, selama perkuliahan hal yang paling saya benci adalah mendengar nama “kelompok” karena itu akan berujung untuk bergabung dengan beberapa orang, dan dimulailah blablabla, presentasi (i hate it so much), ngumpul untuk diskusi/kerjain tugas, terus begitu terus, membosankan, dan harus bersikap baik terhadap setiap anggota dalam kelompok tersebut, and i hate it so much too. Haha, there’s to0 much hate in me. Jujur, dari semester 1 sampai semester 4, yang namanya kelompokan, aku paling gak suka, mending kalau satu kelompok sama Ikin dan harus bergabung dengan orang lain, it’s okay, yang menyanyitkan adalah harus bertemu dan satu kelompok with fuckin a strangers. Stop using Cinta Laura’s accents. Ya, aku yang menyedihkan ini sangat membenci jika harus beradaptasi dengan orang-orang baru lagi. Dan, sialnya di Semester 5 aku harus bergabung di kelompok yang mengharuskan untuk serius dan berkontribusi besar, selama satu semester, memang di dalamnya ada Ikin, tetapi tetap saja, aku pikir ini bakal memuakan, dan akhirnya? Sebelumnya memang kami sudah pernah satu kelompok di semester 4, tetapi pada saat itu aku masih belum terlalu terbuka tentang diriku, karena berbagai macam alasan dan “terlalu terbuka” nanti dimarahin Tuhan. Jadilah kami melanjutkannya di Semester 5, berbekal keseruan dari kelompok sebelumnya di Semester 4. Beranggotakan Aku, (tentu saja!) Ikin, (you said that before -_-) Fikri, Tio, Candra, Galang, dan 3 wanita cakep nan chantique dari kelas, Ruru, Wina, dan Ulfa. “Boleh aku menceritakan satu-satu tentang mereka?” “Bole bole” Fikri, seseorang penyabar yang takut sama pacarnya, at least kamu punya pacar. Aku mengenal Fikri sudah lama, dan cukup dekat kurasa. Fikri adalah representasi dari sifat riang, sabar dan Banjar. Banjar Boy! Yooo. Bahkan Banjar itu bukan sifat -__- Fikri, seseorang yang melihat segala sesuatu dengan pandangan yang se-positif mungkin jika bisa, tapi Fikri juga manusia, terkadang he’s being some kind of asshole. Kadang perkataannya terlalu menusuk untuk aku yang melankolis. Jaga ucapanmu sanak, dan tetap menjadi diri sendiri, dengan ke funny an. Jiwa pemimpin ada di dalam dirimu, tetapi saranku untuk menghadapi suatu masalah lebih cepat, ketimbang harus menundanya. ( i cant even do that ) Lagu yang menggambarkan Fikri: I Want You Back by Jackson 5 Tio, adalah wujud manusia dari Jin Tomang. Tio adalah defenisi dari kebahagiaan dan sifat acuh terhadap semua permasalahan hidup. Tio terlalu hebat menyumbunyikan perasaannya terhadap kehidupan, that’s good. Jika ada Tio, semua rasanya bahagia aja, bawaannya seneng aja ya. Gatau kenapa. Padahal dia manusia, bukan endorfin. Pokoknya, Tio juga salah satu alasan kenapa Malang itu bisa seru bagiku. Tetapi sayang, Tio manusia juga, bukan Jin. Sometimes, dia bisa berubah menjadi seseorang yang menyebalkan. Walaupun sangat jarang ditemui. Tio, if you have any kind of problem, just tell me, let me know, dont keep it for yourself dude, i’m always here for you. Lagu yang menggambarkan Tio: You’ve Got A Friend in Me by Randy Newman Candra, adalah representasi dari keras kepala dan menyebalkan. Jika berbicara denganmu, ada selalu kekhawatiranku dengan ucapanmu yang bagiku benar-benar menyakitkan, Can. Mungkin kamu tidak bermaksud untuk itu dan mungkin juga tidak sadar mengucapkannya, tetapi setidaknya hargailah lawan bicaramu, bersikap sopan (dengan ucapan) kepada siapapun adalah hal yang wajib, menurutku. Ya, Candra juga manusia dengan segala sifatnya. Dibalik itu, Candra adalah adalah orang yang baik, mampu memahami dan mengerti sesuatu dengan baik. Saranku untukmu, Can. Ingat, setiap manusia mempunyai perasaan, dan jaga selalu ucapanmu, pikirkan baik-baik sebelum kamu melontarkan kata-kata, dan mungkin bisa lebih menghargai teman-temanmu. Stay on the black metal path man, i Salute you. Lagu yang menggambarkan Candra: Born Stubborn by Sepultura Galang, adalah representasi dari Hipster with a cup of coffe. Sering aku melihat tulisannya di caption Instagram, dan aku menyukainya. Agak heran dengan bebarapa teman yang mengejek Galang karena tulisannya yang menurut teman-teman terlalu berlebihan dan sok puitis, mungkin? Persetan, tulisan Galang tetap indah dan bagiku itu menggambarkan sosoknya dengan jelas. Tulisanmu bagus loh, Lang. Aku suka. Tetapi, Galang juga manusia. Ada sifat Galang yang kurang seru, yaitu suka menceritakan hal yang menurutku adalah itu hal-hal yang sifatnya personal untuk kelompok kepada beberapa teman. Okelah, itu hal yang wajar, tetapi bagiku adalah hal yang aneh ketika mengetahui ternyata Galang menceritakan hal yang agak sensitif soal kelompok ini, dan aku mengetahuinya. Sebenarnya, kalau aku gak tau sih aku bakal biasa aja, tapi pas tau kok agak sakit hati ya? Haha, tapi ya sudahlah, kuanggap itu biasa saja karena aku lebih mencintai pertemenananku sama Sam Galan dibanding perkataan-perkataan mereka. Lagu yang menggambarkan Galang: Strangers by Bonfire Ruru, adalah representasi dari ketenaran dan rendah hati. Seumur hidupku, baru kali ini aku berteman dengan seseorang yang memiliki ketenaran seperti ini. Kalau lagi jalan-jalan bareng sama Ruru itu ya, agak aneh gitu, karena setiap mata selalu tertuju kepada kami. Aku sebenarnya membenci itu. But, the other side i feel like a cool guy hahaha. Ruru dengan ketenarannya, tetap rendah hati dan menjadi diri sendiri. Buktinya, mau aja ngobrol sama aku yang totally nothing ini. Banyak dari diri Ruru yang tidak banyak dilihat orang diluar kelompok kami, mungkin orang akan berpikiran negatif sama Ruru karena kadang tingkahnya diluar kelakuan wanita pada penampilan. Gimana ini ya jelasinnya? Gini dah, biasanya perempuan dengan penampilan seperti Ruru akan bersikap sok cool, sok jaga image, tapi Ruru tetap menjadi diri sendiri. Salut. Akan tetapi, Ruru juga manusia. Menurutku, Ruru menganggap eksistensi itu harus dijaga apapun yang terjadi, memang itu penting, mungkin. Tetapi, jika itu dilakukan berlebihan akan menjadi buruk. Keras Kepala, dan semuanya ingin terlihat sempurna. Bagaimana bisa? apapun caranya, aku rasa Ruru akan mengusahakan itu menjadi sempurna. Saranku, cobalah menerima sesuatu dengan segala kekurangan dan kelamahannya, apapun itu, itu akan membuatmu jauh lebih keren di dalam, dan di luar dirimu, Ru. Lagu yang menggambarkan Ruru: Gravity by Sara Bareilles Wina, representasi dari Easy Going dan keasikan yang hqq. Apa ya bahasa normalnya? Seseorang yang santai dan tenang. Apapun masalah yang terjadi, Wina just like “Slow ae slow ae” dan itu mengasikan. Ada ya orang gini ya? cewe pula. Disaat semua teman-teman lagi gugup or something, Wina yang cuma kek “yaudahalah ya, santai aja” adalah hal yang wajar. Menurutku, Wina adalah perempuan yang indipenden, yang jarang ada di perempuan lain yang rada-rada “rempong” you named it. She can solve her own problems. Tetapi, Wina juga manusia, ada hal-hal yang agak menyakitkan dari celetukannya dalam pembicaraan, tetapi mungkin maksudnya bercanda, aku saja yang berlebihan. Saranku untuk Wina, kalau mau nyeletuk sesuatu yang menurutmu bercanda, liat dulu lawan bicaramu siapa, sapatau dia seseorang dengan perasaan yang berlebihan, menimbulkan sakit hati di dirinya, who knows? Tetaplah riang dengan keasikan yang hqq, dan inget jaga selalu kesehatan, cuk. Lagu yang menggambarkan Wina: Go All The Way by The Raspberries Ulfa, adalah representasi dari Lugu yang pintar. Ulfa, seseorang with a good feelin about something. Shes really good at that. Ulfa, dengan keluguannya yang hakiki itu sering menjadi bahan ejekan di kelompok kami, walaupun aku sebenarnya tidak setuju dengan kataan “kosong” tapi ya gimana? wajahmu memang mencerminkan kalau kamu memang sedang “kosong” sih Fa pikirannya -_-v dibalik itu semua, Ulfa adalah seseorang yang gigih, tekun, pinter dan rajin. Keren. Menurutku itu menutupi dan menjawab ejekan orang tentang kosongmu itu. Ulfa, juga manusia, terkadang ada beberapa sifat yang aku rasa di dia. Seperti, jika sudah mendapat masalah, sesuatu yang berat, maka dengan cepat akan merasa putus asa dan segala macam. Saranku untuk Ulfa, kamu itu kuat untuk setiap masalah yang kamu hadapi, tetap tenang karena kamu bisa menyelesaikannya dengan amat baik, aku percaya itu, apapun masalahnya. Dan, tentang kosongmu itu, aku rasa itu adalah hal yang melekat di kamu, tidak buruk, karena kamu bisa menutupinya dengan ketekunanmu. Lagu yang menggambarkan Ulfa: Utarakan – Banda Neira Girls, (cie girls) kalian adalah teman cewek terdekatku. Jarang aku memilikinya. Gaktau kenapa, kalau cerita sama kalian itu rasanya enak aja, bebas. Gak kaya ke yang lain, ada rasa aneh yang kurasa. Terimakasih ya untuk kalian. Ikin, adalah representasi dari kata BOSEN KIN AMBEK KOEN COK. Hehe, bosen nulis tentang Ikin. Lagu yang menggambarkan Ikin: Fljotavik by Sigur Ros Teman-teman, selama pengalamanku kuliah di Malang hampir 2 tahun setengah, cuma kalian yang aku sayangi, cuma kalian yang aku anggap adalah keluargaku di Malang, cuma kalian yang bisa terima aku dengan segala kekuranganku. Kita harus berpisah kelompok untuk sementara adalah hal yang menyakitkan bagiku, karena aku baru memiliki semangat berteman di Malang ketika ketemu kalian semua. KALIAN SEMUA SANGAT BERARTI DI HIDUPKU. Mohon maaf, sifatku banyak yang jelek, pekerjaanku tidaklah baik, banyak kekuranganku disana-sini. Tidak tau ingin berkata apa, aku hanya ingin kita berteman hingga aku mati. Tidak ada perasaan kesal, sesal, apalagi benci. Aku pengen kita senang-senang terus. Cuma kalian obat terbaiku ketika aku kambuh sakitnya di Malang. Cuma kalian semangatku kuliah di Malang saat ini. Semua yang aku ceritakan ini adalah jujur dan berdasarkan apa yang aku rasa tentang kalian, maaf jika ada salah kata atau sesuatu yang menyinggung kalian, aku cuma ingin kita berteman dan lebih baik lagi dalam menanggapi sesuatu di dalamya, aku mohon. Mohon dengan sangat, aku cuma ingin bersahabat sama kalian, apapun itu, apapun yang terjadi, apapun kekurangan dan kelebihannya. AKU CUMA INGIN BERSAHABAT SAMA KALIAN. Mohon maaf tulisan ini mungkin berlebihan, tetapi, dalam lubuk hati yang paling dalam, dalam perkuliahan dan pertemananku di kuliah, ini adalah hal terjujur yang pernah aku tulis, dalam 1500 kata lebih, aku ingin mengakhiri dengan pernyataan… Aku menyayangi kalian semua, dan aku mencintai pertemanan ini. Apapun yang terjadi, aku harap kalian masih mau berteman denganku, pandangan kalian terhadapku tidak berubah, dan tidak ada batas atau kecanggungan di antara kita. Aku Mohon. Dan lagu yang menggambarkan kalian semua adalah: Sebagai Kawan By Banda Neira Terimakasih Teman, Duan. Samarinda, 22 Januari 2017.
0 notes
Text
Mengganggu, banyak yang mengganggu dan aku merasa terganggu. Lucu, orangorang ini semakin lucu.
0 notes
Text
“Kennedy”
Ada orang teriak tentang bagaimana seharusnya orang lain meneriakan hal yang sama seperti dia. Seolah dia tau segalanya, seolah dia mengerti dan memahami segalanya. Lucu. Menurutmu itu keren? Mungkin, menurutmu. Sebenarnya aku tidak pernah mempermasalahkan sesuatu tentangmu, tapi ketika kamu memaksa kehendak dan pikiranmu bisa diterima oleh orang lain, itu yang bagiku terbentur. Mungkin kamu pikir, banyak yang sepemikiran denganmu, tapi maaf, aku tidak. Bagiku itu lucu dan konyol, kamu bilang "anak baru" tapi bertingkah seolah yang paling tahu. Hahaha. Menurutku kamu tidaklah banyak tahu tentang apa yang selalu kamu teriakan, yang kamu tahu hanya bagaimana terlihat seolah kamu "sibuk" dengan kesibukanmu. Entahlah, bagiku itu lucu. Untukmu, GOBLOK!
0 notes
Text
Benci
Pagi itu semuanya baik-baik saja, cuaca sangat cerah, lingkungan bersahabat dan kawan kawan sepertinya terasa sangat menyenangkan dilihat dari pesan yang muncul di Whatsapp. Disambut pagi yang hangat, awan terlihat sangatlah indah. Semuanya sangat indah pagi itu. Pergi ke kampus untuk kuliah dengan suasana yang senang, indah, bersemangat bahkan semangat berlebih. Hingga tiba dimana aku bertemu benci, entahlah tibatiba sesuatu bernama "benci" muncul begitu saja di kepala. Iya, benci datang tibatiba. Sakit rasanya. Semua yang indah berubah gelisah. Pertanyaan paling mendasar, aku kenapa? siapa benci? datang darimana dia? Benci menghancurkan setengah hariku yang dimulai dengan pagi yang indah. Aku membencimu, benci. Semua pertanyaan terus bermunculan, hingga aku menemukan jawabannya. Sumber benci ternyata datang dari dalam kepalaku. Sesuatu selalu meneriakannya di dalam sana. Bahkan itu bukan aku. "Benci, benci, kamu benci semua di dunia itu" katanya. -Malang, 22 Desember 2016
0 notes
Text
Aku Ingin...
Aku ingin semua ini berakhir. Aku Ingin semua ini yang terakhir. Hampir tiap pagi aku bernafaskan benci. Hampir tiap pagi aku lupa diri sendiri. Aku terbangun dari tidur yang menyiksaku. Ada sesuatu di dalam kepalaku, tapi itu bukan aku. Aku hanya ingin terlepas dari itu. Aku hanya ingin bebas dari itu. Hampir tiap pagi kau membangunkanku dengan keluhan Hampir tiap pagi kau membangunkanku dengan kebencian. Ini aku, terluka. Ini aku, tersiksa. Aku tenggelam teralalu dalam, hingga lupa daratan. Aku tenggelam terlalu dalam, hingga lupa Tuhan. Ini aku, menderita. Ini aku, tersiksa. Aku ingin kau pergi Aku ingin aku pergi Jauh dari mu, Sesuatu di dalam kepalaku. -Malang, 22 Desember 2016.
0 notes
Text
daily activities
Life sucks and then it gets better and then it sucks again and then it just sucks. Apr 24, 2014
0 notes
Text
s
Maybe its not always about trying to fix something broken. Maybe its about starting over and creating something better…
0 notes
Text
Sometimes, i lose.
Diam adalah teriakan yang paling nyaring suaranya, bagiku. Jiwa sepi yang tersesat antara realita dan mimpi, adalah aku. Depresi mencuri pengetahuanku. Motivasiku. Sahabatku. Mimpiku. Hidupku. Aku. 17 Oktober 2016, Malang
0 notes
Text
11.55
Sedih tak pernah meninggalkan kesendirian. Sedih hidup di dalamnya, bersemayam dan mendendam. Kesendirian tidak sadar, sedih membunuhnya perlahan. Membentur kenyataan, ciptakan keraguaan. Malang, 14 Oktober 2016
0 notes
Text
Hujan tak ingin berhenti, inginku terbawa angin untuk pergi. Menjemput rindu, tinggalkan sepi. Malang, 6 Oktober 2016.
0 notes