Tumgik
#Khalik Allah
Tumblr media
7 notes · View notes
joeinct · 2 years
Photo
Tumblr media
Untitled, 125th Street, Photo © Khalik Allah, 2019
111 notes · View notes
cosmicanger · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Khalik Allah
39 notes · View notes
moviemosaics · 1 year
Photo
Tumblr media
Black Mother
directed by Khalik Allah, 2018
3 notes · View notes
hannahleah · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Pictures from "125th & Lexington" series, taken by Khalik Allah - an American photographer and filmmaker with Iranian - Jamaican roots. Read more about him on Magnum Photos website and read an interview with him.
4 notes · View notes
lisamarieblair · 6 months
Photo
Tumblr media
Photo by Khalik Allah
1 note · View note
Text
Tumblr media
0 notes
malakabuzekry · 1 year
Text
Tumblr media
6 notes · View notes
ouahibaaitelhaj · 1 year
Text
3 notes · View notes
kramsingh1959 · 1 year
Text
Tumblr media
0 notes
Tumblr media
8 notes · View notes
amelianurhabibah · 11 months
Text
Hari ini, aku belajar mengenai iman kepada Qada' dan Qadar. Teringat dulu sewaktu kecil begitu antusias dalam menghafal rukun iman tersebut karna pasti akan masuk kedalam soal ujian. Jika dulu Sewaktu kecil kita cuman tau kalimatnya saja, maka kini kita harus lebih paham dan mengerti maksud dari 6 Rukun iman tersebut.
Iman kepada Qada dan Qadar maksudnya percaya dan yakin betul sama semua takdir dan ketentuan yang Allah beri untuk kita.
Kalian pasti sering mendengar qoutes dari ust Agam kan?, "Hadiah terbaik adalah apa yang kamu miliki, dan takdir terbaik adalah apa yang kamu jalani".
.
Setiap kali, saat melihat indahnya pencapaian orang lain yang dirasa begitu membahagiakan. Dan diri terus terusan membandingkannya. Lalu akhirnya yang merasa tersakiti adalah hati sendiri, merasa tertinggal, merasa terintimidasi, dan lain sebagainya. Mengapa ya bisa begitu?
Kata ustadzah ku, Jawabannya adalah karena jiwanya kosong.
Iya, kosong dari rasa syukur, kurang dicintai, sering direndahkan dll.
Perasaan seperti ini akan hilang, jika disekitarnya diisi dengan orang-orang yang mengisi kekosongan itu. Mengisi dengan apa? Tentunya dengan rasa Cinta dan kasih sayang dalam bentuk perhatian, bimbingan, dan dukungan. Dan pasti, jika benar benar merasakan, selalu ada orang yang seperti itu dalam hidup kita. Rasakanlah kehadiran mereka, walau hanya satu dua orang.
Bila yang kosong tadi sudah teratasi, maka sangat mudah bagi kita untuk ikut bahagia melihat orang bahagia.
Itu baru dari manusia, bagaimana jika jiwa kita yang kosong itu di isi dengan kedekatan kita kepada sang khalik? Di isi dengan 99 asmahul husna-Nya? Kasih dari Ar Rahman, sayang dari Ar Rahim...
Rasakanlah, kehadiran-Nya...
Jika demikian adanya, maka insyaAllah kita akan bisa membantu jiwa orang orang disekitar untuk kembali tumbuh lagi kuat, lalu bermekaran bunga-bunga...
InsyaAllah..
Yuk kita hadirkan lingkaran kasih sayang demi menciptakan nasib yang lebih indah...
84 notes · View notes
azersam · 1 year
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
fav films of 2022:
Triangle of Sadness // Ruben Östlund Vortex // Gaspar Noé Blonde // Andrew Dominik Tori & Lokita // the Dardenne brothers Nitram // Justin Kurzel See You Friday, Robinson // Mitra Farahani I Walk On Water // Khalik Allah Riceboy Sleeps // Anthony Shim Concrete Valley // Antoine Bourges EO // Jerzy Skolimowski
72 notes · View notes
mamadkhalik · 1 year
Text
Syahadatain Sebagai Titik Tolak Perubahan
Dalam Syarah Rasmul Bayan, kita dianjurkan untuk senantiasa mengulang makna Syahadatain sebagai pengingat sekaligus penguat keimanan.
Kalau kata orang bijak, "Orang yang terlihat paham masih perlu dipahamkan, dan orang yang terlihat kuat, juga masih perlu dikuatkan."
Lantas bagaimana posisi Syahadatain dalam kehidupan kita?
Tumblr media
Saat kecil saya pernah bertanya-tanya, apa yang membuat Bilal begitu tabahnya dengan tindihan batu, begitu pula gigihnya Zaid bin Haritsah kecil yang membersamai ayah angkatnya atau kisah syahidnya Keluarga Sumayah yang terasa begitu mengerikan bagi anak kecil seperti saya.
Jawaban dari semua itu adalah kepercayaan dan ketundukan 100% kepada Allah SWT yang akhirnya memberikan energi kuat dan ketenangan pribadi, serta harapan akan terbebasnya dari penajajahan nalar sehat bangsa Arab saat itu melalui Al-Amin.
Nambah lagi soal definisi, Syahadat Tauhid mengajak kita kembali kepada fitrah agar selalu berbuat baik dalam batasan jelas untuk menjaga kondusifitas komunitas sosial. Syahadat Risalah mengajak kita untuk melihat contoh nyata dari ejawantah syahadat tauhid melalui Rasulullah shalllahu Alaihi Wassalam.
Lebih lanjutnya, ketundukan dalam definisi awal akan membawa kita kepada ketundukan-ketundukan lainya, mulai dari aturan secara pribadi sampai bermasyarakat dengan orang banyak, yang akhirnya menjadikan lingkungan yang guyup dan menenangkan hati pula.
Sudah terlihat jelas menjadi hal utopi segala tafsir akal manusia yang kadang njlimet itu dibandingkan norma-norma yang langsung berasal dari Sang Khalik.
Syahadatain itu menjadikan manusia selayaknya manusia utuh, memberikan keutamaan sekaligus kesempatan sama di setiap kelas sosial.
Bagi sebagian, para pemimpin umat itu lebih mulia dibandingkan peran-peran kebaikan lainya, misal para Khulafaurrasyidin dan para sultan. Namun bagi sebagian pula, merdekanya seorang budak bernama bilal itu sejatinya mendapat kemuliaan yang tak tertandingi oleh para pemimpin umat sebelum ini, padahal dalam kacamata kelas sosial, mereka berdua berasal dari nasab dan latar belakang lingkungan yang berbeda.
Kenapa bisa seperti itu ? karena dalam posisi syahadatain, semua sama setara, semua memiliki kesempatan yang sama, namun yang membedakan adalah keteguhan akan memegang syahadat serta ejawantah lainya.
Syahadatain harusnya menjadi titik balik dan refleksi sejauh mana ketundukan kita akan perintah Sang Pencipta dan implementasi dari yang dicontohkan oleh Sang Uswatun Hasanah.
Sederhana tapi kadang sulit.
Yang membuat kuat adalah iman, keyakinan kita akan segala petunjuk dan pertolongan di dunia ini.
Jadi sudah sejauh mana kamu yakin dan percaya? Atau jangan-jangan sedang terlena dengan nikmat dunia?
25 notes · View notes
nurazisramadhan · 1 month
Text
Satu Kesulitan Dua Kemudahan
Tumblr media
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (Q.S Al Insyirah 5-6)
Kala itu 1400 tahun yang lalu Di tengah tugas beban dakwah yang semakin berat dan penuh perjuangan. Di tengah tugas dakwah yang semakin banyak tekanan dan perlawanan. Dicaci maki, dituduh sebagai dukun dan pembohong, dijerat lehernya dengan tali, diinjak kepalanya tatkala sujud, disiksa para sahabatnya, bahkan diusir dari kota kelahirannya.
Maka kemudian di tengah peristiwa yang menyesakkan, sebuah pertolongan nyata dari Sang Khalik pun turun untuk menghibur dan melapangkan dada. Melalui salah satu surah Al insyirah namanya.
Surah ini, meskipun singkat namun begitu bermakna, sebab menunjukkan bahwa Allah Maha Mengetahui segala peristiwa yang menimpa Rasul-Nya.
Surah ini, meski tampak sederhana, namun akan sangat berharga sebab bak pelita yang menghibur Baginda Rasulullah saat sedang lara.
Sebagaimana dalamnya makna pada ayat kelima dan keenam di surah ini. Ibnu Abbas menjelaskan bahwa kata al-usr disebut dan diulang dua kali dengan menggunakan redaksi makrifat (khusus) yaitu dengan penambahan alif lam yang berfungsi sebagai al-had adz-dzikri (pembatasan penyebutan). Makna ini juga berarti hakikat kesulitan pada ayat kelima dan keenam sama Sedangkan kata yusra disebutkan dua kali dengan menggunakan redaksi nakirah (umum) tanpa alif lam dan memiliki makna tak terbatas. Lebih jauh, karena menggunakan redaksi nakirah artinya kemudahan pada ayat kelima dan keenam merupakan dua hal yang berbeda dan tak terbatas.
Maka benarlah bahwa setiap kesulitan, yang satu dan definitif itu, Allah SWT pasti akan memberikan kepada kita dua kemudahan.
Yang pertama, menurut Ust Salim A Fillah, Allah menumbuhkan satu kemudahan, yaitu kedewasaan kita berfikir, kegigihan kita untuk menghadapinya, upaya-upaya, perjuangan, dan jihad-jihad kita untuk mengatasinya dengan segenap ikhtiar. Itu sudah akan memberikan kepada kita pendewasaan, peningkatan keterampilan dan kreatifitas karena kita dibatasi oleh kesulitan itu.
Kemudian, Allah memberikan yang kedua; kemudahan yang paripurna. Sesudah berjuang sampai mentok, maka Allah SWT menurunkan pertolongan dan yakinlah bahwa pertolongan Allah itu dekat.
Maka, sebagai seorang hamba, tak pantas rasanya jika kita terus pesimis dan mengeluh tentang ujian-ujian yang kita hadapi padahal pertolongan-Nya itu nyata Maka, sebagai seorang hamba, tak elok jika kita menyerah dengan cobaan yang kita jalani, tersebab ada kemudahan ke depan yang akan menanti.
2 notes · View notes
hanya-manusia · 2 months
Text
Dejavu
Apa kalian pernah mengalami dejavu?
Dejavu adalah keadaan yang seolah2 pernah kita alami namun kita alami kembali sama seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
Sekilas Aku pernah membaca sebuah artikel tentang Dejavu dalam pandangan Islam,
dalam Islam, ketika kita masih berada di dalam kandungan, kita di tunjukan oleh Allah tentang takdir kita, tentang perjalanan hidup kita dari semenjak kita hadir ke dunia hingga kita kehadapan sang khalik,
Dimana Dejavu itu adalah sebagian ingatan kita yang pernah di tunjukan oleh Allah kepada kita sebelum kita dilahirkan kedunia ini/semasa masih dalam kandungan, jadi itu lah sebabnya seolah kita merasa pernah mengalami hal yang sama persis seperti sebelumnya,
wallahu a'lam bishawab
2 notes · View notes