Tumgik
#liputan
liputantren · 1 year
Text
Tumblr media
Liputan Tren Banner https://liputantren.com
2 notes · View notes
wwwintinewscoid · 11 months
Text
RDP Di DPRD Kabupaten Barut Minta Masyarakat Yang Hiba Tanah Ambil Kembali Dan Pipa Perusahaan Swasta Migas Dicabut
INTINEWS.CO.ID, PROV. KALTENG – Dalam pelaksanaan RDP di DPRD Kabupaten Barut minta masyarakat yang hiba tanah ambil kembali dan pipa Perusahaan Swasta Migas dicabut. Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kabupaten Barut ini yang di gelar pada hari Senin, 12 Juni 2023, bertempat di ruang rapat DPRD Barut, Jalan Ahmad Yani, nomor 83, Muara Teweh, Kabupaten Barut, Kalimantan Tengah (Kalteng). Dewan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
berisikradio · 1 year
Text
Foto Liputan Sound Of Love Festival
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
gapaipapua · 1 year
Link
0 notes
nininmenulis · 1 year
Text
Lika-Liku Investigasi Kejahatan Lingkungan
(Sumber: Manual Pelatihan Jurnalisme Investigasi) NININMENULIS.COM – Saat membaca berita liputan investigasi kejahatan lingkungan seperti, ilegal fishing, perburuan hasil laut ilegal, pembalakan liar, deforestasi, dan lain sebagainya di media massa, siapa yang menyangka untuk mendapatkan informasinya tidak semudah yang dibayangkan. Banyak tantangan yang harus dihadapi, bahkan tidak sedikit…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
daviidzme · 1 year
Text
Jasa Video Shooting Solo untuk Acara Apa Pun {Tentrem Multimedia}
Jasa Video Shooting Solo untuk Acara Apa Pun {Tentrem Multimedia}
Video shooting adalah proses pengambilan gambar dan suara untuk membuat sebuah video. Ini biasanya melibatkan menggunakan kamera video untuk merekam gambar dan suara, dan kemudian mengedit dan menyusun materi tersebut menjadi sebuah video yang terdiri dari serangkaian adegan. Video shooting dapat dilakukan untuk berbagai macam tujuan, seperti hiburan, promosi, dokumentasi, atau edukasi. Tentrem…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
gooselacom · 2 years
Text
Lelah dan Istirahat di Jalan Tol, HP dan Uang Wartawan Hilang di dalam Mobil
Lelah dan Istirahat di Jalan Tol, HP dan Uang Wartawan Hilang di dalam Mobil
Medan, Goosela.com – Seorang wartawan media harian Ternama kota Medan berinisial HP masih bingung atas kejadian yang menimpa dirinya atas hilangnya hp dan uangnya, Senin (11/7/2022) sekira pukul 16.30 WIB. HP menceritakan dia masih kebingungan sebab, saat dirinya pulang usai melakukan tugas liputan dari Kabupaten Deli Serdang, dan menuju Kota Medan melalui jalan bebas hambatan (jalan tol-red),…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
borobudurnews · 2 years
Text
DUKA !! Jurnalis Perempuan Tertembak Di Kepala Saat Meliput Serangan Israel Ke Palestina
DUKA !! Jurnalis Perempuan Tertembak Di Kepala Saat Meliput Serangan Israel Ke Palestina
BNews–NASIONAL-– Berita duka datang dari dunia media massa Internasional. Dimana seorang jurnalis senior kanal berita Al Jazeera berkebangsaan Palestina, Shireen Abu Akleh dikabarkan tewas. Mirisnya lagi, Ia tewas saat meliput serangan tentara Israel di kota Jenin, wilayah Tepi Barat, Palestina. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Palestina yang melaporkan bahwa Shireen…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
akarcerita · 2 months
Text
Sewaktu jadi reporter di kampus, suatu ketika saya diminta liputan acara forum alumni tentang beasiswa. Waktu itu, seorang alumni ngomong gini, "selama ini beasiswa hanya untuk orang tidak mampu, atau orang pinter. Gimana buat yang nilainya biasa-biasa aja tapi butuh beasiswa, cak?" Tanya beliau di hadapan forum.
Lantas, seorang alumni lain menimpali, "Prestasi biasa-biasa aja, butuh beasiswa, tapi tidak pintar?"
"Iya, cak. Yang begitu banyak,"
"Tidak pintar tapi masuk ITS, artinya pintar dong cak"
"Bener begitu cak, yang seperti ini menurut saya juga berhak dapat beasiswa,"
***
Sekian dekade berikutnya, ketika pembicaraan privilege mulai marak dibicarakan warganet twitter. Saya baru sadar kalau forum itu membicarakan orang-orang medioker.
Mengingat percakapan pada forum itu, saya merasa lega. Ternyata zaman dulu udah ada yang peduli dengan kaum biasa-biasa aja yang kerap terlupakan ini.
Sayangnya, saya tidak ingat kelanjutan aksi dari forum itu. Apakah inisiasinya berhasil, atau menguap bersama angin.
Yang jelas, waktu itu untuk pertama kalinya di akhir tahun perkuliahan, akhirnya medioker seperti saya lolos menjadi salah satu penerima beasiswa senilai SPP selama dua semester.
Panjang umur, perjuangan...
12 notes · View notes
kaktus-tajam · 2 years
Text
Nak. Dunia semakin menyeramkan.
Perang kini menyerang dari berbagai sisi, termasuk sisi paling membahayakan: normalisasi. Sehingga kebatilan… tampak seperti kebenaran. Sementara kebenaran… dicacimaki dan dikucilkan.
Nak. Kurasakan lapis-lapis kekhawatiran. Untuk genggaman keimanan yang bagai bara. Untuk rasa sebagai buih laut yang tak berdaya.
Nak. Dunia semakin menyeramkan. Kutitipkan kalian ke Allah, yang takkan rusak titipan-Nya.
Kutitipkan kalian ke Al Hafidz, yang sempurna liputan penjagaannya.
68 notes · View notes
fantasycrisis · 8 months
Text
Hidup Lagi Cape-capenya,
Plot twist di awal September yaitu, ketika tiba-tiba Pak Yopi ngeliatin chat dari BKPSDM harus ngambil SK mutasi. Aneh juga, mutasi tanpa promosi. Sebuah kondisi yang bikin aku mati gaya bingung merespons saking kagetnya.
Lalu, pada Hari Radio Nasional, 11 September 2023 diumumkan secara resmi mutasi Pak Yopi ke kantor belakang dengan jabatan baru.
Jadi ingin flashback ke belakang. Dulu pas pertama kali diangkat aku selalu dibimbing sama Pak Yopi. Ngebantu adaptasi dari dunia swasta ke pemerintahan, bersikap sebagai ASN, cara koordinasi, mengurus administrasi, bahkan kiat-kiat perihal tupoksi diri sendiri dan menyikapi sebuah masalah serta cara efektif menyelesaikan. Hal kaya gitutu, gak bisa aku dapatkan dari regulasi teks book, dan sangat berharga.
Bersyukur banget dikasih sosok rekan kerja kayak Pak Yopi di awal karir aku sebagai ASN.
Tumblr media
Ini tugas liputan pertama kali ke Rumah Dinas bareng Pak Yopi. Kebiasaannya dari dulu selalu bilang depan siapapun utamanya para pejabat: mun teu aya Teh Pida mah Yopi teu kabayang atau Alhamdulillah gaduh Pranata Siaran satu-satuna di kota urang. Dan sebagainya.
Pak Yopi selalu ngehargain, apresiasi sekecil apapun kontribusi kita ke kerjaan. Ada becandanya, ada seriusnya. Bisa baca ritme kerjaan dan tahu kapan menempatkan diri. Apalagi berdiplomasi pas lagi koordinasi, duh, pengen banget bisa kaya gitu. Paham terus kondisi aku tanpa harus cerita, empati 1000 persen.
Makanya pas dimutasi, semua orang yang merasakan peran Pak Yopi untuk radio itu nangis semua.
Tapi people come and go ya, Pak?. Meskipun sama kaget juga. Usai 25 tahun mengabdi, ini kanyaah Allah untuk Bapak dengan segala rencana baik dibaliknya. Jujur, Pak Yopi seorang tapi berasa hilang banyakan.
Tumblr media
Gak ada yang seberjuang itu buat temen-temen non ASN selain Pak Yopi. Soalnya bukan rekan kerja, tapi udah part of keluarga.
Seneng campur sedih.
Terima kasih Pakyop, untuk segala hal✨
5 notes · View notes
liputantren · 1 year
Text
Liputan Tren Animasi Logo https://liputantren.com
1 note · View note
wwwintinewscoid · 4 months
Text
Banyak Dukungan Untuk Ismeth Abdullah Supaya Jadi DPD RI Karena Dia Orang Baik Kesemua Ragam Masyarakat Kepri
INTINEWS.CO.ID, REPORTASE LIVE –  Melawan lupa, Drs. Ismeth Abdullah merupakan Gubernur pertama Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) priode 2005 sampai dengan 2010. Banyak dukungan untuk Ismeth Abdullah supaya jadi DPD RI karena Dia orang baik kesemua ragam masyarakat Kepri. Foto, dokumentasi INTINEWS.co.id Diketahui pada Pemilu 2024 ini, Drs. Ismeth Abdullah ikut mencalonkan diri sebagai Anggota…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
berisikradio · 2 years
Text
The Sounds Project Selayaknya Festival Sungguhan!
The Sounds Project Selayaknya Festival Sungguhan!
The Sounds Project semakin menggila pada ulang tahun yang ketujuh ini. Allianz Ecopark Ancol, menjadi pilihan venue pada pagelaran The Sounds Project Vol.5 dengan mendatangkan total 50 musisi penampil, sukses memberikan pengalaman berkesan akhir pekan kemarin. Antusias penonton begitu tinggi dengan silih berganti panggung untuk berbagi energi dengan para musisi penampil. Sejak hari pertama The…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
teropongbumi · 1 year
Text
Kevin McCallister dan Orang-orang yang Mau Mendengarkannya
Tumblr media
Aku harap kalian yang membaca ini masih sering rewatch film dan selalu menemukan sesuatu yang berbeda setiap menontonnya kembali. Untuk aku sekarang, film yang memiliki kesan tersebut adalah Home Alone. Film yang rilis awal dekade 90-an ini jadi film wajib yang disetel di stasiun televisi tiap Natal. Bahkan kayaknya pernah juga kejadian, pas hari Natal disetel Home Alone (1990), esoknya langsung Home Alone 2: Lost in New York (1992). 
Hari-hari selanjutnya juga diputar seri ketiga dan keempatnya. Entah di negara-negara lain seperti apa, tapi film karya Chris Columbus ini punya tempat sendiri di hati anak-anak Indonesia, terutama yang lahir tahun 90-an hingga awal 2000-an. Aku sadar serial ini punya versi tahun 1997, 2002, 2012, dan 2021. Tapi tulisan ini hanya akan membahas Home Alone versi Macaulay Culkin saja. Yah, karena memang aku paling dekat dengan dua karya tersebut.
Balik ke awal tadi persoalan perbedaan pengalaman menonton. Apa yang aku rasakan ketika kecil menonton Home Alone berbeda dengan pengalamanku menontonnya akhir-akhir ini. Dulu, ketika SD aku menontonnya dengan ketawa ketiwi melihat Kevin McCallister bikin Joe Pesci dan Daniel Stern terbirit-birit. Nggak cuma itu, rasanya puas juga melihat gaya slapstick dari film ini dan menginspirasi aku untuk jadi anak yang lebih pemberani di sekolah juga. 
Tapi di usia sekarang aku menonton Home Alone lagi untuk kesekian kalinya di usia pertengahan 20-an ini, aku malah menitikkan air mata. Nggak hanya sekali, berkali-kali. Aku mencoba memproses perasaanku sendiri pasca menonton Home Alone. Akhirnya aku menemukan jawaban soal apa yang membuat aku menangis menontonnya. Film ini menyadarkanku tentang mendengarkan anak-anak. 
Bagian 1. Masalah Keluarga McCallister: Soal Seni Mendengarkan, Mereka les incompétent
“You are the French call les incompétent,” - Linnie McCallister
Waktu kecil aku sering merasa nggak didengarkan. Sempat bertanya-tanya sama diri sendiri, apakah memang bagi orang-orang dewasa tuh pendapatku nggak masuk akal dan nggak pantas didengar atau gimana? Atau memang sudah seharusnya orang dewasa tidak mendengarkan apa yang dikatakan anak-anak karena, “yah, namanya juga anak-anak,”?
Saudara, paman, bibi, bahkan orang tua Kevin nggak ada yang berkemampuan untuk mendengarkan dengan baik. Semua anggota keluarganya sama sekali nggak ada yang mau dengar apa yang dia katakan, apalagi mempercayainya. Kemampuan mereka untuk mendengarkan, nol besar. Kalau kata Linnie McCallister, les incompétent. Nggak kompeten.
Kurang lebih satu setengah tahun lamanya aku nulis untuk salah satu media yang kesehariannya mengangkat isu parenting dan kesehatan ibu dan anak. Bolak-balik aku liputan mewawancarai narasumber dari berbagai macam latar belakang, salah satu yang cukup menarik perhatianku adalah dengan psikolog anak. Dari mereka aku banyak banget belajar soal bagaimana active listening itu dampaknya baik sekali untuk psikologis anak-anak. Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention, salah satu sikap active listening bisa dipraktikkan dengan menyamakan tinggi tubuh dengan anak.
Anggota keluarga McCallister sama sekali nggak ada yang melakukan ini, bahkan Kate, ibunya Kevin. Waktu Kevin nggak sengaja numpahin minuman di dapur, semuanya nyalahin Kevin sampai-sampai Paman Frank bilang, “lihatlah perbuatanmu, Bedebah Kecil!”. Setelah itu kita bisa melihat dari sudut pandang Kevin bagaimana semua orang melihatnya dengan tatapan sinis. 
Tumblr media
Bahkan saat Kate menghukum Kevin untuk tidur di kamar lantai tiga alias loteng (ketika akhirnya ada waktu berdua yang seharusnya bisa dipakai untuk bicara baik-baik dengan anaknya) gestur berbicaranya pun nampak menggurui dan nggak mau tahu. Padahal Kevin juga sudah menunjukkan penyesalan dengan bilang ‘maaf’. Kate nggak mau membungkuk atau berlutut agar obrolan dengan anak bungsunya itu lebih berkualitas dan solutif. 
Hal yang serupa terjadi di Home Alone 2: Lost in New York. Nggak cuma nggak mau ‘menyamakan level’ dengan Kevin, Kate juga membuat perbincangan anaknya yang lagi tantrum itu lagi-lagi menggurui dan berjarak. Duduk di tempat tidur anaknya saja dia nggak mau, tetap berdiri dan malah menyuruh Kevin untuk minta maaf pada Buzz (padahal dia yang buat ulah) kapanpun dia siap.
Hal yang juga jadi perhatian buat aku adalah peran ayahnya. Perihal Kevin yang sedang nggak bisa diajak kerja sama untuk bersikap baik di rumah di depan anggota keluarga yang lain selalu dilimpahkan ke Kate aja. Peter ini nggak ada keterlibatan langsung dalam membuat anaknya untuk bersikap lebih baik dan menyenangkan. Dia juga cuma sibuk cari charger pencukur jenggot dan bahkan nggak berinisiatif untuk memastikan bahwa semua anggota keluarganya benar-benar masuk ke pesawat seperti yang Kate lakukan. 
Bagian 2. Mereka yang Mau Mendengarkan Kevin McCallister
Lucunya, orang-orang yang mampu mendengarkan Kevin datang dari yang tak terduga. 
Pada Home Alone Pak Marley yang awalnya disangka pembunuh (sialan, lu, Buzz) ternyata orang baik. Nggak cuma mau menyapa Kevin di gereja setelah dikejar-kejar sama dua bandit basah, tapi juga mau mendengarkan Kevin yang memberi saran soal bagaimana seharusnya Pak Marley memulihkan hubungannya dengan anaknya.
Di Home Alone 2: Lost in New York juga datang dari Pigeon Lady. Kevin ngira Pigeon Lady akan melakukan sesuatu yang buruk padanya di Central Park, tapi ternyata berniat untuk membantu. Kevin bahkan bersedia untuk mendengarkan curahan hati Pigeon Lady yang entah namanya siapa kusebut aja begitu, lah ya. Dikasih saran, Pigeon Lady memang nggak menerima saran Kevin mentah-mentah, tapi setidaknya dia mau mendengarkan dan menghormati pendapat Kevin. 
Belum lagi Pak Duncan si pemilik toko mainan yang awalnya skeptis, dari mana Kevin bisa membayar mainan yang dibelinya sendiri. Setelah Kevin menjelaskan bahwa dia dapat uang tabungan dari neneknya, Pak Duncan menaruh rasa percaya. Setelah ngobrol pun Kevin juga bersedia untuk menyisihkan sedikit uangnya untuk penggalangan dana yang diadakan di Toko Mainan Duncan. Jujur, adegan ini adalah adegan yang bisa membuat aku mewek. Ada rasa hangat ketika menontonnya. 
Tumblr media
Walaupun nggak semuanya berusha mempraktikkan salah satu trik active listening yang disebutkan sebelumnya, tapi mereka mau dan mampu untuk mendengarkan dengan baik dan berempati pada Kevin. Semua yang keluar dari mulut Kevin McCallister ke orang-orang ini pun juga jujur dan orisinil.
Cita rasa Home Alone yang kekanak-kanakan memang nggak bisa lepas dari sutradara dan produsernya. Seperti yang kita ketahui film ini disutradarai oleh Chris Columbus yang dikenal dengan film-filmnya tentang keluarga dan anak-anak. Doi-lah yang membuat dua seri pertama dari Harry Potter punya cita rasa anak-anak yang khas.
Produsernya, John Hughes, sebagai pembuat film juga dikenal dengan karya-karyanya tentang anak-anak dan remaja. Mulai dari menyutradarai teen movies seperti Ferris Bueller’s Day Off, Sixteen Candles, Weird Science, dan The Breakfast Club, hingga menulis naskah film anak-anak, di antaranya Beethoven, Dennis the Menace, dan yang paling legendaris, Baby’s Day Out. Piala Oscars ke-82 tahun 2010, ada upacara penghormatan untuk John Hughes yang meninggal dunia di tahun sebelumnya. Judd Nelson, aktor The Breakfast Club, bilang, "He (Hughes) had a gift for treating young people not as children but as developing adults,".
Barangkali Home Alone dan Home Alone 2: Lost in New York bukanlah film yang sempurna dalam memberikan suatu pesan tertentu tentang parenting. Lagi-lagi film ini hanya film yang menyenangkan untuk ditonton saat liburan bersama keluarga. Tapi untuk aku sendiri, menonton mereka kembali di usia pertengahan 20-an dengan kapasitasku yang sekarang ini, aku baru sadar bahwa ada sesuatu yang tetap melekat pada diriku atau barangkali kalian di secuil bagian di kedua film ini.
Berusaha untuk bisa didengarkan oleh orang lain itu seringkali tidak mudah, terutama saat kita masih kecil ketika di dalam society sudah terbentuk sebuah penilaian bahwa yang muda harus selalu mendengarkan yang lebih tua. Sayangnya, yang lebih tua seringkali tidak diwajibkan bahkan enggan untuk mendengarkan yang lebih muda, terutama anak-anak.
Letterboxd: teropongbumi 
Instagram: @teropongbumi​
9 notes · View notes
ananda-putri · 1 year
Text
Tentang pendidikan dan akses terhadapnya
Waktu aku pindah sekolah dari Bandung ke Sukabumi, aku nggak mengenali bangunan sekolah baruku sebagai sekolah. Kupikir itu kantor RT atau kelurahan. Itu karena ukuran sekolahnya jauh lebih kecil dari SD-ku di Bandung dulu.
SD-ku yang baru kurang ruang kelas. Kami harus bergantian menempati ruang kelas dengan murid kelas lain. Kalau belum kebagian ruangan, kami belajar ngemper di teras beralas karpet.
SD-ku yang lama juga kurang kelas, sih. Tapi, solusinya jam masuk sekolah dibagi dua, pagi dan siang. Aku jadi nggak begitu merasakan ada fasilitas yang kurang.
Di SD baru, banyak teman-temanku datang dari kelas ekonomi menengah ke bawah. Sebagian dari mereka harus bantu orangtua berjualan makanan untuk dapat penghasilan tambahan.
Pernah satu waktu aku ketemu teman yang jualan gorengan keliling di hari libur. Aku sapa dia, "Hey! Jualan gorengan?" Tapi, habis itu dia lari tanpa balas sapaanku.
Aku nggak ngerti kenapa dia lari. Kutanya Ibu. Katanya, mungkin dia merasa malu. Setelah itu aku nggak pernah sapa dia lagi kalau jualan lewat rumahku.
.
Selepas SD, aku masuk SMP yang juga diminati teman-teman SD-ku. Dari latar belakang ekonomi muridnya, lingkungan SMP-ku nggak jauh berbeda dengan SD.
Di sana, aku ketemu dengan D dan T. Mereka jadi kawan baikku selama SMP. Tapi, waktu kelas dua D tiba-tiba nggak masuk sekolah. T bilang dia masuk pesantren atas saran bapaknya. Aku sempat kasih dia salam perpisahan, tapi setelahnya aku nggak pernah dapat kabar darinya lagi.
Kabar dari D muncul tiba-tiba waktu aku kelas satu SMA. T yang satu SMA denganku menarik lenganku satu pagi sambil bilang D akan menikah. Aku ketawa kecil, lalu melengos. T tegur aku, dia bilang ini serius lalu dia taruh undangan pernikahan D di tanganku.
Beberapa hari kemudian aku, T, dan temanku yang lain datang ke pernikahan D yang digelar sederhana di rumahnya. Kami datang sepulang sekolah, lengkap dengan seragam dan tas.
Sesampainya di sana, D dan neneknya menyambut kami dengan ceria. Melihat kami yang masih berseragam lengkap (dan pendek), Nenek D bilang, "Wah, teman-temannya masih kecil, ya,"
D menyahut lirih, "Aku juga masih kecil,"
Umur D baru 15 tahun.
.
Bertahun-tahun jauhnya setelah D menikah lalu punya anak, aku membaca satu artikel di The Conversation. Artikel itu bilang rumah tangga miskin cenderung mengirim anak perempuan mereka ke madrasah. Peneliti dan penulis artikel itu berhipotesis, salah satu penyebabnya adalah banyak perempuan di pedesaan terpaksa menjalankan pernikahan dini. Madrasah pun dipilih karena sesuai untuk membangun peran tradisional perempuan sebagai "istri yang baik".
Aku teringat D.
.
Sampai dewasa, topik tentang pendidikan selalu lekat dengan cerita teman-teman yang kutemui semasa sekolah. Terbatasnya akses ke pendidikan, terlebih pendidikan tinggi, buatku bukan cuma berita yang kulihat di media. Tapi, cerita yang kukenal dari dekat.
Beberapa waktu lalu, aku mulai baca buku Moving Up Without Losing Your Way. Buku itu bilang, ada ethical cost yang harus dibayar masyarakat kelas bawah untuk bisa menaiki tangga sosial. Ketika seseorang bersekolah atau bekerja demi kehidupan yang lebih baik, misalnya, nggak jarang mereka harus merantau. Ini nggak cuma membuat mereka jauh dari keluarga, tapi juga tercerabut dari komunitas dan kehilangan identitas.
Ada satu bagian di buku itu yang terasa begitu dekat denganku. Bagian itu bercerita tentang mahasiswa generasi pertama. Banyak hal di dalamnya kualami juga selama kuliah. Salah satunya bahkan turut jadi alasanku lulus terlambat. Aku baru baca buku itu sampai introduction, sih, tapi seenggaknya aku jadi sadar kalau masa-masa sulitku waktu mau lulus itu memang karena dipaksa keadaan.
Sekarang masa-masa itu sudah lewat. Dan di atas kesulitan itu aku lebih dari bersyukur punya orangtua yang tetap mendukung pendidikan anak-anaknya. Bahkan ketika aku tidak bisa lulus tepat waktu dengan keuangan keluarga yang tidak stabil pula.
Liputan Kompas yang kubaca bilang, orangtua Indonesia akan makin kesulitan membiayai kuliah anaknya. Biaya kuliah semakin tinggi sedangkan kenaikan gaji tak seberapa. Ini akan jadi lebih sulit lagi untuk orangtua yang lulusan SMA. Laporan yang cukup bikin pilu hati. Aku cuma berharap selalu ada hal baik untuk mereka yang mau bersekolah.
.
Jakarta, 21 April 2023. Malam Idul Fitri.
5 notes · View notes