Tumgik
#resolusi2024
dhefauji · 4 months
Text
Hidup itu memang gak sesuai rencana
tapi,
Apakah kita juga sadar bahwa beberapa rencana dan impian kita ternyata satu persatu (walaupun waktunya agak lamban) bisa terlaksana atau bisa kita bilang sudah terkabul? Jawabannya, aku sadar dan terkadang lupa.
.
Dan hari ini, aku tertampar pada realita bahwa Allah selalu baik pada hambanya, padaku. Dengan segala kebandelanku ini, aku berharap semoga menjadi pelajaran untukku tidak mengulanginya lagi dan bisa terkubur dalam-dalam hal buruk itu. Dengan sedikit perbuatan baikku, semoga kedepan bisa lebih banyak kebaikan-kebaikan lagi yang bisa aku bagikan. Harapan semua orang adalah kebaikan kita bisa bermanfaat walaupun kita sudah tidak ada lagi di dunia ini.
.
Jadi, hal yang bisa kuungkapkan sekarang adalah aku dengan tulus ingin mengucapkan terimakasih pada Allah, dan semua hal yang telah membersamaiku di tahun 2023 ini. Memang paling enak bicara hal sendu seperti ini ketika kita sedang kedatangan tamu bulanan perempuan. Karena kita bisa jadi 1000 kali lipat lebih melankolis dari hari-hari biasanya ya 😅.
.
Intinya, kalau impianku tentang menikah belum terlaksana, itu berarti aku kurang bersyukur. Langsung tp the point ya, cause my age sudah 27 tahun depan. Dan kata ustadzahku, masa subur perempuan atau ideal perempuan untuk hamil adalah usia 20 sampai 35 tahun. Mana makin kesini makin banyak kriteria. Ahaha. Ya berarti makin kesini prinsipnya, jalani takdir kita. Tapi tetap harus punya mimpi untuk kebaikan di dunia, untuk kebahagiaan di akhirat. Manis, semoga tahun depan makin banyak mimpimu yang terkabul ya. Harus optimis :)
10 notes · View notes
mslmhngereview · 4 months
Text
Ujian Perasaan 2023 (Part 1)
Jika kamu merasa diuji terus menerus, lagi dan lagi, dengan hal yang sama.
Mungkin Rabb-mu hanya ingin bilang, kalau sebenarnya kamu belum lulus menjawab soal itu. Jadi, kamu butuh remidi di soal yang sama. Supaya kamu lebih paham.
Materi soalnya memang sama, tapi bentuknya bisa berbeda kan? Ada yang pilihan ganda, isian singkat atau uraian panjang yang sedikit menguras pikiran. Soal ujiannya tetap sama hanya bentuk perantaranya saja yang beda. Katanya, biar bervariasi dan tak mudah menyerah karena bosan.
Pernahkah kamu memiliki kenalan yang susah diajak kompromi? Ada permasalahan di antara kalian yang belum selesai, belum ada kejelasan. Tapi ketika diminta untuk duduk bersama, ngobrol secara dewasa. Justru telinganya dengan sigap ditutup. Kemudian, hati dan pikiranmu dibungkam, disuruh mati-matian menahannya. Rasa-rasanya hati sesak dan otak memikul beban pikiran.
Meninggalkan cerita, seolah-olah kejadian yang lalu kamulah terdakwa bersalah. Tak diberi kesempatan untuk menjelaskan di mana letak bagian yang kamu kurang suka. Paradoks kedewasaan diri: ketika seseorang melakukan kesalahan padamu namun kamu yang harus belajar; memahami kenapa orang tersebut melakukannya. Kamu digiring untuk memulai mengutarakan maaf yang bahkan kamu tidak mendapatkan balasan kata maaf darinya.
Hanya karena kamu seorang penyabar pendiam, mereka mengira kamu tidak akan terluka.
Terlihat pendiam karena tak banyak bicara. Tapi jika kamu masuk ke dalam pikirannya.
Kamu akan merasa kebisingan karena begitu kerasnya teriakan di dalam. Mungkin kamu tak akan betah berlama-lama. Kalau kelak orang-orang tak menerimanya, mungkin ia tidak akan terkejut dan juga tak terlalu bersedih. Sebab, sejauh ini dialah yang menjinakkan dirinya sendiri.
Ada banyak model manusia di dunia ini, mereka yang menyembunyikan rapat-rapat penderitaannya. Ada yang berkoar menceritakan segala keluh kesahnya. Tidak ada yang salah, karena mungkin itu cara mereka untuk melegakan perasaannya. Yang harus dipahami dan menjadi tugas kita adalah bersikap lemah lembut kepada orang lain, karena bisa jadi mereka menderita dengan masalahnya tanpa bercerita. Sedangkan kamu tidak mengetahui.
Solo, 3 Januari 2024
0 notes