Tumgik
#ikhlas
kafabillahisyahida · 2 days
Text
Jadilah orang yang haus ilmu, yang selalu merasa bodoh dan mau belajar, karena barangsiapa tidak mau merasakan lelahnya belajar maka dia harus menderita dengan perihnya kebodohan.
Belajarlah ilmu agama dan ilmu dunia sampai kamu ada di fase, ternyata menghasilkan uang itu mudah tapi kamu ga punya cukup waktu (umur) buat meraih semuanya . Sampai kamu mengerti bahwa dunia itu ga lebih berharga dari waktu.
Orang sukses itu bukan orang yang banyak uangnya tapi orang yang berkah waktunya(umurnya). Percuma menguasai dunia tapi ketika meninggal ga punya bekal apa-apa. Asing dengan keluarga, kehilangan cinta, tidak punya nilai bagi sesama, tak berharga di mata Tuhannya. Cari uang itu mudah, jadi sukses itu yang susah tapi lebih susah lagi kalau ga sukses.
36 notes · View notes
andromedanisa · 3 months
Text
Bagiku, kamu sudah berusaha di titik terbaikmu. Jika hasil tidak sesuai dengan besar usahamu. Barangkali Allaah sedang mendidikmu tentang rasa ‘ikhlas’. Tentang berhenti berharap kepada selain Allaah. Apa kamu tahu apa itu ikhlas? Satu titik ketika kamu tidak lagi merasakan sakit.
Tulisan ini untuk kamu (diriku)
276 notes · View notes
yasirmukhtar · 3 months
Text
Cobaan
Satu tahun ke belakang, saya lagi dapet banyak cobaan yang lebih nonjok dari yang pernah dialami sebelumnya.
Secara default, saya memikirkan betapa banyak kerugian materiel yang saya alami.
Teorinya saya ngerti. Dunia itu di tangan, jangan di hati. Tapi tetep aja saya ngerasa rugi ketika inget opportunity loss yang terjadi.
Saya punya banyak impian dan wishlist. Pengen bayarin istri ikut ini itu, pengen beli barang-barang tertentu yang udah lama ditahan-tahan, atau minimal pengen investasi ke suatu hal. Semua itu saya pertimbangkan dengan hati-hati supaya setiap materi yang dialokasikan tepat guna dan bermanfaat.
Tiba-tiba saya harus kehilangan kesempatan-kesempatan itu begitu aja, poofff, karena cobaan-cobaan ini.
Nyesek banget. Saya butuh waktu lama untuk memproses semua ini. Tapi ini jadi momen buat saya untuk restart dan refresh lagi hubungan saya dengan materi.
Saya memaknainya seperti Allah sedang "mengambil" perhatian saya supaya saya inget lagi tentang apa yang esensial dalam hidup.
Selain itu, saya juga jadi introspeksi, mungkin saya secara ga sadar udah menumpuk dosa yang sangat banyak.
Maka, meski ga mudah, saya berusaha ikhlas atas takdir yang saya jalani dengan meresapi empat gagasan ini:
I've been so lucky, so comfortable, in a very long time compared to many people. Saya cuma baru sekarang aja dapet cobaannya. Banyak orang lain yang dapet cobaan yang berat lebih dulu. It's just a matter of time. Semua orang akan dapet giliran untuk dapet cobaan karena dunia ini emang tempatnya kepahitan dan kesusahan.
Saya tidak kehilangan apa-apa karena pada dasarnya saya ngga punya apa-apa. Semua yang saya miliki hanya dilewatkan oleh Allah kepada saya, bukan untuk disimpan selamanya. Nanti ada tempatnya saya diberi hal-hal yang bisa saya simpan selamanya, tapi bukan di sini.
Saya ga jadi bahagia dengan menolak tadir saya. Yang ada saya malah tambah miserable. Sementara takdirnya tidak bisa saya hindari juga. Jadi yang lebih baik adalah terima dengan ikhlas lalu move on.
Ada beberapa hadits yang intisarinya menyebutkan bahwa jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka hamba itu Allah beri musibah sebagai hukuman yang disegerakan di dunia (supaya di akhirat dosa-dosanya lebih ringan atau sudah bersih). Maka saya ikhlas dengan ujian dunia yang tidak seberapa kalau dibandingkan dengan hukuman di akhirat. (Source)
Wallahu'alam.
69 notes · View notes
irawanyusuf · 1 year
Text
Dalam perjalanan menuju dewasa, lalu tua, sedikit-banyak kita akan menyadari bahwa setiap orang akan terluka oleh berbagai sebab.
Namun luka, akan sembuh bukan oleh waktu, tetapi oleh penerimaan dan keikhlasan. Dan yang membuat kita tumbuh bukan lari, tapi keberanian untuk menghadapi.
267 notes · View notes
shaulatravelerlight · 8 months
Text
Mengikhlaskan
Tumblr media
Mengikhlaskan apa yang telah terjadi di setiap sisi kehidupan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, maka baiknya perlahan gunakan untuk aktivitas positif agar lebih mudah dalam mengikhlaskan hal-hal yang dianggap sulit.
Mengiklaskan berbeda dengan melupakan, karena jika melupakan sekeras apapun akan membuat anda mengingat suatu hal yang buat anda terjebak pada hal tsb; lain halnya dengan mengiklaskan, jika kita ikhlas dengan garis yang Allah tetapkan akan ada garis-garis baru yang akan hadir untuk anda dengan berbagai warna indah didalamnya.
126 notes · View notes
mindofserenity · 1 year
Text
Tumblr media
83 notes · View notes
yunusaziz · 2 years
Text
Ikhlaskan Saja Kepergiannya
Kapankah tepatnya Allah mengembalikan Nabi Ismail as yang atas perintah Allah akan disembelih oleh ayahnya, Nabi Ibrahim as?
Atau,
Kapankah akhirnya Allah pungkaskan penatian puluhan tahun lamanya antara Nabi Ya'kub as dan putra kesayangannya, Yusuf as?
Jika jawaban pertanyaan pertamamu adalah, "Ketika Allah mengirimkan domba sebagai pengganti Ismail." dan pertanyaan kedua, "Ketika nabi Yusuf as telah memiliki kuasa dan kepemimpinan di Mesir."
Maka, jawabanmu salah.
Kedua pertanyaan itu jawabannya satu, yaitu ketika mereka (baca : Nabi Ibramim dan Nabi Ya'kub) telah mengikhlaskan rasa cinta berlebih terhadap putra-putranya untuk mendahulukan cinta (baca : ketaatan) kepada Rabb-nya. Ya, itu jawabannya.
Padahal bukankah Nabi Ibrahim as sudah menanti kehadiran anak pertamanya setelah 'penantiannya' yang begitu lama? Tentu saja ini hal yang berat baginya, tetiba muncul perintah dari Allah untuk menyembelihnya hidup-hidup.
Pun halnya Nabi Ya'kub as. yang akhirnya menerima dan mengikhlaskan kepergian putra kesayangannya yang cerdas nan rupawan, Yusuf as, yang kelak akan menjadi penerus risalahnya di muka bumi, kemudian disusul putra masih dari rahim yang sama oleh ibu Yusuf as, Bunyamin, yang merupakan obat penawar kesedihan setelah kehilangan Yusuf as.
Singkat cerita, perpisahan itu terjadi puluhan tahun lamanya, sampai dimana nabi Yusuf menjadi pembesar Mesir sekalipun, i'tikad untuk bertemu terus terhalangi, biidznillah. Hari demi hari Nabi Yakub as menangisi kepergian putra kesayangannya itu, hingga matanya memutih.
Sampai akhirnya Allah takdirkan mereka bertemu, setelah Nabi Ya'kub melepaskan dengan ikhlas terlebih dahulu bahwa kepergian putranya adalah kehendak dari Rabb-nya.
Maka, seperti pada judul diatas, ikhlaskan saja kepergiannya.
Kita harus yakin, bahwa selalu ada rahasia Ilahi kenapa suatu perpisahan itu terjadi. Berat memang, ketika harus mengikhlaskan orang yang teramat dicintai, tapi bukankah rasa cinta itu tidak boleh melebihi rasa cinta kita kepada-Nya? Bukankah seharusnya kita lebih harus menangis ketika yang 'pergi' justru Rabb dari hanya salah satu makhluk ciptaan-Nya itu?
Atau juga, bukankah jika rasa cinta antar sesama makhluk itu benar dan diberkahi, justru semakin meninggikan rasa cinta kita kepada Sang Khaliq dan akan menihilkan rasa cinta lain yang melebihi selain-Nya?
Ya, sekali lagi, lepaskan saja kepergiannya. Ingat bahwa Allah itu Maha Pencemburu. Sebagaimana sabda Rasulullah,
"Tidak ada siapa pun yang lebih pencemburu dibandingkan dengan Allah". (HR Bukhari dan Muslim).
Jangan sampai cinta berlebih ke sesama makhluk melebihi rasa cinta kita kepada-Nya. Seringkali air mata luruh karena seseorang yang teramat kamu cintai itu, tapi pernahkah kamu melakukan hal yang sama bahkan lebih kepada-Nya? Untuk-Nya? Sekali? Dua kali?
Maka, sekali lagi dan terakhir, ikhlaskan saja kepergiannya. Tidak apa.
Percayakan sepenuhnya kepada-Nya. Jika memang dia, Allah takdirkan untukmu, maka dia memang untukmu, dan akan kembali dengan cara yang tak kamu sangka sebelumnya. Barangkali pun kepergiannya adalah cara Allah ingin mengganti yang lebih baik untukmu.
Sebagaimana nasihat dari Ibnu Qoyyim :
"Allah tidak mengujimu untuk menghancurkanmu. Ketika Ia mengambil sesuatu darimu, tujuan-Nya adalah untuk mengosongkan tanganmu untuk memberimu hadiah yang lebih besar lagi."
410 notes · View notes
rentangkehidupan · 3 days
Text
💫Surga itu Mahal💫
Tumblr media
Mengapa? Karena jalan kebaikan itu tak mudah dikerjakan, sukar, bahkan lebih banyak terasa pahit juga. Sebab, perbuatan baik kebanyakan bertentangan dengan hawa nafsu. Dan sebaliknya, yang berdasarkan hawa nafsu lebih banyak disukai. Tapi semua itu ulah godaan syaitan, dan syaitan ga akan rela kita melakukan kebaikan. Disebutkan juga di hadits: "Surga dikelilingi hal-hal yang dibenci" (HR.Muslim)
Sehingga apa yang harus kita perbuat? Melakukan ibadah kehidupan dengan ikhlas, sabar serta penuh harap kepada Allah agar Allah mudahkan. Agar Allah istiqomahkan. Kalau ga gitu, ibadah akan hambar rasanya. Shalat akan terasa melelahkan, tilawah akan membosankan, dan sedekah berat untuk dikerjakan. Naudzubillah.
Kerjakanlah, ikhlaskanlah dan bersabarlah secara perlahan. Mungkin dimatamu itu sudah menjadi sebuah jihad nyata dan sabar luas. Tapi bagi Allah apakah sama?
Luruskan kembali niat, beramal lah tanpa imbalan! 😊
7 notes · View notes
inikumi · 8 months
Text
Kini aku lebih lapang.
Setelah masalah-masalah itu datang. Aku mencoba untuk memperbaiki diri dan juga hati. Tidak semudah itu rupa nya untuk menerima dengan lapang hati kehilangan yang seakan merenggut jiwa.
Pada dasarnya aku yang telah keliru menaruh sembarang harap kepada manusia. Obatnya tidak main-main. Butuh ikhlas yang disertai dengan usaha untuk ikhlas.
Ternyata mudah bagi jin untuk memainkan perasaan, apalagi kalau iman sedang turun-turunnya.
Kalau bukan karena pertolongan Allah, aku tidak akan sampai ditahap ini. Mengambil banyak pelajaran dari sebuah kesalahan. Dari jatuh, banyak hal yang harus di korbankan dan mengambil pelajarannya.
Terimakasih diri, telah mau berusaha menjadi lebih baik.
26 notes · View notes
esbatubulet · 16 days
Text
Mari rawat harapan yg disertai ikhlas itu dengan baik..
9 notes · View notes
faithful-diaries · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media
فَإِنِّى قَرِيبٌ
indeen I am near. [2:186]
63 notes · View notes
kafabillahisyahida · 3 months
Text
Ada orang ekonominya nampak biasa saja, tapi kehidupannya penuh makna. Rumah tangganya sederhana tapi bahagia, keluarganya faham agama, berkah hartanya, soleh anak anaknya, setiap waktunya berpahala tak pernah terbuang percuma. Diibaratkan pohon kecil yang berbuah lebat dan manis
Sebaliknya ada orang yang nampak mapan, punya jabatan dan kekuasaan, dunia dalam genggaman. Tapi rumah tangganya berantakan, hartanya sumber kegelisahan, Anak-anaknya urakan. Kerja keras tanpa tujuan berkekalan, waktunya dia sia-siakaan, akhirat dia lalaikkan. Ibarat pohon besar yang buahnya sedikit lagi masam
"Hidup manusia itu memang seperti buku ada yang menipu kita dengan covernya ada yang mengejutkam kita dengan isiinya" (bangga menjadi muslim)
142 notes · View notes
downfalldestiny · 8 months
Text
El Quran Elkarim - Surah Al-Ikhlas 🕌 .
In the name of God, the most gracious, the most merciful 🤲🕊️ !.
"Say; He is Allah, (the) One.
"Allah-us-Samad
(The Self-Sufficient Master, Whom all creatures need, He neither eats nor drinks ).
"He begets not, nor was He begotten;
"And there is none co-equal or comparable unto Him ".
...................
God Almighty has spoken the truth .
Jummah Mubaraka 🕌 !.
23 notes · View notes
penahana · 9 months
Text
Menempuh Jalan Ikhlas
Menyusuri setiap jalan kehidupan, mengenang sampai hati menerima dengan penuh kedamaian adalah cara cepat menghantarkan diri kepada jalan ikhlas. Berterimakasih pada diri sendiri karena telah mampu melewati dan berdamai dengan luka juga keadaan. Ya, benar-benar hebat sekali. Dibalik luka, duri-duri kian menancap dalam tubuh, seolah satu persatu tercabut menuju proses penyembuhan. Lukanya tak lagi menganga. Memang masih meninggalkan bekas, tapi setidaknya bekas luka itu sudah terobati dengan sempurna. Sekali lagi, terimakasih sudah mau ikhlas, rida melewati jalan hidup yang pahit, sampai kamu memutuskan untuk menerima dan menempuh jalan ikhlas.
22 notes · View notes
the-humairah · 8 months
Text
Catatan terbuka untuk seseorang di Lauhul Mahfudz...
Dahulu pernah ada seseorang yang aku kagumi, tetapi ternyata dia hanya menjadi perantara untukku kembali dekat dengan Rabbku.
Dahulu pernah ada seseorang yang ingin mendekatiku, tapi caranya salah, lalu aku tinggalkan dia.
Dahulu ada seseorang yang mendekatiku, namun setelah mengetahui kekuranganku, diapun menghilang.
Setelahnya aku tidak tahu bagaimana denganmu, namun aku percaya kepada dirimu, sebab engkau yang telah dipersiapkan Allah.
Tenang saja, aku selalu berusaha memperbaiki diri. Entah itu kamu yang datang lebih dulu mengikatku dengan akad, ataukah kematian yang akan membungkusku dengan kain kafan. Namun aku percaya bahwa semua takdir Allah itulah yang terbaik.
Dariku, hatimu.
#catatancintamuslimah
16 notes · View notes
theglassware · 11 months
Text
Tumblr media Tumblr media
39 notes · View notes