Tumgik
#ombak
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
A bunch of Bonkles fanart I whipped up some time based on background characters from the games, mainly the (officially) unreleased Legend of Mata Nui game but also the GBA game that actually did get released, Quest for the Toa. Barring Podu and Nobua, none of these guys were provided with names, so I took it upon myself to come up with some for them. I should note that I’m operating with the idea that there’s a more even sex distribution throughout the tribes (even if the Ga-Matoran are still predominantly women) and as always, credit goes to @agatharights for coming up with the Matoran baseline that I’ve come to work off of.
Podu: Among the toughest of the Po-Matoran, Podu is an active member of the Po-Koro guard, protecting his people from whatever threat may emerge from the sea of sand. Though not as renowned an athelete as Hewkii, Podu is still quite accomplished as a Kohli player, possessing a powerful kick that can plow through any opposing team’s defense. Loyal and stubborn in equal measure, Podu will insistently plug away at a task until it’s done, though this does give him considerable tunnel vision, leaving him oblivious to very real threats to his own safety until they’re right on top of him.
Harena: Harena is something of an oddity. A traveling Matoran, he spends his time attending to the Vuata Maca trees in each village, ensuring they’re all healthy and producing enough fruit to sustain the Matoran there. Though by all accounts friendly and outgoing, he never seems to stay in one place for too long, constantly hopping around to keep an eye on each village’s tree. The other Matoran are typically glad to provide him with hospitality whenever he arrives, but when asked where his home is, his response is a vague “I go where the winds of fate take me.”
Nobua: The youngest child of Turaga Whenua, Nobua has great dreams and aspirations, no doubt inspired by the adventures of the wandering Ta-Matoran Takua. He’s particularly fascinated by the legends of the Toa and hopes that one day he’ll get the chance to meet one of them in person. Still too young to help out in the mines directly, he often helps his father out with administrative work.
Ombak: A rare non-hybrid Ga-Matoran born biologically male, Ombak is an accomplished surfer... and under an immense amount of pressure to pick a spouse so as to potentially keep the genetic strain going. Problem is, he doesn't really click with any of his suitresses and seems to have eyes elsewhere.
Tauraki: Very few Po-Matoran would earnestly profess to prefer the floating village of Ga-Koro to their desert home, but Tauraki has never been comfortable in the arid Po-Wahi and has made no secret of his desire to move to a more temperate climate. Unlike most of his kin, he's readily thrown himself at swimming lessons courtesy of regular visitor Macku, which she provides in exchange for sneaking her into the village to see Hewkii.
Phiri: An artist at heart dreaming of following in the footsteps of Kopeke, the only thing holding Phiri back... is her own crippling lack of self-confidence. Believing herself to be no good at the craft of ice sculpting, she instead resigns herself to sentry duty at the village's borders, where she's clearly bored out of her mind.
Iskra: The resident gossip of Ta-Koro, Iskra is on top of the rumors going around the village, regardless of their basis in the truth. She's excellent at spinning a yarn, however, and is incredibly charismatic. Vakama wishes she would stop and check her sources every once in a while.
Sekhala: A Po-Matoran athlete, Sekhala is an accomplished goalie who aspires to one day outclass Hewkii himself. Her boisterous nature is endearing to many of her compatriots, though annoying to others.
Beku: An oddly-colored Ko-Matoran, Beku isn't quite as well adjusted to the cold as his fellow tribesmen. Like Tauraki of Po-Koro, he's considered moving out to another village, one with a warmer climate and a more open and welcoming atmosphere.
Alavai: A Ga-Ko Hybrid, Alavai prefers cooler waters and can often be found near the base of Ko-Wahi swimming in its streams. Turaga Nokama can't help but see aspects of the late Toa Mangai Kanae in her, though she can't bring herself to say anything on the matter.
Handaki: An Onu-Matoran miner, Handaki's arms double as pistons that allow him to pound his way through solid rock. A serious, focused sort, Handaki is a dedicated worker and, off shift, a quiet, contemplative sort who puts his hands towards more delicate tasks like painting.
Moli: One of the Takara dancers of Ta-Koro, Moli prides herself on her mastery of expressing concepts through movement. She keeps close contact with the other dancers of the village and will often collaborate with them for mutual benefit.
26 notes · View notes
maysarohnur · 2 years
Text
Tumblr media
"Kamu suka pantai ya?", tanya seseorang padaku di sebuah kesempatan.
"Tidak, aku lebih suka pegunungan", jawabku.
"Lalu kenapa banyak sekali fotomu di pantai?"
"Aku hanya belajar untuk pasrah dan mengikhlaskan, sebagaimana pantai melepas ombak. Kita semua pasti pernah memiliki keinginan, bermimpi untuk melakukan hal ini dan itu, memiliki ini dan itu, mencapai sebanyak-banyak hal dalam hidup. Tapi tak jarang kita hanya diminta untuk mengikhlaskan apa yang menjadi keinginan, cita-cita dan pencapaian kita. Sebagaimana aku menyukai gunung, tapi ternyata lebih banyak dipertemukan pantai. Aku hanya sedang belajar menjadi seikhlas pantai, meskipun sebetulnya sangat ingin menaklukan tingginya puncak gunung. Setidaknya saat belum mampu menaklukan gunung, aku masih punya hati yang bisa menerima apapun ketetapan dari Sang Kuasa."
Semarang, 27 September 2022
23 notes · View notes
nidzomizzuddien · 2 years
Text
Rindu
Ada rindu, jantungku berdenyut merdu dalam dadaku. Suaranya terasa dari hembusan nafas yang berhembus, dan detak nadi dari setiap urat di tubuhku. "Aku rindu", suaranya menggema.
Burung-burung bersiul memangil pasangannya, suara angin yang berhembus menerpa ranting dan dedaunan, bunga-bunga menari lalu berguguran. Rindu sungguh seindah itu.
Lautan mengaum seperti singa yang kelaparan. Bukannya takut, nelayan seakan terpanggil untuk berlayar diperutnya. Terlihat nelayan mendorong perahunya, mendayung bersamaan dengan irama ombak yang menampar sisi perahunya. Di tengah, si nelayan melemparkan pukatnya. Begitu, rindu memang sulit dijelaskan.
Rindu itu seperti hembusan nafas, layaknya gulungan ombak, tak pernah berhenti. Sekali saj berhenti, hidup tak akan menarik lagi.
.
.
@nidzomizzuddien
12 sep 2022
9 notes · View notes
heheinaja · 1 year
Text
Tumblr media
Barangkali bukan ombaknya yang terlalu besar, tapi kapalnya yang terlalu kecil. Pilihannya perbesar kapal, hadapi ombaknya, atau pindah kapal (?) Yaaa, semua dengan konsekuensi masing masing, tinggal ukur diri siap dengan konsekuensi yang mana
3 notes · View notes
mahdamahdaa · 2 years
Text
Tumblr media
Senja di laut balikpapan
2 notes · View notes
theartismi · 2 years
Text
Bisa lebih kuat kan?
Hai , bisa kan ? pasti bisa ? sekarang lebih harus keras lagi ? dunia ini ditinggali oleh banyak orang bukan hanya kamu , kamu tidak bisa memaksa seseorang untuk masuk dalam kehidupan mu lalu memaksa untuk memahami mu, dunia tak seindah itu memang. Mulai saat ini bisa lebih kuat lagi kan ? ombak nya terlalu kuat saat ini bahkan batu dalam kepala mu bisa jadi akan teriris perlahan. kau harus jadi pemenang diantara permainan dunia ini.
6 notes · View notes
ibadahkata-kata · 24 hours
Text
Dan malam ini kekasih, ingin kuceritakan padamu, kisah tentang laut yang kehilangan ombaknya, angin masih sepoi, matahari masih hangat, dan pohon kelapa masih menyiur, melambai kantuk untuk datang, tapi laut menjadi sangat tenang, sangat sepi, ia masih setia mengalun di bibir pantai, tapi tanpa debur, ah.....sangat sunyi....seperti kehilangan jati diri. Padamu kekasih kuceritakan rahasia ini, kalau² kau lupa siapa aku saat ini, yang dulu pernah menjadi laut paling riuh dan berisik.
Dew, solo16052024
0 notes
sepoianangin · 5 months
Text
Benar-benar seperti badai.
Datang tak bisa terprediksi, pergi pun ketika semua telah jadi puing
Diri sebenarnya sudah merasakan tandanya yang sedari tadi menghampiri
Gerimis dengan petir sekali-kali, menjadi kode alam untuk secepatnya menepi
Tapi,
Si yang tak tahu diri sok sokan membabat habis ilalang di tengah hutan tak bertepi
Tanpa manfaat dan hasil yang nihil untuk didapati
Tujuannya pun nihil, hanya untuk sekedar hepi
.
Hahaha
Lucu sekali kau tuan!
Diperbudak nafsu dengan segala tontonan
Memaksa diri untuk eksplorasi lagi seperti yang tak kenal tuhan
Memang benar Dia-lah si paling punya ampunan
Tapi justru, ilmu yang kamu tahu itu hanya terbatas di lisan
Terlihat sekali kalau kau meremehkan
0 notes
sigithermawan · 1 year
Text
Pantai Dengan Ombak Terbesar Surganya Untuk Olahraga Berselancar-DamsTravel
Asia Tenggara terkenal dengan pantainya yang indah dan menjadi destinasi wisata yang populer di kalangan wisatawan. Bagi para penggemar olahraga selancar, pantai dengan ombak besar dan menantang tentu menjadi tujuan yang paling diimpikan. Baca Juga : Berkeliling di Kota Wisata Pattaya Thailand Pantai di Asia Tenggara Dengan Ombak Raksasa Impian Para Penggiat Olahraga Selancar Berikut adalah…
View On WordPress
0 notes
dinaandme · 2 years
Text
Waves
Tahukah kamu apa itu air? Warnanya bening, disentuh dingin namun sifatnya ‘meremas’ jika dalam volume besar. Sangat berguna bagi tubuh dan tumbuhan. Hewan laut membutuhkan itu bagai udara pada penghuni darat. Bentuknya satu, benda cair. Keberadaannya mampu membuat kagum para turis wisatawan. Menjadi melodi alami di pesisir pantai. Kadang berwarna warni membawa bakteri cantik. Akan tetapi bisa sangat mengancam jika tengah memenuhi misi khusus. Jangan lupa ucapkan syukur.
Waves termasuk tekhnik yang bisa dijalankan air. Dengan bantuan angin dan kuasa Tuhan tentunya, deburan ombak dapat terdengar. Mandi embun jika sedang berdiri didekatnya. Bentuknya abstrak, sekalipun sebentar sangat totalitas. Memunculkan hobi baru bernama surf. Sekali lagi, itu sangat menguntungkan.
Kali ini waves yang akan dibahas beda lokasi. Pernah ‘menyelam’ dalam diri? Disana ada banyak ‘biota laut’ tidak kalah banyak dari yang bumi punya. Ada gerombolan nafsu hewani, ombak emosi, tepian karakter hingga the deepest character yang tak seorangpun dapat tahu kebenarannya.
Topeng dibuat untuk menutupi paras asli saat tengah berekspresi. Yah, bisa dibilang mirip-mirip. Satu dua topeng tidak akan bertahan seharian jika aktifitas itu dibuat loncat-loncat sampai salto ditempat. Waves, adalah pemandu atas akan terjadinya kejadian tersebut.
You have your special wave. Sisihkan, mau ombak mana yang dipakai di hari ini dan kemudian. Selalu ada kemudahan. Ya, selalu ada kemudahan. 
0 notes
intermediasolo · 2 years
Video
Caring posisi Aman atau tunda Sulu yang may ke Pantai Selatan #wartabengawan #intermedianews #karysmafm #solo #pantaiselatan #boyolali #ombak https://www.instagram.com/p/CgGNk86v2Mg/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
baliportalnews · 2 years
Text
Terseret Ombak, Seorang WNA Asal Turki Nyaris Tenggelam di Pantai LV8 Tibubeneng
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG - Seorang wanita Warga Negara Asing (WNA) asal negara Turki yang diketahui bernama Kyuncu (36), hampir saja meregang nyawa saat sedang berenang dan terseret arus ombak di Pantai LV8, Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, pada Sabtu (16/7/2022) sore. Berdasarkan keterangan pihak Kepolisan Sektor (Polsek) Kuta Utara, kejadian berawal dari adanya laporan masyarakat, yang menyaksikan peristiwa tersebut bermula dari korban berenang di pantai tepatnya di Resturan Fiins Club. Tiba-tiba korban terseret arus ombak sampai ke pantai belakang LV8 Jalan Berawa, Desa Tibubeneng. Mendengar adanya laporan tersebut, Polsek Kuta Utara langsung menerjunkan Tim UKL yang dipimpin Pawas IPTU Oktamawan Abrianto dan meluncur ke TKP untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut. "Saat kejadian korban terus berupaya minta pertolongan dan alhasil sekitar pukul 18.15 WITA dilihat oleh sesama WNA asal Austria yang saat itu sedang melakukan Surfing, dan langsung melakukan pertolongan dibantu anggota Security Finns dengan menggunakan papan surfing untuk menyelamatkan korban ke pinggir pantai sehingga korban bisa dalam keadaan selamat," terangnya. Selanjutnya korban langsung diarahkan untuk segara mendapat pertolongan medis terdekat di Klinik Hydro, Jalan Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung. "Di sekitar TKP kita imbau kepada pengunjung pantai untuk saat ini tidak melakukan aktifitas berenang. Mengingat cuaca sedang tidak bersahabat sangat berbahaya bagi pengunjung yang tidak bisa berenang," pungkas IPTU Oktamawan. (aar/bpn) Read the full article
0 notes
hlmhfirdaus · 2 years
Text
Jangan berhenti berusaha untuk menjadi "lebih baik" dari hari ke hari, jangan merasa puas dengan keadaanmu sekarang!
"Berdo'alah untuk kebaikan yang banyak."
Be Better!
1 note · View note
turtleduckmocha · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
OMG HIIII SAINT CETHLEANN HELLOOO ~♥~ ♡(`ω`)♡ ~♥~
19 notes · View notes
ombak77 · 12 days
Text
Tumblr media
OMBAK77 | Buruan!! Daftar Slot Ombak 77 Dapat Cashback 20% Hari Ini
Bergabunglah sekarang di situs Ombak77 dan dapatkan cashback 20% pada pendaftaran hari ini. Slot Ombak 77 mempunyai fitur baru yang bisa membantu anda untuk meraih kemenangan dengan lebih mudah. Jadi, jangan lewatkan promosi istimewa ini, segera daftar sekarang!
0 notes
bantennewscoid-blog · 14 days
Text
Kejati Banten Tahan Tersangka Kasus Korupsi Pemecah Ombak
SERANG – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten menahan satu tersangka korupsi pembangunan breakwater atau pemecah ombak di Pelabuhan Cituis, Kabupaten Tangerang berinisal AS. AS diketahui merupakan ASN di UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten. Ia disebut menerima gratifikasi dari seseorang berinisial P terkait paket pekerjaan breakwater. “Saudara P membuat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes