Tumgik
#Monochrometale
mischief-rei · 1 year
Text
@daguerreopher​
Tumblr media
This wasn’t working out how he had hoped. He tried everything he could come up with that wouldn’t cause further damage to his own soul. The black miasma of the Hatred kept ensnaring the frail remains of Frivolity, and yet it coexisted with Determination without issue. It was a deadly combination that continued to fester with each failure Merlot made in his lab back within Monochrome. Disgust with his lack of skills, anger towards his inability to do one single thing for himself...it swirled in a heated spiral. 
Tumblr media
His grip over the table’s edge grew stronger until a chunk of it gave way within his palm. Wooden splinters lodged into bone joints and embed the pristine white of bone. He couldn’t afford to give in. He couldn’t afford to lean on anyone for this when these foreign emotions ran uncontrolled. Anyone that got near at this point would be harmed by either his words or his actions. He had too few connections around him as is, therefore he didn’t want to severe them. The skeleton chucked the hunk of stone out of the single window of the shed that was his unfortunate work space. A string of curses left Merlot’s mouth out of frustration. Had there been anyone within the underground, which was barren thanks to DT pollution, he probably would’ve thought better of shouting profanities. 
5 notes · View notes
ratretpen · 2 years
Text
Lagi di jalan tiba-tiba kepikiran gini. Suka nanya sama diri sendiri tentang patah hati. Lu tuh boleh gak si patah hati ? Energi positif langsung respon dong, boleh lah. Lumrah, manusiawi sih ini. Lah diciptain hati buat apa? Kalo enggak buat ngerasain dua hal ini (jatuh hati dan patah hati). Tapi kalo udah patah hati, plis jadi hati yang paling kuat ya, positif thinking. Enggak usah mikir aneh-aneh dan enggak usah nyalahin diri sendiri. Hubungan kan enggak selalu mulus, nyatuin dua orang jadi satu pemikiran rasanya emang gak gampang dan emang gak gampang. Tapi yaudah lah.
Kita juga enggak bisa milih kan mau patah hati di usia berapa dan dalam kondisi bagaimana? Siap enggak siap kamu juga bakal ngerasain. Tapi satu yang perlu diinget, ketika kamu mulai berani menjatuhkan hati ke orang yang kamu percaya. Kamu juga harus siap patah karenanya. Parah si, kadang kalo ngomong sama diri sendiri. Nyess banget gitu, suka bener kadang.
Ada yang pernah kaya gini juga?
2 notes · View notes
vanillalava · 3 years
Text
I drew some stuff with scele-bros from my AU already ,3
I try do this for 5 years, so now they are very good MMMH~
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
10 notes · View notes
hujanmimpi · 7 years
Text
MonochromeTale-8
Tumblr media
Aku berhenti menunggumu, dalam ketidakpastian yang terlampau semu.
Aku berhenti mendengarkanmu, dalam resah yang membumbung harap.
Aku berhenti memerhatikanmu, dalam rindu yang cukup memilukan.
Aku berhenti menatap ke arahmu, ketika terang-terangan kamu menatap ke arahnya.
Aku berhenti bukan karena lelah, namun sudah habis segala cara untuk membuatmu sadar bahwa akulah yang selama ini berjuang.
Aku berhenti bukan karena menyerah, namun aku mengerti jika memintamu aku tak mungkin, tapi berserah pada-Nya aku masih cukup mampu.
Teruntuk kamu yang pernah berlama-lama kuberikan waktu, untuk setidaknya menyadari tentangku. Maaf, jika aku harus melangkah. Sebab aku terlampau sadar, bahwa kamu tak pernah sekalipun menujuku.
Hujan Mimpi
508 notes · View notes
celotehpanda · 7 years
Text
Pengagum Langit
Tumblr media
Saya pribadi adalah pengagum langit. Buat saya langit punya sisi religius sekaligus romantis pada saat bersamaan.
Kenapa religius? Karena mungkin dengan ilmu ke agamaan saya saat ini yang masih sedikit, buat saya langit adalah bukti nyata Tuhan itu ‘MAHA’ dengan goresan tangannya, DIA memberi “warna” di kanvas luas yang DIA punya.
Kenapa romantis? Lihat, DIA yang memberi tanpa menuntut rasa kagum. Pernah mendapati pasangan, gebetan, atau pacar yang hanya mencinta tanpa menuntut di cinta (balik)?? Sok atuhh…. kurang romantis apa coba Tuhan. Masih terlalu jauh standar romantis kita dibanding lukisan langit yang DIA beri sebagai pengisi mata mata yang jenuh dengan segala rutinitas hariannya.
Well, bukannya langit pagi, siang, atau sore dan bahkan langit malam punya keindahannya masing masing?
Saya setuju. tapi kenapa senja yang saya pilih dibanding langit pagi ataupun langit malam, karena buat saya senja itu perenungan. Ada orang yang pernah bilang, “orang-orang terlalu penuh optimis melihat langit pagi, penuh harapan, penuh keyakinan, tapi bagaimana kabar si harapan pagi itu setelah sehari berlalu, setelah senja datang dan langit mulai gelap, rasa sesal kah?” Karna mungkin yang terjadi tidak sesuai harapan yang bergemuruh hebat saat pagi, atau rasa syukur kah? karena apapun yang terjadi, hari ini adalah hari ini, esok masih punya sisi misteriusnya yang terawali dengan di tutupnya hari ini.
Menurut saya semua itu hanya soal perspektif tentang mengolah harapan menjadi rasa syukur, dan semua itu hanya bisa terukur di saat senja memberi tanda, bahwa hari ini akan segera berakhir. Semoga kita punya mata mata yang cukup romantis untuk melihat sisi romantis Tuhan yang satu ini.
Dan kenapa di bio tumblr saya tertulis saya pecandu senja??
Karena Senja dengan semua sisi romantis dan religiusnya hanya datang dengan waktu yang sekejab, sebentar dan sejenak, dan jika kita punya mata yang cukup romantis untuk melihat hal itu, pasti yang tertingal setelah senja berlalu adalah “rasa”, rasa yang bisa di artikan dengan banyak hal, rasa syukur, kagum, mungkin haru, mungkin juga benci, rasa itulah hasil perenungan kita hari ini, itulah refleksi rasa hari yang kita lewati. Seperti yang saya bilang sebelumnya, ini hanya soal perspektif mengolah harapan menjadi rasa syukur, itulah rasa yang sesungguhnya.
“hidup ini singkat, titipkanlah asa”
Jika kamu dan saya sepaham soal langit diatas, kita pasti sepaham dengan hidup ini singkat, terlalu singkat bahkan untuk tidak di nikmati dengan penuh rasa syukur sebesar-besarnya kepada Sang Maha segala-galanya. Dan rasa ini harus kita bagikan untuk manusia manusia lain yang butuh asa / harapan. Bukan untuk mengajari mereka tetapi lebih ke meng -inspirasi. Sama dengan saya ini yang masih butuh harapan, masih butuh rasa yang dibagikan orang lain melalui catatan catatannya.
Dan karena hidup ini memang singkat, semoga dengan semua yang kita beri dan kita ambil (take and give), kita bisa saling meng -inspirasi.
353 notes · View notes
aksarannyta · 7 years
Text
Tumblr media
Di dalam hidup kita, kita adalah seorang petualang. Terus berjalan, sesekali memasuki hutan, beberapa kali ke pedesaan, juga bertandang ke perkotaan, acapkali justru ke tempat entah berantah. Namun kita tetap berusaha menyesuaikan keadaan.
Di dalam hidup kita, kita adalah pejuang, Terus melangkah, sesekali bertemu tanjakan tajam, setelahnya dipermudah dengan jalan yang menurun, beberapa kali harus berhadapan dengan beribu kelokan, namun kemudian jalan lurus memanjang. Tetapi kita tetap menjadi tangguh.
Di dalam hidup kita, kita adalah pemenang. Walau beban berat ada di pundak, senyum semangat jangan sampai hilang. Meski tas yang kita pikul terlampau besar, namun jangan sampai menjadi menganggu perjalanan pulang.
Kita adalah petualang, pejuang, dan pemenang dalam hidup kita. Jangan mau menjadi pecundang;
bertemu masalah, menyerah.
dihadapkan dengan rasa sakit, merintih.
di antara peluh dan keluh, lebih banyak mengeluh.
lupa bersyukur, dibutakan oleh takabur.
231 notes · View notes
dpoetic · 7 years
Text
Tumblr media
Aku larut dalam pesan manismu kala itu. Menyunggingkan senyum simpul saat namamu tertera pada layar digital itu. Menyibukkan jentiknya jemari untuk sesegera mungkin membalas apa yang kau sampaikan.
Betapa kita pernah tertawa pada hal-hal yang mungkin tak pernah ada. Betapa banyak angan yang kita ciptakan untuk kita bangun bersama di masa depan.
— Sabar, katamu.
Sebab jarak yang kita tempuh tak akan membuat perasaanmu rapuh.
— Percaya, yakinmu.
Sebab, hatimu sudah tak ingin memilih selain aku.
Melalui pesan-pesan singkat itu, awalnya ku meragu. Namun kau meyakinkanku dengan sepenuh jiwamu. Lalu peluhku berlalu, meyakini apa yang katamu rindu. Secepat itu kau menguasai saraf saraf dalam tubuhku sehingga tak satupun organ menolak untuk mempercayaimu. Engkau meyakinkanku akan sesuatu yang sulit terjadi; cinta dalam jarak yang begitu jauh. Engkau meyakini aku bahwa sampai akhir dirimulah bahagiaku.
Namun seketika kau melupakan, meninggalkan. Tanpa sesuatu yang bisa sepenuhnya kau jelaskan. Kau tahu? Memahami ketiba-tibaan saat seseorang yang mengagungkanmu berubah haluan bagai petir ditengah gersang.
Saat ku pikir bahwa kau adalah bagian dari masa depan namun kau mengatakan bahwa bersamaku adalah sebuah kesalahan.
Bagaimana mungkin? Aku sibuk mencari-cari jawaban pada setiap pernyataan yang kau tujukan, hingga aku lupa bahwa sebelum ragamu, hatimu sudah lebih dulu meninggalkan.
—Secepat itu cinta tumbuh dan berlalu.
Mungkin kau sudah lupa.
Betapa kau pernah menjadikanku dunia, betapa kau pernah menjadikanku satu-satunya.
Mungkin kau sedang tertawa.
Setelah dengan mudah mendapatkan maka mudah pula untuk menghempaskan.
Mungkin begitulah sejatinya dirimu, yang belum ku ketahui dengan pasti. Hanya saja selama ini aku rela di bodoh-bodohi.
Kau mungkin tidak pernah mencintaiku, kau hanya mencintai caraku memperlakukanmu. Dan pada batas ambisimu, kau melupakan aku.
-September 20th'17-
Pict source : @aksarannyta
317 notes · View notes
saraininnawa · 7 years
Text
Setengah Buku Tentangmu
Aku pernah ingin membuat buku untukmu. Satu cerita penuh tentang kau dan aku. Tentu dimulai saat kita baru kenalan, saat ketika menatapmu pun aku gemetaran.
Tumblr media
Aku pernah ingin mengabadikan kisah kita. Mengukirkannya dalam lembaran cerita. Pasti seru nanti saat tua, untuk anak cucu kita baca, atau setidaknya untuk pengingat kita berdua.
Aku ingat, aku sudah mulai menulisnya. Bahkan sudah sampai bagian empat, kurasa. Di satu cerita ketika pertama kali kuajak kau ke rumah. Saat itu pula pertama kali kuajak seorang perempuan datang kerumah. Tak terlupakan memang, melihat wajahmu yang begitu bahagia dan wajah orangtuaku yang heran, kaget tak terkira. Sesekali aku tertawa sambil menulisnya.
Dan aku ingat, tulisanku tentangmu hanya sampai di situ saja.
Pernah ada hari saat sedih menindasku sebegitu hebatnya. Hari saat kau mengatakan ingin pisah. Bagaimana, aku tak bisa terima! Padahal baru semalam kau kecup aku dan kau bisikkan semoga mimpi indah!? Tanyaku dengan mata menganga. Kau diam saja. Menunduk, dan menangis menutup mata. Kuhujani wajahmu dengan bentakan, rayuan, makian, juga rengekan. Sampai lelah aku bicara, aku berlutut dan terus bertanya kenapa. Kuingat, sebelum pergi di bibirmu hanya satu kalimat tersisa, “sudahlah kak. Tangismu hanya membuatku semakin merasa bersalah”.
Sejak hari itu, kubiarkan buku catatan tentangmu tergeletak begitu saja. Di sudut rak buku termakan sarang laba-laba. Konsep kisah indah kita di masa muda, lenyap tiba-tiba di satu hari yang tak kusangka-sangka. Cerita yang kupikir akan indah ternyata berujung petaka.
Aku bisa saja menyelesaikannya, tapi apa guna jika di akhir buku aku tak bahagia. Aku bisa saja membuangnya, tapi apa guna jika cerita asli ada di kepala.
354 notes · View notes
afifahkhairunnisa · 7 years
Text
Subuhku
Tumblr media
Meski, bayangmu masih maya dalam angan-angan, lewat sepertiga malam, subuhku akan tiba. Ketika dengan lembutnya kau bangunkanku. Dan wajahmu menjadi senyawa bahagia yang akan membuka tiap pagiku pertama kali. 
Sebelum fajar mulai berkuasa, aku berlari menarik tubuhmu mendekat ke tepi laut; menanti kolase langit yang memudar penuh cahaya. Kita duduk di dekat perahu kecil itu; menaruh janji bersama yang melingkar pada jangkar. 
Lalu membiarkan riak-riak kecil ombak menyentuh sela jemari kita. Dalam beningnya ada haru yang merayap pada hati masing-masing. Ada cinta yang dibasuh dengan cinta-Nya, yang begitu hangat. Betapa aku jatuh cinta dengan caramu mencintai-Nya. Dan dengan caramu mencintaiku. Maka tak kupasang ragu-ragu lagi. 
Pada titik ini, kupercayakan padamu nahkoda dari segala nahkoda yang bersiap mengaruhi luasnya lautan. Aku akan menjadi pendamping yang setia menemani. Aku akan mengikuti seluruh titahmu; membentangkan sayap-sayap tabah ketika ombak perlahan mematahkan sampan kita. Pun ketika ombak siap menghantam perahu kita. 
Waktu memang tak pernah mengkhianati janji. Kau bukan lagi maya. Sesaat aku mendamba. Sesaat aku melihat kacamatamu yang mulai mengembun. Sesaat kita berhenti melabuhkan semoga. Sebab, semua telah benar-benar nyata. Subuhku digetarkan oleh suaramu. 
Pict source: @aksarannyta
402 notes · View notes
yegirizkipratama · 7 years
Text
(A)nalogi
Tumblr media
Perihal senja, sungguh sangatlah luar biasa. Senja senantiasa mengawal kepulangan sang fajar hingga sampai pada persinggahannya, lalu membentuk barisan-barisan kokoh berjejer nan indah menyambut sang bulan untuk keluar dari persembunyiannya. Dari sana, dapat dilihat sisi dimana senja sebegitu romantisnya hingga langit pun tersipu malu dengan rona jingganya.
Namun disisi lain, romantis bukan berarti setia. Senja bisa hilang secara tiba-tiba tanpa ada sepatah kata yang berbicara. Bukan karena petang telah usai menjelang, ataupun karena malam sudah waktunya datang. Melainkan karena adanya gumpalan-gumpalan hitam menyerupai selimut tebal yang dinamakan mendung mulai menghadang.
Disaat senja mulai direnggut waktunya oleh mendung, ada hati yang tak rela, terlebih bagi sebagian para penikmatnya. Ada hati yang resah bilamana senja yang selalu ia tunggu tak kunjung hadir untuk menemani rasa gundahnya setelah melewati hari yang melelahkan. Memang, harapan tak selalu berbanding lurus dengan kenyataan. Kadang juga harapan hanya menghasilkan suatu kegelisahan yang tak karuan.
Senjaku hilang, menyisakan sebuah kerinduan yang mendalam. Hanya berteman sepi dibawah nyiur yang tinggi semampai, daunnya melambay-lambay terus merayuku untuk tetap menunggu. Namun, ombak kecil menggelitik dan berbisik menyuruhku untuk pulang. Memang, ada sedikit kebimbangan menggoyahkan sebuah pendirian. Di satu sisi, ada yang merayuku untuk tetap menunggu, di sisi lain ada yang menyuruhku untuk pulang. Dari itu aku sadar, bahwa alam sedang tak memihak kepadaku, ia sedang main-main. Namun, hati kecil ini berbicara untuk pulang, karena sadar bahwa semuanya ini milik Semesta. Aku tak berhak untuk melawan ketentuan-Nya.
Sekarang, aku pulang. Ku serahkan semuanya pada Semesta. Biarkan Semesta yang berbicara akan rasa kehilangan dan kerinduanku ini.
Bandung, 13 September 2017
<i>Pict Source: coretangaje.tumblr.com</i>
296 notes · View notes
rumahsepi · 7 years
Text
kisah
Tumblr media
kamu temukan kepingan-kepingan kisah kita di buku itu? adakah satu bagian yang mengingatkanmu padaku dan hatimu mendadak sendu?
barangkali, dari sekian cerita kamu baca, kamu hanya akan menemukan satu per satu kepingan yang mengingatkanmu akan kita. kadang tidak ada, kadang sangat berbeda. cerita kita, selamanya hanya milik kita. tidak pernah diperankan siapa-siapa selain kita. tidak ada cerita yang memuatnya.
menulis adalah sebuah cara memperpanjang ingatan. sebelum memudar, sebelum tertimpa ingatan-ingatan baru, sebelum menua dan melupa. telah kutulis cerita kita. kususun satu demi satu ingatanku pada lembar-lembar buku. halaman demi halamannya akan menuntunmu pada kenangan kita. alur ceritanya akan menenggelamkanmu di dalamnya dan kamu akan membenci siapa pun yang menyelamatkanmu.
telah kutulis cerita kita karena kita; cinta yang sunyi. memilih sepi dan terasing dari ingar bingar.
196 notes · View notes
mischief-rei · 1 year
Text
* You hear an uncomfortable conversation in the distance.
Tumblr media
“And what good would that possibly do? Get him closer to fuck you over? There’s no fixing this. Not completely. And you know it. You can force them to do whatever the hell you want, but that doesn’t mean shit in the end if you don’t get what they did to me in the first place. For all you know, they’d just add onto the problem and use me as their test subject again,” their words cut through the already chilled air.
Tumblr media
“Fine. But they would be more likely to assist since they’re familiar with that trait they put into you...I’m not suggesting you let them mess around with your body. I wouldn’t want that for you. Still, you can’t just ignore it! This is not just Determination within your soul now. It’s something different, something vile. Something that’s changing you into the very type of person that you detest.
At the very least, speak with Silver.”
Tumblr media
There’s a long pause between the pair. “I can’t keep going to him with a problem like this. I can’t continue to keep leaning on everyone to fix shit for me. I can handle it on my own, if you’d just let me do that. I may not care for the science field, but I know a lot more than you seem to realize,” Merlot protested. 
Saki doesn’t look convinced. He wasn’t familiar with the newfound emotion; fear. He’s quickly finding it unpleasant though. 
1 note · View note
goresansenja · 7 years
Photo
Tumblr media
Katamu aku ini serupa gerbang. Tempat dimana jika kubuka hatiku, kamu bisa melihat masa depan.
Tapi kataku gerbang ini terkunci rapat. Tepat setelah ia yang dulu menghuninya pergi lalu membawa serta kuncinya. Hingga saat ini. Hingga berkarat, nyaris membuat sekarat karena tak kembali.
Lalu katamu kamu bersedia membuat kunci duplikat.
Tapi kataku, “Ah maaf, hatiku cuma satu, tak kubiarkan siapapun membuatnya menjadi ganda.”
136 notes · View notes
vanillalava · 4 years
Photo
Tumblr media
Sans came to waterfall and found a place where he quarreled with Undyne
1 note · View note
hujanmimpi · 7 years
Text
MonochromeTale-6
Tumblr media
Aku pernah berkali-kali melabuhkan hatiku, pada seseorang yang kukira dialah satu.
Aku pernah berulang-ulang menjatuhkan hatiku, pada seseorang yang kukira dialah yang terbaik.
Namun ternyata aku salah, berulang-ulang dan berkali-kali, aku hanya melukai hatiku sendiri.
Tapi tak apa, mungkin memang seharusnya demikian.
Agar aku mengerti dan percaya, bahwa yang paling tepat tak pernah datang tergesa-gesa.
Di sini, di tempat inilah aku sekarang. Kembali aku mengasingkan diri setelah luka yang baru saja tertoreh kemarin. Meratapi kepergian yang tak kunjung usai, menangisi kehilangan yang tiada bertepi.
Entah rasa seperti apa lagi yang akan kujumpai esok. Entah getir seperti apa lagi yang akan aku nikmati lusa. Namun yang aku selalu percaya, sebuah rasa tak pernah salah dalam berkunjung.
Aku mungkin hanya perlu melihatnya dari kacamata yang lain saja, seperti melihat air laut yang tak pernah bosan berkunjung, meski pasang dan surut terus datang berganti.
Hujan Mimpi
353 notes · View notes
faarashifa-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Aku terduduk di sini Menatap dengan nanar butiran-butiran pasir yang membanjir Seperti itulah seolah aku merasakan setiap masalah yang datang Berujung pada kesah yang awet tak mudah menghilang
Kemudian kupandang lagi jauh di sana Lautan bebas terbentang luas Timbul pikir dalam benak Seluas itukah kasih sayang Tuhan?
Sebaran pasir ini memang nampak luas bak samudera, Namun menjadi sempit jika dibandingkan dengan samudera yang sesungguhnya Lalu masalahku? Ya, segalanya menjadi hilang dalam kacamata Kasih sayang Tuhan
Aku malu Bagaimana bisa aku mengeluh terburu-buru Sementara ribuan nikmat yang kukecap Acap kali lalai untuk kuingat
Tuhan ampuni aku, Ajari aku untuk tak lagi kufur terhadap nikmat dan kasih sayangMu
-Rashifa, 15 September 2017
Pict source: hiperbolakata
198 notes · View notes