Tumgik
#belajarhidup
udahpunya-blog · 6 months
Text
Sebuah pembelajaran dari hidup ku akhir-akhir ini adalah belajar menerima dengan ikhlas tanpa membenci.
Apapun yang tidak kita sukai hadir kepada kita adalah karena Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita.
Semua ujian hidup datang tidak serta merta tanpa izin Alloh. Alloh punya skenario terbaik, yakinkan dan percaya lah.
Menerima diikuti dengan sabar dan shalat, InsyaAlloh akan Alloh berikan jalan keluar.
Overthinking adalah PR besar! Buat apa overthinking kalo ada Alloh yang Maha Besar. Terus bergerak jangan menyerah.
Hal paling menantang buat ku saat ini adalah keluar dari zona nyaman. Banyak banget ide tapi ga tau mesti yg mana dulu yang perlu action.
Yaa Alloh, dengan segala kuasa Mu kumohon pertolongan Mu, keluarkan aku dari kesulitan ini. Jadikan aku pribadi yang lebih baik dan lebih bijaksana dalam menghadapi ujian dari Mu. Berikan aku kesabaran dalam proses menjadi lebih baik. Yaa Alloh berikan aku lebih banyak kebaikan yang bermanfaat untuk akhirat ku kelak.. Ampunilah dosa hamba Mu ini Ya Alloh.. Aamiin Yaa Rabbal' alamiinn..
Satu lagi hal berharga yang aku dapat belakangan ini adalah tentang memaafkan. Memaafkan bisa membuat hati menjadi lapang dan tenang.
Setiap orang di dunia ini pasti punya kesalahan. Tapi setiap orang juga punya hati jadi hati-hati dengan kata-kata yang melukai. Tarrriiikk napaass.. hembuskaannn.. tidak usah bicara yang tidak penting, tidak usah mencari tahu hal yang tidak perlu kita tahu, tidak perlu mencampuri urusan orang lain, tidak perlu menambah hidup kita jadi ruwet..
Alloh terlalu sayang sama aku sampai pada titik aku selalu dihindarkan dari hal-hal yang bikin aku overthinking. Masya Alloh.. sungguh rezeki yg luar biasa. Aku bahkan menyadari hal ini saat bekerja dulu ada kawan yang bilang aku selalu tidak ada di saat2 genting kejadian yang menjadi perbincangan hangat (gosip). Sungguh Alloh Maha Penyayang.. terima kasih Yaa Rabb..
Sekian dan terima orderan.
0 notes
tertuliskata · 2 years
Text
01 Menyadari Benak
Pikiranku terasa penuh, moodku tidak bagus dan secara tidak sadar aku menangis tak karuan. Ketika ditanya mengapa aku hanya bisa menjawab 'tidak tahu'. Tubuhku memang disini, tapi pikiranku terkurung pada penyesalan masa lalu dan tidak kunjung 'pulang' ke masa kini. Aku butuh sadar akan semua yang sedang terjadi dan kurasakan. Aku butuh kesadaran agar dapat mengendalikan pikiran, emosi dan perilaku. Tapi bagaimana cara menaklukkan pikiran?
.
Aku bisa memilih untuk berperang dengan pikiranku sendiri, mengancam, memberi perlakuan kasar. Pikiran akan menurut karena takut, tapi alam bawah sadar menyimpan dendam kemarahan yang dapat meledak suatu waktu. Atau aku bisa juga memilih untuk tidak menaklukkannya, dengan berdamai dan berteman dengan pikiran liar. Mendukung, tidak memberi judge buruk, menerima dan mengarahkan dengan mindfulness.
.
Lalu apa itu mindfulness?
Sebuah pengendalian diri yang baik atas hal-hal yang bisa dikendalikan, ini merupakan gerbang awal penerimaan diri.
Hidup selalu dipenuhi stimulus. Segala sesuatu yang hadir dan terjadi akan memunculkan pikiran otomatis yang berasal dari belief system, setiap orang memiliki perbedaan dalam belief system sehingga akan memberikan pikiran otomatis yang berbeda. Hasil dari pemikiran otomatis akan diwujudkan dalam bentuk respon emosi, fisik, dan perilaku.
Orang yang memiliki trauma di kejar hewan, akan memiliki belief system bahwa hewan menakutkan dan akan mengejar, sehingga pikiran otomatis yang hadir akan berkata bahwa hewan itu mengancam dan akan mengejar. Respon yang emosi munculkan adalah ketakutan, fisiknya akan mulai gemetaran dan lari serta berteriak dilakukan oleh perilakunya.
#maknawellness
#belajarhidup
#schoolofmindfulness
#menyadaridiri
9 notes · View notes
cupofcoffees-world · 2 years
Text
Wabi Sabi mengajarkan tentang penerimaan yang lebih santai mengenai kefanaan dunia dengan menyukai ketidaksempurnaan hidup.
#wabisabi #belajarhidup #makna
2 notes · View notes
satukatasaturasa · 4 years
Text
BELAJAR HIDUP
Kemampuan dan ketidakberdayaan yang kita miliki, masing-masing mempunyai keterbatasan yang memposisikan diri kita menerimanya dengan cara rela atau terpaksa. Keduanya hanya cara pandang untuk menyikapi segala pemberian Tuhan.
Secara tidak sadar, perlahan demi perlahan, waktu telah membunuh kita dengan segala keinginan hanya demi kesenangan sesaat. Di sisi lain, mari kita cermati lebih dalam lagi tentang besarnya semua keinginan kita masih lebih kecil dibandingkan ampunan Tuhan yang paling kecil.
Apa pun diupayakan untuk sebuah kepuasan. Jalan pintas kadang digunakan. "Hidup hanya satu kali, lalu kita mau apa?" Kira-kira begitu logikanya.
Kemudian teringat dosa, dan biasanya, kita tidak merasa salah jika berada di posisi melakukan kesalahan. Kemudian bertaubat dengan cara istighfar formalitas.
Mencegah taubat formalitas hanya dibutuhkan kesadaran untuk mengakui segala kesalahan yang sudah kita perbuat. Tapi sayangnya, kesadaran untuk mengakui kesalahan itu sering tertutup oleh logika "kita tidak terlalu banyak melakukan kesalahan." Atau lebih didominasi oleh "Tuhan, kan Maha Pengampun." "Manusia, kan tempat salah dan dosa." Yang mengemuka akhirnya kesadaran "bahwa yang kita lakukan sudah benar."
Sesekali, kita perlu menasihati diri sendiri, bahwa ada konsekuensi yang benar-benar harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan ketika kita keluar dari jalan kebenaran, atau ketika kita sedang memunggungi kebaikan.
Di akhir kata, saya jadi teringat apa yang pernah dikatakan oleh Nikita Mirzani, "Neraka adalah tempatku, juga tempatmu, tapi surga juga belum tentu jadi tempat kalian."
29 notes · View notes
ziahusnia · 3 years
Quote
Jangan takut. Ingat, Dia tidak mungkin tidak memberikan kita apa-apa
Sebuah respon dari kamu saat menghadapi saya yang sedang khawatir terhadap banyak hal. 
Terimakasih :)
18 notes · View notes
palupiyuliyani · 3 years
Text
Jadilah lebih baik untuk dirimu sendiri
Karena, pikiran orang lain tu nggak bisa kamu atur. Sekeras apapun kamu berusaha menjadi baik, sesering apapun kamu melakukan kebaikan, selantang apapun kamu bilang "aku sudah berubah" , belum tentu ada yang akan percaya padamu. Dan pasti, akan selalu ada yang tidak suka padamu, mau kamu sebaik apapun juga.
Jadi kuatkan hati dan mentalmu untuk menerima fakta itu.
Fakta bahwa akan tetap ada orang yang nggosipin kamu, membicarakan kekuranganmu, menjelek-jelekanmu. Jadi kalau kejadian kayak gitu tu, hati dan pikiranmu udah siap. Setiap pikiran negatif mulai nyebar ke otakmu, dan khawatir mulai memenuhi hatimu, langsung hantam dengan sudut pandang yang lebih positif. Semacam :
"oh oke, semua orang emang punya kekurangan"
"oke gpp, digosipin itu biasa, semua orang juga pernah ngalamin, jadi biasa aja"
"mereka nggak salah kok. Lagian kan mereka nggak kenal aku, makanya ngomongnya kayak gitu"
Atau...
"mungkin mereka emang orang-orang yang demen nyari dan nggosipin kekurangan orang. Jadi, kayaknya aku bukan satu-satunya, haha"
Pikiran negatif tu kadang malah membuatmu nggak gerak, nggak kemana-mana sibuk aja sama pikiran sendiri.
"Aku kan udah baik, kok mereka gitu sih, salahku apa?"
"Ah, ngapain aku berubah, orang-orang juga nggak percaya"
Overthinking tu senyebelin itu, padahal cuma nemu satu orang yang nyebelin, tapi mikirnya semua orang sama nyebelinnya.
Akhirnya overthinking aja seharian, nggak ngapa-ngapain.
Makanya, jadilah baik, jadilah lebih baik, bukan buat orang lain tapi ya buatmu sendiri.
Ingat : opini dan pikiran orang lain tentangmu, nggak bisa kamu kendalikan
4 notes · View notes
ayosenyum · 3 years
Text
Padahal kau ingin sesuatu yang lebih baik. Tapi kau diam saja. Ah bodoh.
8 notes · View notes
najmanafisah · 3 years
Text
Alihkan amarahmu, dear^^
Gimana yaa, mau sedih tapi udah terlanjur seneng.
mau marah udah ketutup sama rasa impati.
mau ngeluh udah terlanjur syukur.
mau ngelampiasin kekesalan sama orang lain, tapi keburu sadar diapun lagi banyak masalahnya.
Mau nyalahin keadaan, toh ga bakal merubah suasana, yang ada malah tambah runyam.
Kadang emang gitu sii, se-enggak tau dirii banget buat memanage emosi, padahal bukan keadaannya yang ga sesuai dengan mood,
Tapi apapun masalahnya balik lagi ke gimana 'reaction' kita ngadepinnya. Semua bergantung sama 'reaction' kita sih. yakan?
Pernah kudengar satu quotesnya salah satu sahabat Ali bin Abi Thalib.. gini;
"Jangan mengambil keputusan ketika sedang marah, dan jangan membuat janji ketika sedang senang."
Jadiiii, yaaa pandai pandai mengambil keputusan yaa. Wabil khusus ketika diri sedang dilanda 'amarah' jangan sampee ngeluarin sepatah katapun dari lisan kita,
karna saat sedang marah, otomatis diri kita sedang ga stabil dan inginnya mengatakan sesuatu sesuai nafsu, ya pada akhirnya kalau nafsu itu diturutin sangat berbahaya bgt,
Dampaknya bisa ke merusak hubungan kita dengan seseorang yang sedang kita marahi, kalo hati dan jiwa sedang panas, diemin-istighfarin-wudhu-shalat!
InsyaAllah dingin lagi tuh hati hehe.. kalo udah dingin baru deh, dipertimbangkan lagi setiap mau buat keputusan (decide) jangan sampee syaithan mengambil kendali dan kontrol diri kita ketika sedang tidak stabil ya.
Pada akhirnya, penyesalanlah yang terjadi ketika selesai konflik.
Nah, boleh jugaa nihh.. setiap amarah sedang membuncah bgt, alihin ke hal hal yang buat kitaa seneng lagi, good mood lagi, atau ga jadi marah..
Terus ucapin deh ke diri sendiri; “ga jadi marah ah, tanggung udah terlanjur senyum. Alhamdulillah :)”
Setelah itu, hempaskan amarahnya dari pikiran~
Satur(day:23) january 2021, 15:23.
—NajmaNafisah
1 note · View note
kataku · 4 years
Text
AC ku 28.
Kata Mbak Ena, sebagai yang juga pengguna AC, suhu ideal yang harus dipasang dalam ruangan itu 26 derjat celcius. Kata beliau itu disesuaikan sama suhu standar tubuh kita pasca dari luar ruangan.
Beliau lebih tua dariku, jadi waktu beliau bilang gitu, kupercaya saja karena ini pertama kali kudengar, kuiyakan, kuikuti, kucoba beberapa kali.
Tapi ternyata 26 masih terlalu dingin untukku. 28, suhu minimal AC di kamarku. Jadi suhu 26 tak pernah lagi kucoba. Walaupun sempat kepikiran apakah aku akan baik2 saja dengan suhu ga ideal di kamar (:
Pernah satu kali, kami sedang perjalanan dinas luar kota, aku sekamar dengan Mbak Ena. Beliau menyetel AC di angka 26, seperti yang beliau yakini adalah suhu ideal. Mungkin kalian tau, ACnya hotel2 itu, biasa lebih dingin daripada AC kamar biasa. Jadilah aku kedinginan sepanjang hari dan malam. Mau kubilang ke Mbak Ena, tapi aku ga enak. Beliau sepertinya memang sudah terbiasa dan cocok dengan suhu 26 ini, bahkan terlihat nyaman.
Kadang memang begitu, untuk standar2 kehidupan yang diciptakan dan diyakini kebanyakan masyarakat sosial, kita merasa ga perlu kroscek lagi mencari sumber yang benar.
Standar2 inilah yang langsung kita yakini, padahal kondisi kita dan orang lain berbeda. Merk ACku dan Mbak Ena ga sama. Tapi seringkali perbedaan yang kita miliki buat kita minder untuk mengungkapkannya, takut dinilai tidak sesuai standar. Jadi ya dibiarkan, walau sebenarnya kita tertekan.
Akhirnya memaksakan demi terlihat sama oleh orang2. Padahal seharusnya bisa dibicarakan, dicari penyelesaian agar sama2 nyaman.
Berbeda dari standar yg diciptakan masyarakat sosial, bukan berarti kita kalah dan ga bisa beradaptasi. Malah ketika kita yakin dengan standar yang kita punya, yang sesuai dengan diri kita dan keadaan kita, itu namanya adaptasi. Karena adaptasi adalah perihal bertahan hidup.
Ini aku juga bingung kenapa dari AC malah ke adaptasi. Wkwk.
Oiya, btw akhirnya kusercing kenapa suhu ideal itu 26. FYI aja, ternyata suhu dalam ruangan itu mesti selisih 0-5 derjat dari suhu luar. Suhu luar rata2 di wilayah tropis diasumsikan kira2 30-32 derjat celcius, makanya diambillah tengah2nya suhu dalam, jadinya 26 derjat celcius.
Sekian.
(KJ222, 22.48 120720)
1 note · View note
fasihrdn · 4 years
Text
Carilah ia. Kejar, dekati, pahami. Jangan mau jauh-jauh darinya: ilmu syar'i.
©Fasih Radiana (@fasihrdn)
3 notes · View notes
edelwis2793 · 4 years
Photo
Tumblr media
Siapa yang suka ngalihin perhatian anak-anak? Lagi mau minta yutup dialihin nonton ikan. Lagi mau berantakin rak piring dialihin main mobil mobilan. Lagi mau minta beliin mainan dialihin nonton burung. Lagi mau minta main kran air dialihin baca halo balita. dan banyak permintaan lainnya yang kita slimurkan ke hal yang lain. Kok sama sih bun? Iya.. nampaknya kita jodoh. Siapa tau jodoh mau ikutan kadoin buku halo balita atau yang lain buat anaknya. Sering kita alihin perhatian anaknya dari satu hal demi 'kebaikan' versi kita. Sadar ga sih kalau kita perlu meniru mereka yang gampang teralihkan emosinya? padahal kita yang dapati suami ketauan pulang tanpa bawa tiitipan kita kok nesu tekan ape turu #eh Kalau ada ayam tetangga yang ga ngerti kudu buang hajat dimana karena ga diajarin dan akhirnya nemplok di halaman rumah kita, ya maklumin aja, siapa tau pas disembelih nanti kita dapet ayam gorengnya. #kodekeras salam @rosmalina_edelwis #belajarasik #belajardarianak #belajarparenting #belajarhijrah #belajarhidup #parentinghumor #parentingishard #tetanggamasagitu #tetanggaidaman #tetanggasebelah #rumahtanggaharmonis #rumahmewah #rumahmodern #anakhebat #anakpintar #parentinganak #anakindonesia #bayinangis #tantrum #anaktantrum #kadoultah #kadobayi https://www.instagram.com/p/CG0wzBVBxyd/?igshid=12te2g129ztas
0 notes
motivaslide · 4 years
Photo
Tumblr media
Sebelum apa pun, persiapan adalah kunci menuju kesuksesan. - Alexander Graham Bell -. ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣ Follow 👉 @motivaslide Follow 👉 @motivaslide Follow 👉 @motivaslide ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣ #tipspengusaha #kuncisukses #motivasiharian #perubahan #marioteguh #inspirasiharian #belajarhidup #meraihmimpi #pelajaranhidup #marryriana #katamutiara #kehidupan #motivasidiri #inspirasi #harapan #motivasicinta #bersyukur #semangathidup #katabijaksana #motivasisemangat #motivaslide #alexandergrahambell https://www.instagram.com/p/CDflJ0uhjIx/?igshid=4p9343cv4arl
0 notes
pecikita · 4 years
Photo
Tumblr media
Menyadarkan saya, sebenarnya kita ini terlalu terburu-buru menyimpulkan sesuatu Semua yang terjadi hari ini pasti sudah direncanakan olehNya jauh sebelum kita semua dilahirkan ke bumi Kalo orang taat berharap hidupnya, tenang dan mulus saja, sudah pasti dia salah karena alogaritmanya Allah bukanlah seperti itu Kita ini makhluk yang sangat amat lemah, yang tugasnya ikhtiar dan ikhtiar saja, hasil akhir tetap jadi rahasia Selamat berusaha wahai “saya” Terinspirasi dari ustadz @rahmatbaequniofficial __ Cr @qomikin __ . . Follow @sastra_bijak Follow @sastra_bijak . . . #repost #hidup #belajarhidup - #regrann Reposted from @belajar__hidup (@get_regrann) - https://www.instagram.com/p/B-UDPnBAOHP/?igshid=19uuttazmoh19
0 notes
seputar365-blog · 4 years
Photo
Tumblr media
Cara Membuktikan Anda Dipercaya Sebagai Pengusaha https://bit.ly/2Xsg2WW
0 notes
jumrawati · 5 years
Text
Tumblr media
Jungkir Balik Kehidupan
Kehidupan memang tak pernah statis, baik pada perasaan maupun kondisi.
Kemarin kita disanjung, hari ini kita dihujat.
Kemarin kita diistimewakan, hari ini kita terlantarkan.
Kemarin kita punya gaji, hari ini jadi pengangguran
Kemarin kita kemewahan, hari ini kita dhuafa
Kemarin kita masih bisa pilah-pilih makan, hari ini ada ala kadarnyapun cukup.
Begitulah lingkaran cerita anak manusia, semua kisah berpendar dengan porsinya masing-masing, siap atau tidak siap. Justru semua kisah yang terjungkir balik dalam hidup kita, jadi ajang kita terconnect langsung pada kehidupan orang lain, agar empati kita makin terasa.
Jangan risaukan pada apa yang terlepas dari genggaman karena yang terlepas, yang pergi, yang hilang, yang jatuh, bahkan yang tertiup anginpun adalah ketetapanNya, ketetapan yang Indah.
0 notes
ziahusnia · 5 years
Text
Boleh Jadi
Boleh jadi keterlambatanmu dari suatu perjalanan adalah keselamatanmu. Boleh jadi tertundanya pernikahanmu adalah suatu keberkahan. Boleh jadi dipecatnya engkau dari pekerjaan adalah suatu kebaikan. Boleh jadi sampai sekarang engkau belum dikaruniai anak itu adalah kebaikan dalam hidupmu.
Boleh jadi engkau tidak menyukai sesuatu tapi ternyata itu baik untukmu. Karena Tuhan Maha Mengetahui, sedangkan engkau tidak mengetahui. 
Sebab itu, jangan engkau merasa gundah terhadap segala sesuatu yang terjadi padamu, karena semuanya sudah atas izin Tuhan. 
Jangan banyak mengeluh karena hanya akan menambah kegelisahan. Perbanyaklah bersyukur. Teruslah bersyukur sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.
---Sebuah tulisan dari ulama yang saya kagumi, Prof. Quraish Shihab. Nemu tulisan secara random dan karena saking bagusnya jadi merasa wajib dipost di tumblr.
174 notes · View notes