Tumgik
#demam tinggi
padoskawruh · 1 year
Photo
Tumblr media
(via Rs Juwita)
0 notes
tehbungatelang · 1 year
Text
BERKHASIAT, WA 0813-5812-3335, Jual cincau hitam Malang
Tanaman herbal cincau hitam
WA 0813-5812-3335 (INFORMASI PEMESANAN)
Tanaman Cincau Hitam, Daun Cincau Hitam, Bibit Tanaman Cincau Hitam, Harga Tanaman Cincau Hitam, Daun Cincau Hitam Jakarta
Cincau Jelly
Sangat Baik Dikonsumsi Oleh Semua Kalangan. Bahan Ini Sangat Kaya Mineral Terutama Kalsium Dan Fosfor. Cincau Juga Baik Dikonsumsi Bagi Orang Yang Sedang Menjalani Diet Karena Rendah Kalori Namun Tinggi Serat. Cincau Dipercaya Mampu Meredakan Panas Dalam, Sembelit, Perut Kembung, Demam Dan Diare. Sedangkan Serat Bermanfat Untuk Membersihkan Organ Pencernaan Dari Zat Karsinogen Penyebab Kanker.
Daun Cincau Hijau Mengandung Senyawa Dimetil Kurin-1 Dimetoidida. Zat Ini Bermanfaat Untuk Mengendurkan Otot. Senyawa Lain Seperti Isokandrodendrin Dipercaya Mampu Mencegah Sel Tumor Ganas. Cincau Juga Mengandung Alkaloid Bisbenzilsokuinolin Dan S,S-Tetandrin Yang Berkhasiat Mencegah Kanker Pada Ginjal, Antiradang Dan Menurunkan Tekanan Darah Tinggi .
Bisa Langsung Hubungi No Admin Nya Yaa...
📲 0813-5812-3335
Dan Bisa Langsung Ke Lokasi Kami Di :
Jl. Phospat No 31, Pandean 2 , Purwantoro,  Blimbing,  Malang, Jawa Timur,  Indonesia
Atau Bisa Klik Di Shopee
Terimakasih Dan
Happy Shooping...
#cincauhitam
#Cincauhitamjakarta
#Cincauhitamalami
#Cincauhitamjelly
#Cincauhitamtangerang
#Cincauhitamsehat
#Cincauhitamterbaik
#Cincauhitamasli
#Cincauhitammurah
#Cincauhitambali
#Cincauhitamberkualitas
#Cincauhitamsegar
#Cincauhitamberkhasiat
#cincauhitamterbaik
Tanaman herbal cincau hitam
WA 0813-5812-3335 (INFORMASI PEMESANAN)
Tanaman Cincau Hitam, Daun Cincau Hitam, Bibit Tanaman Cincau Hitam, Harga Tanaman Cincau Hitam, Daun Cincau Hitam Jakarta
Cincau Jelly
Sangat Baik Dikonsumsi Oleh Semua Kalangan. Bahan Ini Sangat Kaya Mineral Terutama Kalsium Dan Fosfor. Cincau Juga Baik Dikonsumsi Bagi Orang Yang Sedang Menjalani Diet Karena Rendah Kalori Namun Tinggi Serat. Cincau Dipercaya Mampu Meredakan Panas Dalam, Sembelit, Perut Kembung, Demam Dan Diare. Sedangkan Serat Bermanfat Untuk Membersihkan Organ Pencernaan Dari Zat Karsinogen Penyebab Kanker.
Daun Cincau Hijau Mengandung Senyawa Dimetil Kurin-1 Dimetoidida. Zat Ini Bermanfaat Untuk Mengendurkan Otot. Senyawa Lain Seperti Isokandrodendrin Dipercaya Mampu Mencegah Sel Tumor Ganas. Cincau Juga Mengandung Alkaloid Bisbenzilsokuinolin Dan S,S-Tetandrin Yang Berkhasiat Mencegah Kanker Pada Ginjal, Antiradang Dan Menurunkan Tekanan Darah Tinggi .
Bisa Langsung Hubungi No Admin Nya Yaa...
📲 0813-5812-3335
Dan Bisa Langsung Ke Lokasi Kami Di :
Jl. Phospat No 31, Pandean 2 , Purwantoro,  Blimbing,  Malang, Jawa Timur,  Indonesia
Atau Bisa Klik Di Shopee
Terimakasih Dan
Happy Shooping...
#cincauhitam
#Cincauhitamjakarta
#Cincauhitamalami
#Cincauhitamjelly
#Cincauhitamtangerang
#Cincauhitamsehat
#Cincauhitamterbaik
#Cincauhitamasli
#Cincauhitammurah
#Cincauhitambali
#Cincauhitamberkualitas
#Cincauhitamsegar
#Cincauhitamberkhasiat
#cincauhitamterbaik
1 note · View note
edgarhamas · 1 year
Text
Lihat orang-orang yang tersenyum itu. Di belakangnya bisa jadi ada segudang beban menumpuk. Namun mereka memilih tersenyum karena mereka tahu...
Mereka sudah tahu bahwa sedih terus itu menguras tenaga, mengeluhkan takdir membuat kaku tangan dan kaki untuk berkarya.
Mereka menangis sampai sesenggukan jika diperlukan. Mereka tersungkur sampai demam ketika lelah menampar badan. Tapi setelah itu mereka bangun lagi. Mereka hadir lagi.
Mereka tahu hidup itu bergelombang; setelah turun ia akan meninggi. Setelah tinggi pun ada masanya jatuh lagi.
Tapi mereka paham bahwa hidup adalah anugerah terbaik yang Allah berikan. Mereka kembali tersenyum karena tahu bahwa masa depannya ada di tangan Allah yang sempurna rencana-Nya.
Maka buat apa menangis terus, batin mereka. Buat apa mengeluh terus, itu tak mengubah apa-apa.
—Bekasi, 21 Desember 2022
327 notes · View notes
primamedikatama · 7 months
Text
Harga Alat Uji Widal dari Prima Medikatama PALING MURAH
Tumblr media
Harga Alat Uji Widal KLIK https://primamedikatama.com/, Blood Control Hematology, Reagen Golongan Darah, Reagen Kimia Darah AST/GOT EVOGEN, Lyse Mindray, Tabung EDTA Tutup Ungu.
Apakah Anda mencari alat uji Widal berkualitas dengan harga terbaik?
Prima Medikatama adalah pilihan terbaik Anda!
Spesifikasi Produk
Tumblr media
Reagen Widal Berkualitas Tinggi:
Alat uji Widal kami terdiri dari berbagai reagen yang Anda butuhkan, termasuk Salmonelle Typhi O, Salmonella paratyphi AO, Salmonella paratyphi BO, Salmonella paratyphi CO, Salmonella typhi H, Salmonella paratyphi AH, Salmonella paratyphi BH, dan Salmonella paratyphi CH.
Dalam satu set, Anda akan menerima 8 vial dengan masing-masing vial berisi 5 mL reagen.
Ringan dan Mudah Dikirim:
Produk kami memiliki berat hanya 900 gram, dan dimensi packingnya adalah P: 20cm, L: 18cm, T: 15cm.
Ini membuat pengiriman alat uji Widal dari Prima Medikatama menjadi sangat praktis.
Harga Terjangkau:
Kami bangga menyediakan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.
Alat uji Widal ini dapat Anda miliki hanya dengan harga Rp 700.000.
Fungsi Utama
Tumblr media
Alat uji Widal adalah salah satu metode penting dalam mendiagnosis dugaan demam tifoid, atau yang lebih dikenal sebagai tipes.
Dengan menggunakan alat uji Widal, Anda dapat dengan cepat dan akurat menentukan apakah pasien mengalami infeksi tifoid.
Ini merupakan langkah kunci dalam memberikan perawatan yang tepat dan tepat waktu.
Pesan Segera Alat Uji Widal!
Tumblr media
Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan alat uji Widal berkualitas tinggi dengan harga yang sangat terjangkau dari Prima Medikatama.
Dengan produk kami, Anda dapat melakukan diagnosis tifoid dengan mudah dan efisien.
Hubungi kami di https://wa.me/6282311150090 atau Klik tombol "Alat Uji Widal" untuk pemesanan.
Segera pesan alat uji Widal dari Prima Medikatama sekarang dan pastikan Anda mendapatkan harga terbaik!
28 notes · View notes
Text
Supplier yang Jual Reagen Widal Test dari Prima Medikatama PALING MURAH
Tumblr media
Yang Jual Reagen Widal Test KLIK https://primamedikatama.com/, Tabung EDTA Tutup Ungu, Reagen Widal Test, Lyse Mindray, Reagen Widal Salmonella Typhi O, Reagen Kimia Darah..Untuk Pemesanan Klik "Reagen Widal Test"
Tingkatkan Kepastian dengan Reagen Widal Test
Reagen Widal Test adalah solusi yang tepat untuk mendeteksi dan mendiagnosis demam tifoid, atau tipes, dengan cepat dan akurat. Dengan spesifikasi yang unggul dan berat yang ringan, produk ini merupakan alat diagnostik penting yang akan membantu Anda merawat pasien dengan lebih baik.
Spesifikasi Produk:
Berisi Reagen Widal untuk Salmonelle Typhi O, Salmonella paratyphi AO, Salmonella paratyphi BO, Salmonella paratyphi CO, Salmonella typhi H, Salmonella paratyphi AH, Salmonella paratyphi BH, dan Salmonella paratyphi CH.
Setiap set berisi 8 vial dengan masing-masing vial berisi 5 mL.
Berat setelah dipacking hanya sekitar 900 gram.
Dimensi packing yang kompak: P: 20cm, L: 18cm, T: 15cm.
Manfaat Utama:
Diagnosis Cepat: Meningkatkan kemampuan diagnosis dugaan demam tifoid dengan akurasi yang tinggi.
Fleksibilitas: Tes berbagai jenis Salmonella untuk memastikan diagnosis yang akurat.
Praktis: Setiap set dilengkapi dengan 8 vial, yang memudahkan penggunaan berulang.
Ringan: Produk ini mudah disimpan dan dibawa ke mana-mana.
Kualitas Terjamin: Dibuat dengan standar kualitas tinggi untuk kepercayaan yang tak tergoyahkan.
Data Penjualan:
Target penjualan: 30 set per bulan.
Harga per set: Rp 700.000.
Reagen Widal Test adalah mitra terbaik Anda dalam menghadapi demam tifoid. Dengan kemudahan penggunaan, akurasi diagnosis, dan hasil yang cepat, produk ini adalah pilihan terbaik untuk para profesional medis.
Percayakan Reagen Widal Test untuk meningkatkan kualitas pelayanan Anda dan meningkatkan diagnosis dugaan demam tifoid. Jangan biarkan penyakit ini mengancam kesehatan pasien Anda. Dapatkan Reagen Widal Test sekarang dan tingkatkan kepastian diagnosis Anda.
Hubungi Kami Di :https://wa.me/6282311150090
12 notes · View notes
nadyagifary · 3 months
Text
Tersuspek Ensefalitis
"Aneh, kalau tipes atau demam tifoid harusnya dengan titer widal serendah ini, tidak akan menyebabkan nyeri kepala terus menerus dengan tipe menekan (tension) disertai demam seperti ini, mbak DM. Tidak ada keluhan pencernaan juga." ujar dokter penyakit dalam kedua di rumah sakit ketiga yang pernah merawatku. Kali ini bukan rumah sakit pendidikan, karena punya waktu dan tenaga yang sedikit lebih baik untuk lari ke IGD RS lain daripada saat itu; pingsan.
"Saya konsulkan saraf ya" tambah beliau
Dalam hati, "Allah, jangan tentang saraf yaAllah, sungguh sangat menakutkan kalau sakit ini dikaitkan dengan masalah saraf tepi ataupun pusat (otak)" Selain itu, dokter saraf di rumah sakit aku dirawat juga merupakan guruku sendiri sejak preklinik. "Ah, malu sekali kalau ndak bisa menjawab misal nanti ditandem soalnya sudah lewat stase neuro" batinku
Sebelum dokter saraf visite, aku sudah memikirkan alur pemeriksaan dan arah diagnosisnya. Pemeriksaannya, pastilah cek tanda tanda meningeal sign dan refleks patologis, karena jelas gejala nya yaitu demam dan nyeri kepala. Kalau ada tanda meningeal sign satu saja di antara kaku kuduk, brundzunkii I - IV, Lasegue dan Kernig, pasti akan mengarah ke meningitis. Tambah, tidak ada penurunan kesadaran, maka meningoensefalitis dapat dieleminasi. Syukurnya tidak ada satu pun dari tanda radang selaput otak itu, tapi masih ada satu jenis radang yang belum bisa dieleminasi tanpa pemeriksaan penunjang, yaitu ensefalitis atau radang otaknya itu sendiri; bukan selaputnya lagi.
Setelah visite, beliau ternyata sangat mengingatku, ntah mengingatnya karena aku adalah dokter muda yang rajin atau sebaliknya, wallahu'alam. Mungkin karena beliau adalah pembimbing lapsus ku, dan kala itu aku mengambil penyakit yang beliau dalami, Acute symptomatic seizure on 1-5 years old toddlers and it's implication with their brain development : a case report, "judul yang agak menantang" ;kala itu beliau berpendapat. Lanjut, aku langsung tertidur setelah diberikan obat racikan analgesik + amitriptilin + diazepam. Awalnya juga, aku sedikit kaget, "kenapa diazepam?". Mengapa obat anti kejang "dewa" ini diresepkan? Apa yang terjadi?. Ya walaupun bioavaiblitas nya tidak sebaik apabila dimasukan lewat IV, tapi dosis per oral ini cukup tinggi; 10 mg. Aku agak was was dengan itu.
"Mbak Nadya, sudah bangun? Siap siap, sebentar lagi CT Scan dengan kontras ya" ujar perawat lewat speaker microphone di ruang rawat inap ku.
"Astaghfirullahaladzim" sontak aku terbangun dan menangis. Tidak usah dijelaskan mengarah suspek apa, dan kenapa harus menggunakan kontras, pastilah ini mengarah ke infeksi / radang ; jelasnya ensefalitis. Aku berdoa dan terus berdzikir saat berjalan menuju radiologi. Sambil sesekali menitikan air mata. Menangis.
Kau tau? Pemeriksaan CT Scan adalah momen paling menakutkan yang pernah aku rasakan dalam hidup. Rasanya sangat sangat sangat menakutkan. Suara gemuruh saat kepala dimasukan ke dalam "donat" besar itu, seperti sebuah truk besar yang datang menghampiri dengan kecepatan tinggi. Seperti akan menabrakku. Rasa nyeri pada saat cairan kontras masuk ke saluran IV-ku saja tidak ada apa apanya dengan rasa takut itu. Padahal rasanya sangat nyeri, karena cairannya kental juga vena tangan ku yang sangat kecil dan halus; sangat mudah plebitis. Aku memilih memejamkan mata disertai aliran air keluar dari celah kedua mata juga bibir yang tidak bisa berhenti mengucap asma Allah.
Pesan untuk teman sejawat dokter muda, sekarang aku paham, bagaimana ketakutan para pasien yang biasa kita antar untuk Ct Scan atau MRI kepala, sekarang aku bisa merasakan ketakutakan mereka juga sekarang aku bisa menghayati bagaimana kekhawatiran juga rasa sedih mereka ketika kita antar ke radiologi. Mungkin kita sudah cukup berempati, tapi ternyata, lebih dari itu. Mereka ketakutkan, mereka khawatir, mereka juga bertanya tanya ; "apa yang ada atau apa yang terjadi pada otak/kepalaku ini?"
Persis dengan apa yang aku rasakan, setelah sampai ke ruang rawat inap, aku terus menangis, ketakutan. Rasanya amalku masih sedikit juga dosa ku masih menggunung, aku masih butuh waktu untuk beribadah pada Rabb ku.
Beberapa kali aku menemui pasien ensefalitis dan meningoensefalitis di IGD, tapi keadaanya sangat buruk. Demam. Nyeri kepala. Penurunan kesadaran. Delirium bahkan koma. Pasien juga low intake.
"Tapi keadaanmu sangat bagus nad, kamu bisa jalan, lari juga bisa kan, menelan dengan sempurna, ndak ada defisit neurologis. Tapi aku juga ngga paham apa trias ensefalitis itu harus ditemukan pada klinisnya. Sudah. Ikuti saja dokter sp N kita" kata teman stase (aku menyebutnya profesor) yang sangat cerdas di bidang neuro dulu.
Prognosisnya sebenarnya baik, tapi bergantung juga dengan deteksi dini juga penanganannya.
Bagaimana dengan orangtua ku? Hati mereka hancur ketika aku izin pamit akan Ct-Scan, ayah mama bukan dokter, mereka perawat dan bidan, tapi pastilah mereka tau suspek apa yang membuat anaknya harus di Ct Scan kepala. Tanpa pertimbangan apapu, mereka langsung melesat ke Jember, dengan transportasi dadakan; bus Rosalia. Esoknya mereka hadir dan langsung memelukku. Aku melihat tatapan mereka (terutama mama) yang begitu sedih dan sembab melihatku meminta maaf atas segala kesalahan yang aku lakukan kepada mereka berdua.
"Hasilnya bersih, tidak ada tanda radang ( tidak ada tampakan seperti bintang berkelap kelip di hasil Ct Scan kontras ; kalau dari gampangannya aku belajar baca Ct Scan dulu )" ujar dokter Sp.N saat visite.
Syukur alhamdulillah, kedua orangtua ku langsung bersujud. "Tapi Nadya ngga boleh kebanyakan pikiran ya, sementara saya serahkan ke dokter penyakit dalam, tapi tetap saya resepkan amitriptilin dan diazepam ya, profilaksis TTH nya, sudah saya izinkan dokter forensik agar Nadya fokus dulu" tambah beliau.
Alhamdulillah, rasanya seperti mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup kembali. Walaupun, setelah itu, hasil cek laborat menyatakan LED (Laju Endap Darah) yang tinggi dan tersuspek autoimmun jadi langsung di ANA tes. Ntah mengapa, rasanya aku sudah ikhlas apapun yang terjadi, melihat orangtua ku terseyum senang maka apa yang aku harapkan lagi.
Dan, besoknya aku langsung dibawa pulang untuk rawat jalan di rumah (ayah mama perawat ya, insyaAllah aman), dan mama langsung ngendika,
"Berhenti sejenak, nak. Ambil cuti, istirahat di rumah. Pindah Solo ya, nak, Mama Ayah urus ke Om Tonang, sampeyan istirahat" Kata Mama.
Ternyata, kejadian kemarin itu membuat mama syok sampai dengan sekarang, mama takut apabila aku masuk RS atau opname sendirian lagi di jember, mama tidak bisa membayangkan lagi putri ragilnya di Ct Scan sendirian tanpa orangtua di sana. Jadilah, kepindahan akan segera diurus
walaupun, rasanya sedikit berat.
pastilah akan menambah masa studi, menambah dana, menambah tantangan juga masalah yang ntah apa pun itu pasti akan aku dapatkan di tempat baru nanti. kuatkan hamba dalam memperoleh keridhoan orangtua hamba yaAllah.
Karena ridho orangtua adalah ridho Mu yaAllah
6 notes · View notes
lamyaasfaraini · 4 months
Text
2 resep, 2 chef, 2 jam
Karena belom menerapkan food prep yg setidaknya nyetok makanan 1 minggu sekali, jadi kami belanja ya serandomnya aja kaya tadi. Kehabisan bahan masakan dan gatau momasak apa heuu. Sambil nyari belanjaan yg abis, sambil mikir deh tuh masak apaaaaa.. Suami suruh mikir juga hemm. Ke etalase sayuran kata suami bikin sayur lodeh, yaudin ambil 1 set sayur lodeh. Lagi mikir proteinnya apa, di bagian bumbu2 eeh ada bumbu sambel goreng. Aha! Apa bikin sambel goreng ati aja ya? Lezgo ke etalase makanan segar. Haaa dah ngga galau dehhhh..
Balik kerumah lsg eksekusi deh, aku dan bapak terjun ke dapur. Aku bikin sayur lodeh, bapak suami bikin sambel goreng. Diselipin bikin makan siang buat bocil karena menu kita kali ini ngga ramah lidah anak haha. Dibikinin aja misoa dan slice chicken janlup added essence kaldu buat naikin bb anak. Sambil masak sambil chitchat, sampe nemo nanya "ibu ayah masak teh lama bgt sih". Waduuuh beneran gaberasa udah 2 jam hahaha. Dan akhirnya jadi juga alhamdulillah pas lagi lafar2nya~
Ta-daaa!
Tumblr media
Sayur lodeh yg udah diparoin ke mangkok dari panci, sayur asem itu sisa masakanku kemarenan, penampakan sambel goreng yg gelap yaa tp enak loh! Kerupuk janlup.. Yg ngga on frame cumi tepung, yaiya wong dah abis tadi terakhir sarapan buat bapak haha.
Maksi bareng setelah dzuhur dulu yg agak telat tadi hehe. Ternyata sambel gorengnya terlalu strong dipadanin dgn lodeh cuy. Tp ttp aja lahap da lafar, enak welah pokonya mah alhamdulillah~
Oiya sebelum belanja td nganter bapak dulu ke klinik buat berobat krn sakit tenggorokannya ngga kunjung sembuh, trus semalam gerdnya kaya kambuh. Alhamdulillahnya ngga ada demam..
Tumblr media
Hari sabtu klinik buka dan ngga ada antrian alias sepi alhamdulillah jd lsg masuk. Kata dokternya akibat begadang tuu haaa bener bgt.. Gerdnya disuruh kurangi pedes2 dan kopi (dua2nya kesukaan blio ini agak susah tp aku harus wewet huft). Begadangnya ampun deh si bapak, tidurnya jam 1 jam 2 kadang lebih meni gainget kesehatan dan umur, tensinya jg agak tinggi 130/100 :(
Diresepin obat aja, antibiotik, radang sama lambung jadi ada 3 jenis. Please dong yang, sayangi tubuh kamu usia udah segini ngga cocok ih begadang2, mana olahraga jarang jg. Kalo kamu sayang kita berdua please sehat yaa. Pola hidup diperbaiki, kalo aku wewet jgn protes! Cepet sembuh aah
4 notes · View notes
berwarnabiru · 3 months
Text
Aku kira ibu lagi shift kerja, makanya aku chat:
Tumblr media
Aku biasanya membiarkan proses sakit itu mereda sendirinya. Paling cuma demam, pening, gejala flu.
Tapi kalau ada kegiatan yang harus aku ikuti, aku usahain untuk mempercepat penyembuhan dengan minum obat. Dan ibu adalah andalanku dalam merujuk obat-obatan.
Pernah suatu hari, aku sakit "parah". Nggak tau sebabnya apa, tapi perutku melilit banget. Nggak bisa ditahan kaya maag pada umumnya. Aku jempalitan di kasur, keringetan, dan hampir nangis karena nggak kuat.
Ibu masuk kamar, dan memberikan beebrapa biji obat dengan catatan: kalau nggak membaik, nanti ke dokter.
Alhamdulillah setelahnya aku membaik, jadi nggak perlu ke dokter, dan nggak perlu izin kerja.
Tapi pernah juga, perutku sakit karena nekad makan ayam geprek yang cabainya na'udzubillah pedes nggak karuan. Enak sih. Tapi apalah daya lambungku yang lemah ini.
Karena mau ada janji untuk mantai, aku mintalah obat ke ibu. Ibu nggak ngasih aku obat, dong. Aku cuma disuruh oles minyak kayu putih, yang katanya sih virgin minyak kayu putih.
Alhamdulillah sakit perut juga mereda.
Terakhir, tadi pagi. Aku demam, sekitar pukul 3 pagi. Pusing juga. Pengen cek suhu badan tapi nggak punya termometer, akhirnya pakai aplikasi yang mengestimasikan suhu badan lewat denyut nadi dan napas. Yah, hasilnya bisa dibilang aku demam. Hahaha. Aku mintalah obat ke ibu, barang paracetamol. Ternyata adanya obat lain yang masih ada paracetamolnya.
Setelah itu agak mereda. Tapi menjelang siang, aku merasa demam lagi. Kali ini aku cek pakai aplikasi, hasilnya lebih tinggi dari sebelumnya. Maka terjadilah percakapan itu.
Setelah membaca pesan dari ibu, aku segera turun. Ibu pun memberikan 3 biji obat, berbeda dari yang sebelumnya.
Alhamdulillah ... ya jadi lumayan enteng.
Please, jaga kesehatan ya~
4 notes · View notes
fazalisans · 29 days
Text
Gak Sendirian
30 Maret 2024
Hari ini hari ke-19 Ramadhan, hari ke-3 ibu pergi umroh sekaligus hari ke-3 juga aku menginap di rumah sakit, jaga 2 adik yang (padahal gak janjian) sama-sama masuk ruang inap. Ramadhan tahun ini akan jadi Ramadhan terlama kami ditinggal ibu, dan suasananya lebih kerasa lagi karena 2 adik yang sakit.
Sebenarnya sudah sering aku ditinggal ibu kerja ke luar kota berhari-hari, tapi ini pertama kalinya ibu pergi se-lama ini, 20 hari, dua per tiga bulan. Dan ini juga pertama kalinya aku jadi wali di rumah sakit, biasanya datang menjenguk, atau gantian ngejaga pasien. Tapi sekarang sudah terbiasa dipanggil "ibu" dan ditanya keadaan "anaknya" 🙃. Udah ngerasa gak perlu buat ngejelasin kalau aku tuh kakak (bukan ibu mereka), iya aja lah biar cepet wkwk. Sebenernya Ayah dan Aa udah nawarin buat gantian jaga, tapi takutnya mereka ga pengertian sama pasien, mau ke toilet, haus, atau waktu konsultasi dokter soal kondisi pasien juga belum tentu bisa, belum lagi ngeluh gak nyaman tidurnya, jadilah aku di sini, ninggalin 2 orang itu di rumah, survival mode buat nyiapin makan sahur dan buka puasa sendiri, bisa lah, udah gede.
Alhamdulillah mereka berdua udah bisa masuk ruang rawat inap. Hari Rabu pagi adik bungsu sudah masuk hari ke-3 deman, demamnya makin tinggi. Si kaka juga masih lemas, baru selesai demam berdarah, masih di fase pemulihan. Dari pada aku yang capek ngurus 2 pasien, harus mantau makanan dan cairan yang masuk juga, jadi aku ajak ke igd.
Bawa 2 pasien di igd tuh rasanya lucu juga. Daftar sekalian ambil 2 antrian, konsultasi juga back-to-back, sampai ngurus administrasi rawat inap juga sekalian. Beres konsultasi sama dokter urusan si ade, aku pindah nyamperin si kaka dan konsultasi sama dokter yang sama.
Yang gak lucunya bagian masuk ruang rawat. Si kaka, karena udah masuk dewasa, dapat kamar duluan, dan bisa istirahat lebih dulu. Tapi si Ade harus nunggu berjam-jam di kursi buat dapat kasur di igd, sebelum bisa dipindah ke ruangan, karena sekarang lebih banyak anak-anak yang sakit. Semalaman ada di igd itu gak enak, (sebenernya kalau di rs mau dimana aja ga ada yang enak), ngeliat pasien kritis, ibu-ibu yang nangis malam-malam karena ruangan penuh dan anaknya harus dirawat segera, sampai tangisan bayi dan balita yang sama-sama nunggu buat masuk ruangan.
Tidur juga udah berbagai gaya di kursi sebelah kasur, dari duduk tegak, kepala rebahan di kasur, kaki dilurusin ke kasur, duduk sila, pokoknya nyari posisi nyaman yang gak ketemu-ketemu sampai subuh. Ada bagusnya juga sih, jadi gak skip sahur, soalnya gak mungkin ketiduran juga. Dari jam 9 pagi datang ke igd, baru bisa masuk kamar jam 12 besoknya. Tapi alhamdulillahnya di ruang rawat ade ada sofa bed, jadi gak usah bingung lagi tidurnya 🥲
Ujian selanjutnya adalah jarak ruangan kakak-beradik ini yang lumayan jauh. Sebenernya cuma beda 1 lantai, ade di lantai 4, kaka di lantai 3, tapi karena lagi renovasi bagian tengah, akses lorong ujung ke ujung dibatasi, jadi harus naik lift yang berbeda buat masuk ke ruangan mereka. Yang harusnya cuma turun 1 lantai jadi harus turun ke lantai 1, jalan muter ke lift yang satunya, baru naik ke ruang rawat, gitu aja muter-muter, berasa lagi Sa'i 🙃 untungnya kaka udah gede, jadi bisa ditinggal sendiri, paling dipantau waktu jam makan sama visit dokter aja, tapi ya tetep harus bolak-balik.
Bawa 2 adik ke igd sendirian dan ngurus semua titik bengek urusan rumah sakit tanpa ibu bikin aku melow dikit. Lagi nunggu antrian aja sambil nahan nangis, nunggu ade tidur di igd juga nangis dikit. Beresin barang-barang, ngangkat-ngangkat travel bag, bolak-balik dari kamar ke kamar, tadinya berusaha di-kuat-kuatin aja. Haha.
Tapi waktu kakak-kakak sepupuku bilang mau dateng jenguk ke igd, dan nanya kabar, semua emosi akhirnya keluar. Seharian ditanyain kabar dua adik, ditanya sakit apa, ngurusin mereka, dan gak ada yang nanya perasaanku sendiri, bikin aku lupa kalau aku juga boleh capek. Dan waktu kakak sepupuku nanya, "Faza gak apa-apa? Capek ya? Jangan ngerasa sendirian ya? Makasih ya" sambil meluk, ya langsung banjir lah saya 🥲. Kata-kata yang aku harap bisa didenger dari orang-orang terdekat akhirnya kedengeran juga. Ya mungkin ayah dan saudara laki-laki ku juga peduli, tapi gak biasa buat nyampein secara verbal (ya peduli tapi selalu nganggep aku kuat dan gak punya masalah aja kali ya? Padahal sebenernya udah bisa dipastikan sedang gak baik-baik aja).
Iya capek, tapi mau gimana lagi? 😭
Kadang orang-orang fokus sama yang lagi sakit, padahal yang nungguin juga sebenernya butuh dikuatin 🥲. Besoknya uwak dan sepupuku yang lain dateng lagi, nguatin dan ngingetin kalau aku masih punya keluarga, masih ada yang peduli, gak sendirian, kan jadi terharu ya? 🥲
Sebenernya itu aja sih, mau curhat dikit, tapi sekarang udah baik-baik aja. Gak tau besok gimana.
Semoga tetep waras.
Update: alhamdulillah tadi siang dapat kabar mereka berdua udah boleh pulang, dan sekarang akhirnya aku ketemu lagi sama kasur, baru bangun dari hibernasi, dan lagi ngumpulin nyawa buat nyiapin buka puasa dan ngontrol 2 pasien lagi 🥲
Sehat-sehat anak perempuan pertama dan satu-satunya🙏🏻
3 notes · View notes
babydinosaurs · 1 year
Text
about grief.
sesi obrolanku dengan masnya via Skype semalam layaknya sesi-sesi obrolan pada umumnya, yang mana biasanya kami menjadwalkan paling tidak sekali dalam seminggu untuk catching up with life melalui obrolan langsung via call. kebetulan, semalam ada hal yang aku coba diskusikan dengan masnya.
tentang bagaimana kali ini aku memproses grief yang aku rasa berbeda dari sebelum-sebelumnya.
beberapa saat yang lalu, tepatnya dua hari sebelum hari raya Idul Fitri, aku (dan keluarga) kehilangan anggota keluarga. bukan pertama kalinya bagi kami dan juga bukan suatu kehilangan yang mendadak, tetapi tetap saja kehilangan ini cukup membuat duka yang mendalam bagi kami.
setelah agenda yang cukup padat selama masa duka sekaligus hari raya itu, ditambah dengan perjalanan darat selama hampir 12 jam, membuat kesehatanku menurun drastis. demam tinggi selama 3 hari yang membuatku sempat kehilangan pendengaran karena saking tingginya suhu tubuh oleh demam, yang alhamdulillah-nya sekarang sudah berangsur-angsur pulih dan pendengaranku kembali lagi. serta tidak lupa apresiasi terbaik untuk masnya yang datang jauh-jauh dari kota asalnya untuk menyempatkan bertemu sebelum aku kembali lagi ke perantauan.
belum pernah rasanya seberat itu meninggalkan rumah. bahkan apabila dibandingkan saat pertama kali aku berangkat untuk merantau, kali ini rasanya berat sekali. mungkin karena keadaanku yang belum sepenuhnya sehat. mungkin karena aku tahu fakta bahwa bapak ibu akan sendirian di rumah, sementara anak-anaknya sudah kembali merantau. mungkin karena aku tahu bahwa aku kembali ke perantauan untuk melanjutkan tugas akhirku yang semakin ke sini semakin membuat stress.
namun hal yang membuatku sendiri juga heran, begitu aku sampai lagi di kamar kos, aku langsung bisa produktif. tas koper sudah langsung diunpack, langsung mengurus pakaian-pakaian yang akan dilaundry, langsung membereskan kamar, langsung mengerjakan banyak hal, sempat menyicil gawean, bahkan besok paginya aku langsung ke kampus untuk bimbingan.
dengan physical state yang masih belum sepenuhnya sehat dan dengan mental state yang masih grieving, aku cukup heran dengan apa yang aku lakukan karena itu seperti bukan ‘aku yang biasanya’. aku tipe orang yang harus memproses perasaan terlebih dahulu sebelum bisa melakukan aktivitas yang lain, karena aku merasa aku tidak sepenuhnya all-in dalam melakukan aktivitas ketika masih memiliki perasaan yang belum terproses. ketika sedang grieving atau sedang sakit, aku butuh waktu sehari-dua hari untuk memproses perasaan dulu. tetapi kali ini cukup aneh karena sejak hari H sampai di kosan dan hari-hari seterusnya, aku langsung menyibukkan diri dari awal hari aku bangun hingga akhir hari aku tidur lagi. orang lain yang tidak mengetahui mungkin akan berpikir, “ini anak kayak nggak ada sedih-sedihnya”.
di sesi Skype dengan masnya saat itu, aku sampaikan keresahanku itu, yang akhirnya kami jadi mendiskusikan perihal itu. dari situ, kami membuat kesimpulan bahwa sebenarnya apa yang aku lakukan itu sebagai coping mechanism atas grieving yang aku rasakan. setiap orang pasti memiliki coping mechanism yang berbeda-beda. bahkan dalam tubuh satu orang pun dapat memiliki coping mechanism yang berbeda tergantung dari grieving yang sedang dirasakan.
“dengan kamu yang bisa langsung produktif, bisa langsung beraktivitas dan berfungsi secara normal, itu bukan berarti perasaan atas grieving-mu itu jadi nggak valid kok. kamu masih merasakan grieving. dan seperti apa yang pernah kamu sampaikan, grief is just love that has no place to go. rasa grief-mu itu sebagai rasa cinta yang belum sempat tersampaikan karena orangnya udah keburu nggak ada. dengan kamu bisa produktif dan bisa berfungsi secara normal itu sebagai bentuk the unexpressed love itu, sebagai bentuk bahwa kamu tetap berhak untuk bahagia. kayak buku yang kamu pinjamkan ke aku tentang processing grief itu, kehilangan bukan berarti membuat kita jadi harus ikut menderita juga. kehilangan itu bukan salah kita, jadi nggak seharusnya kita merasa bersalah atas kehilangan itu.”
setidaknya itu yang masnya sampaikan kepadaku. tapi percayalah, hanya dengan mendengarkan suaranya dan melihat wajahnya walaupun terhalang layar dan jarak sekian ratus kilometer, itu sudah cukup membuatku merasa tenang. sudah cukup membuatku merasa bahwa aku tidak sendirian dalam memproses duka ini. aku akan selalu punya Tuhan, akan selalu punya keluargaku, akan selalu punya teman-temanku, dan akan selalu punya masnya.
11 notes · View notes
galeritumbang · 5 months
Text
Semalem demam tinggi dan udah masuk hari ketiga. Langsung bener² kompres pake es batu, berdoa sama Allah pake doanya nabi Yunus. Sambil berharap dalam hati, "ya Allah, tolong beri kesembuhan padaku.. masih banyak tanggungjawab koreksian ujian yg harus selesai sebelum rapotan. udah 4hari izin sekolah ya Allah.. tolong hilangkan demam dan penyakit ini".
Dan masyaa Allah, paginya udah ga demam, tenggorokan ga seperih kayak sebelumnya, hidung ga mampet bgt. Bener² kalo kita yakin sama Allah, pasti Allah juga ngasih yg terbaik yaa🥹 terima kasih banyak yaa Allah. Hari ini kondisi badan saya sudah jauh lebih baik, sehingga mampu mulai nyicil koreksian murid²ku. Dan insyaa Allah besok pagi bisa berangkat sekolah lagi.
Mohon berikan aku jalan dan keyakinan untuk senantiasa berprasangka baik padamu ya Allah. Terima kasih banyak yaa Allah. Sayang bgttt sama Allah😭🤍✨
Jogja, 7 Desember 2023 | 23.03
2 notes · View notes
angkasafirdaus · 1 year
Text
Patah hati 💔 #10
Yang harusnya aku tulis sebelum ganti hari, tapi nggak papa. Daripada tidak sama sekali kan.
Beberapa hari terakhir, aku merasakan patah hati lebih dari sekali. Ya walaupun cuman dua kali doang sih.
Yang pertama, ada salah satu teman baikku yang lagi sakit. Sakitnya udah lima hari ini, demam tinggi yang ternyata setelah cek lab hasilnya demam berdarah. Nggak bisa tidur, pusing, tulangnya kerasa linu, katanya. Beberapa hari chat isinya kebanyakan tentang cerita apa yang dirasain. Gimana nggak patah hati, aku disini nggak bisa bantu apa-apa—cuma bisa berdoa. Rasanya tuh pengin bantu dia biar bisa tidur, pengin ada dideketnya biar bisa meringankan bebannya. Tapi yaa, nggak bisa kan. Sempat meneteskan air mata, karena aku nggak bisa apa-apa, ngilu baca rintihannya.
Yang kedua, berita duka yang bikin hati rasanya meleos banget, deg-deg an dan lemes. Kabar dari seorang teman baik, Bapaknya telah tiada. Rasanya pengin peluk temanku ini, tapi nyatanya aku sedang jauh. Nulis ini sambil nangis (lagi), padahal tadi udah nangis. Aku yang bukan dirinya bertanya-tanya, kenapa harus dia yang menerima ujian ini? Tapi ya, jawabannya adalah karena Allah telah memilihnya. Temanku kuat, temanku hebat.
Aku pernah bilang, “Bapakmu idaman banget. Aku besok pengin punya suami kayak Bapakmu,” beberapa kali aku berkata demikian, karena sering mendengar cerita-ceritanya tentang Bapaknya. Tidak pernah menyangka bahwa ternyata hari kemarin tiba, padahal temanku tidak pernah menyebut sakit Bapaknya ini.
Tumblr media
Pernah juga aku bertanya kepada beberapa teman, “kalian mau nggak punya suami kayak Ayah kalian?” Dan (saat itu), hanya dia yang menjawab,”mau,” saking Bapaknya adalah laki-laki baik, dan lembut.
Sal, aku pengin punya suami yang menenangkan kayak Bapakku.
Doa tentang jodoh, pengin punya jodoh yang menenangkan dunia akhirat, itu juga atas ceritanya.
Kamis, 27 April 2023 01.26
10 notes · View notes
penahana · 5 months
Text
Tumblr media
Kita Mirip? Affah Iya?! 🤭
First time ketemu, di sabtu malam. Ketemu pertama udah langsung nyambung, kok kayak ada kabelnya yah... 🤭😂
Gini-gini, ada cerita unik, mengejutkan dan penuh drama pas ketemu Mbak Arum. Ceritanya pagi itu abis acara aku kurang enak badan. Akhirnya bed rest sampai menuju siang.
Nah, pas siang menuju sore ternyata badan masih ngerasa kurang enak. Akhirnya ceritalah sama Mbak Arum, yang kebetulan lagi ada berdua di kamar.
MA : Mbak, masih sakit tah?
Me : Iya Mbak, aku masih ngerasa gak enak badannya. Demamnya masih ada, pusing sama mual juga.
MA : Eh, Mbak Hana gimana kalau ke Klinik aja. Real Masjid punya ambulance baru loh. Aku anterin yuk...
Aku mengerutkan dahi. Ini orang kok bisa bilang gini dengan santuy. Ambulance dalam ingatanku serem banget 😭
Me : Ish, gak mau Mbak. Aku bentar lagi sehat, gak mau pake ambulance dan ke klinik.
MA : ih, gak apa-apa nanti tak anterin.
Me : Gak mau Mbak, aku takut eee 😭😭😭
MA : oh ya udah istirahatin aja kalau gitu.
Me : Iya Mbak.
Percakapan berakhir dan aku pun pergi tidur. Lalu, malamnya aku bersiap ikut kelas media. Awalnya berjalan lancar, namun ada sesuatu terjadi di luar kendaliku.
Tubuhku malam itu terasa kaku. Kemudian kurasakan panas menyelimuti tubuh. Namun, disaat bersamaan rasa dingin hadir. Menggigil seketika dan setelah itu tidak ingat lagi apa yang terjadi.
Saat siuman aku merasa terkejut. Tidak mengenal tempat tersebut. Ternyata aku sudah berada di rumah sakit Condong Catur, Sleman. Tercium bau obat yang menusuk hidungku. Saat itu samar-samar ku lihat, dokter dan perawat memberikan pertolongan pertama. Kemudian mereka mengukur suhu tubuhku, dan hasilnya berkisar 38,9°. Demam dengan suhu terbilang tinggi sepanjang aku hidup.
Kata Mbak Arum dia yang mengantarku ke rumah sakit. Sampai akhirnya kawanku yang bertugas menjemputku. Disini aku mendapatkan satu pembelajaran hikmah terdalam. Becanda itu boleh, tapi katakan hal-hal baik saat bercanda. Karena kita nggak pernah tahu, kadang niatnya bercanda tapi malah jadi nyata.
Aku teringat kata-kata seseorang. "Perhatikan apa yang kamu pikirkan. Pikiran berulang akan menjadi perkataan. Perhatikan perkataanmu. Perkataan berulang akan menjadi tindakan. Perhatikan tindakanmu. Tindakan berulang akan menjadi habits. Perhatikan apa yang menjadi habitsmu, karena akan menjadi penentu takdirmu ke depan."
5 notes · View notes
nadyadmyanti · 7 months
Text
Awal bulan yang ku pikir akan lebih baik dijalani justru menjadi awal sedih dan kekhawatiran baru yang kuyakin akan terus terpikir sepanjang waktu.
Hipertensi. Ibu pernah cerita bahwa riwayat hipertensinya memang turunan dari mbah. Sepanjang saat aku ada disampingnya, ibu selalu sehat, selain memang keluhan pusing yang berkepanjangan hampir setiap hari kalau memang rutinitas ibu lagi padat. Selain istirahat dan minum obat pereda nyeri tidak ada treatment khusus yang ibu jalani.
Sampai pada kemarin sore, bapak menghubungi kalau ibu harus rawat inap karena hipertensinya kambuh bahkan darah keluar dari hidungnya. Padahal pagi hari ibu masih sehat, rutinitas kami setiap sabtu untuk video call menanyakan aku belanja & masak apa hari itu masih biasa dilakukan. Aku kaget, sedih, khawatir dan binggung harus berbuat apa. Bagaimana tidak, ini kabar yang sangat aku hindari terdengar justu terjadi.
Momen terakhir hipertensi ibu kambuh parah adalah ketika kami sekeluarga sakit (aku dan bapak juga). Saat itu hanya aku dan ibu yang berobat ke klinik karena memang kondisi kami cukup parah. Selain keluhan batuk dan demam tinggi, tidak ada pikiran lain saat itu selain memang sakit biasa. Ketika ibu diperiksa ternyata tensi darahnya sangat tinggi, sampai semua jari tangan ibu harus di suntik untuk dikeluarkan darahnya supaya tidak terlalu tinggi dan dokter menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit, tapi ibu menolak.
Dan saat ini, saat aku tidak ada disampingnya, ada perasaan bersalah kenapa aku harus jauh dari mereka, ketakutan itu terjadi dan aku tidak bisa apa-apa. Bapak bilang ibu hanya kecapean, bapak masih bisa menjaga, selain memang transportasi di sini sulit, jadi alasan kenapa aku tidak dibolehkan pulang, bapak (dan aku juga) yakin ibu bisa sembuh.
Aku sering mempertanyakan takdir dan cara Allah dalam menuntun jalan seorang hamba. Sempat terpikir bahwa Allah mungkin salah dalam memberi ujian kepadaku-sebab aku bukan orang sekuat itu.
Ini kali pertama ibu rawat inap (semoga yang terakhir) sudah 2 hari lamanya, tidak ada keluhan berarti atau entah memang ibu sengaja menutupi. Hanya lemas karena seharian berbaring, rekam jantung dan cek darah normal, sisanya ibu hanya cerita kalau makanan di rumah sakit masih bisa dimakan olehnya. Aku tenang, tapi tidak bisa menutupi perasaan bersalah dan pikiran negatif lain mengenai kesehatan ibu setelah ini. Aku takut, ini awal dari hal-hal yang tidak aku inginkan terjadi. Aku takut rencana-rencana bersama ibu tidak bisa terealisasi. Aku takut kondisi ibu menurun setelah ini.
Aku ingin ibu dan kami sekeluarga sehat. Itu saja. Bahkan jika Allah tidak memberi kebahagiaan lain dalam hidupku, asal mereka ada dan kami selalu bersama; aku ikhlas.
Terakhir ibu bertanya soal kapan aku bisa pulang, secepatnya ya bu; kalau bisa seterusnya aku bisa ada disamping ibu sama bapak.
3 notes · View notes
makarimanaily · 2 years
Text
semenjak pulang dari bogor, jadwal suami makin berentet-rentet. ke cirebon, ke majalengka, ke kuningan. sekarang, dua hari belakangan, beliau akhirnya tepar di kamar alias demam tinggi.
suami saya ini tipe yang sangat loyal dengan pekerjaannya. apa-apa harus sempurna. jadi bagaimana pun keadaannya, kalau bisa ya diusahakan bisa.  sebagai istri yang berusaha menjadi baik, ya tentu harus mendukung penuh seluruh kegiatannya.
saya menyiapkan kebutuhannnya, saya yang harus sigap jika ada yang kurang, menggantikan jika ada yang perlu digantikan, juga harus siap dengan segala konsekuensinya—termasuk dua hari belakangan, yang akhirnya demam dan sakit kepala.
yes! saya sempat kuwalahan. selain usia kandungan saya yang semakin bertambah—yang kalau apa-apa sudah berat dan lamban—saya juga harus mengurus si Al sekaligus merawat ayahnya yang sedang sakit. kemarin sempat ada momen lucu. tangan kanan elus-elus kaki Al, tangan kiri mijiitin ayah Al. hahaha. Al suka iri kalau ayahnya dipijit, dia juga harus dipijit juga.
sebetulnya Al juga diasuh mamah mertua dari pagi sampe sore. tapi dari sore sampai paginya tetap saya yang meng-handle. saya sampai heran sih, ternyata saya sekuat ini. meski agak ada nangis-nangis. tapi nangis inilah yang justru membuat saya semakin kuat menjalani tiap prosesnya. buat yang tahu aja rasanya hamil tua seperti apa hahahaha. semuanya serba salah. duduk pegel, berdiri pegel, tiduran pegel. pokoknya enggak ada yang bener, deh.
saya menangkap momen ini bukan momen yang membuat saya merasa jadi menjadi istri sekaligus ibu yang tidak beruntung, di tengah-tengah banyak sekali konten bapak-bapak yang selalu ngajeni istrinya, menjadikannya seolah ratu, yang kalau apa-apa dibuat gampang aja. misalnya kalau capek mencuci, tinggal laundry. atau kalau enggak mau masak, tinggal beli saja. toh, itu hanya konten saja, tidak bisa dipercayai seratus persen! haha. selama ini saya merasa diajeni sekali oleh suami, kok. mau beli apa tinggal beli. kalau mau laundry ya silakan saja. kalau males masak, tinggal beli.
dipikir-pikir, memang tidak ada yang mudah. kalau mau naik kelas, ya harus tahan banting, mau dan ikhlas melewati setiap prosesnya. ada nelongso-nya, kadang juga ada rasa putus asanya. namanya juga hidup. kalau maunya yang mudah-mudah aja, yang enggak ada tantangannya, jangan harap naik ke level berikutnya ygy.
26 notes · View notes
lamyaasfaraini · 3 months
Text
Cerita hari ini..
Tumblr media
Foto nyomot wkt hari minggu hanya sebagai pemanis.
Lari 6k plus jalan pulang plus jalan jemput anak total 9,4k. Mayan produktif hari ini yah. Dari hari senin entah knp tanginas bgt kata buibu di sekolah. Iya bener aku dtg ke sekolah jam 11.15 disaat yg lain pada mepet ke bel atau malah setelah bel. Yasudahlah gpp, ngga banyak basa basi sm bnyk org karena emg kosong, rata2 ngejemputnya telat ini buibu wkwk.
Kaya biasa, jajan dulu ke warung teteh kayanya ngga afdol kalo ngga jajan kesitu nih anak2. Baru pulang deh order ojol. Cuma udah perjanjian ke bu syifa kalo beli eskrimnya khusus di hari jumat aja dan nurut hemmm.
Pas lg di ojol aku pegang tangan nemo ko agak anget gt. Pas nyampe kerumah mukanya merah matanya berair dikit. Ganti baju trus cek suhu pake termometer..
Tumblr media
Dan terjadi lagi.. Kayanya belom 10 hari dari kesembuhan demam, batuk, radang kemarenan itu. Ya Allah, apalagi.. Kasian anakku, kami ortu pun khawatir dan lelah dgn kekhawatiran ini. Mudah2an bukan indikasi penyakit apa2 atau virus/bakteri apapun jgn sampe!
Bento jg di makan sedikit, udahlah aku kasih paracetamol yg dari dokter kemaren itu. Trus lungse bgt lg anaknya, akhirnya ketiduran sekitar 1,5 jam. Trus makan mayan banyak, suhu badan menurun. Udah kaya normal lg cerita ini itu bahkan bantuin ibunya nyetrika, bagian semprot2 pewanginya. Sesorean pas bapaknya pulang, naik lg suhu badannya 39,7 huhu tinggi bgt, bapaknya lsg ngompresin anaknya. Dan dia kembali lungse, tiduran aja sambil nonton tv.
Bapak beliin es kupi dan es teh jeruk madu, cemilannya cigor biar ibuknya agak chill sedikit menghadapi drama anak sakit ini.
Terimakasih bapak lofyuu
Tumblr media
Bulan januari, kami bertiga dapet giliran sakit ganti2an. Dan iya jg ini bulan januari berasa panjang bgt yah (kayanya tahun lalu akupun pernah nulis begini disini ttg bulan januari yg panjang). Bahkan di hari ultahku pun akunya sakit. Udah di penghujung bulan sih ini.. Tapi aku bersyukur atas nikmat yg Kau beri di bulan ini, atas bahagia dan tertawanya, atas rejeki berkah tak terduganya, atas silaturahmi dgn org2 tersayang. Alhamdulillah..
Semoga diberi fisik sakit untuk penggugur dosa. Aamiin..
3 notes · View notes