Menghindari Menunda
Dua kata yang selalu aku ingat sejak awal tahun 2024. Menghindari untuk menunda segala hal, lebih-lebih kebaikan. Menghindari menunda pekerjaan domestik maupun publik. Berkaitan dengan orang lain, terkadang dzalim karena lalai dari jadwal yang sudah ditentukan.
apabila ada yang bertanya apa resolusi di tahun 2024, maka hati ini sontak menjawab "tidak menjadi procrastination". SUdah banyak pelajaran di tahun 2023 tentang dampak dari procras. Pernah menunda menilai tugas mahasiswsa sehingga berdampak pada potongan gaji, pernah juga menunda submit jurnal akhirnya diberikan banyak catatan perbaikan oleh reviewer, pernah juga menunda untuk menunda membayar uang sales sehingga berujung pada keuangan toko milik suami yang bercampur sehingga harus mengocek kantong pribadi.
Menunda artinya melewatkan. Seringnya melewatkan kebaikan. semoga diri ini bisa semakin berubah untuk tidak lagi menunda-nunda.
Fastabiqulkhoirot, katanya.
Jember, 25 Februari 2024
1 note
·
View note
Bagaimana aku tidak bahagia?
Memiliki kalian yang senantiasa mengingatkan untuk bersegera mengambil peran untuk memperbaiki diri, menyadarkan bahwa Allah lah yang paling penting. Menunaikan terlebih dulu hak-Nya di pagi hari sebelum yang lainnya..
Bagaimana aku tidak bahagia memiliki kalian?
Tak lupa mengingatkan aku yang banyak lalainya ini untuk segera bertaubat atas kesalahan. Bersegera kembali kepada apa yang Allah mau..
Bagaimana aku tidak bahagia bersama kalian?
Perempuan peradaban yang mimpinya bukan hanya untuk kebaikan diri sendiri tapi juga kebaikan semesta alam..
Pelan pelan aku mulai memahami makna hubungan cinta segitiga yang melibatkan Allah di dalamnya. Sungguh, rasanya ini lebih membahagiakan dari apapun yang terasa di dunia.. Semoga ikatan ini selalu terjaga hingga akhir hayat
Ikatan paling kokoh bukan ikatan antara insan satu dengan lainnya. Tapi ikatan yang melibatkan Allah dalam hubungannya. Karena Allah yang menyatukan hati dan memperkuat ikatan itu..
SUB. 09.02.22. 06.29
6 notes
·
View notes
[Berjalan searah, Bergerak seirama, Bersama selamanya] . Banyakin jalan, banyakin gerak, banyakin bersama. Jalan, gerak, bersama dalam hal kebajikan... . #SinergiKaryaBakti . Syaratnya sinergi itu nurunin ego, syaratnya karya itu nambahin isi otak dan asah softskill, syaratnya bakti itu neguhin hati. Mari bersinergi, berkarya, dan berbakti untuk agama, bangsa, dan negara. . Ta'awun untuk Negeri. Sudahi perselisihan, eratkan persaudaraan, perbanyak kontribusi. Surung, Sambang, Sambung, Semarak, Semanak. Selamat Milad Muhammadiyah ke 106 ! Tetaplah sederhana dan istimewa 🙏 . #TogetherIsME #FastabiqulKhoirot https://www.instagram.com/p/BqU8RHVgOq8/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=2xzlu4abvik3
0 notes
-Kemudahan Itu Akan Datang- . Fenomena yang muncul disekitar kita, Dimana banyak dari kita atau saudara saudara kita yang "terpuruk", "mudah putus asa", Dan "bersedih hati" Kala diri ini dihadapkan dengan berbagai macam kesulitan atau ujian, . Kesulitan dan kemudahan, Merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, Oleh karena itu, Setelah ujian atau kesulitan itu datang, Maka kemudahan pun akan menghampiri setiap individu yang telah melewati kesulitan/ujian . Jadi, Janganlah kita bersedih hati ketika mendapatkan kesulitan/ujian, Janganlah kita mudah putus asa dalam menyelesaikan setiap kesulitan/ujian yang menghadang, Tetap bersabarlah kawan, Karena sejatinya, Hujan pun ada reda nya, Alias kesulitan/ujian pun ada akhirnya, Akhirnya adalah kemudahan/kebahagiaan yang kita dapatkan . *review sedikit taujih ust @hanan_attaki malam ini di Mesjid Raya Unpad Syukron jazakallah ustadz sudah berkunjung ke unpad 🙏🙏🙏 . 📷 maafkan foto gak nyambung, kalau ada kesulitan/ujian datang, Itu tandanya harus piknik 😁😁😁 . #taujih #tausyiah #kesulitanadakemudahan #hananattaki #pemudahijrah #shift #mesjidrayaunpad #unpad #syamilunpad #fastabiqulkhoirot #menebarkebaikan #jangankasihkendor #janganlupabahagia✌ #janganlupabersyukur😇
0 notes
Hi, Pemuda! Salamku Kepada Fajr.
Ayam pagi ini membangunkan mahluk - mahlukNya yang terhebat,
Air membasuhkan badan dengan kesucian lahir dan batin dikala fajar,
Kesunyian khasnya menjadi kawan dikala mengantarkan kaki melangkah,
Beberapa kali individu ini terhenti langkahnya, sungguh menyedihkan..
Berhentinya yang pertama, hanya beberapa langkah dari pintu kenyamanannya,
Mengepalkan tangannya seraya mendongak ke langit, tampaklah nyata indahnya semesta,
Langit luas membiru terhampar dengan rembulan fajar diiringi cahaya-cahaya kecil cantic bintangnya,
Tanpa penopang, penyangga, bahkan tiang-tiang kokoh pun tak ada,
Dibalik keindahannya begitu membutakan logika,
Apakah langit disini ada yang menopang?
Kenapa tidak runtuh menghujani bumi?
Takjub setengah gemetar, dilanjutkannya menapaki hamparan jalan dikala fajar..
Berhentinya yang kedua, setengah jalan dilaluinya sudah,
Menyatukan kedua tangan yang mengepal menjadi saling menggenggam, dan lagi melihat sekitarnya,
Bangunan-bangunan dengan segala keindahan kemewahannya, yang diteras masih bercahaya terang,
Begitu redup, Nampak berbeda sinarnya dengan yang biasanya ia perhatikan,
Begitu sunyi, Nampak tidak ada kehidupan didalamnya,
Apakah penghuni disini masih diberi nikmatNya berupa hidup hari ini?
Kenapa begitu sunyinya, tak nampak aktivitas fajar ini?
Dilaluinya pikiran-pikiran itu, untuk melangkahkan kakinya lagi..
Hinngga sampainya diujung jalan, mendapati bangunan penuh dengan cahaya kehangatan,
Begitu banyak sandal dan tetapi tidak ada satupun kendaraan yang terparkir disisi jalan,
Harum dan begitu menyejukannya angin yang kelaur dari dalam ruangan ini,
Tapi seketika, tak diduga,
Pijakan pertamanya melewati pintu bangunan ini, tersentak membisu
Disini ia menemukan alasan akan hamparan langit yang tanpa penopang dan tidak runtuhnya,
Disini ia menemukan sebab kegelisahan akan kehidupan dikala fajar yang selalu sunyi,
Tak sadar tangan kanannya menyeka air mata yang menetes ke dagunya..
Tertunduknya malu, malu individu ini,
Karena selama dijalan ia malah memikirkan yang tidak seharusnya ia pikirkan,
Langit?
Itulah salah satu kuasaNya.
Titik, tak usah kau permasalahkan hal-hal lain, hal yang tak meningkatkan ketaqwaanmu.
Menyangkakan orang lain?
Itu urusan meraka dengan RabbNya.
Titik, tak usah kau menyangka, yang lebih mengetahui semua perbuatan hanyalah RabbNya.
Jawaban itu didapatinya,
Karena dilihatnya dalam bangunan itu, ada dua hal yang membuatnya menangis malu.
Pertama, nampak shaf sudah mulai penuh. Ya penuh orang-orang tua dan bebrapa anak balita. Sungguh, dikala hari masih gelap ini. Dengan wajahnya yang menyembnyikan keletihan dalam rutinitas kerjanya yang padat selalu membimbing anak2nya yang masih balita untuk belajar membiasakan diri beribadah.
SEPERTI BERCERMIN DIRI INI,
INGATKAH SEMAKIN KESINI, SEMAKIN BERTAMBAHNYA UMUR, MALAH MEMBUAT DIRI INI JAUH DARI APA YANG DIAJARKAN ORTU UNTUK DIRI INI. DIRI INI YANG BELUM PUNYAI RUTINITAS KERJA, YANG MASIH PUNYAI WAKTU LUANG BANYAK, MASIH SAJA MENGELUH LELAH. DIRI INI YANG TANGGUNGJAWABNYA MASIH SEKELAS MAHASISWA, MASIH SAJA MENGELUH AKAN TUGAS-TUGAS.
Kedua, nampak seorang tua yang masyaAllah penglihatannya akan dunia fana’ ini dilindungiNya (re: mohon maaf, buta) sudah ada dishaf terdepan.
Entah jaraknya kesini jauh atau tidak, yang pasti tanpa kendaraan dikala hari segelap ini.
Ditambah penglihatannya yang dilindungiNya. Kuyakin terpampang jelas diwajahnya yang putih bersih berbinar tanpa ada keluhan sedikitpun yang terucap dikala ia menuju kemari.
SEDANG LIHAT DIRI INI,
MATA NORMAL, JARAK RUMAH DENGAN MASJID DEKAT, FASILITAS KENDARAAN ADA: SEPEDA; MOTOR; BAHKAN MOBIL. MASIH MUDA ADA ORANGTUA, KAWAN, GADGET YANG MASIIH DAPAT MEMBANGUNKAN. MENGETAHUI PAHALA AKAN SHOLAT FAJAR DAN SHUBUH MERUPAK DUNIA DAN SEISINYA.
Tapi kenapa, kenapa begitu sulitnya ?
Apa yang dibutuhkan lagi untuk menyadarkan? Alasan apa lagi?
Sungguh MALU DIRI INI.
Sampai detik inipun mari terus belajar bersama, saling mengingatkan, dan camkan pada diri sendiri akan motivasi untuk ber-fastabiqul khoirot.
23.30 WIB
(Ardhi – 6/09/2017)
0 notes