Tumgik
#magang tidak ada kerjaan
Text
Tumblr media
PASTI ADA, Call 0822-4532-7354, Tempat Prakerin Multimedia Di Makassar KLIK Https://Wa.Me/6282245327354 Cari Tempat PKL Untuk Mahasiswa, Cara Mencari Tempat PKL Untuk Mahasiswa, Cara Mencari Tempat PKL Untuk SMK, Tempat Yang Menerima PKL Terdekat, Cari Tempat Magang Peserta Magang: 1. Wajib Membawa Laptop. 2. Tidak Mendapat Gaji – Uang Transportasi – Uang Makan. 3. Tidak Mendapat Penginapan, bagi yang tinggal di luar kota. 4. Durasi Magang selama 3 Bulan, Mulai Senin hingga Sabtu. 5. Mulai Pukul 08:00 sampai Pukul 16:00 Materi Magang/Prakerin : - Pondasi Internet Marketing - Riset Online - Video Marketing - Dokumen Marketing - Fb Marketing - Blog Marketing Siswa Program Magang harus mentaati Tata Tertib: 1. Pakaian Bagi Siswa SMK diwajibkan memakai baju seragam sekolah atau baju seragam praktek (menurut sekolah masing-masing) dan harus memasukkan bajunya ke dalam bagi putra. 2. Perilaku Perilaku selama di lingkungan magang, mahasiswa magang harus jujur, bertanggung jawab, berlaku sopan, disiplin, dan mematuhi semua tata tertib program magang. 3. Kehadiran 3.1 Siswa magang harus hadir tepat waktu sebagaimana yang dijadwalkan mulai Pukul 08:00 sampai Pukul 16:00 3.2 Siswa Sakit Wajib membawa surat Dokter Apabila Siswa Alpa (Tanpa Keterangan), Mengganti Hari atau Mengerjakan Tugas tambahan Bagi Siswa kerja praktek/magang yang melanggar tata tertib dan ketentuan yang berlaku tersebut di atas akan dikenakan sanksi sebagai berikut : • Peringatan lisan atau tidak diperbolehkan masuk praktek dan magang. • Pemutusan kerja praktek/magang dengan surat peringatan ke Sekolah yang bersangkutan dan tanpa diberikan sertifikat. Hubungi : Akhtara Residence Bapak Guntur 0822-4532-7354 (BISA WA) Jalan Kedamean Madureso, Kec. Dawar Blandong Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 61354" https://id.carousell.com/p/terbaik-call-0822-4532-7354-tempat-magang-di-madiun-1169942582/ https://issuu.com/anakmagangofficial/docs/3-2_51a693dc7d89e6 https://www.youtube.com/watch?v=BcFYIp5EU3U #anakmagangjogja, #anakmagangjakarta, #anakmagangjugadapet, #anakmagangrajin, #anakmagangriau, #anakmagangteladan, #anakmagangtangerang, #anakmagangtangguh, #anakmagangunyu, #anakmagangunpad 
0 notes
ameliazahara · 8 months
Text
Gini ternyata rasanya jadi anak magang
Jadi ceritanya, kerja di sini masih sebagai anak magang selama tiga bulan, sesuai SK yang tertulis statusnya masih masa percobaan selama tiga bulan dan selama di masa ini masih menerima gaji sebesar 85% dari hitungan normal.
Seumur-umur, gue belum pernah ngerasain memulai kerjaan dari yang—anak magang dulu, selalu diminta untuk langsung aja, langsung jadi seperti yang lainnya—dan disuguhi segala fasilitas penunjang kerja. Tentu ini menjadikan gue ‘terbiasa’ dengan hak sendiri, tidak perlu berbagi, tanpa campur tangan orang lain, apalagi bekerja di bawah tangan yang lain, selain bernaung di bawah kepala sekolah atau ketua program studi dan rektor.
Sebagai anak magang, kini gue bekerja di bawah naungan bapak ketua, gue adalah staff beliau. Jadi tangan beliau, bekerja atas nama beliau (terkadang). Tentu, ga mungkin juga tiba-tiba gue jadi ketuanya. Harus dari bawah dulu sebari mengenali sistem yang berlaku. Dengan menuruti mekanisme di ekosistem kerja yang berlaku.
Takut nggak? Tentu tidak setakut sebelumya. Lagi-lagi, di sini tuh kerjanya lebih santai juga sebenarnya.
Dan ternyata, jadi staff di bawah asisten seseorang tuh, butuh sabar yang ekstra sebab ego kepemilikan harus diredam. Harus sadar diri sebagai staff bukan ketua. Sadar bahwa tidak memiliki akses utuh tanpa izin beliau. Harus lapang hati menerima instruksi kerja dan tentu juga untuk tanpa tanda jasa. Karena ‘semua’ juga masih mencari jasa yang terlihat, bahkan melalui tangan orang lain.
Hal yang sulit bagi diri adalah, urusan yang apa-apa harus izin dulu. Kadang sukak mikir, gimana cara bilangnya:( gimana cara izinnya. Duh malas betul. Ngapain izin kalau bisa dikerjakan sendiri, toh segala tutorial ada di internet.
Ga bisa gitu, duhai aku.
Sebagai anak magang, tentunya sangat beruntung kalau ketemu atasan yang kapabel dan kompatibel dengan bagian yang menjadi jobdesknya dia atau di bagian yang beliau pegang. Jika tidak, ya ‘wassalam’ aja, apalagi kalau si staff juga ga-ngudeng sama jabatan dan jobdesknya dia.
Nah, perlunya seseorang yang kapabel itu penting, karena itu bagian dari sumberdaya yang dimiliki untuk membangun sebuah perusahaan atau institusi. Di sini tuh nyaman banget, karena mempertahankan kenyamanan tersebut. Salah satunya dari sulitnya menjangkau institusi ini tanpa rekomendasi. Ya balik lagi, budaya dunia kerja memang demikian.
Di masa ini gue masih mempelajari bagaimana si bapak atasan tersebut. Karena bagaimanapun, gue akan sering berurusan dengan beliau, bahkan sialnya akan dihibahkan kerjaan yang mungkin beliau tidak pahami sama sekali. Kenapa gue berasumi demikian? Karena gue bisa memahami gimana orang yang memerintah dengan mengerti dan perintah yang juga masih beliau coba pahami. Semoga gue punya kapabilitas sesuai jobdesk, agar semua tidak menjadi beban, dan bisa terlewati dengan baik.
Tentu, di awal-awal ini, gue diberikan jobdesk yang beliau juga masih mencoba memahaminya. Hal ini jadi bikin si anak magang kalang-kabut dan harus pelajari lagi dengan kondisi yang benar-benar masih membuka jalan. Ibarat mendaki gunung, gue masih jadi pembuka jalan pendakian, dengan sagala risiko, dan untungnya punya sumberdaya agar tidak tersesat yaitu maps. Bayangkan kalau gue ga paham apa itu maps, tentu gue akan lebih takut, dan berusah survive lebih keras.
Apa yang jadi jobdesk saat ini sebenarnya familiar, tapi sebagai pengguna, bukan sebagai pemberi layanan. Dan kini gue harus membangun sistem pelayanan:’) duh gimana.
Tentu gue tidak ingin mengeluh apalagi tersesat. Untuk itu gue harus terus berusaha membuka rute jalan, dan beruntungnya gue bisa bertemu mereka yang bisa memberi informasi. Alhamdulillah sehab tidak tersesat banget. Cuma, gue harus lebih ramah dan berani untuk bertanya, ga boleh diam aja dan berharap disuguhi kemudahan.
Ini masalah sih, gue introvert, malas banget basa-basi. Gue juga sadar kalau di dunia kerja tuh, bodoamay kamu introvert atau apapun masalah sosialmu, yang penting kamu harus ramah dan menghargai senioritas. Duh, bahkan gue bukan tipikal yang nyaman nyapa orang lain duluan, tidak banyak bicara. Lebih ke penikmat tongkrongan aja. Harus-harus privat banget kalau berurusan sama orang. Seringnya awkward dan juga suka ngerasa salah ngomong:(
Apa yang dihadapkan saat ini adalah benar-benar di luar zona nyaman.
Sedikit cemas karena apa yang sedang digarap dengan buta ini—harus selesai di bulan ini. Gimana caranya? Gue harus mikir. Harus nyari orang yang bisa terlibat. Harus mengumpulkan banyak informasi dan juga data.
Beruntungnya, alhamdulillah ternyata kampus ini punya sumber daya yang bisa jadi acuan di bagian jobdesk yang gue tangani saat ini. Sedikit lega rasanya.
Gue benar-benar harus membuka jalan dari nol banget:’)
15 notes · View notes
tosclon · 10 months
Text
Dua Tanggung Jawab Tahun Ini
Btw, Lon, tahun ini aku merasa dikasih tanggung jawab yang besar banget sama Allah. Pertama, dikasih junior yang kompeten untuk bantu-bantu kerjaan. Keren anak ini, mau belajar, aktif nanya kerjaan, sigap kalau diminta tolong. Mantap pokoke! Tapi dari dia aku jadi belajar: how to communicate and collaboration. Ternyata, tidak mudah punya junior karena tanggung jawabnya harus adil, baik berkata dan memberikan respons, pun pandai melihat sikon. Selain itu, aku jadi paham kenapa seorang pemimpin enggak boleh bossy, pun jika pekerjaan sudah bisa didelegasikan maka harus pinter bagi-bagi kerjaan. Ya begitu. Aku belajar pelan-pelan.
Kedua, ada anak magang di kantor yang ditempatinnya bisa bantuin kerjaan aku. Bertambah satu lagi tanggung jawab yang harus kulakukan, untuk memberikan dia pekerjaan dan mengajari. Dulu pengalamanku magang dua kali bikin aku jadi merasa kayaknya enak ya kalau bisa bantu kerjaan di posisi anak magang, jadi merasa berdaya gitu kan. Tapi yaa tetap enggak bisa disamakan kayak pegawai sih. Contohnya kemarin pas ada kerjaan dan harus dibawa sampai lembur, aku minta tolong anak magang ini untuk handle tapi lewat dari jam 6 sore, aku ambil alih karena kasihan juga lagi magang diminta untuk lembur. Ya begitu kira-kira.
Tahun ini belajar me-manage dua orang sekaligus. Wah, di saat aku mau fokus sama kerjaan dan kuliah, Allah kasih tanggung jawab ini. Dan sebisa mungkin aku berusaha untuk menjadi rekan kerja yang menyenangkan ke mereka, enggak mau terbentuk adanya senioritas gitu. Ya kita di sini sama-sama belajar, bukan aku yang lebih baik atau mereka yang enggak ngerti apa-apa gitu. Aku belajar dari mereka juga.
Lon, dari banyaknya kejadian, aku mau semakin percaya bahwa Allah kasih yang terbaik dan dibutuhkan hamba-Nya. Mau banget percaya ini hehe
- ca
9 notes · View notes
littlestardusttt · 6 months
Text
20 Something (or whatever)
Saturday, October 28th 2023
Usia 20 tahunan tuh emang penuh pertanyaan. Kayaknya bakalan selalu banyak deh pertanyaan di kepala kita, mempertanyakan apakah di usia kita sekarang kita udah bisa mengapai apa yang kita inginkan. Atau mungkin hanya sekadar mempertanyakan "kenapa ya hidup gue berasa gini-gini aja?". Rasanya membandingkan kehidupan kita dengan teman-teman kita yang udah lulus, bekerja, atau bahkan menikah itu menjadi makanan kita sehari-hari, yang ternyata pertanyaan ini semakin membuat kita bingung arah hidup kita mau kemana. I'm in my 20s era, and start questioning about my life. Melihat teman-teman gue dengan semua pencapaian mereka membuat gue berpikir apakah hidup gue bakalan begini terus ya, sibuk mencari jawaban yang gue gatau gimana caranya bisa dapatin jawaban itu. Orang selalu bilang ketika kita punya pertanyaan yang belum kita bisa temuin jawabannya, kita cukup jalanin aja hidup kita seperti biasa. Tapi setelah gue ada dititik ini, gue malah makin bingung sama semuanya. Gue kira ketika gue berusia 20 tahunan, gue bakalan tau banyak hal tapi nyatanya gue gatau apa-apa. Bulan depan gue 22 tahun, merasa tua walaupun gue tau gue juga gak tua-tua banget. Dan kemungkinan besar ketika gue berusia 22 tahun gue belum sarjana, belum punya kerjaan, dan cuman punya status sebagai mahasiswa semester 9. Gue percaya, ketika gue bercerita ke orang-orang, mereka akan bilang gapapa nanti hidup bakalan membaik kok. Menurut gue, betul hidup pasti akan membaik, tapi gue cuman lagi ngerasa sedih aja pace hidup gue tidak sama seperti teman-teman gue. Yang gue kira awalnya skripsi gue bakalan lancar ternyata gue harus mengganti judul skripsi gue beserta dengan proposalnya, yang gue kira gue bisa dapetin pengalaman-pengalaman magang nyatanya gue ditolak mulu, yang gue kira gue bakalan wisuda antara bulan mei atau november, ternyata gue harus nunggu sampai tahun depan. Gue tau gagal itu pasti, tapi gue tetap tidak bisa memungkiri kalau gue sedih dengan ini semua. Belum lagi gue sendirian di Jogja, gue jauh dari rumah gue. Gue punya banyak teman yang baik, pacar yang baik (ya walaupun lagi LDR), tapi kadang ketika gue lagi sendiri, semuanya berasa makin sedih dan sepi. Malam ini, gue sendirian di Mcd. Ngeliat semua orang pergi dengan keluarga dan ada juga yang pergi dengan temannya, membuat gue semakin bisa merasakan kesendirian gue. Dan sekarang gue cuman ditemenin sama kentang goreng yang udah dingin dan segelas fruit tea yang sebenernya aja gue gak terlalu suka. Percayalah, gue bukannya gak bersyukur kok. Gue bersyukur dengan hidup gue, walaupun ya emang gue agak ngeluh dikit sih. Gue juga percaya kalo ini semua sementara, tapi namanya manusia kadang kan suka bingung. Padahal gue udah merantau selama 4 tahun, tapi ternyata gue masih suka mempertanyakan hal-hal seperti ini. Ternyata, emang dewasa itu effortnya besar ya.
3 notes · View notes
truegreys · 1 year
Text
Kabar dari Kamar Kecil
Bagian 6 -  Ingatan Kecil Paling Unggul
“Kerja lo, kok, jadi jelek, sih?” Tanya Ara, rekan kerja Moy, beberapa hari setelah pertengkaran akbar itu. Di rooftop kantor, mereka berbagi api. Moy mulai merokok semenjak Tara keguguran. Dari sebatang sehari, jadi sebungkus sehari, bahkan bisa jadi 2 bungkus seandainya saja sebungkus rokok tak begitu mahal. Moy menghisap rokoknya amat dalam, lalu mengembuskannya perlahan. Moy harap semua beban di pundaknya ikut hilang dengan embusan rokok dari paru-parunya. 
“Berantem, ya, lo, sama istri?” Tebak Ara. Ia bertanya sambil membawa misi dari atasannya karena kinerja Kismoyo begitu buruk. Moy melakukan kesalahan-kesalahan yang biasanya dilakukan oleh anak magang, padahal sudah bertahun-tahun Moy bekerja dan bahkan sampai pernah mendapatkan gelar karyawan teladan. 
Moy tersenyum getir saat mendengar pertanyaan Ara. Ia lalu menceritakan apa yang terjadi padanya, Tara, dan apa yang Bunda bilang. Ara mendengarkan dengan seksama sambil sesekali memantik api dan memulai batang rokok baru. Ara adalah gadis yang tak pernah mau menikah. Baginya, pernikahan adalah hal yang tidak mudah. Hidup sudah susah, dan ia tak perlu menambah masalah dengan yang namanya pernikahan.
“Lo nikah selama ini cuma buat bikin cucu yang dipengenin nyokap lo?” Ara bertanya dengan nada heran. Pertanyaan itu seperti menyimpulkan kehidupan yang Moy jalani dengan Tara selama ini. Moy tak serta merta langsung menjawab. 
“Udah, gak usah dijawab. Gue gak bisa kasih saran karena gue gak mau nikah. Gue cuman mau ngingetin tujuan lo nikah selama ini apaan. Karena dari cerita lo, kok, kayaknya keputusan nikah aja karena nyokap, sih? Nih, sekarang, lo pikir lagi. Abis lo pikir, lo kelarin masalahnya, dan fokus lagi sama kerjaan.” Ara lalu menepuk pundak Moy. 
“Gue akui, soal keluarga itu emang rumit, Moy. Tapi semua bisa ketemu jalannya kalau akar masalahnya udah ketemu. Dan, gue rasa, lo bisa menemukannya dari diri lo sendiri dulu.” Ara membuang puntung rokoknya dan langsung pamit karena ada meeting yang harus dipersiapkan. Ara berlalu meninggalkan Moy dengan sebuah fakta yang menohok.
Moy mulai sadar jika selama ini dia tidak memaknai pernikahan sebagaimana mestinya dan malah  ngikut tujuan Bunda yang ingin punya banyak cucu. Moy sadar pula bahwa keputusannya dari dahulu selalu ditentukan oleh Bunda. Ia tak pernah punya pilihan. Lambat laun, seluruh ingatan di masa kecilnya menjadi yang paling unggul dari ingatan-ingatan masa kininya. Ia tak pernah bisa memilih. Ataukah sebenarnya…..ia bisa memilih? Ya. Seharusnya, selama ini ia bisa memilih sendiri apa yang ia inginkan. 
Bersambung...
Silakan klik ini untuk membaca Bagian 7!
Bagian 5 dapat dibaca di sini!
3 notes · View notes
moonsieure · 2 years
Text
Matilda is Her Song on Repeat
Bulan ber-ber sudah dimulai sejak sebulan lalu tapi aku masih terbangun dalam kondisi kedinginan. Malamnya, orang-orang yang satu kampus denganku ramai mengeluh di Twitter lantaran jalan besar banyak yang tiba-tiba banjir, hujan deras yang mengguyur sejak subuh akan berdampak pada menurunnya semangat berangkat kuliah, dan cuaca terlalu dingin untuk ukuran kota yang biasanya sepanas Kawah Candradimuka (aku kurang tahu apakah kawahnya betulan panas seperti gambaranku tentang Kawah Mahameru atau Kawah Merapi, tapi anggap saja: ganas seperti lava).
Untuk mengucapkan selamat datang kembali (untuk diriku sendiri terutama) setelah lama sekali (terhitung semenjak selesai KKN dan vakansi tiba-tiba Jakarta) tidak menyambangi tempat rahasia yang sebetulnya tidak rahasia-rahasia amat ini, lazimnya orang-orang akan mengabarkan kondisi kehidupan, bukan?
Jadi, apa yang ingin kamu dengar dariku?
Apa yang ingin kamu tahu tentangku saat ini?
Oke, bagaimana skripsimu? Sudah sampai bab berapa? Revisinya banyak nggak? Oh maaf, kamu belum ngajuin proposal toh? Bukannya gimana tapi aku murni cuma mau tanya aja kok … memang nggak boleh ya basa-basi dengan bertanya kabar—skripsi?
Kamu sekarang magang di mana? Masih part time di tempat yang lama? Sorry, cuti? Maksudnya, break dulu nggak ambil kerjaan? Oya … ya, soalnya yang lain sudah pada ngilang nggak tahu ke mana. Skripsi sih katanya tetap nomor satu, tapi tiap hari update story di kantor, kalo yang freelance ya mingle dari satu event ke konser yang lain, work from cafe, work from hotel, bosen lah kalo di rumah aja. Hmm … everyone’s living their life to the fullest, don’t they?
Tapi ya. Kalau diibaratkan paket Shopee (cuma analogi, tidak ada maksud untuk merendahkanmu, sayang) kukira semua orang dan termasuk aku, sekarang ini sedang fragile-fragile-nya. Daripada aku bilang “Apa cuma aku yang …” lalu dicecar “Dunia nggak cuma berputar di kamu,” jadi aku mengantisipasi.
Sebab kita sedang rawan, sewaktu-waktu bisa limbung, dan butuh pegangan dan sandaran yang bukan cuma atribut atau bangunan ibadah atau makna yang sesungguhnya. Jadi mari kita berpegangan. Tidak perlu erat-erat namun pastikan tidak akan ada salah satu pun dari kita yang akan terjatuh—apa ya bahasanya, I’ll never let you down?
Ya, ya, kamu butuh support system yang mengayomi—makanya kamu datang ke aku, aku pun juga—makanya aku menerima kedatanganmu. Lantas mengapa kita tidak saling mengisi saja? Hahaha apaan tuh? Kan tidak semudah itu ya, Alfonso.
Betul, aku membalas pesanmu lama sekali. Padahal pada waktu yang bersamaan aku berkeliaran terbang di atas burung biru. Aku sepenuhnya minta maaf untuk itu. Mungkin tidak penting tapi aku sangat mengapresiasi kamu. Terima kasih telah senantiasa bertepat waktu ketika aku tidak. Terima kasih telah bercerita tanpa diminta, aku senang dengar kamu menggerutu karena digigit nyamuk semalaman atau makan nasi dua centong karena super kelaparan. Terima kasih telah mengembalikan perasaan-aneh-tak-terdeskripsikan yang sudah lama mengendap.
Atas pertanyaan-pertanyaan “tanya kabar” yang bukan skripsi, yang bukan magang, yang bukan “Apply ke mana?”
Atas pertanyaan-pertanyaan “hari ini capek banget ya” atau “banyak nggak revisiannya” atau “kok belum tidur” yang disambung “kalo bisa tidur, tidurlah” yang akan segera menjadi bumerang karena hei, kamu juga manusia kelelewar yang butuh tidur.
Begitulah. Kini, maafku yang kedua: maaf aku seriiing mager kalo diajak main keluar. Kalau aku mau bilang jujur aku nggak punya energi lebih untuk bangkit dari kasur, sekadar ganti baju-pakai make up-semprot parfum-cari baju-pilih sepatu-pakai jaket-manasin motor-belum lagi kalo harus beli bensin … akankah kamu kesal dan marah dan bilang, “Egois banget, deh.”
Semoga ke depannya aku bisa berubah menjadi lebih baik. Tidak mageran untuk keluar, apalagi hanya membalas pesan.
Semoga malam ini kamu tidak digigit nyamuk lagi. Semoga kamu bisa makan enak setiap hari—badanmu kurus, kamu perlu ambil nasi dua centong agar gizimu terpenuhi.
3 notes · View notes
kenrico112 · 2 years
Text
PROBLEMATIKA PROGRAM MAGANG ANAK SMK
Tumblr media
Ga tau ya ini di sekolahku aja atau seluruh sekolah menengah kejuruan di Indonesia.
Pengen menyikapi fenomena anak SMK yang magang tapi cuman buat menuhin kewajiban & ngisi nilai rapot padahal mindset kayak gitu ngaruh banget buat dapetin kerjaan di masa yang akan datang. Dan juga sekolah yang kurang memadai dalam memberikan arahan kepada muridnya tentang realita dunia kerja.
Aku di sini sebagai lulusan SMK yang punya banyak pengalaman magang dan training kerja. Punya pengalaman mulai dari apply di banyak perusahaan tapi ga pernah dipanggil, kena PHP, dan wawancara kerja yang ngeselin pun pernah aku alami, sebelum akhirnya Alhamdulillah sekarang dapet kerjaan tetap sambil nyekripsi dan S.I.Kom juga akhirnya 😊
Bahas soal problematika magang yang kalau di sekolahku disebut PRAKERIN (praktik kerja industri), akar masalah dari permasalahan ini adalah banyaknya lulusan SMP yang ga ngerti passion akhirnya asal ambil jurusan pas masuk SMK atau sebut aja STM. Alhasil sekolah di STM cuman buat formalitas 😏 yang penting bisa SMA sederajat, persetan dengan minat.
Agak miris sih.
Tumblr media
Karena begitu udah masuk STM, mereka kebingungan saat ditanya motivasi mereka masuk STM apa, kebingungan juga pas ditanya motivasi ngambil jurusan di sekolah tsb.
Aku sendiri punya pengalaman.
Aku di STM ambil jurusan animasi. Jurusan yang aku banget. Aku satu kelas sama anak-anak yang entah apa motivasinya ambil jurusan ini karena awalnya aku mikir, orang-orang ini nggambar nya lebih jago dari aku. Sampai akhirnya plot twist..
Semester 1 banyak banget mapel produktif yang tugasnya menggambar karena itu basic banget. Ga taunya banyak temenku yang minta aku buat nggambarin mereka, ngerjain tugas menggambar.
I'm so sorry, i don't mean to offend but.. aku nemuin banyak hasil gambar dari temen-temenku yang hasilnya kayak anak TK yang nggambar. Maaf, ini persepektifku, bukan bermaksud Sombong.
Aku nanya ngebatin.
Ini kok mereka yang ga bisa nggambar.. kok bisa masuk jurusan ini ?? Kok bisa diterima ?? Be honest aja, itu beban buat aku karena dari awal hingga akhir semester aku menanggung beban karena ketidaktrampilan & ketidak-kompeten nya anak-anak ini. Banyak temen-temenku yang remeh temeh sama tugas yang dikasih.
Apalagi kejadian prakerin dan tugas kelompok dimana di situ ada projek, it's totally ga maksimal hasilnya. Iya, hasilnya terkesan apa adanya.
But let's back to the school prakerin system di sekolahku.
Jadi ada 2 periode prakerin yang mana penempatan lokasi prakerinnya ditentukan / dipilihin sama staff jurusan ybs dalam salah satu periodenya. jadi satu periode yg lain bisa muridnya sendiri yg nyari sendiri. Tapi kadang bisa kedua periodenya dipilihin. Enak.
Tumblr media
Yang aku permasalahan di sini adalah tidak adanya pembekalan yang intens yang diberikan sekolah. Jadi lu prakerin cuman buat sekedar praktik kerja, bantuin kerjaan di tempat lu prakerin tapi kerjaan itu ga nyambung sama jurusan lu, habis itu bikin laporan buat ngisi nilai prakerin. Gitu doang ga ada esensinya. Ikut Prakerin cuman memenuhi syarat kelulusan.
Soalnya aku pernah dengar ada kakak kelas yang prakerin tapi kerjaannya cuman gunting sticker, bahkan bersih-bersih kek OB, padahal dia dari jurusan animasi yang mana harusnya ga ngerjain hal begituan. 😂
Sekolah sendiri cuman ngasih pembekalan yang rasanya kurang cukup. Peserta prakerin juga terlalu dimanja dengan penempatan yang udah dipilihin, mereka karena basicnya anak SMK jadinya ngerasa santai.. soalnya iming-iming nya kalau lulus SMK itu bakal langsung terjun ke dunia industri. bukan mereka yang cari kerja tapi kerjaan yang cari mereka. Ngerasa enteng dan jago banget y😏
Ga ngerasain struggling ngelamar kerja.
Udah gitu Ga ada tuh yang ngasih tips bikin CV untuk melamar magang, tips wawancara magang, communication skill, cara service yang baik tuh gimana, cara berperilaku di tempat kerja. Pada akhirnya ya magang buat magang aja, ga memposisikan diri sebagai karyawan.
Kalaupun cari tempat magang sendiri ya paling ngikut temen. Kalo engga ya ke tempat orang yang udah dikenal. Comfort zone banget, jadinya ga belajar hal baru. Ini yang bikin anak SMK ga punya awareness atau kesadaran tentang dunia kerja / industri sebelum lulus.
Begitu lulus ya kerja tapi kerjanya salary oriented, cuman ngincer gaji ga menjadikan pekerjaan tersebut sebagai tempat untuk berkembang & belajar. Pasif. Ibaratnya cuman sekedar kerja sebulan, tiap gajian tinggal terima gaji.
Tumblr media
Intinya kerja ya Karena kebutuhan nyari duit, bukannya kerja karena ingin berkarir. Karena arti dari berkarir sendiri adalah bekerja karena ingin berkembang dan belajar. So far banyak banget karena orang ngelamar kerja orientasinya gaji & duit, akhirnya kompetensi dikesampingkan, jadinya apa ? Incompetent. Salary oriented.
Perilaku incompetent atau tidak kompeten ini benar-benar bisa mengganggu bahkan merusak lingkungan kerja karena efeknya ke kinerja karyawan lain. Dalam banyak kasus mungkin bisa merugikan perusahaan tempat bekerja.
Ngga tau juga ya, kapan sekolah menengah kejuruan bisa menganggap dan sadar bahwa hal ini krusial bgt. Harusnya lulusan SMK punya awareness bahwa dunia kerja itu ga seindah bayangan or Ekspektasi mereka. Persaingan juga semakin ketat, kalau ga bisa menunjukkan potensi dan kompetensi ya mungkin harus bersiap untuk kalah saing.
Ini opini pribadi dan berdasarkan pengalaman aku ya. Tidak bermaksud untuk men-generalisasi, tapi memang realitanya begitu.
Aku cuman bisa berharap SMK di seluruh Indonesia, termasuk sekolahku memperhatikan permasalahan ini. Sayang banget muridnya punya potensi tapi ga dikelola dengan baik.
Makasih.
3 notes · View notes
placeinjune · 5 months
Text
Udah Desember ya?
Aku yakin kalian udah pada dengar istilah "waktu berjalan dengan cepat" yes, dan benar aja, waktu memang berjalan dengan cepat.
Tapi sebenernya, kerasa banget sih hehehe....buat aku yang tidak memegang prinsip waktu semakin lama semakin cepat, tahun ini waktu berjalan dengan sangat lama.
Banyak banget hal yang pingin aku tulis tiap harinya disini, kenang-kenangan biar aku bisa baca ulang kisah masa-masa aku jadi anak magang hahahaha...
Ketemu banyak temen baru, kehilangan waktu sama teman lama... ngerasa sendirian walaupun nyata nya ga kayak gitu, ngerasa beneran secapek itu pulang-pergi kerja yang aku rasa ga se enak dan se enjoy itu.
Dari September, aku selalu menghitung hari "kapan ya selesai magang, capek banget Tuhan.." disisi lain aku tuh bener-bener sayang sama temen-temenku. Yang selalu buat aku enjoy sebagai anak magang ya...orang-orang terdekatku.
Walaupun kenal hanya saat magang, seiring waktu berjalan..mereka tuh udah kaya keluarga banget buat aku. Ninggalin mereka adalah hal terberat yang aku rasain di bulan Desember ini.
Aku ga kangen kerjaan aku sih (maaf jahat) tapi aku kangen suasana orang-orang kantor. Temen-temen aku yang biasa ngajakin beli kopi bareng, makan bareng, bolos bareng, nge live bareng, ngonten bareng, ya pokoknya apa-apa bareng deh! Sekarang, aku udah ga bisa ngerasain itu lagi hahahaha...
Terasa ga nyata, badan juga yang dulu sebelum magang selalu tidur pagi, begadang buat nonton dan main, sekarang yang mulai aku bikin balik jadi seperti dulu lagi, tetep terasa kayak esok tuh aku bakal masuk kerja :( ada rasa dimana aku ngeliat jam terus flashback "kalo misalkan hari kerja, pasti maksimal gw pasti tidur jam 1, mentok-mentok 2"
Aku bukan tipe yang mau mengenang tempat yang ngebuat hidup aku manis dan pahit, tapi kalau kalian denger kata 10 bulan, pasti ngerasa lama juga kan hehehehe...
Pingin cerita lebih, anggap aja ini part 1 nya ya ^^
-yoon 🥀
0 notes
ekolokasi · 8 months
Text
The end of August
Hari ini tanggal 31 Agustus 2023 jam 00.09 dini hari. Gue udah memutuskan untuk pergi tidur sedari jam 11 malem. tapi alhasil gue susah banget buat tidur. padahal sebelumnya gue udah nyoba tidur sampe harus minum obat batuk yang ada keterangan "dapat menyebabkan kantuk" nya.
gak ngefek.
banyak juga ya peristiwa hidup yang terjadi akhir-akhir ini di hidup gue. tapi percayalah disaat ini, gue udah sekitar sebulan hampir dua bulan lagi terlalu santai di rumah sambil menghilang dari paparan sosial media utama gue. di Instagram dan Twitter.
hari-hari rasanya berjalan lambat dan gue lagi jauh dari aktivitas bak buk bak buk, gak kayak tahun sebelumnya.
gue merasa mungkin ini adalah doa gue yang dikabulkan sama Tuhan berikutnya. alhasil gue dikasih waktu istirahat panjang sambil mungkin mencoba kegiatan yang gak berhubungan sama karir dan akademik sama sekali. dan yang paling penting adalah keadaan sekarang adalah keadaan dimana gue bener-bener gak punya kegiatan apapun selain setiap seminggu sekali ketemu mehari.
rasanya gaenak ya ternyata di rumah. beda sama keadaan waktu covid kemaren. sekarang gue bener-bener di rumah untuk sendiri. sambil ngeliatin kegiatan orang-orang di sosial media gue yang mana lagi gencar magang, berkarir, dan lulus.
kelulusan itu juga menghampiri gue.
tambah resmi lagi gue jadi pengangguran.
tapi gue gak merasa diri gue nganggur.
pikiran gue penuh banget rasanya. di rumah aja tanpa ada kegiatan spesifik yang gue bisa lakukan tuh rasanya bikin kepala gue panas.
kayak komputer yang udah disleep berhari-hari. ya program di dalemnya tetep running aja.
rasanya gue pengen banget punya kegiatan yang bikin diri gue nyaman.
gue kangen temen-temen gue. mereka rasanya udah punya kehidupan masing-masing. mayoritas bekerja dan sisanya bermusik. itulah lingkungan gue.
cita-cita gue untuk bisa teateran masih belum terwujud sekarang. gue masih belum menemukan cara gimana gue bisa masuk sebuah komunitas teater yang mungkin bisa membawa gue berkarir di dunia acting.
gue gak tau butuh berapa lama lagi kah? atau itu cuma bisa jadi mimpi gue doang yang tidak bisa terwujud selama hidup gue? at least sekali seumur hidup. gue bisa ngerasain rasanya main teater dan punya film/ project cerita untuk gue beracting.
hahaha rasanya kayak gue pengen banget hal ini yaa...
soalnya gue menimbang apalagi yang belum pernah gue lakukan di masa muda gue?
jujur.
gue merasa sedang tidak bercahaya.
rasanya ada sinar di hidup gue yang redup. gue susah mengembalikan sisi optimis gue terhadap dunia lagi. gue ngerasa sisi itu gak tau kemana.
rasa semangat gue yang dulu tetep ada sepatah apapun diri gue rasanya udah gaada sisa lagi.
ngebalikin keadaan ketika diri lu bener-bener habis itu berat banget. gue hampir gak bisa. gue nyaris hilang sepenuhnya.
ntah buat ngegambarin diri sekarang tuh kayak batre hp yang udah 1% tapi belum mati-mati karena pake low power mode dan sampe detik ini hp nya belom dicas lagi.
apakah gue kurang bersyukur?
kalo dipikir-pikir, banyak hal yang membuat gue banyak bersyukur di tahun ini.
pertama kalinya gue resmi punya pacar. Mehari Pranaya Harsacitta.
gaada yang ngira kan? bahkan gue sendiri juga ngerasa begitu. gak ngira sama sekali akhirnya gue memutuskan buat nerima dia jadi pacar pertama gue.
dulu gue pernah bilang sama ical pada masanya. "kalo gue pacaran, gue mau langsung nikah sama dia." dan dulu dia mengaminkan hal itu.
gue pun gak punya visi dimana gue beneran akan nikah sama mehari.
sama hal nya gue gak punya visi untuk akhirnya pacaran sama dia. wallahualam akhirnya gimana.
penjelasan tentang gimana akhirnya gue mau sama mehari gue rasa perlu gue tulis di bagian lain. karena kalo kita bahas dia terus dalam ketikan gue kali ini gaakan cukup!
gue sempet dapet kerjaan dengan gaji yang alhamdulillah di atas UMR sedikit.
meskipun, gue akhirnya memutuskan keluar setelah gue 3 bulan ada dalam kontrak di sana. banyak hal yang membuat gue memutuskan untuk berhenti dari sana. diantaranya, jarak dari rumah gue ke kantor jauh banget! seenggaknya gue sakit 2x dalam seminggu gue di kantor.
pada saat gue ngantor gue juga masih dalam proses nyusun skripsi. mungkin ini juga salah satu pendukung akhirnya gue cabut. karena mau ngurusin skripsi hehe.
cabutnya gue dari kantor ternyata membuahkan rezeki lain yakni bisa lulus tepat waktu dari kampus gue.
percayalah gue sendiri juga gak menduga kalo gue ternyata bisa lulus tepat waktu.
sebelumnya padahal gue bahkan udah ngomong sama nyokap kalo sepertinya gue gak akan bisa mewujudkan cita-cita "lulus tepat waktu" dengan bonus nilai yang memuaskan. tapi takdir berkata lain.
dalam prosesnya gue ngerasa dipermudah meskipun di jalannya, lika likunya tajem bangetttt!
gue ngerasa kayak ada bantuan tangan Tuhan dalam proses lulusnya gue dari kampus. karena kalo dipikir-pikir prosesnya cepet banget! jarak gue sempro sampe gue sidang akhir bisa dibilang hampir mepet 3 bulan aja. bahkan kurang kayaknya.
temen-temen gue pun juga bilang kalo gue seperti disukseskan secara ajaib.
bahkan ketika sidang, dosen pembimbing gue bilang kalo gue adalah mahasiswa bimbingannya yang rajin.
gue gak merasa tapi kalo nyatanya dibilang seperti itu gue gak nolak juga.
hal di atas sebenarnya besar di hidup gue. tapi ntah kenapa di saat saat sekarang semua itu jadi kecill banget. gue gak melihat kalo hal-hal tadi itu jadi berharga.
yah mungkin ini masalah waktu dan kepala gue yang belum juga memulihkan gue dari kesedihan ekstrim yang gue rasakan di tahun lalu. bagi orang mungkin kesedihan gue itulah yang kecil. tapi sebagaimana adanya, itulah yang meredupkan gue hari ini.
gue berharap kabut paska badai ini bisa ilang.
keadaan sendiri ini bisa gue isi dengan cahaya "itu" lagi.
mungkin ini saatnya gue gak lagi membaru. tapi memulihkan yang sudah ada.
another lesson of life to thrive on it. cheerio!
1 note · View note
Text
Tumblr media
SELALU ADA, Call 0822-4532-7354, Tempat PSG Jurusan TKJ Di Sidoarjo "KLIK Https://Wa.Me/6282245327354 Tempat PKL Untuk Jurusan Pemasaran, Tempat PKL Untuk Jurusan  Administrasi Perkantoran, Tempat PKL Untuk Multimedia, Tempat PKL Yang Cocok Untuk Jurusan RPL, Tempat PKL Yang Masih Kosong Peserta Magang: 1. Wajib Membawa Laptop. 2. Tidak Mendapat Gaji – Uang Transportasi – Uang Makan. 3. Tidak Mendapat Penginapan, bagi yang tinggal di luar kota. 4. Durasi Magang selama 3 Bulan, Mulai Senin hingga Sabtu. 5. Mulai Pukul 08:00 sampai Pukul 16:00 Materi Magang/Prakerin : - Pondasi Internet Marketing - Riset Online - Video Marketing - Dokumen Marketing - Fb Marketing - Blog Marketing Siswa Program Magang harus mentaati Tata Tertib: 1. Pakaian Bagi Siswa SMK diwajibkan memakai baju seragam sekolah atau baju seragam praktek (menurut sekolah masing-masing) dan harus memasukkan bajunya ke dalam bagi putra. 2. Perilaku Perilaku selama di lingkungan magang, mahasiswa magang harus jujur, bertanggung jawab, berlaku sopan, disiplin, dan mematuhi semua tata tertib program magang. 3. Kehadiran 3.1 Siswa magang harus hadir tepat waktu sebagaimana yang dijadwalkan mulai Pukul 08:00 sampai Pukul 16:00 3.2 Siswa Sakit Wajib membawa surat Dokter Apabila Siswa Alpa (Tanpa Keterangan), Mengganti Hari atau Mengerjakan Tugas tambahan Bagi Siswa kerja praktek/magang yang melanggar tata tertib dan ketentuan yang berlaku tersebut di atas akan dikenakan sanksi sebagai berikut : • Peringatan lisan atau tidak diperbolehkan masuk praktek dan magang. • Pemutusan kerja praktek/magang dengan surat peringatan ke Sekolah yang bersangkutan dan tanpa diberikan sertifikat. Hubungi : Akhtara Residence Bapak Guntur 0822-4532-7354 (BISA WA) Jalan Kedamean Madureso, Kec. Dawar Blandong Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 61354" https://id.carousell.com/p/terbaik-call-0822-4532-7354-tempat-magang-di-madiun-1169942582/ https://issuu.com/anakmagangofficial/docs/3-2_51a693dc7d89e6 https://www.youtube.com/watch?v=BcFYIp5EU3U #anakmagangjogja, #anakmagangjakarta, #anakmagangjugadapet, #anakmagangrajin, #anakmagangriau, #anakmagangteladan, #anakmagangtangerang, #anakmagangtangguh, #anakmagangunyu, #anakmagangunpad 
0 notes
awanations · 10 months
Text
Ngomongin Luck
Pernah ngga sih kamu dapet keberuntungan berturut-turut selama satu tahun padahal tahun-tahun sebelumnya tuh banyak kegagalan, kekecewaan, kesedihan dan merasa kalau tahun ini deserve banget buat dapet keberuntungan berkali-kali lipat. Nah, itu lagi aku rasain sekarang. Tahun ini bisa dibilang tahun dimana aku dapet banyak banget keberuntungan, mulai dari keterima magang di program MSIB Batch IV, dapet gaji dari hasil magang yang nominalnya besar, kerjaan freelance yang terus nambah, dan paling baru sekarang yaitu aku keterima program Kampus Mengajar Angkatan 6.
Alhamdulillah ya, sebenarnya keberuntungan menurut aku tuh ngga selalu murni “hoki” ya tapi juga ada campur tangan Allah SWT dan juga doa doa orang terdekat entah itu keluarga, teman, guru, dan orang lain yang mungkin kita gak tahu siapa. Menurut aku juga sebenarnya keburuntungan tuh juga dipengaruhi oleh semua usaha yang udah kita lakuin selama ini, jadi apapun yang udah kita lewati tuh berdampak ke semua kejadian di masa depan.
Kalau aku throwback ke belakang ya, secara akademik aku selalu ngusahain yang terbaik terutama IPK yang alhamdulillah selalu cumlaude. Mungkin itu juga yang ngebantu aku bisa sampe keterima magang dan kampus mengajar. Aku juga punya pengalaman ngajar, penelitian, dan pengalaman kerja yang bikin CV aku makin bagus. Jadi dipikir-pikir aku udah nyiapin semua itu jauh sebelum aku dapet banyak luck. Termasuk freelance, aku selalu ambil kerjaan biar skill aku juga makin nambah dan scale-up.
Aku jadi mikir gini, semua keberuntungan yang aku dapet tahun ini ternyata juga hasil usaha keras aku di masa lalu atau masa-masa sebelumnya sampe itu semua bikin aku makin berkembang dan ngga stuck di satu kondisi aja. Aku juga tidak lupa untuk selalu bersyukur untuk semua yang aku dapet di tahun ini karena dengan bersyukur aku makin ngerti alasan kenapa aku dapet keberuntungan sebanyak itu.
Buat kamu yang baca postingan ini semoga semua usaha kamu, apapun itu,bisa terwujud dan berjalan lancar ya. Kalau bisa sedari sekarang terus belajar hal baru dan aku saranin banget buat belajar hal yang mempermudah hidup kamu (microsoft things, desain, mapping, etc). Aku tahu semua itu ngga mudah, belajar juga proses yang panjang dan perlu effort tapi semua itu akan terbayar ketika kamu dapet keberuntungan/keberhasilan dalam hidup. :)
0 notes
starstaeler · 1 year
Text
Another Universe
Arsana Giananta
Ep : First Time of LDR
New Character Unlocked
Tumblr media Tumblr media
-
Sudah 3 minggu berlalu, Jia dan Arsa hanya bertemu sesekali ketika pagi hari disaat Jia ingin memberikan kotak bekal untuk Arsa. Hari libur pun keduanya memiliki kesibukan masing-masing, Jia yang mengerjakan laporan atau sesekali harus pergi ke tempat les musiknya. Arsa yang tetap harus bekerja dan melakukan pengecekan pada lokasi konstruksi pada setiap proyek yang sedang dikerjakannya.
Hari ini keduanya sudah cukup senggang. Sehingga pada siang harinya Arsa mengajak Jia untuk mengunjungi kantornya dan menunggu di cafe tepat di bawah kantor Arsa. FYI kantor Arsa adalah sebuah bangunan dengan 5 lantai yang di lantai pertamanya diisi oleh coffee shop yang dimiliki oleh Zinu kakak tertua Arsa. Niatnya memang untuk menghemat biaya gedung, dan juga mengefisiensi waktu kerja untuk Arsa dan rekan-rekan kerjanya jika ingin bertemu client yang mengunjungi kantor. Sehingga akan lebih mudah dan lebih nyaman untuk kedua belah pihak.
Jia pun menyetujui Arsa untuk mengunjunginya di kantor dan menungguinya pulang di cafe tersebut. Jia kembali terlebih dahulu ke rumahnya untuk mengambil beberapa barang. Lalu bergegas menuju kantor Arsa dengan menggunakan taksi online yang sudah dipesankan oleh Arsa.
Setibanya Jia disana, ia langsung mencari spot favorite nya di cafe tersebut, yaitu di sudut ruangan cafe yang menghadap ke sebuah taman kecil tepat di area belakang kantor/cafe.
“sayang.” Sapa Arsa dengan senyum kotaknya yang menawan.
“Ka Arsaaa! Siniii.”
“Udah pesen?” Tanya Arsa pada Jia seraya mendudukkan dirinya dan menaruh laptop serta barang-barangnya diatas meja.
“Belumm. Tunggu Ka Arsa duluu. Ka Arsa mau kerja disini?”
“Iya sayang, mumpung lagi gak terlalu banyak kerjaan hari ini.”
“Asikkk asikkk”
“Sayang hari ini mau ngerjain apa?”
“Hm aku kayanya mau beresin revisian laporan magang aku ajaa kak.”
“Oke kalo gitu, kita kerja bareng haha.”
“Yeayy.” Teriak kecil Jia yang senang karena akhirnya bisa memiliki waktu berdua bersama kekasihnya.
-
“Ka Arsa mau pesen apaa? Biar aku pesenin.”
“Gak usah, kamu tunggu aja disini. Aku yang pesen.”
“Hm yaudah.”
“Sayang udah makan siang?”
“Belumm. Ka Arsa udah?”
“Kok belum? Ka Arsa udah tadi makan bekal dari kamu.”
“Hehe aku makan pas pagi soalnya gak sempet sarapan:)”
“Yaudah sayang pesen makan berat ya?”
“Ih jangaaan nanti kan mau dinner sama ka arsaa,”
“Masih lama sayang, kan malem?”
“Tapi akunya belum lapeeer,”
“Yaudah dipesenin french fries sama toast aja mau?”
“Bolehhh deh kalo itu.”
“Dihabisin tapi ya?”
“Jangan banyak banyak tapi pesennya.”
“Ya sesuai porsi dong haha”
“Ih iya juga:( ka arsa nanti bantu habisin kalo gitu.”
“Mana ada haha nanti juga habis kamu makan kok.”
“Ishh:(“
“Haha sayang mau coba menu baru gak? Kata mas zinu baru launch hari ini.”
“Apa tuhh? Semacam cake gitu sih aku lupa namanyaa.”
“Boleh bolehh mau cobaa.”
“Oke, tunggu ya.”
“Okayy.”
-
Arsa kembali ke tempat kekasihnya berada. Terlihat Jia sudah siap membuka laptopnya. Saat melihat Arsa yang sedang berjalan ke arahnya, Jia tersenyum manis sekali hingga Arsa pun ikut tersenyum melihatnya.
“Cantik banget pacarku hari ini.”
“Apaan ih kucel gini aku belum mandiiii.”
“Tetep paling cantik.”
“Ish gombaaal.”
“Hahaha, udah siap mau ngerjain aja ini si anak ambis.”
“Biarinn biar cepet selesaaai.”
“Good, anak pinter.”
“Anak pinter biasanya dapet reward kak:)”
“Haha bisa banget ini nagihnya. Sayang mau reward apa?”
“Hm apa ya…” Jia terlihat seperti sedang menimbang-nimbang apa yang ingin ia minta pada kekasihnya.
Disisi lain, Arsa memperhatikan Jia dengan tatapan pernuh kasih sayang dengan senyuman yang tidak pernah lepas dari wajahnya.
“Aku mau… xo xo.”
“Hm?”
“Reward nya mau xo xo kakk.”
“Ahh oke okee, nanti setelah pulang ya?”
“Siappp.”
Arsa tersenyum sambil mengelus puncak kepala dengan lembut dan penuh kasih.
Tidak lama, seorang pelayan pun membawakan pesanan keduanya. Terlihat ada beberapa dessert manis dan ada juga side dish yang tak kalah menggodanya.
“Ka Arsa banyak banget ini..”
“Iya biar kamunya betah.”
Jia hanya melongo melihat begitu banyak makanan di mejanya.
“Pesanannya sudah semua ya,” ucap si pelayan itu kepada keduanya.
“Iya sudah mas, makasih.” Arsa menjawab sopan pada pelayan tersebut.
Kini sudah tinggal mereka berdua kembali dengan Jia yang masih terpaku melihat mejanya.
“Sayang kenapa diliatin doang, ayo makan. Aku gak pesenin kopi ya, nanti kamu susah tidur.”
“Ka Arsa banyak banget ini astaga, tapi sukaa. Ka Arsa gaperlu pesen banyak juga aku betah kalo sm Ka Arsa.”
“Iya iya udah gombalnya nanti lagi haha dimakan dulu itu, gapapa biar gak usah bulak balik ke kasir kalo mau nambah.”
“Hum okay, makasih banyak kakak sayaang hehe.”
-
“Ka Arsa.”
“Ya sayang?”
“Ka Arsa tumben deh.”
“Tumben gimana sayang?”
“Ngajakin ketemu sekarang, terus bawa kerjaannya disini hehe biasanya aku ditinggal tunggu disini sendiri.”
“Gapapa dong aku mau liat sayang lebih cepet dan lebih lama.”
“Dih kangen yaaaa?”
“Iya jelas lah kalo bukan kangen apa lagi?”
“Hmm ya kangen sih.”
“Ya, aku juga kangen.”
“Aishh, btw ka arsa ka arsa.”
“Kenapa sayang?”
“Ka Arsa aku baru sadar, ternyata bahaya banget Ka Arsa kalo lagi kerja gini.”
“Hm emang kenapa?”
“Ganteng banget:( ini gak ada yang suka genitin Ka Arsa kan?”
“Hahaha gak ada dong, karyawanku baik-baik semua.”
“Kalo client?”
“Gatau ya, belum pernah nemu.”
“Ish Ka Arsa kalo mau ketemu client jangan cakep cakep nanti client nya naksir.”
“Duh ahaha nanti aku kasih tau kalo aku udah punya pacar yang paling cantik, paling lucu, paling baik hatinya”
“Ih ih fouuul,”
“Foul apanyaa wkwk muji pacarku yang cantik ini apa salahnya?”
“Gak boleeeh jangan balik godain akuu.”
“Kamu sih minta digodain balik.”
“Ishj diemm.”
“Udah dibilang kita tuh love language nya teasing each other haha.”
“Emang bener kayanya ya.”
“Iya makanya haha udah ini makan lagi makanannya sayang.”
“Hum okay.”
-
Arsa berhenti sejenak, dan kini atensinya penuh pada gadis disebelahnya yang sedang mengunyah kentang goreng sambil mengetikan sesuatu di laptopnya.
“Sayang..” panggil Arsa lembut.
“Hah ya?”
“Lucu banget sih kamu, mau aku bawa bawa kemana boleh gak sih.”
“Apasih Ka Arsaa jangan bikin aku salting tiba tiba.”
“Haha iya iyaa maaf.”
“Sayang sebenernya aku ngajakin ketemu hari ini karena besok aku harus berangkat ke jogja 3 harian.” Lanjut Arsa yang menatap Jia.
Seketika pergerakannya diatas laptop pun terhenti dan memusatkan atensinya pada lelaki yang mengucapkan kalau ia harus pergi selama 3 hari lamanya.
“Hah gimanaa?”
“Aku besok berangkat ke jogja buat cek lokasi konstruksi sampai hari minggu, makanya hari ini aku ajak ketemu sekalian dinner. Soalnya akhir-akhir ini kita sibuk terus.”
“Ka Arsaaa:( kok ngedadak?:(“
“Maaf sayang, ini dari client nya baru oke hari ini, nanti sore ka arsa ada meeting lagi sebentar.”
“Sama siapa perginya?”
“Sama Ilham dari team lapangan.”
“Berdua aja?”
“Iya sayang cuma berdua aja, gapapa ya? Marah engga?”
“Hm engga sih, tapi sedih aja belum pernah ditinggal ka arsa lama lamaa:(“
“Engga lama sayang, tiga hari aja. Hari minggu pagi aku pulang dan langsung ke kamu ya? Kita cuddle seharian? Oke?”
“Hmm oke deh kalo gitu:(“
“Kok masih cemberut?”
“:))) udah engga nih, gapapa ka arsa berangkat, tapi akunya dikabarin terus, boleh?”
“Pasti sayang, aku pasti kabarin terus.”
“Bawa powerbank nya. Jangan sampe kehabisan batre kaya waktu itu gak bisa dihubungin.”
“Iya siap nanti aku bawa powerbanknya.”
“Oke kalo gitu aman.”
“Makasih ya sayang.”
“Okay.”
0 notes
manifestationblogs · 1 year
Text
Aku mendapatkan pekerjaan tetap atau kontrak dalam jangka waktu 2 tahun di perusahaan multinasional atau perusahaan swasta nasional di Jakarta Selatan di Setiabudi Astra atau Bendungan Hilir atau Bundaran HI. Bisa naik kereta lanjut mrt bisa bangun jam 7. Kerjanya masuk jam 9. Gajinya 4-5 juta per bulan ditambah bonus. 2 hari wfh.
Tidak ada waktu kosong selalu full setiap bulan dapet gaji.
Sementara ini sebelum dapet kerjaan tetap lanjut magang dulu either disini diperpanjang atau apply lagi. Minimal gaji 3,3 juta
0 notes
haloinifio · 1 year
Text
fio // ramadhan; jatake
bulan ramadhan ini mungkin jadi salah satu bulan ramadhan ter-menantangku selama 21 tahun hidup.
bulan ramadhan kali ini harus aku lalui sambil magang. vibes kerja sama kuliah ternyata super beda. harus dealing dengan banyak orang dengan background yang jauuuh banget bedanya dan kebanyakan mereka udah lebih senior (dari segi umur udah lebih tua). jadi banyak belajar untuk bersikap profesional dan banyak belajar untuk beradaptasi dengan banyak orang lebih dari yang sebelumnya aku temuin di kampus.
yaaa, seneng sih. tapi ternyata capek.
selama magang, aku ngerasain sepinya jadi orang yang bentar lagi menginjak dewasa hahahaha ahay. entah kenapa rutinitas 7-5 yang diulang terus selama 5 kali dalam seminggu itu beneran bisa bikin bosen dan cape banget.
dulu, semasa masih kuliah, aku ngerasa lebih enjoy karna tiap hari ga itu-itu aja yang dilakuin, aku ngerasa lebih enjoy karna punya sangat banyak teman untuk berbagi semua hal.
dan selama magang, aku lebih banyak bekerja dengan orang yang gap umurnya jauh di atas aku. jadi yaaa, susah, dikit.
hari hari cuma berasa dilewatin gitu aja. berangkat ke kantor, kerja, pulang, tidur, udah gitu terus sampe besok.
sepi.
ramadhan kali ini aku berasa sepi banget.
jatake adalah kawasan industri yang jauh dari mana-mana. kalo mau ke tempat makan untuk refresh badan sebentar (misal: pasar lama tangerang) atau sekedar nonton bioskop waktu weekend, aku harus naik gojek yang harganya 1 kali perjalanan bisa 80rb. kalo PP ya 160rb. itu tergolong mahal untuk aku sekarang. jadiii seringkali weekend cuma dihabiskan dengan nonton netflix dan baca buku di kamar.
jalanan jatake sangat tidak ramah pejalan kaki. aku jadi kurang nyaman kalo mau sekedar olahraga atau jalan santai di pagi hari waktu weekend. kondisi kaya gini bikin aku ngerasa makin bosen karna biasanya waktu di bandung dulu, weekend selalu dihabiskan dengan lari.
semua temen magangku tinggal di luar kawasan industri, jaraknya belasan sampe puluhan kilometer dari kosku. selama magang, kita sibuk dengan kerjaan masing-masing, ga terlalu banyak ngobrol karna udah hectic dengan kerjaan masing-masing, paling ngobrol cuma lewat chat dan pas jam makan siang aja. sepulang magang, kita pulang ke kos masing-masing juga.
sinyal di jatake jelekkkk banget. udah 5 kali aku ganti sim card dalam beberapa bulan terakhir dan tetep susah sinyalnya. bahkan untuk sekedar telfon mama pake whatsapp---tetep aja susah titutitut. hal ini bikin aku ngerasa makin sepi.
aku kos di lantai 2 dimana isinya cuma ada 2 kamar. 1 kamar aku, 1 lagi kamar temen kosku, namanya rusmi. rusmi adalah anak harian lepas di Paragon juga. tapi, shift kerja rusmi selalu malem, jadi, tiap aku pulang kerja, rusmi berangkat kerja. kita jadi gapernah kemana-mana berdua. hal ini juga bikin aku ngerasa makin sepi.
kalian bayangin deh, berangkat kerja sendiri, pas di kantor sibuk sendiri, pulang kerja sendiri, cari makan malem sendiri---aku ga terbiasa hidup sesepi dan sesendiri ini sebelumnya :")
selama ramadhan, semuanya makin berasa sepi karna aku harus ngelewatin sahur, buka, dan tarawih---dengan diriku sendiri. biasanya aku selalu ajak temen untuk tarawih atau i'tikaf bareng. kata orang, semua ibadah akan lebih gampang dilakuin kalo kita ajak temen.
tapi, atas semua kejadian, semuanya adalah anugrah sih, kalo belum ngerasa itu anugrah, mungkin emang belum dimaknai aja ea chuaks.
aku ngerasa ramadhan di jatake makin bermakna karna aku sendirian. gaada temen, gaada orang yang aku ajak tarawih dan i'tikaf lagi.
aku harus gerak sendiri.
aku kadang mikir, hmmm apa Allah pengen liat ya kalo aku ramadhan sendirian gimana? apa aku bakal tetep tarawih? apa aku bakal tetep i'tikaf? apa aku bakal tetep semangat ibadahnya? walau sendiri?
mungkin ini ujian. mungkin juga persiapan. persiapan sebelum akhirnya aku ngelewatin ramadhan di jerman HAHAHAHA. belajar untuk ngelewatin ramadhan sendiri. meskipun belum di negeri orang lain, tapi aku ngerasa kalo aku belum bisa ngelewatin ramadhan di jatake sendirian, ya apalagi di jerman?
jadi, yaudah hehe. ayo fio, semangat ramadhannya. kamu bisa ngelewatin ramadhan ini, walau sendirian. walau capek dan bosen juga, semoga kamu tetep punya tenaga untuk ngehidupin malem-malem ramadhan sampe tiba lebaran nanti! :D
0 notes
seorangbercerita · 2 years
Text
Seorang Bercerita Tentang Pesan Seorang Kakak
Sore itu, kalo gk salah ya di hari Rabu di bis semua orang seperti terlihat kelelahan. ada yang pulang dari kampus, kerja atau hanya sekedar maen aja gitu dari tempat. hampir sama terlihat dengan wajah kelelahan termasuk saya juga. Bersender di kursi dengan kepala nunduk ke depan kalo gk ke belakang. kebayang lah ya posisi kalo tidue di mobil kaya gimana.
Sepanjang perjalanan ya dihabiskan buat menikmati mimpi dan tidur di kursi bis, sampai akhirnya terbangun di tempat mana harus turun. Semua orang hampir sama terbangun ketika mau turun, alarm alami yang muncul ya. Sempat terpikir sebelum naik bis, mau nulis atau baca buku tapi ya daya tarik dunia mimpi lebih kuat sampai akhirnya lebih memilih tidur. Di samping dan di depan hampir sama, tidur dan menikmati lelahnya sore hari.
karena hp mati dan habis batrei dibuka tuh hp, sampe akhirnya terlihat 6 panggilan tak terjawab dari seorang. Paniklah kenapa banyak banget panggilan dari 1 orang yang sama, gak biasanya gitu kan. ya dengan inisiatif memastikan di telepon baliklah, dan akhirnya diangkat juga.
obrolan templet sebenernya nanya kabar, gimana kesibukan dan memastikan baik-baik aja. begitupun sebaliknya. Namun ada yang berbeda saat itu, ya dengan sedikit memberanikan diri buat cerita kalo beberapa minggu kebelakang daftar sana sini magang, kerja dan lain-lain gk ada titik terang alias banyak penolakan. ya akhirnya dia yang bilang
"kerjaan itu lagi dicari-cari aja sulit, daftar sana sini gak lolos. Lah ini lagi gk dicari malah datang sendiri. ya cuma sama, sedang tidak berjodoh"
lalu seseorang itu menjawab
"Mungkin Allah itu tau kalo itu bukan untuk kamu, masih diuji dan harus bersabar. dan menyelesaikan dulu apa yang ada di depan sekarang yang menjadi kewajibanmu. Rizki gak akan tertukar dan Allah tau yang terbaik untuk kamu. Walaupun dilihat secara nominal keuangan itu besar dan sangat membantu, dan kamu juga butuh. Kalau kata Allah itu bukan untuk kamu, aku siapkan yang lebih dari itu asal kamu selesaikan yang ada sekarang"
Percakapan telepon berakhir dengan biasa, biasa meminta doa.
Seseorang itu adalah Kakaknya.
Dikutip dan diceritakan dari seorang teman yang sedang dalam keadaan menuju fase selanjutnya.
0 notes
basosurga · 2 years
Text
ZhongTao - Drabble
Sequel dari Kadaluwarsa
————
Genap seminggu sejak Hu Tao berpura-pura menjadi pegawai magang. Sampai akhir, Hu Tao tetap menutup mulutnya rapat-rapat perihal fakta bahwa dirinya merupakan CEO perusahaan tersebut. Zhongli pun tak jauh beda, kekasih penurut itu mengikuti alur yang Hu Tao buat sampai-sampai mengadakan acara perpisahan karena Taotao si pegawai magang amatlah disukai oleh para senior.
Gadis muda yang lugu, gadis ceria pengusir lesu; ada banyak julukan selama Hu Tao menjadi pegawai magang dan tak ada satu pun yang Zhongli anggap sesuai. Namun, yang lalu biarlah berlalu.
Karena Hu Tao tidak lagi menjadi pegawai magang maka janji untuk tidak berhubungan seks kini telah ditiadakan. Zhongli merasa dirinya tengah merdeka. Ia yang selama ini harus menuntaskan birahi seorang diri bisa kembali bercinta dengan sang kekasih dengan teratur. Kendati begitu, Zhongli baru tersadar bahwa harapannya sebatas ide yang mengawang di angan. Dengan kembalinya Hu Tao pada pekerjaan asli, yaitu sebagai seorang CEO, tumpukan tugas yang terbengkalai menyita waktu sang wanita karir.
"Astaga! Aku lupa belum mengecek ulang bahan untuk rapat direksi besok," ucap Hu Tao pada suatu waktu ketika dirinya sedang beradu kecup dengan Zhongli di sofa ruang tamu.
Tangan Zhongli yang sudah meraba-raba perut hingga dada Hu Tao terabaikan begitu saja. Prioritas Hu Tao langsung beralih sekejap waktu. Seks? Nanti dulu. Kerjaan itu nomor satu.
Hari bertambah menjadi minggu, minggu berlalu dan bulan baru menyambut. Tak terasa, musim pun ikut berganti; dan nyaris setahun Zhongli dan Hu Tao tidak benar-benar bercinta.
Dari sekian banyak kontemplasi, yang terkadang melintas saat sedang ejakulasi sendiri, Zhongli mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Di hari ulang tahun Hu Tao, yaitu pada tanggal 15 Juli, Zhongli tak sekedar memberikan selebrasi.
"Aku tidak bisa kalau terus begini," kata Zhongli sewaktu mereka makan di restoran.
"Seperti apa, hm?"
"Hubungan kita. Sejak kamu memutuskan untuk jadi pegawai magang dan yah, bikin aturan begitu, aku kurang suka. Kukira semua bakal berakhir setelah kamu berhenti main-main jadi pegawai magang."
"Aku tidak main-main, Zhongli. Kamu tahu aku juga ikut andil meningkatkan kinerja pegawaimu secara langsung," balas Hu Tao yang tidak terima dengan pernyataan Zhongli.
"Ya, tapi karena itu kamu nggak punya waktu untukku. Setelahnya juga ... Aku selalu melakukannya sendiri," keluh Zhongli.
"Kita masih menghabiskan waktu bersama. Tidak seks, bukan berarti aku nggak punya waktu buat kamu. Astaga, sejak kapan otakmu jadi merosot ke selangkangan?"
"Hu Tao," ucap Zhongli untuk membungkam Hu Tao yang mulai menarik perhatian pengunjung sekitar.
"Lalu sekarang apa? Kamu mau kita putus?"
Zhongli menggeleng dan tertawa ringan, "Aku bisa tidak bercinta setahun, tapi bukan berarti aku bisa hidup tanpamu. Nona Hu," sebuah kotak cincin dikeluarkan Zhongli dari saku serta ia buka, "mau kah kamu menikah denganku?"
Hu Tao ingin berteriak, ada pun bisikan untuk mencak-mencak. Namun, hanya satu kata terucap, diiringi bulir air mata yang menetes turun karena emosi yang bercampur aduk di dada.
"Ya," dan jawaban itu membuat Zhongli merekahkan senyuman.
————
Dari restoran, mereka pergi menuju hotel di seberang. Hotel itu sudah Zhongli pesan jauh hari. Berikan kamar terbaik dengan pemandangan dan fasilitas yang paling spektakuler, katanya. Padahal, ia memilih hotel semerta-merta agar tidak repot membereskan seprei pasca bercinta.
Lantaran sudah jelas tujuannya di sini apa, ketika Hu Tao mandi lebih dulu, Zhongli mengambil ponsel kekasihnya dan mengganti mode dering ponsel kekasihnya, pun miliknya sendiri. Setelah itu, Zhongli menyusul ke kamar mandi, yang memang sengaja tidak dikunci.
Hu Tao berendam di bak mandi, dengan busa-busa wangi seharum mawar dengan ekstrak vanili.
"Bilas dulu, baru masuk," halau Hu Tao yang melempar pandangannya sekilas ke arah Zhongli.
Zhongli dahulukan kemauan rasional Hu Tao, sekalipun kejantanannya telah berdiri. Barulah habis itu Zhongli ikut berendam di hadapan Hu Tao.
"Kamu tahu, kan, melakukannya di sini tidak baik?" Tanya retorik Hu Tao sampaikan seraya ia merangkak untuk berpindah tempat dan duduk di atas pangkuan Zhongli.
"Ya, tapi yang seperti ini, tidak apa, kan?" Zhongli menggapai tangan kanan Hu Tao, lalu membimbing tangan itu untuk menyentuh kejantanannya. Zhongli  menunduk untuk mengecup bibir Hu Tao, sembari tangan yang lain membawa tangan kiri Hu Tao untuk ikut menggenggam kejantanannya.
Pada bibir, pipi, rahang, dan ceruk leher milik Hu Tao—kecup berlabuh. Desah dan kecipak air saling mendesak satu sama lain. Usai satu ejakulasi, Zhongli gendong tubuh Hu Tao dan keluar dari bak mandi. Dibilasnya tubuh mereka di bawah air pancuran. Pada peluk yang enggan terlepas, mereka masih mencumbu meski air sesekali menghalau napas dan desah mereka untuk terus berderu. Kemudian, mereka melangkah keluar dari kamar mandi, dengan Hu Tao yang berlari lebih dulu dan tertawa geli, membuat Zhongli gemas dan ingin segera menyetubuhi.
Hu Tao melemparkan tubuhnya ke atas kasur, lalu Zhongli pun menyusul—menimpa tubuh sang dara dan langsung meraup bibir. Semula, Zhongli berikan kecupan ringan, tapi kian turun, kian lekat isap bibirnya pada tubuh polos Hu Tao—yang mendekap kepala Zhongli dan makin membuat wajah Zhongli terbenam di dada Hu Tao yang membusung.
Satu kelopak, dua kelopak, ..., enam kelopak, dan kian banyak kelopak mawar yang ditabur Zhongli pada tubuh kekasihnya di tiap kecup yang ia beri.
“Tunggu apalagi, Sayang?” Hu Tao seka helai eboni milik Zhongli, lalu pertemukannya tatap yang saling memantulkan sirat birahi.
“Kan, sudah lama,” lirih Zhongli dengan satu jemari yang menggelitiki liang vagina milik Hu Tao.
Satu, dua, tiga—ini bukan aba-aba, melainkan jumlah jemari yang mengisi liang Hu Tao.
“Ayolah~,” dayu sang dara sambil mengeratkan liangnya.
Zhongli lekas menarik jemari tangannya, lalu ia buka selangkangan Hu Tao dengan kedua tangan. Ujung kejantanannya pun menggesek-gesek bibir vagina. Bisikan naluri yang kerap menyuruh Zhongli untuk mendorong dalam-dalam, menariknya dengan kilat, lalu menyentak masuk keras-keras. Kendati begitu, Zhongli terus menahan diri. Ia tidak mau bercintanya mereka usai dalam sekejap. Ingin ia nikmati tiap kontak fisik antara kemaluan masing-masing; hangat dan ketatnya liang sang dara ingin Zhongli resapi lama-lama;
Meski karena itu semua ia lupa dengan mani yang kemudian menyembur, mengisi liang tanpa dihalau apa-apa.
1 note · View note