Tumgik
#Sahabat Pendidikan
sahabat-bisnis · 1 year
Text
4 How To Find Safe Insurance
Sahabat Pendidikan – Coverage Finding the right insurance coverage can be a daunting task. After all, insurance is complicated and expensive. But it’s important to shop around and make sure you’re getting the best coverage for your needs. Here are 4 tips for you in finding a safe and trusted insurance provider: Research reputable companies: Take the time to research insurance companies and make…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
arigreenery · 1 year
Text
TERBAIK Cetak Buku Rekam Medik Rumah Sakit Murung Raya Hub 0811 5239 490 WA
Tumblr media
0 notes
mamadkhalik · 2 months
Text
Catatan Kemenangan : Syahadat Adalah Perlombaan!
Ingatkah kamu akan ambisi Umar untuk mengungguli Abu Bakar? 2 sahabat ini memiliki kisah yang berbeda dalam mendeklarasikan Syahadat. Pada akhirnya kita tahu siapa pemenangnya dan dari kedua tokoh ini kita juga tahu apa yang mereka persembahkan untuk dunia Islam.
Tumblr media
Tapi sekali lagi, kita harus bersepakat bahwa setiap memiliki latar belakang berbeda, pemahaman berbeda, dan juga pengalaman spiritualitas berbeda (proses memahami Islam).
Namun kita juga harus bersepakat dengan start yang berbeda, semua memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi terhadap Islam. Dengan syarat pemaknaaan syahadat yang baik sebagai titik tolak perubahan.
Syahadat itu adalah pemusnah belenggu kebodohan. Berapa banyak kebodohan zaman yang berulang, berapa banyak penyeru tauhid yang datang, dan berapa banyak orang-orang mereka seru jatuh dalam lubang yang sama dan menyekutukanNya? Sekali lagi, semua kembali atas pemaknaan syahadat.
Syahadat itu adalah kebersamaan. Kita ingat akan penaklukan Konstantinopel oleh Sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baiknya pasukan. Kita ingat bagaimana kisah Itsarnya para sahabat ketika dilanda kehausan saat perang. Kita juga ingat betapa bergantinya masa Pemerintahan Islam, dipergilirkan dari satu kaum ke kaum lainya untuk memegang amanah ini karena keyakinan dan amal jamai yang kuat.
Tapi ketika syahadat bermakna kebersamaan, dimana kaum muslimin ketika saudaranya dibantai? bahkan dari sebagian mereka ada yang bekerja sama dengan kaum kafir untuk membantai saudaranya sendiri.
Apa jawaban kaum beriman itu? "
Jangan sedih, Allah Bersama kita
"Hanya Allahlah sebaik-baiknya penolong"
Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, "Kami telah beriman, sedangkan mereka tidak diuji? (QS Al-Ankabut: 2)
Kaum beriman ini adalah contoh yang nyata di tengah zaman yang penuh fitnah.
Rasullullah Shalallahu alaihi wassalam menjadikan syahadat, tauhid sebagai dasar pendidikan pertama untuk menyambut perubahan.
Tidak seperti seperti kaum barat akan kapitalismenya, tidak seperti kaum komunis sebagai antitesa kapitalis yang menyerukan revolusi, juga bukan Hitler dengan ideologi Fasisnya. Tapi sekali lagi, bukan itu solusinya.
Beliau hadir ditengah peradaban yang kehilangan akhlak dan melupakan fitrah sebagai manusia. Dengan penuh sabar dan keikhlasan, peradaban itu berubah menjadi peradaban yang besar dan menyebar ke seluruh dunia. Bahkan anak keturunan dari bangsa yang menghancurkan peradaban Islam setelahnya, ketika mereka melafalkan syahadat, mereka menjadi mulia dengan Islam. Sebut saja Bangsa Tatar, Mongol, dan Turki.
Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan Para Generasi Terbaik menjadi contoh realisasi syahadat untuk berlomba-lomba di jalan kebaikan. Fastabiqulkhairat.
Juga untuk generasi kita hari ini, jangan pernah merasa puas akan sebuah ilmu yang sedikit itu. Ingatlah sebaik-baiknya ilmu adalah yang diamalkan, untuk berlomba-lomba dalam kebaikan juga.
"Jalan Allah ini panjang sekali, untunglah kita tidak diwajibkan sampai ke ujungnya. Kita hanya diperintahkan untuk mati di atasbya." - Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
(Ditulis setelah membaca buku "Menggali Ke Puncak Hati" Karya Ust. Salim A. Fillah)
Surakarta, 6 Syawal 1445 H.
youtube
25 notes · View notes
juliarpratiwi · 3 months
Text
Seumur Hidup
Waktu itu saya pernah menunjukan CV seorang ikhwan kepada Ai sebelum nantinya Ai perantarai. Ada yang menjadi concern Ai ketika melihat CV tersebut
Dalam CV tersebut tertulis salah satu target hidupnya adalah membahagiakan orang tua (berbakti) terutama kepada ibu.
Kira-kira begini menurut Ai:
"Alhamdulillah, bagus dia laki-laki yang menyayangi ibunya. Setidaknya dia akan belajar bagaimana memuliakan perempuan. Tapi, hal ini harus ditanyakan lebih dalam supaya tahu apa yang dia maksud itu, apakah ini artinya dia paham bahwa bakti seorang laki-laki kepada ibunya adalah sampai dia mati, tapi juga paham bahwa tanggung jawab terhadap istrinya adalah pertama (nafkah) sebelum orang tuanya nanti. Jangan sampai hal ini menunjukan bahwa dia berdiri dibawah ketiak ibunya, apa apa ibunya, untuk hal-hal yang seharusnya menjadi tanggung jawab kalian tapi bergantung pada pilihan dan keputusan ibunya. Hal ini, tidak baik untuk rumah tangga ke depan. Ai sangat perlu untuk memastikan bahwa dia yang menyayangi ibunya, juga akan bisa memperlakukan kamu dengan baik. Setelah menikah, sahabat dekatmu adalah suamimu, tempat kamu pulang adalah suamimu. Maka Ai perlu tahu pola pikirnya ketika misal di masa depan kamu berkonflik dengan ibunya, atau ada gesekan dengan keluarganya, apa yang akan dia lakukan? Bagaimana dia menempatkan posisinya sebagai anak juga sebagai suami? Ini yang sangat perlu dipastikan. Karena nanti, kamu akan jauh dari Ai. Dan Ai sudah tidak boleh ikut campur dengan hidupmu. Ai gak mau kamu merasa sendirian dan suamimu tidak bisa dijadikan tempat pulang, tempat cerita. Jadi ini harus dipastikan terlebih dahulu."
Kemudian salah duanya adalah ikhwan tersebut menuliskan bahwa istri boleh bekerja dan hasil dari pekerjaannya menjadi hak istri. Istri diberikan nafkah yang sesuai, sisanya dikelola dan menjadi hak suami.
Ini pendapat Ai:
"Betul, bahwa uang suami bukan semuanya milik istri. Selagi apa yang menjadi tanggung jawab kepada keluarganya sudah dipenuhi maka sisanya menjadi hak suami. Tapi Ai merasa kok sebagai laki-laki sepertinya dia berharap bahwa istrinya nanti memiliki penghasilan dengan bekerja. Laki-laki ini berharap bahwa istrinya bisa mandiri secara finansial. Ini harus ditanyakan lebih lanjut, apalagi dengan pilihanmu untuk menjadi istri dan ibu penuh waktu nantinya. Apakah kamu boleh dengan pilihan tersebut, apa dia bersedia menjadi pencari nafkah utama? Semisal syukur-syukur nanti kamu bisa bantu dengan jualan atau kegiatan yang bisa menambah tabungan kalian, tapi bagaimana kalau kamu nanti akan memilih kegiatan yang tidak menghasilkan rupiah malah justru kalian yang harus mengeluarkan rupiah seperti bikin kelas gratis untuk anak-anak tetangga sebagai bentuk kesenanganmu pada anak-anak dan pendidikan. Bagaimana kalau keluargamu atau keluarganya sedang butuh bantuan finansial, sedangkan kamu tidak bekerja? Hal ini harus ditanyakan lebih jauh, dipastikan sudut pandangnya."
Saya hanya mengangguk, mendengarkan dan meresapi kalimat demi kalimat yang Ai utarakan. Saya paham ini bukan karena Ai tidak suka, tapi Ai ingin saya tidak tergesa-gesa.
"Mungkin kamu khawatir usiamu semakin bertambah, teman-teman kamu sudah lebih dulu menikah. Tapi hal ini jangan membuat kita tutup mata, dan memandang seseorang terlalu sempurna. Ai ingin kamu menyiapkan kesiapan untuk macam-macam konsekuensi nantinya. Ingat menikah ini harapannya untuk seumur hidup, dan itu sangat lama. Jadi benar-benar ya!"
Saya tertunduk dan menangis.....
Masih saja saya selalu merepotkan Ai. :"
25 notes · View notes
adestraayubs · 7 months
Text
Umatnya Rasulullah
Bismillah. Salah satu hal yang saya sangat syukuri adalah memiliki kesempatan mengenyam dunia perkuliahan. Ekosistem perkuliahan menyajikan rantai kehidupan yang panjang, sepanjang itu lah menyimpan warna-warni atau beraneka hal, mulai dari asal daerah, anggapan status sosial, pemikiran, ilmu, program dan kesempatan belajar.
Saya pribadi, atas izin Allah memperoleh kesempatan banyak hal, sebagimana hari ini salah satunya adalah internship ke Jepang. Selama proses persiapan bahasa, keberangkatan, dan setiba nya di Jepang membuka banyak hal, banyak dinamika, yang menjadi penambah rasa syukur dan motivasi beramal, bahkan menjadi pemimpin berskala dunia.
Cerita ini akan saya peringkas, hingga pada babak keberangkatan. Saya sangat tertarik mengamati berbagai ras manusia. Sejak di Bandara Soekarno Hatta, pikiran sudah melompat-melompat, membayangkan berbagai imperium raksasa di belakangnya. Imperium-imperium yang memang masih eksis atau setidaknya tinggal nama, benar-benar mewarnai pikiran saya.
Saya teringat, bagaimana kisah para nabi atau perjuangan para Sahabat, saat melihat orang-orang Arab atau keturunannya. Bagaimana menembus debu dan membangun peradaban dari tanah Arab. Lalu pikiran saya loncat kepada menuju Dinasti Mughal, saat bertemu dengan orang-orang atau keturunan India, hingga menyerempet kepada penguasa kerajaan Hindu di sana, bahkan sampai terbesit beberapa tokoh lama seperti Ghandi hingga era sekarang Satya Nadella, Sundar Pihcai, atau seorang pejuang Anand Kumar dengan kisah heroiknya membangun pendidikan India, dan perasaan takjub lainnya.
Ketakjuban saya langsung loncat kembali terbayangkan bagaimana bisa China bisa sehebat seperti sekarang ini. Saat berpapasan dengan orang China, selalu terpikirkan hal itu. China adalah negara yang tengah menuju adidaya. Contoh sederhananya berikut, tentu sudah tidak asing bukan dengan istilah OBOR (One Belt One Road) China. Keberanian China memasang proyek raksasa ini disebabkan karena sejarah panjang negeri China dalam mewarnai peradaban dunia, serta kebesaran China dalam membangun jalur sutra perdagangan kunonya. Dahsyatnya bayangan ini masih banyak lagi, sebab Allah izinkan mengetahui ras-ras lainnya, masyaAllah, kuasa Allah atas segalanya.
Semua ras dan berbagai orang yang saya temui menambah rasa syukur saya menjadi bagian umatnya Rasulullah. Sebab mereka-mereka juga adalah umat manusia yang sebenarnya umatnya Rasul juga. Rasulullah diutus untuk seluruh umat manusia. Bahwa begini lah potret umatnya Rasulullah.
Maka kepada kita yang telah dianugrahkan keimanan, semaikanlah serbuk-serbuk benih keimanan, karena kita tidak tahu siapa dulu yang akan tumbuh menjadi seorang yang beriman dari sekian orang yang kita temui. Pandanglah dengan gagah dan anggun karena kita adalah penerus duta-duta Rasulullah, dalam bersandang, bertutur, berpijak, senyum.
Kita dan mereka adalah umatnya Rasulullah. Allah meninggikan derajat bukan karena ras atau suku, melainkan tingkat ketaqwaan. Niatkanlah jiwa besar ini selalu dalam diri kita, berupa menjadi duta-duta risalah Rasulullah yang akan kita bawa kemana pun dan sentuhkah kepada siapa pun, sebab siapa pun berhak menerima serbuk benih keimanan tersebut. Sebagaimana tujuan rialah Rasulullah untuk seluruh umat manusia, umat manusia adalah umatnya Rasulullah.
#CeritaAwakPerahu #Cerita1
18 notes · View notes
wasalimnaa · 7 months
Text
Jangan Jadi Ibu yang Biasa Biasa Saja
Perhatikanlah kebersihan pikiran anakmu dari kalimat-kalimat buruk yang tidak pantas, sebagaimana kau memperhatikan kebersihan bajunya setiap hari.
Isilah akalnya dengan akidah yang teguh, sebagaimana kau beri gizi pada jasadnya.
Beri perhatian agar ia shalat tepat waktu, sebagaimana kau memperhatikan anakmu mengerjakan PR.
Perhatikanlah kepergiannya ke masjid dan hafalan Al Qurannya, sebagaimana kau memperhatikan kepergiannya ke sekolah.
Daripada kau menceritakan padanya kisah-kisah tidak nyata dan bohong setiap malam, ceritakanlah kisah-kisah para nabi, sahabat, tabi’in dan orang-orang shalih agar dia mencintai dan meniru mereka.
Ajarkanlah dia makna “la ilaha illallah: tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah”, sebelum kau mengajarkannya huruf abjad.
Ceritakanlah padanya tentang surga sebelum kau menceritakan padanya tentang dunia.
Jadikanlah ia mencintai akhirat, sebelum dia besar dan takut padanya.
Ajarkanlah padanya untuk menghormati orang tua, adab makan, dan menyambung silaturahim.
Ajarkanlah padanya akhlak-akhlak yang terpuji.
Jadilah ibu yang hebat, haraplah pahala dalam mendidik mereka karena Allah, supaya Allah memberkahi mereka.
Asuhlah mereka dengan pola asuh yang benar sehingga jika ia berjalan dalam kesenangan dunia, maka mereka akan memilih masjid sebagai jalan mereka, memilih teman yang shalih sebagai tempat berlindung, Al Quran sebagai teman, dan surga sebagai tujuan hidup.
Jadilah teladan baginya dalam pendidikan.
Jadilah teman, kesayangan, dan kerabatnya, bukan hanya seorang ibu.
Umat membutuhkan orang-orang yang tidak takut terhadap celaan orang, dan dunia tidak memalingkan perhatian mereka dari akhirat.
Maka, jadilah engkau wanita yang menghasilkan orang-orang seperti itu.
Tumblr media
13 notes · View notes
ummuruman · 8 months
Text
Hikmah tipis tipis
Kalo kita liat sejarah.
Madinah dulu diapit negara besar nan maju yaitu persia dan romawi.
kalo rasulullah ngejar dari sisi bangunan ga bakalan kekejar dan pasti lama prosesnya.
Kalo rasullah mulai bangun madinah dari harta juga sama, banyakan persia dan romawi kemana2 lah hartanya. Madinah kan cuma kota kecil dulu.
Tapii.. Ternyata rasulullah menemukan benang merahnya . Untuk memajukan kota madinah atas bimbingan wahyu rasulullah fokus di pendidikan , rasulullah saw mendidik para sahabat Dengan alquran(guidance of life)
Pas imannya udah kokoh baru rasulullah arahkan para sahabat diberbagai bidang pekerjaan, step by step. Barulah dihidupkan pelan2 sistem pemerintahan yg di isi oleh org2 yg kokoh imannya. Tinggal nunjuk kamu jadi mentri ini ya kamu jadi mentri itu ya sesuai keahliannya dan kalo ada masalah langsung diskusi, apapun itu.
Mudah memang, kalo iman nya udah berkarakter.
Sayangnya sejarah di sekolah sekolah hari ini sebatas harus hafal apa,dmna,kapan,bagaimana.
Atau dibuat ga asik biar ga ada yg tertarik.
Miris..
Untuk anakku nnti: "Nak,kamu harus tau semua tentang ini. Tentang tahapan dalam belajar. tentang rasul dan Quran.Bahkan tahumu tentang rasulullah harus lebih detail dibanding tahumu tentang ibu dan ayah. Kami hanya beri clue clue nya. Sisanya kamu cari sendiri ya. Biar terbentuk kepribadian,melatih kesabaran juga. Mudah2an iman mu berkarakter
13 notes · View notes
ranah-upaya · 9 months
Text
Krisisnya Nalar Kritis
Pergolakan dalam hal kurikulum pendidikan di negeri kita, menjadi hal lazim bagi seluruh lintas generasi. Bukan hanya bagi pendidik dan peserta didik, tetapi keresahan dan permasalahan ini juga sangat mendominasi para orang tua, yang sangat berharap akan keberhasilan anaknya di masa depan. Terhitung, hampir 11 kali mengalami pergantian kurikulum pendidikan sejak tahun 1947 hingga kini. Adapun kurikulum yang sedang diterapkan saat ini adalah Kurikulum Merdeka Belajar yang diusung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem.
Tumblr media
Banyak kritik dan saran, kesan dan pesan terkait kebijakan mendikbud ini. Belum lagi, permasalahan yang menjamur di setiap lini lapisan masyarakat. Kompleksitas permasalahan ini tidak merata, saling tumpang tindih, ketimpangan. Belum selesai memahami, memaknai, mengimplementasi, dan mengaplikasikan kurikulum pendidikan yang diusung sebelumnya, lalu dipaksa untuk menerima dengan legowo kebijakan selanjutnya. Baiklah, mungkin terbilang mudah bagi sekolah yang notabene sesuai dengan kualifikasi yang diperkirakan Mas Menteri; fasilitas tercukupi, SDM yang memadai, lingkungan yang mendukung, para orang tua yang mampu dan suportif dan masih banyak lainnya. Lalu, bagaimana dengan kami yang harus beradaptasi dengan hal tidak serupa? Tentu jomplang, berat sebelah dan tidak seimbang.
Hadirnya teknologi, memang tidak bisa terus disalahkan. Teknologi memang hadir untuk memudahkan segala pekerjaan manusia. Mereka menciptakan, mereka yang mengatur, mereka yang memfungsikan. Hadirnya teknologi, memang sudah tidak asing seharusnya. Apalagi semenjak pandemi merebak, teknologi dan kecerdasan buatan sudah menjadi sahabat. Sayangnya, tidak semua memahami dan kemudian memfungsikan dengan bijak. Misal, hadirnya Chat GPT sebagai alat untuk mempermudah diskusi dan menuangkan ide untuk ranah kehidupan. Faktanya, kita semua sudah terlalu percaya bahwa AI (Artificial Intelligent) bisa menggantikan tugas guru di sekolah. Anak-anak sudah tidak perlu membaca dan sibuk mencari referensi sumber, sibuk mendengarkan penjelasan guru yang membosankan, tidak menarik. Belum lagi harus berhadapan dengan karakter dan pribadi guru pengajar yang menakutkan, menyeramkan, pemarah, suka mem-bully para siswa yang tidak mengerjakan tugas atau melanggar. Ini bukan hanya sekali dua kali saja. Sejujurnya, para siswa tidak pernah berfikir dan merindukan gurunya saat mengajar di sekolah. Mereka hanya ingin bertemu sahabatnya di sekolah, karena juga malas dan tidak betah di rumah.
Problematika seperti ini, memang tidak pernah disadari oleh individu pendidik sendiri. Padahal, komponen utama dalam kegiatan mendidik itu sendiri adalah kesamaan resonansi antara pendidik dan peserta didik. Tetapi, pada realitanya. Pendidik hanya berfokus pada tujuan utama dirinya sendiri; hanya mengajar dan menyampaikan ilmu di buku. Urusan pembentukan karakter, kematangan mental, nalar yang kritis untuk bisa menghadapi permasalahan yang lebih kompleks, menjadi nomor sekian. Ya, pada akhirnya mengajar yang juga sebagai kegiatan mulia seorang guru, dimonetisasi dan hanya dijadikan ladang penghidupan bukan menjadi ladang amal.
Nalar kritis yang selalu digaungkan sebagai harapan pelajar pancasila itu, hanya berwujud sebagai jawaban hitam putih saat ujian. Walau tugas-tugas dalam lembar kerja siswa tertanda sebagai soal HOTS. Apakah kualitas nalar berfikir kritis juga serupa? Rasanya tidak. Mengapa? Karena penyampaian materi di kelas, jarang bahkan tidak pernah sama sekali mengajak para siswa berfikir kritis, menggunakan kemampuan berfikir yang luar biasa, memfungsikan logika yang sudah Allah karuniai pada setiap hamba. Ketakutan para siswa dengan jawaban yang salah, sangat mempengaruhi kemampuan berfikir mereka yang bebas. Mereka memikirkan jawaban yang umum, jawaban yang tertulis di bukunya, dan juga jawaban tepat pada pilihan ganda.
Belum lama ini, Maudy Ayunda sempat ditanya oleh konten kreator, tentang kebijakannya bila dinobatkan sebagai menteri pendidikan. Maudy menjawab, bahwa ia akan menghapuskan asesmen pilihan ganda, dan menggantinya dengan soal esai berbasis critical thinking, ia juga menyampaikan bahwa ingin mengajak anak bangsa untuk punya hobi belajar dan mencintai ilmu seperti dirinya. Lalu, apa kabar hari ini? Bila memang hal itu terjadi setelah kebijakan Mas Menteri yang telah lama menghapuskan UN, meniadakan skripsi bagi mahasiswa dengan mengganti tugas yang sepadan, kemudian disusul dengan kebijakan-kebijakan yang hampir serupa di masa yang akan datang. Bagaimana dengan kondisi lapangan hari ini yang masih sangat lemah dalam hal bernalar kritis? Semoga pendidikan anak bangsa, kebijakan pemerintah dan urusan mengenai masa depan sebuah peradaban semakin membaik dan juga bermanfaat untuk agama, nusa dan bangsa.
11 notes · View notes
el-habib47 · 3 months
Text
"DIBAWAH ATAP WISMA DJAKFAR"
Pagi setelah hujan semalam, Di sepanjang jalanan dewi sartika ramai dengan pengendara maupun pejalan kaki yang mungkin hendak mencari keringat atau sekedar melihat-lihat keindahan setelah terlelap di suasana yang cukup dingin semalam . Sebenarnya sudah menjadi hal biasa jalanan itu ramai karena, itu jalanan umum yang biasa di lalui oleh anak muda yang hendak ke kampus dan sekolah , bapak atau ibu yang hendak ke pasar, pegawai daerah dengan mobil plat merah yang hendak ke kantor, atau petani yang hendak ke ladangnya. Ya,,, mungkin jalan itu sudah seperti keluarga mereka sendiri, sepertinya sangat rindu, kalau berlarut-larut tidak melewati jalan itu.
Tepat di kanan jalan arah dari simpang lima, di samping masjid berdiri kokoh sebuah bangunan yang umurnya sudah sangat Tua, dalam kisahnya penuh dengan romantisme ilmu pengetahuan, di atapnya anak muda menitipkan harapan, mengais mimpi dari diskusi, membaca, hingga merencanakan aksi demontrasi.
Oww iya.. bangunan tua di atas adalah tempat bersejarah yang bukan hanya soal gedung, lebih dari pada itu adalah tentang kisah romantisme Hijau hitam yang mungkin nasibnya sekarang lagi hitam putih. Nama bangunan tua itu "Wisma Djakfar" "Tempat paling romantis dalam sejarah panjang himpunan". Dari awal saya meletakkan kaki di atas lantainya hingga sekarang ini, selalu saya di ajarkan tentang pentingnya ilmu pengetahuan. Dari buku bacaan sampai diskusi menjadi santapan siang dan malam.
Tahun 2020 lalu selain permulaan bagi saya melanjutkan jenjang pendidikan di tingkat universitas. kalau tidak salah di bulan Desember, menjadi awal juga bagi saya menaruh harap di bangunan tua itu dan melebur dalam kisah perjuangannya, dari kiri jalan hingga depan forum pertemuan. Dan tentu saja, bukan hanya saya tapi banyak teman-teman bahkan ada yang terlebih dahulu menaruh harap, yang sampai hari ini masih berkomunikasi baik "selayaknya petarung di Medan perang yang saling membutuhkan pertolongan". Entah pertolongan moral ataupun materil, antara isi pikiran maupun isi perut. Yang pasti semua, itu akan saya ceritakan pada anak dan istri saya jika tuhan masih mengijinkan atau memperpanjang jabatan sebagai Khalifah di muka bumi ini.
Semenjak tahun itu saya mulai memanfaatkan setiap momen dan menaruhnya dengan rapi dalam memori yang telah di ciptakan tuhan, entah momen yang romantis atau yang melelahkan sekalipun. Bagi saya itulah proses yang harus di nikmati tanpa terburu-buru, Memang yang Namanya proses selalu begitu susah, senang, bahagia, atau senang semua itu jangan biarkan untuk terlewatkan. Terkadang keindahan datang dari hal yang paling melelahkan. Ya! hampir mirip seperti kata EL kepada Sekar dalam novel pejalan anarki "nikmatilah jeda, terlalu banyak keindahan yang terlewatkan dalam ketergesa-gesaan.
Setelah momen ini, setiap masalah menjadi teman bahkan sahabat yang paling akrab, arahan dan masukan tak pernah putus dari teman, sahabat bahkan para senior yang peduli, katanya "tetaplah membaca, diskusi setiap waktu" memang, itu rasanya sudah seperti jadwal makan yang awalnya memang seperti penyiksaan tapi pada akhirnya di terima sebagai bagian dari keindahan. Proses yang baik adalah dia yang lebih menderita sebab tidak membiarkan dirinya memilih kesenangan.
Waktu berjalan begitu cepat dalam hitungan angka di kalender, tapi bagi saya waktu tidak pernah berubah sebab, kita selalu menemukan siang dan malam. angka dalam kalender hanyalah patokan sejauh mana kita melangkah selebihnya adalah soal terang dan gelap sebab waktu adalah manifestasi dari kehidupan manusia antara baik dan buruk itu saja. Tapi tak usah terlalu di pikirkan itu hanya sebatas asumsi saja boleh di terima ataupun tidak.
Ah,,, ngomong-ngomong soal terang dan gelap bila di artikan pada kehidupan manusia yang mengarah pada sikap, tingkah laku, atau tindakan. Maka rasanya tidak cukup tanpa membicarakan himpunan yang semua itu ada di dalamnya. Dari yang baik sampai yang sangat buruk semuanya ada, tergantung mau pilih yang mana?, Oww iya tentang ini tafsir kan saja sendiri intinya setiap orang punya pilihannya masih-masing mau tenggelam dalam proses atau berjalan menginjak proses yang pasti Himpunan tetap menjadi kekaguman orang-orang.
Pada akhirnya kita akan menemukan akhir lalu Kembali lagi membicarakan waktu aku, ingin menjahit lagi setiap momen yang telah terjadi, menyusun dengan kata, lalu menyimpannya menjadi satu buku dan memberinya judul "Romantisme Di bawah Atap Wisma Djakfar". Sekian bila tak ku nyatakan keindahannya Maka tak pernah ku ceritakan tentang perjuangan.
2 notes · View notes
sahabat-bisnis · 2 years
Text
5 Rahasia Dibalik Gerakan Sholat Untuk Kesehatan Tubuh
5 Rahasia Dibalik Gerakan Sholat Untuk Kesehatan Tubuh
Sahabat Pendidikan Rahasia Dibalik Gerakan Sholat Yang Bikin Tubuh Sehat yang jarang orang tahu, Ibadah shalat pada hakekatnya terdiri dari tiga unsur. Yakni, gerakan shalat, bacaan doa, dan kekhusyukan hati menjalankan ibadah shalat yang ditandai dengan pemahaman arti doa atau ayat suci yang diucapkan. Ketiga unsur tersebut, menjadi satu rangkaian yang tak bisa dipisahkan dalam menjalankan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
arigreenery · 1 year
Text
TERBAIK Cetak Buku Rekam Medik Rumah Sakit Pulang Pisau Hub 0811 5239 490 WA
Tumblr media
0 notes
afafsyahidah · 1 year
Text
Teruntuk Pria Sederhana yang Kucinta.
Jika cinta ditafsirkan dengan tindakan, maka abi akan selalu mempunyai sejuta cara untuk membuktikan. Sebab cinta juga perihal sikap. Cinta melahirkan peduli, mengorbankan beberapa hal yang ada di hidup ini. Membuat logika terkadang tak mampu bekerja.
Jika sabar digambarkan pada seseorang, maka abi adalah sang pemilik gelar. Entah terbuat apa hatinya, ia selalu mempunyai ruang untuk memaafkan. Sebab hidupnya telah terbentuk dari terpaan badai dan gelombang. Namun tak pernah ia biarkan untuk sedikitpun menyimpan dendam.
Jika ilmu hanya di patokkan dalam tingkat pendidikan, maka abi akan mematahkan. Bahwa ia bisa didapat dari mana saja, siapa saja, kapan saja. Sebab pengetauhannya seluas samudera, pahit manis kehidupannya membawanya pada milyaran cerita yang bermakna.
Teruntuk pria sederhana yang kucinta, Terimakasih karna telah hadir sebagai ayah, guru, sahabat, sekaligus pelindung raga maupun jiwa. Cinta kasihmu tak akan pernah pudar walau kini abi semakin menua.
Tak bosan kuungkapan sayang, Sebab ia akan selalu ada di sudut ruang hati yang dalam. Sebab cinta untuk abi akan selalu hidup dalam keabadian.
Selamat ulang tahun yang ke lima puluh tiga ya, Dari putri pertamamu yang semakin dewasa.
-Magetan, 20 Februari 2023.
14 notes · View notes
ruanguntukku · 5 months
Text
Kembali kukatakan bahwa ranah pertemanan adalah ranah yang paling rapuh dalam hidupku.
Tidak mudah untuk menemukan seseorang yang diberikan taufiq oleh Allah untuk bisa melihat sisi kebaikan diriku, terus percaya bahwasanya aku teman yang baik, terus memberi udzur, terus bertahan berteman denganku dan terus menggenggam erat aku walaupun selain diriku, banyak teman-temannya yang lain.
Menjadi seseorang yang sering disalahpahami itu tidak mudah.
Menjadi seseorang yang sering dihakimi oleh prasangka dan berita bohong itu tidak mudah.
Ditemukan dan digenggam erat oleh teman yang tulus menerima dan membersamai itu tidak mudah.
Maka, aku akan selalu mengingat mereka.
Dan sedihnya dua perempuan yang seperti itu wafat di bulan Januari, bulan kelahiranku. Bahkan salah satunya meninggal tepat pada tanggal kelahiranku.
Aku ingat kedua teman baikku ini adalah jiwa-jiwa yang baik. Jiwa-jiwa yang lembut. Jiwa-jiwa yang aku akui mereka lebih baik daripada diriku.
Ketika mereka tiada, kesepian itu kembali menyeruak. Seakan aku kehilangan sebuah rumah yang hangat.
Orang yang mau bertahan menjadi teman baikku hanyalah sedikit. Bahkan tiap jenjang pendidikan tidak sampai 3 orang.
Begitupun di hari ini.
Sebuah kesedihan ketika kita merasa bahwa sahabat lama kita sedang baik-baik saja, namun nyatanya tidak demikian. Dan kita baru sadari setelah mereka tiada.
Setiap orang yang berperan dan membantu kita, mereka adalah orang-orang yang dipilih dan dimudahkan oleh Allah.
Maka terasa sesak, ketika aku menyadari di saat-saat terakhir hidup mereka, aku tidak terpilih menjadi salah satunya.
Semoga Allah menjaga setiap teman baik yang begitu tulus kepadaku, menggenggam erat aku, dan tidak pergi walaupun mereka punya banyak teman lainnya.
Meskipun pada akhirnya kita terpisah oleh jarak, waktu, situasi dan kondisi kehidupan, namun kebaikan-kebaikan mereka semua terus aku ingat sampai hari ini.
Semoga Allah membalas kebaikan mereka dan mempertemukan mereka dengan orang-orang yang lebih baik dari aku.
Dan semoga teman baikku yang telah wafat, bisa ditemani oleh amal shalih yang indah dan mereka dijauhkan dari siksa kubur dan siksa neraka. Semoga Allah memberi mereka hadiah berupa surga yang kekal abadi. Aamiin Allahumma aamiin.
—SNA, Ruang Untukku #130
Kamis, 04-01-2024 | 03.19
Venetie Van Java,
Masih berusaha untuk bisa beristirahat dan berhenti menangis.
4 notes · View notes
mnwlife · 2 years
Text
PENDIDIKAN ANAK DALAM ISLAM
📌 Dasar-dasar dalam Dunia Pendidikan Anak Menurut Sunnah Nabi Shallallahu 'Alahi Wasallam
1. Dasar Yang Pertama Pendidikan beliau Shallallahu 'Alahi Wasallam Berdasarkan dua Wahyu: WAHYU AL QUR'AN DAN WAHYU AS SUNNAH
2. Yang kedua dasar dalam dunia pendidikan anak menurut Sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alahi Wasallam.
📍Tujuan Pendidikan Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam:
“Bahwa pendidikan beliau Shallallahu 'Alahi Wasallam MENJADIKAN MANUSIA SEUTUHNYA. MAKNANYA MENJADIKAN MANUSIA SESUAI UNTUK APA ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA, YAITU UNTUK BERIBADAH”
📍 Contoh-contoh pendidikan anak dari Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam
1. Memperkenalkan perintah-perintah dan larangan Allah
2. Diajarkan tentang Haq-haq Allah. Diantara Haq Allah yang Terbesar; diibadati, disembah, ditauhidkan
3. Diajarkan untuk mengingat Allah dalam setiap keadaan; susah maupun senang
4. Diajarkan untuk meminta hanya kepada Allah (baik dalam urusan dunia atau urusan akhirat, juga dalam urusan meminta pertolongan)
5. Diajarkan untuk bertawakal kepada Allah sepenuhnya
6. Diajarkan untuk bersabar atas segala sesuatu yang ia tidak sukai
7. Perintahkan anak untuk shalat ketika umur 7 tahun, dan pukul lah kalau mereka meninggalkan shalat ketika mereka berumur 10 tahun (yakni dengan pukulan yang tidak menyakitkan, tetapi pukulan yang untuk memberikan pengajaran) Untuk memperlihatkan kekuasaan bapak atau wali
8. Diajarkan tentang adab. Adab makan, dan tanpa terkecuali adab-adab yang lain termasuk adab kepada orang tua
9. Tidak diperbolehkan membentak anak
10. Diajarkan anak itu agar jangan memakan sesuatu yang haram, jangan memakan sesuatu yang tidak halal bagi dia, jangan memakan hak orang lain.
📍 Rincian-rincian Pendidikan anak dalam islam berdasarkan Al Qur'an dan Sunnah
1. Diajarkan tentang Ilmu dan kewajiban menuntut ilmu; tentang Tauhid, tentang Ibadah, tentang pengetahuan Halal dan haram, tentang Hal yang Allah perintahkan dan Allah larang, tentang adab dst.
2. Diajarkan untuk berilmu dahulu sebelum beramal dan berucap.
3. Diajarkan agar tidak berkata (dan beramal) tanpa ilmu.
4. Diajarkan untuk bertanya kepada ahli ilmu apabila ia tidak mengetahui suatu hal
5. Diajarkan tentang Tauhid (dengan bahasa yang mereka pahami)
6. Diajarkan kepada mereka tentang Sunnah Nabi (dengan bahasa yang mereka pahami)
7. Diajarkan tentang Manhaj, dan ditanamkan kecintaan dalam dirinya kepada para sahabat
8. Diajarkan tentang Ibadah
9. Diajarkan tentang amar ma'ruf nahi munkar
10. Diajarkan tentang adab dan Akhlak
Oleh Al Ustadz Al Walid Al Fadhil Abdul Hakim bin Amir Abdat hafidzahullah
Sumber: https://youtu.be/pJWlsrM4rWc
20 notes · View notes
dindira · 7 months
Text
In Temporary Life: As A Final Year Student (3/3)
— Bagaimana rasanya berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi yang dipilih sendiri dengan sadar, meski butuh usaha lebih keras? Aku akan menjawab, tentu bangga dan senang. 
Sedikit kilas balik, menurutku quest menyelesaikan pendidikan tinggi cukup jadi momok tersendiri, karena boleh dibilang ini bukan tujuan awalku dalam mengenyam pendidikan tinggi. Namun lagi-lagi, Allah berikan semua yang terbaik bagi hambaNya, dalam porsi yang tepat. Tak dipungkiri, butuh waktu yang cukup lama bagiku untuk bisa “moveon” dari tujuan sebelumnya ke tujuan yang baru, dengan kampus yang berbeda pula.
Perjalanan dalam mengerjakan tugas akhir pun bukan perkara yang mudah. Sempat demotivasi, cukup tertinggal di belakang, serta beberapa rencana gagal selesai di waktu yang kutentukan. Meski kuakui, banyak pihak-pihak seperti orang tua, dosen pembimbing, sahabat yang menyemangatiku untuk terus maju kedepan menghadapi apa yang sudah kumulai. 
Tugas akhir serasa sesuatu yang mustahil aku selesaikan ketika aku masih menjadi mahasiswa. Namun siapa sangka, kemustahilan ini dapat aku ubah jadi sesuatu yang berhasil terlaksana dengan bantuan Allah subhanahu wa ta’ala. Mulai dari pencarian topik, seminar proposal, mencari data responden, seminar hasil, yudisium, hingga wisuda dapat kulalui dengan baik. Sebuah perjalanan besar selama kurang lebih setahun terakhir demi meraih gelar sarjana.
Dari seluruh perjalanan menjadi sarjana, aku belajar banyak hal yang pengalamannya benar-benar kurasakan sendiri. 
Aku belajar untuk berikhtiar sekuat tenaga sebab Allah akan mampukan sisanya. Aku belajar untuk bersabar dalam menjalani sebuah proses karena semuanya dijalani sedikit demi sedikit, progress demi progress. Aku belajar berserah diri pada Allah, sebab ada ranah yang perlu kita usahakan sebagai manusia dan ada ranah yang mutlak menjadi ketentuan Allah. 
Dengan ini, berakhir sudah perjalananku mengambil hikmah sebagai mahasiswa yang berjuang meraih gelar sarjana. Sampai bertemu di perjalanan lainnya!
—Surabaya, 10 November 2023 / 26 Rabi’ul Akhir 1445H
5 notes · View notes
triastariirfiani · 1 year
Text
Pagi tadi, dikagetkan dengan berita duka dari seorang sahabat. Innalilahi wa inna ilaihi Raji'un. Meski jarang bersua, namun kisahnya hampir selalu terdengar dari salah seorang sahabat kami juga.
Lagi-lagi, ketika seseorang kembali kepada Allah dan meninggalkan jejak kebaikan maka itulah yang akan terus terngiang.
Ia seorang pembelajar yang Ulun, dedikasinya untuk pendidikan dan dunia sosial tidak diragukan lagi. ia juga penghafal peta buta meskipun bidangnya kimia.
Sejauh manapun kami berpisah, tetap saja voucher chatime nya bisa kami gunakan. Ingat ini terasa lucu namun real.
Fikar, kamu kembali di hari yang terbaik, semoga Allah tempatkan di tempat terbaik. Allah sayang Fikar. Kami pun sedang menanti giliran.
Fik, di kehidupan selanjutnya semoga kita bisaa bertemu ya, di tempat yang mengalir sungai-sungai dibawahnya. Aamiin
- 2 Ramadhan 1444 H/24 Maret 2023 -
13 notes · View notes