Tumgik
#ogami-ke
souchanai · 1 year
Text
IDOLiSH7 7th Anniversary: Chapter 5 - Selalu Ada aja Masalah [INDO]
Chapter 6 | Navigasi Cerita
Tumblr media
Tsumugi: …Banri-san…!
Banri: Tsumugi-san! Udah dengar berita dari Momo-kun?
Tsumugi: Udah! Karena ada masalah darurat, ia membutuhkan bantuan banyak orang…
Kaoru: Takanashi-san! Ogami-san!
Tsumugi: Anesagi-san!
Rinto: Ada masalah apa?!
Banri: Okazaki-san! Jadi semuanya ada di festival, ya?!
Kaoru: TRIGGER diundang ke sini, makanya aku nemenin mereka…
Rinto: Kalau kami, Presiden kami diundang untuk menjadi juri di sini…
Kaoru: Kau pakai trik apa sehingga atasanmu dapat menjadi juri dan mengesampingkan Presiden Yaotome serta Presiden Takanashi?
Rinto: Aku gak ngapa-ngapain! Presiden kami hanya terpilih oleh panitia sekolah untuk menjadi juri!
Suara kuda terdengar.
Kaoru: Uwaa, kaget! Kenapa ada kuda?!
Banri: Apa ini kuda dari Kebun Binatang Amatir?
Kaoru: Apa ini gak masalah? Niat amat ni sekolah ngadain festival.
Banri: Maa, lagian ini perayaan Anniv ke-7!
Tsumugi: Anniversary year!
Kaoru: 7th Anniv harus manis, ya. Bahkan di sekitaran sini juga ada atribut festival. Apa ini? Jubah silver?
Banri: Bukannya ini kostum Statan? Maskot untuk acara Kelahiran Bintang nanti.
Kaoru: Statan? Apa dia alien?
Banri: Dia kayak peri mic gitu.
Rinto: Tapi, kuda ini baik, ya. Gimana? Mau wortel?
Banri: Kau bawa wortel?
Rinto: Enggak, tadi karena habis tabrakan dengan beberapa WNA.
Banri: Eeh?! Kau tidak apa-apa?!
Rinto: Gak apa-apa, kok. Lalu, aku dapat ini sebagai permintaan maaf dari mereka.
Kaoru: Kayaknya, ada yang aneh di sini…
Shiro: Ah, guys, sini!
Rinto: Utsugi-san! Apa kau dipanggil oleh Momo-kun juga?
Shiro: Tidak, aku dipanggil oleh Ryo-kun…
Rinto, Banri, Kaoru: Ryo-kun?!
Rinto: Ryo-kun itu maksudnya Tsukumo Ryo?! Dia juga ada di sini?!
Kaoru: Aku tidak yakin aku bisa tetap tenang jika aku melihat pria itu!
[TL’s Note: Nuuuuu Kaoru-chann traumaa :”””]
Banri: Apa yang dia lakukan di sekolah ini?!
Shiro: Jadi gitu perasaan kalian. Saya memohon maaf sedalam-dalamnya, etto… Kalau gitu, kita mencar, yuk!
Banri: Utsugi-san! Sebenarnya ada apaan, sih?!
Shiro: Aku juga kurang tahu tapi sepertinya aku harus pergi ke kuil dekat sini...
Murid 1: Senpai, senpai. Kau masih sering pergi untuk ibadah di kuil sana? Bukannya tangganya itu gak enak, ya?
Murid 2: Emang gak enak. Habisnya, ada 500 anak tangga. Tapi, aku ingin melakukannya!
Murid 1: Senpai keren!
Shiro: …500 anak tangga…
Suara kuda terdengar.
Shiro: Aku boleh pinjam kuda ini gak?
Kaoru: Gak mungkin boleh, ‘kan?!
Banri: Tenanglah, Utsugi-san! Kau mau ngapain dengan kuda ini?!
Shiro: Aku tidak ingin menaiki 500 anak tangga… Tidak! Aku harus melaluinya tanpa kuda meski sambil menangis.
Banri: Kau akan melaluinya sambil menangis?
Shiro: Aku akan kembali! Jika ada apa-apa, tolong kabari aku!
Tsumugi: Hati-hati!
---
Tumblr media
Shiro: Kuilnya dimana, sih? Apa di sekitaran gunung kecil itu?!
Momo: Utsugi-san!
Ryo: Ap- Shiro…?
Shiro: Momo-san! Ryo-kun! Sebenarnya ada apa?!
Momo: Kita ada dalam masalah besar karena dia telah menjatuhkan dokumen yang kontennya berbahaya! Tolong bantu kami!
Shiro: Oke. Aku harus ngapain?
Momo: Aku akan mencari dokumennya dengan Ban-san dan yang lain, kau dan Ryo-san akan mencari di kuil!
Momo: Aku ingin kau menyelamatkan tas biru mahal itu sebelum benda itu dibakar!
Shiro: Siap.
Momo: Mohon bantuannya!
Momo pergi.
Ryo: Hai, mohon bantuannya.
Ryo: Uwaaa! Kau! Beraninya kau mencengkram kerah seseorang yang dahulu adalah bosmu?!
Shiro: Kau akan mengantarku ke kuil. Nih, gunakan tendon Achilles-mu.
Ryo: Aku tidak mau naik tangga itu.
Shiro: Sama. Tapi, tolong ceritakan semuanya padaku sambil kita menaiki tangga ini.
---
Tumblr media
Banri: Dia menjatuhkan dokumen soal Riku-kun dan Tenn-kun adalah kembar di sekitar sini?!
Momo: Benar! Mohon maafkan kami…!
Banri: Ini bukan salahmu, Momo-kun. Tapi, kita harus segera menemukannya sebelum orang lain melihat dokumennya…
Momo: Kaoru-chan, aku boleh minta tolong, gak?!
Kaoru: Tentu saja. Ini menyangkut Tenn kami, loh!
Banri: Kita akan segera menemukannya sebelum orang lain! Tsumugi-san, untuk jaga-jaga, tolong laporkan masalah ini ke Presiden!
Tsumugi: Baiklah!
Momo: Terima kasih, Maneko-chan! Aku akan mencarinya di dalam sekolah. Aku tidak ingin membuat Riku dan Tenn sedih!
Rinto: Tidak apa-apa. Selama dokumen itu tidak jatuh ke tangan seorang jurnalis dunia hiburan atau reporter majalah musik, tidak akan terjadi masalah…
Touma: Momo-san!
Momo: Touma…! Anak-anak ZOOL…!
Momo: Syukurlah! Ini darurat! Aku butuh bantuan kalian…
Jurnalis: Darurat?
Banri: …Ini siapa?
Minami: Dia seorang jurnalis yang menulis konten untuk majalah musik terkenal. Kami pernah bertemu di Red Fest…
Jurnalis: Ahaha. Saat itu aku hanya membuat artikel yang buruk tentang kalian tapi sekarang aku malah jadi penggemar.
Jurnalis: Momo-san, aku pernah mewawancarai dirimu beberapa kali. Sebuah kehormatan dapat bertemu denganmu di kesempatan yang tak terduga ini.
Momo: Aah, aku ingat. Aku selalu memintamu untuk membuat artikel yang baik…
Jurnalis: Apa maksud dari kata darurat yang kau sebutkan tadi?
Torao: Apa ada sesuatu terjadi dengan IDOLiSH7?
Momo: …
Kaoru: Aah, pusing…
Rinto: Anesagi-san, bertahanlah…!
Momo: Ka-Kaoru-chan lagi gak enak badan…!
Kaoru: Ini hanya anemia biasa, kok! Jangan cemaskan aku, cepat dan laporkan segera ke bos kalian!
Banri: Baik…!
Rinto: Anesagi-san, tolong andalkan kami!
Tsumugi: Maaf atas keributannya, ZOOL. Sampai jumpa…!
Touma: Kalau gitu… Jaa, kita pergi, yuk.
Jurnalis: Okey. Aku ikut, ya. HItung-hitung sekalian berkeliling sekolah ini. Festivalnya meriah sekali. Sepertinya aku dapat membuat artikel yang menarik.
Torao: Syukurlah.
Minami: ….
Minami: Inumaru-san, Mido-san, kalian duluan saja. Aku ingin bersama dengan Anesagi-san dulu.
Touma: Kau baik sekali, Mina… Baiklah. Tolong, ya.
Touma, Torao, dan Jurnalis pergi.
Minami: Momo-san, Anesagi-san, Takanashi-san, ada apa sebenarnya?
Momo: Minami…
Minami: Raut wajahmu berubah ketika kalian melihat jurnalis tadi. Jika ada masalah, aku bisa bantu.
Momo: Sebenarnya…
---
Tumblr media
Shizuo: Yuki-kun… Yamato-kun dimana…?
Yuki: Mana, yaak? Urusan ini yang ngurus Momo, sih.
Shizuo: …Aku ingin segera membereskan masalahku dengannya…
Yuki: Iya, iya... Ah, ada band sekolah.
Yuki: Mau liat bentar, gak?
Shizuo: Eh…? Maa, kalau cuman bentar…
Murid 1: Ah, ada Yuki dari Re:vale!
Murid 2: Ah, idol… Daripada itu, kita harus segera membetulkan ini…
Yuki: Suaranya gak keluar, kah? Mau kubantu?
Murid 2: Ah, tapi ini gitar asli. Kayaknya idol gak mungkin bisa ngatasin ini, deh.
Yuki: ….
Shizuo: Yuki-kun, kau terlihat kesal.
Murid 1: Gak sopan banget lo! Yuki dari Re:vale itu bikin lagu sendiri, tau!
Murid 2: Bikinnya pakai smartphone atau sejenisnya, ‘kan?
Yuki: Oi, bocah. Diem sini. Liat.
Murid 2: Hei! Kembalikan gitarnnya…! Jangan sentuh amplifier-nya tanpa izin…!
Suara petikan gitar terdengar.
Murid 1: Ah, suaranya ada! Uwaaa, Anda ahli sekali! Potongannya bagus sekali!
Shizuo: Meski sikapmu buruk tapi kau keren, Yuki-kun!
Yuki: Sama-sama. Kau, mana terima kasihnya?
Murid 2: Kuh…
Yuki: Aku tidak akan pergi dari sini sampai kau bilang terima kasih.
Shizuo: Anoo, gimana dengan masalah Yamato?
Yuki: Aku gak bakal pergi.
---
Tumblr media
Supir: Mohon maaf sebelumnya, Presiden. Sepertinya di depan sana ada kecelakaan jadi macet…
Soushi: Baik. Saya tidak ada jadwal urgent siang ini. Jadi, saya akan berjalan-jalan sebentar.
Supir: Dimengerti. Mohon hati-hati.
Soushi keluar dari mobil.
Tumblr media
Soushi: Untuk ke stasiun terdekat, tidak memakan waktu hingga 10 menit, ya. Hm?
Soushi: Festival Tahun ke-7 Sekolah Nanahoshi… Sekolah seni, ya…? Artinya, para calon selebriti.
Soushi: Mimpi siapa pun akan terkabul, ya…?
Soushi: Memang mudah sekali untuk menginspirasi anak muda berpotensi dengan kata-kata indah yang tidak bertanggung jawab.
Soushi: Namun, mereka yang terlalu mendambakan mimpi itu, kehidupannya yang sesaat mereka akan direnggut… Sama seperti Satoshi dan Sogo.
Soushi: …
Murid: Selamat datang di Festival Tahun ke-7 Sekolah Nanahoshi!
Murid: Kami membagikan tiket spesial hari ini! Jadi sekarang, Tuan dapat masuk tanpa undangan!
Murid: Silahkan melihat-lihat!
Soushi: …Lagian, aku masih ada waktu.
Soushi: Aku ingin melihat anak muda seperti apa yang tertipu dengan dongeng dunia ini.
---
Tumblr media
Sogo: Yotsuba-kun.
Tamaki: Hm? Eh…? Ah, Sou-chan! Rikkun!
Riku: Tamaki, ketemu!
Sogo: Kau kira aku teman sekelasmu, ya?
Tamaki: Iya! Soalnya kau memanggilku dengan sebutan ‘Yotsuba-kun’.
Sogo: Ahaha. Aku berhasil.
Tamaki: Aku kayak… ‘Ahre? Ini suaranya Sou-chan bukan, sih?’ Terus aku liat ke belakang, lah benar.
Sogo: Kelihatan kok dari raut wajahmu.
Riku: Enak banget. Padahal ini seru tapi Iori malah sadar duluan!
Tamaki: Udah ketemu Iorin? Udah liat dia?
Riku: Udah! Jubah putih yang ia kenakan keren!
Sogo: Riku-kun sudah sangat terbiasa dengan dokter dari kecil jadi ia sangat senang melihat cosplaynya Iori.
Tamaki: Hee, gitu, ya!
Riku: Ehehe!
Tamaki: Sou-chan juga mau berubah jadi superhero, ‘kan, ya?
Sogo: Enggak, tuh.
Tamaki: Enggak, ya?
Riku: Sogo-san bilang kalau para rocker adalah hero.
Tamaki: Oh! Kayak Douglas?! Harusnya aku cosplay Douglas Rootbank aja.
Sogo: Douglas itu hero. Aku harap aku dapat bertemu dengannya untuk kedua kalinya. Untuk ketiga kalinya, mungkin agak susah tapi…
Riku: Tamaki, kau cocok banget loh cosplay Douglas!
Tamaki: HAHAHA!
RikuSou: Miripnya~
Tamaki: Nanti aneh dong kalau di sekolah ada 2 Douglas!
Sogo: Ahaha, iya juga.
Riku: Aku daritadi kepikiran, bagaimana reaksimu jika kami memanggilmu dengan sebutan yang berbeda.
Tamaki: Oh, apa tuh?
Riku: Sogo-san, coba, deh!
Sogo: Yotsuba-senpai.
Tamaki: Versi senpai, ya?! Oh, Sogo. Ada apa?
Sogo: Ini asam sitratnya.
Tamaki: Asam sitrat?
Sogo: Hadiah untukmu.
Tamaki: Oh, benda itu bagus untuk mengatasi lelahku. Trims!
Sogo: Sama-sama. Semangat lombanya.
Riku: Versi dua!
Sogo: Yotsuba, duduklah.
Tamaki: Sensei! Versi sensei!
Sogo: PR sudah kau kerjakan?
Tamaki: Maaf, Osaka-sensei. Belum.
Sogo: Kenapa belum dikerjakan?
Tamaki: Etto, aku main game…
Sogo: Hei, PR dulu dikerjakan. Jangan lupa mulai besok.
Tamaki: Baik.
Riku: Versi tiga!
Sogo: Taa-kun.
Tamaki: Stop! Memalukan tau! Kenapa kau mengajari Sou-chan hal seperti ini, Rikkun?
Riku: Habisnya, kesel banget Iori gak bisa diajak kerja sama.
Sogo: Udahan? Padahal masih ada versi rival sekolah yang buruk, loh.
Tamaki: Coba aja lagi pas kita udah pulang. Lakuin itu di depan yang lain.
Sogo: Siap.
Tamaki: Kalian mau kemana lagi abis ini?
Sogo: Kayaknya ntar mau ke ruangan panitia festival sambil bantu-bantu dikit kalau perlu.
Tamaki: Oh, oke. Aku ikut kalau udah kelar shift. Oh, iya, stamp-nya gimana?
Sogo: Oh, iya. “Kita pernah bertemu di sini 100 tahun yang lalu!”
Riku: “Kita pernah bertemu di sini 100 tahun yang lalu!”
Tamaki: Ini dan ini. Ah, coba liat pose berubahku!
Riku: Emangnya ada?
Tamaki: Nyaan, berubah!
Sogo: Gemasnya.
Riku: Imut! Lagi, dong!
Tamaki: Nya, nya, nyaan, berubah!
---
Tumblr media
Ryuu: Orang-orang yang tadi terlihat kelelahan itu gak bakal kenapa-napa, ‘kan, ya?
Gaku: Yang satu bisa bahasa Jepang, kok. Jadi harusnya aman.
Tenn: Aku senang dapat bertemu dengan penggemar kita.
Gaku: Iya. Btw, aku lapar. Mau makan gak?
Ryuu: Di sana ada rumah pantai! Pasirnya membuat tampilan pantainya lebih real!
Tenn: Ide mereka bervariasi sekali. Banyak tempat-tempat yang menarik di sini.
Gaku: Di sana ada makanan yang untuk anak-anak. Yang ada bendera di atas omurice-nya. Tenn suka itu, ‘kan?
Tenn: Aku jadi teringat akan masa kecilku.
Ryuu: Ada burger mini, neapolitan, dan pudding segala, loh. Makanan untuk anak-anaknya keliatan mewah sekali.
Gaku: Aku jadi pengen makan itu. Memalukan, sih. Tapi, kenapa enggak? Sekalian menyesuaikan diri dengan semangat berfestival di sekolah ini.
Tenn: Benar.
Ryuu: Ke sana, yuk!
---
Tumblr media
Murid: Selamat datang.
Gaku: Pesan makanan untuk anak-anak tiga… Uwa!
Sousuke: Gaku.
Otoharu: Gaku-kun.
Rintaro: Oh, TRIGGER.
Gaku: Papa ngapain di sini?
Tenn: Takanashi-sachou dan Okazaki-sachou…
Otoharu: Sini, dong makan bareng.
Ryuu: Oke, deh.
Gaku: Makan bareng, ya? Akrabnya.
Rintaro: Yaotome-san dan Takanashi-san lagi membangun kepercayaan masing-masing. Mau bendera gak?
Gaku: Enggak.
Otoharu: Senang ada kesempatan bertemu di saat seperti ini. Karena, jika di kantor, terasa ada tembok yang membatasi. Kau mau bendera?
Gaku: Tidak.
Sousuke: Fun… Bahkan jika kami bertemu di luar, kami hanya membicarakan masalah industri. Nih, bendera…
Gaku: Diblangin enggak! Kenapa semuanya menawari itu padaku?!
Rintaro: Kami baru saja membahasmu. Saat Gaku-kun masih kecil, katanya kau suka dengan bendera yang diletakkan di atas makanan seperti ini…
Gaku: Serius?!
Sousuke: Kau tidak ingat? Padahal dulu kau suka banget.
Ryuu: Imut sekali, Gaku! Adik-adikku juga sangat menyukai bendera itu saat mereka kecil.
Tenn: Kau mau yang punyaku, gak?
Gaku: Enggak mau lah! Aah, kayaknya, aku bakal dibully terus sampai akhir hayat gegara ini.
Otoharu: Kami sedang membicarakan bagaimana kita dapat membuat masa depan dunia hburan seperti bendera di atas makanan yang membuat anak-anak senang.
Tenn: Karena itu, kalian ada di sini?
Otoharu: Tidak. Kita memilih tempat ini karena menunya yang bervariasi dan terlihat indah.
Sousuke: Makanan ini mencerminkan suasana festival sekolah ini.
Rintaro: Sajian seperti ini membuatku bernostalgia dengan masa kecilku. Kalian gimana?
Tenn: Sama, kok.
Rintaro: Jadi karena itu ya, sajian ini jadi terlihat begitu mewah bagi kalian. Memang, ya, TRIGGER itu keren.
Sousuke: Fun.
Rintaro: Kayaknya, nge-produce TRIGGER seru, ya.
Otoharu: Seru, dong. Potensi mereka besar ditambah mereka tahan banting dan jujur.
Ryuu: Terima kasih banyak.
Murid: Terima kasih telah menunggu. Tiga porsi makanan untuk anak-anaknya, kakak… TRIGGER?!
Tenn: Terima kasih.
Murid: Ternyata TRIGGER datang…! Maaf! Aku malah membuat TRIGGER-san duduk dengan bapak-bapak aneh!
Tenn: Anoo, mereka para CEO rumah produksi.
Murid: Aah…! CEO…!
Sousuke: Murid sekolah seni memang punya nyali.
Rintaro: Kalau gak salah tadi kau bilang bahwa aku bapak-bapak? Orang sepertiku?
Murid: Anda tidak termasuk, kok!!!
Rintaro: Yosh! Kalau gitu, oke~!
Otoharu: Ngomong-ngomong, aku…
Murid: Kalau Anda termasuk!!!
Otoharu: Aah, iya.
Sousuke: Kau terlalu terbawa suasana, Takanashi.
Otoharu: Setiap kali aku sedang bersama Banri-kun, ia selalu memuji betapa awet mudanya aku. Dia sering bertanya padaku, "Yakin nih, ini bukan Yaotome Gaku?"
Sousuke: Jangan tiba-tiba jadi anakku.
Rintaro: Papa, aku boleh makan camilan gak?
Sousuke: Jangan buat orang bingung, kau bukan anakku!
Ryuu: Gaku ‘kan anak asli Anda, bagaimana jika Gaku yang meminta sesuatu?
Gaku: Boleh, gak… Aku mau makan pudding…
Tenn: Kau anak yang baik, ya. Nanti kubelikan camilan deh saat pulang.
---
Tumblr media
Soushi: …Sekolah seni begini, kah…?
Suara kuda terdengar.
Soushi: …Bahkan ada kuda segala. Ini tidak jelas sekali.
Soushi: …Tapi, mata para murid begitu berbinar-binar…
Sogo: …
Soushi: …! Yang ada di situ, itu Sogo? Dia berjalan ke arah sini…
Soushi: …Aku gak bisa ke sana! Kalau kita bertemu di sini nanti malah jadi masalah…
Soushi: Nanti Sogo bakal berpikir bahwa aku mulai tertarik dengan dunia hiburan dan malah terjadi kesalahpahaman. Gimana ini?
Soushi: Ini…!
To be continued…
TL Note:
Aku mikir gini, gila juga ya sekolahnya trio high school, bisa ngundang CEO... like... HOW MUCH THEY COST TO INVITE THEM?!?!?! mana minta tolong buat jadi juri lagi. emang gila mantep banget relasi para seleb atau anak seleb di sini
15 notes · View notes
jade-lop · 3 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
15 notes · View notes
yupihepi · 2 years
Text
Four Season: Chapter 10- Pohon Penghubung pt. 2
(hari diadakannya Charity Class Live)
Tumblr media
Subaru: Sedikit lebih ke atas kali ya? Ah, itu agak terlalu atas! Turunin dikit lagi..
Mayoi: Eh…. Ap-apakah se-segini udah pas?
Hokuto: Akehoshi, gimana?
Subaru: Yoi, oke! Udah lurus pas kok!
Plang sambutan ini gak kelihatan kayak buatan sendiri ya? Kerja bagus juga nih diriku! “Welcome! To Yumenosaki class live!!”.
Hokuto: Oi, jangan kamu klaim sendiri lah. Aku ama Ayase juga ikut membuatnya lo.
Subaru: Ahaha. Iya juga ya. Kalau gitu, berarti ini adalah hasil dari bukti pertemanan antara aku, Hokke, dan Ayapi.
Mayoi: Bu...Bukti pertemanan…
Hokuto: Hm? Ada apa Ayase? Kok tiba-tiba terlihat malu-malu dan linglung gitu, kelihatan aneh lo?
Mayoi: Anu… itu… Tidak, cuma saya biasanya tergolong orang yang tidak bisa berbaur, jadi saya bingung harus merespon seperti apa.
Subaru: Jadi itu yang membuatmu terlihat begitu? Ahaha, Ayapi seperti bunglon* ya! Menarik!
*Subaru bilang bunglon karena wajahnya Mayoi bagai berganti-berganti warna. Di naskah aslinya itu 赤くなったり青くなったり  yang artinya menjadi memerah (malu-malu) dan jadi membiru (linglung atau tampak bingung).
Tumblr media
Makoto: Uwaaa… Set meja makan serta alat makannya semua berkilauan seperti di restoran mahal…!
Yuzuru: Fufu, sepertinya saya tanpa sadar terlalu bersemangat untuk ini.
Makoto: Fushimi-kun, bisa nggak ajarin aku cara mengelapnya? Lihat punyaku gak bisa mengkilap seperti itu.
Yuzuru: Baik, tentu saja boleh. Akan tetapi membersihkan kelas seperti ini sudah seperti keahlian khusus seorang pelayan. Untuk menguasainya pun tak akan mudah, apakah Anda siap?
Makoto: Eh… Aku barusan ngomong hal yang gak perlu ya?
Tumblr media
Mika: S-syukur deh kalo masih sempat! Ini nih tatakan gelas ama taplak meja yang kurang tadi.
Arashi: Ara! Makasih, Mika-chan!
Kamu gak apa-apa? Kemarin hampir gak tidur kan kamu?
Mika: Ha… Iya juga, aku dari kemarin terus menjahit sampe pagi buta tadi, tapi tenang aja aku baik-baik aja.
Arashi: Gak boleh gitu. Acara yang utama baru akan mulai nanti! Udah biar kami saja yang beres-beres, kamu tidur saja di sebelah pinggir situ.
Mika: Eh, boleh nih?
Ritsu: Tentu aja boleh.
Mika: Kalau begitu aku terima tawarannya, istirahat bentar dulu. Makasih.
Ritsu: Nah nah, jujur lebih baik~ Kalau gak mau tidur sendirian, aku akan nemenin kamu buat tidur juga. Aku master tidur soalnya.
Arashi: Fufu, sayang sekali ya, Ritsu-chan sini harus ikut aku ngerjain ini. Sini, ayo ayo~
Ritsu: Ah, Nacchan maksa banget ya! Padahal Maa-kun aja gak pernah maksa aku kayak gini!
Tumblr media
Adonis: Aku dah bawa nih bahan makanan. Mau ditaruh mana?
Koga: Uooohh!? Adonis, lu bawa berapa kotak tuh sekaligus!? Lagipula, kok bisa ya kuat bawa sebanyak itu?
Adonis: Gak masalah. Daripada bolak-balik, aku berpikir mending langsung dibawa semua sekalian.
Koga: Ya, benar juga sih. Yah, kalo orangnya sendiri gak keberatan gak apa-apa sih. Pertama sini letakkan bahan makanannya di ruang kosong itu. Berikan setengahnya, kubantu.
Adonis: Aku bisa bawa sendiri kok.
Koga: Udah kubilang gak apa-apa. Sini kasih aja.
Adonis: Yaudah kalo gitu…
Koga: Nah, kasih si—Waaa!?
Adonis: Hm?!?!
Fyuhhh, untung aja sempet ketangkep lagi. Bahaya ampir aja jatuh tadi. Kamu gak apa-apa kan, Ogami?
Koga: …ughh.  Sial… seriusan ada apaan dengan kekuatan ototmu itu...
Tumblr media
Souma: Sakasaki-dono, sedang apa disana?
Natsume: Ini aku sedang persiapan untuk Pojok Peramal. Disaat seperti ini pasti banyak orang yang mau meramal untuk keberuntungannya daftar sekolah, pasti bakal laku keras.
Souma: Ramalan ya? Yah gak apa-apa sih kalo emang menguntungkan. Tapi bukannya lebih baik mengadakan yang suasananya lebih cerah? Di satu sisi, ramalan seperti terkesan kelam gitu, yang kurang cocok dengan suasana tokonya.
Natsume: Kelam itu… setidaknya bilangnya terkesan misterius dong. Ah iya juga, apa perlu aku ramal kemampuan Souma-kun hari ini nanti bisa melayani pelanggan tidaknya?
Souma: Hmm, tidak perlu. Bisa saja mungkin nanti malah kena hipnotis macam-macam.
Natsume: Cih..
Souma: Kenapa malah mendecakan lidah begitu?
Mao: …..
Oh, (Produser) juga ikut membantu ya.
Hm? Ah, benar juga. Karena semuanya mau bahu-membahu saling membantu, acaranya bakalan bisa diadakan dengan lancar. Aku gak nyangka semuanya bakalan mau membantu, apa karena mereka semua juga punya banyak kenangan dengan pohon sakura itu juga ya.
Eh? Kenapa malah tertawa? Aku bilang sesuatu yang aneh ya?
Hm? Kenangan mereka dengan bunga sakura pun benar, tapi juga karena aku?
Ehhh.. karena banyaknya ikatan yang telah aku jalin selama ini?
…i-iyakah? Haha… lagipula karena dirimu tiba-tiba bilang gitu, aku jadi malu nih.
Subaru: Ah! Sally ama (Produser), bermesra-mesraan itu dilarang lo!
Mao: Mes-!? Nggak kok!? Kami cuma ngobrol biasa kok!?
Tumblr media
Subaru: Lihat, udah mau dibuka nih! Ayo persiapan-persiapan!
Mao: Ah, benar juga. Ayo (Produser) juga!
                 <Sebelumnya   All    Setelahnya>
11 notes · View notes
yupihepi · 2 years
Text
Four Season: Chapter 5- Fragmen Keseharian pt. 3
Tumblr media
Makoto: Eh… Ruang latihan, studio, klub kerajinan tangan, perpustakaan, ruang tari, teras kebun, auditorium… Hm, sudah cukup banyak ya tempat yang sudah kita potret. Selanjutnya terakhir deh, mau kemana?
Mao: Hmm.. kemana ya…
Gimana kalau ke atap aja? Kan disana bisa dibilang tempat yang cocok untuk bersantai bagi semua.
Makoto: Bagus tuh! Ayo ke atap!
(di atap)
Makoto: Uwa, kalo di atap emang terasa dingin banget ya..
Mao: Ugh, aku jadi mengigil! Meski bilang gitu, aku lihat dirimu masih kuat-kuat aja tuh…
Ayo cepetan kita foto dan segera masuk lagi, kalau lama-lama disini bisa-bisa kita jadi patung es.
Makoto: (memotret) Yosh, gini aja dah.
Hm? Isara-kun ada apa?
Mao: Hm? Nggak kok. Aku ingat ada saat pas Trickstar dulu baru pertama dibentuk, kita gak punya uang untuk memesan ruang latihan dan akhirnya latihannya di atap sini. Aku jadi sedikit nostalgia.
Makoto: Ah, iya juga. Dulu pernah ya.
Enak ya Isara-kun, kenangannya di atap yang bagus-bagus.
Mao: Eh? Adakah kenangan di atap yang gak bagus? Ja-jangan-jangan Makoto, dirimu….
Makoto: Bu-bukan bukan, bukan aku dinakali atau dijahati disini lo!
Kenangan dan ingatanku di atap itu sebagian besar diisi adegan disuruh dan dilempar buat bungee jump ama Ogami-kun sih. Haaahhh, perasaan itu terlalu kuat tertinggal di kepalaku sampai aku melupakan hal yang lain.
Mao: Ada juga ya hal begituan. Itu kan? Pas waktu Trickstar dilatih ama UNDEAD?
Makoto: Nggak pas itu doang. Pas tsukimi *1 juga aku dilempar lagi lo.
Mao: Eh? Seriusan? Itu bencana banget sih.
Makoto: Iya kan? Beneran nyerah dah ngadapi Ogami-kun mah. Dia selalu mengejarku dengan mukanya yang seperti iblis. Nggak, gak cuma mukanya. Udah kayak iblis itu sendiri. Ogami-kun itu perlambangan seorang iblis.
Koga: Hooo.. siapa yang seperti iblis?
Tumblr media
Makoto: Kan udah kubilang Ogami-kun yang kayak iblis…
Hiiiii!? Ogami-kun si Iblis!?
Koga: Jangan seenaknya nambahin “si Iblis” segala woi, dasar tauge kacamata!
Udah aku latih sampai bisa begini, berani ya memanggil aku sebagai iblis! Ora ora!
Makoto: Adududuhhh sakiiit… Tohong jaangwan ttahik pifikhu?! (nb: tolong jangan tarik pipiku)
Adonis: Ogami, kayak gitu gak baik lo. Tolong lepasin.
Koga: Hmph!
Makoto: Aduh! Ada apa dengan kekuatan genggaman Ogami-kun ini. Hei, Isara-kun, pipiku nggak melebar kayak kobutori jii-san *2 kan!?
Koga: Ye gak bakalan lah. Aku juga udah menahan diri biar gak kebangetan.
Selain itu, latihlah juga tuh pipi biar gini aja gak ngeluh mulu!
Makoto: Hahhh… ada-ada aja!
Adonis: Kalian berdua disini ngapain?
Mao: Kami berdua kesana-kemari motret foto buat album kelulusan nanti. Ngikut alur kami kesini deh. Kalian berdua pula ngapain disini? Disini dingin banget lo!
Koga: Biasa aja tuh, malah aku ngrasa panas, ya kan, Adonis?
Adonis: Ya, jadi keringatan nih.
Mao: Eh..? Ini musim dingin lo? Kalian sehat?
Koga: Oi, jidat lebar! Jangan pandang kami kayak ngelihat hal yang menyedihkan!
Tadi kami session *3 di ruang klub dan setelah itu kami ngrasa gerah gara-gara terlalu semangat, jadinya kami mau istirahat ama cari udara sejuk disini.
Adonis: Perpaduan antara gitar dengan okarina ternyata menarik juga. Penemuan baru nih.
Koga: Sekarang Adonis kemampuannya udah meningkat ya, udah bisa main berbagai pitch juga.
Sekarang permainan okarinanya Adonis cocok buat rock, jazz, pop, R&B *4 . Pokoknya semua masuk dah!
Makoto: Ah, begitu ya. Tapi pas keadaan bercucur keringat gini tiba-tiba mau cari sejuk di tempat sedingin ini bisa-bisa masuk angin lo. Jadi lebih baik gak usah lama-lama ya?
Koga: Ngerti kok. Cuma mau sebentar aja terus langsung kembali.
Mao: Oh iya, karena mumpung kita ketemu temen seangkatan ayo kita lakukan yang biasanya, Makoto.
Makoto: Ya, ayo!
Koga: Hm? Yang kayak biasanya? Paan tuh?
Adonis: Ada hal yang harus dilakukan disini ya? Apa kebiasaan anak Yumenosaki yang aku belum tahu kah?
Mao: Ah, bukan bukan. Mumpung kami udah muter-muter buat foto berbagai tempat juga, kalo kita ketemu teman seangkatan disana kami mikir buat foto-foto bareng juga.
Tumblr media
Makoto: Nah nah, sebagai kenang-kenangan. Jadi izinkan kami buat memfoto Ogami-kun dan Otogari-kun juga.
Adonis: Ah, kalau begituan aku gak masalah.
Koga: Asal bukan buat maksud jahat, terserah aja. Potretlah kegagahanku ini!
Mao: Aku dan Makoto yang anak baik ini mana ada maksud jahat.
Makoto: Dan fotonya juga menampilkan apa adanya yang ada. Jadi terlihat gagah atau nggaknya tergantung dirimu sendiri sih.
Koga: Dasar anak-anak yang gak bisa diajak bercanda.
Adonis: Tenang aja. Ogami gagah kok. Aku jamin, aku berani mengatakan dengan bangga kalau kau gagah kok.
Koga: Candaanku janganlah kau tanggepi serius. Aku yang jadi malu ini kan!
Makoto: Makasih! Jadi foto yang bagus kok!
Koga: Yoi, sampai nanti ya.
Adonis: Makasih kembali ya buat kenang-kenangannya.
Makoto: Fyuhh~ Isara-kun, kita sementara kembali ke kelas nih?
Mao: ……
Makoto: Isara-kun, ada apaan? Kok serius banget memandang lapangan? Emang ada apaan?
Mao: Hei, Makoto…
Makoto: Hm?
Mao: Ada satu tempat lagi yang aku ingin kunjungi. Kita kesana boleh?
Tl Note:
*1 Tsukimi (= tradisi melihat pemandangan bulan, biasanya ama makan-makan gitu) disini merujuk ke scout story “Tsukimi Katari” dimana karena Nazuna dengan niat bercanda bilang ke Adonis kalau di bulan ada kelinci, lah Adonis malah percaya kalau ada kelinci beneran di bulan. Biar nggak ngecewain Adonis, disana nanti Makoto diminta untuk jadi kelinci yang melompat di tengah cahaya bulan, yah alias pake metode bungee jump ala Koga sih wkwk. Rinciannya silakan baca sendiri pyon pyon~♬
Tumblr media
*2 Kobutori jii-san itu salah satu dongeng di Jepang yang menceritakan kisah kakek dengan benjolan di pipinya dan sekawanan iblis. Kayak ginilah kira-kira wkwk.
Tumblr media
*3 Session dalam istilah musik bisa berarti berkumpulnya beberapa musisi atau pemain alat musik untuk membuat suatu kreasi atau improvisasi baru. Yah simplenya dalam konteks ini bermain musik bareng-bareng pake beragam alat musik.
*4 R&B (Rhythm and Blue) itu genre musik yang mencampurkan jazz, gospel (suatu genre musik yang vokalnya dominan) , serta blues (genre musik yang nadanya wavy wavy ballad gitu deh).
                 <Sebelumnya   All     Setelahnya>
2 notes · View notes