Tumgik
#quinnofnight
bittersweetmemo · 7 months
Text
“Luka Yang Berbekas.”
Apa kau pikir aku masih mencintaimu? Iya, benar. Aku tak akan menyangkal jika aku masih menyimpan perasaan itu, entah sampai kapan.
Mungkin sampai aku menemukan penggantimu. Seseorang yang lebih baik darimu, yang lebih bisa menghargai perjuanganku.
Saat ini aku hanya sedang menutupi hatiku untuk sementara, bukan berarti aku berharap kembali padamu. Aku sengaja melakukannya agar aku semakin membencimu dan menemukan alasan yang tepat untuk tidak kembali mencintaimu.
Maaf, luka yang kau berikan padaku terlalu dalam sampai aku belum siap untuk mencintai seseorang lagi. Aku takut aku salah menilai seseorang seperti aku menilaimu.
Nyatanya, kau bersenang-senang di sana. Sedangkan aku disini seperti orang bodoh yang terus memikirkanmu.
Jadi, kuputuskan aku akan menunjukkan bahwa suatu saat aku akan lebih bahagia darimu. Entah dengan seseorang yang juga mencintaiku, atau dengan orang-orang yang menyayangiku dan tidak pernah meninggalkanku.
Aku takkan pernah sendirian, sekalipun kau meninggalkanku. Camkan itu!
Tertanda, Quinn of Nightmare.
2 notes · View notes
bittersweetmemo · 1 year
Text
“Mungkin Rindu?”
Aku hanya ingin memastikan satu hal, apa kau baik-baik saja di sana? Maksudku, apa kehidupanmu sekarang lebih baik tanpa diriku?
Bagaimana sekarang? Apa kau sudah bisa melupakan ‘orang itu’ sekarang, tanpa harus aku membantumu?
Kau pasti sudah menemukan penggantiku, buktinya sekarang tak satupun pesan masuk darimu, padahal dulu kau selalu menghubungi diriku, kau selalu bercerita tentang harimu, tentang kisahmu dengan ‘orang itu’. Sekarang pasti sudah berbeda ya?
Aku harap, di manapun kau berada kau bisa bahagia, dengan siapapun itu.
Jujur, aku di sini merindukanmu, aku harap suatu saat kalau memang masih ada kesempatan, aku ingin bertemu denganmu. Aku ingin memelukmu dan mengatakan, “aku merindukanmu” Begitulah.
Aku terlalu berkhayal bukan? Haha.. Inilah diriku sekarang, tanpamu.
Tertanda, Quinn of Nightmare.
2 notes · View notes
bittersweetmemo · 1 year
Text
“Pengagum Rahasia.”
Ternyata dalam mempertahankan cinta, hanya aku yang kalah. Kau menang.
Kau mendapatkan cintamu, dan aku harus merelakan cintaku.
Aku sadar, aku bukanlah apa-apa di banding dirinya yang sempurna di matamu. Aku bahkan tidak pantas jika di bandingkan oleh gadis yang kau cintai itu.
Apalah diriku? Aku hanya pengagum rahasiamu saja. Tanpa rasa malu, aku malah hadir dalam hidupmu. Yang bahkan, sudah memilih pemanis hidup.
Aku pikir, pelangi itu indah dengan penuh warna cerah. Tapi aku lupa, pelangi pun bisa menghilang dalam sekejap. Dan pelangi itu, ibarat dirimu.
Lalu, aku berpikir lagi. Mungkin kau hujan, yang datang dengan indah di tengah teriknya matahari. Tapi, aku juga lupa. Hujan pun bisa berhenti, berganti langit cerah. Sama halnya dirimu, yang mungkin lelah berbicara denganku.
Hingga aku sadar, bahwa kau itu langit biru. Sedangkan diriku hanyalah tanah dan debu. Tak mampu menggapaimu.
Lantas, untuk apa aku terus berharap padamu?
Iya, aku tahu aku amat bodoh untuk hal ini. Aku ingin kau menjadi milikmu, tanpa rasa malu dan ragu sedikitpun. Padahal engkau sama sekali tak memiliki perasaan itu padaku.
Iya, aku sadar. Kini kau bisa memeluk awan putih itu. Bersih dan lembut.
Berbeda denganku yang keras dan kotor ini.
Terima kasih, karna kau sudah menghiasi siang indahku dengan warna birumu yang cerah itu.
Dan, maaf aku pernah berharap menjadi awan untukmu.
Tertanda, Quinn of Nightmare.
2 notes · View notes
bittersweetmemo · 1 year
Text
“Melupakan adalah hal yang sulit.”
Aku berusaha untuk melupakanmu, kenapa sekarang sulit? Padahal aku merasa mudah sebelumnya untuk melupakanmu, aku merasa yakin bahwa aku bisa melupakan dirimu. Akan tetapi, sekarang aku merasa kesulitan. Apa kau mengutukku?
Aku benci menerima kenyataan bahwa aku masih ingin kembali padamu. Aku benci saat aku mengingat semua hal tentang dirimu. Aku benci saat aku masih ingin melihatmu. Aku benci semua itu.
Kenapa sulit? Apa mungkin aku mulai goyah?
Apa kau senang sekarang? Karena aku merindukanmu? Apa kau senang karena aku menderita karena masih mengingatmu? Apa kau senang karena aku tidak bisa melupakanmu?
Aku ingin tahu, apa kau juga merindukanku? Sama seperti yang kurasakan saat ini. Walaupun mustahil, karena aku tahu, kau tak pernah sedikitpun menoleh padaku. Kau hanya menatap 'ia' sebagai wanita yang sangat kau kagumi.
Mustahil, untuk kita bisa kembali bukan?
Aku tahu, karena aku sangat tahu itu aku takkan bertanya lagi. Aku hanya bodoh karena masih memikirkanmu, yang mungkin saja tidak pernah memikirkanku.
Lagi-lagi kau menang. Ya, aku yang lemah ini mana bisa menang darimu?
Tertanda, Quinn of Nightmare.
1 note · View note
bittersweetmemo · 1 year
Text
“Kecewa.”
Bisa-bisanya kau membuatku berharap, kau manusia yang juga sama sepertiku.
Andai aku tahu maksud dan tujuanmu itu, mungkin aku bisa menjauh di saat kita bertemu. Tapi, Tuhan malah membiarkanku untuk mengenalmu. Seolah, Tuhan ingin aku mengenal sebuah luka untuk kupelajari, untuk kukenang dan untuk kurasakan. Anehnya, aku tetap menerimanya.
Padahal, aku sempat berharap tidak satupun luka ini kudapat darimu. Aku memang orang naif bukan?
Andai, rasa itu tak pernah ada setitik pun, mungkin aku tak akan sekecewa ini.
Tertanda, Quinn of Nightmare.
1 note · View note