Tumgik
#ungkapan perasaan
indahwahyu95 · 1 year
Text
Sebuah Perayaan
Mari kita mulai dengan sebuah pertanyaan, “Describe what love is ?” “Aduh kita bikin ka lagi berpikir malam-malam”.  Saya tertawa dan tetap memaksa dirinya untuk menjawab. Kemudian samar-samar ia menjawab, cinta adalah ketika mau merespon seseorang. Meluangkan waktu, Merespon chat ataupun telepon darinya. Jawabmu singkat. (more…) “”
Tumblr media
View On WordPress
7 notes · View notes
sukadist · 2 years
Photo
Tumblr media
Iya, di eja pun tidak masalah. Soal perasaan terkadang butuh laku kesabaran. Kadang ada bahasa yang tak butuh dipahami, tapi cukup dimengerti. Terserah, sesukamu. #rasa #bahasa #ungkapan #perasaan #menulis #hati #anu https://www.instagram.com/p/CjnOm56vlnw/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
yunusaziz · 5 months
Text
Hanya Butuh Didengar
Ketika seseorang sedang dirundung masalah, kemudian memilihmu untuk bercerita, hal pertama yang harus kamu lakukan hanyalah diam dan dengarkan. Tahan dirimu untuk bergegas memberinya nasihat. Sebab, sebenernya mereka tahu apa yang harus diperbuat, tapi karena suasana hati dan pikirannya sedang tidak baik, maka keadaannya menjadi tidak stabil untuk mengambil keputusan.
Yang kamu perlu lakukan hanyalah mendengar, biarkan dia mentransfer seluruh energi negatifnya ke kamu, dengan cara membuka ruang dan kesempatan seluas mungkin untuknya mengungkapkan. Memaksakan keadaan agar mereka menerima keadaan, seperti "semua akan baik-baik saja", atau "Tetap semangat! Kamu pasti bisa!" seakan-akan mengabaikan perasaannya.
Seolah perasaan negatif yang dialami dan ingin diungkapkannya tidak penting bagi lawan bicaranya. Alih-alih bermaksud untuk menolongnya justru kamu malah menambah 'masalah' baru baginya (ia merasa lemah karena anggapan remeh lawan bicara), bahkan lebih buruk dari itu, dapat menggangu psikis bahkan kejiwaannya.
Intinya adalah cukup diam dan dengarkan, itu yang mereka butuhkan. Itu cara terbaik bersimpati. Berikan pertanyaan seperti, "pasti berat ya berada di posisi mu saat ini", atau "wajar jika kamu marah atau kecewa terhadapnya", berikan pertanyaan atau ungkapan pancingan yang tujuannya agar ia mau mengungkapkan seluruh isi hatinya. Biarkan energi negatifnya habis tersalurkan kepadamu.
Berarti nasihat tidak perlu?
Tetap perlu, cuman balik ke konsep awal bahwa terkadang orang yang bermasalah tahu apa yang seharusnya dilakukan. Akan tetapi karena keadaannya sedang tidak baik, otak dan hatinya tidak mampu mengolah rumusan solusi terhadap masalah yang dihadapinya.
Dengan membuatnya menjadi lebih tenang, karena seluruh energi negatifnya tersalurkan habis, dengan begitu terkadang solusi akan muncul dengan sendirinya. Jika hal tersebut tidak berlaku, baru kita boleh menawarkan nasihat atau solusi terhadapnya.
"Jadilah alasan bahagia bahkan alasan orang lain memilih melanjutkan hidup, walau sebatas meminjamkan kedua telingamu untuknya."
337 notes · View notes
2problematisasi · 9 months
Text
Memandang Langit sebagai Langit
Aku telah melewati banyak mata, namun aku tersesat di kedua matamu
Sungguh aku tak pernah sekalipun terbesit menghendaki sebuah langit sepertimu, tetapi Allah yang menghendakinya, dan hatiku hanya mematuhi-Nya. Berlarut-larut dengan waktu, kau tampaknya kian tumbuh menjadi kebahagiaan kecil yang kurawat dengan cara bersyukur yang besar. Bagaimana bisa aku merasakan kebahagiaan walau tanpa sedetikpun kelopak mataku melihat rona pipimu.
Namun, layaknya semesta bekerja, tidaklah mungkin bagi tanah mengejar langit, begitupun malam yang tidak dapat mendahului siang. Angan bertumbuh serupa mawar di tanah tandus, maka tak mungkin aku mengharapkan mekarnya. Tetapi, sebesar apapun upayaku melupakan, semesta selalu saja punya cara agar aku terus mengingatmu secara tiba-tiba.
Begitu menyakitkan untuk berpura-pura mengabaikan, sedangkan hatiku merasa sakit dengan diamku. Di samping kepelikan itu, aku juga selalu mengkhawatirkan dari setiap kesedihan yang akan mencuri senyummu. Meskipun itu karena hatimu yang belum rela dengan yang lalu, aku tak pernah benci ceritamu, aku tak benci pula pada caramu mendapatkan hatiku. Ya, mencintaimu adalah bentuk mekarnya ikhlasku yang sedang bertumbuh.
Sesungguhnya pecinta sejati adalah orang yang hanya ingin memberikan cintanya tanpa berharap untuk dicinta -Ustadzah Aisyah Farid BSA
Seperti kata para ulama, sesuatu yang bukan untukku, maka tidak akan pernah sampai kepadaku. Dan sesuatu yang Allah tetapkan untukku, pada akhirnya ia akan sampai juga kepadaku. Apabila jarak Allah tetapkan untuk keduanya, maka dekat antar keduanya hanyalah angan. Mengagumi tetap indah, walaupun jika nanti takdirku bukanlah dirimu.
Andaikan seorang hamba emngetahui maksud indah dibalik ketetapan takdir, niscaya ia akan menangis malu karena prasangka buruknya kepada Allah SWT -Syekh Mutawalli Asy-Sya'rawi
Terwujud atau tidak, semua adalah bentuk kasih sayang Allah terhadap diriku. Apabila kudapatkan yang aku inginkan, maka Allah ingin melihatku bergembira dengan takdirku. Ketika Allah tidak memberikan apa yang aku inginkan, itulah bentuk perlindungan Allah padaku.
Maka kutempatkan perasaan ini pada tempat yang semestinya, dan mengembalikanya kepada sang penggerak hati. Bukankah dirimu tak memilihku karena Allah tidak menggerakkan hatimu untukku. Ya begitulah, usaha dan do'a itu milik hamba, tapi takdir tetap milik Allah semata. Maka, jika pada akhirnya nama yang disembunyikan oleh langit bukan nama yang selama ini aku langitkan, tak apa. Doa akan selalu kembali, meskipun ia kembali kepada hati orang yang memang berhak memilikinya, hehe.
Kedekatan atau justru pacaran tidak akan membuat jodohmu cepat datang. Ia hanya menambah dosa dan maksiat saja -Ustadzah Halimah Alaydrus
Seringkali kita diuji dengan sesuatu yang kita cintai, seseorang yang mendiami hati kita adalah salah satunya. Dibalik penantian, kesabaran dan ketaatan tentu ada pahala yang menyertai. Maka, doaku tentu juga tentang keteguhan hati atas lalai yang mengintai, tetapi juga tentang keteguhan hati atas penantianku. Sebab aku malu kepada Rabb-ku apabila lengah terhadap hatiku.
Ada satu ungkapan yang aku favoritkan, "Jika sedang mencintai seseorang, janganlah engkau bermaksiat kepada Allah demi dia, karena hati orang yang engkau cintai berada di genggaman dzat yang engkau maksiati". Maka, terlepas kau menaruh perasaan padaku atau tidak, saat ini batasku hanya mengagumimu.
Jika kamu mencintai seseorang sebelum menikah, tidak ada yang halal untuknya kecuali doa. Maka doakanlah orang yang kamu cintai -Habib Ali AlKaff
Kusadari hatiku sangat terikat oleh seorang insan ciptaan Tuhanku. Tapi aku takut, cinta yang belum waktunya menjadi penghalangku untuk mencium surga Tuhanku. Apabila dirimu adalah jodohku, maka kumohonkan atas kekuatanku untuk menjaga perasaan ini hingga tiba waktunya, atau justru kumohonkan untuk sejenak melupakanmu. Bukan karena aku tidak mencintaimu, justru aku sangat mencintaimu.
Seperti kata para ulama, di saat seperti ini, cinta yang sejati bukanlah apa yang tampak, tetapi apa yang tersembunyi. Maka dari itu, aku berusaha untuk cukup mengingatmu dalam doaku. Bahkan, jika doa dapat terlihat, maka tentu langit di atasku akan dipenuhi oleh namamu.
Cinta terbaik adalah saat kau menicntai seseorang yang membuat akhlakmu semakin baik, jiwa semakin damai, dan hatimu semakin bijak -Habib Umar bin Hafizh
28 notes · View notes
akarcerita · 2 months
Text
Membayangkan diterkam perasaan sunyi, di tengah gemuruh suara berisik jalanan jalarta. Tujuh belas tahun mencari jawaban. Sementara menyaksikan pemegang kuasa silih berganti. Namun tidak satu pun mampu memberi kepastian. Mau marah juga tidak didengar. Ungkapan simbolis payung hitam, kartu kuning, merah. Kenapa tidak seorang pun orang-orang pemegang tahta tergerak hatinya? Siapa sebenarnya yang sembunyi dan disembunyikan?
16 notes · View notes
ruanguntukkita · 1 year
Text
Tingkatan Perasaan Lelaki dan Wanita
Lagi mandi, tiba-tiba kepikiran tentang satu hal; Tingkatan Perasaan Lelaki dan Wanita.
Tapi ini hanya sebatas yang pernah aku dengar dan mungkin alami. Tidak berdasarkan pada penelitian, riset, atau sejenisnya.
Jika bisa diberikan tingkatan dalam bentuk jenjang. Wanita meletakkan perasaannya di atas logika. Sementara lelaki meletakkan logikanya di atas perasaan, kemudian mungkin di atas logika masih ada yang namanya nafsu.
Lelaki menjatuhkan pilihannya karena wanita memenuhi kriterianya berdasarkan logika. Sementara wanita menjatuhkan pilihannya karena ia sudah menjatuhkan hatinya terlebih dahulu.
Aku juga pernah mendengar satu kutipan; “Biasanya lelaki meninggalkan wanita karena wanita lain, sementara wanita meninggalkan lelaki untuk menyelamatkan dirinya sendiri”. Yang dalam hal ini lelaki meninggalkan pasangannya berdasarkan nafsunya yang berada di atas logika, sementara wanita meninggalkan pasangannya berdasarkan logikanya, yang berada di bawah perasaannya.
Oleh karena itu, biasanya lelaki lebih sering merasa menyesal atas perpisahan dibanding wanita. Karena wanita sudah menggunakan logikanya, sementara lelaki baru menyadari perasaannya di akhir. Aku juga sering dengar ungkapan lelaki setelah berpisah; “kok dia sekarang jadi lebih cantik ya?”, sementara ungkapan wanita setelah berpisah; “kok aku dulu mau ya sama dia?”
- Pekanbaru, 8 Februari 2023
42 notes · View notes
ayukarima · 1 year
Text
Skizofrenia
Tumblr media
Sering kali aku berangkat tidur dengan membawa pertanyaan besar di kepala, terutama saat aku berusaha keras memahami manusia bernama laki-laki, "Apa sebenarnya yang tidak sempat mereka lisankan pada kami?"
Pernah pada suatu kesempatan, aku bertanya pada teman laki-laki.
"Bro, cowok tu punya bestie nggak sih?"
"Hahaha, temen deket maksudnya ya?" Balasnya menahan tawa
"Iya, kamu punya nggak?"
"Punya."
"Terus kamu bakal cerita A-Z sama mereka?"
"Seandainya aku punya cerita A-Z, mungkin mereka cuman tahu A sama B aja."
" Lalu yang lainnya?"
"Aku simpan sendiri."
DEG!
Untuk alasan itulah, aku yakin Tuhan menuntunku kembali ke sini untuk belajar (lagi). Aku berdiri di posisi yang sama persis, saat aku mengambil foto tiga tahun yang lalu.
Masih dengan perasaan kagum dengan skenario-Nya, pasti bukan tanpa maksud dan tujuan Tuhan memberikan kesempatan untukku berdinas di bangsal maintenance laki-laki.
Seperti yang dulu kulakukan, aku pernah menyelesaikan sebuah cerita bertema perempuan hebat, disini.
Dalam tulisan kali ini, aku ingin menyimpan catatan dan kilas balik tentang perjalanan kedua bertemakan laki-laki hebat.
Jika boleh jujur, sebagai perempuan sebenarnya aku menentang stigma bahwa laki-laki harus kuat, laki-laki nggak boleh nangis, laki-laki tidak boleh terlihat lemah. Seolah itu hal yang sangat tabu bagi mereka dan itu masih dijadikan warisan turun temurun, dari generasi ke generasi.
Apakah ada lagi yang diturunkan selain itu? Ada.
Kebetulan aku berjumpa dengan salah satu pasien, he is so smart, ia pandai mengungkapkan perasaannya. Aku tertarik dengan pemilihan diksi yang ia pilih untuk menggambarkan keadaannya.
Merujuk pertanyaan besar tadi:
"Apa sebenarnya yang tidak sempat mereka lisankan pada kami?"
Begini kira-kira ungkapan mereka yang berhasil kuabadikan:
"Sudah lama saya mengalami panick attack, OCD, dan anxiety."
Mereka memahami kondisinya.
"Saya sering mendengar bisik-bisik halus yang menyuruh saya mencekik istri dan anak saya, saya setengah mati mengontrol itu supaya tidak terjadi."
Mereka mengalami halusinasi.
"Saat ayah saya marah, ayah banting tv di depan saya. Saat saya marah, saya banting tv di depan anak saya."
"Ayah saya keras, saat saya melakukan kesalahan, saya dipukul. Saya ketakutan, tapi tidak ada yang bisa saya lakukan selain diam."
Mereka berisiko melakukan perilaku kekerasan. Barang-barang sering kali beterbangan dan lantai berantakan hanya demi menyampaikan pesan bahwa ia sedang marah. Benar-benar marah!
Aku sudah menduga, bahwa kebanyakan mereka memiliki trauma, inner child-nya terluka, hingga terbawa sampai mereka dewasa. Aku sambungkan dengan perbincanganku dengan seorang senior, Beliau mengatakan bahwa proses sampai mereka mengalami gangguan jiwa, itu tidak terjadi secara kilat 1-2 bulan saja, namun perjalanannya sudah terbentuk sejak lama, bahkan sejak kecil😭
Surat Untuk Tuan dari Puan🦋
Tuan, kami tahu kau tak ingin berniat menyimpan luka itu sendirian.
Kami masih mencoba meraba tentangmu, Tuan. Rasanya kemampuan kami terbatas untuk bisa mengetahui seluruhnya.
Ada luka yang menjadikan Tuan sebagai sosok yang tak mudah terbaca. Terlihat tegar dari luar namun rapuh di dalam.
Tuan, kau boleh mengenakan sebidang kekuatan, namun lain waktu kau juga boleh melepaskan.
Tuan, boleh kah kami menjadi tenang untukmu bagaimanapun semesta memperlakukan?
Penuh kasih,
Puan🌻
6 Mei 2023 || 01.24
18 notes · View notes
chocohazel · 4 months
Text
Butuh
Suatu hari sekitar tahun 2017, dikala diskusi tentang ibu di rumah atau ibu berkarir sampai ke lingkaranku, seorang bijak pernah membandingkanku dengan temanku yang lain. Teman ini adalah kesayangan kami semua, lebih kurangnya hanya soalan preferensi. Tapi sepanjang usia pertemanan, hampir tidak pernah ada masalah yang ia dapatkan apalagi ia mulai duluan. Sementara aku; nyaris kebalikannya.
Di siang hari itu, aku mendapatkan terminologi baru dari percakapan, ialah aku disebut sebagai anak yang besar sendirian. Kemudian percakapan itu berakhir, ungkapan barusan tidak pernah kurenungi dalam-dalam. Anggap saja bercanda, anggap saja itu adalah bentuk perhatian mereka kepadaku — dan seterusnya.
Kemudian 2023 memberiku banyak hal, yang paling utama adalah kesempatan untuk kembali mengenal diriku sendiri; menguak sebuah sisi yang bahkan tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Di tahun ini, aku baru menyadari bahwa anak yang besar sendirian itu bukan sekadar istilah. Ternyata anak yang besar sendirian itu membawa terlalu banyak hal seiring ia mendewasa sebab ketidaktahuannya. Dan sebagai versi dewasa dari si anak, aku perlu menyadari dan menguraikan “bawaanku” satu per satu.
Salah satu yang menurutku perlu dengan serius harus segera kutanggalkan adalah perasaan ingin selalu terlibat dan dibutuhkan oleh orang lain. Mungkin alasan mengapa aku butuh waktu berduka sangat panjang setelah Mama pergi pun karena aku merasa telah kehilangan satu-satunya orang yang selalu membutuhkanku.
Mungkin bisa jadi itu juga alasan mengapa aku tidak pernah menolak ajakan “ingin bicara” atau “perlu bertemu” dari siapapun, berusaha menerima dan memaklumi relasi apapun walau terkadang tidak sesuai dengan keinginanku, terus saja berada di tempat yang kerap membuat orang lain menganggapku tidak menghargai diriku sendiri, sebab di sudut bagian hatiku — mungkin sebuah lubang kecil saja, ada sesuatu yang terisi; oleh perasaan berguna dan dibutuhkan orang lain.
Aku menutup 2023-ku tanpa ekspektasi apa-apa. Tidak pula berkhayal 2024 harus jadi seperti apa.
Selain ingin sehat jiwa raga dan terus bertumbuh dalam manisnya iman serta limpahan ridhaNya, aku hanya perlu satu hal lagi;
aku ingin hidup.
Aku ingin menikmati hidupku dengan baik tanpa perlu terlalu banyak menyesali masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan — aku ingin hidup sebagai manusia yang paling baik dan paling menghargai diriku sendiri.
Aku butuh aku, aku selalu ada untukku. aku cukup; aku bisa mengandalkanku. aku layak. aku berguna.
Palembang | 31 Desember 2023
6 notes · View notes
rickogurning · 4 months
Text
Di suatu senja yang sunyi, ku temani diri ini dengan pena dan kertas. Hatiku terpatri dalam kerinduan yang tak terucapkan, menanti datangnya hari yang mungkin hanya ada dalam anganku.
Aku mencoba merangkai kata-kata, seperti mengarungi gelombang kesunyian, untuk menyusun puisi yang mencerminkan perasaanku yang terpendam. Setiap goresan pena adalah sebuah doa, sebuah harapan untuk bertemu denganmu lagi.
Sekedar tuk mengagumi, kutulis tentang paras indahmu yang terpatri dalam kenangan. Sungguh, kau seperti lukisan yang tak terganti, dan hatiku hanya mampu mengagumi dari kejauhan.
Namun, di antara kerinduan dan pengaguman, aku menyadari bahwa walau aku bukan seorang pujangga, aku tetap mencoba mengukir puisi indah tentangmu. Setiap bait puisi adalah ungkapan perasaan yang tak terungkapkan, tentang dirimu dan tentang harapan yang ku simpan di lubuk hati.
Mungkin, dalam kesederhanaan kata-kata, aku mencoba menyampaikan bahwa meski engkau bukan milikku, dan aku rasa aku bukan untukmu, namun aku akan selalu di sini, menanti hari-hari yang dipenuhi dengan senyumanmu, meski bukan untukku.
Dalam jurnal ini, kutorehkan segala perasaan dan harapan, seperti sebuah catatan yang hanya bisa dibaca oleh hati sendiri. Semoga, suatu hari, kata-kata ini bisa merentangkan jarak dan menemukan jalannya pada dirimu, meskipun hanya sebagai puisi yang indah dan terpendam.
NB: Terinspirasi dari lagu Sekedar Mengagumi - Daun Jatuh .
3 notes · View notes
jemala · 4 months
Text
Memulai hari ini dengan menangis, rasanya cape batin sekali ya Allah. Aku merasa menjadi manusia yang gagal, sampai sesuatu yang harusnya aku hadapi dengan ikhlas, aku malah menangis dengan tersedu-sedu. Orang-orang sudah menganggapku manusia lemah, aku makin merasa hidupku tidak ada harga dirinya. Tetapi ya Allah, ketimbang meluapkan apa yang dirasakan dalam bentuk emosi amarah, aku lebih memilih tangis yang menyedihkan sebagai ungkapan perasaan yang tidak ada habisnya mengguncang jiwaku.
Beranjak siang, tangisku mereda. Aku memilih beranjak ke dapur.
Tumblr media
Entahlah, aku ngga ada tujuan mau masak apa. Di dapur ada tepung tapioka dan tepung terigu, di kulkas ada ayam. Jadi aku secara asal-asalan membuat bakso Aci dengan isian ayam. Setelahnya? Cuma ku masukkan ke dalam kulkas. Aku pun belum membuat membuat bumbu untuk kuah bakso acinya karena aku sudah selesai dalam larut. Sisa isian ayamnya aku jadikan isian kulit lumpia. Lagi-lagi cuma ku masukkan ke dalam kulkas.
Tumblr media
Sorenya, aku dimintain tolong untuk jagain Syaki karena Ibun dan Ayahnya ada keperluan lain. Jadi Syaki aku jemput di rumahnya. Pas sampai rumahku, Syaki ku ajak main di halaman depan rumahku dan duduk diatas rumput. Dia asyik cabutin rumput, aku pun harus perhatiin dia terus karena meleng sebentar, dia udah mau masukin rumput ke dalam mulutnya. Terus dia kehausan, akhirnya rebahan sambil ku pangku. Dia sibuk lihatin layang-layang di atas langit. Sibuk lihatin langit yang sore ini cerah sekali.
Setidaknya, sedih dipagi hari diganti tawa karena main dengan Syaki :)
-15 Desember 2023
4 notes · View notes
elizabethclaresta · 1 year
Text
Entah
Entah karena itu atau ini dia begitu
Saya sudah tidak tau akan berbuat apa
Apa yang saya damba juga tak tau
Saya tak tau apa apa
Saya buta
Saya tidak lihat sisi cerah
Cemerlang gilang gemilang seperti lenyap
Sakit hati sakit pikiran
Dia hilang, aku takut
Sampai kapan?
Begini tak sanggup
Tidak ingin sendiri
Sendiri seperti sepi
Berdua seperti sendiri
Salah lagi, lagi, lagi
Kita tak tau masa depan
Kita andalkan perasaan
Kemarin jatuh, untung tak sampai dalam
Aku pun tak berani berbicara
Nafsu dan cinta beda tipis
Dia tak mengaku
Entah pura-pura bodoh atau ingin membodohi ku
Aku tak percaya apa yang dia ungkapkan
Sejak pertama kali ucapan itu keluar
Saya akan teguh berbangga
Satu persatu akan selesai
Aku tak tau kelanjutannya
Hanya mencoba percaya, selalu
Batin bergejolak antar iya dan tidak
Aku sering sedih ditinggal
Sudah kuceritakan
Dia pun tetap tak mengerti
Aku harus bagaimana?
Mata ini sudah sembab malam ini
Ditengah malan seringkali menangis
Tangisan ungkapan hati
Banyak yang dipendam
Sedikit yang dikeluarkan dari mulut ini
Sudah, sudahlah
Mari istirahat
7 notes · View notes
mutiayasmin98 · 10 months
Text
Aku lagi baca novel, isinya nyeritain pasangan yg bener bener saling sayang. Aku pernah begitu, sebelum akhirnya mati rasa dan lupa caranya menaruh perasaan dan jatuh cinta tanpa alasan.
Hadiah paling indah yang pernah aku dapat adalah kalimat panjang yang dikirim di tengah malam, di sela sela aku tidur, ungkapan rasa syukur dan rasa sayangnya dia ke aku. Aku yang membaca waktu terbangun tengah malam atau pas pagi hari langsung seperti mendapatkan serotonin boost.
Aku kangen dengan perasaan seperti itu
4 notes · View notes
yunusaziz · 1 year
Text
Kalau Ada Yang Lagi Curhat
Ketika seseorang sedang dirundung masalah, tahan diri kita untuk bersegera memberinya nasihat. Sebab, sebenernya mereka tuh tahu apa yang harus dilakukan, tetapi karena suasana hati dan pikirannya sedang tidak baik, menjadikannya tidak stabil untuk mengambil suatu keputusan.
Lantas apa yang harus dilakukan?
Yang kita perlu lakukan hanyalah mendengar, biarkan dia mentransfer terlebih dahulu energi negatifnya ke kita, dengan cara membuka ruang seluas mungkin untuknya mengungkap isi hatinya, dengan tidak banyak mengintervensinya. Just it.
Memaksakan keadaan untuk mereka menerima keadaan, atau berkata ke mereka "Semua akan baik-baik saja", atau "Tetap semangat! Kamu pasti bisa!" seakan-akan mengabaikan perasaan sesungguhnya dari seseorang yang sedang dirundung masalah tersebut. Seolah-olah perasaan negatif yang dialami dan ingin diungkapkannya itu menjadi tidak penting bagi lawan bicaranya.
Alih-alih bermaksud untuk menolongnya justru kita malah menambah masalah baru kepadanya (merasa lemah karena anggapan remeh lawan bicara), atau bahkan lebih buruk dari itu.
Maka, cukup diam dan dengarkan dulu, itu yang mereka butuhkan. Itu cara terbaik dalam berempati. Pancing pertanyaan seperti, "Pasti berat ya berada di posisi mu saat ini", atau "wajar jika kamu marah atau kecewa terhadapnya", berikan pertanyaan atau ungkapan pancingan, dengan tujuan memancing lawan bicara untuk mengungkapkan seluruh isi hatinya. Biarkan energi negatifnya habis tersalurkan kepada kita.
Berarti nasihat tidak perlu?
Tetap perlu, tapi pada tempatnya. Kembali ke prinsip bahwa kadang tuh orang yang bermasalah tahu apa yang harus dilakukan, tapi karena keadaannya sedang tidak baik, otak dan hatinya tidak mampu mengolah variabel dalam menentukan solusi apa yang akan dilakukan.
Dengan begitu (baca: menerima energi negatif darinya) kadang solusi akan muncul dengan sendirinya. Jika hal tersebut tidak berlaku, baru disaat itu kita boleh menawarkan solusi terhadapnya.
93 notes · View notes
lilealifejournal · 11 months
Text
"HIDUP", 12 Juni 2023
Jadi, beginilkah yang dinamakan menikmati hidup? Dalam skala 1-10, jika ditanya seberapa puas diriku dengan hidup yang kualami sekarang jawabannya adalah 10.
Aku hidup dengan baik, makan dengan baik, bekerja dengan baik, berolahraga, banyak tertawa dan jarang menangis sedih.
Berat badanku naik hingga 48kg, kurasa itulah ukuran aku menikmati hidup atau tidak. Karena 2 tahun belakangan, berat badanku mentok di 46kg.
Aku rasa pelengkap dari nikmatnya hidup adanya orang yang senantiasa menemaniku 3 bulan belakangan ini. Orang yang selalu ku semogakan dalam setiap harapan untuk seumur hidup.
Kayaknya kalimat cinta dan sayang udah usang di usia yang segini, perasaan kayak udah ga bisa diukur dengan cinta atau sayang. Tapi jika ungkapan cinta membuat kita sering bergumam dalam hati: "seumur hidup sama kamu kayaknya akan menyenangkan", maka, ya, aku cinta.
Hal yang terkadang bikin aku merasa kesulitan hidup adalah ketika ketakutan datang. Ketakutan ditinggalkan, ketakutan dikhianati, ketakutan bahwa ternyata aku nggak cukup untuk dirinya.
Aku selalu berkata pada diriku untuk gak jatuh terlalu dalam, karena jika kecewa rasa sakitnya pasti luar biasa. Dan entah bagaimana bisa menyembukannya. Aku tidak mau membayangkannya, karena aku gak ingin itu tervisualisasi hingga menjadi manifest untuk ke depannya.
Namun, aku percaya semua akan baik-baik saja. Mari berdoa dan berharap untuk yang terbaik bersamanya. Mari terus menikmati hidup hingga tua dan mati tanpa penyesalan.
5 notes · View notes
sekadarnyasaja · 1 year
Text
Catatan Refleksi Kehidupan #1
Dari seorang Aan Mansyur saya memahami kata-kata ialah pedang yang bisa dilipat jadi perahu dan pesawat mainan juga bunga untuk ruang keluarga. Memang benar, setiap kata-kata yang kita ucapkan atau ketikkan bisa jadi pedang yang melukai hati atau bahkan bisa menjadi bunga yang indah dan menenangkan hati perasaan.
Dari seorang mas Aan saya mengerti mengapa seseorang menyukai puisi. Karena mereka ingin mengungkapkan sesuatu dengan ungkapan yang indah untuk didengar dan dibaca. Karena sekali lagi, kata-kata dapat menjadi pedang yang tajamnya betul-betul bisa melukai bahkan menghilangkan 'kehidupan' orang lain.
Fajar ini saya habis dibuat melow oleh surat-surat yang dituliskan sahabat-sahabat dan adik-adik saya saat saya wisuda. Dari mereka saya sadar betul bahwa hal-hal kecil yang dilakukan bisa sangat berpengaruh dalam hidup orang lain--benar-benar sebegitunya.
Saya menjadi sadar bahwa memang kebaikan itu banyak sekali bentuknya. Termasuk surat-surat yang mereka kirimkan adalah suatu bentuk kebaikan yang bisa saya baca berulang-ulang sebagai pengingat untuk berbuat kebaikan-kebaikan lain.
Kemudian, mumpung masih dalam suasana lebaran. Kalau dipikir-pikir rasanya kita menjadikan momen lebaran sebagai momen bermaaf-maafan yang bisa dilakukan setiap harinya atau bahkan kapan saja. Tapi, saya merasa bahwa momen lebaran ini benar-benar bisa menjadi media bagi banyak orang yang sulit untuk mengungkapkan kata maaf kepada orang lain. Atau bahkan bisa juga menjadi media pengingat bahwa manusia memang tempat salah dan khilaf--yang membuatnya secara sadar atau tidak bahwa kata-katanya atau perbuatannya selama ini yang seringkali dianggap biasa saja bisa melukai orang lain dan bahkan mungkin bisa 'sedalam' itu.
Semoga momen maaf-maafan di hari lebaran bukanlah sekadar tradisi untuk kita yang merayakan. Semoga segala maaf baik yang disampaikan maupun yang diterima memiliki ruang keikhlasannya di hati masing-masing untuk benar-benar diniatkan pelaksanaannya.
Semoga Allah selalu ingatkan kita dalam segala bentuk kebaikan. Aamiin.
4 notes · View notes
nabastalarunika · 2 years
Text
menurut gue sih ya silent treatment itu adalah suatu bentuk ungkapan emosional yg paling tega. tanpa kita sadari itu adalah salah satu bentuk penyiksaan psikologis terhadap org lain. lo asik2 silent treatment dgn definisi lain "redam emosi" sementara yg satu lg asik2 overthinking
jadi ya menurut gue sih kalo mau marah itu ya marahlah dgn bahasa manusia. bahasakan emosi lo dgn bahasa yg mudah dimengerti. jelasin letak salahnya dimana, inginnya ky gimana, harusnya seperti apa, diskusiin solusi masalah kalian itu 2 arah bukan sendiri-sendiri.
karena cara diam seperti itu adalah cara terkejam utk menyakiti perasaan org lain.
17 notes · View notes