Bubun Lelah, Nak!
Menjadi ibu memang tidak mudah tapi aku yakin ada Allah yang menguatkan sehingga membuat segalanya jadi mudah.
Menjadi ibu tak boleh mudah menyerah karena aku yakin sejatinya ini adalah bentuk pendidikan langsung dariNya.
Menjadi ibu tak mengenal siap 100% karena aku yakin Allah yang siapkan, Allah paling tau kesiapan hambaNya.
Aku pernah mengajar di KB-TK. Siapa sangka, aku yg tak pernah memiliki cita-cita menjadi guru dan kurang tertarik dengan dunia anak-anak malah Allah dekatkan ke sana. Kurasa, aku bukanlah orang yang sabar tapi setelah terjun membersamai anak-anak usia 3-6 tahun aku merasa bahwa ternyata aku bisa sabar menghadapi tingkah mereka bahkan aku menginginkan dan mengusahakan pendidikan yang terbaik untuk mereka. Aku bertemu dengan anak usia 3,5 tahun yang cukup dekat denganku. Di awal sekolah ia seringkali menangis dari datang hingga pulang. Kurang lebih 6 bulan setelahnya ia mulai cukup tenang dan mau bermain bersama teman lainnya. Aku bersyukur atas takdir Allah ini.
Bukan sekali dua kali aku menginginkan memiliki anak yang lahir dari rahim sendiri, tentunya setelah menikah ya dan pikiran itu muncul sejak masih asik sendiri. Lalu sekarang Allah kabulkan cita-cita masa lalu itu yang isinya seperti ini di kepala,
“Aku pingin punya anak.”
“Aku ingin mendidik anakku seperti blablabla.”
“Aku ingin pendidikan utama dan pertama anakku banyak di dapat dari keluarga.”
“Homeschooling kali ya.”
Dan lain-lain.
Ternyata di balik itu semua ada hal-hal yang tidak kupikirkan. Lelahnya menghadapi anak 24 jam. Dan apa yang paling sering terjadi? Menangis, karena memang itulah cara komunikasi kita dengannya. Apakah mudah? Tentu tidak. Seperti apakah tangisan sakit, marah, lelah, haus, lapar, tidak nyaman? Rasanya semua sama. Lalu bagaimana? Bingung. Lalu berakhir dengan solusi menggendong atau menyusukan. Tangisan awal lahir mungkin masih lembut namun seiring bertambahnya usia tangisan itu akan semakin keras bahkan bisa sampai menjerit.
Lelahnya mengurus pekerjaan domestik ditambah mendengar suara tangisan bahkan sampe mejerit benar-benar membuatku lelah. Tak jarang aku kadang berkata, “Nak, Bunda lelah. Udah yuk nangisnya.” Tiba-tiba energiku habis seketika.
Tak lama dari aku lelah ingin menyerah, Allah pertemukan aku dengan sabda Nabi SAW,
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kekhawatiran, atau kesedihan, atau gangguan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya.” [HR Al Bukhari No. 5642 dan Muslim No. 2573]
Semoga dengan lelahnya kita bisa menjadi wasilah Allah karuniakan anak yang bertaqwa kepada Allah dan beradab. Aamiin
0 notes
Kalender Liturgi 14 Jan 2024
Minggu Pekan Biasa II
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I: 1Sam 3:3b-10.19
Mazmur Tanggapan: Mzm 40:2.4ab.7-8a.8b-9.10
Bacaan II: 1Kor 6:13c-15a.17-20
Bait Pengantar Injil: Yoh 1:41;1:17b
Bacaan Injil: Yoh 1:35-42
Bacaan I
1Sam 3:3b-10.19
Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel:
Pada hari itu
Samuel telah tidur di dalam bait suci Tuhan,
tempat tabut Allah.
Lalu Tuhan memanggil: "Samuel! Samuel!"
Samuel menjawab: "Ya, bapa."
Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata,
"Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?"
Tetapi Eli berkata, "Aku tidak memanggil; tidurlah kembali."
Samuel pergi dan tidur lagi.
Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi.
Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata,
"Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?"
Tetapi Eli berkata,
"Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali."
Waktu itu Samuel belum mengenal Tuhan;
firman Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya.
Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya.
Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata,
"Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?"
Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu.
Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel,
"Pergilah tidur, dan apabila engkau dipanggil lagi,
katakanlah: Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."
Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat tidurnya.
Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana,
dan memanggil seperti yang sudah-sudah,
"Samuel! Samuel!"
Dan Samuel menjawab,
"Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."
Samuel semakin bertambah besar, dan Tuhan menyertai dia.
Tidak ada satu pun dari sabda Tuhan itu yang dibiarkan-Nya gugur.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 40:2.4ab.7-8a.8b-9.10
R:8a.9a
Aku datang, ya Tuhan
untuk melakukan kehendak-Mu.
*Aku sangat menanti-nantikan Tuhan;
lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong.
Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku
untuk memuji Allah kita.
*Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan,
tetapi Engkau telah membuka telingaku;
kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut;
Lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!"
*Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku:
Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku;
Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
*Aku mengabarkan keadilan dalam jemaah yang besar,
bibirku tidak kutahan terkatup;
Engkau tahu itu, ya Tuhan.
Bacaan II
1Kor 6:13c-15a.17-20
Tubuhmu adalah anggota Kristus.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus
kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara,
tubuh bukanlah untuk percabulan,
melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.
Allah yang membangkitkan Tuhan Yesus
akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya.
Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus?
Siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan,
menjadi satu roh dengan Dia.
Jauhkanlah dirimu dari percabulan!
Setiap dosa lain yang dilakukan manusia,
terjadi di luar dirinya.
Tetapi orang yang melakukan percabulan
berdosa terhadap dirinya sendiri.
Atau tidak tahukah kamu
bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu,
yaitu Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah,
dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Sebab kamu telah dibeli,
dan harganya telah dibayar lunas!
Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Yoh 1:41;1:17b
Kami telah menemukan Mesias, yang artinya Kristus.
Kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Bacaan Injil
Yoh 1:35-42
Mereka datang dan melihat di mana Yesus tinggal,
dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes:
Sekali peristiwa
Yohanes berdiri bersama dua orang muridnya
di tempat ia membaptis orang di Sungai Yordan.
Ketika melihat Yesus lewat, Yohanes berkata,
"Lihatlah Anak domba Allah!"
Mendengar apa yang dikatakan Yohanes,
kedua murid itu pergi mengikuti Yesus.
Tetapi Yesus menoleh ke belakang.
Melihat bahwa mereka mengikuti Dia,
Yesus lalu berkata kepada mereka,
"Apakah yang kamu cari?"
Kata mereka kepada-Nya,
"Rabi -- artinya: Guru, di manakah Engkau tinggal?"
Yesus berkata kepada mereka,
"Marilah, dan kamu akan melihatnya."
Mereka pun datang dan melihat di mana Yesus tinggal,
dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia.
Waktu itu kira-kira pukul empat.
Salah seorang dari kedua murid
yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus
adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
Andreas mula-mula menemui Simon, saudaranya,
dan ia berkata kepadanya,
"Kami telah menemukan Mesias -- artinya: Kristus."
Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus.
Yesus memandang dia dan berkata,
"Engkau, Simon, anak Yohanes,
engkau akan dinamakan Kefas -- artinya: Petrus."
Demikianlah Sabda Tuhan.
0 notes