Tumgik
#ulasanbuku
sastrasa · 2 years
Text
Narasinopsis - Karakter360
Buku karya Erbe Sentanu
Jika Tuhan hanya mengijinkanku membaca satu buku seumur hidup, maka buku ini akan menjadi pilihanku. Jika aku hanya boleh merekomendasikan satu buku pada orang lain, maka buku ini akan menjadi rekomendasiku. Jika aku disuruh memilih satu buku yang paling aku sukai, maka pilihannya jatuh pada buku ini.
Bagaimana tidak, buku ini berisi ilmu pengetahuan yang membawa tuntunan menjadi manusia yang sesuai dengan fitrahNya. Buku seharga 89,000 rupiah ini masih terlalu murah untuk sebuah ilmu yang mewah. Sebanyak 283 halaman buku ini rasanya kurang, masih butuh lebih banyak halaman untuk melengkapi hidup yang rumpang. Buku non-fiksi yang masuk ke dalam rak Self-Improvement di toko buku ini membuatku sukses membacanya seperti sedang membaca sebuah novel ringan yang berasal dari kisah nyata, lengkap dengan suara sang Penulis yang terngiang-ngiangndi kepala. Tak lupa ada rasa penasaran dengan bagian akhir dari buku ini yang ikut terasa. Tapi nyatanya, bagian akhir berhasil menerbitkan air mata. Aneh, bukan? Padahal buku ini masuk dalam kategori non-fiksi.
Dalam 7 (tujuh) bab buku ini, di setiap lembarnya aku merasa tertampar, tertohok dan tersadarkan. Seperti orang yang akhirnya berhasil bangun dari tidur panjangnya -karena dipaksa. Pertanyaan yang selalu keluar adalah "kemana saja aku selama ini?" dan pernyataan yang selalu terucap adalah "oh iya ya, aku baru sadar,"
Buku ini bukan tentang motivasi atau sebatas pengembangan diri. Lebih luas dan dalam dari itu, tentang SADAR akan kesadaran hakiki, tentang sesuatu yang menjadi DASAR sandaranmu. Buku yang akan memaksamu berubah dengan kamu sadari, sepenuh hati. Ingat, buku ini adalah tentang bagaimana kamu memahami dan mempraktikkan segala ilmuNya.
Butuh 5 tahun lamanya untuk aku memahami dan mempraktikkan ilmuNya yang tersedia dalam buku ini. Singkat cerita, sejak 2015 aku sudah mengenal penulis buku ini -biasa dipanggil Pak Nunu, lewat pelatihan-pelatihan yang beliau adakan. Tentu saja, berkat Ibunda aku bisa mengenal beliau. Dan berkat kemurahan hati Ibunda, aku bisa merasakan pelatihan yang amat berguna untuk seumur hidup. Banyak orang berkata bahwa pelatihan beliau cukup mahal, tapi bagiku, hal itu bahkan masih lebih murah dengan ilmu yang didapatkan. Aku rasa, beliau bukan sedang memberikan pelatihan tapi sedang beramal.
Pertama kali aku mengikuti pelatihan +Teknohati 1 sebagai kado usia 17 tahunku -kado termanis yang pernah aku dapatkan. Lalu berlanjut ke pelatihan-pelatihan lanjutan seperti +Teknohati 2, +TeknoHati Advance, dan Goal Praying. Aku adalah salah satu dari banyak siswa yang tidak lulus-lulus -enggan lulus lebih tepatnya, sebab aku seringkali dengan sengaja mengulang kelas, kembali mengikuti pelatihan +Teknohati 1, begitu seterusnya. Dalam perjalanan mengikuti pelatihan, aku belum pernah membaca bukunya. Dulu aku pernah membaca buku Quantum Ikhlas, tapi seingatku tidak pernah sampai selesai dan aku belum benar-benar paham karena saat itu masih SD. Dulu aku juga pernah membaca buku Quantum Ikhlas for Teen hingga selesai, tapi belum benar-benar paham padahal sudah SMA. Dan nyatanya, tepat seperti apa yang selalu beliau katakan di akhir kelas, "pelatihan dan sekolah sesungguhnya ada di luar ruangan ini, ada dalam kehidupan Anda," betul saja, semua hal yang dipahamkan dan dipraktikkan dalam kelas kadang kala menguap dikala benar-benar dibutuhkan dalam kehidupan, maka dari itu aku belum pernah merasakan kelulusan. Dan setelah 5 tahun mengenal dan mempelajari ilmuNya yang disampaikan beliau, aku baru benar-benar memahami dan bisa mempraktikkannya dengan baik dan benar -itupun belum semua. Jadi kalau kamu baru baca buku ini minggu lalu dan bahkan belum mempraktikkan sedikitpun ilmu, jangan heran kalau buku ini terasa tidak merubah hidupmu atau belum terasa perubahannya sedikitpun.
SADARLAH!
Terima kasih paling serius aku ungkapkan pada Pak Erbe Sentanu yang sudah bersedia menuliskan ilmuNya dalam buku ini. Juga pada Gramedia Pustaka Utama sebagai salah satu penerbit besar yang ada di Indonesia telah bersedia menjadi penyambung tanganNya dalam menyebarkan ilmuNya yang ada pada buku ini. Juga semua orang yang rela dan bersedia terlibat untuk menjadi jalan bagi penyebar IlmuNya. Terima kasih banyak, para penerang!
- Sastrasa
15 - 22 September 2022
8 notes · View notes
ariansyahabo · 6 months
Text
Mari Bicara tentang Malam Seribu Jahanam
Tumblr media
Judul Buku   : Malam Seribu Jahanam
Penulis           : Intan Paramaditha
Tebal              : 355 Halaman
Terbit             : Juni 2023
Penerbit         : Gramedia Pustaka Utama
"Ini dongeng tentang mereka yang gagal, berutang, berubah rupa. Dan dalam pencarian kita bertanya tentang hal-hal sepele, sebab segala yang lembut dan halus luput dari genggaman, seperti adik kita."
Pada tanggal 15 Juli 2023 silam, saya pernah mengirimkan postingan di X (sumpah saya benci sekali nama baru ini) bahwa Malam Seribu Jahanam merupakan buku terbaik yang saya baca tahun ini. Sampai saat tulisan ini dibuat, saya masih belum menemukan buku lain yang berhasil mengalahkan posisi tersebut di hati saya. Lewat tulisan ini mungkin kamu akan menemukan alasan mengapa, atau mungkin juga tidak. Karena ketika mengoceh lewat tulisan, saya punya tendensi untuk gagal fokus dan seringkali melenceng dari topik yang sebenarnya ingin saya sampaikan.
Jadi, buku ini mengisahkan tentang tiga cucu perempuan Hajjah Victoria binti Haji Tjek Sun, yang saat mereka kecil sering berkunjung ke rumah nenek mereka ketika musim liburan tiba. Cucu-cucu perempuan ini tinggal di Jakarta, sedangkan Hajjah Victoria tinggal di Tanjung Karang, Lampung, di Rumah Victoria yang diyakini masyarakat sekitar berhantu.
Suatu hari saat terbaring sakit, Hajjah Victoria meramal ketiga cucunya, cucu pertama akan menjadi penjaga, cucu kedua akan berkelana, dan cucu ketiga akan menjadi pengantin.
Berpuluh tahun kemudian, ketiga cucu menjalani takdirnya seperti yang diramalkan sang nenek. Cucu pertama, Mutiara merawat Papa yang terbaring di rumah sakit, Maya si cucu kedua berkelana sampai ke luar negeri bersama buku-bukunya, dan Annisa sang cucu ketiga menjadi seorang pengantin.
Sebuah tragedi yang berakar dari sang pengantin membuat kedua cucu yang lain harus menoleh ke belakang, melihat kembali kenangan-kenangan masa kecil mencari tahu titik awal dari segalanya.
Sejatinya buku ini berkisah tentang keluarga, dengan segala drama dan ketidaksempurnaannya. Namun yang membuat saya tidak bisa berhenti membaca dan terpaku unutk tetap menikmati kalimat demi kalimat yang dirangkai penulisnya adalah betapa beragamnya isi buku ini, selayaknya sebuah keluarga. Terkadang kamu akan menemui referensi dari Kitab Suci, atau dongeng-dongeng, atau mitos yang dipercaya turun-temurun, namun tak lantas membuat buku ini menjadi jenis novel yang surealis, karena kisah yang diceritakan nyata adanya, dan bisa saja terjadi di sekitar kita.
Hal yang paling mencolok ketika mulai membaca adalah gaya bahasa penulisnya yang khas yang pernah saya temui di karya-karya sebelumnya yang pernah saya baca, saya merasakan kelugasan dari diksinya tapi juga sekaligus tetap terasa puitis.
“Di depan televisi, bisa kudengar detak jantungku, makin kencang, mengancam. Lututku oleng, sendi-sendiku seperti bergeser, kerangka penopang daging dan ototku seolah goyah, terkikis pelan-pelan. Orang-orang di sekitarku tampak ganjil, mulut mereka terbuka dan tertutup perlahan seperti ikan, lambat, mengejek.”
Saya harap kutipan di atas berhasil menggambarkan apa yang saya maksud, lihatlah bagaimana penulisnya menggambarkan keadaan batin, sekaligus suasana sekitar lewat sudut pandang tokohnya.
Hal lain yang tak kalah membuat saya kagum adalah bagaimana penulisnya mampu menjelma menjadi bentuk apa saja untuk bercerita. Sebagai Mutiara, anak pertama yang punya tanggung jawab besar sebagai sang Penjaga, atau Maya yang selalu ingin bertualang bebas mengikuti kata hatinya namun juga sering merasa bersalah terhadap kealpaannya sebagai anggota keluarga, lewat artikel, berita, surat yang ditulis Annisa, komentar-komentar netizen yang juga berhasil menyenggol fenomena warganet di media sosial, dan yang paling saya suka adalah kejutan bahwa penulisnya juga menyimpan seorang narator misterius. Sosok yang diam-diam mengamati semua hal, seorang pendongeng ulung yang tahu banyak hal yang nantinya akan menambal lubang-lubang cerita, menjawab tanya di benak pembaca. Benar-benar brilian.
Membaca buku ini seperti sedang melakukan sebuah perjalanan lintas waktu di mana kita sebagai pembaca diajak untuk mengintip proses kehidupan dari masing-masing tokohnya, peristiwa-peristiwa yang membentuk pribadi mereka menjadi seorang manusia yang utuh. Peristiwa-peristiwa yang menjelaskan sebab-akibat. Peristiwa-peristiwa yang mampu membuka mata pembaca untuk melihat kejadian-kejadian yang dikisahkan dari perspektif lain. Perspektif (yang saya harap kamu yang sudah membacanya juga setuju) mencerahkan. Setelah menutup buku ini, ada rasa lega yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata yang menyelimuti saya. Ada luka yang mengering dan berangsur sembuh, luka bagi tokoh-tokohnya atas tragedi yang menimpa mereka, boleh jadi juga itu lukamu. Siapa tahu?
"Setan telah menghasut adikku dan kini mungkin ia telah masuk ke dalam kupingku. Aku tak tahu Islam macam apa yang kau anut, Annisa; bagimu agamamu dan bagiku agamaku, lakum diinukum wal liya diin. Namun, sungguh, aku tak tahan untuk bertanya: Kenapa, adikku? Dan ayat mana yang kau baca sebelum kau bunuh orang satu kampung?"
1 note · View note
mibeau · 6 months
Text
[Book Review] 30 Teknik Tepat Tadabbur Al-Quran
🧮 Skor: 4.4/5.0
Tumblr media
■ Bila kita mencintai Tuhan kita, pasti kita selalu mahu mendengar kata-kata Tuhan. Tadabbur amatlah penting dan bermanfaat bagi kita umat Islam. We get to work our brain muscles well -- otak yang sihat, panjang hayatnya dan waras. Melalui tadabbur juga, inshaAllah kita lebih mengerti maksud wahyu Allah swt. Kita dapat merasai kenapa alQuran itu suatu mukjizat. Kita akan mula berfikir dan melihat alam serta kehidupan dari pandangan yang berbeza dan lebih lagi menghargai kebesaran Allah SWT. . ■ Kurang lebih 150 muka surat, kandungannya sarat dan padat. Pengenalan adab tadabbur al-Quran yang komprehensif. Jujur, sewaktu saya pesan online buku ini, saya kira isinya bakal straightforward. Yakni, pengenalan ringkas mengenai apa itu tadabbur, seterusnya langsung dibincangkan teknik-teknik tadabbur. Saya silap, don’t judge a book by its thickness. Latar belakang sahaja memakan hampir separuh daripada halaman buku ini! Buku ini terbahagi kepada tiga bahagian.
Tumblr media
● Bahagian pertama memperkenalkan apa itu AlQuran? Siapa itu AlQuran? Fakta lain berkaitan dengan Al-Quran? Pengenalan ringkas tapi mendalam ini amat penting supaya individu berasa dekat dan familiar dengan AlQuran.
● Bahagian kedua dibincangkan apa itu tadabbur? Apakah istilah-istilah yang sering dikaitkan dengan tadabbur Al-Quran? Apa beza Qiraah, Tilawah, Tadabbur dan Tafsir? Manners to be adopted for us to fully embrace this beneficial act, inshaAllah.
● Bahagian ketiga, 15 basic techniques were introduced, followed by 15 intermediate techniques to be implemented once we’ve comprehended and begun to embrace the basics.
The basics mainly emphasised on setting our intentions right, reaping its healing effects, and getting legitimate sources. A guide meant for anyone who seeks solace and truth. The intermediates are for those who have eye-wide-open moments. More tips to delve into.
May Allah ease our journey, Ameen. [I recommend and relate to Surah Taha Verse 25-28]
Tumblr media
■ Saya hargai penulisan buku agama yang menggunakan format umum buku rujukan moden. Teratur -- mudah untuk dihadam dan dirujuk semula. Gaya bahasa yang tidak berjela-jela dan perbahasan yang bersesuaian dengan pemahaman Nusantara.
Cuma, mungkin yang belum terbiasa, banyak juga istilah arab digunakan. Tapi tak mengapa, wajar untuk kita cari tahu makna istilah-istilah yang digunakan agar maksud tak lari, ye tak? Sesungguhnya, Bahasa Arab itu Bahasa (rasmi) AlQuran. . . Dari penerbit: Naskhah ringkas ini menjelaskan teknik-teknik sebenar untuk mendalami dan menghayati isi kandungan al-Quran. Ia membantu dalam usaha untuk pemahaman dan pengamalan al-Quran itu sendiri. Seterusnya dapat menghubungkan hati dengan kalam Tuhan dan berinteraksi dengannya. . ---- ● Buy a preloved copy here: https://carousell.app.link/emO6LfBy1Db . ● Beli online di Book Cafe . --- ■ Also, read on:
IG: https://www.instagram.com/p/CylKTfyP_PS/?utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA== . FB: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02xoTkPy71Wi9HQbutA99EVMXjcCpHPnRvvLVkEDT7ByjT8CdS8M5Fsrv8aNJ5fvaEl&id=100089458867376&mibextid=Nif5oz
1 note · View note
mariafraniayu · 8 months
Text
Tiga hal penting yang saya pelajari dari buku yang mengajarkan tentang “Istirahat”: Ulasan Buku "Rest" karya Alex Soojung dan Kim Pang
Judul: Rest-Why you get more done when you work less Penulis: Alex Soojung-Kim Pang Ketika memasukkan buku ini ke dalam salah satu daftar buku yang harus saya baca, saya merasa bahwa dunia saat ini begitu sangat menyedihkan. Sungguh menyedihkan, karena hal natural yang seharusnya adalah pengetahuan dan keterampilan dasar, yang juga sudah menjadi bagian hidup dari seorang manusia, harus…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
beautifulipul · 1 year
Photo
Tumblr media
scars and other beautiful things - winna efendi "buatku, bekas luka bukan sesuatu yang buruk. mereka jadi bukti bahwa hal-hal buruk terjadi, tapi kita berhasil menaklukkannya." ❌(((saya tidak merekomendasikan buku ini dibaca oleh orang-orang yang sedang mengalami trauma dan ptsd karena bukunya bisa memicu respons negatif dan hal-hal yang kurang menyenangkan.)))❌ novel ini menggunakan latar tempat di Bodega Bay, California, Amerika Serikat. biasanya kalau membaca cerita yang lokasinya di luar negeri, aku agak sedikit susah untuk menyesuaikan diri dengan ceritanya. wkwk. ketika awal meminjam buku ini, aku ga ada ekspektasi apapun tentangnya. ga baca ulasannya juga. tiba-tiba pinjem aja. saat membaca bagian pertamanya, aku dikejutkan dengan kejadian yang menimpa harper. ia mengalami pemerkosaan. setelahnya, aku seperti ditarik ke dalam dunia harper simmons. milihat hari-harinya yang dipenuhi dengan rasa tidak pantas atas dirinya sendiri. saat orang-orang memandang rendah dirinya. 💔 "yang menyakitkan adalah bagaimana kau tak cukup memercayaiku untuk memberitahukan yang sebenarnya. rasanya seperti kau tidak merencanakan kehadiranku dalam rencana masa depanmu, seolah kau tidak menginginkan aku di sana." 235 tipikal yang bilang gapapa dan kelihatan biasa aja dari luar namun di dalamnya penuh luka dan membutuhkan pertolongan. hingga perlahan harper mulai berdamai dan menerima bantuan dari orang-orang di sekelilingnya untuk dapat menariknya dari keterpurukan. aku sempat bertanya, di mana keberadaan other beautiful things-nya? wkwk. si ga sabaran. other beautiful things-nya aku temukan pada setiap bagian cerita setelah harper mengalami hal buruk itu. bagaimana proses harper kembali bertumbuh dan menyembuhkan dirinya bersama orang-orang yang juga menyayanginya. ❗sangat aku rekomendasikan untuk kalian yang tidak punya trauma karena kita akan melihat bagaimana treatment terhadap korban kejahatan seksual. (((wah ternyata panjang juga. wkwk.))) #reviewpul #scarsandotherbeautifulthings #ulasanbuku #metropop https://www.instagram.com/p/CozOmAKy3LZ/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
miarrafa · 1 year
Photo
Tumblr media
Kita Pergi Hari ini: Refleksi Relasi Orang Tua dan Anak Di minggu pagi yang cerah ini, aku ingin membagikan cerita tentang pengalaman membaca yang sebenernya buku ini udah selesai dibaca akhir tahun kemarin 😅 Berangkat dari ide fenomena realita orang tua zaman sekarang yang harus bekerja atau mencari uang karena tuntutan hidup yang semakin meningkat Ziggy mengemas ide-nya dengan imaginasi yang ciamik. Di Kota Suara yang penuh dengan anak-anak Pak Mo dan Ibu Mo harus bekerja keras mencari uang untuk kebutuhan rumah dan tiga anaknya; Mi, Ma, Mo. Namun, mereka khawatir meninggalkan ketiga anaknya dan takcukup punya uang untuk membayar pengasuh. Jadi, Pak Mo dan Ibu Mo harus mencari Cara Lain. Cara Lain adalah Kucing Luar Biasa. Gaya khas Ziggy dengan cerita uniknya belum gagal membuat pembaca terhibur. Penggunaan diksi yang terdengar aneh, mungkin karena makna paradoks-nya sekaligus bikin geli dan beberapa filosofi yang diselipkan punya makna tersendiri bagi pembaca. Meskipun buku ini flat tanpa ilustrasi, tapi tetap terasa berwarna. Banyak warnanya. Dari Kota Suara sampai Kota Terapung Luar Biasa, dari Kereta Air ke Sirkus Sendu dan masih banyak lagi. Bener-bener dibikin geli. "Berteman tidak mudah, tapi selalu menyenangkan. Kalau tidak menyenangkan, mereka bukan teman..." "Menangis itu perlu, meskipun membuat muka jelek dan bengkak, dan orang-orang bilang itu memalukan. Karena itu, Sirkus Sendu diperlukan. Untuk membuat orang yang tidak menangis, menangis." Selamat berleha-leha di akhir pekan! Happy reading! #reviewbuku #ulasanbuku #referensibukubagus #bukuindonesia #fiksi #bacabuku #bookstagram https://www.instagram.com/p/CnIzBPKvnMm/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
zeze-dailys · 1 year
Photo
Tumblr media
“كفى بالموت واعظا“ “Cukuplah kematian menjadi nasehat bagimu”. ----- CALON JENAZAH Penulis : @ahmadrifairifan Penerbit : @quantabooks Membaca buku ini termasuk salah satu cara untuk mengingatkan kita tentang KEMATIAN dan membantu kita untuk mempersiapkannya. Selain itu, buku ini juga mengubah sudut pandang kita terhadap KEMATIAN. Terutama buat kita yang masih merasa takut, cemas, khawatir dalam menghadapi kematian, insyaAllah abis baca buku ini akan merasa bahwa kematian bukanlah suatu yang harus ditakuti kok, Kematian justru menjadi perayaan bagi orang-orang yang berbuat baik dalam hidupnya. Maka, marilah selalu berusaha menjadi baik, baik dalam hal beribadah kepada Allah, baik dalam hubungan dengan manusia. Sabarlah dalam ketaatan. Semoga Allah ridho ❤️ ----- Teruntuk Diriku, Si 'CALON JENAZAH' mari persiapkan diri!! 😊 #zezedailysbooks #calonjenazah #ahmadrifairifan #quantabooks #kematian #lillahfillahbillah #blackbook #bookstagram #islamicbooks #sweetreminder #bookstagramindonesia #komunitaspembacabuku #recommended #bookslover #ulasanbuku #buku https://www.instagram.com/p/CkhwGDwvDfm/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Photo
Tumblr media
Dalam buku ini Ardy menulis pandangannya terkait sejumlah karya sastra Indonesia yang terbit 5 tahun belakangan. Sebaguan besar karya yang ditelaah adalah karya penulis muda. Di buku ini Adry tidak srmata menulis ulasan terkait bacaannya, tetapi juga pandangannya terhadap teks yang ia bahas. Ia tidsk berhenti sebagai resensi belaka, tetapi juga memberikan srjumlsh catatan petihsl karya dan hsl-hal di seputarnya. Bacaan menarik di tengah ulasan buku dengan panjang tulisan yang ditentukan. Sebuah buku tentang buku. Ardy Kresna Crenata, Pintu Masuk Menuju Teks yang Lain, Sejumlah Tinjauan Buku, Yogyakarta, Penerbit JBS, Juli 2020, 120 hlm, 59.000 #ardykresnacrenata #pintumasukmenujuteksyanglain #ulasanbuku #tinjauanbuku #resensi #esai #esaisastra #penerbitjbs #buku #books (di Jual Buku Sastra-JBS) https://www.instagram.com/p/CdSMaW9Bcx-/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
websutera · 8 months
Text
Novel: Raja Kesatria
Penulis: @websutera
Penerbit: @buku_puris
Saya sengaja baca novel ni perlahan-lahan kerana tak mahu rasa keseronokan membaca peristiwa sejarah ini dihabiskan dengan cepat begitu sahaja.
Sejujurnya, pengkisahan novel ini sangat mengikuti fakta mengenai Raja Zulqarnain, ditambah pula beberapa ayat al-Quran yang berkait dengan insan hebat ini. Menarik kerana sama-sama bertadabbur beberapa potongan surah. Agak kagum bagaimana penulis begitu hebat sekali menggarapkan fakta sejarah, fakta ayat al-Quran, tadabbur Surah al-Kahfi yang ada menyebut nama Zulqarnain dan cantuman-cantuman fiksyen seakan-akan masuk ke dunia lain. Beliau juga berjaya menjelaskan dua sisi kajian yang berbeza tentang Raja Zulqarnain.
Ada beberapa babak lucu seketika, tetapi babak serius sangat banyak. Saya boleh nampak betapa seriusnya Alexandria dalam memimpin bala tenteranya demi menghapuskan para pentaksub berhala. Ada beberapa nilai murni dalam jiwa Alexandria yang patut kita boleh contohi.
Cuma saya sedikit ralat waktu membaca dialog watak Zamri dan Zainal di dunia realiti. Penggunaan bahasanya agak baku hingga saya berasa janggal hendak membacanya, tetapi dialog-dialog baku sewaktu zaman peperangan itu memang sesuai dengan situasi.
Penyusunan latar tempat juga amat saya kagumi. Saya sikitpun tak rasa terganggu hendak membayangkan kawasan yang pasukan tentera mereka lalui. Semuanya amat teratur dan jelas.
Bagi saya, sekiranya ada pembaca sangat gemar membaca novel sejarah tentang Tanah Melayu, apa kata cuba baca novel sejarah tentang tentera Islam pula. Cuba baca novel ini, tentunya akan dapat merasai kenikmatan bacaan yang takkan dapat dalam mana-mana novel sejarah yang lain. Memang terasa semangat juangnya.
Sejujurnya, saya sangat seronok membaca novel ni. Terima kasih penulis!
#yayaokitareads #bookreview #ulasbuku #ulasanbuku #bukubagus #buku #ulasanbukumalaysia #bookstagram #bookstagrammer #books #rajakesatria #rajakesatriahijabrajazulqarnain #mkriza #antologicerpen #novel #bukupuris
Reposted from @yayaokitareads
#WebSuteraSokong #WebSitera
instagram
0 notes
ibnufir · 2 years
Text
Tumblr media
Yes to Life, buku ke tiga dari Viktor E. Fankl yang saya baca setelah karya fenomenalnya Man's Search for Meaning dan dilanjutkan dengan The Will to Meaning.
Entah apa yang membuat saya begitu menyukai buku-bukunya Viktor E. Frankl, yang jelas setiap pengalaman membaca bukunya membawa saya pada sebuah perjalanan untuk menemukan makna pada kehidupan.
Kalau di dalam buku Man's Search for meaning Frankl lebih banyak bercerita tentang pengalamannya menjadi tawanan di kamp Konsentrasi Nazi, sedangkan buku ini semacam sekumpulan surat yang dia kirimkan, dan catatan setelah ia terbebas.
"Saya letih tak terkira, sedih tak terkira, kesepian tak terkira. Di kamp kamu sudah merasa mencapai titik terendah dalam hidup. Lalu saat kembali pulang kamu menyaksikan segala sesuatu yang coba kamu pertahankan telah hancur".
Ketika di kamp konsentrasi, hal yang membuat Frankl bertahan adalah keinginan yang kuat untuk kembali bertemu dan berkumpul dengan keluarganya. Tapi ketika sudah benar-benar terbebas, semuanya sudah tidak ada. Orang tua, istri dan anaknya meinggal di dalam tawanan.
"Saat kamu menjadi manusia lagi, kamu bisa tenggelam bahkan lebih dalam ke sumur penderitaan yang tak berdasar. Kalau aku tidak membuat sikap positif seperti sekarang ini pada kehidupan, jadi apa aku selama pekan-pekan terakhir".
Buku ini mengajak kembali merenungkan bagaimana kembali menemukan makna disaat kehilangan harapan, di tengah kesepian, keputusasaan dan penderitaan yang terkira. Bahkan saat kita berpikir untuk mengakhiri hidup.
Frankl berhasil menemukan kembali makna hidupnya setelah kehilangan semuanya. Jika saja dia menyerah seperti tawanan-tawanan lainnya, mungkin dia tidak akan pernah ada tulisan-tulisannya seperti sekarang.
"Jika kita tak mampu mengubah nasib kita, setidaknya kita bisa ikhlas menerimanya. Selalu katakan ya pada kehidupan, apa pun yang terjadi."
Satu kutipan yang paling saya suka dari buku ini "Aku tidur dan bermimpi bahwa hidup adalah kegembiraan. Aku terjaga dan melihat bahwa hidup adalah kewajiban. Aku bekerja dan menemukan, kewajiban adalah kegembiraan".
Ulasan Buku : ibnufir
93 notes · View notes
arinapri · 2 years
Photo
Tumblr media
⋆ ⋆ R E V I E W ⋆ ⋆ Judul: Kim Jiyeong Lahir Tahun 1982 Penulis: Cho Nam Joo #bookeatenreview ───────── Setelah merampungkan baca buku ini, aku berpikir, "Wow! Cerita yang begitu realistis." Ditambah, buku ini juga disertai catatan referensi dari penulis yang secara langsung menunjukkan bahwa kejadian dalam cerita ini pernah dialami oleh banyaknya perempuan di Korea. Aku membayangkan, betapa banyaknya perempuan² yang mengalami kejadian serupa dengan yang dialami Kim Jiyeong. Atau mungkin orang² di sekitar kita justru yang pernah mengalaminya atau sebagai pelaku? Atau justru kita sendiri pernah menjadi pelaku kejahatan misoginis? Garis besarnya buku ini menceritakan tentang Kim Jiyeong yang terlahir di tengah keluarga dan masyarakat sosial yang memandang rendah eksistensi seorang perempuan. Ibu Kim Jiyeong, Kim Jiyeong, dan kakaknya lahir dalam keluarga misoginis. Ibu Kim Jiyeong harus rela membanting tulang demi membiayai pendidikan saudara laki-lakinya. Beberapa perempuan saat itu justru tidak sadar akan ketidakadilan tersebut. Mereka menganggap apa yang terjadi dengan mereka sebuah kewajaran dan memang harus dijalaninya. Belum lagi ketika di tempat umum, perempuan kerap sekali menjadi korban pelecehan seksual. Namun, tidak banyak di antara korban perempuan yang berani melaporkan, karena pada akhirnya perempuanlah yang akan disalahkan. Ketika Kim Jiyeong mengalami pelecehan seksual di bus, dia melaporkan pada ayahnya, namun justru ayahnyalah yang memarahinya habis-habisan. Ia dianggap tidak mawas diri, diianggap kotor, dan pada zaman sekarang bahkan dianggap mencari perhatian. [......continue] Rating: 4,6 / 5 ☆ #book #bookstagram #bookreview #bookreviewer #bibliophile #ulasanbuku #reviewbuku #bookrecommendation #bookphotography https://www.instagram.com/p/CWi29qEPOe-/?utm_medium=tumblr
2 notes · View notes
sastrasa · 1 year
Text
Narasinopsis - Summer in Seoul
Karya Ilana Tan
Buku pertama yang selesai aku baca di tahun 2023! Meski bukan sebagai buku pertama yang aku baca, tapi ternyata justru jadi buku yang selesai dibaca lebih dulu dari buku satunya.
Kisah Jung Tae-Woo dan Sandy alias Han Soon-Hee dalam novel ini benar-benar definisi kisah idaman para pencinta K-Pop, termasuk aku! Bagaimana Kak Ilana bisa sedetail itu mengetahui fantasi yang sering aku pancarkan ketika sebelum tidur? Wah, Kak Ilana sedang cosplay jadi dukun, ya?
Meski di halaman awal aku masih menerka-nerka kemana cerita ini akan bermuara, tapi akhir cerita berhasil membuatku menganga karena dugaanku salah semua!
Hebatnya, Kak Ilana menyajikan alur dalan 284 halaman itu seperti sebuah 반찬 (banchan) hingga aku menikmatinya perlahan-lahan lalu tanpa sadar aku telah menghabiskan semangkuk 냉면 (Naengmeyon) lezat di cuaca panas! Enak sekali.
Setelah melahap habis seluruh kisahnya, aku jadi ingin menikmati semangkuk ramyeon hangat dengan Jung Tae-Woo di malam yang dingin. Ah, apakah dia bisa jadi nyata?
- Sastrasa
Minggu/ 1 Januari 2023 - Senin/ 2 Januari 2023
6 notes · View notes
ariansyahabo · 9 months
Text
Mari Bicara tentang The Maidens
Tumblr media
Judul Buku     : The Maidens (Para Perawan)
Penulis           : Alex Michaelides
Tebal              : 376 Halaman
Terbit             : Juli 2023
Penerbit         : Gramedia Pustaka Utama
“Seandainya aku lahir pada zaman Yunani Kuno, pasti banyak sekali gelagat dan isyarat buruk yang meramalkan bencana saat kelahiranku. Gerhana matahari, komet yang melintas, dan tanda-tanda datangnya malapetaka—“
Setelah menyelesaikannya, saya merasa harus menuliskan ulasan panjang untuk buku ini karena sepanjang membaca, banyak hal-hal yang ingin saya bahas yang akan terlalu panjang untuk di-tweet di Twitter.
Mariana Andros kehilangan suaminya yang meninggal secara tiba-tiba. Di tengah upaya berdamai dengan kehilangan, Mariana yang merupakan seorang psikoterapis membina sebuah terapi kelompok. Sampai kemudian sebuah telepon dari keponakannya, Zoe membuatnya pergi mengunjungi Universitas Cambridge.
Zoe yang berkuliah di Universitas Cambridge menelepon Mariana karena membutuhkan kehadirannya di sana. Telah terjadi kasus pembunuhan dan korbannya merupakan sahabat dekat Zoe, Tara. Usut punya usut Tara adalah satu satu anggota Para Perawan, kelompok istimewa yang dipimpin oleh profesor kelas Greek Tragedy, Edward Fosca.
Mariana yang pada awalnya hanya bermaksud mengunjungi Zoe karena khawatir mulai terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut. Yang tak Mariana sadari, keputusannya mengunjungi Cambridge akan membuat kehidupannya tak lagi sama.
Sebenarnya jauh sebelum baca terjemahannya ini, saya pernah mencoba baca versi asli tapi saya gagal menyelesaikannya karena referensi Mitologi Yunani-nya terlalu berat untuk kemampuan Bahasa Inggris saya yang nggak seberapa,  tapi saya sempat minta spoilerin Mbak Vina (partner saya dalam hal baca bareng buku-buku sakit), dan agak lupa-lupa ingat dengan twist-nya.
Berbeda dengan The Silent Patient yang mudah sekali untuk dinikmati, di awal-awal saya merasa sedikit kesulitan untuk connect ke cerita di buku ini. Untungnya bab-bab di buku ini pendek-pendek jadi seiring dengan mengikuti perjalanan Mariana saya mulai enjoy apalagi tempo ceritanya bisa dibilang cepat.
Meski sudah tahu twist di akhir, saya sama sekali tidak merasa kebosanan saat penulsinya berusaha “mengecoh” rasa curiga saya sebagai pembaca. Malah saya sempat meragukan apakah ingatan saya benar tentang siapa pembunuh sebenarnya. Karena bahkan di hampir ending pun saya belum merasakan build-up yang membuat saya yakin akan ingatan saya. Sayangnya karena saya tidak terlalu merasakan petunjuk yang mengarahkan pembaca ke pelaku sebenarnya bahkan di menjelang akhir, saya jadi kurang bisa merasakan “wow factor” terhadap twist-nya yang gila seperti yang saya rasakan ketika membaca The Silent Patient.
Selain itu, ada detail yang kecil sekali tapi sedikit mengganggu di awal, di bagian Prolog saya menemukan typo pada nama “Mariana” jadi “Marianne”. Tapi setelah itu, saya hampir tidak lagi menemukan typo, seingat saya hanya ada satu atau dua. Karena terlalu larut dengan ceritanya, hal tersebut sudah tidak saya perhatikan lagi.
Tapi di balik sedikit kekurangannya, The Maidens menurut saya layak dibaca bagi pengemar novel thriller.  Selain akan menemukan kisah seru dan mengejutkan, penulisnya juga menyuguhkan referensi-referensi tentang Mitologi Yunani dan sedikit di bidang psikologi.
Omong-omong, bagi yang sudah baca The Silent Patient, kalian akan menemukan cameo dari karakter di buku tersebut di The Maidens lho :))
Overall, saya cukup puas dengan pengalaman yang diberikan The Maidens, setelah sekian lama nggak baca buku terjemahan thriller dari GPU.
0 notes
diksimelancholic · 3 years
Text
Review Buku 4 ✨
Judul : Merayakan Kehilangan
Penulis : Brian Khrisna
Penerbit : mediakita
Jumlah halaman : ii + 222 Halaman
Tahun terbit : 2017
ISBN : 978-979-794-527-5
Genre : Fiksi (Romance)
"Aku tidak butuh dikenal banyak orang. Yang kubutuh adalah dikenal Tuhan oleh karena seringnya doamu menyebut namaku. Hingga kemudian Tuhan akrab dengan kita. Melimpahkan semua yang tengah kita bangun dengan sesuatu yang sering kita sebut dengan, bahagia." (Hal. 110)
📝Masa lalu tidak selamanya memberi makna buruk tapi ada yang perlu banyak dipelajari dengan cara merayakan. Ada waktu tertentu ketika kita menemukan titik temu yaitu dengan berdamai dengan masa lalu. Kebebasan diksi tidak mengurungkan hati sulit memaafkan justru belajar untuk mengikhlaskan yang datang dan pergi dengan bebas.
📝Kehilangan adalah hal yang tidak asing dalam kehidupan. Termasuk kehilangan yang dirasakan oleh penulis. Dengan merayakan kehilangan segala rasa yang campur aduk di masa lalu disajikan dengan apik dalam satu buku.
📝Berbagai orang sudah ditemui namun ada yang datang dan pergi. Begitu juga semua isi dalam buku ini, menyajikan kumpulan puisi dan quotes yang menyatakan rasa dengan tulus lewat karya. Seorang Brian Khrisna mampu membuat pembacanya jatuh terlena pada diksi yang dirangkainya.
📝Puisi dan quotes yang nikmat untuk dibaca untuk orang-orang yang sedang patah hati. Dengan karya, penulis menyelipkan anomali rasa yang bermain dalam diksi berbagai puisi yang ada dalam buku ini.
📝Tentang segala suka dan duka masa lalu. Penulis uraikan dengan syahdu dari tiap puisinya. Salah satu puisi yang paling menarik berjudul 'Puisi Tahun (yang) Baru'. Kamu berani baca? Siapkan rasa untuk bermain dengan diksi dalam puisi dan kepingan masa lalu yang membantumu menyempurnakan imajinasi.
instagram
10 notes · View notes
ke2nai · 3 years
Text
Tentang Buku Imperfect Parenteen
Tumblr media
Sejatinya tidak ada orang tua yang sempurna. Orang tua hanya sellau berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya. Ketika anak berada di fase remaja, memiliki tantangan yang berbeda. Buku Imperfect Parenteen ini menceritakan pengalaman penulis di saat mengasuh anak-anaknya yang sedang berada di fase ini.
1 note · View note
ilfakai · 3 years
Photo
Tumblr media
Membaca Buku [Day 1]
[berani tidak disukai-Ichiro Kishimi&Fumitake Koga]
Halaman 3-27
Pertama membaca ulasan di sampul belakang, saya langsung tahu bahwa pemikiran saya cocok dengan apa yang akan dibahas dalam buku ini. Dikemas seperti sebuah percakapan antara pemuda dan filsuf yang membahas banyak hal. Bab buku ini terdiri dari bagian-bagian malam pertama hingga malam kelima. Malam pertama membahas tentang ‘menyangkal keberadaan trauma’
Saya suka kalimat awal yang mengatakan ‘Dunia yang engkau lihat berbeda dengan dunia yang kulihat, dan mustahil berbagi duniamu dengan orang lain” kita memang hidup dalam satu bumi yang sama, tetapi diantara tujuh milyar manusia yang ada memiliki dunia masing-masing, dengan cerita masing-masing dan sulit untuk dipahami orang lain. Yang menjadi poin penting dalam pembahasan buku ini adalah bukan tentang bagaimana dunia ini tetapi bagaimana aku, engkau, dan kita menghadapi dunia ini. 
Kita menciptakan ‘alasan’ dan kondisi dimana kita membenarkan apa yang kita lakukan sekarang agar tidak berubah. Karena tujuan kita tidak berubah, kita menciptakan alasan agar terus bertahan. Lalu pengalaman masa lalu menentukan apa yang harus diperbuat, ingin terus terkurung dalam kenangan atau move on.
Lain halnya jika manusia berfokus kepada tujuan hidupnya, entah pada akhirnya membuat bahagia atau tidak, karena sebab akibat berpengaruh terhadap kondisi saat ini, dan menetapkan tujuan akan merubah keadaan saat ini agar terus bergerak. 
1 note · View note