Tumgik
#majapahit
arjuna-vallabha · 2 years
Photo
Tumblr media
Candi Brahu, Trowulan, Java
136 notes · View notes
247reader · 1 year
Photo
Tumblr media
Day 30: Gayatri Rajapatni!
Gayatri was born in the kingdom of Singhasari, on modern-day Java, youngest of the four daughters of King Kertanegara. She had no brothers, and her eldest sister was raised as the heiress presumptive; Gayatri was educated alongside her. All this came to an end in Gayatri’s teens, when a neighboring ruler attacked and conquered the kingdom. Her father was killed, and the palace burned, but Gayatri escaped by disguising herself as a servant. 
For the next year, she did menial work in the palace of the man who’d destroyed her kingdom.  In 1293, Raden Wijaya, husband of her eldest sister, launched a counter-invasion, claiming Singhasari in his wife’s name and adding it to his new kingdom of Majapahit. He then shored up his claim by marrying Gayatri and her other two sisters (who had been held hostage) as well.  Gayatri seems to have been the favorite wife of Raden Wijaya, now King Kertarajasa. They had two daughters, and after his death, she was the one who served as Queen Dowager at the court of her stepson, advising him on problems and cultivating talented officials.
Gayatri eventually took vows as a Buddhist nun, hoping to retire from the world. After only a few years, however, her stepson died, and she was called back to court. As matriarch of the dynasty and an elder stateswoman, she was trusted to rule on the contested succession - and she did, choosing her elder daughter, Gitarja, who as Tribhuwana Wijayatunggadewi would become a legend in her own right. 
30 notes · View notes
celotehku · 11 months
Text
SUMPAH AMUKTI PALAPA
Tumblr media
Kemarin sempat ramai soal diskusi makna "amukti palapa". Ada yang menerjemahkan bumbu, puasa mutih, dan lain sebagainya. Padahal, andaikata kita mau membaca Sĕrat Pararaton dengan seksama, maka arti kata tersebut dapat kita temukan.
Amukti Palapa disebutkan beberapa kali dalam Sĕrat Pararaton, yaitu :
Yang pertama, saat Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakan Kuṭi tahun 1319, di mana ia kembali ke ibu kota bersama Raja, kemudian berhenti dari jabatan bĕkĕl bhayangkara dan "amukti palapa" selama dua bulan. Lalu ia diangkat sebagai patih di Kahuripan.
Yang kedua, saat diangkat menjadi patih amangkubhumi di Majapahit tahun 1334, Gajah Mada mengucapkan sumpah, yaitu jika Nusantara telah ditaklukkan, barulah ia "amukti palapa".
Yang ketiga, sesudah peristiwa Paḍompo dan Pasuṇḍa tahun 1357, Gajah Mada melakukan "mukti palapa".
Ada pendapat yang menafsirkan kata :
AMUKTI = a + mukti = tidak menikmati
PALAPA = bumbu
Jadi, maksud dari Sumpah Palapa adalah : Jika Nusantara belum ditaklukkan, maka Gajah Mada tidak mau menikmati bumbu, alias puasa mutih.
Pendapat semacam ini jelas keliru, karena menafsirkan kalimat berbahasa Jawa menggunakan cara Sanakerta. Ingat, bahasa Sanskerta dan Jawa Kuno adalah beda! Bahasa Sanskerta asalnya dari India, bukan dari Jawa.
Dalam bahasa Sanskerta, awalan A bermakna "tidak", sedangkan dalam bahasa Jawa, awalan A justru bermakna "membentuk kata kerja".
Mari kita kupas makna Sumpah Palapa secara perkata :
"lamun huwus kalah nuṣantara isun amukti palapa"
Lamun = apabila
Huwus = sudah
Kalah = takluk
Nuṣantara = pulau-pulau di luar Jawa
Isun = aku
Sekarang tinggal kata "amukti palapa".
Amukti = adalah kata kerja yang terbentuk dari :
aN + bhukti, di mana aksara bha mengalami luluh dengan awalan anuswara.
- bhukti artinya "makan"
- amukti artinya "memakan" atau "menikmati".
Palapa artinya apa?
Kita tengok berita sebelumnya, yaitu tahun 1319 setelah penumpasan Kuṭi, Gajah Mada dibebastugaskan dari jabatan bĕkĕl bhayangkara, di mana ia "amukti palapa" selama dua bulan, baru kemudian ia diangkat sebagai patih di Kahuripan, yaitu negeri bawahan Majapahit.
Artinya .... Maharāja Jayanāgara berterima kasih atas jasa Gajah Mada menumpas Kuṭi, sehingga selama dua bulan ia "menikmati palapa", sebelum kemudian menjadi patih Kahuripan.
Palapa di sini dapat ditafsirkan "kenikmatan", "istirahat nyaman", "liburan", "bersenang-senang".
Kemudian kita temukan lagi sesudah peristiwa Pasuṇḍa Bubat, Gajah Mada kembali "mukti palapa".
Sekali lagi saya tegaskan, bahasa Jawa tidak sama dengan bahasa Sanskerta.
Menurut tata bahasa Sanskerta :
"mukti" berlawanan dengan "amukti"
"sura" berlawanan dengan "asura"
"ditya" berlawanan dengan "aditya"
Sementara itu, Pararaton ditulis dalam bahasa Jawa, bukan bahasa Sanskerta.
Menurut tata bahasa Jawa :
"nggawa" sama dengan "anggawa"
"njupuk" sama dengan "anjupuk"
"mukti" sama dengan "amukti"
Jadi, setelah Paḍompo dan Pasuṇḍa, Gajah Mada mendapat hak "mukti palapa = amukti palapa", yaitu "menikmati liburan dan kesenangan".
Kata PALAPA menurut tafsir Zoetmulder berasal dari kata dasar ALAP artinya "ambil" atau "makan". Dialap maknanya "diambil" atau "dilahap". Mungkin itu sebabnya kata "palapa" dalam bahasa Madura bermakna "bumbu" karena berhubungan dengan "makanan".
Sekali lagi saya ulangi, makna Sumpah Palapa :
"Lamun HUWUS kalah Nusantara, isun amukti palapa."
Artinya = Apabila SUDAH takluk Nusantara, saya menikmati kesenangan.
Bukan = Apabila BELUM takluk Nusantara, saya tidak menikmati kesenangan.
Kata "huwus" artinya "sudah".
Jangan diganti jadi "belum" hanya demi menafsir kata "amukti" pakai cara Sanskerta.
Nuwun.
#KutipanNaskahKuno
6 notes · View notes
tri-things · 1 year
Text
Tumblr media
2 notes · View notes
Text
Tumblr media Tumblr media
Ganesha & Durga. Candi Sambisari, Yogyakarta, Indonesia (9th century, till 1966 completely covered under layers and layers of volcanic debris of volcano Merapi).
5 notes · View notes
acityanusantara · 2 months
Text
Menjawab Klaim Kepalsuan Pararaton
Tumblr media
Gambar: Bulgarihotels.
Syubhat ini parahnya dilontarkan oleh  sebagian ustadz yang bisa dibilang agak “alergi” dengan Orang Belanda. Pararaton dianggap palsu karena yang menemukan Orang Belanda. Padahal tidak seperti itu caranya memilih sumber sejarah, siapapun yang menulis atau menemukan sumber tersebut, selama sumbernya valid dan ada bukti-bukti faktualnya, maka itu bisa kita terima.
Kalau katanya, Pararaton itu ditemukan oleh Orang Belanda, ya, itu memang fakta sejarah, pada 1897 M, Manuskrip Pararaton diteliti oleh Orang Belanda yang bernama JLA.Brandes, isi manuskrip ini adalah sejarah raja-raja Dinasti Rajasa mulai dari masa Singhosari hingga Majapahit. Dalam artikel kali ini, kita akan mencoba membandingkan Pararaton  dengan catatan-catatan asing maupun peninggalan arkeologis yang berkaitan dengan Era Majapahit.
Pertama, Serangan Mongol ke Jawa.
Pararaton  mengisahkan bahwa Pendiri Majapahit, Raden Wijaya bersekutu dengan Orang-orang Mongol ( Tatar) untuk mengalahkan musuhnya, Jaya Katong. Dikisahkan bahwa Tentara Mongol datang untuk menyerbu Jawa, peristiwa ini cocok dengan sumber primer yang dikeluarkan oleh Dinasti Yuan, sebuah Dinasti Mongol yang memerintah Tiongkok saat masa awal Majapahit, dalam Catatan Dinasti Yuan, tercatat bahwa Pasukan Mongol yang dipimpin beberapa jenderal yaitu Yihei Mishi, Shi Bi, dan Gao Xing melakukan ekspedisi ke Jawa pada 1293 M, disebabkan seorang utusan Mongol dilukai Raja Jawa. Jika dicocokkan dengan Pararaton, Raja Jawa tersebut adalah Kertanegara Penguasa Singhosari. Catatan Dinasti Yuan mengisahkan  bahwa Pasukan Mongol tersebut datang dengan sebuah armada laut, ini akan kita bahas di lain waktu lebih lanjutnya.
Kedua, Masa Akhir Majapahit dalam Pararaton.
Pararaton mengisahkan bahwa pada masa akhir Majapahit, terjadi perang perebutan tahta antara dua kontingen yang sama-sama mengumpulkan kekuatan, yaitu Kubu Hyang Wisesa dan Kubu Bhre Wirabumi, ini pun dikonfirmasi oleh catatan Dinasti Ming bahwa pada 1420 M, pecah Peperangan Paregreg yaitu Perang Saudara Majapahit yang menyebabkan gugurnya beberapa Orang Tionghoa yang terlibat, antara lain 170 anak buah Cheng Ho.
Ketiga, perjalanan Raden Wijaya, antara Prasasti Kudadu dan Pararaton.
Prasasti Kudadu yang bertarikh 1294 M misalnya, mengisahkan perjalanan Raden Wijaya Sang Pendiri Majapahit saat dikejar Pasukan Jaya Katong ( Jayakatwang) , Raja Kediri. Ini sinkron dengan narasi dalam Naskah Pararaton yang mencatat bahwa Raden Wijaya dikejar-kejar oleh Tentara Daha (Kediri) hingga terdesak, yang membuatnya harus meminta bantuan pada Orang-orang Mongol.  Naskah Pararaton mencatat, bahwa Raden Wijaya berupaya keras melarikan diri seraya bertempur melawan Pasukan Daha.
Keempat, Tribhuwana Wijayatunggadewi.
Dalam Naskah Pararaton, Ratu Majapahit yang juga merupakan ibu dari Hayam Wuruk ini disebut Sri Ratu Kahuripan, namanya juga tercatat dalam Prasasti Geneng 2 yang bertarikh 1329 M, yang berisi kebijakan sang ratu tentang desa bebas pajak. Nama Tribhuwana Wijayatunggadewi juga tercatat dalam Prasasti Palungan yang bertarikh 1330 M, dan isinya adalah anugerah sang ratu pada Rajamantri.
Kelima, Raja terakhir Majapahit dalam Pararaton  dan prasastinya.
Raja terakhir Majapahit dalam Pararaton  adalah Bhre Pandansalas, yang menurut Sejarawan Heri Purwanto, identik dengan Dyah Suraphrabawa dalam Prasasti Pamintihan yang bertarikh 1473 M. Menurut Sejarawan Salim.A.Fillah, Dyah Suraphrabawa digulingkan oleh Girindrawardhana Dyah Ranawijaya, dan menurut Sejarawan Heri Purwanto, Dyah Ranawijaya ini identik dengan Bhre Kertabumi dalam Naskah Pararaton.
Prasasti Petak yang bertarikh 1498 M, menuliskan bahwa Dyah Ranawijaya berhasil mengalahkan Majapahit dalam suatu pertempuran, dalam Naskah Pararaton  disebutkan bahwa anak-anak Raja Majapahit yang bernama Sinagara keluar dari istana ketika Tahta Majapahit diduduki Bhre Pandansalas, salah satu anak Sinagara tersebut bernama Bhre Kertabumi. Ini berdasarkan Catatan Tome Pires yang mengatakan bahwa Raja Jawa pada abad ke-16 M, Batara Vojyaya alias Girindrawardhana Dyah Ranawijaya, merupakan keturunan Sinagara.
Itu dia beberapa perbandingan sumber antara Naskah Pararaton  dan sumber-sumber eksternal maupun internal lainnya, maka meski tidak diketahui nama penulisnya, bukan berarti Naskah Pararaton bisa dibilang palsu karena yang menemukan adalah Orang Belanda. Sungguh tuduhan yang sangat cetek, karena tidak mungkin bila bukti-bukti yang mendukung Pararaton  tersebut adalah buatan Belanda juga.
Refrensi:
Anonim: Pararaton, AAK Culture.
Wuryandari, Nurni.W: Memanfaatkan Dokumen Cina Klasik, Mengungkap Informasi Baru Sejarah Jawa, Jurnal Sejarah Abad, No.2, Vol.2, 2018 M.
_________:Hubungan Bilateral Yuan-Singhasari Dari Naskah Klasik Cina Masa Dinasti Yuan, Prosiding Seminar Nasional Naskah Nusantara, Vol.1, Feb, 2023 M.
Tringanga, Fifia, Wardhani, dan Retno.W, Desrika: Prasasti & Raja-Raja Nusantara, Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Museum Nasional, 2015 M.
Mardiansyah Putra, Arian dan Nasution: Dinasti Girindrawardhana Dyah Ranawijaya Dalam Kajian Prasasti Petak Tahun 1486 M, Jurnal Avatara, Vol.11, No.1, Tahun 2021 M.
Kusmartono, V. P. R. (2002). Mayoritas Keramik Yuan Di Trowulan: Kontra Realita
Hubungan Majapahit – Cina Pada Abad Ke 13-15 Masehi. Berkala Arkeologi, 22(1),
22–39. https://doi.org/10.30883/jba.v22i1.84
Fillah, Salim.A: Kisah-Kisah Pahlawan Nusantara, Penerbit Pro-U Media, 2022 M.
Menggali Isi Prasasti - Historia, diakses 12 Februari, 2024 M, Pukul 22: 21 WIB.
Meredam Murka Gunung Kelud - Historia, diakses 12 Februari 2024 M, Pukul 22: 21 WIB.
Keraguan Terhadap Pararaton - Historia, diakses 12 Februari 2024 M, Pukul 22: 22 WIB.
MARI BELAJAR SEJARAH: Pararaton: Penafsiran Baru (niakurniasholihat.blogspot.com), diakses 12 Februari 2024 M, Pukul 22: 22 WIB.
1 note · View note
jpmmajapahit · 5 months
Text
Tumblr media
Heart of Indonesia
adalah logo Jejaring Panca Mandala Majapahit (JPM Majapahit). Berasal dari peta Kabupaten Mojokerto yang bewarna Merah Putih.
Arti dari logo ini adalah :
1. Mojokerto sangat penting bagi Indonesia dengan sejarah panjangnya mulai jaman Airlangga, Jaman Majapahit, Jaman Mataram islam, Jaman Kolonial Belanda, jaman Revolusi Kemerdekaan hingga era Modern.
2. Merah Putih merupakan warna khas mojokerto mulai Gula Kelapa sampai menjadi warna Kebesaran Indonesia.
3. Latar belakang merah muda menandakan Mojokerto turut serta merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan mencampur darah, keringat dan keceriaan. Tidak ada kesedihan.
4. Heart of Indonesia. Slogan JPM Majapahit karena Peta Kabupaten Mojokerto mirip dengan jantung manusia. Serambi kiri-Serambi kanan-Bilik kiri-Bilik kanan. Merupakan Jantung Indonesia karena banyak cerita awal mula nusantara berasal dari Mojokerto termasuk BHINNEKA TUNGGAL IKA.
#jpm
#jpmmajapahit
#jejaringpancamandala
#gpib #pancasila #mojokerto #majapahit #heartofindonesia
1 note · View note
greengorga · 1 year
Text
Navigasi Laut Era Majapahit, Andalkan Geografis, Rasi Bintang, hingga Kompas
MAJAPAHIT disebut sebagai kerajaan maritim terbesar di masanya. Keperkasaan sektor perdagangan Wilwatikta didukung dengan kekuatan maritim yang memadai. Selain melakukan ekspansi wilayah Nusantara, konon kapal layar era Majapahit diyakini mampu menjalani ekspedisi maritim hingga ke Madagaskar, pesisir Afrika bagian selatan. Kapal layar era Majapahit disebut Djong, Jong, ataupun Jung Jawa yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
viosteffa · 1 year
Text
Vintage Classic Sumpah Palapa Gajah Mada Wilwatikta Majapahit
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
maestromediacoid · 1 year
Text
Biografi Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Biografi Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad. Ia disebut juga Sunan Gresik, atau Sunan Tandhes, atau Mursyid Akbar Thariqat Wali Songo . Nasab As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim Nasab Maulana Malik Ibrahim menurut catatan Dari As-Sayyid Bahruddin Ba’alawi Al-Husaini yang kumpulan catatannya kemudian dibukukan dalam Ensiklopedi Nasab Ahlul Bait yang terdiri dari beberapa volume…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
barometerjatim · 2 years
Text
Otak-atik Ghathuk! Ketua DPRD Jatim Puji Khofifah Mirip Tribhuwana Tunggadewi, Ciye.. Ciye..
Otak-atik Ghathuk! Ketua DPRD Jatim Puji Khofifah Mirip Tribhuwana Tunggadewi, Ciye.. Ciye..
ALA MAJAPAHIT: Khofifah saat prosesi ”Mendhet Tirto lan Siti” di Trowulan untuk dibawa ke IKN. | Foto: Dok/IST SURABAYA, Barometerjatim.com – Ketua DPRD Jatim, Kusnadi melontarkan pujian selangit untuk Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat memberi sambutan pada rapat paripurna Hari Jadi ke-77 Provinsi Jatim, Rabu (12/10/2022). Dalam pujiannya yang selangit itu, Kusnadi bahkan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
arjuna-vallabha · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Reconstruction of court scenes in ancient Java
72 notes · View notes
bujsblog · 2 years
Text
Kerajaan Majapahit Vs Bali
Kerajaan Majapahit Vs Bali
Nama kebebesaran Kebo Iwa sebagai panglima perang Kerajaan Bali  sempat mengentarkan Panglima Perang Majapahit, Gajah Mada. Kesaktian Kebo Iwa dan siasat perang yang dimilikinya membuat banyak lawan tak punya nyali saat berhadapan dengan Kebo Iwa.  Tapi siapa sebenarnya Kebo Iwa, sebelum kami menceritakan lebih lanjut ada baiknya kita mengetahui seperti apa kehidupan Kebo Iwa terlebih…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
celotehku · 1 year
Text
Catatan Fei Xin Tentang Jawa (1432 M)
Tumblr media
Dalam Xing Cha Sheng Lan (Pemandangan Indah Sepanjang Pelayaran) yang ditulis oleh Fei Xin ditemukan banyak catatan tentang negeri Jawa (Majapahit) yang isinya hampir sama dengan catatan Ma Huan. Fei Xin adalah juru tulis dan juru bahasa Laksamana Cheng Ho yang pernah empat kali ikut dalam pelayaran ke Samudera Barat. Berikut beberapa catatannya:
"Negeri Jawa di zaman purba disebut Du Po, berangkat dari Campa 20 hari bisa sampai. Negerinya luas dan penduduknya padat. Angkatan bersenjatanya kuat. Letak geografinya sangat strategis di antara negeri-negeri vasal. Kabarnya, di zaman purba negeri itu dirajai oleh setan, momok, hantu, siluman, dan ratusan anaknya sering makan daging darah manusia. Itulah negeri setan yang disebut dalam kitab Buddha, di mana manusia hampir habis dimakannya. Pada suatu hari tiba-tiba guntur menggelegar dan batu meretak. Di dalamnya ada seorang duduk bersemayam. Semua orang merasa heran, lalu menjunjungnya sebagai raja dan baginda pun memimpin tentara untuk mengusir semua setan siluman sehingga tidak membahayakan lagi dan seterusnya anak cucunya berkembang biak serta hidupnya aman sentosa. Menurut catatan kitab dimulai dari permulaan Dinasti Han hingga tahun 7 Tahun Xuan De Dinasti Ming (1432 M) negerinya sudah berlangsung 1.376 tahun."
Sudah tentu apa yang diceritakan oleh Fei Xin tentang keadaan negeri Jawa pada zaman purba itu hanya dongeng mitos saja yang diturunkan dari mulut ke mulut. Tampaknya cerita itu berkaitan dengan kisah legenda seorang raja pemakan manusia, Dewata Cengkar dari Medang Kamulan, yang telah diusir dari tempat kedudukannya oleh Ajisaka.
Namun, catatannya mengenai hubungan Jawa dengan Tiongkok bermula pada Dinasti Han pada pokoknya tidak menyimpang jauh dari kenyataan sejarah yang sebenarnya. Memang, dalam Hou Han Shu (Kepustakaan Dinasti Pasca Han) sudah ada catatan pertama bahwa pada tahun 131 M Ye Diao (Jawadwipa) dengan rajanya Diao Bian mengirim utusan untuk mempersembahkan upeti kepada Kaisar Dinasti Han dan hubungan antara Jawa dan Tiongkok berlangsung terus sampai zaman Dinasti Ming. Dikisahkan juga tentang ekspedisi Dinasti Yuan ke Jawa untuk menghukum Krtanagara yang dianggap telah menghina utusan Kubilai Khan. Ma Huan dan Fei Xin dalam karyanya masing-masing mencatatnya, tetapi dijelmakan dalam suatu dongeng mitos. Di bawah ini adalah catatan dari Fei Xin:
"Tuban adalah nama suatu tempat. Di pesisirnya ada sebuah kolam. Airnya tawar dan segar. Boleh diminum. Orang menyebutnya air suci. Konon pada zaman Dinasti Yuan hulubalang Shi Pi dan Gao Xing disuruh memimpin tentara ekspedisi ke negeri itu. Berbulan-bulan lamanya tidak turun hujan. Di kapal sudah kekurangan bahan makanan, prajuritnya kewalahan. Maka, Shi Pi dan Gao Xing pun menyembah Langit dan berdoa, 'Atas titah Kaisar, kami datang untuk menghukum negeri ini. Apabila Langit berkenan menganugerahkan air, maka kami dapat hidup. Kalau tidak, kami pasti mati.'
"Setelah berdoa, mereka menancapkan lembingnya ke tanah pasir laut yang masin dan getir dan air segera membludak keluar, segar dan manis. Prajurit berebutan minum. Hulubalang berkata,' Langit telah membantu kalian! ' Maka semangat juang tentara pun berkobar-kobar, menyerbu sambil berpekik-pekik. Jutaan tentara musuh menderita kekalahan dan mundur melarikan diri..... Kepala negerinya tertawan dan digiring ke Tiongkok. Setelah mengakui kesalahannya, ia pun dilepaskan, kemudian diangkat menjadi Raja Jawa."
0 notes
travelblather · 2 years
Photo
Tumblr media
The outside of the #majapahit is just as lovely #surabaya #luxuryhotel (at Hotel Majapahit Surabaya) https://www.instagram.com/p/CgjH6faukiI/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
hidayatuna · 2 years
Text
Awal Mula Penguasa Majapahit Masuk Islam
Awal Mula Penguasa Majapahit Masuk Islam
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pakar Sejarah Babad Jawa, Peri Mardiyono menjelaskan dalam serat Dharmagandhul tentang kisah pertemuan antara Sunan Kalijaga, Prabu Brawijaya V dan Sabdo Palon terjadi di daerah Blambangan. Sekarang bernama Banyuwangi. Dijelaskan oleh Peri, pertemuan kedua tokoh itu terjadi ketika Sunan Kalijaga konon menemukan Prabu Brawijaya V yang tengah lari ke Blambangan untuk…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes