Tumgik
randomtought · 4 months
Text
Gimana mau "percaya"? Persengkokolan kalian terang2an didepan mata. Memantau, saling memberi informasi. Dan kompak menghakimi.
...
Sudah di titik final.
...
Kalian membunuh orang pun, saya akan tutup mata, mulut dan telinga.
Karena, bagi kalian "kebenaran" hanya ada dikepala kalian. HAKIM SEJATI adalah diri kalian sendiri.
...
Kami yang sendirian dan tampak malang.
Hanya akan menjadi kaum memuakkan bagi kalian pengemban SUPERIORITAS!
...
Selamat menikmati hidup secara semena-mena.
Selamat menikmati dunia dengan berbagai skenario yang dibuat untuk membuat manusia lain tampak bodoh.
...
Selamat atas kemerdekaan ego yang kalian muliakan.
...
...
*merdeka adalah hak segala? Apa?
0 notes
randomtought · 5 months
Text
“When I was young, I used to admire intelligent people; as I grow older, I admire kind people.”
— Abraham Joshua Heschel
1K notes · View notes
randomtought · 7 months
Text
Badut
Hanya badut yang harus tertawa bahkan saat hati terasa pilu. Berkata "aku baik² saja" bukan berarti buruk. Tapi, akan sangat buruk jika dikatakan terlalu cepat, tanpa memprosesnya terlebih dulu. Tanpa meregulasi emosinya. Bahkan tak memberi kesempatan hati untuk merasakan emosi apa saja yang dirasa, dengan jujur.
Sungguh, melewatkan proses ini dan menekannya, adalah cikal bakal terputusnya koneksi dengan diri. Menanti menjadi manusia badut tanpa rasa.
Lalu perlahan menjadi zombie.
Jangan merutuk dunia! Tanyakan pada diri, siapa suruh menyenangkan semua orang? Siapa suruh berdiri di atas langkah² yang entah mimpi siapa yang tengah kau jalani?
Jenuh, hampa bahkan nyaris limbung.
Teruskan saja. Tapi, izinkan sesekali diri untuk duduk sejenak, di bangku taman favoritmu, seraya bercermin. Lalu tanyakan pada diri, apa yang kamu inginkan?
Mungkin saat itu, aku akan diam² turun dari pohon, berkata berbisik². Berpesan agar jujur, setidaknya untuk kali ini.
_Tupai Ekor Kuning_ 🌰🐿
20 notes · View notes
randomtought · 7 months
Text
Hai kamu.
Bagaimana rasanya memberikan harapan khayalan namun memporak porandakan harapan tersebut dengan gemilang?
Kedua kalinya.
Hati ini kembali kamu patahkan.
Anehnya, aku bahkan tidak mampu meciptakan rasa kebencian padamu.
Bukan salahmu.
Ini salahku.
Kembali menaruh harapan pada manusia.
Manusia yang sama.
Sepertinya penantianku selama ini hanya bualan. Oleh karena itu Allah menghukumku merasakan patah sekali lagi.
Doaku akan tetap sama.
Semoga yang kucintai kerap bahagia. Selamanya. Aaamiin.
Jaga dia ya Allah. Jangan pernah biarkan dia merasakan rasa sakit ini.
Biarkan dia bahagia dengan pilihannya.
Aamiin.
Maa fi qhalbi ghairullah.
2 notes · View notes
randomtought · 7 months
Text
Jika ditanya, pelajaran apa yang paling sulit didunia?
Aku akan menjawab.
Pelajaran Menerima.
Menerima perilaku tidak adil.
6 notes · View notes
randomtought · 7 months
Text
Dan lagi...
Aku melihat kamu beredar di garis edar yang tidak tertangkap radarku...
Tapi kamu menangkap radar yang lain...
Sesakit ini mencintai dengan sepenuh hati?
Harus sesabar ini untuk memantaskan diri?
Namun ternyata, memang diri ini tidak pantas...
Entah tidak pantas, atau aku yang tidak berani menampakkan diri?
Tumblr media
2 notes · View notes
randomtought · 8 months
Text
Sepertinya bumi menaklukkan egonya. Memelihara toleransi dengan lamat-lamat.
Ketika beberapa makhluk hanya mengedepankan eksistensi.
Namun bumi tetap membumi.
Aku belajar banyak hal selama berpijak ditanah bumi.
Bagaimana ia menyerap air untuk dipakai dengan penuh kebijaksanaan.
Dan...
Bumi itu kamu.
Kamu yang tidak berani aku utarakan.
Aku yang hanya mampu menikmati angin hingga masuk angin.
Dilema berkepanjangan.
*sudahlah
4 notes · View notes
randomtought · 8 months
Text
Jika ingin tenang, katanya kamu harus
mengalihkan.
Mengalihkan pikiran yang tidak membuat nyaman hingga dada menjadi sesak.
Mengalihkan pada bait bait harapan yang membuat melayang.
Atau
Mengalihkan pada berbagai kukuhnya hati yang sudah diendapkan sekian abad.
Mengalihkan pada raga yang bergerak juga boleh ternyata.
Tapi,
Ada satu pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh ahli psikologi manapun.
"bagaimana cara kita mengalihkan diri dari berbagai pengalihan yang hanya akan membuat kita semakin pandai berdalih rasa. Bukan pandai memulih jiwa?"
Gimana?
3 notes · View notes
randomtought · 8 months
Text
Bangga rasanya melihat adik tercinta memiliki tekat yang kuat...
Memiliki tujuan dalam hidupnya untuk mengejar segala cita citanya...
Kita tau..
Yang namanya perjalan kehidupan akan selalu muncul rintangan...
Selamat berjuang adik...
Kita sama sama tau apa arti berjuang...
Kita sama sama tau apa arti disalahpahami...
Kita sama sama tau bagaimana direndahkan...
Dan kita juga sama sama tau... Bagaimana rasanya saling menguatkan...
Im proud of u...
Dan kuharap kamu juga berbangga dengan dirimu sendiri...
Jangan gentar ya...
Perjuangan masih panjang ☺️
3 notes · View notes
randomtought · 8 months
Text
Menemukan album lama.
Masa kecil,penuh suka cita.
'Pa masih ada dalam hidup anak kecil tersebut.
Anak perempuan yang penuh dengan warna warni. Senyum ceria, hidup dengan canda dan tawa bersama kehangatan pa.
Rindu dengan anak kecil ini.
Anak kecil yang belum mendapati berbagai beban dipundaknya.
Anak kecil yang belum mendapati kerasnya hardikan ma.
Anak kecil yang belum mengetahui jati dirinya.
Anak kecil yang belum kejam terhadap dirinya sendiri.
Jika diperbolehkan meminta. Masa dimana yang terbaik untuk hidup ada di masa anak tersebut.
Pa masih ada.
Pa selalu memeluk dan menghangatkan hati anak perempuan ini.
Pa selalu menjadi tempat teraman dan rumah paling menyenangkan.
Pa yang selalu dinantikan kepulangannya dari kantor.
Pa yang selalu mengusap air mata anak ini jika tersandung.
Pa yang selalu menjadi rumah paling menyenangkan sedunia dan sejagat raya.
Hingga rumah itu runtuh.
Dan pa berpulang...
Kemudian hidup anak perempuan tersebut berubah.
Warna warni menjadi hitam putih.
Kelembutan ma, berubah menjadi murka yang menyakitkan.
Anak perempuan tersebut kemudian hanya menjadi beban dan bantalan pelampiasan lelahnya ma.
Tapi, pa mengajarkan untuk meluaskan hati.
Dirumah sakit pa bilang.
Jika pa berpulang lebih dulu, anak perempuan ini harus menjaga ma dan melapangkan hati. Harus bersikap bijak dan dewasa melebihi anak semuran yang lain.
Dan benar saja.
Yang paling ditakutkan sedunia terjadi.
Pa tidak lagi ada.
Ma hilang kelembutan akan luka yang dia miliki karena kehilangan pa.
Ditambah.
Beberapa tahun kemudian ma memperlihatkan sebuah kertas yang semakin membuat dunia anak perempuan ini runtuh.
Surat adopsi.
Hilang sudah warna dalam hidup anak ini.
Tidak lagi hitam putih.
Hanya tersisa kelam.
Gelap.
Dan semua benar benar runtuh.
Anak kecil ini semakin tidak mengenal apa itu bahagia.
Terakhir yang dia kenal dengan bahagia adalah ketika pa masih beredar dalam kehidupan warna warninya.
Ternyata.
Kehilangan dan patah hati adalah titik pijak awal sebuah realitas yang akan menjadi luka sepanjang masa.
Kapan sembuh?
Nanti...
Jika sudah ikhlas...
Tapi bukankah ikhlas belajarnya seumur hidup?
1 note · View note
randomtought · 9 months
Text
Menerka nerka yang bukan menjadi kebiasaan.
Namun menjelajah teori hanya mengesampingkan isi hati.
Seringkali hati melelah dan meluluh akan makna ikhlas.
Bercengkrama dengan corak yang penuh identitas.
Berbagi cerita dan menjelaskan perihal perjalanan para jiwa yang membuana.
Semakin kesini kamu semakin kenal bahwa makna menyayangi dan mencintai itu selaras dengan keikhlasan.
Selaras dengan keyakinan dan keteguhan hati pada sang pemilik hati yang hakiki.
Selaras dengan penyerahan hati pada sang maha penggerak hati.
Mungkin rindu akan selalu menyeruak dan mengajukan pertanyaan.
Membela berbagai sifat manusia yang selalu memenangkan ego.
Dititik ini.
Hati ini sudah kuserahkan dan pasrahkan utuh pada Allah.
Jika memang Allah ridho, semoga dibukakan jalan...
Karena didepan sana, perjalanan sesungguhnya akan dihidangkan.
Fase fase hidup selanjutnya akan terbentang dan terhidang.
Fase fase yang membutuhkan kerja sama tim yang baik.
Fase dimana dibutuhkan menekan ego agar tidak saling pergi namun saling menguatkan. Saling menepuk bahu dan menegarkan hati.
Saling menjaga dan saling menjadi garda terdepan pertahanan masing masing.
Saling menghidangkan rasa bahagia.
Saling menjamu rasa sukarela.
Saling mengingatkan pada sang pemilik jiwa lah kita berserah.
Saling qanaah, merasa cukup.
Saling bergerak pada porsi yang masing masing namun berorientasi dalam wadah yang sama.
Akan pasti menemui hal yang tidak menyenangkan. Pahit.
Namun selama masih saling ada, semua akan membersamai dalam keikhlasan.
Jika ada masalah, sajadahlah yang menjadi tempat menenang. Bukan tempat lain.
Setia yang tanpa batas.
Menghargai tanpa kecemasan.
Nyaman jika saling diam namun satu sisi.
Memiliki dunia masing masing namun mengizinkan saling bertamu dan menyuguhkan.
Selaras dengan isi kepala yang seringkali riuh namun selalu ada satu ruang khusus yang tenang jika bersama.
Jantung yang berdetak hanya untuk beribadah dan selalu menjatuhkan hati dengan penuh cinta pada Allah.
Tidak ada syarat.
Hanya ada satu kata, "sederhana". Tidak ramai, tidak menuntut mewah, tidak pura pura.
Sederhana.
Seperti mata air yang melegakan dipadang tandus.
Semoga saja...
Hati ini semakin ikhlas berpasrah.
Menjelajah dalam balutan keyakinan tanpa batas.
Harapan tanpa takut.
Berdamai.
Bertumbuh.
Berjaya pada waktunya.
Dan kerap merasa lapang dengan segala ketentuan yang sudah Allah berikan.
3 notes · View notes
randomtought · 9 months
Note
kak, sepertinya butuh bantuan psikiater segera.
Halo kak... Thankyou perhatiannya... Tapi ini hanya tulisan... Potongan naskah yang lagi aku tulis... Terima kasih ya... ☺️🙏
0 notes
randomtought · 9 months
Text
Pernah tidak kamu merasa kamu dilahirkan hanya sekedar untuk diberikan pada orang yang membunuhmu batinmu secara perlahan...?
Jika kamu memberontak, semua akses untuk kamu bertahan hidup akan mereka matikan juga.
Jadi, hasilnya kamu tidak memiliki masa depan. Seperti dikubur hidup hidup. Dikuliti perlahan.
Air mata rasanya sudah mengering dan mengeras.
Jika saja mematikan diri sendiri itu halal. Sudah sejak lama akan dilakukan.
Merasa tidak diperlakukan adil, hanya akan membuat mereka menilaimu sebagai manusia tidak tau diuntung.
Tapi kamu bahkan tidak diberi keuntungan, kecuali kamu bekerja keras sendiri untuk keuntungan kamu. Ditinggalkan. Dibiarkan sendirian tanpa rangkulan keluarga.
Rasanya ingin mempercepat ajal ini.
Lelah jika batin kamu hanya dijadikan bulan bulanan.
Jika memang benar ALLAH ini menakdirkan untukmu. Lalu kenapa rasanya mereka mengambing hitamkan Allah atas perbuatan salah mereka?
Mereka yang menyiksa batinmu. Lalu kenapa mereka membentengi diri mereka dengan kalimat "takdir"?
Apa iya Allah sesadis ini?
Seingatku Allah Maha Baik.
Tapi apakah Allah akan tetap berbaik hati jika aku menjemput ajalku sendiri?
..
..
Jemput hamba secepatnya ya Allah...
Hamba mohon... Merekan akan jauh lebih bahagia jika engkau menjemput hamba, paling tidak, dengan kepergian hamba, hamba bisa menjadi anak yang berbakti bagi mereka. Paling tidak ada rasa lega dihati mereka dengan kepergian hamba.
Aamiin.
6 notes · View notes
randomtought · 9 months
Text
Dalam malam... Aku tidak lagi menjadi seterang siang dihadapan manusia.
Mendadak menjadi kelam dan menyelam lebih dalam untuk berbagai pemikiran.
Dinding yang membentuk kotak ini menjadi saksi, bahwa kusutnya pemikiran hanya membutuhkan dzikir untuk mengatur nafas agar menjadi menenang.
Dan tiba tiba saja aku ingin menjadi seekor ikan.
Yang hanya merasakan sakit selama tiga detik, lalu melupakannya dan lanjut berenang.
Sepertinya menyenangkan.
Menenangkan.
Memenangkan.
Atau menghanyutkan?
Dan lagi lagi.
Tiba tiba saja merindukan dia yang memperjuangkan orang lain dengan fasihnya.
Tiba tiba saja merindukan pa yang sudah berpulang.
Tiba tiba saja merindukan diri sendiri yang seperti dulu kala.
Dan tiba tiba saja kepala ini penuh dengan ingatan ingatan abstrak yang bahkan kamu sendiri tidak mengetahui muasalnya.
Apa sih ini?
...
...
Tumblr media
2 notes · View notes
randomtought · 9 months
Text
Seberapa pentingnya kamu bagi orang lain tidaklah sepenting itu.
Tapi seringnya, ketika kamu mulai menaruh benih benih harapan dan ekspektasi yang semakin bertumbuh tinggi, hal tersebut akan semakin penting. Dan akan semakin dihajar oleh fakta ketika sudah waktunya kamu dipinjamkan rasa kehilangan.
Sebenarnya salah yang seperti apa hingga membuat kamu menjadi tidak semestinya?
Membebani diri dengan riuh harapan dan angan angan yang hanya menitipkan sakit hati berkepanjangan?
Berkali kali sudah diajarkan untuk tidak menaruh bahagia ditempat yang tidak semestinya,namun kamu membangkang dengan penuh keberanian dan merasa ditantang.
Menerawang tanpa sadar akan liang yang sedang dipersiapkan.
Lekas lekas mempersembahkan bahwa daulat tidak semudah mendua.
Iya...
Menurut kamu aku sedang menulis tentang apa?
Perpanjang tulisanku ya dengan versi kamu yang penuh dengan digma... ☺️
Karena masing masing kita butuh "saling" mengisi kekosongan yang membuka mata...
0 notes
randomtought · 9 months
Text
Ada beberapa hal yang sering bersemayam di kepala ini.
Apa dan bagaimana?
Melayang layang dalam ketidakpastian yang sudah pasti itu pasti.
Mencengkram penuh keyakinan hal yang bahkan seringnya membuat kamu ragu hati.
Melelang separuh usia dengan gelak dan airmata yang tanpa akhir.
Jika saja menjadi udara yang meringan bisa menenangkan berbagai sesak dalam ruang. Apakah dunia ini akan menerima jika kamu menyampaikan berita tanpa perlu diksi per diksi dalam balutan penjelasan?
Ketika kamu hanya bisa tersenyum lirih dan mengais dengan keterikatan alam yang kamu tidak bisa cegah dan telaah.
Jika saja mudah mengucapkan rasa.
Jika saja.
Mengucap.
Mudah.
Maka rasa ini tidak hanya sekedar tulisan kan?
Namun hanya tersisa kebingungan penuh tanya.
Menerka maksud dan makna. Tanpa damai hanya dengan gemuruh was was.
Hingga, menjelma menjadi balutan cerita dan kisah seperti persatuan merah dan putih dibendera negara tercinta ini.
*Jangan membingung ya akan tulisan ini. Tulisan ini bukan untuk dibaca, namun diresapi lamat-lamat tanpa koreksi. Dihati. Bukan ampela.
5 notes · View notes
randomtought · 9 months
Text
Komunikasi itu dua arah. Yang kurangnya diomongin langsung ke orangnya, bukan dijadiin status,nyindir,nyinyir... Giliran dichatt seolah fine aja... Tapi abis itu digoreng sana sini...
Cape. Sesusah itu ya komunikasi baik baik sesama manusia? Jadi malas bermuamalah sama orang kaya gini.
3 notes · View notes