Tumgik
#patah hati
sajaksesak · 8 months
Text
Jika nanti giliranku punya rumah sendiri. Aku upayakan ruangan itu akan dipenuhi oleh banyak kasih; banyak kehangatan; banyak rasa aman.
Kupastikan ada pula ruang untuk merasa takut, merasa lemah, waktu untuk didengarkan, dipeluk, digenggam.
Aku upayakan disana banyak kedekatan, tawa, tangis, pengertian, pula meja yang terhias makanan lantas kebersamaan di sekelilingnya.
Pintunya akan selalu terbuka, aku akan sedia menunggu. Pastikan kau pulang ke rumah itu.
Disana akan ada kebaikan, ada cinta, ada kasih. Semuanya akan kucintai.
Akan ku upayakan.
Arief Aumar | akankuupayakan
463 notes · View notes
ariqyraihan · 7 months
Text
Aku Mengerti, Jika Kita Takkan Bersama
Tumblr media
Puan, meskipun kita hanya bisa saling bicara di dalam keterdiaman kita, tetapi aku mengerti jika kepergian adalah pilihan yang kamu berikan kepadaku.
Aku mengerti, jika sejauh apa pun aku berusaha untuk melawan takdir, kamu takkan pernah menganggapku ada.
Aku mengerti, jika aku begitu ingin mendekapmu dalam perasaan ini, sedangkan kamu pantas untuk mendapatkan lebih dari sekadar dingin malam yang panjang.
Aku mengerti, jika aku tidak pernah benar-benar menjadi pilihan untukmu.
167 notes · View notes
langitdanlaut · 3 months
Text
Serenidade
Tumblr media
Hanya karena tak bisa berenang, jangan memaksaku berhenti menyukai Lautan. Aku bisa melihatnya, aku bisa menyentuh lembut ia di pinggiran dengan liukan jemari, ia pun membalas sentuhan dengan lebih bingar.
Kakiku bisa mencium pasir-pasir yang lembut. Jauh dari lautan dalam, aku sudah tenggelam oleh kerinduan di rengkuh alam. Tanpa harus berenang aku bisa menikmati senja, melumat sinarnya yang jatuh di bibirku yang membeku.
Bagaimana aku tak jatuh dengan pesonanya, sedang ia merayu-rayu dengan aroma angin mendayu syahdu mencumbuku.
73 notes · View notes
surat-pendek · 8 months
Text
Memang, aku bukan lagi orang nomor satu yang paling mengenalmu.
Tetapi untuk beberapa saat, aku pernah menjadi juaranya.
Andira Wu
117 notes · View notes
kelanapermana · 2 months
Text
Tumblr media Tumblr media
Hari ini aku menyadari bahwa ternyata kuasa tuhan begitu indahnya, sedari kecil aku begitu akrab dengan banyaknya kehilangan, mengalah walaupun dalam hati meraung sebab teramat menginginkan.
Deruan ombak ini adalah saksi begitu banyak cerita-cerita itu juga kini tentangmu, hangat dan manisnya pertemuan-pertemuan ini, namun mencintai sosok sepertimu, tidak perna ada dalam rencanaku, bagaimana al-waddud menempatkanmu menjadi bagian terbaik di hati dan pikiranku.
Tulisan ini tentangmu bagaimana sikap dan ikhtiar, yang bisa aku lakukan untuk menghargai dan mencintaimu, abadilah disini sebab aku terlalu jauh dari belajar untuk kehilangan-kehilangan lainnya, setidaknya kamu abadi disini, tidak ada yang mampu mengambilmu dalam tulisan-tulisan ini.
Untukmu, semoga Rabbi tautkan kita dalam pertemuan yang indah, kamu dan aku dalam ikatan yang penuh keberkahan didalamnya.
...
Untukmu, aku tunggu
48 notes · View notes
arsualas · 12 days
Text
LDR dan Semua Prasangka yang Menyertai
Baik buruknya prasangka pasanganmu itu tergantung dari bagaimana cara kamu memperlakukannya.
Sampai berbuih-buih pun mulutmu mengatakan kamu mencintainya, akan tetap menimbulkan keraguan ketika bahkan kamu tidak bisa memberikan waktumu. Apalagi untuk sebuah hubungan yang dijalin dengan jarak yang menjadi hambatan untuk bisa bertemu setiap saat.
Bagaimana mungkin seseorang tidak memiliki prasangka buruk jika setiap kali ada keinginan bertukar suara selalu kau patahkan dengan segala alasan kesibukanmu itu? Ada 86.400 detik dalam sehari, dan sedetikpun kamu tidak pernah mengizinkan suaramu untuk diperdengarkan, atas nama kesibukanmu itu.
Akan menjadi sesuatu yang naif jika ternyata ketika pasanganmu memilih diam, memberi jeda untuk semua komunikasi, lalu engkau dengan rupa orang yang paling teraniaya menuduhkan kepada pasanganmu telah melakukan silent treatment, mengatakan kepadanya bahwa semua prasangkanya adalah prasangka yang tidak beralasan. Naif sekali, bukan?
Kamu sendiri tidak menginginkan adanya sikap dingin dari pasanganmu, tetapi ironisnya kamu justru menyajikan sikap yang tidak ingin kamu terima dari pasanganmu itu.
Menuduh pasanganmu sebagai orang yang egois karena tidak bisa memahami kesibukanmu adalah suatu sikap yang egois. Bagaimana mungkin kesibukan telah menghabiskan semua waktumu? Dan akan menjadi hal yang sangat menyakitkan ketika didapati kau telah beberapa kali mengganti foto profil media sosialmu, kau juga telah membagikan beberapa cerita di media sosialmu itu.
Ketahuilah, kesakitan itu akan terasa semakin menyakitkan ketika muncul sebuah pertanyaan: untuk siapa cerita itu kau bagikan? Untuk siapa foto profil itu sengaja kau perlihatkan?
13 notes · View notes
suniyahdewi · 11 months
Text
Hanya sakit. Tidak sampai patah. Kamu hanya perlu bangkit. Lantas melanjutkan langkah.
@suniyahdewi
89 notes · View notes
kafabillahisyahida · 7 months
Text
Kepada Allah yang telah memuliakan kita, memberikan kecerdasan, fisik yang sempurna, rezeki, menutupi aib2 kita, memaafkaan kesalahan2 kita, Mengapa kita tidak memuliakkannya, mengagungkannya sebagaimana mestinya, justru menempatkanNya pada posisi yang serendah-rendahnya? Sampai seringkali kita menipu, berdusta demi menyembunyikan aib, maksiat dari pendengaran, dari penglihatan manusia, takut diketahui manusia! Tapi bagaimana dengan penglihatan Allah, pendengaran Allah yang Maha meliputi dan mengetahui segala sesuatu sedetail - detailnya kita tidak ada rasa malu, dan takut? Kita tergantung kepada Allah tapi tidak beramal sebagaimana makhluk yang membutuhkan!
44 notes · View notes
narashit · 11 months
Text
Barangkali, kalau kamu bisa melihat dirimu sendiri seperti bagaimana aku melihatmu, kamu akan mengerti betapa kehilanganmu adalah sesuatu yang nyaris di luar kemampuanku.
73 notes · View notes
coffilosofia · 2 months
Text
SAUDADE
Aku melihat siang tengah menemui penghujung usianya. Di kejauhan tampak senja menyapa sang cakrawala dengan manja. Semburat biru ungu dan jingga saling menarik dan bertumbuk memecah dalam gurat-gurat warna baru. Tiba-tiba langit menggelap tanpa petanda, yang sesegera hujan menumpahkan seluruh airmata pada bumi yang gersang akan keping kerinduan, padamu.
Didekap deras rintiknya, aku mengayunkan langkah menyusuri jalan pulang yang dulu pernah kulalui bersamamu. Masih lekat dalam ingatan, jemari yang saling menggenggam, senyum yang saling merengkuh dan hati yang bersetubuh. Ujung-ujung bibirku naik perlahan, sesegera menyunggingkan kehangatan.
Aku melintasi kembali kenangan-kenangan yang menetap pada buncah-buncah yang terdalam. Entah itu damainya pelukmu atau lekat tatapmu yang mampu melampaui asa-asa jiwa yang tersembunyi. Hanya engkau yang mampu mendedah segala emosi diri yang pernah sebegitu terkekang angkuh logikaku. Aku lupa memberinya nama, rasa itu.
Aku menyadari aku tak lagi merasakan kehilangan yang pernah nyaman menemani sisi-sisi hati. Pedih yang dulu pernah membelenggu tangisku, menderu-deru bak kisaran angin yang mengoyak ketenangan batin.
Engkau tak lagi bisa membersamai. Tenanglah hidupmu disana dengannya. Demimu aku akan merayakannya; takdir yang bergenta-genta. Aku pun menemukan diriku dalam kedamaian menawan yang aku kesulitan untuk menjabarkan. Apa yang engkau tinggalkan akan teguh terjaga tak tergugat oleh ruang, jarak atau niskala sang waktu.
Tak mengapa, aku kini bisa leluasa memelukmu dalam doa serta serpih-serpih yang tersisa dari kita saja. Lara tak lagi membekukan luka. Ia menuntunku penuh kelembutan pada apa yang pernah singgah dalam satu masa hidupku; ketenteraman mencintaimu.
12 notes · View notes
rakunliar · 2 months
Text
Persetan Dengan Nyata
saat ini aku menulis membayangkan dirimu
dirimu di dimensi lain dimana kau adalah milikku
di satu aliran waktu yang mana kita saling rindu
menjadi sepasang kekasih penuh dengan lika-liku
bertengkar karena hal kecil
berbaikan ketika kangen memanggil
saling meyakinkan ketika labil
tetap saling hingga sama-sama berhasil
memenuhi BM-mu ketika malam
mengusir sepi yang kelam
memupuk perasaan sayang dalam-dalam
tetap bertahan ketika masalah mengancam
saat kau insecure tetap kupuji
saat aku jatuh tetap kau temani
bersama-sama kita saling jatuh hati
berpelukan sambil mengitari jakarta malam hari
tidak ada lagi waktu yang salah
tidak ada lagi sesal yang mewabah
hilang sudah semua resah
hanya ada canda tawa yang terus pecah
tidak ada kau yang tersakiti
karena dikhianati berkali-kali
tidak ada aku yang tetap menanti
sambil ada orang lain disela-sela sepi
sirna sudah semua sesal dalam hati
tersempaikan dariku rasa sayang ini
kepadamu tanpa ada takut yang menghalangi
dan kita pun berbahagia saling mencintai
kini tulisanku hampir mencapai batasnya
dan aku kembali ke dalam rangkaian realita
dimana aku pengecut dan kau buta
dimana kita bukan siapa-siapa tanpa apa-apa.
aku kembali pada kenyataan yang dimana kita hanya sebatas teman dengan rasa dalam dada.
9 notes · View notes
sajaksesak · 5 months
Text
Aku pikir, jatuh cinta–mencinta–dicintai seseorang itu gila luar biasa. Kau temukan dirimu giat tanya "apakah kau tetap mencintaiku meski aku terpatri kekurangan?" kepada ia yang jawabannya selalu, ya.
Gila!
Aku pikir, pada akhirnya kita hanya perlu menemukan seseorang yang melihat kita bak museum karya seni: yang tindak buah ketulusannya mengapresiasi guratmu, memahami nilaimu, mencintaimu dalam karena kau layak mendapatkannya.
— Arief Aumar | flaws
206 notes · View notes
sajaksore · 10 months
Text
Kadang, sampai senyum-senyum sendiri melihat cara takdir bekerja.
Yang sekian tahun lamanya pernah terlontar sekali saja, di anggap doa dan dikabulkan dengan indah oleh Sang Penggores Takdir
Sajaksore
35 notes · View notes
langitdanlaut · 3 months
Text
Manusia yang terus merawat hatinya
Kelak jangan membandingkan hidup atau pencapaian seseorang, karna tidak semua orang memulai garis start yang sama. Bersihkan hatimu dengan banyak bersyukur tentang segala hal baik yang terkadang kau sepelekan.
Kau tidak tahu seberapa keras usaha yang ia lakukan. Kau tidak tahu jalan dan rintangan yang sudah ia lewati sendiri. Kau tidak tahu berapa air mata yang ia tuangkan di tiap tangannya menengadah. Kau tidak tahu seberapa lapang jiwanya menerima segala hal yang menyakitinya. Kau tidak tahu seputus asa apa ia saat jatuh di sujudnya.
Ada doa-doa yang seseorang panjatkan tentang resah hatinya, tentang amarah yang tak ingin ia rasakan, tentang kebencian yang minta dihapuskan, tentang sebersit kejahatan hati yang ingin seseorang merasakan hal yang sama. Namun seberapa keras orang itu menahan segala hal yang tidak baik dengan menjauhi hal-hal yang membuatnya menjadi jahat.
Lalu mengapa manusia menjadi angkuh atas nikmat yang ia rasakan, padahal nikmat itu bisa kapan saja diambil oleh si Pemberi.
93 notes · View notes
surat-pendek · 10 months
Text
Meski langkahku semakin lama semakin menjauh, aku kerap menengok ke belakang. Sia-sia saja memang. Karena walaupun langkahku kuperlambat atau kuhentikan sekalipun, aku tahu tidak akan ada kamu yang akan berlari mengejarku.
Andira Wu
03 Juli 2023
143 notes · View notes
kelanapermana · 4 months
Text
Tumblr media
kepadamu...
entah pada sajak dan tantangan apa yang menjadi kejutan kejutan yang maha kasih, aku merindumu pada setiap doa dan langkah.
entah pada berapa angka yang berkurang untuk menunggumu disini, aku akan selalu membisikmu secara berisik kepada penciptamu yang maha cinta.
entah pada berapa kali pembelajaran yang harus aku tempuh untuk memahami riuh dan kesunyian ini, aku akan tetap bertaruh untuk meramaikanmu pada setiap baitnya.
untukmu, ku tunggu
12 notes · View notes