Tumgik
#ceritakehidupan
tulisanutin · 5 months
Text
Cerita di bulan November
Hai November..
Hari ini adalah tanggal terakhir di bulan ini, sudah banyak cerita selama satu bulan ini termasuk cerita tentang aku, kamu, dan kita. Cerita tentang kita semua belum usai.
Hai Desember ..
Bulan terakhir dari 11 bulan dalam 1 tahun, Desember pun akan tiba menjadi ujung cerita kehidupan selama 365 hari. Ya cerita tentang kita akan terus bergulir, semoga di awal bulan desember akan ada cerita yang indah..
Depok, 30 November 2023 | 21. 25
12 notes · View notes
jejakperadaban · 1 year
Text
Bicara Hujan (1)
Perspektif seorang beriman tentang hujan, sangat istimewa. Bagaimana tidak, saat banyak orang yang mengeluh, mengaduh, mencela hujan yang turun, namun tidak demikian yang dilakukan orang beriman.
Baginya, hujan adalah "berkah". Hujan adalah rahmat Allah. Saat hujan, syukurnya semakin membuncah.
Teringat, bagaimana siklus hujan bisa sebegitu rapinya? Air laut yang sekian banyaknya, diangkat, menuju langit. Adakah diantara kita yang dapat melakukan demikian? Hanyalah Allah yang mampu melakukannya!
Lalu, saat melihat langit, bukankah tidak kita dapati kran air padanya? Lalu mengapa air bisa turun begitu saja dari langit? Siapa yang bisa melakukannya? Bukankah Allah?
Belum berhenti disini. Orang beriman teringat, air hujan itu, bukan sekedar jatuh. Namun ia benar-benar berkah, rezeki dari Allah, memberikan manfaat untuk semua makhluk.
Sayur, buah, tanaman tidak akan bisa hidup tanpa air hujan. Air yang kita minum, semua berasal dari hujan. Hewan pun, tiada yang bisa hidup tanpa air. Manusia pun, sangat membutuhkan air. Semuanya, awal mulanya adalah air hujan.
Betapa, hujan bukan sekedar sebuah peristiwa. Melainkan, ia adalah berkah, rahmat Allah yang turun di setiap tetesnya.
"Begitulah, sudut pandang orang beriman. Melihat semuanya dengan kacamata iman."
28 notes · View notes
penahana · 1 year
Text
Tumblr media
~ Behind the scenes GJBN, part 3 ~
Banyak cerita dan inspirasi yang hadir saat bersama para gurunda. Kali ini kuceritakan tentang satu sosok, darinya aku belajar menemukan potensi diri, leadership, dan mental baja.
Sosok sederhana, tangguh, menjadi Abi di tempat saat ini aku tengah menempa diri. Abang, begitu aku memanggilnya. Kalau bilang yang lain, suka lama jawab. Pas tanya alasannya, biar muda terus katanya, kalau di panggil Abang. Qiqiqi...
Oke, back to our topic. Lagi-lagi bertemu dengan guru MK Sensing. Belajar mengamati di lapangan secara langsung. Sempat terjadi sesuatu hal di luar dugaan di titik kedua penyaluran nasi box untuk para korban banjir.
Masyarakat setempat menyerbu, meminta-minta dengan paksa, bahkan ada yang berbohong agar mendapat jatah lebih.
Di adakan rapat dadakan sebelum melanjutkan perjalanan. Saat rapat berlangsung, aku menyimak perkataan abang. "Hal yang harus dimiliki saat menjadi Relawan, mampu bersikap tegas, memiliki jiwa leadership agar mampu kordinasi dengan baik dan menghindari sifat masyarakat agar tidak memiliki mental pengemis dan berbohong."
"Kalau orang sudah memiliki mental pengemis dan berbohong, maka penyaluran bantuan tidak akan merata." Tutur Abang.
Terbayang, jika menjadi team relawan ke tempat bencana lebih extreme. Tidak memiliki kemampuan leadership, mental baja serta keilmuan lainnya akan kesulitan ketika di lapangan.
Saat itu karena ada dua titik lagi yang belum dituju, maka team sepakat memecah menjadi dua grup. Beruntungnya, aku tergabung di team untuk menemani abang.
Yang menarik di titik ketiga itu, abang mengubah strategi, meskipun penduduk terbilang ramah. Semua terlihat lebih tertata. Turun ingin coba membantu abang menyiapkan nasi box yang tersedia di mobil kemanusiaan, dan daging sapi kemasan dari PPA Siaga.
Penawaran bantuan itu ditolak secara halus. Abang bilang, "Hana pegang banner sama foto saja."
Memang begitu abang. Dari awal ketemu, tiap mau bantu selalu ditolak. Bilangnya begini kalau kita mau bantu, "Udah duduk manis saja, biar gak cape. Kalau mau bawa barang punya sendiri aja." Berasa seperti inces kalau gini tu... qiqiqi
Nasi box gak bakal nyampe 1 kg. Tetep aja gak boleh, yang boleh pegang banner dan foto. Padahal Intuiting itu makhluk gak suka foto, kecuali kalau urgen.
Next, nasi box dan daging di tata rapih. Masyarakat di kondisikan dengan baik. Bisa foto dengan tenang plus penyaluran merata. Jempol dua pokoknya, sedikit mulai memahami starteginya. Walaupun tetep, makhluk kek aku butuh latihan berkali biar bisa bener-bener paham.
Dari rangkaian acara, aku mengambil simpul besar. Memberi itu boleh, tapi jangan terus diberi ikan. Terus diberi ikan membuat mereka memiliki mental pengemis bahkan bisa berbohong untuk mendapatkan hak lebih. Berikan mereka kail pancingnya, agar kelak mereka bisa mandiri dan mampu bertahan tanpa terus meminta.
PR besar team relawan, bagaimana menyalurkan bantuan, sambil mendidik mereka agar tidak bergantung pada bantuan.
3 notes · View notes
ayuranee · 9 months
Text
Catatan akhir tahun seorang pelacur
Cerpen-cerpen lama sebaiknya aku kumpulkan di sini semua.
Setahun sudah kehidupan kelam itu dijalaninya.  345 malam sudah dia menari-nari dalam tabuh gendang kegelapan……purnama sudah dia melayani nafsu-nafsu dunia, yang selalu haus dan tak pernah puas dalam mencari kenikmatan.  Sutini. Usianya kini memang tak mudah lagi, Lima kali ulang tahun lagi, dia akan beranjak menuju usia emas, 50 tahun. Dia pun mulai berpikir bahwa pekerjaan melacur ini harus…
View On WordPress
1 note · View note
arioagio · 10 months
Text
Untuk kamu yang malas, coba pikirkan lagi masa depanmu.
Untuk kamu yang ragu, coba pikirkan apa yang terjadi kalau kamu tidak memulai.
Untuk kamu yang merasa insecure, percayalah bahwa masing-masing kita ada kekurangannya.
Kembali lagi semua ada di diri kita masing-masing.
Keputusan mutlak ada di tangan kita.
Pikiran positif pasti akan menghasilkan yang positif.
It's up to us.
0 notes
mommygwritting · 1 year
Text
Fokus memenuhi KEINGINAN cuma bikin tambah INGIN. Tapi fokus memenuhi KEBUTUHAN, bisa bikin ga INGIN apa apa lagi..
Manusia by default memang ga ada puasnya. Adam & Hawa bisa diturunkan ke bumi krn memakan buah khuldi (hasutan Iblis) padahal Allah udah kasih semuanya, kecuali pohon itu. Itulah keinginan. Seperti hasutan iblis. Meskipun kamu sudah punya semuanya, keinginan untuk lebih akan selalu ada. So, baiknya apa?
Control your self. Hidup ini terkadang hanya masalah perspektif dan fokus.
Aku memilih focus what i'm doing right now, growing my self more.. (yes,ini motivasi hidup), dan bersyukur setiap anugrah yg Allah berikan. Dan yakin insya Allah permasalahan apapun dalam hidup akan Allah kasih jalan. Aamiin :)
0 notes
hermavvan-blog · 1 year
Photo
Tumblr media
• CONGRATULATIONS • Your photo was chosen for us to repost ------------------------------------------ The best photo from IG @yonggi.f • • • • • • Tidur pun adalah sebuah kenikmatan. #potretkehidupan #ceritakehidupan #yonggifoto #lensabangyonggi #humaninterest #humaninterestindonesia #photooftheday #photographyeveryday #photography📷 #photographylovers #instagrammers #sonyalpha #tamron ------------------------------------------ Jangan lupa follow dan tag instagram @_humaninterest di foto yang kamu upload Gunakan hastag #_humaninterest Bila ada kritik atau saran silahkan tulis di kolom komentar atau DM ------------------------------------------ https://www.instagram.com/p/CmbkHZTBbs-/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
tiameirizta · 2 years
Text
Tumblr media
0 notes
Photo
Tumblr media
Hari ini dalam sejarah...selamat ulang tahun buat MySejahtera yg menjadi wadah dikala pandemik memuncak...terima kasih diatas perkhidmatan yg diberikan...jasamu kan ku kenang~ Setahun sudah berlalu~ #ulangtahun #mysejahteraapp #mysejahtera #ceritakehidupan #masihadakah #covid_19 #rodarodakehidupan (at Planet Bumi) https://www.instagram.com/p/Cf-KI9qBNYL/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
skyofapril · 2 years
Text
Tidak pernah hati setenang ini. Tidak pernah malamku sedamai ini. Sebelumnya aku hanya berfokus pada sakitnya luka. Aku terus meratapi pedihnya ditelantarkan cinta. Aku tak henti menyalahkan diri atas kepergian mereka. Meski aku berupaya memperbaiki, aku tetap tak layak dibersamai. Meski aku berusaha menjadi seperti yang diingini, aku tetap bukan rumah yang akan dia dihuni. Aku semakin kecil dengan pikiran-pikiran itu. Aku benar terlempar jauh pada kehancuran. Hari-hariku menggelap tanpa harapan apapun. Malam-malamku hanya berisi airmata kesedihan. Aku benar kacau, bukan. Tak ada yang dapat menghiburku. Pantai yang sangat ku sukai menjadi tak menarik. Drama romansa yang selalu ku ikuti pun terasa membosankan. Makanan manis yang begitu ku puja menjelma sebuah kepahitan. Apakah patah hati memang seperti ini? Jika dihitung ini bukan kali pertama juga bukan kali kedua. Ternyata pernah mengalami bukan jaminan tak akan kewalahan. Ternyata pengalaman tak cukup mampu menciptakan ketabahan.
Hingga...entah bagaimana aku sampai ke titik ini. Ikhlas meyakini bahwa inilah tadir yang harus ku jalanu. Inilah pelajaran hidup yang akan membuatku menguat di kemudian hari. Untuk pertama kali, aku berdamai dengan keadaan. Pertama kali, aku tersenyum mengingat kenangan. Pertama kali, aku merasa hidup kembali. Mungkin benar, penerimaan akan mengantarmu pada sebuah ketenangan. Tuhan Maha Baik, tunjukkan satu per satu apa yang harus ku tahu. Menyelamatkanku dari segala yang tidak baik bagi hidupku.
#ceritakehidupan #menulis #menerima
2 notes · View notes
eusideroxylon · 1 month
Text
Sudah lama sejak terakhir menumpahakan rasa dalam bentuk tulisan di media ini
teringat kembali karena ada email notifikasi di gmail yang kurang lebih isinya "8 thn bersama tumblr"
waw, banyak hal terjadi, terlalui selama 8 thn ini
rasa yang lama pernah kutulis disini sudah usai
chapter cerita rasa itu sudah kututup
walau bukan dengan akhir bahagia, aku tetap melanjutkan hidup dengan rasa yang baru
banyak cerita, banyak rasa
akan kutumpahkan satu per satu
#ceritakehidupan#rasa
0 notes
se-arah · 8 months
Text
Aku yang baru
Alhamdulillah 'ala kulli hal. Bersyukur atas segala ketetapanNya, atas segala hal yang telah terjadi.
Tumblr media
Setahun terakhir yang tidak mudah. Banyak plan yang berubah, banyak doa yang telah dilangitkan, gagal, berjuang, dan terus belajar. Dengan keyakinan Allah tidak akan mungkin mendzolimi hambaNya. Inilah jalan hidup yang terbaik meski ya Allah rasanya gak kuat.
Setahun terakhir yang sangat berat namun menghadirkan diri yang baru. Semoga pun menjadi hamba yang lebih baik.
Sekarang mari melanjutkan petualangan hidup ini, besok kita akan bercerita kembali. Mungkin bukan lagi yang berat namun sisi lain hidup yang akan mengajarkan makna hidup di dunia ini.
Selamat belajar kembali, selamat berjuang lagi dalam mengumpulkan bekal menuju kehidupan yang abadi.
Semoga Allah ridho dalam segala upaya yang dilakukan.
#sliceoflife#beginning#bebetter#betterlife#diriyangbaru#ceritakehidupan#dailystories
1 note · View note
jejakperadaban · 1 year
Text
Karena Cinta
Salah satu kawan, semalam menelepon,
"Sebetulnya aku tidak ingin jadi dosen, sudah lama aku memendam ini. Tapi, di usiaku yang sudah segini, belum bisa membanggakan Bapak Ibu.
Asmara ga beruntung, yang lain sudah menikah dan punya anak, aku nemu jodoh saja belum. Dalam karir, belum seberuntung itu juga.
Apalagi, ditambah, sakit lupusku sedari mahasiswa yang rasa-rasanya sangat merepotkan Ibu Bapak. Setidaknya, di usiaku yang segini, meski aku belum bisa memberikan sesuatu yang membanggakan, aku tidak mau merepotkan mereka.
Aku turuti kemauan Ibu Bapak, aku mau mencoba daftar S2, semoga bisa jadi ASN dosen nantinya," ungkapnya penuh harap.
Begitulah yang dinamakan cinta. Akan dilakukan apa yang dimau dari yang dicinta, sekalipun diri tak suka. Sekalipun diri tak mau.
Begitu pun, cinta pada Allah. Akan dilakukan apa yang Allah mau, sekalipun diri sangat tidak suka. Sekalipun diri sangat membencinya. Namun, karena itu yang dicintai oleh Allah, maka akan dilakukan dengan sepenuh cinta.
Sebab, cinta melampaui rasa suka dan tidak suka. Sebab, cinta menjadikan lelah menjadi bahagia. Sebab, cinta menjadikan kita mencinta dengan cara apa yang kita cintai inginkan. Meski bermula berat dan penuh paksa, perlahan ia akan berbuah menjadi ikhlas, rela, dan ridha.
18 notes · View notes
penahana · 1 year
Text
Tumblr media
Sore itu aku tengah menyiapkan hidangan buka puasa untuk keluarga. Seperti biasa, akan ada obrolan di sela-sela kebersamaan bersama keluarga. Papa kala itu memulai obrolan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
"Teh, kamu ingat dengan Kolonel Simon?"
Aku menjeda sejenak. Mencoba mengingat kembali ingatan masa kecilku, sambil menerka-nerka ke arah mana percakapan ini akan berakhir.
"Maksudnya Papa, Pak Simon tetangga kita dulu bukan?"
Alih-alih menjawab justru aku bertanya ulang kepada Papa. Aku penasaran, apa sebenarnya yang ingin Papa bagi sore itu. Biasanya, dia akan memberi penekanan kata yang berupa pesan tertentu yang harus dipelajari, dipatuhi dan mampu mengambil hikmah dalam akhir cerita.
"Iya betul. Syukurlah, kalau kamu masih ingat. Dia orang hebat, yang sayang sama kamu seperti anak kandungnya sendiri. Papa harap kamu jangan pernah melupakannya."
Deg, tiba-tiba saja aku menghentikan aktivitasku. Mengingat tentang Bapak, seperti ada sengatan energi tersendiri. Ada ruang dihati, sebuah aroma kerinduan untuk sosok yang kukagumi dan juga dihormati. Memori masa kecil yang indah, seperti flash back masa lalu mulai menari-nari dalam benakku.
Diam-diam dalam hatiku berkata, "Neng kangen banget sama Bapak. Bahkan pengen lihat dan ngobrol sama bapak meski cuma lewat mimpi."
Papa melanjutkan bercerita, karena melihat reaksiku seperti tengah menahan tetesan air mata yang akan jatuh.
"Kalau ingat, jangan lupa kirim doa. Lagian sebelum Bapak meninggal, dia sudah berpindah keyakinan sama seperti kita. Insyaallah, doa tulus dari kamu bisa sampai buat Bapak."
"Iya, Pah. Insyaallah kirim doa tiap ada kesempatan, sama seperti mendoakan para leluhur kita tanpa pandang kasta."
Papa tersenyum sambil melanjutkan kata, "Jangan pernah menjadi orang yang lupa akan kebaikan orang lain kepada kita."
"Iya Pah."
Usai percakapan itu, ingatan masa kecil bersama Bapak semakin menguat. Berhari-hari hati seakan gelisah, ada kerinduan yang belum tersampaikan kepada sosok yang di rindu.
Di tengah ketidakberdayaan diri, aku bermunajat pada Allah. Lebih ingin bercerita, tentang apa yang tengah hatiku rasa. Sebuah rasa yang tidak bisa tergambar oleh logika, juga tak mampu di definisikan dengan kata.
Yang kuingat tentang Bapak, sosoknya yang berwibawa dan berkharisma. Suaranya bulat nan lembut, dengan aksen penuh ketegasan. Wajah bulat dengan mata sipit, sorot mata meneduhkan siapa saja yang memandang. Papa bilang, Bapak salah satu umat kristiani yang taat. Wajar, jika energi ketenangan terpancar darinya.
Dulu aku sempat merasa takut dengan Bapak. Tidak mau di gendong, bahkan di sentuh. Aku tidak menyukai orang asing yang hendak masuk dalam kehidupan tanpa permisi. Lambat laun, seiring berjalannya waktu cinta, kebaikan dan ketulusan Bapak yang mengubah segalanya.
Bapak mengajarkan banyak hal, menanamkan sikap gigih (tidak menyerah pada keadaan), percaya diri, berargumentasi, cinta pada binatang, menyukai beragam olahraga, dan tak terhitung lagi apa yang di tanamkannya agar anak perempuannya tumbuh menjadi anak yang tangguh.
Yang paling kusuka dari Bapak, jika berjanji ia akan tepati. Kalaulah belum mampu mewujudkannya dia akan datang meminta maaf, dan membuat ulang rencana agar bisa menepati. Aku hanya akan mengangguk perlahan saat menerima penjelasan darinya. Bagaimana aku akan menyangkal, dari banyaknya janji Bapak selalu penuhi. Padahal aku bukan anak kandungnya.
Saat TK mendekati perpisahan kelas, aku diminta oleh guru untuk membawakan salawat. Bapak memfasilitasi, dengan membeli mic dan sound untukku lebih giat berlatih. Terkadang, aku memamerkan hafalan surat pendek dihadapan Bapak. Aku menunjukkan buku juz amma agar Bapak mengkoreksi dengan melihat latinnya.
Bapak mengijinkanku menyentuh setiap barangnya, dengan catatan harus meminta ijin terlebih dahulu. Kupahami aturan itu, sampai satu ketika ada larangan untuk menyentuh satu barang milik Bapak. Ya, aku menyukai membaca dari kecil. Meskipun saat TK masih terbata-bata membaca, tetap tak menyurutkan semangat belajarku.
Aku mengambil buku di atas nakas atas seijinnya. Namun, beliau mengambil dengan refleks saat buku itu mulai kubaca. Kata-katanya saat itu sungguh berkesan, masih kuingat jelas dan seperti tertanam di alam bawah sadarku.
"Neng, boleh baca buku yang lain kecuali buku yang ini!" Menunjukkan satu buku dengan sampul berwarna coklat yang baru saja kupegang. Ini kitab punya bapak. Neng gak boleh buka."
"Kenapa Pak? Memangnya itu buku apa?"
Gadis mungil yang polos merasa belum puas dengan alasannya. Dia berusaha bertanya kembali agar terpuaskan dari rasa penasarannya.
"Ini kitab punya Bapak, Neng. Nanti pulang tanya sama Papa kitab yang Neng punya di rumah yah. Kitab kita berbeda, tapi Bapak gak bisa jelaskan lebih jauh, suatu saat nanti neng akan paham perbedaan di antara kita."
"Oh, iya Pak."
Hanya kata itu yang keluar dari mulutku. Dulu Papa sempat melarang aku dekat dengan Bapak. Tapi, setelah kuceritakan kejadian itu, Papa tidak melarangnya lagi. Dia tahu anaknya diberikan kasih sayang, tanpa syarat apapun. Bahkan soal keyakinan saja, Bapak menjaga dengan baik.
Ada dua pesan dari Bapak, sebelum aku pulang dan bertanya kepada Papa tentang kitab yang dimaksud. Pesannya yaitu kelak ketika dewasa ingat dua hal ini ya Neng. Pertama, jadilah muslim yang taat dan penuh kasih sayang pada sesama. Kedua, pelajari kitab (Al-Quran), agar bisa paham tentang tujuan kehidupan.
Sepenting itu ketaatan, hingga membuat seseorang menjadi candu untuk terus mencari Tuhannya.
Kemudian takdir mengubah semuanya. Bapak dan aku harus terpisah, entah apa yang menjadi sebab utama. Aku masih terlalu kecil untuk perpisahan yang tidak kupahami alasannya.
Setelah terpisah belasan tahun lamanya dengan Bapak, bertemu kembali di usiaku menginjak belasan tahun. Dia hadir, seakan mengobati kerinduan anaknya yang sempat mencarinya. Pertemuan rahasia antara aku dan Bapak. Empat mata, antara aku dengannya.
Kekhawatiran seorang ayah kepada anaknya, yaitu menanyakan kabarnya. Selain itu memastikan bahwa dia dalam keadaan terpenuhi semua kebutuhannya, baik itu pendidikan, kesehatan, dan penjagaan.
Dalam pertemuan rahasian itu, Bapak bertanya dua pertanyaan penting. Bagaimana pendidikanku? Lalu, siapa lelaki terdekat yang ada di sampingku. Saat itu bapak menawarkan biaya pendidikan, juga tawaran agar aku bisa dekat dengan salah satu prajurit setia.
Kedua tawaran itu aku tolak secara halus. Aku menyadari, itu bentuk kasih sayangnya. Hanya saja, aku lebih senang berjuang sendiri saat itu. Ingin belajar mandiri dan bertanggung jawab pada hidupku sendiri.
Usai pertemuan itu, aku berjanji akan lebih sering berkunjung ke rumahnya. Namun, alasan sibuk lagi-lagi membuatku belum mampu memenuhi janji itu.
Sampai suatu ketika, aku mendengar kabar bahwa Bapak telah di panggil oleh Yang Maha Kuasa. Ada sebuah penyesalan dalam diri, mengapa aku tak memenuhi permintaan terakhirnya. Jikalau aku tahu itu pertemuan terakhir, aku tidak akan pernah menolak permintaan itu. Yang tersisa hanyalah penyesalan.
Kepergian Bapak, meninggalkan duka yang mendalam. Namun, saat kepergian itu aku bersyukur. Bapak telah memiliki keyakinan yang sama, dan itu jauh lebih penting dari hal apapun. Itulah alasan mengapa aku masih bisa bahagia meski hati dipenuhi tangisan dan luka.
Setelah itu hanya tersisa kenangan. Kolonel Simon, nama yang terpatri dalam hati yang memberikan cinta tanpa syarat. Aku bangga pernah menjadi anakmu, Pak. Meskipun, aku bukanlah anak kandungmu seutuhnya. Tapi, semua yang diberikan itu seperti kasih sayang seorang ayah kepada anaknya.
Bapak yang tenang di sana. Neng masih berjuang untuk memenuhi dua misi yang Bapak berikan. Menjadi muslim yang taat dan mengenal kitab yang Neng yakini, adalah tugas sepanjang hidup yang masih terus di perjuangkan.
Semoga kelak, Neng bisa bertemu sosok lelaki seperti Bapak. Dari lisannya mampu mengarahkan, mendidik dan membimbing. Dari sikapnya mampu mengajarkan kebaikan budi dan akhlak. Dari ilmu dan keimanannya, mampu membuat diri semakin dekat dengan Sang Pencipta dan mengenal jati diri sebagian hamba. Aamiin, Ya Rabb...
1 note · View note
ayuranee · 9 months
Text
Liburan Impian Andra
Jelang akhir tahun, banyak keluarga yang bepergian untuk berlibur atau plesiran bersama anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Tiket pesawat dan akomodasi lainnya biasanya telah jauh hari dipesan meski mungkin ada juga yang baru membelinya. Ada yang berlibur di tempat-tempat yang terjangkau baik dalam hal jarak ataupun biaya, Ada juga yang mengunjungi keluarga di luar pulau sekaligus…
View On WordPress
0 notes
arioagio · 1 year
Text
Tumblr media
Hilangin takutnya. Tambahin semangatnya. 💪🏻💪🏻💪🏻
------------------
👉🏻 Follow @𝙖𝙧𝙞𝙤𝙖𝙜𝙞𝙤 untuk dapat 𝒕𝒖𝒍𝒊𝒔𝒂𝒏-𝒕𝒖𝒍𝒊𝒔𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒓𝒊𝒌 𝒍𝒂𝒊𝒏𝒏𝒚𝒂.
🧒🏻 Jadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.
𝚆𝚒𝚝𝚑 𝚝𝚘𝚗𝚜 𝚘𝚏 𝚕𝚘𝚟𝚎,
ᗩᖇIO ᗩᘜIO
------------------
0 notes