Tumgik
#citacita
ibnufir · 6 months
Text
Keinginanku mengurangi keinginan
Belakangan lagi sering ngapus-ngapusin keinginan. Kalau biasanya masuk-masukin keranjang, ini justru kebalikannya.
Ada keranjang di marketplace, buang. Liat barang yang suka banget muncul di beranda, langsung cari opsi tidak tertarik.
Padahal suka banget. Tapi biar engga muncul lagi aja.
Karena algoritma sosial media, semakin kita ngasih perhatian terhadap sesuatu. Maka sesuatu itu akan sering muncul.
"Lho bukannya keinginan itu harus banyak?"
Iya memang boleh, boleh banget. Bahkan bermimpilah setinggi-tingginya. Toh tidak ada yang mustahil juga.
Tapi ini hanya berusaha menghindari Impulsif Buying aja.
Keinginan untuk membeli barang secara tiba-tiba tanpa melalui pertimbangan dan proses berpikir panjang.
Alhasil, udah beli nyesel. Kalau pun udah dibeli, engga kepake. Engga terlalu butuh-butuh banget.
Belibet banget yah, padahal bilang aja uangnya engga ada. Haha...
Ya justru itu, karena uangnya memang tidak ada. Makanya bikin capek. Kalau dibiarin mikirin berhari-hari lama-lama maksa.
Maksa minjem, maksa ngutang, pinjol, paylater.
"Lho ya gpp, jadi punya tanggungjawab biar semangat nyari duit"
Hiyaaa hiyaaa boleh, boleh banget.
Kembali lagi, tergantung orangnya cocok apa engga.
Tapi bagi aku pribadi sih, jauh lebih tenang. Dan semakin sedikit pula yang mesti dipikirkan.
Kalau di tiktok lagi rame banget yang bahas "Law Of Attraction" nulis serangkaian daftar keinginan-keinginan.
Ini justru, buang-buangin keinginan.
Ngapurane gusti, hambamu pasrah.
Izinkan untuk sedikit berusaha realistis bahwa di setiap mimpi besar itu, ada sebuah proses panjang yang mesti ditempuh.
Dan sekalipun ternyata prosesnya mudah dan tidak lama, semua keberuntungan itu karena KuasaMu.
—ibnufir
115 notes · View notes
esbatubulet · 3 months
Text
Jika kau tanya apa cita-citaku saat ini, sederhana; menjadi teman perjalanan seumur hidupmu..
2 notes · View notes
hanifahdwis · 2 years
Text
Pelari yang ingin menang juga larinya sambil napas, kamu lari ngejar ambisi malah lupa napas.
Hehehe. Pelan pelan saja yuk, nanti juga sampai.
50 notes · View notes
suratcinta · 2 years
Text
Yang Telah Kita Bagi, Namun Menemukan Jalan Sendiri
Aku menulis surat ini lantaran aku tak bisa menyampaikannya langsung padamu. Semoga jika sampai surat ini padamu, kamu dapat mengerti kabarku.
***
Aku pernah mendapati sebuah larik surat dari sebuah novel favoritku, Perahu Kertas karya Dee Lestari. Surat yang ditulis Kugy kepada Keenan untuk ulang tahun Keenan. Kurang lebih begini isi suratnya:
Hari ini aku bermimpi, Aku bermimpi menuliskan buku dongeng pertamaku. Sejak kamu membuatkanku gambar-gambar ini, aku merasa mimpiku semakin dekat. Belum pernah sedekat ini. Aku bermimpi bisa selamanya menulis dongeng. Aku bermimpi bisa berbagi dunia itu bersama kamu dan ilustrasimu. Karena bersama kamu aku tidak takut lagi menjadi pemimpi. Karena hanya bersama kamu segalanya terasa dekat, segala sesuatunya ada, segala sesuatunya benar. Dan bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita. Selamat ulang tahun..
Dulu kamu adalah Keenan bagiku. Begitu naif kamu percaya pada mimpiku; pada mimpi-mimpi kita. Kamu tidak hanya percaya, tapi kamu ikut mewujudkan. Kamu tak segan memperkenalkanku pada duniamu dengan embel-embel yang menurutku berlebihan.
"Calon penulis besar," begitu katamu sambil terkekeh. Sesekali aku memukul pundakmu karena kupikir pujian itu terlalu berlebihan. Namun kamu menambahkan dengan tersenyum, "Diaminkan saja. Siapa tahu kejadian."
Writing is a lonely job. Having someone who believes in you makes a lot of difference. They don't have to makes speeches. Just believing is usually enough. -- Stephen King
Barangkali benar kata Stephen King. Kepercayaanmu yang naif pada mimpiku itu memberikan energi yang begitu besar untukku. Segala kerja berat dan kesepian yang harus ditanggung penulis aku hadapi sendiri. Ada orang yang percaya, begitu siasatku.
Pada malam-malam panjang penuh percakapan yang lalu, kita selalu membicarakan mimpi-mimpi itu. Mata kita seolah-olah melihat satu hal yang sama: titik tuju. Aku mendengar ambisi pada deru napasmu. Kalimat-kalimat yang kita lontarkan pada percakapan kita berlarian beriringan di angan untuk satu titik yang sama: titik tuju.
Pada saat yang bersamaan, aku merasakan betul betapa bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita. Aku seperti berlari di atas angin. Tak pernah seringan ini. Tak pernah semudah ini. Sampai hari ini, aku masih ingat betul perasaan-perasaan itu.
Lalu kini, setelah kamu pergi, mimpiku hanya tinggal di angan. Ia berjalan sendiri tertatih-tatih. Jangan salah kira. Ia tidak patah lantaran kamu pergi. Ia masih berlari dengan kencang bahkan setelah kamu pergi. Aku masih ingat betul betapa susahnya menahan diri untuk tidak memamerkannya padamu tentang pencapaian-pencapaianku setelah kepergianmu.
Ia patah karena berusaha dibunuh oleh orang-orang yang tidak percaya. Barangkali jika aku ceritakan hal ini, kamu pun ikut tidak terima. Tapi kabar gembiranya, ia tidak terbunuh. Hanya terluka di sana dan sini. Maka itu, ia tak mampu lagi berlari. Ia hanya bisa berjalan sendiri tertatih-tatih sambil menyembuhkan diri.
Di kepalaku banyak skenario kemungkinan-kemungkinan dan harapan. Kalau saja kita masih bersama, barangkali mimpiku hanya luka ringan dan masih bisa berjalan tanpa tertatih. Barangkali suatu hari nanti kita akan bertemu lagi seperti Kugy dan Keenan. Barangkali kita sedang melewati jalan berputar.
Ah, ini realitas. Itu tidak mungkin terjadi.
Orang-orang yang percaya masih banyak. Meski tidak sekuat rasa percayamu, itu tak jadi masalah. Membiarkannya berjalan tertatih adalah pilihan terbaik untuk tetap membuatnya hidup dan menghargai siapa-siapa saja yang masih percaya. Alih-alih mengharapkanmu kembali lagi.
Tapi inilah realitas. Namun setidaknya, aku pernah merasakan hidup yang mirip dengan fantasi.
9 notes · View notes
fthyaaa · 2 years
Text
serial cita-cita
tertrigger twit yang bahas kkpk. terus beberapa orang pada reply, katanya dulu suka nulis, berandai-andai bisa ngirim ke kkpk. aku jugaa aku juga.
lalu jadi recall cita-cita fathya kecil apa saja. banyak. dan seru karena kalau ditanya "cita-citanya apa?", aku bingung jawabnya karena banyakk. beda sama sekarang yang bingung jawabnya karena ngga tau mana yang realistis untuk diwujudkan wkwk menguap keinginan-keinginan itu. sad.
dulu cita-citaku arsitek atau desainer interior. aku sama elieana nuraeni (wkwk sebangku terus kitaa) setiap hari gambar rumah. kadang desain luarnya. kadang dalemnya. sesekali denahnya. one day one house/room. digambar di lembaran buku tulis yang dicopot dari tengah itu lho, biar ngga robek. kadang di buku tulis halaman paling belakang. sayangnya bukan di sketch book dan tidak diarsip dengan baik. bahkan kadang ada temen yang "ih fat ini bagus, buat aku lah" lalu akumah ya seneng aja mangga dibawa jadinya ngga bisa dilihat lagi sekarang.
nanti ilya kalau bebikinan sesuatu kayanya seru kalau diarsip dengan baik, biar ilya kalau sudah besar bisa lihat lagi.
dulu cita-citaku pengarang, lalu berubah jadi penulis. aku tau sih kenapa tadinya inginnya pengarang, soalnya dulu aku punya buku harian (yang pertama dari buku tulis sampulnya merah!) terus isinya "dear diary, hari ini aku naik layang-layang". anak-anak memang jago mengarang. lalu lama-lama isi buku hariannya jadi lebih jujur. dan waw menulis kejujuran juga seru ya. supaya lebih umum, kita ganti pengarang dengan penulis. tentang harap-harap bisa jadi penulis kkpk, aku nulis cerita yang tokoh-tokohnya serangga sudah puluhan lembar. tentu saja mengendap di komputer, tidak dikirim ke penerbit 😌
dulu cita-citaku pelukis padahal aku tidak hobi melukis. diksinya pelukis karena kalau penggambar kok tidak pernah dengar ya. dan dulu aku belum tau ada istilah ilustrator. intinya aku suka menggambar walau tidak bagus hehe. aku suka menggambar untuk bercerita atau apapun itu.
dari penulis dan pelukis itu, aku bersama hanin kamal, nida salma, azlia intan (betul ngga ya personilnya itu) bikin novel bergambar. satu halaman buku tulis dibagi-bagi, ⅔nya untuk gambar, ⅓nya untuk teks ceritanya. sehari dibawa aku, sehari dibawa nida buat dikerjain di rumah. kolab gitula. yang lain kalau mau baca ya di sekolah. diputer ke baanyak teman-teman sekelas.
dulu cita-citaku jadi ahli botani. fathya smp isi itu pas tes psikotes. pelajaran biologi bunda rara seruu sekali dan jadi menjiwai. pas ketemu bu tina di man, masih seru. pas bu etty ternyata serunya kebangetan 🥲 sampai akhirnya meragukan apa sebetulnya yang aku sukai dan aku bisa wkwk inilah titik di mana cita-cita yang ada parada menguap (sad) (sob).
mau masuk fsrd tidak boleh, padahal kalau aku punya argumen dan bersikeras mungkin akan dibolehin. terus akhirnya masuk sith padahal keyakinan akan perbotanian sudah surut eheheu. terus sedih karena tidak menyelami jurusan lain wkw
boleh ngga sih merasa salah jurusan kuliah di usia 24 akhir, ketika sudah punya anak 1 🤣
di masa berlalu lalang pikiran macam begini, aku senang masih kepikiran tentang aku yang lama, aku yang punya cita-cita. mungkin kalau disiram lagi, masih bisa tumbuh dan berbuah lalu bisa dipetik?
masih banyak sebetulnya cita-citanyaa. bersambung ah. kepanjangan nanti.
mari lampirkan foto tidak nyambung, yang dijepret dalam rangka lulus dari jurusan yang dirasa salah jurusan tea wkw tapi tidak kok tidak menyezal
Tumblr media
7 notes · View notes
bobspeduli · 2 years
Photo
Tumblr media
TIDAK ADA PERJUANGAN TANPA PENGORBANAN Selama kaki masih bisa berdiri jangan pernah bergantung pada orang lain, raihlah cita-citamu dengan semangat juangmu ( mang Ojek ) #BarayaOjolBandungSelatan #pejuangnafkah #pejuangkeluarga #perjuangan #pengorbanan #citacita https://www.instagram.com/p/Ci7AQTIPY5y/?igshid=NGJjMDIxMWI=
2 notes · View notes
theartismi · 2 years
Text
Satu diantaranya
Satu dari berbagai cita citaku adalah meninggal di circle saat ini, aku ingin sekali meninggal di tengah banyaknya pekerjaan yang telah aku kerjakan, aku ingin meninggal di tengah sedang berjuang di jalanNya, aku ingin meninggal di lingkungan yang positif, karena kenapa ? alasannya bahwa ketika meninggal nanti aku hanya butuh doa dari orang2 yang telah ku tinggalkan, aku ingin meninggalkan jejak kebaikan di dunia agar doa itu bisa tersalur saat aku sudah tak ada di dunia ini. Maka dari itu lingkungan yang positif yang mampu mendekatkan ku kepada Allah Swt adalah yang harus dicari, jika itu membutuhkan materi dalam memperjuangkannya aku siap insyaallah , dan pasti Allah Swt membantu jalan ini jika memang ini yang terbaik
6 notes · View notes
jurnalweli · 3 months
Text
Mimpi, Tetaplah Menyala
Setelah lulus S1 aku sempat diberi tawaran oleh orang tua untuk langsung melanjutkan S2 tapi aku menolaknya karena semangatku menjadi berkurang setelah skripsi. Aku hanya tidak ingin melanjutkan studi dalam keadaan terpaksa. Rasanya sangat disayangkan jika aku menjalaninya tidak maksimal terlebih dengan biaya yang jauh lebih banyak daripada S1. Selain itu, saat itu aku hanya berkeinginan untuk meringankan beban finansial orang tua. Setidaknya dengan beasiswa jika ingin melanjutkan S2. Untuk mendapatkan beasiswa pun perlu proses sehingga kuputuskan untuk tidak melanjutkan S2 terlebih dahulu.
"Aku capek belajar, Bu"
jawaban cepatku ketika penawaran S2. Padahal jika direnungi kembali, justru orang tuaku lah yang lebih lelah dalam mengupayakan pendidikanku hingga jenjang perkuliahan. Maafkan aku ya, Bu.
Ketika orang tuaku menawarkan S2 aku juga telah memiliki impian akan melanjutkan dimana. Kalau jurusan tentu aku memilih linear yaitu Fakultas Psikologi dan mengambil profesi. Tapi, cita-cita ini kupendam dulu sampai usahaku maksimal untuk mencapainya atau kesempatan ini akan datang di waktu yang lebih tepat suatu hari nanti.
Cita-citaku untuk menjadi psikolog memang terbilang timbul tenggelam. Ia seperti mengikuti euforia sesaat ketika melihat teman-temanku melanjutkan studinya. Atau ia muncul di saat aku merasa perlu upgrade ilmu dan merasa perlu mengasah otak kembali. Atau ia muncul ketika kasus-kasus di sekitar kita semakin kompleks tak berkesudahan. Cita-cita tersebut cepat sekali kembali padam dan berakhir tanpa upaya apapun. Apalagi sekarang telah Allah titipkan buah hati pada kami yang membuat cita-cita itu semakin ingin dipendam terlebih dahulu hingga kesempatan yang tepat menurutNya datang lagi.
Meski begitu, aku tidak ingin menguburnya. Aku tetap ingin mimpi ini selalu ada. Bahkan entah akan terwujud dalam bentuk yang sama atau bahkan lebih baik. Ada 2 hal yang menjadi PRku agar mimpi ini tetap menyala.
Pertama,
kumpulkan sebanyak-banyaknya strong why.
Mengapa aku ingin melanjutkan S2. Apakah sekedar gengsi dan menambah gelar saja? Ataukah karena Allah dan ingin mengupgrade kualitas diri sebagai perempuan, istri dan ibu? Apakah harus S2? Jika tidak S2 apakah ada pengganti yang lain?
Selain itu, susun rencana.
Jawablah pertanyaan kekhawatiranmu.
Jika sudah menjadi ibu bagaimana kamu membagi waktu? Bagaimana dengan anak-anakmu? Apakah suami mengijinkan untuk lanjut studi? Jika akhirnya kuliah lagi, mana yang akan menjadi prioritasmu? Berencana menghabiskan masa studi berapa lama? Dan rencana lainnya yang berhubungan jika Allah ridhoi untuk melanjutkan studi.
Kedua,
usaha.
Mimpi ini tak akan terwujud secara tiba-tiba. Ia perlu usaha untuk mewujudkannya apalagi jika ingin mendapatkan beasiswa. Meski pelan, tapi yakinlah bahwa arah tujuannya sama. Peranmu sebagai ibu mungkin akan membuat semakin berdinamika tapi tidak ada yang tidak mungkin jika Allah berkehendak. Usaha dan tawakkal harus selalu diupayakan.
Terakhir,
Bu, tetaplah bermimpi bagaimanapun keadaannya. Semangat, ya!
0 notes
endangayu-blog · 7 months
Text
ibu dan cita- cita pembebasan
Sekali lagi Palestina membuat kita berpikir ulang, tentang kehidupan yang sedang kita jalani sekarang. Salah satu yang paling menyita waktu berpikir saya adalah soal anak. Lihat ga bagaimana anak-anak Palestina merespon soal kehilangan? Sedikit dari mereka yang mengeluh saat kehilangan keluarga yang mereka cintai.
Sejauh upaya saya memahami, sangat sulit sekali melihat sudut pandang yang begitu kuat. Sudut pandang yang jauh dari iming-iming dunia. Kita mungkin menganggap anak-anak Palestina hidup dalam ketidakpastian. Masa depan yang kita pikirkan buat anak-anak kita mungkin ga ada dalam resolusi mereka. Menjadi dewasa, sekolah ditempat terbaik, tidak dikota impian, dan menjadi profesi yang dicita-citakan. Anak palestina tak punya itu.
Tapi, pada dasarnya merekalah yang hidup dalam kepastian. Kepastian akan posisi mulia yang bisa mereka dapatkan kapan saja sepanjang mereka ada di Palestina. Tumbuh besarnya mereka adalah peluang memenangkan peperangan, sementara gugurnya mereka adalah kesempatan untuk beristirahat.
Orang tua Palestina hidup dengan beban minimal tentang hisab pada anak-anaknya, disaat kita masih beradu dengan lingkungan, gadget, sekolah yang berlomba membentuk anak-anak kita, ssat kita ketakutan anak kita menjadi korban perundungan atau menjadi pelakunya.
Ibu palestina, kau pasti lelah
Tapi, percayalah ibu kaum muslimin yang hidup dalam penjajahan pemikiran jauh lebih rapuh. Bahkan mereka tak sadar akan kerapuhannya.
Aku mendoakan pembebasanmu palestina
Namun, aku juga mendoakan pembebasan pemikiran para ibu dari dominasi dunia dan keserakahan. Yang akan mengantarkan pada terbentuknya generasi pembebas al Quds.
1 note · View note
cerita-chan-chan · 1 year
Photo
Tumblr media
"Standing alone doesn’t mean I am alone. It means I’m strong enough to handle things all by myself" - Unknown All Photos taken by @fajrmh Lokasi : Bukit Cita-cita, Cileungsi, Bogor #indonesian #camping #campingground #bukitcitacitacampingground #resolusi2023 #citacita #quotesoftheday #standingalone #bogor #explorebogor #cileungsibogor #2023goals #relevant29 #indonesia (at Bukit Cita-cita Camping Ground) https://www.instagram.com/p/CnBY3MlyESM/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note · View note
arsitekperadaban · 1 year
Video
instagram
Do the best, let Allah do the rest.
0 notes
latarmaiyahsblog · 2 years
Photo
Tumblr media
Tahap demi tahap,nikmatin prosesnya.. 🤗Follow IG @latar_maiyah #latar_maiyah #sabrangmowodamarpanuluh #proses#citacita #gussabrang #lettoband #katacinta#puisiku #syairrindu #filsafatcinta #hijrah#sinaubareng #maiyahanbareng #majelismasyarakatmaiyah #majelisilmu #berproses #cintamaiyah #kajianislam #budayawan (di Depok) https://www.instagram.com/p/ChuYjVtPunb/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
sarollios · 2 years
Quote
dulu aku sempat berpikir bahwa mimpiku ada di atas pijakanku sekarang. tapi ternyata, mimpiku ada di atas langit
Tumblr media
1 note · View note
hanifahdwis · 2 years
Text
Sebuah Petuah
Pernah dengar petuah; kalau cari rezeki itu jangan cuma dari satu pintu. Ibaratnya, lebih baik kita punya kapal kecil tapi jumlahnya banyak daripada hanya punya satu kapal yang besar.
Alasannya, agar kalau salah satu kapal kita tenggelam, kita masih bisa pakai kapal lainnya. Beda cerita kalau kita cuma punya satu kapal, meskipun besar tapi kalau sudah tenggelam, apalagi yang bisa diselamatkan?
Logis, sederhana dan penuh makna.
22 notes · View notes
id-dehira · 2 years
Text
Terjerat
Oleh : Dehira
Sudah dipendam dalam
Tatkala mata memejam
Justru ia terbang ke khayangan
Menebar ribuan kerlip yang sama indahnya
Tak hilang disapu angin
Justru mengitari aku yang kecil
Sudah ditenggelamkan pada lautan
Tapi debur ombak menambah merdu
Ia yang bernyanyi bersama camar-camar
Kakiku tetap menari meski sambil pergi
Sudah dipatahkan, dipukul berkali-kali
Justru ia tetap berdiri
Meski menjadi kecil-kecil
Menjadi berlipat seperti membelah diri
Setiap patahannya menjadi hidup
Berjalan kepadaku
Bagaikan kawanan semut menuju gulali
Bagaimana aku mengatasinya?
Sesuatu yang tetap ingin hidup
Meski dibakar habis jahatnya dunia
Meski diinjak, diremuk oleh tuannya
Bagaimana aku mengatasinya?
Sesuatu yang tetap menyala
Yang selalu menghangatkan dada
Ditengah dinginnya waktu menua
Bagaimana aku bisa mengatasinya?
1 note · View note
vvrnnv · 2 years
Text
Tahan.. tahan..
Sesulit apapun kita harus bertahan 😊
Kata-kata pagi ini yang harus diulang terus.
Kadang kala kita menemukan kesulitan ketika lagi mengerjakan sesuatu.
Orang yang ambisinya tinggi, semangatnya tinggi bakalan berusaha terus untuk memecahkan kesulitan itu.
Sebaliknya orang yang kurang kuat semangatnya, atau semangatnya udah kuat tapi memang bukan tipe orang yang ambisius, bisa bisa ditinggalin dan ngalihin perhatian ke yang lain dulu. Yang jadi masalah, biasanya untuk kembali fokus lagi itu sulit 😌
0 notes