Tumgik
#gak papa
gladiollsusi · 4 months
Text
Hai Kids this is your ibuk,
Ya gak tahu sih kapan kamu bakalan ada. Atau mungkin gak bakalan ada.
Kalau suatu saat nanti kamu ada, ibu mau cerita kalau ibuk capek banget ditanyain kapan nikah dan diceramahi panjang lebar tentang pernikahan. Belum lagi dijulidin dengan label terlalu pilih-pilih, lebih fokus dengan kerjaan, udah berumur tapi gak peduli dengan orangtua yang sudah tua, terlalu cuek, dan label-label lainnya yang nyudutin.
Padahal ya mau gimana, ayah mu belum kelihatan tanda-tanda kedatangannya.
Dan sungguh, orang orang yang bilang ibuk gak sayang sama orangtua karena belum nikah, adalah orang orang yang paling sotoy dan jahat. Mereka tahu gak sih kalau omongan mereka itu nyakitin banget.
Kids, capek banget ngadepin rangorang. Tapi mau dilawan juga udah gak ada tenaga.
Perihal jodoh, ibuk serahin deh semua nya sama Tuhan. Kalau ada yang cocok ya Puji Tuhan. Kalau belum, ya mau gimana dong.
Ya gitu deh Kids cerita dari Ibuk di awal tahun 2024.
Ibuk mau rajin olahraga dan atur makanan yang sehat mulai tahun ini. Supaya kalau suatu saat nanti kita ketemu, ibuk gak jompo-jompo amat 😃
Ya kalaupun ternyata kamu gak ada, ya gak papa juga. Mungkin itu cara Tuhan untuk menyelamatkan ku dari hal hal yang gak bisa ku hadapi ❤️
55 notes · View notes
kuumiw · 1 month
Text
Tentang lingkaran, buku dan kebiasaan
Menemukan makna di hari ke sebelas #bertumbuhbersamabuku.
Mencari perjalanan yang menyenangkan ternyata sulit dilakukan jika tidak dengan orang-orang yang memiliki orientasi sama.
Tentang apa yang kita cari, apa yang ingin kita tuju juga pola apa yang akan membentuk diri. Itu bisa kita diskusikan lebih menyenangkan jika bersama dengan orang-orang yang tepat.
Masih pada buku yang sempat aku baca; orang-orang yang memiliki tujuan sama, mereka sebenarnya bersama meskipun mereka seringnya merasa sendiri.
Bahwa sebenarnya tidak ada yang sendiri, bahwa sebenarnya tidak ada yang melewati perjalanan dengan merasakan sepi. Kita hanya belum bertemu dengan lingkaran yang tepat, hanya itu.
Jadi, jika hari ini kita masih gundah, merasa perjalanan sepi sebab sendirian. gak papa, kita mulai dengan meyakinkan diri sendiri, menguatkan kebiasaan dan perlahan akan dibantu untuk menemukan.
22 notes · View notes
milaalkhansah · 6 months
Text
Tadi malam teman gw nge-chat. Ceritanya dia ngambek karena gw nggak suka balas pesan dia wkwk, padahal pada saat dia ngirim pesan, gw upload story wa.
Gw jawab, "sebenarnya gw mau balas kok, cuman gw balasnya di dalam kepala, tapi gw lupa untuk ngetik" kata gw beralasan wkwk.
Terus dia jawab, "sebenarnya gw mau balas dendam, dengan mulai gak balas pesan lo juga, tapi gw nggak tega" gw ngakak.
Gw bilang, "nggak papa balas aja, kalau gw nggak suka balas pesan lo, yaudah nggak usah juga balas pesan gw, kalau lo reply story gw terus gw nggak jawab, nggak usah peduliin juga pas gw komen story lo, lo harus belajar pada saat ada orang yang 'tega' sama lo, lo harus lebih 'tega' juga wkwk"
Terus gw juga bilang, "sampai kapanpun kita gak akan bisa mengontrol bagaimana orang ke kita, tetapi kita selalu bisa mengontrol repson apa yang mau kita berikan atas bagaimana orang lain ke kita, banyak hal dari orang lain yang sebenarnya cukup kita abaikan saja, nggak usah kita pedulikan. Karena salah satu cara untuk menjaga kewarasan mental dan ketenangan hati kita adalah dengan bersikap lebih bodo amat"
Semakin ke sini gw semakin capek berinteraksi sama manusia. Dan salah satu alasan mengapa gw capek adalah karena gw semakin malas menjelaskan apa maksud dari setiap perlakuan dan perkataan gw. Gw udah berada di keadaan apa pun yang orang lain pikirkan tentang gw, yaudah nggak papa. Pun sama halnya saat gw merasa nggak nyaman sama perlakuan orang lain ke gw, alih-alih marah dan bertanya mengapa mereka seperti itu, gw memilih langsung pergi. Gw benci 'drama', gw benci meribetkan dan meributkan banyak hal sepele yang penyelesaiannya tuh sebenernya cukup gw abaikan dan lupakan aja.
Gw bahkan sampai bilang ke teman gw, "kalau lo nggak bisa tahan sama sikap gw yang seperti ini, nggak papa kalau kita nggak usah temenan lagi" gw bilang gitu tanpa ada maksud apa-apa. Cuman memang mau menegaskan aja kalau gw nggak akan mengubah apa yang sudah menjadi bentuk kenyamanan gw selama ini hanya karena gw takut orang lain akan salah paham. Lagi-lagi kenyamanan dan ketenangan hati gw adalah prioritas gw nomor satu.
Gw bilang gitu juga karena gw sadar, gw nggak bisa memaksa orang lain untuk selalu memaklumi gw, karena kita jelas punya pemikiran yang berbeda-beda. Apa yang gw anggap biasa aja, nggak semua orang akan berpikir sama. Jadi karena gw tahu sikap gw berpotensi untuk menyakiti mereka, gw dengan kerelaan hati menyuruh mereka untuk nggak apa-apa kalau mereka nggak usah lagi menjadikan gw teman.
Andai bukan karena keperluan pekerjaan dan branding gw, gw udah lama memutuskan buat nggak lagi berada di dunia maya. Gw mungkin udah nggak mau lagi pake Whatsapp. Tapi ya, lagi-lagi ketidaknyamanan gw harus gw korbankan demi urusan perut.
Tapi gw berharap, di masa depan nanti gw bisa punya pekerjaan yang nggak lagi mengharuskan gw untuk ketemu dan berinteraksi dengan orang lain. Gw berharap di masa depan nanti, gw bisa menghilang, dan punya kehidupan baru jauh dari orang-orang yang udah mengenal gw selama ini.
• November hari kedua
33 notes · View notes
penaimaji · 1 year
Text
Kehidupan Setelah Menikah
Banyak orang bilang, kalau setelah menikah, sirkel pertemanan kita akan menyempit. Kurasa memang benar, aku juga merasakannya. Apalagi merantau, dan berasa temen deket tuh cuma suami. Kalau sama temen2 cuma bisa kontak jarak jauh. Trus alasannya juga, karena urusan domestik rumahtangga ini tiada habisnya, jadi intensitas bertemu orang lain juga semakin berkurang
Setelah satu tahun masa peralihan, akhirnya sudah mulai terbiasa sendiri, sama anak, sama suami aja. Sudah mulai terbiasa nggak papa kalo nggak silaturahim atau nongki sama temen
Malah aku merasa, semakin capek kalau berinteraksi dengan banyak manusia. Soalnya di kepalaku ini mikir banyak kerjaan yang belum dikerjain wkwkwk. Mikir anak, mikir suami wkwk
Juga cenderung menjaga jarak dari orang-orang yang nggak nyambung dengan kita. Contohnya, kalau kita punya temen yang sukanya nyinyirin orang, ngegosip, bahkan menghasut, sedangkan itu wasting time bagi kita, secara gak langsung kita akan cut and keep our boundaries. Yaaa orang-orang seperti itu, ketika kita nggak ada, gantian kita yang jadi bahan gunjingan. Jadi kalau bisa, berteman sekadarnya aja
Dan alasannya juga, udah sibuk dan letih dengan urusan rumahtangga. Jadi ya udah ah, ga penting dan males juga sama drama-drama
Atau ada teman yang terlalu sering menceritakan masalah rumahtangganya, bahkan sampai membuka aib pasangannya; saat kita anggap itu negatif dan tidak seharusnya diceritakan, dan kita merasa tidak bisa ikut menyelesaikannya, tentu kita juga akan menjaga jarak dengannya
Atau ada orang yang suka banget memaksakan kehendaknya, ikut ngontrol pilihan-pilihan hidup kita. Misalnya, eh kamu kok pake deterjen rinso sih, mending pake attack aja, dijamin nyaman blablabla 😂 misal inimah. Btw, pilihan apapun yang kita pilih hari ini, semua dipersiapkan dan dipertimbangkan. Kita yang tau kondisi diri kita sendiri, harus bisa membuat batasan apa yang iya dan tidak bagi diri kita
Menjadi tegas pada diri sendiri, sadar dan harus paham konsekuensinya. Jadi, ketika ada orang lain interupsi, maka yang harus dipertahankan ialah argumen diri kita sendiri. Toh kalau ada apa-apa nanti, mereka juga nggak akan bertanggungjawab dengan apa yang akhirnya kita pilih
Kita boleh saja beramahtamah dan berteman dengan semua orang, tapi tentunya kita hanya akan memilih beberapa orang yang 'klik' dengan kita. Itu sudah otomatis kok. Kalau nggak sepaham, kita pun juga nggak akan nyaman. Gak usah merasa bersalah untuk menjaga jarak dari orang-orang yang menurut kita bisa mempengaruhi hal-hal negatif. Itu hak kita kok
Mau dimanapun juga, nantinya kita akan bertemu dengan orang-orang yang berseberangan dengan kita. Entah itu pemikiran, kebiasaan, prinsip, keyakinan, latar belakang. Itu hal yang lumrah, tinggal bagaimana kita menyikapinya saja. Tetaplah berbuat baik dan bersikap secukupnya dengan sesama
Buntok, 5 Desember 2022 | Pena Imaji
149 notes · View notes
amelianurhabibah · 9 months
Text
Kemarin pagi, waktu lagi temenin ibu kepasar, ada orang-orang yang sedang memanggul tumpukan karung dipunggungnya dari mobil bak untuk dimasukkan kesebuah toko sembako. Melihat itu, mataku tertuju pada satu orang bapak. Ada satu hal yang menarik, yaitu disetiap hendak menaruh karung dipunggungnya, bapak tersebut mengatakan, "Bissmillahirrahmaanirrahiim".
Aku yang sedang memperhatikan, bergumam : "MasyaAllah, defenisi bekerja lillah". Tak terbayang betapa banyak pahala yang akan didapatkan dari setiap gerak sendi dan tetesan keringatnya. Bukankah setiap apapun yang dilakukan dengan diawali bacaan bassmallah akan bernilai sebagai ibadah? MasyaAllah maha baiknya Allah...
Kejadian tersebut membuat hariku saat itu menjadi moodbooster sekaliiii huhuu.. Pasalnya, saat pulang dari pasar, ada banyak pekerjaan rumah yang harus aku selesaikan. Awalnya bilang, "huuuufh ya Allah... banyak bangettt :(" Tapi karena ingat bapak tadi jadi ngelanjutin (tarik nafasss panjanggg) lalu kuucap "Bissmillahirrahmaanirrahiim..."
Dari pekerjaan yang dirasa banyak dan sulit itu, ternyata kalau dikerjain dengan hati yang ikhlas dan diniatkan untuk ibadah, bakal terasa mudah yaa, bakal mengaliiir saja dan tak terasa tiba-tiba selesai.
Aku percaya, didunia ini setiap orang pasti merasakan lelah dan capek. Kalau kata ust. Adi : "Gak papa, namanya dunia tempatnya capek. Kalau gak mau capek ya pulang sana" 😄
Alhamdulilah, aku jadi belajar untuk tidak takut lelah. Karena percaya semua itu ada finishnya. Pernah baca satu kisah saat imam Ahmad bin Hambal saat ditanya, “Wahai Imam, kapankah waktu istirahat itu?” Beliau menjawab: “Istirahat yang sesungguhnya ialah pada saat engkau pertama kali menginjakkan kakimu di dalam Surga.”
Hikmahnya, kita harus berjuang sampai lelah, jangan takut lelah karena kelelahan ini akan kita ceritakan disaat bahagia. Yakin dan percaya semuanya itu ada nilainya, semuanya itu ada finishnya :)
Semangattt ✊️
34 notes · View notes
payungbercerita · 2 years
Text
Disimpan untuk nanti:)
*Goals : tau mau dibawa kemana rumah tangga*
🌼Kenapa milih aku sebagai pasangan yg potensial?
🌼Visi misi pernikahan
🌼Rumah tangga seperti apa yang ingin dibangun nanti
🌼Sholat subuh berjamaah di masjid?
🌼Tau hak kewajiban suami istri?
🌼Pembagian pekerjaan rumah tangga
🌼Seberapa besar keinginan untuk terus belajar dalam rumah tangga
🌼Ngaji atau engga? Seminggu berapa kali?
🌼_*Kalau ga ngaji*_, apakah bersedia ikut pengajian intensif seperti liqo atau majelis?
🌼Punya murabbi/ustad atau engga?
🌼Keberatan ga kalau aku mau ada taklim/sharing agama dirumah tiap abis sholat subuh/magrib misalnya (cuma keluarga inti)?
🌼Keberatan ga kalau ibadah sunnah jadi ibadah wajib (ex. Tahajud, dhuha)?
*Goals : tau pola pikir dan pola asuh calon*
🌼Pendapat mas tentang papanya mas orangnya gimana?
🌼Pendapat mas tentang mamanya mas orangnya gimana?
🌼Hubungan mas sama papa dan mama?
🌼Pola asuh mas di keluarga seperti apa
🌼Kebiasaan dan tradisi didalam keluarga mas?
🌼Harapan mas setelah punya istri itu apa?
🌼Bagaimana manajemen untuk kunjungan silaturahim kepada orang tua kedua belah pihak?
*Goals : Mental illness*
🌼Apa yang mas tau tentang sakit mental
🌼Punya riwayat sakit mental ga
🌼Keluarga ada yg punya riwayat sakit mental ga
🌼Sakit apa? Apakah sudah dalam tahap pengobatan? Apakah sudah sembuh?
*Goals : Financial*
🌼Arti harta menurut mas?
🌼Pendapatan dari satu pintu atau ada usaha lain?
🌼Kerja dimana dan nominalnya berapa?
🌼 *_Misal pendapatannya dibawah UMR_* Menurut kamu mas, uang segitu cukup gak buat keperluan berdua
🌼Ada tabungan atau engga
🌼Ada kemungkinan di PHK/pensiun dini/pindah kerja?
🌼Ada kemungkinan turunnya pendapatan ga?
🌼Investasi harta kemana aja biasanya?
🌼Planning pengembangan financial kedepannya seperti apa?
🌼Biasanya pendapatannya digunakan untuk apa aja?
🌼Punya hutang/cicilan atau tidak? Berapa? Bagaimana rencana melunasinya?
🌼Istri boleh kerja atau tidak?
🌼Aku kan kerja ya, punya penghasilan sendiri. Itu gimana? Ngerasa keberatan ga? Dan ada perasaan minder ga kalau istri punya pendapatan?
🌼 *_Kalau ga keberatan_* , alokasi pendapatan aku buat apa? untuk keperluan aku pribadi atau untuk bantu kamu dalam perekonomian keluarga?
🌼Pengelolaan keuangan siapa yang pegang nanti?
🌼Masih punya tanggungan keluarga yg dibiayai?
🌼Pembagian keuangan antara kita, orangtua dan mertua?
🌼Tempat tinggal ikut orangtua atau kontrak?
🌼Kamu tau aku saat ini ada cicilan rumah, tapi rumah itu niatnya mau aku berikan untuk orangtua, kalau semisal kita tinggal kontrak memungkinkan ga kira2?
🌼Kalau kita tinggal misah, adakah keluarga yg mau diajak tinggal bareng sama kita?
🌼Kalau semisal antara aku dengan bapak/keluarga kamu ada masalah, gimana cara kamu melerainya?
🌼Kalau aku, aku mau konsep hubungan yg dibangun kaya organisasi, ada dimana kita harus ngerumusin apa yg harus kita lakukan, apa yg perlu dievaluasi perberapa bulan sekali, dan ada laporan keuangan bulanan juga supaya ga ada negatif thinking dengan anggapan "istri boros", kira2 berkenan ga?
*Goals : Konsep pernikahan*
🌼Niatnya mau nikah kapan? Harus nunggu selesai kuliah atau gimana?
🌼Konsep pernikahannya seperti apa? Mewah atau sederhana? Dengan adat tradisional lengkap atau engga? Budgetnya berapa?
🌼Kalau ada niat menikah dalam waktu dekat, jujur aku gapunya banyak tabungan. Karena tabungan kemarin banyak terpakai untuk DP rumah.. Untuk biaya resepsi dan akadnya nanti gimana?
🌼Punya riwayat penyakit ga?
*Goals : Kehangatan dalam hubungan*
🌼Kemampuan mas dalam menghandle emosi udah sejauh mana? Mas emosian atau engga?
🌼Kalau marah gimana? Maunya diapain? Redanya gimana?
🌼Biasanya kalau ada waktu luang, mas ngapain?
🌼Gimana cara mas menyelesaikan masalah?
🌼Gimana cara mas mengambil keputusan?
🌼Kelebihan dan kekurangan mas
🌼Tingkat cemburu 1-10?
🌼Punya mantan atau engga?
🌼Punya teman/sahabat dari lawan jenis ga?
🌼Gimana kalau mantan menghubungi kembali?
🌼Gimana kalau ada teman lawan jenis yg ngajak bertemu berdua aja?
🌼Gimana kalau salah satu dari kita berselingkuh?
*Goals : Arah pengasuhan anak*
🌼Mau punya anak atau tidak? Berapa?
🌼Mau ada program KB atau engga
🌼Pentingkah jenis kelamin anak?
🌼Pola asuh yang ingin mas terapkan ketika punya anak nanti
🌼Kalau udh punya anak, istri boleh kerja ga?
🌼Kalau istri kerja, yg momong anak siapa?
🌼Gimana kalau Allah tidak takdirkan untuk punya keturunan? Solusinya apa?
🌼Adakah niat adopsi?
🌼Apakah ada keinginan poligami?
*Goals : Orientasi Seksual*
🌼Seberapa penting peran seks dalam sebuah pernikahan menurut mas
🌼Ada riwayat penyakit menular seksual ga
🌼Ada masalah kebersihan seperti jamur/bakteri di organ intim ga
🌼Gimana cara mas mempersetubuhi pasangan nanti? (karena ada yg dengan kasar, dijambak, blm basah langsung masuk, udah selesainya pada lecet merah2 dan perih)
🌼Definisikan pelecehan mental, verbal, dan emosional
367 notes · View notes
ruanguntukkita · 2 months
Text
Berbuat Baik.
Pentingnya punya hati yg baik, yg gak tega menyakiti orang lain. Terkadang niat baik aja, bisa disalahartikan jika tidak disampaikan, diucapkan, atau dilakukan dengan cara yg baik. Apalagi jika memang diniatkan untuk sesuatu yg tidak baik, bahkan sampai menyakiti orang lain.
Kita gak tau, perbuatan baik kita yg mana yg akan mengantarkan kita pada takdir yang baik. Dan perbuatan buruk kita yg mana yg akan memperlambat langkah kita. Bukankah berbuat baik akan melapangkan hati kita? Melembutkan hati kita? Membuat kita lebih peduli terhadap diri sendiri dan sesama? Bukankah menyakiti orang lain akan meresahkan hati kita? Membuat hati kita menjadi tidak tenang? Justru jika kita merasa tidak bersalah setelah menyakiti orang lain, di sanalah kita perlu mempertanyakan diri; “apakah hati ini sudah mati?”
Dosa kita kepada Allah, kita harus meminta ampun kepada-Nya. Dosa kita kepada sesama manusia? Selain harus meminta ampun kepada-Nya, kita harus mendapatkan maaf dari orang tersebut. Tertuang dalam dua hadist; "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam.", "Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya." Dari dua hadist ini kita diperintahkan jika ingin berucap, ucapkanlah sesuatu yang baik, atau lebih baik diam. Bahkan kepada hewan saja kita diminta untuk tidak menyakitinya bahkan menyenangkannya, apalagi sesama manusia yang memiliki perasaan dan pikiran.
Allah pun sudah mengatakan bahwa tidak akan tertolak doa orang yang tersakiti. Bagaimana jika setelah kita menyakiti orang lain, orang tersebut mendoakan sesuatu yg buruk terhadap kita, atau mungkin dia tidak sengaja refleks berdoa kepada Tuhan mengutarakan rasa sakitnya? Sudahlah Allah tidak menyukai perbuatan kita, dosa kita harus mendapat ampunan dari-Nya dan maaf dari orang yg kita sakiti, kita juga mendapat doa dari orang yg kita sakiti tersebut.
Lantas gimana, jika kita sudah berbuat baik tetapi orang lain malah menyakiti kita? Yasudah. Tugas kita bukan untuk berharap diperlakukan baik oleh orang lain. Kita gak akan mempertanggungjawabkan atas perbuatan orang lain. Kita hanya akan dihisab atas apa yang kita lakukan.
Jika memang kita disakiti oleh orang lain, apa perlu kita membalas perbuatan tersebut? Enggak. Apa harus mendoakan sesuatu yang buruk untuknya? Enggak. Tugas kita hanya menjadi orang yang baik. Apa yang dilakukan orang lain, itu di luar kendali kita. Kita hanya bisa mengendalikan apa yang kita lakukan. Jadi, jika kita diperlakukan dengan tidak baik atau disakiti oleh orang lain, apa yang perlu dilakukan? Berdoa! Iya, berdoalah banyak hal baik untuk diri sendiri, hajat apa yang diinginkan untuk diri kita. Bukankah Allah sudah katakan tidak akan menolak doa orang yang tersakiti? Ambillah kesempatan emas itu untuk meminta semua hajat akhirat dan dunia kita. Jika memang sangat ingin mendoakan orang yang menyakiti kita, doakanlah agar ia diberikan kelembutan hati.
Ingat selalu, untuk melakukan dan mengucapkan sesuatu yg baik, dimulai dari hati yang baik. Dan selalu ingat pesan papa dan mama; “jangan berbuat jahat sama orang lain, jangan menyakiti hati orang lain”.
Allah, ampuni aku atas segala kesalahan terhadap orang lain. Entah perbuatan yang mana yang sudah menyakiti orang lain, dan entah kalimat yang mana yang sudah melukai orang lain. Bahkan sebegitu aku menyepelekannya sampai tidak mengingatnya. Tuhan, ampuni aku..
- Pekanbaru, dini hari, 18 Februari 2024
10 notes · View notes
dedehighdream · 5 months
Text
Dulu mikirnya tuh semakin luas relasinya maka akan semakin banyak peluang-peluang yang datang. Dan memang benar adanya. Sibuknya nyari angka orangnya, bukan kualitas relasinya.
Saat ini baru paham, yah kita dilahirkan bukan untuk semua pihak. Produk aja pasarnya sagmented, apalagi karakter manusianya.
Gak papa lingkarannya mengecil, tapi mereka-mereka yang ada didalamnya ialah yang satu vibrasi dengan dirimu.
Ruangsemesta, 8 Dec 2023
12 notes · View notes
dinisuciyanti · 11 months
Text
Merawat pertemanan
Dulu, aku termasuk yang susah untuk mengawali percakapan. Teman-temanku hanya bisa dihitung jari. Mengawali pertemanan saja sulit, apalagi merawatnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, aku bisa dengan mudah mengajak stranger yang memang aku temui, untuk ku tanya ina inu sekedar mengobrol. Apalagi jika hubungannya adalah teman-nya teman, atau orangtua-nya teman, aku bisa meng-handle percakapan. Ya, aku jumawa untuk hal ini. 
Aku tidak tertarik dengan forum besar puluhan orang yang cuma sebagai listeners 1-2 jam, tidak ada intimate-talk. Walaupun kamu bilang itu adalah ajang tali silaturahim adambra edembre, tetap tidak akan berdampak banyak untuk mengenal personal atau bahkan melanjutkan percakapan ke sosmed, misalnya. Bisa jadi katalis, tapi tergantung orangnya. Lagi lagi.
Untuk mengenal seseorang, kamu harus berulang kali berkomunikasi, mungkin beratus kali, setahun, dua tahun, dan seterusnya. Juga, dengan bertemu di dunia nyata. Ngopi bareng. Liburan bareng. Gak ribet soal bayar makan, ya bayarin dulu aja, nanti juga dibayar. Gak perhitungan, lebih tepatnya. Sekali dua kali traktir temennya, dan berbagai kegiatan yang gak ribet soal uang. Ya, tapi ini berlaku buat yang udah lama nimbun uang kali ya, kalo yang masih jungkir balik nabung, gak papa, bilang aja perlu bayar diawal. 
Menempatkan relasi teman bukan untuk relasi transaksional.
Menempatkan relasi teman untuk berbisnis ya sah-sah aja. Aku jualan kue, temanku beli. Aku butuh jasa proofread, temanku punya layanan jasa tsb. Yang jadi salah, kalo relasi teman untuk bisnis, malah baper. Lohhh, kan kamu bisnis, bukan sedekah.
6 Juni 2023
32 notes · View notes
hai-cahaya · 11 months
Text
Untuk A. Seseorang dari Planet lain.
Tumblr media
Aku nggak pernah tau gimana perjuangan dia sampai titik ini.
Yang 'cuma' aku tau, aku yang merasa patah sendiri. Padahal bisa jadi dia yang lebih bergelut dengan hatinya, kan?
Aku nggak pernah tau apapun, karena dia nggak berusaha menjelaskan apapun.
Aku ingin bertanya, tapi sepertinya Tuhan menakdirkan untuk tidak perlu bertanya.
Ya sudah, mungkin baiknya memang begini.
Seorang menyarankan,
"carilah kesalahannya, kekurangannya. Nanti itu bikin kamu ilfeel dan akhirnya lebih mudah buat melupakan"
Aku nggak pernah ingin membuat seseorang tampak buruk dimataku. Apalagi untuk kesan terakhir dia. Aku pengen mengingat baik-baiknya saja. Toh, sudah pernah ku coba untuk mengingat keburukannya, selalu saja hatiku bilang, "namanya Makhluk, mana ada yang sempurna". Lagi pula, pengalihan dengan cara itu menurutku belum bisa dikatakan melepas dengan seikhlas-ikhlasnya lepas. Aku pengen melepasnya dengan memori baik, ya karena memang dia orang baik --lantas kenapa dicari buruknya?
Jalan kami mungkin terlihat lebih terjal. Pun begitu jalannya, ku kira. Apalagi setelah dia hadapi kisah yang membuatnya melewati lorong panjang gelap itu selama bertahun-tahun. Hanya doa terbaik yang bisa ku berikan saat itu dan saat ini.
Meski sepertinya percakapan terakhir kita tidak terlalu baik untuk menjadi penutup semua ini, tapi nggak papa, ending cerita suatu kisah nggak perlu harus selalu jelas, kan? Kalo emang jalannya dibuat gantung, ya gpp aja. Gak semua harus ada jawaban di dunia ini. Dunia memang tidak seideal yang kita harapkan.
Jadi, sekarang mari kita lanjutkan perjalanan kita masing-masing.
Sebetapa inginnya kita ada di jalan yang sama, kalau Yang Maha Kuasa nggak ijinkan, kita nggak bisa maksa, kan?
Aku berdoa semoga banyak hal baik yang menyambutnya di depan sana. Banyak hal baik yang makin mendekatkannya pada Allah. Banyak kebahagiaan yang akan dijemputnya, hingga dia lupa rasa sakit yang pernah dia rasakan. Semoga Allah beri kebaikan, kebahagiaan dunia-akhirat untuknya.
If he reads this, i just want to say:
Sampai jumpa lagi yaa! --eh, ntah mungkin baiknya malah tidak perlu berjumpa lagi. Kenal kamu tuh bikin aku makin kagum sm Allah, punya skenario yang luar biasa buat hambaNya hehe. Padahal ya mungkin, kisah kita banyak juga dilalui oleh orang lain.
Baik-baik, kamu! jangan ngajak orang lain lompat ke jurang yaa wkwk meski itu cuma kiasan, tp jangannn. Ada banyak hal baik yang bisa dikatakan, dibayangkan, dan disemogakan. Berdoalah agar takdir-takdir baik yang mendekatkan dan dijauhkan dengan takdir-takdir yang buruk.
Sampai sekarang aku penasaran gimana kabar 'Pesawat Alien' yang pernah kau jumpai ketika masih kecil. Apakah masih ada, atau udah balik ke planetnya? Hehe
Oh ya, maaf sempat buat penasaran kamu berulang kali. Itu caraku membatasi semuanya. Soal tulisan-tulisan itu, ya memang takdirnya tidak sampai ke kamu aja. Gpp ya, baiknya memang gitu, apalagi setelah ngeliat gimana takdir di depan kita sekarang.
Jadi, ya mungkin cukup ini saja. Jangan panjang-panjang, meski ngobrol denganmu, nggak pernah bisa singkat, kan?
Lagi-lagi biar Takdir Allah saja yang menentukan tulisan ini dibacanya atau tidak. Porsi ikhtiarku udah kulakukan semampuku, meski mungkin masih banyak kurangnya --tapi inilah yang mungkin terbaik.
Glenmore, 18 Mei 2023 - 09.39
19 notes · View notes
elgios · 6 months
Text
Testimoni_ElJuan_5Month
Tumblr media
first of all happy mensive cintaku, lah udah 5 bulan aja? keren banget bengong PPKP (plonga plongo kayak puppy) udah 5 tahun sama pacarku 😋❤️ aslinya ini udah telat banget ya? sorry tadi nya mau langsung ku ketik di twit tapi kayaknya bakal panjang dan aku malu 😆 jadi aku ketik disini ajaaa! seneng banget banget banget di hubungan ini, kayaknya karena jalaninnya bareng Adjuan Kayangga. kata kamu, kamu banyak kurang nya padahal enggak! aku yang banyak kurang nya 😭🙏🏼 dari apa dulu ya kita testimoni?
komunikasi dari sini aja deh. menurutku, komunikasi kita makin hari makin oke banget. oh aku ada kendala di bagian gak begitu bisa menyampaikan apa yang kurasain 🙏🏼☹️ tapi kamu udah ngerti jadi aman. overall 100/10
quality time kedua ini deh ya. ini juga udah gak ada yang di komentarin lagi! kamu dari awal tuh qtime nya udah okee. bujurrr aku lah
affection ini apalagi aaaaaa (keadaan elgio mleyot) kamu mah ya pribadi penyayang yang bikin aku klepek klepek terus pengen sayangin kamu terus 😍 dulu sih suka ragu kamu beneran sayang aku apa enggak, sekarang no more ragu dan trust issue. apalagi di bulan lima ini beuh makin keliatan sayangnya saya suka saya suka!!!
problem solving nah ini sih, butuh di testimoni juga karena masalah kemaren 😭 kita gak yang koar koar kemana-mana setiap kita bertengkar kecil karena misscom ataupun bertengkar gede kayak kemaren. seneng kita jadinya nyelesein nya beneran berdua. pusing berdua seneng juga berdua makasih ya sayang udah sabar buat akuu. ini juga 10000/10
udah 4 itu aja kayaknya ya ayang harusnya lima gak si, gak papa nanti kalo ada kurang nya kamu tambahin 🤭 hihi. kayak yang udah aku bilangin kemaren makasih ya kamu udah banyak sayangnya nge jalanin hubungan ini sama egiyo {i love you i love you} yang kemaren juga harus di apresiasi karena kita udah bareng nyelesinnya. kayangga keren semoga kedepannya sayangnya juga gak habis habis sabarnya juga gak habis habis. amin amin that's all deh ayang. happy mensive nanti kita rayain lagi bulan depan hihiy i love yoi heeseung hyung
7 notes · View notes
gladiollsusi · 1 year
Text
Kenapa harus selalu ada pertanyaan tambahan setelah pertanyaan utama “kenapa belum menikah”
Duh Manusia, kenapa gak merasa puas dengan jawaban “belum ketemu jodohnya”
Pertanyaan paling tak terduga siang ini dimulai dengan pertanyaan kenapa belum menikah. Yang kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan paling tak terduga,
“Menurut mu, kamu menarik gak ? Dulu pernah ada yang suka sama kamu?. Coba diingat lagi?”
Wah sungguh rentetan pertanyaan yang sangat kepo 🙂
Gak papa kalau mau kepo tentang “kamu kapan nyusul nikah?”
Tapi ya kepo nya tidak perlu sampai mendalam.
Pertanyaan yang menurut mu sederhana mungkin malah menyulut masalah besar bagi kesejahteraan mental orang lain.
Iya, gak semua kisah cinta di dunia ini bisa persis seperti kisah yang kamu punya. Kita berdiri di atas sepatu masing masing 😉
Memberi pandangan tentang suatu hal adalah hal yang baik 🫶
Tapi ya bukan berarti harus menggurui dan menghakimi ♥️
142 notes · View notes
nindische · 7 months
Text
Tak Bersyarat
Pagi ini (28/9) aku sedikit merefleksikan diri. Beberapa hari terakhir sedang kesulitan tidur normal. Aku baru bisa lelap tidur setelah pukul 1 atau 2 pagi, dan itu membuatku terlambat bangun, dan bahkan merasa bad mood memulai hari.
Tapi, hari ini aku berhasil tidur dan bangun lebih awal!
"Mantra baik" yang aku ucapkan semalam menjelang tidur adalah, "Aku sayang diriku. Cukup orang lain yang mencintai dirimu dengan syarat; dirimu jangan. Hanya kamu yang bisa mencintai dirimu tanpa syarat. Jangan sakiti diri kamu sendiri. Tetap hargai sekecil apapun proses kebaikan yang kamu lakukan saat ini."
Aku juga melakukan slow movement akhir-akhir ini, seperti: menikmati apa yang aku baca, merasakan apa yang aku makan dan minum, dan menjiwai tiap kegiatan fisik yang aku lakukan. Aku ingin lebih terkoneksi dengan tubuhku sendiri. Jarang-jarang aku merasakan 'hidup' dengan tubuhku sendiri--saking seringnya aku memaksa tubuh untuk terus bergerak dengan alibi 'harus produktif hari ini'. Padahal, produktif itu tidak dilihat dari kuantitas kegiatan, melainkan kualitas; seberapa mindful diri kita menjalani hari.
Lalu, aku juga teringat "mantra baik" salah satu influencer favoritku, Senja Rindiani. Dia bilang yang intinya, "Mulai aja dulu. Lima menit aja gak papa, daripada nggak sama sekali."
Dan yaa, aku coba mengajak diriku. Lima menit untuk mencoba apapun yang aku rasa berat untuk memulai. Berhasil! Bahkan aku jadi lebih bisa merasakan koneksi tubuhku. Merasa hidup, adalah privilege yang benar-benar menenangkan. Bukankah itu yang selama ini aku cari? Perasaan tenang, damai. Keren ya cara Allah?
10 notes · View notes
milaalkhansah · 4 months
Text
Update Kabar
Ditidurkan oleh rasa lelah, dibangunkan oleh rasa tanggung jawab dan disemangati oleh cicilan.
Dulu sekali, waktu aku masih berada dalam masa-masa depresi karena berbagai permasalahan yang menghimpit kala itu. Aku ingat pernah doa sambil nangis-nangis ke Allah minta dikasih kesibukan. Sibuk yang benar-benar sibuk. Sampai nggak dikasih waktu tidur pun nggak papa. Pintaku waktu itu. Alasannya? Supaya aku gak ada lagi waktu buat bersedih, supaya pikiranku hanya fokus mikirin pekerjaan, gak fokus mikirin permasalahan yang bikin aku seperti kehilangan kewarasan apalagi mikirin seseorang yang cuman bisa menaruh kekecewaan.
Tahun kemarin, aku memang cukup sibuk berhubung tahun kemarin aku menerbitkan buku pertamaku. Jadi emang butuh penyesuaian yang banyak dalam belajar sebagai penulis yang mulai dikenal dan dibaca bukunya. Tetapi setidaknya waktu itu aku masih bisa menyisihkan waktu untuk naik sepeda di hari Minggu, ngobrol random sama teman-temanku, gabung dan aktif dalam beberapa komunitas, dan sesekali juga sering bikin deeptalk dan ngebanyol di story wa. (Teman Whatsappku banyak yang nyariin aku semenjak aku udah gak pernah lagi bikin ginian huhuhu!!)
Sedangkan awal tahun 2024 ini, aku mendapatkan tawaran menjadi fulltime content writer & copywriter di sebuah brand milik kenalan temanku. Kebetulan temanku jadi freelance di sana, dan satu anggotanya izin karena keperluan, jadi beliau nawarin apa aku bisa membantu tugas-tugasnya.
Jujur di awal aku ragu menerima, karena mikirin apa aku sanggup dan layak untuk mendapatkan tawaran ini (aku masih belum cukup percaya diri dengan skill nulisku saat ini ><) tetapi aku mikir lagi, gimana mau tau sanggup apa enggak kalau gak dijalani? Dan soal kelayakan, aku pernah baca ada seseorang yang mengatakan bahwa setiap kesempatan yang datang kepada kita itu sudah merupakan kelayakan jadi gak usah bertanya lagi, kita layak apa enggak mendapatkan kesempatan tersebut.
Dengan menguatkan niat aku akhirnya mengambil tawaran tersebut.
Ngaji yang ditawarkan sebenarnya gak lebih besar dari gaji pekerjaan tetapku saat ini sebagai karyawan. Tetapi karena di awal ambil tawaran ini niatku untuk mencari pengalaman—aku bahkan sempat bilang ke temanku gak digaji juga nggak papa (karena aku merasa keahlianku belum cukup layak buat dibayar, yaa aku sangat kurang percaya diri sekali!!)—aku gak masalah sama hal tersebut. Tetapi temanku bilang gak boleh gitu, karena dengan adanya bayaran bisa jadi motivasi juga buat aku bekerja lebih baik katanya.
Jujur aku capek banget wkwk, karena pas tidur pun aku mimpi soal kerjaan ckck. Tetapi kalau mau pencapaian banyak harus banyak capeknya juga, kata postingan yang aku baca di Instagram. Aku juga kangen banget sama teman-temanku dan agak merasa bersalah karena semakin lambat balas pesan mereka. Aku bahkan memutuskan untuk keluar dari beberapa komunitas karena merasa gak sanggup lagi membagi fokus ><. Tetapi dalam hidup emang tentang memilih prioritas bukan? Dan prioritasku saat ini bukan ada dalam pertemanan...
Sebenarnya, sama seperti yang sudah aku pernah cerita di tulisan sebelumnya kalau aku tuh berencana untuk kerja WFH as freelancer writer beberapa tahun mendatang. Karena aku udah capek ketemu sama manusia tiap hari wkwkwkw (si anak introvert akut) selain itu, aku kasihan liat Mama yang cuman tinggal berdua sama adek di rumah dan belio juga udah sering curhat kalau beliau pengen tinggal sama anak-anaknya tetapi kan kondisi kami nggak memungkinkan untuk seperti itu. Jadi, aku harap dalam beberapa tahun ke depan, aku bisa mewujudkan keinginan beliau itu.
Tahun lalu aku belajar banyak sekali hal, dan salah satu pelajaran yang paling membekas ada pada pertemanan. Tahun lalu membuatku belajar lebih memprioritaskan diriku di bandingkan orang lain, dan betul-betul memilah apa yang perlu aku tidak pedulikan lagi, dan aku ingin mempraktekkan apa yang udah aku pelajari itu di tahun ini.
Em, mungkin itu aja update kabar dari aku untuk kali ini (*geer amat ada yang nyariin wqwqwq)
Doain ya, semoga kesempatan yang aku dapatkan kali ini bisa membawaku lebih dekat dengan tujuan dan mimpi-mimpiku selama ini. Dan buat teman-teman yang baca tulisan ini, aku berharap apa pun yang sedang kalian kerjakan semoga dilancarkan ya^^
Salam sayang @milaalkhansah
26 notes · View notes
imgie54 · 6 months
Text
"Sambut hari-harimu dengan Ceria, munculkan jati dirimu. Gak papa kok bila berbeda, gak papa.." :) 🍃🌺
9 notes · View notes
silentroom18 · 15 days
Text
Sadar banget sih, yang aku butuhin cuma tenang, gak ribut, me time, duit dan makhluk hidup yang asik, terserah deh mau cewek, cowok, anak2 atau dengan hewan peliharaan. Gak papa sih klo gak punya pasangan atau siapa2 gitu, bebas tanpa direbitin dan ngeribetin orang lain.
2 notes · View notes