Tumgik
#tenang
penaimaji · 2 months
Text
Tenang
Hal yang bisa membuat hati kita tenang, ialah percaya bahwa kebaikan maupun keburukan; kesenangan maupun kesedihan, merupakan dua hal yang silih berganti. Tentu tidak lepas takdir dari Allah. Baiknya orang lain terhadap kita, atau sebaliknya, buruknya orang lain pun, tentu semua terjadi atas izin Allah.
Tidak ada hal lain, ketika kita mengalami sakit atau kepedihan, selain menunggu datangnya pertolongan Allah.
Sampai mana kamu kuat berdoa ketika diuji? Jangan pernah menyerah untuk meminta. Pertolongan Allah itu nyata, kalau kita benar percaya. Bahwa tanpa Ia, kita tidak ada daya pula.
Semoga.. hati dan pikiran selalu mengingat dan kembali taat pada Yang Kuasa. Semoga.. semakin sering kita diuji, bukan kemurungan lagi yang kita dapati, melainkan mencari, "Ada hikmah apa dari Allah, setelah kejadian ini?"
Teruslah berprasangka baik pada-Nya. Sebab, seperti yang kita ketahui, bahwa Ia sesuai dengan prasangka hamba-Nya.
Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, bahwa Allah akan berbuat kepada hamba-Nya, sesuai dengan persangkaannya. Prasangka baik berkaitan dengan perbuatan yang baik pula. Maka Allah akan membalas perbuatan baik itu, tidak mengingkari janji-Nya, juga menerima taubat manusia.
Jakarta, 5 Maret 2024 | Pena Imaji
204 notes · View notes
irawanyusuf · 2 months
Text
Mereka tahunya kamu adalah orang yang setenang itu, mereka tidak tahu bagaimana kamu berjuang untuk bertahan, sebab kamu pintar menutupinya. Seperti inilah hidup. Semoga kamu terus dikuatkan dan tetap percaya bahwa tiada yang sia-sia dari semua doa yang kamu langitkan.
197 notes · View notes
andromedanisa · 5 months
Text
Meminta sebuah tenang..
Kebaikan itu ada pada rasa tenang dalam menjalani. Ketika seseorang telah merasa tenang atas hidupnya, maka ia menjalani kehidupannya dengan penuh rasa syukur dan tanggung jawab akan hidup yang telah Allaah berikan kepadanya.
Kehidupan baik adalah salah satu nikmat yang patut disyukuri. Kehidupan yang baik tak lantas seseorang tidak Allaah uji. Kehidupan baik ataupun tidak, ia akan tetap Allaah uji sesuai kadar imannya. Sejauh mana rasa yakinnya kepada Allaah, sejauh apa rasa syukurnya atas segala nikmat yang telah ia terima.
Rasa syukur akan melahirkan rasa tenang. Dan rasa tenang ini adalah sebuah karunia yang tidak semua orang merasakannya. Rasa tenang itu begitu berharga sebab ia memahami hakikat bahwasanya Allaah sudah mengatur dengan baik sebagaimana mestinya. Berapa banyak kita lihat pada hari ini, orang beramai-ramai mencari ketenangan kesana kemari yang mungkin hanya sesaat saja.
Bila saat ini jalan hidup kita sedang Allaah mudahkan, Allaah beri ketenangan dalam menjalaninya. maka itu adalah sebuah karunia. Semoga Allaah karuniahkan rasa itu hingga akhir hidup kita
Namun bila saat ini kita sedang mencari sebuah ketenangan. maka jalan keluarnya tidak lain tidak bukan adalah terus mendekat kepadaNya seraya mengupayakannya dalam doa-doa kita, dalam lamanya sujud-sujud kita, dan dalam lamanya tangisan kita. Sejengkal kita mendekat kepada Allaah, maka Allaah akan datang kepada kita sehasta. Demikianlah kasih sayang Allaah yang begitu luasnya.
Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).
Kehidupan yang tenang itu sungguh lapang. Orang-orang yang hidup dengan rasa tenang bukan berarti mereka tidak pernah bersedih, tidak pernah kecewa, mereka juga merasakan sedih dan juga kecewa. Namun hakikatnya mereka kembalikan lagi kepada Allaah pemilih semesta ini. Mereka kembalikan kepada Allaah, Dzat yang tidak akan mengkhianati titipan.
Demikianlah rasa tenang itu mereka raih dengan memahami hakikat bahwasanya apa yang menimpa hidup mereka adalah terbaik untuknya. Allaah karuniahkan ketenangan kepada mereka sebab keyakinan mereka yang begitu utuh akan janji Allaah..
"Allaah, jika pada hari ini aku disibukkan pada hal-hal yang aku sendiri tidak tahu sedang mengejar apa, maka hadirkan lah rasa tenang dalam diriku. agar aku paham kapan aku harus berhenti, kapan harus berupaya, kapan akan harus terus berjuang. Karuniakan aku rasa tenang dalam menjalani kehidupan yang tidak pasti ini. agar aku tidak begitu takut pada apa-apa yang belum aku gapai, pada apa-apa yang memang tidak menjadi bagianku. aku hanya ingin menjadi hamba yang banyak syukur atas segala kebaikan Engkau kepada diriku ini."
menatap langit || 19.42
321 notes · View notes
rizqikhildaamalia · 7 months
Text
Akhir-akhir ini, aku baru menyadari bahwa ternyata yang kita butuhkan dalam hidup ini adalah ketenangan. Rasa yang membuat hati kita seketika merasa cukup.
Tenang, karena bisa menyantap makanan dengan lezat dan tidak kelaparan. Tenang, karena memiliki tubuh yang sehat. Tenang, karena kebutuhan kita tercukupi.
Tenang, karena dikelilingi teman-teman yang mendukung dalam kebaikan. Tenang, karena dikaruniai pasangan yang senantiasa mengajak kita dalam ketaatan. Tenang, karena memiliki orangtua dan keluarga yang harmonis, serta anak-anak yang sholih sholihah. Tenang, karena diberikan rezeki untuk bersedekah dan membantu orang lain.
Tenang, karena kita bisa menikmati setiap ibadah yang kita jalani dengan khusyu'. Tenang, karena kita berusaha menjemput semuanya dengan cara yang Allah sukai.
Rasa tenang yang semoga dapat mengantarkan kita kepada jalan-jalan kebaikan yang lebih luas nantinya. Lalu membuat kita bertemu dengan orang-orang baik lainnya yang membuat kebaikan itu semakin berlipat dan menghebat.
83 notes · View notes
viviaramie · 1 year
Text
Duhai diri, ingat kata Rasulullah SAW; hartamu yang sesungguhnya hanya ada tiga, pertama; apa yang dimakan lalu habis, kedua; apa yang dipakai lalu lusuh, ketiga; apa yang disedekahkan lalu tersimpan di akhirat. Lantas kenapa begitu memaksakan apa yang belum tentu ditakdirkn untukmu, hingga sering kali kau menjual yang namanya ketenangan.
122 notes · View notes
penasemesta · 2 months
Text
Terkadang untuk memahami seseorang kita perlu menengok bathinnya, bukan dzahirnya.
🥀
2024
10 notes · View notes
sepertibumi · 1 year
Text
[SEBERAPA BUTUH]
Waktu kecil, selalu diajarin bahwa sholat adalah sebuah kewajiban. Makin besar makin paham, bahwa disisi lain sholat itu sebenernya sebuah kebutuhan.
Iya, kebutuhan hamba pada Rabbnya. Kebutuhan untuk bertemu, untuk mengadu, untuk meminta. Bahkan Rasulullah memerintahkan kepada sahabatnya untuk mengistirahatkan dengan shalat:
"قم يا بلال، فأرحنا بالصلاة"
Dalam shalat, ada waktu khusus antara hamba dan Tuhannya. Sebuah pertemuan tanpa penghalang, di sana kita bebas berbicara dengan Ia Yang Maha Segala.
Pun dengan ibadah lainnya. Hematnya, seberapa taat kita dalam beribadah menunjukan seberapa butuh kita kepada Allah.
Mereka yang banyak dihimpit masalah namun masih angkuh dan enggan meminta, apa Allah melupakannya? Sama sekali tidak. Allah tetap bantu dan beri dia hidup.
Sungguh tenang mereka yang telah dengan mudahnya menjalankan ibadah-ibadah dengan hati yang gembira. Mereka sadar bahwa ketenangan adalah hal termahal yang tak bisa didapat dengan uang.
Beri waktu pada hatimu. Istirahatkan ia dengan shalat.
Kalau benar butuh, seharusnya intensitas ibadahnya juga akan bertambah. Tapi kalau masih stagnan, sila tanyakan pada diri. Apa aku benar-benar butuh?
Mereka yang telah mendapatkan kenikmatan dalam ibadah akan dengan mudah melangkahkan kaki dalam kebaikan. Mereka tak butuh definisi bahagia yang selama ini menjadi perbincangan dan banyak dicari orang. Mereka telah menemukan kebahagiaan dalam ibadahnya.
Setenang itu jiwanya.
Dan semoga, kita selalu diberi taufik dan hidayah oleh Allah untuk menjadi salah satunya.
Aamiin.
49 notes · View notes
mudabercerita · 8 months
Text
Jangan menyerah hanya karena kamu gagal dalam percintaan, sedangkan percintaan yang lebih kukuh adalah percintaan dengan Rabb-mu.
Kesat air mata dan sandarkan semua urusanmu pada-Nya. Baik buruknya kejadian terima dengan hati yang terbuka. Kelak kau akan hidup dengan ketenangan.
Karena cinta kepada-Nya tidak akan bertepuk sebelah tangan
-Alfiana U
Martapura, 25 Agustus 2023 pukul 11.14 WITA.
28 notes · View notes
alfisyahrin · 2 months
Text
Pemateri Parenting, said:
Menikah memang ibadah, tapi terlalu terburu-buru juga salah. Niat baik memang harus disegerakan, tetapi harus teliti dan penuh hati-hati. Jangan menurunkan standar hanya karena dikejar waktu.
Karena menikah itu bukan hanya soal keinginan, tapi juga soal kesiapan. Siap secara ilmu, finansial, mental yang kuat, pola pikir yang positif, sikap kedewasaan, dan yang terpenting iman & taqwa.
Bukan pula tentang siapa yang paling cepat, melainkan dengan siapa orang yang TEPAT. sebab orang yang tepat, dia akan memuliakanmu dengan adab dan akhlaq nya, yang akan menafkahimu dengan tanggung jawabnya, dan ia akan membimbingmu menuju surga dengan keimanan nya.
17 notes · View notes
vivisufi · 11 months
Text
Dalam perjalanan berjanjilah untuk selalu melibatkan Tuhan,
Segala hal yang mengecewakan memang akan datang,
Tapi kamu akan tetap tenang dan berujung menang dengan percaya Tuhan.
Kamu akan sampai pada puncak di mana kamu ingin memeluk tubuhmu sendiri,
Pelan membisikkan kata terimakasih karna bisa berdiri setelah sempat menginjak duri,
Ada rasa bangga pada diri karena tidak memilih memanjakan tubuh, selalu berupaya untuk sembuh.
Ada kenikmatan ketika kamu sadar betapa beraninya kamu mengambil resiko, beranjak dari zona nyaman, meninggalkan bangunan gelap meski sadar di luar mungkin lebih tidak menguntungkan, tidak ada yang bisa menjamin keindahan karna bisa lebih gelap bahkan ditambah basah kehujanan.
Selamat kamu hebat,
30 notes · View notes
ruanguntukkita · 2 months
Text
Berbuat Baik.
Pentingnya punya hati yg baik, yg gak tega menyakiti orang lain. Terkadang niat baik aja, bisa disalahartikan jika tidak disampaikan, diucapkan, atau dilakukan dengan cara yg baik. Apalagi jika memang diniatkan untuk sesuatu yg tidak baik, bahkan sampai menyakiti orang lain.
Kita gak tau, perbuatan baik kita yg mana yg akan mengantarkan kita pada takdir yang baik. Dan perbuatan buruk kita yg mana yg akan memperlambat langkah kita. Bukankah berbuat baik akan melapangkan hati kita? Melembutkan hati kita? Membuat kita lebih peduli terhadap diri sendiri dan sesama? Bukankah menyakiti orang lain akan meresahkan hati kita? Membuat hati kita menjadi tidak tenang? Justru jika kita merasa tidak bersalah setelah menyakiti orang lain, di sanalah kita perlu mempertanyakan diri; “apakah hati ini sudah mati?”
Dosa kita kepada Allah, kita harus meminta ampun kepada-Nya. Dosa kita kepada sesama manusia? Selain harus meminta ampun kepada-Nya, kita harus mendapatkan maaf dari orang tersebut. Tertuang dalam dua hadist; "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam.", "Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya." Dari dua hadist ini kita diperintahkan jika ingin berucap, ucapkanlah sesuatu yang baik, atau lebih baik diam. Bahkan kepada hewan saja kita diminta untuk tidak menyakitinya bahkan menyenangkannya, apalagi sesama manusia yang memiliki perasaan dan pikiran.
Allah pun sudah mengatakan bahwa tidak akan tertolak doa orang yang tersakiti. Bagaimana jika setelah kita menyakiti orang lain, orang tersebut mendoakan sesuatu yg buruk terhadap kita, atau mungkin dia tidak sengaja refleks berdoa kepada Tuhan mengutarakan rasa sakitnya? Sudahlah Allah tidak menyukai perbuatan kita, dosa kita harus mendapat ampunan dari-Nya dan maaf dari orang yg kita sakiti, kita juga mendapat doa dari orang yg kita sakiti tersebut.
Lantas gimana, jika kita sudah berbuat baik tetapi orang lain malah menyakiti kita? Yasudah. Tugas kita bukan untuk berharap diperlakukan baik oleh orang lain. Kita gak akan mempertanggungjawabkan atas perbuatan orang lain. Kita hanya akan dihisab atas apa yang kita lakukan.
Jika memang kita disakiti oleh orang lain, apa perlu kita membalas perbuatan tersebut? Enggak. Apa harus mendoakan sesuatu yang buruk untuknya? Enggak. Tugas kita hanya menjadi orang yang baik. Apa yang dilakukan orang lain, itu di luar kendali kita. Kita hanya bisa mengendalikan apa yang kita lakukan. Jadi, jika kita diperlakukan dengan tidak baik atau disakiti oleh orang lain, apa yang perlu dilakukan? Berdoa! Iya, berdoalah banyak hal baik untuk diri sendiri, hajat apa yang diinginkan untuk diri kita. Bukankah Allah sudah katakan tidak akan menolak doa orang yang tersakiti? Ambillah kesempatan emas itu untuk meminta semua hajat akhirat dan dunia kita. Jika memang sangat ingin mendoakan orang yang menyakiti kita, doakanlah agar ia diberikan kelembutan hati.
Ingat selalu, untuk melakukan dan mengucapkan sesuatu yg baik, dimulai dari hati yang baik. Dan selalu ingat pesan papa dan mama; “jangan berbuat jahat sama orang lain, jangan menyakiti hati orang lain”.
Allah, ampuni aku atas segala kesalahan terhadap orang lain. Entah perbuatan yang mana yang sudah menyakiti orang lain, dan entah kalimat yang mana yang sudah melukai orang lain. Bahkan sebegitu aku menyepelekannya sampai tidak mengingatnya. Tuhan, ampuni aku..
- Pekanbaru, dini hari, 18 Februari 2024
10 notes · View notes
elwfys · 3 months
Text
Untuk setiap cerita sedih kita yang tidak dicerita pada orang-orang, semoga Allah menggantikan dengan hati yang tenang menerima takdir. Bukan lagi tentang bahagia seperti yang kita minta, tapi dikurniakan rasa syukur yang tidak ramai orang ada.
Meski tidak berjalan seperti yang kita inginkan, namun berita baiknya, ia berjalan persis seperti yang Allah inginkan. Mengetahui yang Allah itu tidak pernah lalai dalam mengatur segala urusan hambaNya; adalah kata damai yang paling indah.
Alhāmdulillah 'ala kulli hal.
7 notes · View notes
fatimahpuri · 5 months
Text
Tenang ya, takdirmu sudah tertulis indah dan tertata rapi. Gapapa kalau belum diketahui hikmahnya hari ini, tapi pastikan percayamu utuh untuk menemui takdir terbaik didepan beserta kumpulan hikmahnya
8 notes · View notes
yustrialubna · 9 months
Text
Barangkali setelah menjadi ahli dalam seni melepaskan, kita baru bisa merasakan hidup yang lebih ringan. Membangun ruang penerimaan lebih lebar, hidup terasa lebih tenang dan damai.
-
16 notes · View notes
niketriendah · 10 months
Text
Tawakal itu adalah disaat ragamu lelah berusaha dan jiwamu tenang dibuatnya 🌹
14 notes · View notes
segudangpikiran · 4 days
Text
Mengapa tenang tidak dapat menjadi kuat? Apakah karena adanya kekhawatiran di dalam hati?
4 notes · View notes