Berpunya ibarat tak ada, Merasa tahu namun cuma fana, Secuil fatamorgana yang biaskan duka, Terselip diantara lembaran nadi. Kaukah itu sang lentik bestari? Kecupmu kian lama kunanti, Diantara elok mata dan batang padi, Adakah kau lihat aku yang nyata? Jadi sudikah kau sapa aku, Diantara lembaran hujan dan benalu? Ketika matahari panas bertalu-talu, Atau saat bulan hanya diam tenang? Adalah sapaku terbawa debu, Retak menipis diantara abu, Ceracau awan hilang melaju, Dan mimpiku harus terhenti sekarang. . . #puisiku #puisi #katakata #risalahhati #petikanjiwa #bisikan #hati #puisiinstagram #poetrygram #poetsofinstagram #poems #poetry #indonesia #relunghatiterdalam #dailypoetry #puisihariini (at Malang)
Ada yang tidak biasa saat pertama aku bertatap mata denganmu
Malu-malu, tapi tak bisa menahan kagum
Kedua kali kita bertemu, aku merekam garis lengkung di bibirmu, untuk kurindu
Ketiga kali kita bertemu, “aku cinta kamu”, kata dalam hatiku
Berulang kali kita bertemu, aku semakin di puncak kebahagiaan tanpa kendali
Sesederhana itu sekali aku bahagia karena kehadiranmu
Sekali lagi aku merasa cinta
Sekali lagi kau tidak tahu, bahwa aku cinta
Hujan turun rintik rintik
bersama desisan angin di penghujung senja
dedaunan seolah letih mengudara terlalu lama
Mereka berputar putar tanpa arah
dan salah satunya menabrak jendela kaca di depanku
aku menimbang-nimbang
barangkali itu adalah kerinduan yang ia kirim untukku
tapi ia tak pernah pandai mengirim pesan lewat angin ataupun hujan
atau mungkin ia sudah mempraktikkan milikku
memanggil namaku dalam keheningan malamnya
memeluk senyumku dalam dingin
dan mengingat-ingat lagi
supaya hangat
supaya tidak rindu
barangkali memang begitu
atau hanya aku yang begitu.
Ada kalanya kita merelakan ketiadaan pada kehadiran yang tidak seharusnya. - Bercerita tentang hari ini, ada beberapa kiriman puisi karya saya yang sengaja di bacakan oleh penulis muda yang satu ini. Perkenalkan Butet Siregar @butetsiregarr adalah satu dari beberapa pembaca puisi saya yang sengaja pula saya menamai konten ini dengan judul #puisihariini akan muncul di channel @youtube saya. - Kursi Sebelah adalah salah satu puisi yang saya tulis sebelum keberangkatan saya ke Banda Neira, sengaja saya bagikan di Instagram Story sebagai bentuk apresiasi hati seorang teman yang begitu menghargai perasaan terhadap pasangannya. - Kalian bisa cek di Link BIO Instagram saya wankawan. Selamat merayakan keyakinan kecil. 🔥✌️ - #kataneira #bandaneiradalamperahu #puisihariini https://www.instagram.com/p/BtPhEwrnj-3/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=39n8tkqb9x3a
Seribu kata terjalin menjadi seribu kalimat, bertebaran dan berterbangan bagai partikel debu dalam remang cahaya seakan buyar tanpa tujuan, tanpa arti, menggelantung di udara seakan tidak peduli, tidak percaya..tidak berharap dalam doa dan mimpi-mimpi
Seribu kaki menjejak seribu langkah setiap hari, hilir mudik menerjang marabahaya demi lembar lembar angka, yang berkuasa membeli segala impian dan makna-makna, yang hakikatnya Sementara..menyuguhkan dan mewujudkan ilusi dunia penuh daya, begitu memabukkan — begitu melenakkan
Alunan musik yang berdentum dentum hingar liar, cahaya warna warni yang berkedip dan menyilaukan, mengaburkan dosa dosa dari pandangan kedalam gelap malam gulita yang menutupi, menyembunyikan kelemahan manusia, segala kebinasaan yang mereka pelihara
Bersedih itu sudah biasa, mengakar jauh ke dalam jiwa..menguburkan kewarasan sudah sepert Mandi, ritual yang tak lagi memberi suci
Pada bayang bayang panjang Hari, seribu hati iri kepada seribu hati yang lain. Seribu kepala menitahkan upaya menenggelamkan seribu kepala yang lain. mengeruk untung, menghisap sari, sampai hampir tak bersisa, menyisakan luka dan bisa
Seribu lembar halaman
Seribu bait ayat
Dalam bisu menyaksikan seribu kaki Dan seribu kepala yang berlarian dalam sesat yang tak bertepi
Seribu doa dilepas pergi, seribu raungan memekik dalam ngeri, seribu desahan dalam ruang ruang pengucilan diri, seribu rasa —menanti
. . ~ Sudut Hati~ . . Aku benci malam Bukan karena ia kelam mencekam Tapi karena kelamnya menyembunyikanmu diantara bayangan hitam . . Aku benci pagi Bukan pada indahnya mentari Tapi pada sinarnya yang membawamu pergi . . Aku benci lautan Bukan pada ombaknya yang menggulung tinggi Tapi pada arusnya yang menghanyutkanmu diantara buih . . Aku benci senja Bukan pada cahaya kemerahan yang mempesona Tapi pada keindahannya yang perlahan merenggut indahmu . . Aku suka hutan Bukan karena ia sunyi dari keramaian Tapi karena kesunyiannya hanya suaramu yang terdengar . . Aku suka hujan Bukan pada sejuknya yang menyentuh kulit Tapi pada setiap tetesnya yang jelma bisikanmu . . Aku suka angin Bukan karena ia membelai lembut wajahku Tapi pada desahnya yang jelma nyanyian rindu . . Aku menyukai sudut hatiku Walau berantakan Walau penuh puing serpihan Tapi di sana ada kamu Meski hanya sekedar bayang kenangan. Danau Embat, 04 Desember 2017 #ceritamaysarah #puisi #puisikamu #poem #ceritahariini #puisihariini #storyoftheday #youngwriterclub #goodwriterclub (di Desa Danau Embat)