Tumgik
#silam
zencinadil · 10 months
Text
Size birşey anlatıcam;
Birgün bir çocuk ailesiyle kavga etmiş ama yaşı daha 14iken sonra bu tartışmada birden "yeter" diye bağırmış "biz sizden ne çektik be bizi biraz anlasanız keşke" demiş ve kapıyı çarpıp evden çıkmış. Ailesi onun neyden bahsettiğini anlamamış umursamamış. Çocuk evden çıktıktan sonra deniz kenarına gitmiş ve en yakın arkadaşını aramış ve ona " bu gün o gündür" demiş ve arkadaşıyla kayalıklara yürümüşler ve kayalıklara oturup bir ses kaydı yapmışlar sonra ise kendilerini aşağıya atmışlar. Ses kaydında ise şöyle diyormuş "bizim gecemizin gündüze karıştığı, kimsenin bizi duymaması için içimizde fırtınalar kopardığımızı, yaşadığımız felaketleri bilmiyorsunuz biz her akşam 3e 4e kadar ağladığımızı, sabahladığımızı bilmiyorsunu birde diyorsunuz ki "biz okumak için çok çabaladık sizin bir eliniz yağda, bir eliniz balda" biz corona, deprem, yangınlar, seçimler, ekonomi, lgs, ayt, tyt, yeni nesil sorulara rağmen okumaya çalıştık bize diyecek tek bir kelimeni Bile olmamalı şimdi susun gençler konuşsun" demiş ve aşağı atlamış.
9 notes · View notes
I'm not jewish but jewish people have some of the best words around. Mazel Tov? Incredible. Jewish people I love you.
3 notes · View notes
bantennewscoid-blog · 20 days
Text
Pahlawan dan Pengkhianat
Oleh Wahyu Arya Seorang pahlawan di satu negara, bisa jadi bajingan untuk negera lain. Padahal ia merupakan orang yang sama. Bung Tomo bisa jadi seorang pejuang revolusioner dengan semboyan “merdeka atau mati” yang membakar semangat ratusan ribu dada para pemuda Surabaya. Tapi Bung Tomo bisa jadi hanya begundal tengik di mata pasukan Inggris dalam pertempuan 10 November 1945 di Surabaya. Begitu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
nurschafieeza · 9 months
Text
Kisah Silam Yang Sukar Dilupakan dari Bioshifax
Bioshifax adalah sebuah syarikat yang berdedikasi untuk menyediakan produk semulajadi, bebas kimia dan diformulasikan secara lembut untuk kecantikan dan kesihatan. Syarikat ini ditubuhkan pada tahun 2020 oleh Herbalist Nizam, seorang pakar pemakanan yang mempunyai lebih sepuluh tahun pengalaman dalam bidang perubatan, pemakanan dan sains. Beliau terinspirasi oleh falsafah pemakanan dan pemakanan…
View On WordPress
0 notes
Text
Sentral jual beli emas murah dan berkualitas ANTAM TER THE BEST, 087881389755
Tumblr media
0 notes
kafabillahisyahida · 1 year
Text
Nasihat berharga dari Sahabat Fudhail bin Iyadh Rahimahullah
"Berbuat baiklah di sisa usiamu Maka engkau akan diampuni atas keburukan hidupmu di masa silam. Namun jika kau masih berbuat buruk di sisa usiamu, Allah akan menghukummu untuk keburukan di sisa usiamu dan seluruh keburukanmu di masa silam."
421 notes · View notes
penaimaji · 8 months
Text
Membangun Narasi Indah Pernikahan
Dibalik narasi-narasi indah pernikahan, tentu berawal dari ketidaksempurnaan kita—manusia yang juga banyak salahnya. Jangan denial, manusia juga memiliki kekurangan
Kesalahan bukanlah sebuah masalah, selama kita mau memberi ruang kepada pasangan untuk upgrade diri menjadi lebih baik. Melihat potensi dan sisi baik pasangan yang jaaauuhhh lebih banyak
Dua manusia yang hidup dari sisi berbeda. Masing-masing membawa dampak dari luka-luka selama dua puluh lima tahun silam, yang kini berubah menjadi cerita perenungan dan pembelajaran. Ruang-ruang itu tertata lebih baik; bertahap melalui ruang validasi-penerimaan-melakukan perbaikan-melakukan perubahan
Melihat kilas diriku yang sekarang amat jauh berbeda. Sampai di titik ini, keberadaan anak membuat kami semakin dekat, meski tidak selalu mulus jalannya. Hal-hal sederhana seperti beres-beres rumah, memasak, mengurus anak, yang dilakukan bergantian juga kerjasama. Menemani tumbuhkembangnya, berdiskusi, menceritakan hal-hal kecil satu sama lain
Hidup sederhana, apa adanya, tanpa banyak drama. Memprioritaskan kebutuhan yang penting-penting saja. Tidak perlu berisik ketika bertemu banyak prahara, dan tetap menjaga hubungan dengan Yang Maha
Melewati satu persatu masalah yang dihadapi, mengembalikan semuanya pada diri sendiri supaya tidak mudah menyalahkan orang lain. Kuncinya ialah bersyukur, menikmati yang indah hingga yang pahit sekalipun
Terimakasih sudah mau menjadi tempat, dimana aku merasa diterima tanpa takut dihakimi. Terimakasih sudah membantu banyak hal untuk lebih memahami diri sendiri; juga saling memaklumi
Semoga Allah mampukan menjalani skenario kehidupan ini yang muaranya tentu kembali pada Ia—Pencipta Alam Semesta
Jakarta, 6 September 2023 | Pena Imaji
211 notes · View notes
kaktus-tajam · 5 months
Text
List Kegagalanku di Tahun 2023
Di luar arus umumnya, aku ingin berbagi kegagalan apa saja yang ditakdirkan di tahun 2023. Hehe. Panjang.
Januari
Tentunya skenario mengawali tahun baru dengan sakit.. tidak pernah ada dalam bayanganku.
Bukan. Bukan karena harus dirawat inap selama 6 hari dengan 3 dokter spesialis, sampai harus izin ganti jaga IGD karena masih berstatus dokter internsip. Bukan karena diagnosisnya cukup langka jadi ragam tes harus dilakukan. Bukan.
Agaknya aku lebih ingin menggarisbawahi bahwa 6 hari itu mengubah persepsiku tentang 24 tahun hidupku.
Dan kegagalan pertamaku adalah sempat menyalahkan diri, bahkan.. sempat mempertanyakan Allah: kenapa aku?
Sikap kontraproduktif.
Ternyata manusia memang tempatnya mengeluh, tempatnya ketidaktahuan ya.
Siapa sangka, sakitku itu justru membawa banyak keberkahan di kemudian hari. Membuka pintu-pintu unik yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.
Februari
Kegagalan keduaku adalah gagal mengkomunikasikan dengan baik terkait pekerjaanku sebagai asisten penelitian.
Akhirnya aku memutuskan resign dari pekerjaan sampinganku untuk fokus ke internsip dan pemulihan sakit. Di momen ini aku malu, karena rasanya gagal membina hubungan baik dengan dosen. Gagal pula manajemen diri dan waktu dengan baik. Sampai bertanya-tanya, kok bisa ya saat S1 dan koass kuat? Apa tidak pernah diuji sedemikian fisikku dan mentalku?
Tapi justru di titik ini aku belajar, suatu pelajaran penting. Ingatkah kisah tentang contoh mastatha’tum seorang syaikh, yang berlari sampai pingsan?
Di sini Allah sedang mengingatkan pertanyaanku ke seorang ustadz 2018 silam: bagaimana kita mengetahui batas kita dalam mastatha’tum ustadz?
Maret
Aku gagal menyelesaikan amanahku di komunitas yang kuikuti dengan baik. Adabku nampaknya perlu ditilik kembali.
Aku tidak bisa ikut rihlah dan menyelesaikan tugas akhirku di kelas tersebut. Pasalnya, setelah ke beberapa dokter di Indonesia, akhirnya orang tua membawaku ke Singapura untuk check up. Dan seperti cerita-cerita yang sering viral di sosial media, dokter di sana berbeda pendapat dengan dokter di Indonesia.
Aku dinyatakan berstatus “saat ini Anda sehat, tapi perlu pengawasan.” Suatu diagnosis abu-abu. Tidak dapat tegak, tapi juga tidak dapat dieksklusi. Menarik.
Siapa sangka, sebagai dokter aku justru jadi pelaku health tourism sebagai pasien? Ayah dan ibu berkata: kelak perjalanan ini pasti akan bermanfaat bagi kamu. Aamiin.
Oh ya di sisi lain, aku merasa gagal juga membuat orang tuaku bangga. Jadi sedih karena merepotkan. Terharu karena melihat sedemikian khawatirnya mereka.
April
Ternyata dalam bab ber-Qur’an pun, aku gagal mencapai target. Aku tertinggal jauh.
Kebanyakan alasan. Kebanyakan bermalas-malasan. Jaga lah, capek lah, badan sakit lah.
Tapi Allah kasih rezeki berupa Ramadhan. Dan Allah karuniakan rasa di hati: bagaimana kalau ini Ramadhan terakhirku? Itikaf terakhirku?
Rasa yang membuat bulan mulia itu begitu sulit dilepas. Alhamdulillah. Semoga kita tidak termasuk dari mereka yang mahjura terhadap Al-Qur’an.
Di kegagalan ini aku belajar tentang adab izin ke Allah: bahwa keikhlasan pun perlu diminta, keistiqomahan pun perlu diminta.. dan ternyata Qur’an memang jadi obat terbaik untuk sakitku.
Mungkin memang sebenarnya jiwaku ini yang banyak penyakitnya, ya.
Mei
Laju hidupku berubah ketika internsip periode rumah sakit selesai dan beralih ke puskesmas. Layaknya testimoni teman-teman, periode puskesmas akan lebih luang dan tidak melelahkan (dan membuat naik berat badan).
Tapi aku gagal menaikkan berat badan. Haha (naik sih, tapi turun lagi)
Memang tiga hari setelah pindah stase dari RS aku tidak nafsu makan. Aku hanya banyak menangis dan mencoba alihkan pikiran dengan game kucing. Haha.
Kenapa? Aku merasa gagal manajemen code blue dengan baik, di jaga malam terakhirku. Aku kehilangan seorang pasienku. Innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Kepergiannya, kelak menjadi kebaikan bagiku (dan untuk almarhum lah, aku dedikasikan sertifikat ACLS-ku). Terima kasih Pak, semoga Allah lapangkan kuburmu. Al fatihah.
Juni
Lagi-lagi gagal untuk mengelola stress. Haha. Di bulan Juni aku mendaftar tes TOEFL iBT. Setelah memantapkan hati mendaftar LPDP. Tentunya belajarnya H-10 karena mepet. Akhirnya gejala sakit kemarin muncul lagi. Duh, Hab.
Sedih juga, karena gagal mendapat nilai yang kutargetkan, kurang 4 poin.
Tapi alhamdulillah, memenuhi syarat. Walau ujian sambil merasakan macam-macam gejala efek samping obat.
Juli
Gagal mengumpulkan berkas LPDP sebelum deadline.
Terbukti benar kata Ibu, perjalanan sakitku dari Januari membawa hikmah. Itulah yang menjadi kisah latar belakang di esai kontribusi, yang seakan Allah tunjukkan: ini nih my calling.
Tapi aku mengulur waktu, dan akhirnya baru mengumpulkan berkas di beberapa jam sebelum tenggat. Di mobil. Saat aku perjalanan dari Jakarta ke Jogja. Haha. Terbayang betapa tingginya adrenalin malam itu.
Agustus
Gagal juara 1 di lomba yang kuikuti.
Sakitku.. selain menghantarkanku untuk daftar S2 (ketimbang langsung PPDS/ kerja), juga menghantarkanku untuk mencoba banyak hal untuk menambah pengalaman di CV untuk persyaratan S2.
Termasuk ingin ikut berbagai mentorship dan lomba. Aku gagal daftar mentorship dan training Cochrane. Tapi aku akhirnya memberanikan diri mengikuti MIT Hacking Medicine di Bali.
Alhamdulillah, walau gagal juara 1, mendapat juara 3 dan mendapat pengalaman yang jauh lebih berharga dari piala itu sendiri. Oh ya dan mendapat teman-teman internasional juga.
September
Gagal rasanya ketika sempat ditegur konsulen karena scientific poster ku perlu berulang kali revisi.
Pengalaman pertama mengirimkan case report
Lalu kelelahan setelah lomba. Dan akhirnya September penuh dengan bolak-balik check up kembali.
Aku pun gagal manajemen emosi ketika harus sulit mengurus rujukan ke RS dan mengorbankan banyak hal.. lalu ketika di sana.. diperlakukan kurang sesuai ekspektasi oleh dokter.
Ternyata kekecewaan itu menjadi pengingat terbaik: oh ya, kalau jadi dokter, jangan seperti ini ke pasien.
Oktober
Gagal pakai software asli non-bajakan untuk mini project di Puskesmas. Huhu.
Ketika mini project, aku berkali-kali gagal menganalisis data. Bahkan beberapa jam menjelang presentasi, aku baru menyadari kesalahan krusial yang membuatku mengulang seluruh pekerjaanku haha. Panik.
Akhirnya aku refleksi dan istighfar, mungkin ini akibat SPSS bajakan. Jadi tidak berkah. Teringat peristiwa serupa saat skripsi, akhirnya menggunakan free trial (yang legal) baru berhasil.
November
Gagal menulis rutin di Tumblr. Gagal mengajar Quranic Arabic sampai tuntas.
Nampaknya bulan November merupakan bulan yang butuh ruhiyah yang lebih kuat. Segala persiapan S2, perpisahan, pindah kembali ke Jakarta setelah internsip, adaptasi hidup bersama orang tua lagi..
Dan aku rasa futur iman-ku, terbukti dari writer’s block yang cukup lama. Pun semangat mengajar juga redup. Meng-sedihkan diri ini.
Oh ya tapi ternyata tentang kegagalanku di Maret.. Allah masih menurunkan rahmat-Nya dan mengizinkan aku ikut kembali komunitas tersebut kembali. Menebus kesalahanku yang lalu. Ya Allah. Alhamdulillah. Semoga diridhai Allah dan guru-guru kami.
Desember
Dan kurasa kegagalan terbesarku adalah sempat merasa kehilangan arah. Kehilangan diri yang dulu.
Aku ingat ketika pertama kali dengar diagnosisku, duniaku seperti dalam kondisi pause. Aku takut bercita-cita. Aku takut menulis mimpiku lagi. Aku takut membuat rencana.
Di akhir tahun ini, akhirnya aku beranikan diri menulis kembali: cita-cita, rencana, dan mimpi. Dan yang utama, cita-cita bersama Al-Qur’an.
Guru kami berkata: untuk Al-Qur’an, jangan pernah takut bermimpi
Maka aku coba kembali, tertatih-tatih sekali pun. Dan ternyata dengan memberanikan diri merapikan rencana ziyadah, murajaah, tilawah, tadabbur.. menghidupkan kembali semangat diri untuk cita-cita yang lain.
Allahummarhamna bil Qur’an..
..Sepertinya masih banyak. Kegagalan-kegagalanku.
Tapi dengan segala kegagalan, aku bersyukur Ditipkan pelajaran bersamanya.
Dan bukankah itu kesuksesan? Ketika segala tinggi dan rendahmu, menghantar kepada syukur dan sabar ke Allah.
Semoga dimampukan ya, Hab.
Selamat mensyukuri “kegagalan”, semoga Allah takdirkan setelah dosa ada taubat, setelah kegagalan ada pelajaran.
-h.a.
Kalau kamu juga berbagi kegagalanmu, sertakan #perjalanankegagalan ya, siapa tau kita saling menemukan bahwa kita semua memang hanya manusia biasa
80 notes · View notes
jejaringbiru · 4 months
Text
Memulai
Tumblr media
@hardkryptoniteheart
Aku sendirilah yang memilih menapaki jalan ini sejak beberapa tahun lalu. Aku pun memulai sesuatu yang terasa asing dan baru ini dengan keberanian sampai kesempatan itu dihadirkan ke dalam hidupku. Meski aku memiliki ketakutan dan kekhawatiran, aku ingin mencoba menghadapinya. Bukankah aku tidak pernah dibiarkan untuk berjalan sendiri di dalam menjalani hidup ini?
@yustrialubna
Mari selesaikan apa yang semestinya diselesaikan.Terlalu banyak yang dipikirkan tak akan lantas membukakan jalan. Sudah cukup mencari alasan membuatnya terbengkalai, inilah saatnya untuk memulai.
@shofiyah-anisa
Mari kita awali tulisan ini dengan ayat Al-Qur’an 'Faidhaa Faroghta Fanshob', yang artinya “maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.)” (QS. Al-Insyiroh : 7). Di ayat tersebut ada perintah yang bisa menjadi motivasi untuk manusia supaya selalu produktif. Sedikit ataupun banyak agar selalu bergerak dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Selanjutnya mari kita kaitkan ayat ini dengan hadits Nabi “ ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhori no. 6412, dari Ibnu Abbas). Yap, sebuah motivasi yang sangat luar biasa bukan?
Memulai itu susah-susah gampang. Banyak yang pandai memulai, ngide, ataupun mempunyai banyak hal yang bisa di tulis dan dibicarakan. Namun tidak sedikit jua yang susah memulai. Mau nulis, bingung tema apa, bingung tentang apa, dll. Maka dari kedua hal diatas kita bisa membuat kesimpulan "udah mulai aja dulu, nanti pasti akan sampai." Oh iya saya ingat salah satu perkataan dari seorang teman "kita hanya butuh kebiasaan aja. Coba kamu nulis satu hari satu tulisan, nanti akan terbiasa, insyaaAllah ndak ada itu bingung dalam memulai menulis". Begitulah. Maka masalah 'memulai' adalah masalah saya masa silam. Seakan stagnan di proses "buka laptop atau memegang bolpen" tapi gak tau mau nulis apa.
Semoga dengan kedua potongan ayat al-Quran dan hadits Nabi diatas bisa memotivasi kita dan mendorong diri untuk menghadirkan niat terlebih dahulu. Sebelum akhirnya membuka laptop untuk mencoba menulis satu kata. Karena kebiasaan juga perlu dibangun bukan?
Mari lakukan.!
@rumelihisari
Tak apa jika baru memulai
Orang lain sudah mau wisuda dan memakai toga, sedang kamu baru memulai perjalanan menjadi mahasiswa ditengah kesibukan peran utama sebagai ibu muda
aku tahu kamu merasa tertinggal dari teman-temanmu. mereka terlihat seperti berlari begitu kencang mencapai berbagai impian, sedang dirimu masih ada di garis start dengan segala kekhawatiran yang mengintai.
Khawatir gagal, khawatir tak sampai pada tujuan, khawatir melalaikan kewajiban, khawatir menyerah di perjalanan, khawatir dengan cibiran orang-orang yang meremehkan.
Kamu tidak tertinggal, sayang. ini hanya perkara garis start yang berbeda dan tak perlu disamakan. Tidak apa jika baru kembali memulai disaat orang sudah dekat untuk mencapai tujuan.
Tidak ada yang terlambat. Kamu hanya perlu kembali menata diri, memulainya dengan niat yang benar, bahwa apa yang ingin kamu capai dan tengah kamu lakukan hanya untuk mencari dan mendapatkan rida' Allah saja. sehingga tak perlu membandingkan diri dengan pencapaian orang lain, cukup membandingkan diri hari ini dengan hari sebelumnya. mencatat juga mengevaluasi diri supaya hari-hari berjalan dengan baik dan sesuai dengan jalanNya.
@cicakuaci
Tahun dua ribu dua puluh empat diawali dengan memulai hal baru dan hal lama. Hal baru ini benar-benar baru— yang ternyata merupakan bagian dari doa yang selalu dirapal dan diyakini dalam hati. Alhamdulillah, sangat bersyukur atas itu. Sedangkan pada hal lama, aku ingin melakukan sesuatu yang sudah sejak lama terencana tapi belum sempat dilakukan dan memulai kembali beberapa hal yang pernah terhenti. Semoga selalu diluruskan niat dan segala prasangka di dalamnya, ya. Hwaiting!
@padangboelan
Seringkali kita takut untuk memulai sesuatu. Padahal jika kita tidak memberanikan diri untuk memulainya, bagaimana mungkin kita akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya?
@gndrg
Badai telah usai Barangkali, puas sudah ia membantai Sore itu, suasana kota begitu ramai Dipenuhi orang-orang yang bersantai menikmati jalan kota yang menjajakan mimpi-mimpi yang terburai Diselai kelakar renyah seolah menertawai kenyataan yang tak berperi Isi kepalaku pun sama ramainya Namun ia justru sibuk merencanai berbagai andai Membenahi yang terbengkalai Mengutuhkan yang tercerai berai Memulai kembali sesuatu yang hampir usai
@yurikoprastiyo
Jika ditanya penyesalan terbesar saat ini ialah tak berani memulai apa yang menjadi ambisiku sejak dulu. Berpikir bahwa akan tak siap menerima segala konsekuensi yang harus diterima. Memilih jalan yang berbeda, mengarungi ketidakpastian dan merasakan ketidaknyamanan.
Padahal jika memulainya sejak dulu mungkin saja aku sudah ditahap yang sedikit lagi sampai ditujuan atau barangkali sudah merasakan gagal atas apa-apa yang diupayakan. Bukankah tak apa merasakan kegagalan, ia memberitahu kita bahwa tak semua harapan harus terwujudkan.
Tetapi tanpa memulai aku tak bergerak sama sekali, bahkan tidak tau akan gagal atau berhasil karna tak sedikitpun berani mencoba. Meski mimpi itu telah tertidur tapi ia tidak benar-benar mati, seringkali ia bangun untuk menghantui. Bahwa penyesalan terbesar itu bukan gagal tapi takut memulai melangkahkan satu kaki.
@semangaaaatt
Bagaimana caraku memulainya? Kapan aku akan memulainya? Dimana aku bisa memulainya? Mengapa aku harus memulainya? Apakah aku sanggup memulainya? Jika aku tidak memulainya, lantas siapa?
49 notes · View notes
herpsandbirds · 10 months
Text
Tumblr media
Vampire Crab (Geosesarma aurantium), family Sesarmidae, found on Mount Silam, Sabah (Malaysia), Borneo
terrestrial crab
photograph by Uwe Aranas
99 notes · View notes
satukatasaturasa · 3 months
Text
Selamat Memejam
Mengapa belum juga terlelap?
memejamlah, apa guna setia menunggu?
sebab bahagia tidak akan pernah kembali lagi
bahkan hanya untuk sekadar menambal sobekan sunyi.
Memejamlah, sampai kau benar-benar mengerti;
bahwa cinta hanyalah tulisan di nisan yang tak perlu diziarahi.
— Selamat memejam, selamat meninabobokan masa silam.
23 notes · View notes
Text
PALING LENGKAP, 0878-8138-9755 Penjual jual beli emas online dan viral ANTAM
Tumblr media
0 notes
fake-protagonist · 7 months
Text
Tumblr media
Kita ni lebih senang minta maaf dengan manusia sebab takut dengan penilaian mereka, tapi sikit pun tak takut dengan penilaian Tuhan, just because we have this mindset where, dosa dengan Tuhan boleh diampunkan, tapi kalau buat dosa sesama manusia? merangkak lah kau kat padang mahsyar kalau mereka tak maafkan.
Sedih, but this is our society mindset today, kita ni lebih rela hilang Tuhan dari hilang likes, hilang kawan dan segala kemewahan, padahal semuanya pinjaman, tak ada satu pun yang abadi melainkan, perbuatan kita tu sendiri. Sama ada ia sarang pahala, ataupun dosa.
Tapi kita? masih lagi pandang benda ni sebelah mata. Konon Tuhan tengok hati bukan masa silam kita, tapi sikit pun kita tak berganjak untuk memperbaiki diri kita. Dan sepatutnya kita malu dengan Tuhan, bukan malu dengan manusia.
Allahu, I couldn’t agree more with “memang hijrah tu senang, tapi yang susahnya, nak istiqomah”. Perit, bila kau cuba bermati-matian tapi iman kau selalu kalah, bila kau dah lari sejauh mungkin, tapi dengan satu bisikkan, there you are! back to square one. Letih? yes. But I’ll do it all over again in a heartbeat, for Him.
Agar setiap apa yang menjadi takdir aku, semuanya dengan redhaNya, meskipun harus merangkak, dari mula.
Journey kita ni bukan hanya dari satu fasa ke satu fasa, journey kita ni sebenarnya, dari Dia, ke Dia, dan selamanya untuk Dia.
43 notes · View notes
lacikata · 8 months
Text
Safar.
Ada salah seorang teman yang tadinya hanya saya ketahui dari akun twitter miliknya yang di-retweet oleh infogunung, qadarullah beberapa bulan kemudian kami tergabung dalam satu komunitas yang sama, salah satu komunitas para pendaki gunung. Pertama kali bertemu ketika acara kopdar komunitas di Margonda 2014 silam dan alhamdulillah Allah Subhanahu Wata’ala masih menjaga hubungan kami meski fase hidup telah berubah dari ia single hingga sekarang sudah menjadi ibu dan memiliki 2 anak. Dari kami masih ‘begitulah’ di awal pertemuan hingga Allah Subhanahu Wata’ala izinkan kami meniti jalan-Nya untuk mengenal sunah di beberapa tahun kemudian.
Banyak hal positif yang saya belajar darinya, salah satunya tentang safar. Ketika beberapa tahun lalu ia akan menikah, ia memberitahu saya, sebagai teman tentu ingin datang, ia pun berharap temannya bisa datang namun ada hal yang dirinya tekankan, “Kamu boleh datang kalau ada mahramnya.” sebagai kaum LDF yang sudah mulai paham tentang fikih safar hanya bisa legawa pada waktu itu sebab qadarullah tidak memungkinkan pergi dengan mahram.
Pertemanan yang hampir memasuki tahun ke-10 namun baru 2 kali bertemu. Terakhir bertemu di bulan April 2015 dan hingga hari ini pertemuan belum juga memihak kepada kami kembali namun beberapa waktu lalu ia sempat membuat saya tersentuh dengan harapannya, “Jika tidak bertemu di dunia semoga surga jadi tempat reuni.”; tempat di mana tidak ada lagi perpisahan. Aamiin Ya Mujibassailin.
Betapa beruntungnya saya dipertemukan olehnya. Jarang bertemu, jarang komunikasi namun tetap terhubung dan Allah Subhanahu Wata’ala izinkan kami meniti jalan yang tidak mudah ini sama-sama; untuk saling mengingatkan ketika futur, saling menasihati untuk tetap on track (istikamah), saling mendoakan untuk kebaikan meski raga tidak selalu bisa bertatap.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan Hari Akhir bersafar sehari semalam tanpa disertai mahramnya.” (HR. Bukhari, no. 1088 dan Muslim, no. 1339)
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa: 59)
Sehingga begitu jelas, konsekuensi dari beriman adalah taat pada-Nya, Rasul-Nya dan ulil amri. Itulah yang lebih utama dan baik akibatnya.
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu) maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.” (QS. Al-Jasiyah: 18)
Ikutilah syariat bukan keinginan atau kehendak pribadi; meski berat. Sejatinya, apa yang diperintahkan oleh-Nya pun pasti mengandung maslahat dan apa yang dilarang oleh-Nya mengandung mudarat, keduanya juga sudah sesuai dengan batas kemampuan manusia.
Tidak ada dari keduanya yang tidak mampu diamalkan/ditinggalkan oleh manusia kecuali mereka yang mengingkari Tuhannya dan menaati hawa nafsunya.
Kapan seseorang dikatakan bersafar? Ada khilaf di kalangan ulama namun secara umum terbagi menjadi 2 yaitu:
Jumhur ulama di mana jarak safar sebagai patokan (-/+ 80 km).
Urf atau tradisi masyarakat sebagai patokan (bukan penilaian pribadi).
Siapa saja mahram bagi seorang wanita?
Ayah, suami, ayah suami, saudara laki-laki dari ibu/ayah (paman, om), kakak/adik laki-laki, keponakan laki-laki dari saudara laki-laki/saudara perempuan (kakak/adik), anak laki-laki; bukan sepupu laki-laki, keponakan laki-laki dari sepupu, kakak/adik ipar laki-laki, kawan laki-laki apalagi pacar.
Sesama wanita pun bukan merupakan mahram sehingga meski ada kawan tetap mengandung mudarat apalagi yang sendirian.
 “Kita ngetrip cewek semua juga mandali.”
“Halah, aku ke mana-mana sendiri juga aman kok.”
Jika sudah ditunggangi hawa nafsu akan ada saja pembenaran. Ia akan mengingkari apa yang dilarang Tuhannya. Boleh jadi ketika di dunia kamu merasa aman namun ingat ada pertanggungjawaban setelahnya di akhirat.
Kebenaran tidak akan bergeser. Syariat yang dikandung Alquran dan sunah tidak pernah berubah sejak pertama kali diturunkan melalui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan berlaku hingga akhir zaman. Manusia yang mengikuti syariat bukan syariat yang mengikuti bagaimana kehendak pribadi atau perkembangan zaman.
“Bagi setiap umat telah Kami tetapkan syariat tertentu yang mereka amalkan maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syariat) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.” ( QS. Al-Hajj: 67)
Taatlah tanpa membantah sebab itulah jalan yang lurus. Jika kamu benar-benar beriman kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan Hari Akhir.
Safar terbagi menjadi 3:
Safar ketaatan (Haji, Umrah).
Safar mubah (Healing ke pantai, gunung, dsb).
Safar maksiat.
Dalam safar ketaatan yaitu kewajiban haji atau melaksanakan umrah pun bisa gugur jika memang mampu secara keuangan namun tidak memenuhi syarat bersama mahram.
Dalam safar mubah pun perlu diperhatikan, tidak hanya dibersamai oleh mahram namun juga apakah ketika berkunjung ke tempat wisata tersebut justru akan menambah rusaknya iman atau tidak? Sebab fitnah di mana-mana, fitnah pandangan (aurat yang terbuka), fitnah pendengaran (musik yang terdengar), dsb.  
“Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sedang mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti.” (QS. Ali ‘Imran: 198)
Jika demikian, ya tidaklah mengapa apabila seseorang memilih tidak pergi haji atau umrah untuk beribadah kepada-Nya meski ingin sekali dan dananya cukup namun terbentur tidak ada mahram yang bisa menemani (hanya ada kawan sesama wanita saja) atau ada mahram namun tidak cukup untuk membiayai keduanya.
Pilihan inilah yang diyakini olehnya sesuai dengan perintah-Nya dibanding tetap pergi namun ada larangan-Nya yang diingkari. Keduanya, haji dan umrah untuk beribadah kepada-Nya seyogianya perlu dibarengi pula dengan mempelajari ilmu fikih dalam pelaksanaannya di mana sudah memenuhi definisi safar. Inilah yang paling dasar namun sering diabaikan. Semoga kelak Allah Subhanahu Wata’ala tempatkan di surga, tempat bagi mereka yang bertakwa dengan mengamalkan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
Pun, ketika seseorang memilih untuk pensiun dini dari naik gunung atau berupaya menahan diri untuk tidak tergoda ketika ada ajakan dari kawan ke tempat-tempat indah, Labuan Bajo misalnya meski jiwa ini meronta-ronta.
Pilihan inilah yang juga diyakini olehnya sebagai salah satu wujud bertakwa kepada-Nya, ia lakukan karena-Nya. Semoga kelak Allah Subhanahu Wata’ala tempatkan pula di surga, sebuah taman yang indah yang penuh kenikmatan yang tidak pernah dilihat mata, didengar telinga dan terlintas di hati sebab tidak ada bandingannya di dunia.
Jangan pula bersedih hati, mereka yang lebih memilih apa yang ada di sisi-Nya sebab itu adalah sebaik-baiknya bagi orang yang berbakti. Jauh lebih baik dibanding kesenangan yang ditawarkan dunia. Kesabarannya di dunia pun hanya sebentar sedang mereka akan kekal di surga-Nya, semoga. Aamiin Ya Mujibassailin.
“Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya kemudian mereka bertobat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl: 119)
Semoga Allah Subhanahu Wata’ala ampuni sebab kebodohan diri atas kesalahan-kesalahan yang telah lalu. Tidak ada daya dan kekuatan bagiku untuk mempelajari dan terlepas dari godaan hawa nafsu selain atas pertolongan dan petunjuk dari-Mu.
Juga tanpa pertolongan dan petunjuk dari-Mu, sekalipun sudah diterangkan jalan kebenaran tetap akan tersesat dan terkunci mati hatiku. Tidak akan ada seorang pelindung dan pemberi syafaat selain-Mu. Engkaulah sebaik-baik pelindung dan pemelihara; untuk dunia dan akhiratku.
Faedah kajian fikih safar oleh Ust. Firanda hafidzahullah dan Nasihat Singkat: Ketika Wanita Harus Umrah Tanpa Mahram oleh Ust. Ammi Nur Baits hafidzahullah.
49 notes · View notes
penaimaji · 1 year
Text
Jangan Lupa
Hari ini ketemu dua teman dekatku, yang bahkan sudah bertahun-tahun tidak pernah bertemu, setelah aku pindah dari yogyakarta 2014 silam. Sudah dari lamaaaa sekali janjian ketemu, tapi karena mereka masih ujian, jadi nunggu selesai dulu. MasyaAllah, alhamdulillahh.. kayak ga nyangka aja bisa ketemu lagi
Tidak ada yang berubah. Tidak ada jarak. Kedekatan kami dan obrolan-obrolan ringan sampai yang deep, serasa teman yang setiap hari ketemu. Meski main hampir seharian, tapi berasa sebentar karena fokus kami teralihkan dengan bocilku yang super duper aktif juga tiada kenal lelahnya wkwkwk
Bertemu dengan mereka jadi inget dan flashback ke masa-masa perjuangan yang segigih itu. Juga perpisahan penuh air mata yang tidak pernah disangka. Jadi nangis terharu, karena apa-apa yang diperjuangkan dulu bisa bermanfaat di kemudian hari, terutama untuk diri sendiri, juga keluarga kecilku
Setelah berjibaku menidurkan si bocil, kunasihati kembali diriku dengan nasihat kemarin..
Buku-buku yang pernah kamu baca; orang-orang yang ada di sirkelmu; kejadian yang pernah kamu alami, otomatis ikut berperan besar membentuk cara berpikir, perilaku, dan karaktermu hari ini juga kedepannya
So choose them wisely and carefully
Pilihlah sesuatu berdasarkan prinsip, yang harus berbanding lurus dengan apa yang diyakini. Lalu batasilah apa-apa yang berbanding terbalik dengan nilai hidup yang pegang. Kalau tidak punya prinsip, ibarat pohon yang tidak memiliki akar, bisa tumbang
Bertemanlah dengan siapa saja, namun selektif-lah memilih siapa yang menjadi teman dekat
Hidup di dunia hanya sementara, jangan sampai menyesal karena menomorsatukan statement 'terserah aku, ini hidupku', tapi lupa kepada Siapa tujuan hidup ini sebenarnya
Jakarta, 5 Juni 2023 | Pena Imaji
57 notes · View notes
abubuaa · 4 months
Text
Gerakkan KAMMI Mengajar sebagai representatif dari ideologi gerakkan KAMMI untuk ikut berperan dan berkontribusi dalam pendidikan di Indonesia.
Tumblr media
Keresahan yang hadir akan kondisi generasi bangsa dan harapan yang masih tergenggam tanpa pupusnya menjadi kekuatan gerakkan ini akan terus ada, khususnya di daerah terpencil di sekitar dua kampus besar di kota ini yang berisikan orang-orang intelektual yang memikirkan kondisi bangsa kedepan. Namun, mirisnya tak satupun anak-anak disana tersentuh oleh tangan-tangan yang katanya akan membawa misi perbaikan tersebut.
Ada banyak ternyata di pelosok-pelosok yang tidak terjamah, para penerus bangsa tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Bahkan, tidak banyak juga yang memilih untuk putus sekolah. Pendidikan bagi mereka seperti tidak ada nilainya, hal ini menunjukkan kurangnya edukasi kepada mereka tentang begitu pentingnya pendidikan, meskipun disisi lain ada faktor xyz.
Tambahnya lagi, Negeri ini semakin kesulitan mencari orang-orang yang memiliki kredibilitas moral yang tinggi. Kita lihat begitu banyak moralitas memiliki kedudukan rendah dalam bermasyarakat. Negeri ini seperti kehilangan sosok contoh dan teladan yang baik, tak dipungkiri setiap hari berita kriminal, degradasi moral, etik-etik kandas, korupsi dan kasus-kasus negatif disekitar kita yang terus menjadi konsumtif para penerus bangsa kita. Bayangkan...
Mengutip dari Kredo Gerakkan KAMMI, " Kami adalah orang-orang yang senantiasa menyiapkan diri untuk masa depan Islam...." begitulah butir mutiara dari kredo gerakan KAMMI yang menjadi representatif berdirinya gerakkan KAMMI mengajar ini, Karena anak-anak adalah harapan dan pewaris negeri ini, maka melalui Gerakan KAMMI Mengajar harapannya menjadi bagian dari cahaya harapan untuk generasi bangsa kedepan.
Besar harapan Gerakan KAMMI Mengajar ini sebagai pembawa misi perbaikan, menginspirasi anak-anak di jalanan melalui bimbingan belajar agama dengan adanya Taman Pendidikan Al-Qur'an - TPA, dengan harapan anak-anak dididik dengan nilai-nilai Islam, sudah memiliki akhlakul karimah sehingga, ketika mereka kelak sudah beranjak dewasa yang terus melekat adalah nilai-nilai aqidah dan keyakinannya kepada Allah.
Selain itu juga bisa menjadi tempat bertanya bagi mereka, membimbing mereka untuk memahami pelajaran disekolah. Memotivasi mereka untuk terus giat belajar, menjadikan mereka harapan untuk keluarga mereka.
Maka, keyakinan pada Gerakan KAMMI Mengajar menjadi langkah kongkrit yang bisa kita lakukan untuk berkontribusi secara langsung terhadap kemajuan pendidikan di Negeri ini.
Kira-kira seperti itulah pemikiran mahasiswa baru yang diberikan amanah baru sebagai ketua Gerakan KAMMI Mengajar 7 tahun silam.
Hari ini kembali diingatkan,
Terimakasih untuk terus bertumbuh dalam nafas kebermanfaatan.
-Abubua
17 notes · View notes