Tumgik
#tulisansederhana
mputraff · 9 months
Text
42
Aku bisa menjadi bulan bila kamu mau. Yang bentuknya bisa kamu atur sesuka hatimu. Kamu mau aku menjadi apa malam ini? Sabit atau Purnama? Keduanya sama-sama permai, sama-sama bersinar. Namun, bolehkah aku menemani malam—mu dengan purnama? Agar engkau bisa melihatku dengan bentuk yang sempurna. Selain itu, cahaya purnama lebih indah dari barisan bintang-bintang di angkasa. Dengan itu, aku bisa menerangi langit-langit kamarmu dengan binarku. Bila kau ingin pulang, sinar—ku bisa menerangi jalan agar engkau tidak tersesat di belantara gelap. Atau, bila engkau ingin berlabuh di malam hari, aku bisa menerangi bahteramu dengan cahayaku. Kamu tidak perlu takut lagi dengan gulitanya malam. Kamu juga tidak perlu meneteskan air mata karena malam yang kelam. Aku disini, selalu disini, menemanimu dengan cahaya. Rancaekek, bila bulan tidak bisa membuat namaku bersemi di hatimu. Aku harus menjadi apa?
104 notes · View notes
listinaumi · 1 year
Text
Tampilan
Tampilan memang bisa menipu. Dari tampilan pun, mampu mengubah pandangan setiap orang, benar bukan?
Pertama kali di lihat sesuatu pasti dari tampilan, benar bukan? Atau hanya sebagian saja yang melihat sesuatu untuk pertama kali dari sebuah tampilan. Sebagian lain memilih untuk melihat isi tampilan yang ada, isi yang begitu banyak menyimpan banyak cerita dan kisah, baik buruk, suka duka, luka yang terobati hingga trauma yang belum berakhir. Semua ada di satu tampilan itu.
Dari yang seputih dan sehalus sebuah kertas, hingga berwarna terang hingga pekat menggoreskan tinta yang berbekas. Berbentuk lurus maupun berkelok-kelok, naik hingga turun, panjang maupun pendek. Semua menjadi satu di sebuah tampilan itu. Puluhan, ratusan, hingga tak terhitung lagi jumlahnya goresan yang mengisi di dalamnya. Apakah tampilan itu mau menunjukkan ke dunia? Tergantung. Tapi yang pasti, ia akan menunjukkannya dari segi berwarna indah bak pelangi di langit. Lalu, bisakah tampilan menunjukkan segi hitamnya? Tentu saja, ia mau menunjukkannya, namun bukan untuk dipermalukan atau di pertontonkan, tapi untuk jadi pembelajaran. Tampilan akan menunjukkan semuanya di waktu dan saat yang tepat, bukan di saat mereka mengingnkannya.
Tumblr media
3 notes · View notes
ainayyahnurfauzih · 7 months
Text
Tentang Waktu
Menuju Oktober dan November. dan Memasuki semester baru (11) dengan alur waktu yang begitu tak terasa, di sela-sela merawat ibunda dan beradaptasi dengan kondisi rumah, di sela-sela waktu sekolah—dan di sela-sela perasaanku terhadapnya yang tidak berkesudahan.
Kenapa awlawiyat baik tidak senantiasa berpihak? sedang waktu senantiasa berjalan tak mengenal jeda. kenapa kita memilih berbesar hati pada hal-hal yang menjadi bencana terhadap diri sendiri? sedang orang-orang tidak pernah merasa terbesit hatinya atas kita. oh Gusti Allaah, dalam sakit yang kutanggung hari kemarin dan sekarang ini biarlah menjadi kenikmatan atau teguran atas perilaku-perilaku yang seharusnya tidak menjadi pilihan untuk saya perbuat. —di dalam penundaan-penundaan yang membuat diri berkhianat terhadap waktu. Melihat tanggal-tanggal pada Kalender: masih tersisa beberapa pekan untuk melanjutkan hidup; Kiranya demikian, menjadikan waktu lebih berharga dari biasanya. Meramu kembali awlawiyat baik. Semoga diri senantiasa menjaga keseimbangan-keseimbangan yang ada. Wallaahu a'lam bishshowab. Ainfzh, [6 Rabiul Awwal 1445 H] 04:11 WITA.
0 notes
memorelies · 2 years
Text
Yang aku inginkan adalah obat penenang dalam bentuk seseorang.
Yang mengerti situasi dan kondisi, tanpa kalimat penjelas.
73 notes · View notes
desisaraswatii · 3 years
Text
Apa-apa yang ditakdirkan Allah itu lebih baik dari rencana kita. Meski seringkali merasa kecewa karena belum tahu apa maksudnya. namun selepasnya kita akan merasa lega bisa menjalani itu semua.
Dan pada apa-apa yang telah Allah tetapkan itu memang yang terbaik untuk kita. Meski mungkin kita harus menghadapi berbagai pilu yang kerap kali membuat kelu.
Namun tidak lain semua itu untuk kebaikan kita.
28 notes · View notes
rifkialwafi · 3 years
Text
Lebih baik begini?
Saya pun tak pernah mengerti sebab-sebab terjadi rentetan peristiwa ini. Semuanya berjalan hati-hati, sampai tak menyadari melibatkan hati. Sialannya, aku tak bisa membedakan itu. Dualisme perasaan yang muncul bersamaan.
Aku berupaya mendikotomi hal itu. Namun tetap saja, salah satunya lebih mendominasi. Bisa ditebak yang mana? Ya, pertemanan.
Lebih mengasyikkan mengawetkan pertemanan, menyuburkan obrolan. Menikmati canda dan kesedihan, tanpa perlu rasa canggung di tiap pertemuan.
Meski begitu berarti sama dengan melawan hati sendiri Tapi itu lebih baik, bukan? Daripada melawan hati yang tak menerima pernyataan kita.
1 note · View note
kutrex-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
Bolehkah aku merasa cemburu?? Ah aku bukan siapa-siapamu, aku tak berhak atas kamu sekarang, maupun orang lain. Karena yang aku tahu kamu masih tanggung jawab orang tuamu. Maaf #cemburu #latihanmenulis #canva #tulisansederhana https://www.instagram.com/p/Bzyq0A9FSYC/?igshid=8b74xida5sq1
1 note · View note
elshawildan · 7 years
Text
Apa kabarmu Angan? Semoga kau selalu baik-baik saja, tidak berubah, masih tetap seperti anganku, yang sederhana, yang tetap tertanam tepat dihati walau dalam diam.
,
,
Hai Angan, ku dengar sekarang kau sudah bahagia, aku mendengar itu dari sahabatku Angin, dia banyak bercerita tentangmu belakangan ini, katanya kau sudah tertanam, tumbuh dan berkembang pada singgup hati yang lain, Benarkah itu? Jika iya, sampaikan salamku padanya, pada seorang yang hatinya sudah ditanami perasaan sayang, beritaukan padanya bahwa dia adalah orang yang paling beruntung karena bisa memiliki Angan sepertimu. Katakan juga padanya, jangan pernah menjadi seperti Aku jika dia tidak mau kehilanganmu. Seperti halnya Aku. Dahulu.
,
,
Maaf sebelumnya Angan, maaf jika belakangan ini aku sangat jarang menengokmu atau mungkin sekedar menyapamu. Aku jarang menyapamu bukan karena Aku sudah lupa siapa Kamu, atau karena aku sudah punya “Angan” yang baru, namun aku hanya tersadar Angan, Aku hanya tersadar kalau itu adalah Kamu. Dan ini adalah Aku. Maaf lagi Angan, bukannya aku ingin mengingatkan masa lalu kita. hanya saja aku pikir ini perlu aku sampaikan padamu sebelum kau tidak sempat membacanya kelak di kemudian hari. Jujur, sudah tidak terbesit sedikitpun keinginanku untuk bisa memilikimu, lagi. Walau aku tau kau adalah hal terindah, namun kau sudah mengkristal tepat di palung fikirku.
,
,
Angan, sebelum kau melangkah lebih jauh dengannya atau membangun bahtera (seperti yang pernah kita lakukan kala itu)dengannya, aku punya sabuah permintaan, dan tolong, tolong kabulkan permintaanku kali ini, sekali ini saja. Aku tidak akan memintamu kembali, hanya saja tolong jawab pertanyaanku. Apakah pria ini, pria beruntung ini adalah orang yang tepat kau tumbuhi hatinya? Apakah untuknya Kamu mampu? mampu atas segala pengorbanan? ataukah kamu ikhlas? ikhlas atas segala keterpaksaan? Cukup ini yang dapat ku sampaikan.
,
,
Ku mohon kau segera menjawab pertanyaanku ini Angan, sebelum salah satu atau keduanya dari kita menjadi sepotong kisah tentang keikhlasan yang penuh pengorbanan, atu kisah menyedihkan lainnya. Karena Aku takut kita terjebak pada garis waktu, dimana Aku dan Kamu masih kita, dan Pria itu masih menjadi orang yang baru akan dijodohkan dan segera melamarmu.
Salam, Nahkodamu, Wildan Elsha.
1 note · View note
sarasastra · 7 years
Photo
Tumblr media
Lebih pilih dakwah, atau akademik? Ada orang yang begitu study oriented, sehingga abai dengan dakwah. Ada pula orang yang begitu semangat berdakwah, hingga lalai dalam belajar. . Permasalahnnya, bagaimana menyeimbangkan antara dakwah dan akademik? . Utamakan dakwah, utamakan akademik. Ketika waktu belajar, sungguh-sungguhlah dalam belajar. Siapkan materinya, hadiri kuliahnya, kaji ulang/pelajari lagi sendiri materinya. . Ketika waktu senggang, baca buku banyak-banyak, tambahkan nutrisi untuk otak, baca buku fikrah dan tsaqafah keislaman untuk amunisi dalam dakwah, hadiri kajian-kajian keislaman, jangan pernah absen halaqah/liqa, kontak secara konsisten mad'u yang kita tuju, buatkan jadwal khusus untuk bertemu teman-teman dan menyampaikan/mendakwahkan islam disana, banyak berdiskusi dengan kawan-kawan yang hanif dan paham ilmu agama. . Jangan sampai, kawan, untuk berdakwah hanya di waktu luang saja, :') atau waktu sisa kita. Sebab, bukankah bagi seorang muslim itu dakwah adalah poros kehidupannya? :) Bukan kesibukan dunia yang menjadi poros hidup kita, sehingga dakwah mesti menyesuaikan dengan jadwal-jadwal aktivitas kita. . Terkadang, yang jadi masalah saat ini adalah, ketika waktunya belajar, kita tidak belajar betul-betul. Ketika waktu rehat, malah dipakai nonton film, main game, atau malah tidur. Akhirnya pelajaran terabaikan, dan dakwah tak jadi kemana-mana. . Yuk, muhasabah. :') Sudah sampai mana belajar dan dakwah kita? Atau kita, sudah terlalu banyak "bermain dan bersantai" hingga jadi tak dapat apa-apa? Semoga Allah mengampuni kita semua. . Kata seorang ulama, dan saya pernah lihat di slogan dalam poster gamais 2015 lalu saat saya jadi maba, ada kalimat yang menarik seperti berikut: . "Jika belajar itu ibadah, maka prestasi adalah dakwah." :) . Wallahu 'alam bis shawab. -secarik pengingat, penampar, dan penyadar buat diri. Ayu Saraswati ¦ Bandung, 13 Maret 2017 #celotehan #dakwah #akademik #muhasabah #reminder #jawabankegalauan #menguraipermasalahan #aktivis #semangat #tulisansederhana (di Technische Hogeschool)
1 note · View note
Text
Diri Sendiri Yang Lupa Cinta Suci
Ketika kau bersandar di atas cinta kau akan terlena dalam segala hal yang membuatmu lupa akan cinta yang lain , membuat hanyut dalam segala rasa memberi ilusi tentang diri sendiri yang lupa akan ada cinta yang lain yang lebih suci .
Bertanya lah pada hati sendiri manakah cinta yang membuatmu mencitai dalam segala hal yang menuntun diri ke pada yang benar .
Aku selalu bertanya ...
Apakah aku benar_benar mencintainya ?
Apakah salah aku untuk memeluk dan mendekap cinta darinya ?
Ketika jawaban yang aku harapkan tidak sesuai dengan cinta dalam ilusi semua akan ada rasa penyesalan .
Salahkah aku melepaskannya untuk melihat dia bahagia dengan orang lain sedangkan aku begitu terluka dalam segala hal .
"ooohhh... Aku hanya berdoa semoga ini adalah cinta terbaik untuknya dan aku"
Biarkan aku di sini masih menunggunya masih memeluk rasa dan kasih sayangnya yang mungkin takan ada untuk selamanya .
0 notes
nafitahana · 3 years
Text
Tumblr media
Pernah nggak kita melakukan sesuatu untuk disukai orang ?
Tentu sebagai manusia sering melakukan.
Tanpa kita sadari, hal itu sedikit demi sedikit sudah mengubah niat kita.
Tentu bila semua yang kita lakukan diniatkan karena Allah, akan berbeda hasil akhirnya.
Menjadi lebih istiqomah, lebih baik dan baik lagi.
Berbeda jika sesuatu kita kerjakan karena manusia.
Pastilah hasilnya belum tentu bisa istiqomah dan kemudian bisa saja bukan semakin baik.
Benahi niat dalam diri. Yakini pasti ada balasan olehNya apapun yang kita lakukan walaupun itu hanya sebesar biji sawi.
#tulisansederhana
#N.Hana
#rindumenulis
8 notes · View notes
mputraff · 9 months
Text
43
Bersabarlah sebentar ya umik… Buah hatimu sedang berusaha membangun singgasananya. Walau usaha-usahanya adalah bagian dari tetesan air mata beserta doa-doa yang engkau panjatkan kepada-Nya.
Bila saatnya tiba, buah hatimu akan memberikan bergunung-gunung roti sehingga engkau tidak perlu menahan lapar yang kian menjadi-jadi.
Bila saatnya tiba, buah hatimu akan membawamu pergi ke belahan bumi yang paling suci. Kalau perlu ia akan menjadi Uwais al-Qarni. Membopongmu mengelilingi tanah suci.
Bersabar sebentar lagi ya umik, kendati janji. Buah hatimu akan membuat wajahmu berseri-seri sehingga engkau tidak perlu meneteskan air mata lagi. Insya Allah… Rancaekek, 23:27.
56 notes · View notes
itssugii · 6 years
Text
Hujan tidak membawa pengaruh apa-apa, masih sama seperti sebelumnya. Hadirnya tak membawa hawa dingin, sejuk pun tidak. Terdengar suara guyuran air, tapi tak berpengaruh apa-apa. Aku enggan beranjak, masih sama seperti sebelumnya.
0 notes
zaharalicious · 7 years
Photo
Tumblr media
Kembali keperaduannya. Kembali pulang. Ada indah yang dia pancarkan disedikit waktunya. Senja akan kembali lagi keesokan harinya. Kuatkan langkah. Jangan goyah. Memang sulit berpisah. Saat raga bertemu, akan jadi pengingat. Tentang bagaimana waktu telah berbaik hati membuat jarak mendekat. Tentang doa yang dijawab untuk dipertemukan. (01 Oktober 2017) dillazputri . . . . . . . . #senja #penikmatsenja #pecandusenja #sunset #jingga #indah #tulisansederhana #pengingat #beutifulview #beautifulmoments #zaharatography #memoriesinlombok #lombokisland #explorelombok #visitlombok #pesonaindonesia #iwillcomeback #nofilter #instaphoto #instagrid
0 notes
secariktulisan · 7 years
Text
Nostalgia Belajar Menulis di SD - SMP
Sekolah Dasar (SD) 
Saat SD, seorang guru perempuan dengan paras sunda, wajahnya ayu dan tuturnya lembut (Bu Asih, panggilannya), memberikan kesempatan untuk mengikuti lomba menulis cerpen. Kalau tidak salah ingat, saat itu menginjak di kelas 5. Pelajaran pertama tentang menulis dengan baik dan benar secara tata kalimat. Tapi, kesempatan untuk melombakan cerpen ternyata belum berpihak, karena satu dan banyak hal. Meskipun kesempatan bertarung belum ada, tetapi pembelajaran menulis cerpen selama hampir dua minggu di “gebleng” rasanya masih bisa diingat hingga kini. Sebenarnya, entah kebetulan atau ada bayangan dari mana, sejak awal masuk SD ada beberapa diary yang ditulis, mungkin dari situ diri ini merasa bahwa menulis itu menyenangkan. Tak terhitung berapa banyak diary yang habis dimakan tulisan, dan sampai sekarang masih ada beberapa diary tersimpan rapi. 
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 
SMP adalah masa belajar menulis yang paling berkesan. Ikut ekstrakurikuler jurnalistik yang dibimbing oleh Bu Eko Hastuti (beliau akrab dipanggil Bu Eko). Sebelum cerita tentang menulis cerpen di SMP, bolehlah sedikit bernostalgia mengenai Bu Eko. Bu Eko Hastuti sosok yang menganggumkan bagi saya, beliau memiliki perpustakaan di rumah, yang saya ingat Bu Eko ingin anak-anak disekitarnya memiliki minat baca yang baik. Bu Eko selalu semangat mengajarkan cara menulis dengan baik, melahirkan ide, dan satu hal yang paling tertanam yaitu penulisan sesuai EYD. Mungkin bisa dibilang SMP adalah masa keemasan menulis, karena saat SMP saya bisa mengikuti beberapa perlombaan. Paling sering adalah lomba menulis cerpen, bersama Nurvitriana Galuh P., Andina Puspa, Faiqot Ruyya dan siapa lagi ya nampaknya saya kok agak lupa, mungkin kalian yang baca bisa bantu saya mengingat-ingat? Dari cerpen tentang kasih sayang dan bahkan aroma cinta saat puber. Lomba paling bergengsi, dan yang semangatnya masih terasa jika saya nostalgia adalah lomba menulis makalah mengenai “Gerakan Wonosobo Menanam”. Dari lembur menulis, belajar lay out, hingga rasa grogi diwawancarai oleh Wartawan Jawa Pos (saya hanya ingat nama panggilannya Mbak Lis) semuanya adalah proses yang menyenangkan. Tidak sampai situ, groginya nambah ketika presentasi di Pendopo Kabupaten Wonosobo. 
Di SMP 1 Wonosobo, juga memiliki majalah yang saat ini perkembangannya sudah begitu melesat, majalah kebanggaan itu bernama EKSIS. Bu Eko sampai sekarang masih menjadi pembimbing yang setia mendampingi dan mengarahkan, bahkan tidak hanya menulis tapi sekarang ada fotografi juga. Pelajaran yang dulu sering dikesampingkan tentang menulis sesuai EYD, ternyata saat berjalan hingga sekarang, itu adalah pelajaran paling berarti dan penting. Menulis bukan perkara mudah, menulis butuh sense, menulis butuh konsentrasi besar, apalagi bagi yang masih belajar, dan kurang memiliki wadah untuk sharing. 
Senja ini 6 Januari 2017, saya membuka lagi ingatan tentang belajar menulis. Bertemulah dengan sebuah judul, dan ternyata menulis ini membutuhkan waktu sangat lama hampir sejam menemukan ide, dan hampir 1,5 jam saya merangkai kata.  Keringat, bercucuran deras, dan pastinya grogi. Dalam batin, merasa ini tulisan aneh, mungkin kebiasaan menulis puisi atau quotes yang alirannya sedikit melow, sehingga seperti “ambyar” ketika menulis runtut. 
Senja kali ini di Kampus, seperti kembali belajar menulis, harus ada rasa percaya, suatu saat tulisan akan berkembang menjadi lebih baik dan enak dibaca. Semoga rasa ingin belajar selalu ada. 
0 notes
anakkecilayah · 5 years
Text
Drama Kehidupan
Setiap orang memiliki drama kehidupan masing – masing. Ada yang seperti drama korea atau bahkan sinetron. Ada yang happy ending, ada yang sad ending bahkan ada juga yang out of the box. Setiap orang mempunyai takaran ending kehidupan sendiri – sendiri. 
Seperti halnya aku dan dia yang memilih untuk berpisah secara baik – baik dan pergi menjauh untuk mengobati sakit hati ini. Mungkin sebagian orang menganggap ini adalah drama kehidupan yang sad ending.  Tapi bagi aku dan dia tidak, drama kehidupan ini menjadi drama happy ending karena kita saling menyadari bahwa bagian yang terbaik dalam drama kehidupan aku dan dia adalah mnggantikan rasa ini dengan rasa pertemanan. Pertemanan yang membuat kita saling tolong menolong kelak di surgaNya.
#goresantinta #tulisansederhana #catatankehidupan 
4 notes · View notes